Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
• atau ...1
...2
• Apabila persamaan 1 bukan segituga atas maka dapat di transform ke segitiga atas , transformasi
ini disebut Gauss Elimination. Ini dengan penghilangan mundur sbb :
...3
Solusi Langsung:
Persamaan Linear Al Jabar, Gauss Elimination
• Step 1, Persamaan 3 menjadi
...4
...5
Solusi Langsung:
Persamaan Linear Al Jabar, Gauss Elimination
• Step N-1, Persamaan 3 menjadi
Dimana merupakan segitiga atas
Contoh Soal
Jawaban
Solusi Iterative untuk Persamaan Linear
Aljabar : Jacobi dan Gauss Siedel
• Secara umum solusi iterative untuk persamaan 1 adalah sebagai berikut , dimana pertama tama
tentukan initial X(0) dengan mempergunaan
• Kerika X(i) adalah iterasi ke i dan g adalah N vektor dari fungsi dalam metoda iterasi maka
prosedure diteruskan sampai mencapai kondisi yang memuaskan yaitu :
...6.2.2
Dimana Xk
Pada method jacobi menggunakan x(i) pada iterasi i pada bagian kanan dan nilai baru x(i+1) pada
bagian kiri :
Solusi Iterative untuk Persamaan Linear
Aljabar : Jacobi dan Gauss Siedel
• Maka dalam format matrix sebagai berikut :
• Dimana mirip dengan metoda jacobi hanya saja dalam iterasinya new values untuk n<k
dipergunakan pada bagian kanan persamaan untuk menghasilkan new value pada bagian kiri.
• Metoda gauss seidel dalam matrix format :
• Dimana Gauss Seidel, D adalah bagian bawah dari porsi triangular sedangkan untuk Jacobi adalah porsi
diagonal.
Contoh Soal (dari contoh soal sebelumnya)
Jawaban
Jawaban
Contoh Soal
Jawaban
Jawaban
Solusi Iterative untuk Persamaan non Linear
Aljabar : Newton-Rhapson
• Persamaan Non linear Aljabar dalam format matrix diberikan sebagai berikut :
...6
• Dapat dituliskan :
• Dengan menambahkan D(x) pada kedua belah bagian persamaan , dimana D matrik NxN :
• Premultiplying dengan 𝐷 −1
Solusi Iterative untuk Persamaan non Linear
Aljabar : Newton-Rhapson
• Nilai lama x(i) dipergunakan pada bagian kanan persamaan untuk menghasilkan nilai baru pada
bagian kiri persamaan:
...7
• Untuk persamaan linear f(x) = Ax dan persamaan 7 menjadi
• Metoda untuk menspesifikasi D adalah Newton rhapson, dimana berdasarkan seri ekspansi taylor
dari f(x) tentang sebuah nilai 𝑥0 .
...8
• Untuk x maka :
...9
Solusi Iterative untuk Persamaan non Linear
Aljabar : Newton-Rhapson
• Maka dengan menggantikan 𝑥0 dengan x(i) dan x dengan x(i+1) :
...10
• Dimana
...11
• Metoda Newton Rhapson mirip dengan Gauss Seidal, kecuali D digantikna dengan J(i).
Contoh Soal
Jawaban
Solusi Iterative untuk Persamaan non Linear
Aljabar : Newton-Rhapson
• Pada persamaan 10 berisikan ,matriks inverse 𝐽−1 dimana dapat dituliskan :
....12
• Dimana
....13
• Dan
....14
• Selama iterasi , ke empat langkah ini perlu diselesaikan :
• Langkah 1 : hitung dari 14
• Langkah 2 : hitung dari 11
• Langkah 3 : Pergunakan Gauss Elimination dan back substitution. Pergunakan 12 untuk menyelesaikan
• Langkah 4 : Hitung dari 13
Contoh Soal
Jawaban
Permasalahan Aliran Daya
• Permasalahan aliran daya adalah perhitungan besaran tegangan dan sudut fasa pada setiap bus dalam
sistem daya pada kondisi seimbang steady state 3 fasa.
• Titik awal dari permasalahan aliran daya adalah diagram saluran tunggal sistem daya dimana input data
untuk solusinya dapat dihasilkan. Input data terdiri dari: data bus, data salluran transmisi dan data
transformer.
• Dimana I adalah N vektor sumber arus yang masuk ke tiap bus dan V adalah N vektor tegangan
bus. Untuk bus k, persamaan ke k adalah :
...13
• Menjadi:
...16
• Maka dengan metoda gauss Seidel, ke persamaan nodal dengan Ik diberikan diatas , maka
dihasilkan:
...17
• Persamaan 17 dapat di implementasikan 2 kali selama tiap iterasi pada load bus. Pertama
menggunakan 𝑉𝑘∗ (i) kemudian menggantikan 𝑉𝑘∗ (i) dengan 𝑉𝑘∗ (i+1) pada bagian kanan pada
persamaan 17
• Pada voltage controlled bus 𝑄𝑘 tidak diketahui tetapi dapat dikalkulasikan :
• juga
Solusi Aliran Daya oleh Newton Rhapson
• Didefinisikan vektor x,y dan f(x) untuk aliran daya sebagai berikut :
...19
Solusi Aliran Daya oleh Newton Rhapson
• Matriks jacobian mempunyai bentuk :
...20
Thanks
Time line
• Course 1. Pengenalan dan Dasar Sistem Tenaga
• Course 2. Transformator
• Course 3. Parameter Saluran transmisi
• Course 4. Parameter Saluran transmisi (konduktansi, Kapasitansi)
• Course 5. Saluran Transmisi : Operasi yang stabil
• Course 6. Studi Aliran Tenaga 1
• Course 7. Studi Aliran Tenaga 2
• Course 8. Studi Fault Simetri
• Course 9. Studi Fault Tidak Simetri
• Course 10. Sistem Proteksi
• Course 11. Kontrol Sistem Tenaga
• Course 12. Saluran transmisi : Operasi transien
Permasalahan Aliran Daya
• Permasalahan aliran daya adalah perhitungan besaran tegangan dan sudut fasa pada setiap bus dalam
sistem daya pada kondisi seimbang steady state 3 fasa.
• Titik awal dari permasalahan aliran daya adalah diagram saluran tunggal sistem daya dimana input data
untuk solusinya dapat dihasilkan. Input data terdiri dari: data bus, data salluran transmisi dan data
transformer.
• Dimana I adalah N vektor sumber arus yang masuk ke tiap bus dan V adalah N vektor tegangan
bus. Untuk bus k, persamaan ke k adalah :
...13
• Menjadi:
...16
• Maka dengan metoda gauss Seidel, ke persamaan nodal dengan Ik diberikan diatas , maka
dihasilkan:
...17
• sPersamaan 17 dapat di implementasikan 2 kali selama tiap iterasi pada load bus. Pertama
menggunakan 𝑉𝑘∗ (i) kemudian menggantikan 𝑉𝑘∗ (i) dengan 𝑉𝑘∗ (i+1) pada bagian kanan pada
persamaan 17
• Pada voltage controlled bus 𝑄𝑘 tidak diketahui tetapi dapat dikalkulasikan :
• juga
Solusi Aliran Daya oleh Newton Rhapson
• Didefinisikan vektor x,y dan f(x) untuk aliran daya sebagai berikut :
...19
Solusi Aliran Daya oleh Newton Rhapson
• Matriks jacobian mempunyai bentuk :
...20
Kontrol Aliran Daya
• Berikut ini dipergunakan untuk kontrol aliran daya
• Kontrol pengerak dan eksitasi dari generator
• Switching dari kapasitor simpang, reaktans simpang dan sistem static var
• Kontrol dari Transformator
• Sebuah model simpel dari generator yang beroperasi dalam kondisi stady state adlah gen
thevenin.
Kontrol Aliran Daya
• Generator thevenin
• Vt adalah generator tegangan terminal, Eg adalah tegangan excitation, 𝛿adalah sudut daya, Xg
adalah reaktansi. Maka arus :
• Daya nyata akan bertambah ketika sudut daya naik. Maka ketika sudut daya naik daya reaktif
juga menjadi turun. Ketika sudut daya lebih kecil dari 15, maka kenaikan daya nyata P menjadi
jauh lebih besar daripada penurunan daya reaktif Q.
Kontrol Aliran Daya
• Gambar ini menunjukkan effek dengan penambahan kapasitor simpang (shunt). Sebelum
kapasitor simpang disambungkan, switch terbuka dan tegangan Bus sama dengan Eth . Ketika
kapasitor dikoneksi, SW ditutup dan arus kapasitor Ic mendahukui tegangan Bus Vt dengan 90.
Diagram fasor menunjukkan Vt lebih besar dari Eth ketika kapasitor tersambung.
• Dari sudut pandang aliran daya, penambahan kapasitor simpang pada load bus berhubungan
dengan penambahan beban reaktif negatif, sejak kapasitor menyerap daya reaktif negatif.
Teknik Sparsity
• Daya nyata mempunyai average lebih besar dari 3 saluran yang terkoneksi pada tiap Bus.
• Tiap baris dari Ybus mempunyai average lebih besar dari 4 elemen yang bukan nol, one-off the
diagonal untuk tiap saluran, dan diagonalnya. Seperti sebuah matrix, yang hanya mempunyai
sedikit elemen non zero yang dikatakan “to be sparse”
• Program aliran tenaga newton rhapson menggunakan matriks sparse untuk mengurangi
computer storage dan kebutuhan waktu.
Aliran Daya Decoupled (Pemisah)
• Algoritma cepat aliran daya dibangun untuk memberikan solusi aliran daya dalam waktu cepat.
Langkah langkah sama dengan metoda yang digunakan untuk metoda newton rhapson, yang
membedakan dengan mengabaikan J2 dan J3. Algoritma ini berdasarkan algoritma matriks jacobi.
Dengan mengabaikan J2(i) dan J3(i) ,menjadi persamaan 2 set decoupled :
• Pengubahan ini menyebabkan hasil yang cepat dalam solusi aliran daya.
Aliran Daya DC
• Permasalahan Sistem aliran daya dipermudah dengan extending the fast decoupled aliran daya
untuk tidak menggunakan persamaan Q-V . Mengasumsikan bahwa besaran tegangan tetap pada
1 per unitnya. Dengan ini maka aliran daya pada saluran dari bus j ke bus k dengan Xjk reaktif
menjadi
• Dimana B adalah komponen imaginary dari Ybus, yang dikalkulasi dengan mengabaikan resistansi
saluran
• Bagaimanapun berbeda dengan algoritma aliran daya sebelumnya, algoritma aliran daya DC
hanya memberikan solusi aproksimasi.
Contoh Soal
• Thanks
• Uj 6.27