Você está na página 1de 3

Lutut terasa kaku dan nyeri?

Awas radang sendi

Penulis: dr.Victor K Soerodjo

Osteoarthritis atau radang sendi merupakan penyakit yang banyak dijumpai di masyarakat. Penyakit ini
biasanya sering terjadi pada sendi pada tangan, lutut dan juga pinggul. Penyakit ini terjadi akibat dari
penipisan rawan sendi yang berfungsi sebagai lapisan yang berfungsi peredam kejut diantara dua tulang.
Penipisan rawan sendi tersebut akan mengakibatkan terjadinya gesekan antara kedua tulang sehingga
menyababkan peradangan pada selaput sendi.

Penyakit ini seringkali diabaikan oleh penderita karena penyakit ini tidak mengancam jiwa. Padahal, bila
tidak ditangani dengan baik dan tepat, penyakit ini dapat menimbulkan nyeri hebat, bengkak pada
sendi, kesulitan menggerakkan sendi bahkan kecacatan. Selain itu, penyakit ini juga dapat
menyebabkan nyeri kronis yang akan mempengaruhi aktivitas, sosial, spiritual dan psikologis yang akan
membuat penderitanya mengalami stres bahkan depresi sehingga mengurangi kualitas hidup penderita.

Beberapa faktor yang menjadi penyebab timbulnya penyakit ini. Antara lain berat badan berlebih dan
jenis kelamin. Pada orang yang menderita kelebihan berat badan, osteoartritis terutama terjadi pada
lutut dan pergelangan sendi. Hal itu disebabkan sendi tersebut harus menopang berat badan yang
berlebihan.

Sedangkan yang berhubungan dengan jenis kelamin, diketahui bahwa osteoartritis lebih banyak terjadi
pada wanita daripada pria. Faktor usia dan hormonal diduga juga ikut berperan dalam proses terjadinya
osteoartritis pada wanita. Pada wanita usia diatas 50 tahun terlebih yang sudah memasuki masa
menopause, umumnya osteoarthritis yang terjadi pada tangan dan lutut muncul secara bersamaan. Hal
ini terjadi karena saat memasuki masa menopause, kinerja hormon yang berfungsi dalam pembentukan
cairan pelumasan sendi tidak lagi sempurna. Sedangkan pada pria usia pertengahan, osteoarthritis
terutama mengenai lutut. Kebanyakan disebabkan oleh aktifitas yang berat. Selain beberapa faktor
tersebut, faktor genetik dan faktor lainnya seperti trauma atau bekas kecelakaan juga berpengaruh
terhadap penyakit ini.

Karena bagian yang sering terkena adalah lutut, hal yang bisa dilakukan untuk mengurangi gejala
osteoarthritis adalah menjaga berat badan tubuh, agar sendi penopang tubuh tidak terlalu berat
menahan beban tubuh. Hal ini akan membantu mengurangi timbulnya peradangan yang lebih parah.

Salah satu olahraga yang baik untuk osteoarthritis adalah berenang karena dapat membantu
mempermudah gerakan sendi penderita, akibat adanya bantuan efek yang mengapung di air dan
menimbulkan rasa hangat sehingga dapat mengurangi rasa nyeri.

Beberapa hal lain yang dapat dilakukan untuk mengurangi gejala osteoarthritis, sebaiknya penderita
harus mengubah gaya hidupnya, pola makan dan mengurangi aktivitas high impact seperti berlari,
jongkok, naik turun tangga dan lompat-lompat.

Upaya penanganan osteoarthritis dengan obat-obatan juga sudah bukan hal baru lagi. Walaupun tidak
mengobati sampai tuntas, penggunaan obat-obatan anti nyeri dan anti radang berfungsi untuk
meringankan gejala dari osteoarthritis sehingga penderita bisa melakukan aktifitas sehari-hari tanpa
merasa terganggu dengan adanya penyakit ini. Selain itu upaya pemberian pelumas sendi dengan cara
menyuntikkan cairan sendi buatan juga kerap dilakukan dokter untuk mengurangi rasa nyeri dan kaku
pada penderita osteoarthritis.

Sebagian masyarakat masih menggunakan obat-obat tradisional seperti jamu-jamu yang dijual bebas.
Banyak penderita yang cukup puas mengkomsumsi jamu yang sebenarnya sudah diberi obat anti nyeri
atau anti radang. Tidak sedikit pula penderita yang terkena penyakit seperti gagal ginjal, alergi obat
bahkan sampai ketagihan, karena jamu-jamu tadi diberi obat tambahan yang dosisnya tidak ditakar
dengan jelas dan tidak diperhitungkan efek sampingnya. Oleh karena itu konsultasi dengan dokter ahli
juga dibutuhkan karena tidak semua penderita mengalami keluhan yang sama persis dan membutuhkan
obat yang sama. Pemberian obat didasarkan pada derajat keparahan nyeri pada radang sendi. Selain itu
faktor-faktor seperti riwayat atau penyakit penyerta lainnya pada penderita juga menjadi pertimbangan
dalam menentukan jenis obat yang akan diberikan. Apabila jauh dari rumah sakit, penderita dianjurkan
untuk periksa ke puskesmas terdekat.
Rehabilitasi medik atau yang juga dikenal sebagai fisioterapi juga berperan dalam mengurangi gejala
osteoarthritis. Salah satunya adalah thermotherapy. Yaitu, berupa terapi panas dengan modalitas
diathermi, ultrasound, dan paraffin bath, yang berguna untuk mengurangi nyeri dan terjadinya spasme
otot, sehingga dapat melancarkan peredaran darah di sekitar sendi. Sedangkan pada keadaan akut,
dapat dilakukan kompres dingin pada sendi guna mengurangi nyeri dan mengurangi pembengkakan.
Selain itu, latihan gerak sendi dengan cara peregangan otot juga sangat penting dan latihan peningkatan
kekuatan otot juga bisa menjadi pilihan terapi.

Pada kondisi tertentu dimana obat-obatan dan rehabilitasi medik sudah tidak lagi banyak membantu
mengurangi keluhan penderita, prosedur operasi penggantian sendi atau joint replacement dapat
dipertimbangkan sebagai alternatif lain. Prosedur Joint replacement ini hanya boleh dilakukan pada
penderita berumur 65 tahun ke atas, karena sendi buatan hanya bisa bertahan sekitar 10-15 tahun.
Namun pada prinsipnya, penyakit ini dapat dicegah dan ditunda dengan memperhatikan pola hidup
sehat.

Você também pode gostar