Você está na página 1de 9

Aliran-Aliran Psikologi Lengkap dengan

Penjelasan
Sponsors Link
Psikologi memiliki sejarah perkembangan yag mengungkapkan pendapat para
ilmuwahn dan ahli tentang ilmu kejiwaan. Keilmuan terus berkembangan dan
diperbaharui. Seiring berkembangannya keilmuan tentang kejiwaan, maka
bermunculan juga aliran aliran psikologi yang menyertai dan merupakan
perkembangan ilmu jiwa ke arah modern. Beberapa aliran muncul dan
memperoleh tanggapan pro dan kontra di masanya. Bentuk aliran aliran psikologi
antara lain: strukturalisme, behaviorisme, gestalt psikologi, psikologi humanistik,
dan psikologi psikoanalitik. Berikut penjelasan mengenai aliran aliran psikologi
tersebut:

ads

A. Strukturalisme
Aliran strukturalisme ini dikemuukakan pertama kali oleh Wilhelm Wundt melalui
penelitiannya. Wundt dan rekan rekannya bekerja dan menyelidiki struktur
kesadaran dan kemudian mengembangkan hukum hukum pembentuknya. Wundt
dan rekannya berpendapat bahwa pengalaman mental yang kompleks itu memiliki
struktur yang terdiri dari keadaan mental yang sederhana. Strukturalisme dari
Wundt ini memiliki ciri terhadap penekanan analisis atau proses kesadaran
dipandang dari elemen elemen dasar dan hukum antar elemen kesadaran. Karena
pandangannya ini aliran strukturalisme disebut juga dengan psikologi
elementalisme. Selain elemen dasar, kesadaran juga dipandang sebagai elemen
utama kejiwaan atau kehidupan mental. Segala sesuatu dalam diri manusia
berasal dari kesadaran.

Metode yang dipakai dalam aliran strukturalisme ini yaitu metode intropektif.
Metode introspeksi ini yaitu dengan meminta seseorang untuk menceritakan
kembali pengalaman masa lalunya atau perasaannya setelah dia melakukan
sesuatu. Sensasi digambarkan seperti manis, pahit, dimana dapat diidentifikasi
menggunakan introspeksi.

Menurut Jean Piaget, aliran strukturalisme ini mencakup banyak ragam dan sulit
menampilkan sifat umum karena strukturnya cenderung berbeda beda. Piaget
juga menjelaskan tiga sifat yang dimaksud dalam sebuah struktur, yaitu totalitas,
pengaturan diri dan transformasi. Struktur unsur unsur tersebut saling berkaitan
satu dengan yang lainnya dalam sebuah kesatuan. Menurut hierarkinya, sebuah
struktur memiliki sub struktur dan terikat dengan struktur yang membawahinya.
Adapun tokoh aliran strukturalisme lainnya yaitu Edward bradford Titcherner.

Edward mewakili pandangan pandangan serupa yang juga merupakan murid dari
Wundt. Edward ingin kembali ke Oxford namun ditolak karena tidak sejalan
dengan pandangan dari Wundt. Kemudian dirinya berpindah ke Amerika Serikat
dan mengembangkan strukturalisme di Universitas Cornell.

Wandt dan mahasiswanya memusatkan upaya menemukan unsur daras atau


disebut struktur dalam proses proses mental. Strukturalisme merupakan aliran
yang menyelisiki tentang struktur tersebut dalam kejiwaan. Sistematika psikologi
oleh Wundt mengalami perkembangan dari masa ke masa antara lain:

1. Prasistematik: persepsi dan perbedaan antara perasaan dan sensasi


penginderaan didasarkan pada doktrin (unconscious inference)

2. Elementisme, Sensasionisme, Assosiasionisme. Merupakan permulaan


meninggalkan konsel doktrin (unconscious inference). Jiwa terdiri dari
elemen penginderaan, perasaan danyang berhubungan dengan asosiasi.

3. Fase Empirisme: memunculkan teori 3 dimensi dari perasaan yaitu: Lust-


Unlust (senang- tak senang); Spannus- losuns (tegang- tak tegang); Erreguns-
beruhigung (semangat- tenang)

4. Pada tahun 1902- 1903 (Vilker Psycology): konsep merupakan hal yang
penting. Setiap rangsangan yang didapat mannusia dipersepsikan namun hanya
secara aktif. Dalam bukunya, Volker Psycologie yaitu The Higher Mental
Processes menyatakan bahwa proses proses mental itu lebih tinggi dari
penginderaan, perasaan, persepsi, ataupun apersepsi.

baca juga:

 Terapi Psikologi

 Psikologi Lingkungan

 Kecerdasan Emosional dalam Psikologi

 Cinta Menurut Psikologi

 Tips Menahan Emosi

B. Fungsionalisme
Aliran fungsionalisme merupakan aliran psikologi yang bersifat dominan pada
masanya dan merupakan hal utama yang perlu dipelajari mengenai perkembangan
keilmuan psikologi. Aliran fungsional ini berbeda dengan aliran strukturalisme.
Aliran fungsional terlahir dari pragmatism sebuah filsafat. Beberapa tokoh aliran
fungsionalisme antara lain Willian james, J. R. Anggell, James Mc. Keen Cattell
dan John Dewey.

Pengertian fungsionalisme sendiri yaitu orientasi psikologi yan gmenekankan


pada proses kejiwaan yang sedang dihadapi dan menghargai manfaat psikologi.
Selain itu juga mempelajari fungsi kesadaran sebagai jembatan penghubung
antara manusia dengan lingkungannya. Aliran fungsonalisme memandang
masyarakat sebagai sebuah sistem dari beberapa bagian yang saling
berhubungan dan tidak dapat dipisahkan. Fungsional juga menghubungkan antara
pikiran dan perilaku manusia dan mengaitkannya dengan hubungan antara
manusia dengan lingkungannya.
Aliran fungsional memandang bahwa pikiran, proses kejiwaan, persepsi, dan
emosi merupakan hasil adaptasi manusia secara biologis. Aliran fungsionalisme
menekankan pada fungsi dan bukan fakta dari suatu fenomena kejiwaan, atau
menghubungkan atau mengartikan fenomena kejiwaan dengan peranan dalam
kehidupan bermasyarakat. Fungsional juga tidak cukup menjelaskan tentang
mengapa sesuatu bisa terjadi, namun juga mengapa dan untuk apa hal tersebut
terjadi. Fungsionalisme berfungsi untuk menyesuaikan diri secara psikis dan
sosial untuk kelangsungan kehidupan.

Drevere 1988, menyatakan bahwa fungsionalisme merupakan jenis psikologi yang


membawahi fungsi fungsi dan bukan fakta fenomena mental. Aliran
fungsionalisme ini juga mendoktrin bahwa proses kesadaran merupakan
kehendak dan keinginan bebas, berfikir, emosi, persepsi, dan hubungan fisik
dengan lingkungan. Berikut pernyataan tokoh tokoh dari aliran fungsional:

 William James

James mengemukakan pendapatnya bahwa psikologi tidak dapat membuktikan


seberapa bebasnya kemauan. James kemudian menekankan pada psikologi
fungsional pada kesadaran bahwa metode untuk beradaptasi dengan lingkungan
dibutuhkan data yang berasal dari hasil observasi perilaku aktual.

 James Rowlad Angell

James menjelaskan aliran fungsional memiliki tiga macam pandangan yaitu:

 Fungsionalisme merupakan psikologi yang berlawanan dengan elemen


elemen mental atau strukturalisme.

 Fungsional menggunakan kesadaran sebagai perantara antara kebutuhan


dengan interaksi lingkungan.

 Fungsionalisme merupakan keseluruhan organisasi yang terdiri dari jiwa


dan badan. Hal ini pula menyangkut kesadaran dan tingkah laku yang disertai
kesadaran.

 John Dewey

Pandangan dewey banyak dipengaruhi oleh ahli filsafat dimana dia merupakan
penulis pertama dari buku psikologi dengan pandangan filsafat yang berjudul
“manusia yang berfikir tentang perubahan”. Dewey menentang anggapan tentang
manusia bahwa manusia itu pasif dan hanya mengikuti pola dari lingkungannya.
Baik fungsionalisme maupun strukturalisme masing masing berperan dalam
perkembangan psikologi awal.

Pandangan dalam aliran fungsionalisme yaitu antara lain:

1. Fungsionalisme merupakan psikologi tentang ‘ mental operation’ atau


aktivitas bekerjanya jiwa sebagai lawan dari psikologi mengenai elemen elemen.
2. Fungsionalisme merupakan kegunaan dasar dari kesadaran dimana jiwa
sebagai perantara antara lingkungan dan kebutuhan manusia atau organisme lain.
Pada kondisi emergency yang berlaku adalah kebiasaan.

3. Fungsionalisme merupakan psikofisik yaitu psikologi mengenai keseluruhan


organisme termasuk didalamnya badan dan jiwa. Kesadaran juga dipelajarinya
dan juga hal diluar kesadaran seperti kebiasaan atau kondisi setengah sadar.

baca juga:

 4 Karakter Manusia

 Gangguan Kepribadian Antisosial

 Tipe Kepribadian Manusia

 Macam Macam Kecerdasan

 Gangguan Obsesif Kompulsif

C. Behaviorisme
Behaviorisme merupakan lanjutan dari strukturalisme oleh Wundt. Behaviorisme
menolak unsur yang dinyatakan dalam fungsional yaitu kesadaran. Behaviorisme
menyatakan diri mempelajari tentang perilaku yang nyata. Aliran ini berdasarkan
Ivan Pavlov dan William mc Dougall yang teorinya dikenal dengan sebutan insting.
Menurut mereka, insting merupakan kecenderungan tingkah atau perilaku dalam
situasi tertentu sebagai bawaan lahir yang belum ada dipelajari sebelumnya.
Aliran behaviorisme ini merupakan asumsi kejiwaan dan bukannya materi atau
objek, sehingga tidak dapat diteliti langsung. Penelitian difokuskan pada tingkah
laku dengan asumsi bahwa tingkah laku adlah wujud dari mental atau kejiwaan
manusia.

Aliran behaviorisme memiliki 6 pandangan mengenai perilaku, sebagai berikut:

1. Tingkah laku manusia merupakan bentuk realitas yang abstrak dan data
diukur dengan menggunakan pendekatan ilmiah.

2. Psikologi merupakan ilmu yang mengkaji suatu objek yang realistis. Maka
dari itu tingkah laku yang tanpa bentuk tidak dapat diteliti seperti kesadaran yang
bentuknya abstrak. Hanya kesadaran secara bentuk fisik saja yang dapat
dianalisis.

3. Perilaku merupakan objek satu satunya yang dapat diteliti dalam psikologi.

4. Faktor eksternal dalam behaviorisme merupakan bentuk rangsangan


namun bukan merupakan bentuk tingkah laku itu sendiri.
5. Semua bentuk tingkah laku merupakan hasil dari rangsangan yang berasal
dari pengaruh eksternal dan juga kesadaran dan merupakan sifat bawaan.

6. Berbagai respon perilaku muncul dan dipelajari dalam psikologi. Sedangkan


bentuk modifikasi untuk mempertahankan perilaku tersebut bukan lagi bagian
dari kajian psikologi karena merupakan pengaruh eksternal.

Berikut adalah tokoh dari behaviorisme, antara lain:

1. John b. Watson 1878- 1958. Watson merupakan seorang ahli matematika


dan filsafat yang memiliki teori tentang stimulus –respon. Stimulus merupakan
semua objek dari eksternal atau lingkungan individu. Respon merupakan reaksi
atau jawaban dari stimulus yang diterima.

2. F. Skinner 1904- 1990 yang mengeluarkan pandangan penting mengenai


aliran behaviorisme sebagai asumsi tentang perilaku. Perilaku diperkuat dengan
penguatan positif yang merupakan respon dari stimulus yang diterima. Pandangan
The Behavior of
Skinner mengenai aliran behaviorisme diterbitkan dalam
Organism dan dijelaskan kembali secara detail ke dalam Science and
Human Behavior. Pandangan behaviorisme ini merupakan asumsi mengenai
perilaku.

D. Psikologi Psikoanalisis
Aliran psikoanalisis merupakan pandangan yang mengaitkan kemajuan di bidang
kedokteran. Aliran psikoanalisis ini diungkapkan oleh Sigmun Freud yang
merupakan seorang ahli saraf. Sigmun mengungkapkan teori dasarnya tentang
alam sadar dan alam bawah sadar. Alam sadar merupakan apa yang orang sadari
sepenuhnya dan merupakan alam nyata, sedangkan alam bawah sadar merupakan
kesadaran semu.

Hal yang terdapat di alam sadar adalah alam pra sadar yaitu disebut juga
kenangan yang ada atau available memory yang mudah dipanggil kembali ke alam
sadar. Ingatan ngatan masa lalu yang tidak teringat kembali dengan mudah dapat
dipanggil kembali. Menurut freud keduanya dinamakan bagian terkecil dari fikiran
manusia.

Pada alam bawah sadar, merupakan kondisi dimana sulit untuk dibawa ke alam
sadar. Pada alam dibawah sadar terdapat nafsu dan insting. Menurut Freud,
kondisi alam bawah sadar merupakan bagian dari dorongan dan munculnya
semangat dari dalam diri kita.

Freud juga mengungkapkan beberapa konsep lainnya lagi seperti struktur


kepribadian. Struktur kepribadian ada tiga yaitu ID, Ego, dan superego. Id
merupakan unsur kepribadian dasar yang berupa nafsu atau keinginan. Ego
merupakan pikiran yang juga mengontrol kesadaran dalam berperilaku. Superego
merupakan kesadaran tertinggi manusia yang berasal dari bentukan nilai nilai dan
norma yang berlaku dalam masyarakat dan berkembang berdasarkan prinsip
moral.
Tokoh behaviorisme lainnya yaitu Alfres Adler seorang lulusan dokter mata yang
kemudian tertarik untuk menekuni bidang psikiatri. Teori teori yang
diungkapkannya yaitu: (1) teori tentang inferioritas unniversa yaitu setiap
manusia melakukan usaha untuk menyesuaikan diri dari kelemahan yang
dimilikinya sebagai bentuk cara mengatasi kelemahannya. (2) teori tentang
striving for superiority yaitu motivasi bawaan yang menggerakkan manusia untuk
bertahan hidup dan meningkatkan diri.

Selain Adler, tokoh lainnya adalah Carl Gustav Jung. Jung adalah seorang
psikiater yang keluar dari sekolah psikoanalisis Freud. Jung mengklasifikasikan
karakteristik kepribadian menjadi dua yaitu introvert dan ekstrovert. Kepribadian
introvert merupakan kepribadian dengan kecenderungan mengutamakan diri
sendiri dan hidup di dunianya sendiri. Aspek yang terlihat dari seorang introvert
adalah pemalu, tidak suka menjalankan fungsi sosial, dan menyukai privasi.
Sedangkan kepribadian ekstravert merujuk padan dunia di luar dirinya dan sangat
senang menjalankan fungsi sosialnya. Orang dengan karakter ekstravert memiliki
kecenderungan suka bergaul, menikmati aktivitas sosial, tidak nyaman ketika
sendirian, dan mudah berteman.

E. Aliran Humanistik
Aliran humanistik muncul sebagai kritik dari aliran sebelumnya yaitu
behaviorisme dan psikoanalisa. Aliran humanistik disebut juga the third force
setelah kedua aliran sebelumnya. Aliran humanistik memiliki prinsip prinsip
utamaa yaitu:

1. Memahami manusia sebagai totalitas, sehingga sangat tidak setuju dengan


mengurangi komponen manusia dalam behaviorisme mapupun dalam proses
fisiologis. Aliran ini menjelaskan bahwa manusia harus berkembang dan tidak
hanya memenuhi kebutuhan dasarnya saja, misalnya dalah hal perilaku.

2. Metode yang dipakai dalah aliran ini adalah life history atau riwayat hidup,
dimana berusaha memahami mannusia dari riwayat perjalanan hidupnya yang
memiliki keunikan masing masing individu.

3. Aliran ini juga mengakui pentingnya kebebasan personal dan


tanggungjawab dalam mengambil keputusan untuk keberlangsungan hidupnya.
Manusia hidup untuk berkembang dan berusaha memenuhi aktualisasi diri dan
mengembangkan potensi diri.

4. Pikiran manusia bersifat aktif dan dinamis. Manusia memiliki kemampuan


yaitu kreativitas dan melalui kreativitasnya, manusia mengekspresikan diri dan
mengembangkan potensi dirinya.

5. Pandangan humanistik ini banyak diterapkan dalam psikoterapid an proses


konseling karena memiliki tujuan untuk meningkatkan pemahaman diri.

Tokoh dari aliran humanistik ini antara lain:

 Carl Rogers
Rogers merupakan seorang psikoterapis yang mengembangkan aliran humanistik.
Rogers juga menemukan teknik terapi yang dikenal dengan Client Centered
Therapy atau teknik terapi yang berfokus pada pasien. Teknik ini mengasumsikan
posisi yang sama antara terapis dan pasien. Hubungan antara terapis dengan
klien harus dijaga rasa saling percayanya, kehangatan hubungan, dan juga
memberi kebebasan pengambilan keputusan dan bertanggungjawab atas
keputusan tersebut.

Terapis bertugas untuk menggali dan mengetahui masalah dari klien dan juga
membantu menemukan solusi yang baik bagi dirinya. Rogers mendasarkan teori
dinamika kepribadian pada konsep aktualisasi individu, sama halnya dengan ahli
humanistik lainnya. Aktualisasi diri merupakan proses pengembangan diri dari
dorongan dalam diri atas potensi yang dimiliki dan merupakan sifat bawaan dan
ciri dari manusia. Aktualisasi diri menghasilkan kreativitas, inovasi dan lainnya
dari manusia.

 Abraham Maslow

Maslow mengemukakan teori motivasi dimana perkembangan psikologis manusia


didasarkan pada pemenuhan kebutuhan dasarnya seperti kebutuhan fisiologis,
kebutuhan akan keamanan, kebutuhan kasih sayang, kebutuhan harga diri, dan
aktualisasi diri.

baca juga:

F. Aliran Gestalt
Gestalt bukanlah nama seseorang namun berasal dari bahasa Jerman yang
diartikan sebagai bentuk, konfigurasi, atau keseluruhan, totalitas, hakikat. Aliran
ini memandang keutamaan dari psikologi adalah mengenai keseluruhan.
Mekanisme kerja aliran ini yaitu dengan menganalisis unsur unsur kejiwaan.
Kejiwaan merupakan hal yang harus dipelajari secara keseluruhan dan tidak
dapat dipisahkan ke dalam elemen elemen.

Weitheimer memberikan penjelasan yang lebih jelas untuk memahami konsep


aliran Gestalt ini. Dia menjelaskan bahwa seseorang merupakan efek dari
keseluruhan fenomena . seseorang melihat aliran cahaya, meskipun dia hanya
melihat satu cahaya dalam satu waktu. Keseluruhan peristiwa saling
berhubungan membentuk untaian dari masing masing lampu. Prinsip Gestalt
adalah hukum pragnanz. Pradnanz diartikan dlam bahasa jerman sebagai
preagnant dalam bahasa inggris atau hamil.kata ‘bagus’ dalam aliran ini bisa
diartikan banyak makna seperti ketertiban, kesederhanaan, simetri, dan lain
sebagainya yang kemudian merujuk pada prinsip yang lebih spesifik.

Psikologi aliran Gestalt memandang totalitas batin yang mengatur atau


mengorganisasikan totalitas sebagai suatu hal yang utama. Sedangkan elemen
kejiwaan lainnya merupakan faktor sekunder. Gejala gejala psikis tertentu yang
bersifat khusus menurut Gestalt merupakan totalitas yang menentukan tenaga
batiniah dalam jiwa manusia.
Menurutnya, fenomena yang terjadi merupakan kondisi dari proses fisiologis dan
psikologis yang merupakan natural science. Metode utama dalam psikologi juga
dibedakan menjadi tiga yaitu:

1. Instropeksi: yaitu metode yang penting dan utama dalam psikologi. James
mengungkapkan intropeksi merupakan bagian yang bersifat alamiah pada
manusia dan kemampuan menyadari apa yang telah dan sedang terjadi.

2. Eksperimentasi: yaitu metode yang penting namun tidak bisa


melakukannya sendiri. James mengungkapkan metode ini perlu dieksplor lebih
jauh lagi.

3. Metode komparatif: yaitu metode psikologi yang digunakan pada anak anak,
binatang, orang primitif, atau penderita gangguan kejiwaan.

baca juga:

 Cara Mendidik Anak Agar Mandiri

 Psikologi Sosial

 Teori Psikososial Erikson

 Cara Mengatasi Rasa Bosan dan Jenuh

 Cara Mengatasi Anxiety Disorder

Munculnya aliran aliran psikologis diatas, yaitu secara bertahan dan muncul
seiring perkembangan waktu dan modernisasi. Aliran selanjutnya muncul sebagai
suatu bentuk kritisi dari aliran sebelumnya yang memiliki kekurangan dan
berusaha menyempurnakan kembali sebagai salah satu bentuk pemahaman
mengenai kejiwaan manusia. Manusia merupakan makhluk kompleks yang
memiliki banyak unsur dan psikologis juga merupakan hal yang berkaitan dengan
lingkungan tempat manusia tersebut berada.

Banyak hal yang mempengaruhi setiap perkembangan manusia, ada yang berasal
dari dalam dirinya seperti keinginan untuk berkembang dan potensi yang dimiliki,
lingkungan sebagai elemen pendukung, yang kemudian menghasilkan suatu sifat
atau perilaku. Banyak hal yang terus berubah dari reaksi dan aksi manusia untuk
terus berkembang dan berkembang sebagai individu untuk memperbaiki diri.

Dari sejarah perkembangan psikologi diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa


keilmuan psikologi diawali dengan anggapan bahwa kejiwaan atau mental disusun
dengan struktur atau berupa elmen elemen yang saling berhubungan. kemudian
aliran terbaru menyatakan kritiknya dan berpendapat bahwa kesadaran melandasi
kejiwaan dan merupakan komponen utama didalamnya. Selanjutnya aliran
behavioristik menambahkan adanya unsur kebiasaan yang juga muncul dam
mempengaruhi mental dari manusia atau organisme yang berasal dari lingkungan.
Kemudian perkembangan aliran psikologis diakhiri dengan menggabungkan batin
sebagai bentuk totalitas dan juga manusia yang terus berkembang dengan
melibatkan potensi dalam diri untuk aktualisasi diri lebih baik sebagai manusia
yang berkualitas. Dengan begitu mempelajari aliran psikologi memiliki aspek yang
luas mengenai keseluruhan diri manusia secara fisik dan juga interaksinya dalam
menunjang kehidupan.

Semoga artikel ini menambah wawasan Anda tentang sejarah perkembangan


aliran psikologi untuk mengenal dan mempelajari lebih jauh kejiwaan manusia
ataupun organisme lainnya.

Sponsors Link
FBTwitterWALinePinterestG+LinkedIn

aliran, aliran psikologi, Ilmu Psikologi, jiwa, Psikologi

RELATED POSTS
 12 Sifat Umum Aktifitas Manusia

 12 Sifat Sifat Perhatian dalam Psikologi Umum

 12 Sifat Hakiki Manusia dalam

Você também pode gostar