Você está na página 1de 28

LAPORAN KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK PADA Ny. A DENGAN


MASALAH UTAMA HIPERTENSI DI RT 04/RW XI
PUDAKPAYUNG

Disusun Oleh :
RIZKA PUJILESTARI
P1337420616045

PRODI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN SEMARANG


JURUSAN KEPERAWATAN
POLTEKKES KEMENKES SEMARANG
2019
ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK PADA Ny. A DENGAN
MASALAH UTAMA HIPERTENSI DI RT 04/RW XI
PUDAKPAYUNG

A. PENGKAJIAN
Tanggal Pengkajian : 25 April 2019

A. Identitas Klien
1. Nama Klien : Ny. A
2. Umur : 60 tahun
3. Tempat/Tanggal Lahir : Semarang, 04 Agustus 1958
4. Alamat Asal : Pudak Payung, Semarang
5. Pekerjaan : Wiraswasta
6. Jenis Kelamin : Perempuan
7. Suku : Jawa
8. Agama : Katholik
9. Status Perkawinan : Kawin

B. Status Kesehatan
 Keluhan Utama :
Klien mengatakan sering merasa pusing jika klien sedang kelelahan.
Dan tekanan darah klien sering tinggi. Klien juga mengatakan bahwa pada
tanggal 11 April yang lalu, klien melakukukan cek kadar gula darah dan
hasilnya kadar gula darah puasa klien adalah 110 mg/dL. Klien mengatakan
sebelumnya kadar gula darah klien selalu dibatas normal.
 Riwayat Kesehatan Dahulu :
Klien mengatakan pada tahun 2007 pernah dirawat di rumah sakit
selama satu minggu karena klien menderita kusta.
 Riwayat Kesehatan Keluarga :
Klien mengatakan tidak ada anggota keluarga klien yang mempunyai
riwayat hipertensi. Klien juga mengatakan jika tidak ada anggota keluarganya
yang menderita diabetes melitus.
 Tinjauan Sistem :
a. Keadaan Umum
 Kesadaran : Composmentis
 Tanda-tanda Vital :
TD : 140/90 mmHg
Nadi : 87 x/menit
Suhu : 36.5° C
Pernafasan : 22 x/menit

b. Sistem Respirasi
 Batuk : Tidak batuk
 Sputum : Tidak terdapat sputum
 Sesak Nafas : Klien tidak mengalami sesak nafas
 Bunyi Nafas : Normal/reguler

c. Sistem Kardiovaskuler
 Bunyi Jantung : Normal
 Nadi : 87 x/menit (regular)
 Edema : Tidak ada edema
 CRT : Normal, durasi kurang dari 2 detik
 Perdarahan : Tidak ada perdarahan

d. Sistem Gastrointestinal
 Makan : Klien makan 3 kali sehari dengan porsi yang cukup
dengan jumlah satu porsi setiap makan.
 Mual : Klien tidak mengalami mual
 Muntah : Klien tidak mengalami muntah
 Mulut : - Lesi : Tidak terdapat lesi
- Nodul : Tidak terdapat nodul
- Mukosa : Mukosa bibir lembab
- Lidah : berwarna merah muda dan tidak
terdapat ulkus.
 Abdomen :- Bising usus : 14 x/menit
- Bentuk : Cembung
e. Sistem Integumen
 Rambut : Rambu klien berwarna hitam dengan sedikit uban,
kondisi rambut bersih dan tidak berminyak, tidak berketombe, berbau
wangi dan tidak rontok.
 Kuku : Keadaan kuku klien bersih, kuku pendek dan dipotong
dengan rapi
 Kulit :
 Turgor : turgor kuli klien baik, turgor kulit elastis dapat
kembali seperti semula < 2 detik setelah ditekan.
 Warna Kulit : warna kulit klien sawo matang, tidak terdapat
(tidak perlu) sianosis
 Temperature : Temperatur kulit klien hangat
 Luka : Tidak terdapat luka

f. Sistem Persepsi Sensori

 Mata : Sklera tidak ikterik, Konjungtiva merah


muda (anemis/tidak), dapat membuka mata secara spontan,
penglihatan jelas dan klien menggunakan alat bantu saat membaca.
 Telinga : Simetris, tidak ada serumen, fungsi
pendengaran baik dan masih jelas
 Alat bantu pendengaran : Klien tidak menggunakan alat bantu
pendengaran.

g. Sistem Muskuloskeletal
 Fraktur : Tidak terdapat fraktur pada anggota tubuh klien
 Mobilisasi : Klien mampu mobilisasi secara mandiri.

h. Sistem Perkemihan
 Perubahan pola BAK : Klien tidak mengalami perubahan pola BAK.
Pola BAK klien normal. 1 hari BAK brp kali?
 Alat bantu : Klien tidak menggunakan alat bantu dalam
sistem perkemihannyya.

i. Sistem Reproduksi
 Payudara : Tidak terdapat benjolan, tidak ada nyeri tekan, tidak ada
kemerahan dan tidak ada keluhan yang dirasakan klien terhadap
payudaranya.
 Genitalia : Tidak ada lesi, kondisi genitalia bersih dan genitalia tidak
berbau.

j. Sistem Neurologis
 Keluhan bicara :
Tidak ada keluhan saat bicara pada klien. Klien masih bisa
berbicara dengan baik dan secara jelas.
 Keluhan alat gerak :
Klien tidak mengalami keluhan pada alat geraknya. Semua
fungsi alat gerak klien masih sangat baik. Klien masih mampu
beraktifitas dengan baik setiap harinya.

k. Sistem Endokrin
 Kelenjar tiroid : Tidak teraba (tidak membesar)
 Kelenjar paratiroid : Tidak teraba
 Kelenjar getah bening : Tidak teraba

 Pengkajian Psikososial Dan Spiritual


 Psikososial
 Ekspresi Wajah :
Ekspresi wajah klien tampak cerah/ceria. Klien tampak senang
ketika dikunjung oleh praktikan (mahasiswa perawat mungkin lebih
cocok) dirumahnya. Klien dengan senang hati menerima kehadiran
praktikan dirumahnya.
 Kemampuan Bicara :
Kemampuan bicara klien baik. Klien masih sangat jelas dalam
berbicara. Klien juga mampu berkomunikasi dengan baik. Klien dapat
menjawab pertanyaan dari praktikan dengan jawaban yang benar.
 Merasa Dikucilkan : Klien tidak merasa dikucilkan oleh orang
disekitarnya ataupun orang lain.
 Sosialisasi dengan lansia yang lain :
Klien mampu bersosialisasi dengan lansia yang lain. Hal ini dibuktikan
dengan klien mengikuti program prolanis (prolanis atau kegiatan lansia, jika
prolanis di puskesmas) yang diselenggarakan di daerah tempat tinggalnya.

 Emosional
PERTANYAAN JAWABAN

PERTANYAAN TAHAP I
 Apakah klien mengalami sukar tidur? TIDAK
 Apakah klien sering merasa gelisah? TIDAK
 Apakah klien sering murung atau menangis TIDAK
sendiri?
 Apakah klien sering was-was atau kuatir? TIDAK

Lanjutkan ke pertanyaan tahap 2 jika lebih dari


atau sama dengan 1 jawaban “YA”
PERTANYAAN TAHAP II
 Keluhan lebih dari 3 bulan atau lebih dari 1 kali TIDAK
dalam bulan?
 Ada masalah atau banyak pikiran? TIDAK
 Ada gangguan/ masalah dengan keluarga laain? TIDAK

 Menggunakan obat tidur/ penenang atas anjuran TIDAK

dokter?
 Cenderung mengurung diri?
Bilaa lebih dari atau sama dengan 1 jawaban TIDAK

“YA”
MASALAH EMOSIONAL POSITTIF (+)

Keterangan :

Klien tidak memiliki masalah emosional ( Masalah emosional negatif)

 Spiritual
a. Agama: Klien beragama katholik
b. Konsep tentang kematian bagi lansia :
Klien mengatakan bahwa kematian adalah sesuatu yang pasti
dialami semua manusia. Klien mengatakan tidak takut akan kematian
karena klien sudah memiliki keyakinan bahwa suatu saat jika tuhan
sudah berkehendak pasti klien juga akan meninggal.
 Kebiasaan dalam beribadah :
Klien beragama katholik. Klien adalah orang yang taat beribadah.
Setiap hari minggu pagi klien selalu pergi ke gereja untuk melakukan ibadah.
 Harapan Klien :
Klien memiliki harapan di hari tuanya klien selalu diberikan kesehatan
dan kebahagiaan. Klien memiliki harapan untuk bisa terus bersama dengan
suaminya dan merawat suaminya dimasa tuanya. Klien berharap klien dan
suaminya mampu saling mengasihi hingga akhir hayatnya.
 Pengkajian Fungsional Klien :
a. KATZ Indeks :
Klien termasuk dalam kategori A karena semuanya masih bisa
dilakukan secara mandiri tanpa pengawasan ,pengarahan atau bantuan dari
orang lain diantaranya yaitu makan, kontinensia (BAK,BAB),
menggunakan pakaian, pergi ke toilet, berpindah dan mandi, pasien tidak
menggunakan alat bantu berjalan.

b. Modifikasi Barthel Indeks :


Dengan
No Kriteria Mandiri Keterangan
Bantuan
1 Makan 10 Frekuensi: 3x sehari
Jumlah: secukupnya
Jenis, nasi, sayur, lauk
2 Minum 10 Frekuensi: 6-8 kali
sehari dan dalam
sehari selalu
mengkonsumsi
minuman manis 2-3
kali dalam sehari
Jumlah: saegelas kecil
Jenis: air putih, teh
manis dan kopi manis
3 Berpindah dari satu tempat ke 15 Mandiri
tempat lain, sebaliknya
4 Personal toilet (cuci muka, 5 Frekuensi: 3x sehari
menyisir rambut, gosok gigi).
5 Keluar masuk toilet ( 5 Frekuensi: 2-3 kali
mencuci pakaian, menyeka
tubuh, meyiram)
6 Mandi 15 2x sehari pada pagi
hari dan sore hari.
7 Jalan di permukaan datar 10 Setiap ingin
melakukan sesuatu
misalnya mengambil
minum atau ke kamar
mandi.
8 Naik turun tangga 10 Baik tapi harus pelan-
pelan
9 Mengenakan pakaian 10 Mandiri dan rapi
10 Kontrol Bowel (BAB) 10 Frekuensi: 1x sehari
Konsistensi: padat
11 Kontrol Bladder (BAK) 10 Frekuensi: 6x sehari
Warna: kuning
12 Olahraga/ latihan 10 Klien selalu jalan pagi
setiap hari
13 Rekreasi/ pemanfaatan waktu 10 Jenis: rekreasi keluar
luang untuk pergi ke rumah
saudaranya ataupun
pergi ke tempat wisata

Keterangan:
a. 130 : mandiri
b. 65-125 : ketergantungan sebagian
c. 60 : ketergantungan total
 Setelah dikaji didapatkan skor : 130 yang termasuk dalam kategori
mandiri

 Pengkajian Status Mental Gerontik


a. SPSMQ (Short Portable Mental Status Questioner)

Benar Salah No Pertanyaan Jawaban Klien


√ 01 Tanggal berapa hari ini? Tanggal 25 April
2019
√ 02 Hari apa sekarang ini? Hari kamis
√ 03 Apa nama tempat ini? Ini ruang tamu

√ 04 Dimana alamat anda? Alamat saya di RT


04/ RW XI
Pudakpayung
√ 05 Berapa umur anda? Umur saya 60 tahun
√ 06 Kapan anda lahir? Saya lahir tanggal 4
Agustus 1958
√ 07 Siapa presiden Indonesia sekarang? Bapak Jokowi atau
Joko Widodo
√ 08 Siapa presiden Indonesia Presidennya itu
sebelumnya? Susilo Bambang
Yudhoyono atau SBY
√ 09 Siapa nama ibu anda? Nama ibu saya ibu
Sudarmi
√ 10 Kurangi 3 dari 20 dan tetap 17, 16, 15, 14, 13, 12,
pengurangan 3 dari setiap angka 11,10, 9, 8, 7, 6, 5, 4,

baru, semua secara menurun 3, 2, 1, 0

SCORE TOTAL :
Interpretasi hasil:
a. Salah 0-3: fungsi intelektual utuh
b. Salah 4-5 : kerusakan intelektual ringan
c. Salah 6-8 : Kerusakan intelektual sedang
d. Salah 9-10: Kerusakan intelektual berat
 Skor yang didapatkan dari hasil pengkajian yaitu tidak ada yang salah
sehingga disimpulkan Ny. A memiliki fungsi intelektual utuh.

b. MMSE (Mini Mental Status Exam)

No Aspek Nilai Nilai Kriteria


Kognitif Maksimal Klien
1 Orientasi 5 5 Menyebutkan dengan benar
a. Tahun : 2019
b. Musim : Kemarau
c. Tanggal: 25
d. Hari : Kamis
e. Bulan : April
Orientasi 5 5 Diamana kita sekarang?
a. Negara :Indonesia
b. Provinsi: Jawa Tengah
c. Kota : Semarang
d. Alamat : RT 04/ RW 11
Pudakpayung
2 Registrasi 3 3 Sebutkan nama tiga obyek (oleh
pemeriksa) 1 detik dan mengatakan
masing-masing obyek.
1. Meja
2. Kursi
3. Baju
 Klien mampu menyebutkan kembali
obyek yang di perintahkan
3 Perhatian 5 5 Minta klien untuk memulai dari angka 100
dan kemudian dikurangi 7 sampai 5 kali /
kalkulasi tingkat:
(93, 86, 79, 72, 65)
 Klien dapat menghitung pertanyaan
semuanya.
4. Mengingat 3 3 Minta klien untuk mengulangi ketiga
obyek pada no 2 (registrasi) tadi. Bila
benar, 1 point masing-masing obyek.
 Klien mampu mengulang obyek yang
disebutkan
5 Bahasa 9 9 Tunjukkan pada klien suatu benda dan
tanyakan nama pada klien
a. Missal jam tangan
b. Missal pensil
Minta klien untuk mengulangi kata
berikut: “tidak ada, jika, dan, atau, tetapi”.
Bila benar nilai satu poin
a. Pertanyaan benar semua: klien
mampu mengulang semua kata
Minta klien untuk menuruti perintah
berikut terdiri dari 3 langkah.
“ ambil kertas ditangan anda, lipat dua dan
taruh dilantai”
a. Ambil kertas ditangan anda
b. Lipat dua
c. Taruh dilantai
Perintahkan pada klien untuk hal berikut (
bila aktivitas sesuai perintah nilai 1 point)
a. “tutup mata anda”
Perintahkan pada klien untuk menulis satu
kalimat dan menyalin gambar
b. Tulis satu kalimat
c. Menyalin gambar
 Klien bisa menyebutkan benda yang
ditunjuk pemeriksa. Selain itu, klien
bisa mengambil kertas, melipat jadi
dua, dan menaruh di bawah sesuai
perintah. klien dapat menulis satu
kalimat.
Total Nilai 30
Interpretasi hasil :
>23 : aspek kognitif dari fungsi mental baik
18-22 : kerusakan aspek fungsi mental ringan
≤17 : terdapat kerusakan aspek fungsi mental berat
Keterangan : Aspek fungsi mental klien baik

 Pengkajian Keseimbangan
KRITERIA SKOR

b. Perubahan posisi atau gerakan keseimbangan font tidak perlu


besar
0
 Bangun dari tempat duduk (dimasukkan dalam analisis) dengan mata
terbuka
Tidak bangun dari tempat tidur dengan sekali gerakan, akan tetapi usila
mendorong tubuhnya ke atas dengan tangan atau gerakan ke bagian depan
kursi terlebih dahulu, tidak stabil pada saat berdiri pertama kali.
0
 Duduk ke kursi (dimasukkan dalam analisis) dengan mata terbuka
Menjatuhkan diri ke kursi, tidak duduk di kursi.
0
 Bangun dari tempat duduk (dimasukkan dalam analisis) dengan mata
terbuka
Tidak bangun dari tempa tidur dengan sekali gerakan, akan tetapi usila
mendorong tubuhnya ke atas dengan tangan atau gerakan ke bagian depan
kursi terlebih dahulu, tidak stabil pada saat berdiri pertama kali.
0
 Duduk ke kursi (dimasukkan dalam analisis) dengan mata terbuka
Menjatuhkan diri ke kursi, tidak duduk di kursi.
Ket. Kursi hrus yang keras tanpa lengan 0
 Menahan dorongan pada sternum (pemeriksaan mendorong sternum sebanyak
3 kali dengan hati-hati) dengan mata terbuka
Klien menggerakkan kaki, memegang objek untuk dukungan, kaki tidak
menyentuh sisi-sisina 0
 Menahan dorongan pada sternum (pemeriksaan mendorong sternum sebanyak
3 kali dengan hati-hati) dengan mata terbuka
Klien menggerakkan kaki, memegang objek untuk dukungan, kaki tidak
menyentuh sisi-sisina 0
 Perputaran leher (klien sambil berdiri)
Menggerakkan kaki, menggenggam objek untuk dukungan, keluhan pusing
atau keadaan tidak stabil
 Gerakan menggapai sesuatu 0
Tidak mampu untuk menggapai sesuatu dengan bahu fleksi sepenuhnyya
sementara berdiri pada ujung jari-jari kaki, tidak stabil memegang sesuatu
untuk dukungan.
 Membungkuk
Tidak mampu membungkuk untuk mengambil objek-objek kecil (misalnyya 0
pulpen) dari lantai, memegang objek untuk bisa berdiri lagi dan memerlukan
usaha-usaha ang keras untuk bangun.
c. Komponen gaya berjalan atau pergerakan
0
 Minta klien berjalan ke tempat yang ditentukan
Ragu-ragu, tersandung, memegang objek untuk dukungan
0
 Ketinggian langkah kaki
Kaki tidak naik dari lantai secara konsisten (menggeser atau menyeret kaki),
mengangkat kaki terlalu tinggi (> 5 cm)
0
 Kontinuitas langkah kaki
Setelah langkah-langkah awal menjadi tidak konsisten, memulai mengangkat
satu kaki sementara kaki yang lain menyentuh lantai
0
 Kesimetrisan langkah
Langkah tidak simetris, terutama pada bagian yang sakit.
0
 Penimpangan jalur pada saat berjalan
Tidak berjalan dalam garis yang lurus, bergelombang dari sisi ke sisi
0
 Berbalik
Berhenti sebelum mulai berbalik, jalan sempoyongan, bergoyang, memegang
objek untuk dukungan.
SKOR TOTAL 0
Interpretasi Hasil :
0-5 : resiko jatuh rendah
6-10 : resiko jatuh sedang
11-15 : resiko jatuh tinggi
 Hasil dari pengkajian keseimbangan, klien memiliki resiko jatuh rendah

 Genogram

Keterangan :

: laki-laki : meninggal

: perempuan : tinggal serumah

: klien
A. ANALISIS DATA
NO. Data Fokus Etiologi Masalah

1. DS : Kurangnya perilaku kepatuhan Ketidakefekifan manajemen


 Klien mengatakan jika kelelahan klien selalu pusing kesehatan
 Klien mengatakan belum mengetahui pengaturan Persepsi keseriusan kondisi
makanan untuk penderita hipertensi
 Klien mengatakan suka mengkonsumsi makanan Ketidakefekifan manajemen
asin kesehatan
 Klien mengatakan tidak mau mengkonsumsi obat
penurun hipertensi karena takut ketergantungan
DO :
 TTV :
TD : 140/90 mmHg
Nadi : 87 x/menit
Suhu : 36.5° C
Pernafasan : 22 x/menit
 Klien mendapatkan obat Amplodipin 5 mg dari
puskesmas
 Obat amplodipin tidak pernah diminum
2. DS : Kurangnya informasi Defisiensi pengetahuan
 Klien mengatakan kurang mengetahui informasi
mengenai sebuah penyakit Tingkat pengetahuan klien terhadap
 Klien mengatakan kurang mengetahui tanda dan penyakit
gejala penyakit hipertensi
 Klien mengatakan kurang mengetahui terapi yang Defisiensi Pengetahuan
sesuai terhadap penyakit hipertensi
 Klien menanyakan bagaimana agar tekanan
darahnya bisa normal
DO :
 Klien terlihat bingung ketika dijelaskan mengenai
penyakitnya
 Klien menerima penjelasan yang diberikan oleh
praktikan
 Klien banyak bertanya mengenai hasil
pemeriksaaan TTV.
3. DS : Ketidakpatuhan klien minum obat Resiko ketidaksabilan kadar
 Klien mengatakan suka mengkonsumsi minuman glukosa darah
manis yaitu kopi manis ataupun teh manis 3 kali Manajemen medikasi tidak efektif
sehari
 Klien mengatakan pernah melakukan pemeriksaan Resiko ketidakseimbangan kadar
glukosa darah puasa adalah 110 mg/dL. glukosa darah
 Klien mengatakan mendapatkan obat penurun
kadar glukosa darah dari puskesmas
 Klien mengatakan tidak mau mengkonsumsi obat
yang didapatkan dari puskesmas karena takut
ketergantungan
DO :
 Pemeriksaan terakhir gula darah puasa klien pada
tanggal 11 April 2019 adalah 110 mg/dL
 Klien mendapatkan obat metformin 500 mg
 Obat metformin yang didapat klien tidak pernah
diminum.

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Ketidakefekifan manajemen kesehatan b.d persepsi keseriusan kondisi (00078)
2. Defisiensi pengetahuan b.d kurangnya informasi (00126)
3. Resiko ketidaksabilan kadar glukosa darah b.d manajemen medikasi tidak efekif (00179)
C. INTERVENSI
NO. DATA FOKUS DIAGNOSA KEPERATAN TUJUAN INTERVENSI

1. DS : Ketidakefekifan manajemen Setelah dilakukan asuhan 1. Kaji tingkat pemahaman klien


 Klien mengatakan suka kesehatan b.d persepsi keperawatan selama 3 x tentang penyakit, komplikasi,
mengkonsumsi makanan asin keseriusan kondisi (00078) 24 jam (3x kunjungan dan pengobatan yang
 Klien mengatakan tidak mau mungkin, tidak mungkin direkomendasikan untuk
mengkonsumsi obat penurun kan 24 jam memberikan menentukan defisiensi
hipertensi karena takut intervensi?) diharapkan pengetahuan
ketergantungan ketidakefektifan 2. Pantau TTV klien
manajemen kesehatan 3. Beri informasi tentang penyakit,
DO : klien teratasi dengan komplikasi dan pengobatan
 TTV : kriteria hasil : yang direkomendasikan
TD : 140/90 mmHg 4. Bantu klien membuat rencana
1. Menunjukkan
Nadi : 87 x/menit yang realistis untuk mencapai
perilaku kepatuhan
Suhu : 36.5° C kepatuhan terhadap program
2. Melakukan program
Pernafasan : 22 x/menit terapeutik tanpa membahayakan
pengobatan yang
 Klien mendapatkan obat kesehatan klien (mis,
diprogramkan
Amplodipin 5 mg dari identifikasi tindakan klien dan
3. Melakukan aktivitas
puskesmas keluarga ingin dilakukan seperti
kehidupan sehari-hari
 Obat amplodipin tidak pernah modifikasi latihan, perubahan
yang diprogramkan
diminum peran)
4. Keyakinan kesehatan : 5. Beri pelatihan dan dukungan
persepsi kendali untuk memotivasi melanjutkan
5. Partisipasi dalam kepatuhan terhadap terapi
keputusan tentang 6. Bantu klien dalam
perawatan kesehatan mengidentifikasi tujuan spesifik
6. Pengendalian gejala untuk perubahan
7. Bantu klien dalam
mengidentifikasi perilaku
sasaran yang perlu diubah untuk
mencapai yang diinginkan
8. Identifikasi bersama klien
tentang strategi yang paling
efektif untuk mengubah perilaku
9. Kolaborasi dengan penyedia
pelayanan kesehatan lain untuk
menentukan cara memodifikasi
program terapeutik tanpa
membahayakan kesehatan klien.
2. DS : Defisiensi pengetahuan b.d Setelah dilakukan asuhan 1. Kaji tingkat pengetahuan klien
 Klien mengatakan kurang kurangnya informasi (00126) keperawatan selama 3 x terhadap penyakit yang diderita
mengetahui terapi yang sesuai 24 jam diharapkan klien
terhadap penyakit hipertensi defisiensi pengetahuan 2. Jelaskan tentang penyakit yang
 Klien menanyakan bagaimana klien teratasi dengan dialami klien (penyebab, faktor
agar tekanan darahnya bisa kriteria hasil : resiko, dampak yang
normal ditimbulkan, gejala dan tanda
1. Klien mengetahui
penyakit
penyebab dan faktor yang
DO : berkontribusi terhadap
3. Tanya kepada klien usaha apa
 Klien menerima penjelasan terjadinya penyakit yang sudah dilakukan untuk
yang diberikan oleh praktikan 2. Mengetahui tanda dan memanajemen gejala yang
 Klien banyak bertanya gejala dari penyakit muncul
mengenai hasil pemeriksaaan 3. Klien mengetahui faktor 4. Jelaskan kepada klien gaya
TTV. risiko hidup yang baik
4. Klien dapat 5. Jelaskan pilihan terapi yang
menggunakan strategi dapat klien pilih
untuk meminimalisir laju 6. Diskusikan perubahan gaya
penyakit
hidup yang mungkin diperlukan
5. Dapat mengetahui
untuk mencegah komplikasi di
dampak psikososial
masa yang akan datang dan atau
penyakit pada diri
proses pengonttrolan penyakit.
sendiri dan keluarga.
3. DS : Resiko ketidaksabilan kadar Setelah dilakukan asuhan 1. Pantau kadar glukosa darah
 Klien mengatakan glukosa darah b.d manajemen keperawatan selama 3 x klien
mendapatkan obat penurun 24 jam diharapkan resiko 2. Pantau TTV klien
kadar glukosa darah dari medikasi tidak efekif (00179) ketidakstabilan kadar 3. Kaji tingkat pendidikan dan
puskesmas glukosa darah klien pengetahuan klien tentang
 Klien mengatakan tidak mau teratasi dengan kriteria penyakit
mengkonsumsi obat yang hasil : 4. Berikan penkes tentang :
didapatkan dari puskesmas pengertian, penyebab, tanda dan
1. Kadar glukosa darah
karena takut ketergantungan gejala, pengobatan dan diet
klien dalam batas
yang ditentukan
normal
DO : 5. Modifikasi perilaku hidup sehat
2. Kepatuhan perilaku :
 Pemeriksaan terakhir gula terhadap klien
diet sehat
darah puasa klien pada tanggal 6. Beri pelatihan dan dukungan
3. Klien dapat mengontrol
11 April 2019 adalah 110 untuk memotivasi melanjutkan
kadar glukosa darah
mg/dL kepatuhan terhadap terapi
4. Klien dapat
 Klien mendapatkan obat 7. Anjurkan klien untuk
memanajemen dan
metformin 500 mg menjalankan diet sehat
mencegah penyakit
 Obat metformin yang didapat
semakin parah
klien tidak pernah diminum
5. Tingka pemahaman
klien untuk mencegah
komplikasi
6. Klien dapat mengontrol
perilaku hidup sehat
7. Pemahaman
manajemen diabees
klien meningkat

D. IMPLEMENTASI tanggal dan waktu implementasi?


NO. DIAGNOSA TINDAKAN RESPON PARAF
KEPERAWATAN Respon menggunakan S dan O tiap
intervensi yang dilakukan
1. Ketidakefekifan 1. Mengkaji tingkat pemahaman klien 1. Klien mengetahui bahwa klien RIZKA
manajemen kesehatan b.d tentang penyakit, komplikasi, dan mengalami hipertensi
persepsi keseriusan pengobatan yang direkomendasikan 2. Hasil pemeriksaan TTV klien adalah:
kondisi (00078) untuk menentukan defisiensi TD : 140/90 mmHg
pengetahuan Nadi : 87 x/menit
2. Memantau TTV klien Suhu : 36.5° C
3. Memberi informasi tentang penyakit, Pernafasan : 22 x/menit
komplikasi dan pengobatan yang 3. Klien mau menerima informasi yang
direkomendasikan diberikan mengenai penyakitnya
4. Membantu klien membuat rencana 4. Klien mengatakan sangat suka
yang realistis untuk mencapai mengkonsumsi masakan asin
kepatuhan terhadap program 5. Klien mengatakan tidak mau meminum
terapeutik tanpa membahayakan obat hipertensi yang diperoleh
kesehatan klien (mis, identifikasi 6. Klien mengatakan takut ketergantungan
tindakan klien dan keluarga ingin obat jika klien selalu mengkonsumsi obat
dilakukan seperti modifikasi latihan, 7. Klien mengatakan mau tekanan darah
perubahan peran) klien dalam batas normal
5. Meberi pelatihan dan dukungan 8. Klien mengatakan jika klien sakit selalu
untuk memotivasi melanjutkan memeriksakan diri ke puskesmas
kepatuhan terhadap terapi 9. Klien mengatakan klien rutin melakukan
6. Membantu klien dalam peemeriksaan kesehatan di rumah sakit
mengidentifikasi tujuan spesifik bersama suaminya
untuk perubahan
7. Membantu klien dalam
mengidentifikasi perilaku sasaran
yang perlu diubah untuk mencapai
yang diinginkan
8. Mengidentifikasi bersama klien
tentang strategi yang paling efektif
untuk mengubah perilaku
9. Mengkolaborasikan dengan penyedia
pelayanan kesehatan lain untuk
menentukan cara memodifikasi
program terapeutik tanpa
membahayakan kesehatan klien.
2. Defisien pengetahuan b.d 1. Mengkaji tingkat pengetahuan klien 1. Klien kurang mengetahui mengenai RIZKA
kurangnya informasi terhadap penyakit yang diderita klien faktor resiko dan dampak dari penyakit
(00126) 2. Menjelaskan tentang penyakit yang yang diderita oleh klien
dialami klien (penyebab, faktor 2. Klien sangat berantusias mendengarkan
resiko, dampak yang ditimbulkan, penjelasan menganai tanda dan gejala
gejala dan tanda penyakit dari penyakit yang dideritanya
3. Menanyakan kepada klien usaha apa 3. Klien mengatakan bahwa jika klien
yang sudah dilakukan untuk sedang sakit klien beristirahat dan
memanajemen gejala yang muncul memeriksakan diri ke puskesmas
4. Menjelaskan kepada klien gaya hidup 4. Klien mengatakan sering berolahraga
yang baik dengan berjalan-jalan setiap pagi
5. Menjelaskan pilihan terapi yang 5. Klien mengatakan takut mengkonsumsi
dapat klien pilih obat
6. Mendiskusikan perubahan gaya 6. Klien menanyakan adakah cara lain yang
hidup yang mungkin diperlukan dapaat menurunkan tekanan darah tanpa
untuk mencegah komplikasi di masa mengkonsumsi obat
yang akan datang dan atau proses
pengonttrolan penyakit.
3. Resiko ketidaksabilan 1. Memantau kadar glukosa darah klien 1. Klien mengatakan terakhir periksa kadar RIZKA
kadar glukosa darah b.d 2. Memantau TTV klien glukosa darah pada tanggal 11 April
manajemen medikasi tidak 3. Mengkaji tingkat pendidikan dan 2019
efekif (00179) pengetahuan klien tentang penyakit 2. Klien mengatakan hasil pemeriksaan
4. Memberikan penkes tentang : kadar gula darah puasa adalah 110 mg/Dl
pengertian, penyebab, tanda dan 3. Hasil pemeriksaan TTV:
gejala, pengobatan dan diet yang TD : 140/90 mmHg
ditentukan Nadi : 84 x/menit
5. Memodifikasi perilaku hidup sehat Suhu : 36.7° C
terhadap klien Pernafasan : 20 x/menit
6. Memberikan pelatihan dan dukungan 4. Klien sanga berantusias saat diberikan
untuk memotivasi melanjutkan pendidikan kesehatan
kepatuhan terhadap terapi 5. Klien mengatakan sangat suka
7. Menganjurkan klien untuk mengkonsumsi minuman kopi masin dan
menjalankan die sehat teh manis
6. Dalam sehari klien mengkonsumsi
minuman manis 3 kali sehari
7. Klien mengatakan tidak mau
mengkonsumsi obat penurun kadar
glukosa darah karena takut
ketergantungan dengan obat
8. Klien menanyakan bagaimana caranya
agar kadar glukosa darahnya normal
E. EVALUASI evaluasi dilakukan setiap hari, beri tanggal dan waktu
NO. DIAGNOSA KEPERAWATAN EVALUASI PARAF

1. Ketidakefekifan manajemen S : RIZKA


kesehatan b.d persepsi keseriusan  Klien mengatakan suka mengkonsumsi makanan asin
kondisi (00078)  Klien mengatakan tidak mau mengkonsumsi obat penurun hipertensi karena
takut ketergantungan
O:
 Obat Amplodipin 5 mg tidak diminum oleh klien
 Hasil TTV klien:
TD : 140/90 mmHg
Nadi : 84 x/menit
Suhu : 36.7° C
Pernafasan : 20 x/menit
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
 Pantau TTV klien
 Beri pelatihan dan dukungan untuk memotivasi melanjutkan kepatuhan
terhadap terapi
 Bantu klien dalam mengidentifikasi perilaku sasaran yang perlu diubah
untuk mencapai yang diinginkan
 Identifikasi bersama klien tentang strategi yang paling efektif untuk
mengubah perilaku
 Kolaborasi dengan penyedia pelayanan kesehatan lain untuk menentukan
cara memodifikasi program terapeutik tanpa membahayakan kesehatan klien.
2. Defisien pengeahuan b.d kurangnya S : RIZKA
informasi (00126)  Klien mengatakan kurang mengetahui terapi yang sesuai terhadap penyakit
hipertensi
 Klien menanyakan bagaimana agar tekanan darahnya bisa normal
O:
 Klien menerima penjelasan yang diberikan oleh praktikan
 Klien banyak bertanya mengenai hasil pemeriksaaan TTV.
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
 Jelaskan tentang penyakit yang dialami klien (penyebab, faktor resiko, dampak
yang ditimbulkan, gejala dan tanda penyakit
 Tanya kepada klien usaha apa yang sudah dilakukan untuk memanajemen
gejala yang muncul
 Jelaskan kepada klien gaya hidup yang baik
 Jelaskan pilihan terapi yang dapat klien pilih
3. Resiko ketidaksabilan kadar S : RIZKA
glukosa darah b.d manajemen  Klien mengatakan suka mengkonsumsi minuman manis yaitu kopi manis
medikasi tidak efekif (00179) ataupun teh manis 3 kali sehari
 Klien mengatakan mendapatkan obat penurun kadar glukosa darah dari
puskesmas
 Klien mengatakan tidak mau mengkonsumsi obat yang didapatkan dari
puskesmas karena takut ketergantungan
O:
 Klien mendapatkan obat metformin 500 mg
 Obat metformin yang didapat klien tidak pernah diminum
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
 Pantau kadar glukosa darah klien
 Pantau TTV klien
 Berikan penkes tentang : pengertian, penyebab, tanda dan gejala, pengobatan
dan diet yang ditentukan
 Beri pelatihan dan dukungan untuk memotivasi melanjutkan kepatuhan
terhadap terapi
 Anjurkan klien untuk menjalankan diet sehat

Você também pode gostar