Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Ny. Z 47 tahun masuk ke Rumah Sakit Universitas Airlangga bersama istrinyakarena penyakit
ginjal yang dialaminya yang diawali dengan sakit pinggang dan pegal-pegal. Keluarga klien
mengatakan klien mengalami hal ini sejak 3 tahun yang lalu. Klien datang dengan keluhan mual
muntah dan sesak nafas tanpa aktivitas, nyeri pada pinggang dengan intensitas hilang timbul,
lemas. Lalu klien badannya terasa sangat lemah, pegal-pegal dan merasa sering gelisah. Klien
tidak pernah berobat sebelumnya klien hanya membeli obat di warung dekat rumah klien. Keluarga
klien mengatakan klien memiliki riwayat hipertensi. Klien suka minum-minuman penambah
energy ketika bekerja dan klien gemar sekali minum kopi dipagi hari dan tidak suka minum air
putih. Dari pemeriksaan perawat ditemukan adanya edema pada ekstremitas bawah (kedalamannya
5 mm, waktu kembali 7 detik) dan jari tangan, pernafasan cuping hidung serta pasien tampak
gelisah. Tanda tanda vital ketika masuk rumah sakit yaitu tekanan darah : 170/100, Nadi :
103x/menit, RR: 30x/menit, S: 36,7 °C. Pada pemeriksaan BGA ditemukan: PH: 7.15, PaO2 75,
PaCO2 50, HCO3 18, SaO2 90%, BB pre edema : 65kg, BB post edema : 69kg, TB: 175 cm
4.1 Pengkajian
1. Anamnesis
A. Pengkajian
Nama pengkaji : Rosi arista
Tanggal pengkajian : Rabu, 3 April 2019, Pukul 08.00 WIB
1. Biodata
a. Identitas pasien
Nama : Ny. Z
Umur : 47 tahun
Jenis kelamin : perempuan
Suku, bangsa : jawa, Indonesia
Agama : islam
Status perkawinan : menikah
Pekerjaan : penjahit
Pendidikan : SD
Alamat : Mulyorejo No. 2000
Tanggal masuk : 2 April 2019
No register : 22019
Diagnosa medis : Gagal ginjal kronik
b. Identitas penanggung jawab
Nama : Tn. B
Umur : 50 tahun
Pendidikan : SD
Pekerjaan : buruh
Hubungan dengan pasien : suami
a. Keluhan utama
Klien mengeluhkan mual muntah
b. Keluhan tambahan
Klien mengatakan nyeri pinggang, sesak nafas, merasa lemas
c. Riwayat penyakit sekarang
Klien masuk rumah sakit melalui IGD RSUA pada tanggal 2 April 2019 dengan
keluhan mual muntah, sesak nafas tanpa aktivitas, nyeri pada pinggang dengan
intensitas hilang timbul, lemas, terdapat pitting edema pada ekstremitas bawah dan
jari tangan. Tanda-tanda vital ketika masuk rumah sakit yaitu tekanan darah : 170/100,
Nadi : 88x/i, RR : 28 x/i, S : 36,7 °C.
d. Riwayat penyakit dahulu
Keluarga klien mengatakan klien belum pernah masuk rumah sakit sebelumnya klien
menderita hipertensi
e. Persepsi dan pemeliharan kesehatan
Menurut penuturan keluarga, Pasien memandang kesehatan kurang penting karena
klien tidak pernah berobat ke rumah sakit jika sakit. Klien tidak hidup sehat ditandai
dengan klien suka minum minuman berenergy ketika bekerja, dan minum kopi ketika
pagi hari serta tidak suka minum air putih.
f. Pola nutrisi
Saat ini klien mual dan muntah
Intake makanan: klien makan 3x sehari dengan porsi kecil
Intake Cairan: Klien minum 4 gelas/hari, air putih dan teh.
g. Pola eliminasi:
Sebelum sakit keluarga klien mengatakan bahwa klien biasa BAB 1x/hari pagi hari.
Saat ini Pengeluaran urin 300 cc per 24 jam.
h. Pola aktivitas dan latihan
Keterangan:
0 : mandiri, 1: alat bantu, 2: dibantu orang lain 3: tergantung total
i. Pola tidur dan istirahat
Sebelum sakit keluarga klien mengatakan bahwa klien mulai tidur malam sekitar jam
23.00 kemudian subuh jam 05.00 bangun untuk melaksanakan solat subuh. Saat ini
klien hanya terbaring ditempat tidur, klien mengatakan badannya lemah.
j. Pola perceptual
Klien mengatakan nyeri pinggang, nafasnya sesak, , badan terasa lemah, klien hanya
mampu berbaring ditempat tidur, semua kegiatan dilakukan di tempat tidur.
Penglihatan tidak ada masalah, lapang pandang normal, pupil reaktif terhadap cahaya.
Pendengaran tidak ada masalah, klien masih bisa merasakan rasa asin, manis, pahit,
asam. Pengecapan klien masih normal
k. Pola persepsi diri
Klien mengatakan dirinya sangat ingin cepat sembuh, kembali kerumah dengan
keadaan sehat, dan ingin kembali melakukan aktifitas seperti biasa seperti sebelum
masuk rumah sakit. Klien berorientasi dan berhubungan baik dengan keluarga,
petugas kesehatan dan pengunjung. Klien tidak menunjukkan adanya menarik diri
atau minder.
l. Pola seksulitas dan reproduksi
Klien sudah menikah dan mempunyai 3 anak dan saat ini istri klien sudah menopouse.
m. Pola peran dan hubungan
Saat ini klien tinggal bersama istri, klien mengatakan selama ini tidak ada masalah
dalam keluarga baik kepada istri maupun mertuanya. Klien juga mengatakan selama
ini berhubungan baik dengan semua anggota keluarga dan tetangga. Saat klien
dirawatpun keluarga terutama istri dan anaknya senantiasa mendampingi beliau.
n. Pola managemen koping stress
Dari penuturan keluarga pasien dalam memanagement stress keluarga membiasakan
berekreasi bersama atau hanya sekedar menonton TV.
o. Sistem nilai dan keyakinan
Klien dan keluarga beragama islam. Klien melakukan berbagai ikhtiar untuk keadaan
nya sekarang.
2. Pemeriksaan Fisik
a. Keluhan yang dirasakan saat ini:
Kesadarannya compos mentis, E4 M6 V5. Klien merasakan badannya lemas
TD : 170/100mmHg
RR : 30x/menit
HR : 103x/menit
S :36,7°C
BB pre edema : 65kg
BB post edema : 69kg
TB: 175 cm
b. B1 (Breathing)
RR : 30x/ menit, klien mengeluh sesak tanpa
c. B2 (blood)
Wajah pucat, tekanan darah tinggi : 170/100mmhg, nadi :103x/menit
d. B3 (Brain)
Kesadaran compos mentis, E4 M6 V5
e. B4 (Baldder)
Nyeri tekan vesika urinaria (-). Urin per 24 jam 300 cc, warna kuning pekat.
f. B5 (Bowel)
Klien mengeluh mual, nyeri tekan ulu hati (+). Pola BAB 1 kali per hari, bising usus
(+)
g. B6 (Bone and Integumen)
Terdapat pitting oedema pada ekstremitas grade 3, kekuatan otot
5 5
5 5
3. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan darah
Parameter Nilai normal
Hb 8,5 mg/dl 12-16 Rendah
Urea 197 mg/dl 10-50 Tinggi
Kreatinin 12 mg/dl 0,5-1,2 Tinggi
BUN 132 mg/dl 5-25 Tinggi
K 6.2 mmol/dl 3,4-5,4 Tinggi
Na 176 mmol/dl 135-155 Tinggi
Cl 120 mmol/dl 95-108 Tinggi
Uric Acid 7,8 mg/dl 3,4-7 Tinggi
HCT 29,3% 35-50 % Rendah
Pada pemeriksaan BGA ditemukan: PH: 7.15, pCO2 40, HCO3 18, SaO2 90%
(Asidosis Metabolis)
4.4 Intervensi
Diagnosa Intervensi
No. Tujuan dan Kriteria Hasil
Keperawatan
Gangguan pertukaran NOC: NIC:
gas berhubungan Respiration status: Gas Oxygen Therapy
dengan perubahan Exchange 1. Pertahankan kepatenan jalan
membrane kapiler napas
paru Tujuan: 2. Kelola pemberian oksigen
Setelah dilakukan tambahan sesuai resep
1. keperawatan selama 2x24 3. Anjurkan pasien untuk
jam klien Gangguan mendapatkan resep oksigen
pertukaran gas teratasi tambahan sebelum perjalanan
dengan kriteria hasil: udara atau perjalanan ke dataran
1. Tekanan oksigen di tinggi yang sesuai
darah arteri (PaO2) (4) 4. Konsultasi dengan tenaga
kesehatan lain mengenai
2. Tekan karbondioksida di penggunaan oksigen tambahan
darah arteri (PaCO2) (4) saat aktivitas dan/atau tidur
3. PH arterial (4) 5. Pantau efektivitas terapi oksigen
4. Saturasi oksigen (4) (pulse oximetry, BGA)
5. Keseimbangan perfusi 6. Observasi tanda pada oksigen
ventilasi (4) yang disebabkan hipoventilasi
6. Sianosis (4) 7. Monitor aliran oksigen liter
8. Monitor posisi dalam oksigenasi
9. Monitor tanda-tanda keracunan
oksigen dan atelektasis
10. Monitor peralatan oksigen untuk
memastikan bahwa tidak
mengganggu pasien dalam
bernapas
2. Kelebihan volume NOC: NIC:
cairan berhubungan Fluid balance Fluid Management:
Tujuan : 1. Pertahankan intake dan output
dengan mekanisme
Setelah dilakukan tindakan secara akurat
pengaturan melemah keperawatan selama 3x24 2. Kolaborasi dalam pemberian
jam kelebihan volume cairan diuretik
teratasi dengan kriteria: 3. Batasi intake cairan pada
1. Tekanan darah (4) hiponatremi dilusi dengan serum
2. Nilai nadi radial dan Na dengan jumlah kurang dari
perifer (4) 130 mEq/L
3. MAP (4) 4. Atur dalam pemberian produk
4. CVP (4) darah (platelets dan fresh frozen
5. Keseimbangan intake plasma)
dan output dalam 24 jam 5. Monitor status hidrasi
(4) (kelembaban membrane mukosa,
6. Kestabilan berat badan TD ortostatik, dan keadekuatan
(4) dinding nadi)
7. Serum elektrolit (4) 6. Monitor hasil laboratorium yang
8. Hematokrit (4) berhubungan dengan retensi
9. Asites (4) cairan (peningkatan kegawatan
10. Edema perifer (4) spesifik, peningkatan BUN,
penurunan hematokrit, dan
peningkatan osmolalitas urin)
7. Monitor status hemodinamik
(CVP, MAP, PAP, dan PCWP)
jika tersedia
8. Monitor tanda vital
Hemodialysis Therapy:
1. Timbang BB sebelum dan sesudah
prosedur
2. Observasi terhadap dehidrasi,
kram otot dan aktivitas kejang
3. Observasi reaksi tranfusi
4. Monitor TD
5. Monitor BUN,Creat, HMT
danelektrolit
6. Monitor CT