Você está na página 1de 2

Ilmu Pengetahuan, Teknologi, Seni, dan Sumbernya.

 Dalam sudut pandang filsafat, ilmu dan ilmu pengetahuan sangat berbeda
maknanya. Pengetahuan ialah segala sesuatu yang diketahui manusia
secara pancaindra, intuisi, dan firasat. Sedangkan ilmu adalah pengetahuan
yang sudah diklasifikasi, diorganisasi, disistematisasi, dan diinterpretasi
sehingga menghasilkan kebenaran objektif. Kata ilmu dengan berbagai
bentuknya terulang 854 kali dalam Al-Qur’an dan digunakan dalam arti
proses pencapaian dan objek pengetahuan sehingga memperoleh
kejelasan.
 Teknologi merupakan produk ilmu pengetahuan. Dalam sudut pandang
budaya, teknologi merupakan salah satu unsur budaya sebagai hasil
penerapan praktis dari ilmu pengetahuan.
 Seni adalah hasil ungkapan akal dan budi manusia dengan segala
prosesnya. Seni merupakan ekspresi jiwa seseorang. Hasil ekspresi jiwa
tersebut berkembang menjadi bagian dari budaya manusia. Seni identik
dengan keindahan. Keindahan yang hakiki idnetik dengan kebenaran.
Keduanya memiliki nilai sama yaitu kebadian. Seni yang lepas dari nilai-nilai
ketuhanan tidak akan abadi karena ukurannya adalah hawa nafsu bukan
akal dan budi.
Sumber IPTEKS
Dalam pemikiran islam, ada dua sumber ilmu yaitu akal dan wahyu. Keduanya
tidak dipertentangkan. Manusia diberi kebebasan dalam mengembangkan akal
budinya berdasarkan tuntunan Al-Qur’an dan sunnah rasul. Atas dasar itu, ilmu
dalam pemikiran Islam ada yang bersifat abadi (perennial knowledge) tingkat
kebanarannya bersifat mutlak, karena bersumber dari Allah. Ada pula ilmu yang
bersifat perolehan (aquired knowledge) tingkat kebenarannya bersifat nisbi,
karena bersumber dari akal pikiran manusia.
INTEGRASI IMAN, ILMU, DAN AMAL.
Islam merupakan ajaran agama yang sempurna. Kesempurnaannya dapat
tergambar dalam keutuhan inti ajarannya. Ada tiga inti ajaran Islam yaitu Iman,
Islam, dan Ikhsan. Ketiga inti ajaran itu terintegrasi di dalam sebuah sistem ajaran
yang disebut Dinul Islam. Sebagaimana digambarkan dalam QS. Ibrahim/14:24-25.
Perbuatan baik seseorang tidak akan bernilai amal shaleh apabila perbuatan
tersebut tidak dibangun di atas nilai-nilai iman dan ilmu yang benar. Sama halnya
pengembangan IPTEKS yang lepas dari keimanan dan ketakwaan tidak akan
bernilai ibadah serta tidak akan menghasilkan kemaslahatan bagi umat manusia
dan alam lingkungannya bahkan akan menjadi malapetaka bagi kehidupannnya.

Você também pode gostar