Você está na página 1de 11

BAB I

PENDAHULUAN

1.1LATAR BELAKANG
Sekuritas Dilutif yang dimana merupakan surat berharga yang dapat dikonversikan
menjadi saham biasa sehingga pada saat dikonversikan akan memengaruhi jumlah saham
yang beredar dan berdampak pada penurunan nilai Laba Per Saham atau terdilusi. Lebih
simpelnya bahwa dalam perhitungan laba per saham komponen atas (Pembilang) yang
merupakan Earning
atau Pendapatan sedangkan pada komponen bawah perhitungan EPS (Penyebut) yang
merupakan
Outstanding Common Stock atau saham biasa yang beredar dimana jika semakin banyak
jumlah saham yang beredar dikerenakan adanya sekuritas dilutive maka akan berpotensi
menurunkan nilai EPS atau sering dikenal dengan istilah Laba Per Saham
DilusianJelaskan secara singkat mengapa perusahaan menerapkan sekuritas konvertibel

1.2 RUMUSAN MASALAH

1.2.1 Bagaimana cakupan masalah akuntansi untuk hutang konvertible?


1.2.2 Maksud saham preferen konvertible?
1.2.3 Bagaimana cara membedakan akuntansi warran saham dengan warran saham
yang diterbitkan dengan sekuritas lainnya?
1.2.4 Bagaimana programkompensasi saham menurut prinsip-prinsip akuntansi
yang diterima umum?

1
1.3 TUJUAN
1.3.1 Menguraikan akuntansi untuk penerbitan, konversi, dan penarikan sekuritas
konvertible
1.3.2 Menjelaskan akuntansi untuk saham preferen konvertible
1.3.3 Membedakan akuntansi untuk warran saham dan warran saham yang
diterbitkan dengan sekuritas lainnya
1.3.4 Menguraikan akuntansi untuk program kompensasi saham menurut prinsip-
prinsip akuntansi yang diterima umum.

2
BAB II
PEMBAHASAN

1.2.1 Cakupan masalah akuntansi untuk hutang convertible

Sekuritas Dilutif merupakan Surat berharga yang mempunyai pengaruh


mengurangi laba per saham bila surat berharga tersebut dikonversikan menjadi saham
biasa.
Surat berharga ini adalah:
1. Obligasi yang dapat dikonversikan (convertible bond)
2. Saham preferen yang dapat dikonversikan (convertible preferred stock)
3. Waran, opsi dan hak atas saham
Obligasi Konvertibel merupakan obligasi yang dapat ditukarkan atau
dikonversi dengan suatu sekuritas di dalam suatu perusahaan. Jadi ketika seseorang
memegang sebuah obligasi milik suatu perusahaan, maka orang tersebut dapat
menukarnya dengan sekuritas, seperti saham. Investor akan menukarkan obligasi ini
dengan saham ketika saham perusahaan meningkat secara signifikan, tentu saja selain
karena faktor keuntungan juga karena saham sangat menarik untuk dimiliki.

Akuntasi untuk hutang konvertibel mencakup masalah pelaporan pada saat (1)
penerbitan, (2) konversi, (3) penarikan.

1. Pada Saat Penerbitannya


Metode pencatatan obligasi konvertibel pada tanggal penerbitan mengikuti
metode yang digunakan untuk mencatat penerbitan hutang langsung. Tanpa
mencatat hasilnya sebagai ekuitas. Setiap diskonto atau premi yang dihasilkan dari
penerbit obligasi konvertibel diamortisasi hingga tanggal jatuh tempo. Mengapa
perilakunya seperti ini? Karena sulit untuk memprediksikan kapan, secara
keseluruhan, konversi akan terjadi. Akan tetapi, akuntansi untuk hutang
konvertibel sebagai penerbitan huatng langsung bersifat kontroversial.

3
2. Pada Saat Konversi
Jika obligasi dikonversi menjadi sekuritas lainnya, maka perusahaan metode
nilai buku untuk mencatat konversi. Metode niali buku mencatat pertukaran
sekuritas untuk obligasi pada jumlah tercatat (nilai buku) obligasi.

Untuk mengilustrasikannya, asumsikan bahwa perusahaan anda


menerbitkanobligasi konvertibel senilai 1.000.000 yang memiliki premi 6.000 yang
dapat ditukarkan dengan 100 lembar saham biasa pada nilai pari 1.000. ketika saat
penukaran, premi obligasi yang belum dibayarkan 5.000. maka ayat jurnal untuk
penukaran tersebut adalah sebagai berikut:

Hutang obligasi 1.000.000


Premi atas hutang obligasi 5.000
Saham biasa 100.000
Agio saham 905.000

3. Penarikan Hutang Konvertibel ( Withdrawal of Convertible Debt )


Metode pencatatan penerbitan obligasi konvertibel mengikuti metode yang
digunakan dalama mencatat penerbitan hutang langsung. Secara khusus hal ini
berarti bahwa tidak ada bagian dari hasil yang ahrus berasal dari karateristik
konversi dan dikreditkan ketambahan modal disetor.
Keuntungan atau kerugian atas penarikan hutang konvertibel perlu diakui
dengan cara yang sama seperti pada keuntungan atau kerugian atas penarikan
hutang nonkonvertibel. Perbedaan antara harga tunai akusisi hutang dan jumlah
tercatatnya harus dilaporkn dalam laba berjalan sebagai keuntungan atau kerugian.

4
1.2.2 Maksud saham preferen convertible

Setelah diatas dijelaskan apa itu obligasi konvertibel, Saham Preferen


Konvertibel adalah sebuah saham preferen yang dapat ditukar atau dikonversi menjadi
saham biasa. Disamping itu, ketika pemegang saham menggunakan saham preferen
konvertible, tidak ada justifikasi teoritis untuk mengakui keuntungan atau
kerugian.Dalam akuntansi untk saham preferen konvertible, perusahaan menggunakan
metode nilai buku dapat diterapkan.

sebagai contoh, anda sebagai pemegang saham preferen konvertibel 500


lembar pada nilai pari Rp.2, premi 300 menukarkan dengan saham biasa 500 lembar
pada nilai pari Rp. 3. maka ayat jurnalnya sebagai berikut;

Saham preferen konvertibel 1.000


Agio saham 300
Laba ditahan 200
Saham biasa 1.500

1.2.3 Membedakan akuntansi untuk warran saham dan warran saham yang
diterbitkan dengan sekuritas lainnya

Warran ( Warrant )

Warran atau surat jaminan (warrant) adalah sertifikat yang memberikan hak
kepada pemegangnya untuk memperoleh saham pada harga tertentu selama periode
yang telah ditetapkan. Opsi ini serupa dengan privilage atau hak istimewa konversi
karena warran, jika digunakan, akan menjadi saham biasa dan biasanya mempunyai
pengaruh dilutif ( mengurangi laba per saham ) yang serupa dengan konversi. Akan
tetapi, perbedaan pokok antara sekuritas konvertibel dan warran terletak pada
penggunaan warran, dimana pemilik harus membayar sejumlah uang tertentu untuk
memperoleh saham.

5
Penerbitan warran atau opsi untuk membeli tambahan saham biasanya timbul dalam 3
situasi :

1. Pada saat menerbitkan jenis sekuritas yang berbeda, seperti obligasi atau saham
preferen, sering kali warran disertakan agar sekuritas terliht lebih menarik untuk
memberikan suatu “pendorong ekuitas (equity kicker)”.
2. Pada penerbitan tambahan saham biasa, pemegang saham yanga ada mempunyai
hak istimewa (preemptive right) untuk lebih dahulu membeli saham biasa. Warran
dapat diterbitkan untuk membuktikan hak tersebut.
3. Warran, yang sring kali disebut sebagai opsi saham (stock option), di berikan
sebagai kompensasi kepada para eksekutif dan karyawan.

Warran Dikeluarkan Bersamaan Dengan Sekuritas Lain

Warran yang diterbikan dengan sekuritas lainnya pada dasarnya merupakan


opsi jangka panjang untuk membeli saham biasa dengan harga tetap. Meskipun
beberapa warran perpetual telah di perdagangkan, namun umumnya hanya bertahan
slama 5 tahun, terkadang 10 tahun. Perusahaan menggunakan metode with-and-
without untuk mengalokasikan penerimaan dari dua komponen.

Illustration 1 :

AT&T (USA) mengeluarkan obligasi dengan disertai waran yang berumur 5 tahun
(10.000 lembar warran). Setiap warran dapat digunakan untuk membeli 1 lembar saham biasa
dengan harga $25(nominal saham $5). Pada saat itu saham biasa AT&T dijual $50. Adanya
warran ini membuat harga obligasi AT&T ditawarkan sebesar nominal dengan bunga 8,75%.
AT&T menjual obligasi plus warran sebesar $10,200,000. AT&T menggunakan metode
with-and-without. Present value dari Cash flow di masa mendatang adalah $9,707,852.

Jurnal :

Kas $9,707,852

6
Utang Obligasi $9,707,852

Kas $ 492,148

Agio Saham-Warran $ 492,148

llustration 2 :

Bila investor tidak memanfaatkan warran untuk membeli saham dan warran
menjadi kadaluarsa.

Jurnal :

Agio Saham—Warran $492,148

Agio Saham – Warran Kadaluarsa $492,148

1.2.4 Program kompensasi saham menurut prinsip-prinsip akuntansi

Akuntansi opsi saham melibatkan dua masalah akuntansi yang utama :

1. Bagaimana kompensasi harus di tentukan?


2. Selama berapa periode beban kompensasi harus di alokasikan?

Penentuan beban

Dengan menggunakan metode nilai wajar, total beban kompensasi dihitung


berdasarkan nilai wajar opsi yag diharapkan menjadi hak nya pada tanggal opsi itu di
hibahkan kepada karyawan.maksudnya kompensasi karyawan akan menjadi hak nya pada
tanggal dimana karyawan berhak untuk menerima atau mempertahankan saham atau kas
menurut program pemberian kompensasi tidak memperpanjang kontinjen atas sisa jasa
perusahaan.

7
Alokasi beban kompensasi

Pada umumnya beban kompensasi diakui dalam periode dimana karyawan melakukan
jasa/ periode jasa. Kecuali seperti hal-hal spesifik,periode jasa adalah periode hasil –
waktu antara tanggal hibah dan tanggal hasil. Jadi, total beban kompensasi ditentukan
pada tanggal hibah dan dialokasikan ke periode yang menerima manfaat dari jasa
karyawan.

Program atau rencana pembelian saham karyawan

Program ini membolehkan semua karyawan untuk membeli saham dengan harga yang
didiskontokan selama periode waktu yang pendek . perusahaan sering kali menggunakan
banyak program untuk mengamankan modal ekuitas atau merangsang penyebarluasan
kepemilikan saham biasa perusahaan diantara para karyawan tersebut. Program dikatakan
kompensasi kecuali jika program ini memenuhi semua dari tiga syarat yang disajikan
dibawah ini :

1. Semua karyawan tetap secara substansial boleh berpartisipasi atas dasar yang wajar.
2. Diskonto dari harga pasar kecil, yakni tidak lebih besar daripada kwajaran diskonto
per saham yang ditawarkan kepemegang saham atau jumlah biaya per saham yang
dihindari dengan tidak menaikkan kas dalam penawaran public. Jika jumlah diskonto
5% atau kurang, maka kompensasi tidak perlu dicatat.
3. Program tersebut tidak menawarkan karakteristik opsi yang substansi.

Pengungkapan program kompensasi

Perusahaan harus mengungkapkan secara penuh status rencana kompensasinya pada


akhir periode terkait. Berikut yang memungkinkan para pengguaaan laporan keuangan
memahaminya:

1. Syarat-syarat pembayaran semacam itu yang berlaku pada periode tersebut dan
akibat potensial dari pengaturan semacam iu bagi para pemegang saham.

8
2. Pengaruh biaya kompensasi yang timbul karena pengaturan pembayaran
berdasarkan saham terhadap laporan laba rugi.
3. Metode estimasi niali wajar barang atau jasa yang diterima atau nilai wajar
instrument ekuitas yang dihibahkan selama periode tersebut.
4. Pengaruh arus kas yang berasal dari pengaturan pembayaran berdasarkan saham.

9
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Sekuritas Dilutif yang dimana merupakan surat berharga yang dapat dikonversikan
menjadi saham biasa sehingga pada saat dikonversikan akan memengaruhi jumlah saham
yang beredar dan berdampak pada penurunan nilai Laba Per Saham atau terdilusi. Lebih
simpelnya bahwa dalam perhitungan laba per saham komponen atas (Pembilang) yang
merupakan Earning
atau Pendapatan sedangkan pada komponen bawah perhitungan EPS (Penyebut) yang
merupakan
Outstanding Common Stock atau saham biasa yang beredar dimana jika semakin banyak
jumlah saham yang beredar dikerenakan adanya sekuritas dilutive maka akan berpotensi
menurunkan nilai EPS atau sering dikenal dengan istilah Laba Per Saham
DilusianJelaskan secara singkat mengapa perusahaan menerapkan sekuritas konvertibel.

Akuntasi untuk hutang konvertibel mencakup masalah pelaporan pada saat (1)
penerbitan, (2) konversi, (3) penarikan.

10
DAFTAR PUSTAKA

http://www.jagoakuntansi.com/2017/05/akuntansi-keuangan-akuntansi-
sekuritas-pendilusi-part-2/

https://jeanrirahmataallobalapadang.blogspot.co.id/2015/02/sekuritas-dilutif-
dan-laba-per-saham.html

11

Você também pode gostar