Você está na página 1de 9

PRAKTIKUM PENGAUDITAN DAN PDE

INSTRUKSI UMUM DAN PERSIAPAN

(EKA447 AP)

OLEH:

KELOMPOK 1

NI KADEK NOVITA MADANI 1607531018 // 07

NI PUTU EKA DEWAYANI 1607531092 // 22

KADEK GEYONG ADITYA GUMIYAR 1607531093 // 23

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS UDAYANA

2019
1.1 INSTRUKSI UMUM DAN PERSIAPAN
Auditor harus merencanakan auditnya sedemikian rupa sehingga risiko audit dapat
dibatasi pada tingkat yang rendah, yang menurut pertimbangan profesionalnya, memadai
untuk menyatakan pendapat terhadap laporan keuangan. Risiko dibagi menjadi 3
komponen yakni:
1. Risiko bawaan (inhern risk) yakni kerentanan suatu saldo akun / golongan transaksi
terhadap suatu salah saji yang material, dengan asumsi bahwa tidak terdapat kebijakan
dan prosedur Sistem Pengendalian Internal (SPI) yang terkait. Risiko salah saji
demikian adalah lebih besar pada saldo akun / golongan transaksi tertentu
dibandingkan yang lain.
2. Risiko pengendalian (control risk) yaitu risiko bahwa suatu salah saji material yang
dapat terjadi dalam suatu asersi tidak dapat sicegah/dideteksi secara tepat waktu oleh
struktur pengendalian internal perusahaan. Risiko ini akan selalu ada karena
keterbatasan bawaan dalam setiap struktur pengendalian internal.
3. Resiko deteksi (detection risk) yaitu risiko karena bahan bukti yang dikumpulkan
dalam segmen gagal menemukan salah saji yang melewati jumlah yang dapat
ditoleransi, kalau salah saji semacam itu timbul. Atau risiko karena auditor tidak dapat
mendeteksi salah saji material yang terdapat dalam suatu asersi dan berhubungan
dengan fungsi efektivitas prosedur audit serta penerapanya oleh auditor.
Komponen ini dapat dikombinasikan dalam bentuk formula model risiko audit (audit risk –
AR)
AR = IR X CR X DR

1.2 PERSIAPAN AWAL SEBELUM PENANDATANGANAN PENUGASAN AUDIT


PT. PETA berlokasi di Jalan Pinang Nomor 2, Jakarta, perusahaan tersebut adalah
perusahaan dagang jual beli mebel khususnya spring bed. Informasi tambahan tentang
sejarah dari perusahaan dan organisasi dapat dilihat pada berkas permanen (permanent
file).
Kantor Akuntan Publik (KAP) Edson & Rekan telah memeriksa laporan tahunan PT.
PETA sejak tahun 2011. Di akhir tahun 2012, Herman sebagai senior auditor untuk PT.
PETA telah mengundurkan diri dari KAP Edson & Rekan. Anda diangkat menjadi senior
auditor in-charge menggantikan Herman untuk pemeriksaan PT. PETA tahun buku 31
Desember 2012.

1
Herman telah menyelesaikan audit interim untuk PT. PETA. Dia telah menyelesaikan
kuesioner pengendalian internal (internal control questionnaires - ICQ) dengan manajer
keuangan dan akuntansi PT. PETA (Bapak Deni) pada tanggal 14 Desember 2012 dan
selalu meng up-date pengendalian internal.
Anda diminta membantu menyiapkan audit prosedur dengan bantuan junior auditor.
Anda dapat menggunakan informasi ini untuk mmenyusun persiapan awal pemeriksaan.
1) Pada tanggal 14 Desember 2012, Herman telah menyelesaikan ICQ
2) Pada tanggal 28 Desember 2012, Anda memerika sembali kertas kerja pemeriksaan
tahun lalu dan lporan keuangan PT. PETA
3) Pada tanggal 31 Desember 2012, Anda mendatangi klien dan diperkenalkan kepada
para pegawai di perusahaan klien. Selanjutnya Anda mempersiapkan kertas kerja
pemeriksaan yang berasal dari laporan keuangan diperoleh dari kepala bagian akuntansi
(Saudari Ester)
4) Pada tanggal 31 Desember 2012, Anda melakukan pemeriksaan terhadap kas besar dan
kas kecil serta surat berharga.
5) Pada tanggal 1 Januari 2013, Anda melakukan pemeriksaan terhadap persediaan barang
dengan melakukan pemeriksaan fisik dan membuat berita acaranya
6) Pada tanggal 2 Januari 2013, Anda melakukan konfirmasi untuk piutang usahan utang
usaha dan sebagainya.
Anda merencanakan pemeriksaan dimulai pada tanggal 14 Januari 2013 dan akan
berakhir pada tanggal 8 Maret 2013. Anda menerima beberapa balasan surat dan
konfirmasi dan yang lainnya menyusul pada saat dilakukan pemeriksaan. Anda telah
melakukan persiapan untuk kertas kerja pemeriksaan, sementara Saudari Ester juga
menyelesaikan laporan keuangan perusahaannya. Sebagai tambahan, pembukuan klien
ditutup pada akhir tahun serta kertas kerja neraca (working paper balance sheet – WBS)
dan kertas kerja laba/rugi (working paper profit and loss – WPL) sudah dipersiapkan.
Dari KAP Edson & Rekan, anda membawa kertas kerja pemeriksaan tahun lalu dan
berkas permanen PT. PETA.

1.3 KERTAS KERJA PEMERIKSAAN TAHUN LALU


Kertas kerja pemeriksaan tahun lalu merupakan sumber yang penting dalam
menyelesaikan audit tahun berjalan. Kertas kerja pemeriksaan tahun lalu merupakan
panduan awal kamu memulai audit. Kertas kerja pemeriksaan tahun lalu juga digunakan
sebagai pedoman dalam mempersiapkan kertas kerja tahun berjalan.

2
1.4 KERTAS KERJA PEMERIKSAAN TAHUN BERJALAN
Sewaktu anda memulai pemeriksaan, persiapkan kertas kerja pemeriksaan tahun
berjalan pada Buku 2. Secara umum, setiap kertas kerja pemeriksaan harus didukung
dengan standar tickmark yang memperlihatkan hubungan dengan bukti pemeriksaan.
Program audit merupakan bagian yang paling penting dalam pemeriksaan, karena itu
berhati-hatilah dalam mempersiapkan program audit.

1.5 PETUNJUK PEMBUATAN KERTAS KERJA PEMERIKSAAN


1.5.1 Proses Pemeriksaan
Proses audit merupakan urutan dari pekerjaan awal penerimaan penugasan
sampai dengan penyerahan laporan audit kepada klien yang mencakup:
1. Perencanaan dan Perancangan Pendekatan Audit (Plan and Design Audit Approach):
a. Mengidentifikasi alasan klien untuk diperiksa dengan mengetahui maksud
penggunaan laporan audit dan pihak-pihak pengguna laporan keuangan.
b. Melakukan kunjungan ke tempat klien untuk mengetahui latar belakang bidang
usaha klien, memahami struktur pengendalian internal klien, memahami system
administrasi pembukuan, dan mengukur volume bukti transaksi untuk menentukan
biaya, waktu, dan luas pemeriksaan.
c. Mengajukan proposal audit kepada klien, dimana untuk klien lama dilakukan
penelaahan kembali terhadap perubahan yang signifikan. Sedangkan untuk klien
baru, jika diaudit oleh akuntan baru maka diberitahukan apakah terdapat keberatan
professional dari akuntan terdahulu.
d. Mendapatkan informasi tentang kewajiban hukum klien
e. Menentukan materialitas dan risiko audit yang dapat diterima dan risiko bawaan
f. Mengembangkan rencana dan program audit menyeluruh seperti menyiapkan staf
yang bergabung dalam tim audit, membuat program audit, menentukan
rencana/jadwal kerja
2. Pengujian atas Pengendalian dan Pengujian Transaksi (Test of Controls and
Transaction)
a. Pengujian substantif atas transaksi adalah prosedur yang dirancang untuk menguji
ketidakwajaran dalam bentuk uang/rupiah yang memengaruhi penyajian saldo-
saldo laporan keuangan yang wajar

3
b. Pengujian pengendalian adalah prosedur yang dirancang untuk memverifikasi
apakah sistem pengendalian sudah berjalan sesuai yang ditetapkan.
3. Pelaksanaan Prosedur Analitis dan Pengujian Terinci atas Saldo (Perform Analytical
Procedures and Test of Details of Balances)
Prosedur analitis mencakup perhitungan rasio oleh auditor untuk dibandingkan
dengan rasio periode sebelumnya dan data terkait. Pengujian terinci atas saldo
berfokus pada saldo akhir buku besar (pos neraca/laba rugi) tetapi penekanan utama
dilakukan pada pengujian terinci pada neraca, contohnya penelaahan rekonsiliasi
bank.
4. Penyelesaian Audit (Complete the Audit)
Menelaah kewajiban bersyarat (contingent liabilities), Menelaah peristiwa kemudian
(subsequent events), Mendapatkan bahan bukti akhir, mengisi daftar periksa audit
(audit check list), menyiapkan surat manajemen (management letter), menerbitkan
laporan audit, mengomunikasikan hasil audit dengan komite audit dan manajemen.
1.5.2 Kertas Kerja Pemeriksaan
1. Kertas Kerja Pemeriksaan; berisi Dokumentasi audit yang relevan untuk periode
berjalan dan beberapa periode, Catatan yang dibuat auditor dan dokumen yang
disiapkan oleh klien, Pelaksanaan prosedur yang tertera pada program audit, dan
Informasi yang relevan untuk menarik kesimpulan yang tepat
2. Dokumentasi yang Disiapkan oleh Klien (Baik secara Manual atau Menggunakan
Komputer); dimana hal ini harus diuji keakurasian dan kelengkapannya, harus diberi
tanda “Prepared by Client” (PBC) atau (DOK), dan diparaf inisial dan dituliskan
tanggal terima dokumen.
3. Tujuan/Fungsi Kertas Kerja Pemeriksaan; yaitu sebagai dasar untuk perencanaan
audit, sebagai catatan atas bukti yang dikumpulkan dan hasil pengujian, sebagai
catatan atas pemeriksaan yang telah dilakukan sesuai program pemeriksaan, sebagai
penjelasan mengenai masalah yang dihadapi atas pelaksanaan kebijakan, prosedur,
ketepatan, efisiensi, dan cara evaluasinya, sebagai data untuk menentukan jenis opini
dari laporan audit, sebagai dasar pemeriksaan oleh supervisor dan partner, dan sebagai
sumber informasi dikemudian hari untuk menjawab pertanyaan manajemen, serta
sebagai penilaian prestasi staf auditor dan pengembangannya.
4. Kertas Kerja Pemeriksaan yang Baik;
Didalamnya tiap kertas kerja harus diisi dengan lengkap seperti nama perusahaan,
nama akun, tahun buku, tanggal pembuatan, nama/paraf yang membuat, nama/paraf

4
yang memeriksa kembali, kode indeks, dan komentar-komentar yang perlu dibuat atas
temuan audit yang melemahkan pengendalian internal.
a. Tersusun dengan baik
b. Bersih dan rapi
c. Jelas dan dapat dimengerti
d. Lengkap dan dapat mendukung kesimpulan atas temuan audit.
5. Isi dan Pengoperasian Kertas Kerja Pemeriksaan;
a. Berkas permanen adalah bukti-bukti atau dokumen yang dikumpulkan saat pertama
kali penugasan audit dimulai serta akan ditelaah dan disimpan untuk dipakai tahun-
tahun berikutnya yang meliputi informasi penting mengenai klien dan
perusahaannya, akta pendirian beserta perubahannya, manual accounting system,
hasil pelaksanaan Kuesioner Pengendalian Internal (ICQ), surat keputusan
mengenai fasilitas perpajakan, contoh tanda tangan pejabat yang memberi
persetujuan, kode akun, kontrak-kontrak perjanjian meliputi pinjaman kredit bank,
leasing, kontrak jual beli.
b. Berkas tahun berjalan adalah berkas kertas kerja yang berisi data yang diperoleh
auditor hanya berkaitan untuk tahun berjalan yang terdiri sari program audit,
informasi umum, kertas kerja neraca saldo, jurnal penyesuaian dan reklasifikasi,
skedul utama, skedul pendukung, skedul yang disiapkan oleh klien, dan catatan
pemeriksaan.
c. Berkas korespondensi adalah berkas kertas kerja yang berisi data surat menyurat
dengan pihak ketiga selama pemeriksaan audit.
6. Kepemilikan Kertas Kerja Pemeriksaan; merupakan milik auditor yang tidak
seorangpun termasuk klien mempunyai hak untuk memeriksa kertas kerja
pemeriksaan, kecuali digunakan oleh pengadilan sebagai bahan bukti yuridis formal.

1.5.3 Istilah audit


1. Menganalisis (analize), yaitu memerikasa dengan cara memecah-mecah/ mebagi
menjadi dua bagian yang lebih kecil untuk menentukan hubungan antara bagian-
bagian tersebut. Sebagai contoh, beban lain-lain dianalisis sesuai dengan sifat beban
masing-masing.
2. Mengecek (check), yaitu memeriksa suatu perkalian/penjumlahan untuk menjamin
ketepatan dengan memberi tanda (tickmark), misalnya:

5
Nama
Gaji Tunjangan Total Penghasilan
Pegawai
Budi 1.000.000 100.000 1.100.000 <
Roger 2.000.000 200.000 2.200.000 <
Herman 2.000.000 200.000 2.200.000 <
5.000.000 500.000 5.500.000
^ ^ ^

3. ^ = footing verified (memeriksa kebenaran penjumlahan ke bawah)


< = croos footing verified (memeriksa kebenaran penjumlahan ke samping)
4. Membandingkan (compare), yaitu membandingkan dua data atau lebih suatu
informasi dengan memperhatikan persamaan dan perbedaan.
5. Menginspeksi (scan), yaitu menelaah secara kritis tanpa melakukan verifikasi lengkap
untuk melihat apakah ada hal-hal yang tidak biasa.
6. Merekonsiliasi (reconsile), yaitu mencocokan dua sumber yang terpisah mengenai
suatu hal yang sama, jika ada perbedaan harus dijelaskan. Sebgai contoh, rekonsiliasi
bank
7. Mengonfimasi (confirm), yaitu usaha pencarian bukti di mana pihak ketiga
meneguhkan kebenaran atau kesalahan informasi yang diperiksa. Sebgai contoh,
konfirmasi saldo utang, piutang, modal, dan persediaan yang dititipkan oleh bank.
8. Menelusuri (trace), yaitu memeriksa dengan cara mengurut kembali ke bukti asal
9. Memeriksa dokumen dasar (vouching), yaitu membuktikan sah tidaknya suatu
transaksi, maksudnya apakah didukung oleh bukti yang lengkap dan disetujui oleh
pejabat yang berwewenang
10. Menguji (testing), yaitu mengadakan pemeriksaan sebagian dari sutau populasi yang
hasilnya digunakan untuk menarik kesimpulan mengenai populasi tersebut
11. Melakukan pisah batas (cut-off), yaitu menguji transaksi apakah dicatat dengan tepat
waktu pada akhir periode.
1.5.4 Pemberian Indeks Kertas Kerja Pemeriksaan
1. Indeks ditempatkan di sudut kanan atas atau kanan bawah dari kertas kerja
pemeriksaan
2. Penulisan kode indeks dan tanda tickmark sebaiknya menggunakan tinta berwarna,
misalnya warna merah untuk indeks dan centang (√)

6
3. Ditandai nomor halaman “1 of n halaman” untuk setiap kertas kerja sejenis
4. Perhatikan prosedur indeks silang (croos indexing) atau referensi (cross referencing)
5. Kertas kerja pendukung diberi indeks sesuai dengan kertas kerja induk (lead
schedule) dengan nomor setelah indeks induk
TICKMARK STANDAR
^ Footing verified (penambahan / pengurangan secara vertical yang diletakkan di bawah
angka dari total angka)
< Cross footing verified (penambahan / pengurangan yang secara horizontal diletakkan di
samping kanan dari total angka)
Co Calculation verified (perhitungan perkalian / pembagian yang diletakkan di samping
kanan hasil perhitungan)
L Check against general ledger and sub ledger (dicocokkan dengan buku besar dan buku
besar pembantu diletakkan di samping kanan angka)
Vo Vouching (pemeriksaan ke bukti transaksi diletakkan di samping kanan angka)

HASIL JAWABAN KONFIRMASI


CB Confirming balances (jawaban konfirmasi yang cocok)
RD Repoting differences (jawaban konfirmasi yang tidak cocok)
RPO Returned by post office (jawaban konfirmasi yang dikembalikan oleh kantor pos)
NR No Replies (tidak ada jawaban)
PBC Prepared by client (laporan dibuat oleh klien, diletakkan di sudut kanan dan diberi
tanggal terimanya

INISIAL / PARAF AUDITOR


Nama Inisial / Paraf
1. ......... 1. ………
2. ……. 2. ………
3. ……. 3. ………
Catatan:
Untuk tujuan lainnya, apabila tickmark berbeda dengan yang di atas, maka harus dijelaskan
selengkapnya dan ditulis di bagian bawah kertas kerja pemeriksaan.

7
REFERENSI:

Agoes, Sukrisno., Trisnawati, Estralita. 2018. Praktikum Audit: Instruksi Umum, Berkas
Permanen, Permasalahan, dan Kertas Kerja Pemeriksaan Tahun Lalu Edisi Ketiga.
Jakarta: Salemba Empat.

Você também pode gostar