Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI
SKRIPSI
Oleh :
Widaningrum
NIM : 048114028
FAKULTAS FARMASI
YOGYAKARTA
2008
i
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI
SKRIPSI
Widaningrum
NIM : 048114028
Pembimbing
ii
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI
iii
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI
HALAMAN PERSEMBAHAN
Kita tau sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu
untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yangmengasihi Dia,
V
yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah
♥ = (Roma 6 : 28) =
Yesterday is history ♥
• Tomorrow is a secret
Today is a gift •
♥
Kupersembahkan buat :
Ibu-bapakku untuk semua doa yang mengalir untukku
Adikku irfan Andrianto
♥My Lovely untuk segenap perhatian dan dukunganmu
Teman-teman dan almamaterku
iv
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI
v
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI
PRAKATA
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala anugerah-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Uji Potensi Antifungi
Infusa Daun Sirih Merah (Piper crocatum Ruiz & Pav) Terhadap Candida
albicans ATCC 10231 Secara In Vitro”. Skripsi ini dibuat untuk memenuhi salah
satu syarat memperoleh gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.) pada Program Studi
bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, maka pada kesempatan ini, penulis
1. Ibu Rita Suhadi, M.Si., Apt. Selaku Dekan Fakultas Farmasi Universitas
2. Ibu Erna Tri Wulandari M.si, Apt. selaku dosen pembimbing yang telah
banyak meluangkan waktu, tenaga dan atas segala masukan serta sarannya
4. Ibu Yustina Sri Hartini, M.Si., Apt., selaku dosen penguji yang telah
vi
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI
7. Romo Drs. P. Sunu Hardiyanto, S.J atas bantuan dan penjelasan dalam
9. Orang tua dan adikku irfan tersayang, atas segala dukungan dan doa yang
10. Herman Yosef Wiwit Saptono Hadi yang selalu memberi dukungan,
perhatian, kasih sayang, cinta, dan waktu yang selalu ada untuk
11. Bapak Mujiman dan Bapak Manteb yang telah bersedia menyiapkan daun
12. Siska, Ana, Rudi, Marta Setiani dan Riawan atas dukungan, canda
keluh kesahku dan terima kasih untuk persahabatan kita yang indah.
13. Nur, Rina , Made, Amanda, Novi, Risa, Reni, Sisil, Fila, Novita cahyadi,
Bosco, Fajar, Atin dan semua teman-teman angkatan 2004, terima kasih
14. Mas Erit dan mbak wewen atas bantuannya selama penelitian di
15. Semua pihak yang telah banyak membantu penyusunan skripsi ini.
vii
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI
skripsi ini tidak terlepas dari keterbatasan dan kekurangan penulis. Oleh karena
itu, diharapkan kritik dan saran yang membangun demi penyempurnaan skripsi
ini. Besar harapan penulis bahwa skripsi ini dapat bermanfaat bagi
Penulis
viii
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
Penulis
Widaningrum
ix
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI
INTISARI
Kata kunci: Daya anti fungi, Piper crocatum, Candida albicans ATCC 10231,
infusa daun sirih merah.
x
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI
ABSTRACT
Key term : antifungus capacity, Piper crocatum, Candida albicans ATCC 10231,
Piper crocatum leaf infusa.
xi
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL..................................................................................... i
PRAKATA.................................................................................................... v
INTISARI...................................................................................................... ix
ABSTRACT.................................................................................................... x
DAFTAR ISI................................................................................................. xi
DAFTAR TABEL......................................................................................... xv
BAB I PENGANTAR……………………………………………………… 1
A. Latar Belakang………………………………………………… 1
1. Rumusan Masalah....................…………………………….. 2
2. Keaslian Penelitian................................................................... 3
3. Manfaat penelitian…………………………………………... 3
B. Tujuan Penelitian……………………………………………... 3
A. Sirih Merah…………………………………………………… 4
1. Keterangan Botani............................................................ 4
2. Nama Daerah................................................................... 4
xii
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI
4. Kandungan Kimia............................................................. 5
5. Kegunaan........................................................................... 5
1. Alkaloid………………………………………………….... 5
2. Flavonoid………………………………………………….. 6
3. Tanin……………………………………………………… 7
4. Minyak Atsiri……………………………………………… 7
C. Candida albicans…………………………………………….. .. 8
2. Diskripsi…..…………………………………………….. 8
3. Keputihan………………………………………………. 8
D. Ketokonazole………………………………………………... 9
E. Penyarian………………….….. .. ........................................... 10
2. Metode-metode penyarian.............................................. 11
1. Metode dilusi…………………………………………. 15
I. Media…………………………………….................................. . 17
J. Sterilisasi…………………………………………................… . 18
xiii
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI
K. Landasan Teori……………………………………..........….... 19
L. Hipotesis………………………………….................................. 20
B. Variabel Penelitian.................................................................... 21
C. Definisi Operasional................................................................. 22
D. Bahan........................................................................................ 23
E. Alat........................................................................................... 23
1. Determinasi Tanaman...................................................... 24
2. Pengumpulan Bahan......................................................... 24
3. Pembuatan infusa.............................................................. 24
6. Uji Antifungi................................................................... 29
A. Determinasi tanaman............................................................... 34
B. Pengumpulan bahan................................................................. 34
tabung........................................................................................ 36
xiv
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI
A. Kesimpulan..................................................................................... 59
B. Saran............................................................................................... 59
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………… … 60
LAMPIRAN………………………………………………………………........ 63
BIOGRAFI PENULIS…...…………………………………………………….. 78
xv
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI
DAFTAR TABEL
Halaman
dengan pengenceran............................................................................ 30
Tabel VII. Hasil pengukuran daya hambat pada metode difusi paper disk……. 52
xvi
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Halaman
xvii
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 6. Foto hasil pengamatan tanpa perlakuan pada dilusi padat ........... 66
Lampiran 10. Foto hasil pengamatan konsentrasi 60% pada dilusi padat.......... 68
Lampiran 11. Foto hasil pengamatan konsentrasi 40% pada dilusi padat.......... 69
Lampiran 14. Foto profil KLT senyawa alkaloid setelah disemprot FeCl3…. 71
xviii
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI
BAB I
PENGANTAR
A. Latar belakang
Indonesia merupakan negara yang subur dan kaya akan bahan alam.
yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan obat. Salah satu tumbuhan yang dapat
dan kesehatan organ kewanitaan. Selain itu, juga dapat digunakan untuk
mengatasi keputihan akut yang sulit disembuhkan dan kronis (Sudewo, 2005).
Keputihan dapat disebabkan karena adanya infeksi oleh fungi. Salah satu fungi
wanita usia subur pasti mengalami keputihan minimal 1 kali dalam hidupnya.
Angka ini berbeda tajam dengan Eropa yang hanya 25% saja. Wanita Indonesia
1
2
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI
curah hujan yang tinggi. Hal inilah menyebabkan kelembaban udara tinggi
Dalam penelitian ini digunakan infusa daun sirih merah. Hal ini
menggunakan daun sirih merah dengan cara direbus. Dimana prinsip penyarian
dengan infusa hampir sama dengan penggunaan di masyarakat yakni dengan cara
merebus.
Penelitian ini dilakukan untuk melihat potensi aktivitas infusa daun sirih
kemampuan infusa daun sirih merah dalam mengatasi keputihan. Selain itu, dapat
antifungi baru. Hal ini dimaksudkan karena fungi dapat membentuk sistem
1. Rumusan masalah
a. Apakah infusa daun sirih merah memiliki daya antifungi pada Candida
2. Keaslian penelitian
mengenai uji potensi antifungi infusa daun sirih merah (Piper crocatum Ruiz
3. Manfaat Penelitian
a. Manfaat Teoritis
b. Manfaat Praktis
B. Tujuan Penelitian
BAB II
PENELAAHAN PUSTAKA
1. Keterangan Botani
Familia : Piperaceae
Genus : Piper
(Anonim , 2007a)
2. Nama Daerah
Sirih merah bisa tumbuh dengan baik di tempat yang teduh dan tidak
terlalu banyak terkena sinar matahari. Jika terkena sinar matahari langsung
pada siang hari secara terus-menerus warna merah daunnya bisa menjadi
Sirih merah tidak dapat tumbuh subur di daerah panas. Sementara itu,
di tempat berhawa dingin sirih merah dapat tumbuh dengan baik. Tanaman
sirih merah akan tumbuh dengan baik jika mendapatkan 60-75% cahaya
4
5
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI
4. Kandungan Kimia
5. Kegunaan
ejakulasi dini, hepatitis, TBC, luka yang sulit sembuh, kanker payudara dan
kanker rahim, leukaemia, ambeien, jantung koroner, darah tinggi, dan asam
urat. Daun sirih merah juga mampu mengatasi radang pada gusi, radang pada
1. Alkaloid
(Mursyidi, 1990).
Alkaloid berasa pahit dan sukar larut dalam air tetapi mudah larut
dalam kloroform, eter dan pelarut organik lain yang relatif nonpolar dan
6
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI
dengan cara KLT dengan pelat berlapiskan silika gel dan dideteksi dengan
air (4:1:5) v/v. Dan deteksi UV yang digunakan adalah 254 nm dan 365nm
2. Flavonoid
terkonjugasi dan karena itu menunjukkan pita serapan kuat pada daerah
(n-butanol, asam asetat, air; 4:1:5 v/v) dan asam asetat 5%. Pembanding
nm. Pada deteksi UV 254 nm akan terjadi warna biru tua sedangkan pada
3. Tanin
dari protein dan enzim sitoplasma (Harborne, 1987). Tanin dapat larut
tanin dalam air dapat diendapkan dengan penambahan asam mineral atau
(5:1:4 v/v). Tanin dapat dideteksi dengan sinar UV pendek berupa bercak
lembayung yang bereaksi positif dengan setiap pereaksi semprot FeCl3 dan
4. Minyak Atsiri
bunga, akar, dan batang. Minyak atsiri disebut volatile oils karena mudah
menguap pada suhu kamar dan disebut essential oils karena minyak dari
tumbuhan dengan bau yang kuat. Minyak atsiri juga mudah teroksidasi
8
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI
apabila terkena sinar matahari jadi warnanya akan semakin gelap karena
pengembang toluena: etil asetat (93:7 v/v). Dan fase diam yang digunakan
(Wagner, 1984).
C. Candida Albicans
Familia : Moniliaceae
Genus : Candida
(Frobisher, 1974)
2. Diskripsi
bertunas, gram positif, berukuran 2-3 x 4-6 µm, dan sel-sel bertunas
3. Keputihan
cairan kental, albus = putih) atau Leukorhoea. Secara umum keputihan adalah
keluarnya cairan kental dari vagina yang bisa saja terasa gatal, rasa panas atau
perih, kadang berbau, atau tidak merasa apa-apa. Penyebabnya dapat secara
9
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI
seksual saat wanita hamil) maupun secara patologis (Infeksi jamur, bakteri,
mempunyai sistem perlindungan alam yaitu keasaman yang lebih tinggi dari
D. Ketokonazole
mikosis sistemik yang dapat diberikan per oral. Absorpsi akan lebih baik selama
melalui saluran cerna akan berkurang pada pH lambung yang tinggi (Katzung,
1995).
dalam air, sedikit larut dalam alkohol, larut dalam metil alkohol, sangat larut
Cl
N
H2C Cl
O O O
H2
C O N N C CH3
E. Penyarian
larut dengan pelarut cair sehingga terpisah dari bahan yang tidak dapat larut.
pemilihan pelarut dan cara ekstraksi yang tepat (Anonim, 2000). Secara umum
Cairan penyari yang digunakan untuk pembuatan infusa adalah air. Air
bahan penyari air adalah murah dan mudah diperoleh, stabil, tidak mudah
11
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI
kerugian penggunaan air sebagai penyari adalah tidak selektif, sari dapat
ditumbuhi kapang dan kuman serta cepat rusak, dan untuk pengeringan
diperlukan waktu lama. Air merupakan tempat tumbuh bagi kuman, kapang,
2. Metode-metode penyarian
aktif dari simplisia nabati atau hewani dengan menggunakan pelarut yang
sesuai, kemudian semua atau hampir semua pelarut diuapkan dari massa atau
serbuk yang tersisa diperlukan sedemikian hingga memenuhi baku yang telah
ditetapkan (Anonim, 2000). Ragam ektraksi yang tepat sudah tentu tergantung
pada tekstur dan kandungan air bahan tumbuhan yang diekstraksi dan pada
a. Cara dingin
1) Maserasi
1986).
2) Perkolasi
tersebut. Cairan penyari akan melarutkan zat aktif sel-sel yang dilalui
b. Cara panas
1) Refluks
2) Soxlet
pendingin balik.
13
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI
3) Digesti
4) Infusa
simplisia nabati dengan air pada suhu 90°C selama 15 menit. Infus
untuk menyari zat kandungan aktif yang larut dalam air dari bahan-
bahan nabati. Proses infusa ini menghasilkan sari yang tidak stabil dan
mudah tercemar oleh kuman dan kapang karena air bisa menjadi media
pertumbuhan kuman dan kapang. Sari yang diperoleh dengan cara ini
tidak boleh disimpan lebih dari 24 jam. Keuntungan dari infusa adalah
1986).
5) Dekok
Dekok adalah infus pada waktu yang lebih lama (≥30°C) dan
6) Destilasi Uap
(minyak atsiri) dari bahan (segar atau simplisia) dengan uap air
14
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI
dengan fase uap air dari ketel secara kontinu sampai sempurna dan
komponen atas dasar perbedaan adsorpsi atau partisi oleh fase diam dibawah
lapis tipis terdiri dari fase diam dan fase gerak. Fase diam yang umum digunakan
dan banyak dipakai adalah silika gel yang dicampur dengan kalsium sulfat (gips)
untuk menambah daya lengket partikel silika gel pada pelat. Adsorben lain yang
poliamida, kanji dan sephadex (Suharman dan Mulja, 1995). Fase gerak adalah
medium angkut dan terdiri atas satu atau beberapa pelarut. Sampel bergerak di
dalam fase diam, yaitu suatu lapisan berpori, karena ada gaya kapiler.
(Stahl, 1985)
1. Metode dilusi
Prinsip dari cara ini adalah larutan uji diencerkan hingga diperoleh
mikroorganisme ke dalam media. Dengan metode ini akan didapat hasil secara
kuantitatif. KHM dan KBM dalam media dapat ditentukan dengan mengukur
kekeruhan setelah inkubasi (Hugo & Russel, 1987). Kelebihan dari metode
dilusi (pengenceran) adalah dapat diketahui KHM dan KBM yang dapat
diamati dari tidak adanya pertumbuhan fungi uji pada media kultur (Bonang &
Koeswardono, 1982).
daerah hambatan pertumbuhan fungi uji karena berdifusinya obat dari titik
awal pemberian ke daerah difusi (Jawetz dkk, 1996). Metode difusi dikenal
a. Cara Kirby-Bauwer
mengandung antibiotik atau zat uji diatas agar. Besarnya daerah difusi
mikroba uji ke tabung reaksi yang mengandung agar cair yang telah
didinginkan pada suhu 45°C. Isi dalam tabung reaksi diaduk untuk
cawan Petri steril dan dibiarkan menjadi padat (Volk dan Wheeler, 1990).
c. Cara sumuran
telah ditanami mikroba uji, dibuat sumuran dengan garis tengah tertentu.
Ke dalam sumuran diberi larutan uji dan diinkubasikan pada 37°C selama
yakni:
jamur dan berikatan dengan ergosterol tertentu serta akan mengganggu sifat
17
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI
hilangnya makromolekul serta ion dari sel serta menghasilkan kerusakan tak
reversible.
biosintesis lipid jamur terutama ergosterol didalam membran sel, dan mungkin
I. Media
2. Media cair, yaitu media yang berbentuk cair, misalnya media susu, nutrien
3. Media semi padat (semi solid media), yaitu media yang dapat berbentuk padat,
apabila suhunya dingin dan dapat berbentuk cair apabila suhunya panas.
18
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI
Media ini merupakan media yang dibubuhi atau ditambah agar-agar sebgai
J. Sterilisasi
proses untuk mematikan semua mikroorganisme yang terdapat pada atau didalam
suatu benda baik alat maupun bahan-bahan. Ada dua macam cara utama yang
umum dipakai dalam sterilisasi yaitu sterilisasi fisik dan sterilisasi kimia. Bila
panas digunakan bersama-sama dengan uap air maka disebut sterilisasi basah atau
lembab, tetapi bila tanpa kelembaban maka disebut sterilisasi panas kering atau
sterilisasi kering.
1. Sterilisasi Fisik
a. Sterilisasi basah
sterilisator uap yang mudah diangkat dengan menggunakan uap air jenuh
digunakan untuk mensterilkan bahan apa saja yang dapat tembus uap air
dan tidak rusak bila dipanaskan dengan suhu yang berkisar 110°C dan
121°C. Bahan-bahan yang biasa disterilkan dengan cara ini antara lain
1993).
19
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI
b. Sterilisasi kering
sterilisasi akan lebih cepat jika dilengkapi dengan sirkulasi udara panas
(Fardiaz, 1992).
Proses sterilisasi lain yang juga dilakukan pada suhu kamar ialah
penyaringan. Dengan cara ini larutan atau suspensi dibebaskan dari semua
ukuran pori yang sedemikian kecil (0,45 atau 0,22µ) sehingga bakteri dan
2. Sterilisasi Kimia
pembunuh kuman yang khusus diterapkan untuk bahan yang tidak tahan
pemanasan, sediaan atau barang yang jika dipanaskan sekali atau berulang kali
1993).
K. Landasan Teori
pernapasan, saluran cerna dan genitalia wanita. Jamur ini dapat menyebabkan
20
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI
penyakit progresif pada penderita yang lemah atau kekebalan menurun. Penyakit
oleh jamur ini dapat diobati dengan obat yang bersifat fungisida. Contohnya
menyari zat kandungan aktif yang larut dalam air dari bahan-bahan nabati
dengan air pada suhu 90°C selama 15 menit sambil sesekali diaduk (Anonim,
2000). Dengan penyarian secara infusa, senyawa flavonoid, alkaloid, tanin, dan
minyak atsiri dapat larut dalam cairan penyari. Karena flavonoid mudah larut
dalam air. Tanin termasuk dalam senyawa fenol sehingga tanin dapat larut pula
dalam air (Harborne, 1987). Alkaloid dapat berada dalam bentuk garam sehingga
alkaloid kemungkinan dapat larut juga dalam air. Selain itu, minyak atsiri
kemungkinan juga dapat larut dalam air karena minyak atsiri juga dapat larut
alkaloid, tanin, dan minyak atsiri. Flavonoid berfungsi sebagai antifungi dan
mencegah infeksi atau luka. Alkaloid dapat digunakan sebagai antifungi. Tanin
L. Hipotesis
Candida albicans.
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian tentang uji potensi infusa daun sirih merah terhadap Candida
B. Variabel Penelitian
a. Variabel bebas
b. Variabel tergantung
Media pertumbuhan mikroba uji, waktu inkubasi 24 jam, suhu inkubasi 37°C,
Umur tanaman.
21
22
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI
C. Definisi Operasional
10231.
2. Candida albicans ATCC 10231 adalah fungi uji gram positif yang diperoleh
3. Infusa daun sirih merah konsentrasi 100% adalah sediaan yang berbentuk cair
yang dibuat dengan mengekstraksi serbuk daun sirih merah kering sebanyak
4. Infusa daun sirih merah konsentrasi 80%, 60%, dan 40% adalah sediaan yang
100% dengan memipet sebanyak 0,8ml; 0,6ml; dan 0,4ml infusa daun sirih
5. Zona hambat adalah zona jernih yang sama sekali tidak dijumpai pertumbuhan
6. KHM adalah konsentrasi minimal dari infusa daun sirih merah yang mampu
7. KBM adalah konsentrasi minimal dari infusa daun sirih merah yang mampu
D. Bahan
1. Daun sirih merah yang diperoleh dari daerah Pekunden Rt.02/Rw.09, Ngluar,
Magelang.
2. Kultur murni Candida albicans ATCC 10231 yang diperoleh dari Balai
selulosa, silika gel GF 254, n-butanol, asam asetat, air, kloroform, toluene,
eter, etanol, natrium karbonat, tertier butanol, dietil amina, toluena, etil asetat,
vanilin-asam sulfat. Pembanding : asam tanat, rutin, HCl, NaCl 2%, besi (III)
klorida, AlCl3.
E. Alat
40, ALP co, Ltd, Hamurashi, Tokyo, Japan), lampu UV 254 nm dan UV 365 nm,
oven (Memmert, Germany), penyerbuk (Retsch bv), Electric Sieve Shaker (IML
Indotest Multi LAB), Laminar Air Flow (LAF), Lemari pendingin (Sharp), Glass
beaker (pyrex), cawan petri, tabung reaksi (pyrex), Erlenmeyer (pyrex), flakon,
pipet volume (pyrex), batang pengaduk, gelas ukur (pyrex), jarum ose, Mikropipet
spreader, jangka sorong (Vernier caliper, Shanghai, China), lampu Bunsen, plat
24
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI
KLT, pipa kapiler, penyemprot reagen tampak, bejana, neraca analitik (Mettler PC
2000).
1. Determinasi tanaman
menggunakan acuan Flora of Java (Backer dan Van den Brink, 1965).
2. Pengumpulan bahan
Bahan yang digunakan berupa daun sirih merah, diambil dari tanaman
November. Daun yang diambil adalah daun yang tidak terlalu muda ataupun
terlalu tua. Daun tersebut dicuci dengan air mengalir untuk menghilangkan
50°C. Setelah kering, lalu diserbuk dengan blender sampai halus dan diayak
menggunakan ayakan.
3. Pembuatan Infusa
daun sirih merah lalu dimasukkan dalam panci dengan air sebanyak 100 ml,
panaskan diatas tangas air selama 15 menit terhitung mulai suhu mencapai
a. Uji Alkaloid
tabung reaksi A dan B sama banyak. Larutan A dibagi dua sama banyak,
b. Uji Tanin
dengan air sebanyak 10 ml selama 30 menit diatas tangas air. Disaring dan
ml. Bila terjadi suspensi atau endapan disaring melalui kertas saring.
c. Uji flavonoid
flavonoid.
26
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI
larutan residu dengan sedikit etanol maka uapkan lagi sampai kering. Bila
e. Uji Antrakinon
dingin suspensi disaring melalui kapas. Filtrat (5ml) ditambah asam asetat
f. Uji Kardenolida
lebih lanjut, filtrat yang lain (2ml) dicampur dengan kloroform (2 ml).
Lapisan atas diambil dengan pipet, lapisan bawah ditambah asam 3,5-
kardenolida.
27
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI
g. Uji Saponin
tabung dalam posisi tegak selama 30 menit. Apabila buihh setinggi kurang
mm, panjang 12,5 cm). Larutan hasil pemanasan serbuk daun sirih merah
(2 g) dengan air (10 ml) selama 30 menit diatas tangas air, setelah disaring,
diperlakukan sama. Bila tinggi cairan yang diuji separo atau kurang dari
a. Uji Flavonoid
pada lempeng KLT. Fase diam yang digunakan adalah selulosa, fase gerak
n-butanol: asam asetat: air (4:1:5) v/v. Sampel yang digunakan adalah
AlCl3. Harga Rf dan warna bercak uji dibandingkan dengan harga rf dan
28
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI
Flavonoid.
b. Alkaloid
pada lempeng KLT. Fase diam yang digunakan adalah silika gel GF 254,
fase gerak tertier butanol: kloroform: dietil amina (2:7:1) v/v. Sampel yang
metanol.
alkaloid.
b. Uji Tanin
pada lempeng KLT. Fase diam yang digunakan adalah silika gel GF 254,
fase gerak n-butanol: asam asetat: air (5:1:4) v/v. Pembanding yang
tanin.
c. Minyak atsiri
merah menggunakan pipa kapiler berukuran 5μl pada lempeng KLT. Fase
diam yang digunakan adalah silika gel GF 254, fase gerak toluena: etil
6. Uji antifungi
80 8 2
60 6 4
40 4 6
menit.
volume dan diteteskan kedalam cawan petri yang berisi SDA yang
rata dan inkubasi pada suhu 37°C selama 24 jam. Hasil suspensi
media yang tampak keruh. Hal ini berlaku untuk tiap infusa daun sirih
dibekukan dan diinkubasi selama 24 jam pada suhu 37°C. Jika sudah
adanya zona hambat di sekitar paper disk. Besarnya diameter zona hambat yang
Minimal.
yang timbul dan mengamati warna bercak tersebut. Kemudian nilai Rfnya
BAB IV
A. Determinasi Tanaman
yang diharapkan, yakni tanaman sirih merah dengan spesies Piper crocatum Ruiz
& Pav.
tanaman sirih merah tumbuh menjalar seperti halnya sirih hijau. Batangnya bulat
mengkilap atau tidak berbulu. Panjang daunnya bisa mencapai 15-20 cm. Warna
daun bagian atas hijau bercorak putih keabu-abuan. Bagian bawah daun berwarna
merah hati cerah. Daunnya berlendir, berasa sangat pahit, dan beraroma wangi
khas sirih. Batangnya beruas dengan jarak buku 5-10 cm. Di setiap buku tumbuh
bakal akar. Hal ini sesuai dengan tanaman sirih merah yang digunakan dalam
penelitian.
B. Pengumpulan Bahan
Daun sirih merah yang digunakan dalam penelitian ini diambil pada
bulan November dan dilakukan pada pukul 09.00WIB. Pengambilan bahan dari
satu tanaman dengan lokasi tumbuh yang sama dan dalam sekali waktu
34
35
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI
dalam daun. Dipilih daun yang tidak terlalu muda atau terlalu tua, sehingga
dikumpulkan dibersihkan dari debu, serangga, serta benda asing yang terbawa saat
penjamuran serta mengurangi kadar air yang terkandung karena air merupakan
zat kimia yang terkandung. Hal ini dapat menyebabkan khasiat dari daun sirih
dihentikan jika ditandai dengan mudah patahnya simplisia jika diremas dengan
Menurut Anonim (1986), tujuan dari penyerbukan adalah untuk mendapat serbuk
yang halus sehingga dapat mempermudah proses penyarian. Karena daun dalam
bentuk serbuk memiliki luas permukaan yang lebih besar dibandingkan dengan
daun dalam bentuk utuh. Bila permukaan serbuk makin luas maka penyarian akan
bertambah baik karena simplisia yang bersentuhan dengan cairan penyari makin
luas.
36
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI
Digunakan ayakan dengan ukuran 24 mesh karena dengan ayakan ini didapatkan
ukuran serbuk yang tidak terlalu besar ataupun terlalu halus. Menurut Anonim
(1995), dengan ayakan ukuran 24 mesh serbuk yang dapat melalui ayakan
mempunyai ukuran diameter maksimal 0,173 mm. Serbuk yang terlalu halus akan
memberikan kesulitan pada proses penyarian, karena butir-butir halus tadi akan
membentuk suspensi yang sulit dipisahkan dengan hasil penyarian. Jadi hasil
penyarian tidak murni lagi tetapi tercampur dengan partikel-partikel halus tadi.
Berat basah daun sebelum dikeringkan adalah 700 gram, berat kering 128,180
tumbuhan melalui pengamatan warna yang terbentuk oleh karena adanya reaksi
antara zat aktif yang ada dengan pereaksi yang digunakan. Masing-masing zat
akan memberikan warna yang spesifik terhadap pereaksi tertentu (Tabel II).
37
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI
asam klorida 1% pada infusa daun sirih merah. Hal ini bertujuan untuk
menggaramkan alkaloid yang terdapat dalam bentuk basa. Adanya alkaloid dapat
Dragendorff dan Mayer. Hal ini disebabkan adanya pasangan elektron bebas dari
atom nitrogen alkaloid yan berikatan dengan ion-ion logam pada pereaksi yang
(III) klorida. Sebagai cairan penyari digunakan air karena senyawa flavonoid
38
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI
adanya flavonoid. Dari hasil uji ini pada infusa daun sirih merah diperoleh larutan
berwarna kehijauan. Hal ini berarti dalam infusa daun sirih merah terdapat
saring. Dari hasil uji infusa daun sirih merah diperoleh endapan berwarna hijau
Adanya tanin dapat diketahui jika pada larutan terbentuk endapan. Dari hasil uji
menambahkan eter pada infusa daun sirih merah untuk mengisolasi minyak atsiri
sehingga pada saat dipanaskan tercium bau khas daun sirih. Dari hasil percobaan
didapatkan hasil positif. Lalu ditambahkan sedikit etanol dan dikeringuapkan lagi.
Dari uji pada serbuk daun sirih merah menghasilkan bau aromatik. Bau aromatik
ini diduga adanya kandungan terpenoid yang terdapat dalam minyak atsiri. Ini
berarti dalam infusa daun sirih merah diduga terdapat kandungan minyak atsiri.
Dari data yang diperoleh pada uji tabung maka dapat diketahui bahwa
pada infusa daun sirih merah mengandung senyawa flavonoid, alkaloid, tanin,
cara infusa. Penyarian ini dibuat dengan mengekstrasi simplisia pada suhu 90°C
senyawa kimia yang terdapat dalam daun sirih merah dapat tersari semua dan
setelah dingin. Hal ini dimaksudkan supaya minyak atsiri yang terkandung dalam
daun sirih merah juga dapat tersari. Karena jika diserkai selagi panas maka
kemungkinan minyak atsiri yang terkandung dalam infusa daun sirih merah akan
merah dengan uji tabung, dilanjutkan dengan analisis kualitatif kandungan kimia
yang terdapat dalam infusa daun sirih merah. KLT bersifat sebagai analisis
kualitatif karena parameter KLT terbatas pada persamaan nilai Rf dan intensitas
warna yang dihasilkan. KLT termasuk kromatografi adsorbsi, dimana sebagai fase
40
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI
diamnya digunakan zat padat dan fase geraknya zat cair. Analisis dengan KLT
cuplikan dan pelarut yang digunakan sedikit. Analisis kualitatif kandungan kimia
Setelah penotolan dilakukan, lempeng KLT kemudian dielusi dalam bejana yang
telah jenuh dengan fase gerak yang digunakan. Untuk mengetahui bejana telah
jenuh diperlukan kertas saring sesuai dengan tinggi bejana. Kertas saring
dimasukkan dalam bejana dan bejana dikatakan jenuh jika kertas saring telah
perambatan optimal. Jarak rambat elusi yaitu 10 cm dan apabila fase gerak telah
Selanjutnya dilakukan deteksi pada sinar tampak (visibel), UV 254 nm dan 365
nm. Selain itu juga digunakan pereaksi-pereaksi spesifik yang dapat menunjukkan
digunakan silika gel GF 254 karena selulosa tidak mengandung unsur logam
seperti silika. Dengan adanya unsur logam pada silika dapat menyebabkan
terbentuknya ikatan antara senyawa uji dengan logam yang terkandung dalam
silika. Hal ini dapat menyebabkan terbentuknya khelat yang tidak stabil sehingga
senyawa uji akan terikat kuat pada fase diam sehingga dapat mengganggu elusi.
41
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI
Sedangkan pada identifikasi alkaloid, tanin dan minyak atsiri digunakan fase diam
oven 100°C selama 10 menit dan untuk selulosa dioven pada suhu 40°C selama
10 menit Hal ini bertujuan untuk membuka pori-pori dalam fase diam sehingga
1. Identifikasi flavonoid
– asam asetat – air (4 :1: 5) v/v dan yang digunakan adalah lapisan atas.
Pembanding yang digunakan adalah rutin, yaitu suatu glikosida flavonol yang
Tabel III. Hasil Identifikasi Kandungan Flavonoid Infusa Daun sirih Merah
dengan fase gerak n-butanol – asam asetat – air (4 :1: 5)
Senyawa Harga Sebelum disemprot AlCl3 Setelah disemprot AlCl3
uji Rf Vis UV 254 UV 365 Vis UV 254 UV 365
Sampel 0,71 Tidak Tidak Ber- Kuning Warna Ber-
tampak tampak fluoresens kecoklat kuning ke- fluoresensi
i ungu an coklatan ungu
Rutin 0,74 Tidak Tidak Ber- Warna Berwarna Ber-
tampak tampak fluoresens kuning kuning fluoresensi
i ungu ungu
42
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI
I II III
Rf Rf Rf
Keterangan :
Fase diam : selulosa
Fase gerak : n-butanol – asam asetat – air (4 :1: 5)
I : UV 254
II : UV 365
III : Vis
B : Baku (Rutin)
S : Sampel
43
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI
Hal ini dipertegas lagi dengan timbulnya warna bercak yang sama antara
dari hasil KLT uji flavonoid menunjukkan bahwa infusa daun sirih
normal karena fase diamnya adalah silika gel GF 254 yang bersifat
mengelusi senyawa uji yang bersifat sama. Fase gerak yang digunakan
harus memiliki sifat yang relatif sama dengan senyawa yang akan
sampel hampir sama. Hal ini berarti dalam sampel terdapat senyawa
Dragendorff akan menghasilkan warna coklat/ orange. Dari hasil KLT uji
alkaloid. Hal tersebut dapat dilihat dari warna bercak yang timbul dan
I II III
Rf Rf Rf
Gambar 3. Profil KLT senyawa alkaloid yang terkandung dalam infusa daun sirih
merah setelah disemprot dengan Dragendorff
Keterangan :
Fase diam : silika gel GF 254
Fase gerak : Tertier butanol -Kloroform – Dietil amina (2 : 7 : 1)
I : UV 254 nm
II : UV 365 nm
III : Vis
B : Baku (Skopolamin)
S : Sampel
46
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI
dengan ion ferri yang terdapat dalam FeCl3. KLT untuk senyawa tanin
digunakan fase diam silika gel GF 254 yang bersifat polar sedangkan
I II III
Rf Rf Rf
Keterangan :
Fase diam : Silika gel GF 254
Fase gerak : n-butanol – Asam Asetat – Air (5 : 1 : 4)
I : UV 254
II : UV 365
III : Vis
B : Baku (Asam Tanat)
S : Sampel
48
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI
tanin.
atsiri yang bersifat sama. Fase diam yang digunakan untuk KLT dipilih
silika gel GF 254 karena silika gel GF 254 bersifat polar. Perbedaan
sifat kelarutan dari silika gel GF 254 dan minyak atsiri tersebut
49
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI
diharapkan agar tidak terjadi pencampuran antara zat uji dengan fase
diam sehingga zat uji dapat terelusi dengan baik dengan bantuan fase
I II III
Rf Rf Rf
Keterangan :
Fase diam : Silika gel GF 254
Fase gerak : Toluena : etil asetat (93:7)
I : UV 254
II : UV 365
III : Vis
B : Baku (Eugenol)
S : Sampel
51
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI
paper disk dan dilusi padat. Jamur yang digunakan adalah Candida albicans
ATCC 10231. Pada penelitian ini konsentrasi senyawa aktif dari infusa daun sirih
yang digunakan adalah 80%, 60%, dan 40%. Ini didasarkan dari orientasi yang
telah dilakukan. Kontrol negatif yang digunakan adalah aqudest. Kontrol negatif
tersebut. Karena Candida albicans tumbuh pada pH 5-5,6. Media yang digunakan
SDA merupakan suatu senyawa organik yang berfungsi sebagai sumber energi
dengan strandar Mc. Farland II (6.10 8 CFU/ml). Hal ini bertujuan supaya dalam
perlakuan tiap plate memiliki populasi jamur yang kurang lebih sama. Volume
cairan yang digunakan sebanyak 10µl. Selanjutnya diinkubasi pada suhu 37°C
selama 24 jam.
disterilisasi dengan menggunakan autoklaf pada suhu 121°C selama 15 menit. Hal
ini bertujuan untuk mengurangi terjadinya kontaminasi. Sehingga media dan alat
Dari hasil penelitian ekstrak infusa daun sirih merah dapat menghambat
pertumbuhan jamur Candida albicans ATCC 10231. Hal ini terlihat dari tabel
dibawah ini.
x ± SD
Kontrol positif 1,4 ± 0,25 cm
Kontrol negatif -
Konsentrasi 80% 1,02 ± 0,13 cm
Konsentrasi 60% 0,86 ± 0,11 cm
Konsentrasi 40% 0,78 ± 0,04 cm
Pada metode difusi, daya antifungi ditunjukkan dengan adanya zona
jernih disekitar paper disk. Pada tabel hasil pengukuran daya hambat pada metode
difusi, konsentrasi 80%, 60%, dan 40% mampu menghambat pertumbuhan jamur.
Hal ini dikarenakan ekstrak daun sirih merah mampu berdifusi kedalam media
tempat jamur uji tumbuh. Dari data yang diperoleh semakin besar konsentrasi
53
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI
infusa daun sirih merah, zona hambatnya semakin besar. Hal ini disebabkan
semakin tinggi konsentrasi yang digunakan maka jumlah zat aktif yang
terkandung dalam infusa daun sirih merah semakin besar, sehingga terjadi
dinding sel juga akan terganggu. Dinding sel berlaku sebagai struktur pemberi
bentuk pada sel, melindungi sel terhadap lisis osmotik. Dengan terganggunya
merah dengan kontrol dilakukan uji statistik anova satu arah yang sebelumnya
dilakukan dahulu uji variasi homogenitas untuk melihat distribusinya normal atau
tidak.
perbedaan daya hambat. Dimana nilai probabilitas dapat dilihat pada Levene Test
way karena jumlah variabel bebas (independen variabel) hanya satu yaitu
konsentrasi dan satu variabel tergantung yaitu diameter zona hambat terhadap
pertumbuhan Candida albicans ATCC 10231 yang ditandai dengan adanya zona
Dimana, dari hasil analisis untuk kontrol positif, konsentrasi 80%, 60%, dan 40%
kurang dari (<1,96). Hal ini berarti distribusi normal karena untuk tingkat
kepercayaan 95% maka Ztabel = 1,96. Untuk data kontrol negatif tidak dapat diuji
Dari hasil uji anova diameter zona hambat terlihat bahwa terdapat
dipengaruhi oleh konsentrasi infusa daun sirih merah yang mempunyai aktivitas
antifungi pada konsentrasi 80%, 60%, dan 40% terhadap pertumbuhan Candida
albicans ATCC 10231. Ini berarti mulai dari konsentrasi 40% infusa daun sirih
10231.
55
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI
perbedaan bermakna antar kelompok uji dapat dilihat dari tabel berikut ini:
ATCC 10231. Hasil ini menunjukkan semakin besar konsentrasi infusa daun sirih
merah maka semakin besar zona hambat yang dihasilkan. Kontrol negatif tidak
memberikan zona hambat, berarti hanya infusa daun sirih merah saja yang
daun sirih merah terbesar yaitu 80% belum dapat memberikan zona hambat yang
sama seperti kontrol positif. Hal ini dapat dilihat pada uji statistik yang
mempunyai perbedaan bermakna pada kedua kelompok ini. Pada konsentrasi 40%
dengan 60% terdapat perbedaan tetapi tidak bermakna. Hal ini disebabkan karena
56
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI
perbedaan daya hambat konsentrasi 40% dengan 60% sangat kecil. Begitu juga
Padat
Untuk mengetahui KHM dari infusa daun sirih merah dilakukan uji
dengan metode dilusi padat. Dari penelitian didapatkan hasil sebagai berikut :
dari uji dilusi padat adalah zat antifungi dicampur dengan medium yang kemudian
metode ini adalah dapat menunjukkan secara langsung nilai KHM larutan uji
terhadap jamur uji. Dari hasil uji dilusi padat, infusa daun sirih merah yang
diketahui pada konsentrasi berapa infusa daun sirih merah mampu membunuh
jamur Candida albicans ATCC 10231. Pada penelitian dilakukan streak plate
pada konsentrasi 80% saja. Karena pada dilusi padat didapatkan bahwa zona
jernih dihasilkan pada konsentrasi 80%. Sehingga untuk mengetahui apakah pada
konsentrasi 80% sudah mampu membunuh jamur Candida albicans ATCC 10231
atau belum maka dilakukan streak plate. Sedangkan pada konsentrasi 60% dan
40% tidak perlu dilakukan streak plate karena pada konsentrasi 60% dan 40%
pengamatan uji dilusi padat. Dari hasil penelitian didapatkan hasil bahwa pada
kitin dan membran selnya mengandung ergosterol. Kitin pada jamur berbentuk
mikrofibril. Mikrofibril merupakan struktur utama dari dinding sel jamur dan
pembungkus sel yang relatif sederhana yaitu selaput sitoplasma dan lapisan
terkandung dalam infusa daun sirih merah sehingga akan merusak permeabilitas
58
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI
Kandungan kimia yang terkandung dalam infusa daun sirih merah yang
10231 adalah tanin, alkaloid, flavonoid dan minyak atsiri. Menurut Mursyidi
(1990), tanin berfungsi sebagai antifungi dan bersifat sebagai bakteriostatik yang
biasanya digunakan untuk infeksi pada kulit, mukosa dan melawan infeksi pada
antifungi dan mencegah infeksi atau luka. Minyak atsiri juga dapat berfungsi
BAB V
A. KESIMPULAN
2. Dalam infusa daun sirih merah yang memiliki kandungan kimia flavonoid,
B. SARAN
Perlu dilakukan penelitian KLT preparatif untuk mengisolasi senyawa aktif yang
Candida albicans.
59
60
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 1986, Sediaan Galenik, 17, 25-26, Direktorat Pengawasan Obat dan
Makanan Indonesia, Jakarta
Anonim, 1991, Theraupeutic Drug, volume II, K21, Churchill Living Store, New
York
Anonim, 1995, Materia Medika Indonesia, Jilid VI, 327, Departemen Kesehatan
RI, Jakarta
Anonim, 1996, The Extra Pharmacopeia, edisi 31, 410, Royal Pharmaceutical
Society, London
Anonim, 2008, Sirih Merah sebagai Tanaman Obat Multi Fungsi, http
://balitto@telkom.net, diakses pada tanggal 2 Maret 2008
Ansel, H.C. Popouich, N.G., 1990, Pharmaceutical Dosage Form and Drug
Delivery System, 5 th edition, Lea and Febiger, Philadelphia, London
Backer, C. A. and Bakhuizen van den Brink, R. C., 1963, Flora of Java volume I,
167, N.V.P. Noordhoff-Groningn, The Netherlands
Fardiaz, S., 1992, Mikrobiologi Pangan, 80, 257, PT. Gramedia Pustaka Utama,
Jakarta
Hadioetomo, R. S., 1993, Mikrobiologi Dasar dalam Praktek, 55-58, Penerbit PT.
Gramedia Pustaka Utama, Jakarta
Larry, M., dan Judy, K., 1996, Microbiology: Essentials and Aplications, 2
edition, McGraw-Hill,Inc, New York
Mursyidi, A., 1990, Analisa Metabolit Sekunder, 63-76, Pusat Antar Universitas
Bioteknologi, UGM, Yogyakarta
Sudewo, B., 2005, Basmi Penyakit Dengan Sirih Merah, Cet I, 33-36, 40, 45, P.T.
Agromedia Pustaka, Jakarta
Wagner, H., Bladt, S., Zgainski, E.M., 1984, Plant Drug analysis : a Thin Layer
Chromatography Atlas, (Transl. : Scott, Th.A.), 5, 51, 163, Springer-
Verlag, Berlin-Heidelberg-New York-Tokyo
63
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI
Lampiran 10. Foto hasil pengamatan konsentrasi 60% pada Dilusi padat
69
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI
Lampiran 11. Foto hasil pengamatan konsentrasi 40% pada Dilusi padat
Lampiran 13. Foto profil KLT senyawa flavonoid yang terkandung pada infusa
daun sirih merah dengan deteksi secara visual setelah disemprot AlCl3
Keterangan :
Fase diam : selulosa
Fase gerak : n-butanol – asam asetat – air (4 :1: 5)
B : Baku (Rutin)
A1 : Sampel 1
A2 : Sampel 2
71
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI
Lampiran 14. Foto profil KLT senyawa alkaloid yang terkandung dalam
infusa daun sirih merah setelah disemprot dengan Dragendorff
Keterangan :
Fase diam : Silika Gel GF254
Fase gerak : Tertier butanol -Kloroform – Dietil amina (2 : 7 : 1)
I : UV 365
II : Vis
B : Baku (Skopolamin)
A1 : Sampel 1
A2 : Sampel 2
72
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI
Lampiran 15. Foto profil KLT senyawa tanin yang terkandung dalam infusa daun
sirih merah dengan deteksi UV 254 nm setelah disemprot FeCl3
Keterangan :
Fase diam : Silika gel GF254
Fase gerak : n-butanol – Asam Asetat – Air (5 : 1 : 4)
B : Baku (Asam Tanat)
A1 : Sampel 1
A2 : Sampel 2
73
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI
Lampiran 16. Foto profil KLT Senyawa Minyak Atsiri yang terkandung dalam
infusa daun sirih merah dengan deteksi secara visual setelah disemprot vanilin-
H2SO4
Keterangan :
Fase diam : Silika gel GF254
Fase gerak : Toluena : etil asetat (93:7)
B : Baku (Eugenol)
A1 : Sampel 1
A2 : Sampel 2
74
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI
Σx 2 ⎛ Σx ⎞
2
Kontrol + = −⎜ ⎟
N ⎝N⎠
= 2,012 − 1,96
= 0,052
= 0,25
75
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI
Σx 2 ⎛ Σx ⎞
2
Konsentrasi 80% = −⎜ ⎟
N ⎝N⎠
= 1,054 − 1,0404
= 0,0136
= 0,13
Σx 2 ⎛ Σx ⎞
2
Konsentrasi 60% = −⎜ ⎟
N ⎝N⎠
= 0,75 − 0,7396
= 0,0104
= 0,11
Σx 2 ⎛ Σx ⎞
2
Konsentrasi 40% = −⎜ ⎟
N ⎝N⎠
= 0,61 − 0,6084
= 0,0016
= 0,04
76
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI
Oneway
Descriptives
Daya hambat
95% Confidence Interval for
Mean
N Mean Std. Deviation Std. Error Lower Bound Upper Bound Minimum Maximum
Kontrol positif 5 1.4000 .2550 .1140 1.0834 1.7166 1.10 1.70
Kontrol negatif 5 .0000 .0000 .0000 .0000 .0000 .00 .00
Konsentrasi 80% 5 1.0200 .1304 5.831E-02 .8581 1.1819 .80 1.10
Konsentrasi 60% 5 .8600 .1140 5.099E-02 .7184 1.0016 .70 1.00
Konsentrasi 40% 5 .7800 4.472E-02 2.000E-02 .7245 .8355 .70 .80
Total 25 .8120 .4850 9.701E-02 .6118 1.0122 .00 1.70
Daya hambat
Levene
Statistic df1 df2 Sig.
5.958 4 20 .003
ANOVA
Daya hambat
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 5.258 4 1.315 67.763 .000
Within Groups .388 20 1.940E-02
Total 5.646 24
NPar Tests
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Mean
Difference 95% Confidence Interval
(I) Difusi (J) Difusi (I-J) Std. Error Sig. Lower Bound Upper Bound
Kontrol positif Kontorl negatif 1.4000* .08809 .000 1.2162 1.5838
Konsentrasi 80% .3800* .08809 .000 .1962 .5638
Konsentrasi 60% .5400* .08809 .000 .3562 .7238
Konsentrasi 40% .6200* .08809 .000 .4362 .8038
Kontorl negatif Kontrol positif -1.4000* .08809 .000 -1.5838 -1.2162
Konsentrasi 80% -1.0200* .08809 .000 -1.2038 -.8362
Konsentrasi 60% -.8600* .08809 .000 -1.0438 -.6762
Konsentrasi 40% -.7800* .08809 .000 -.9638 -.5962
Konsentrasi 80% Kontrol positif -.3800* .08809 .000 -.5638 -.1962
Kontorl negatif 1.0200* .08809 .000 .8362 1.2038
Konsentrasi 60% .1600 .08809 .084 -.0238 .3438
Konsentrasi 40% .2400* .08809 .013 .0562 .4238
Konsentrasi 60% Kontrol positif -.5400* .08809 .000 -.7238 -.3562
Kontorl negatif .8600* .08809 .000 .6762 1.0438
Konsentrasi 80% -.1600 .08809 .084 -.3438 .0238
Konsentrasi 40% .0800 .08809 .375 -.1038 .2638
Konsentrasi 40% Kontrol positif -.6200* .08809 .000 -.8038 -.4362
Kontorl negatif .7800* .08809 .000 .5962 .9638
Konsentrasi 80% -.2400* .08809 .013 -.4238 -.0562
Konsentrasi 60% -.0800 .08809 .375 -.2638 .1038
*. The mean difference is significant at the .05 level.
78
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI
BIOGRAFI PENULIS
Dharma Yogyakarta.