Você está na página 1de 59

Analisa Sistem Tenaga

Studi Aliran Tenaga


EL6483
Time line
• Course 1. Pengenalan dan Dasar Sistem Tenaga
• Course 2. Transformator
• Course 3. Parameter Saluran transmisi
• Course 4. Parameter Saluran transmisi 2
• Course 5. Saluran Transmisi : Operasi yang stabil
• Course 6. Studi Aliran Tenaga
• Course 7. Studi Aliran Tenaga (Control Power)
• Course 8. Studi Fault Simetri
• Course 9. Komponen Simetri
• Course 10. Studi Fault Tidak Simetri
• Course 11. Sistem Proteksi
• Course 12. Saluran transmisi : Operasi transien
• Course 13. Kontrol Sistem Tenaga
Pokok Bahasan
• Operasi sistem tenaga dalam keadaan seimbang kondisi steady state membutuhkan
beberapa hal berikut:
• Dapat memasok permintaan dan rugi rugi
• Besaran tegangan bus dekat dengan nilai batasannya (rated)
• Pembangkit mengoperasikan dalam batasan tenaga nyata dan reaktif
• Saluran transmisi dan transformator tidak overload
• Node konvensional dan analisa loop tidak cocok untuk studi aliran tenaga karena input
data untuk beban normalnya dalam hal daya bukan impedansi.
• Generator merupakan sumber daya , bukan sumber tegangan ataupun arus.
• Biasanya problem pada aliran tenaga di formulasikan dalam persamaan aljabar non linear
dimana sangat sesuai untuk solusi dengan komputer
• Dalam sesi ini akan dibahas metoda dasar termasuk teknik langsung dan iterasi untuk
pemecahan persamaan aljabar, Juga akan di formulakan permasalahan aliran tenaga, 2
metoda solusi :Gauss Seidel dan newton-Rhapson. Dibahas , Nilai untuk mengontrol
aliran daya serta mengenalkan teknik sparsity dan metoda pemisahan cepat aliran daya.
Solusi Langsung:
Persamaan Linear Al Jabar, Gauss Elimination

• Persamaan Aljabar dalam format Matriks

• atau ...1

• Dimana x dan y adalah vektor N dan A adalah matriks N x N


• X disolusikan dengan mudah apabila A adalah segitiga atas dengan
diagonal elemen tidak 0.
Solusi Langsung:
Persamaan Linear Al Jabar, Gauss Elimination

• Maka persamaan 1 menjadi :

...2

• Persamaan terakhir yang melibatkan hanya XN,


• Maka akan diketahui persamaan terakhir berikutnya:
Solusi Langsung:
Persamaan Linear Al Jabar, Gauss Elimination
• Maka persamaan ke k dituliskan

• Apabila persamaan 1 bukan segituga atas maka dapat di transform ke segitiga atas , transformasi
ini disebut Gauss Elimination. Ini dengan penghilangan mundur sbb :

...3
Solusi Langsung:
Persamaan Linear Al Jabar, Gauss Elimination
• Step 1, Persamaan 3 menjadi
...4

• Step 2,Persamaan 4 menjadi

...5
Solusi Langsung:
Persamaan Linear Al Jabar, Gauss Elimination
• Step N-1, Persamaan 3 menjadi
Dimana merupakan segitiga atas
Contoh Soal
Jawaban
Solusi Iterative untuk Persamaan Linear
Aljabar : Jacobi dan Gauss Siedel
• Secara umum solusi iterative untuk persamaan 1 adalah sebagai berikut , dimana pertama tama
tentukan initial X(0) dengan mempergunaan

• Kerika X(i) adalah iterasi ke i dan g adalah N vektor dari fungsi dalam metoda iterasi maka
prosedure diteruskan sampai mencapai kondisi yang memuaskan yaitu :

...6.2.2

• Dimana adalah komponen ke k dari dan adalah tingkat toleransi


Solusi Iterative untuk Persamaan Linear
Aljabar : Jacobi dan Gauss Siedel
• 2 metoda iterasi: Jacobi dan Gauss Siedel. Persamaan Jacobi dihasilkan dengan
mempertimbangkan persamaan 1 untuk ke k sebagai berikut

Dimana Xk

Pada method jacobi menggunakan x(i) pada iterasi i pada bagian kanan dan nilai baru x(i+1) pada
bagian kiri :
Solusi Iterative untuk Persamaan Linear
Aljabar : Jacobi dan Gauss Siedel
• Maka dalam format matrix sebagai berikut :

Dimana D berisikan elemen diagonal dari matriks A.


Solusi Iterative untuk Persamaan Linear
Aljabar : Jacobi dan Gauss Siedel
• Metoda gauss seidel

• Dimana mirip dengan metoda jacobi hanya saja dalam iterasinya new values untuk n<k
dipergunakan pada bagian kanan persamaan untuk menghasilkan new value pada bagian kiri.
• Metoda gauss seidel dalam matrix format :

• Dimana Gauss Seidel, D adalah bagian bawah dari porsi triangular sedangkan untuk Jacobi adalah porsi
diagonal.
Contoh Soal (dari contoh soal sebelumnya)
Jawaban
Jawaban
Contoh Soal
Jawaban
Jawaban
Solusi Iterative untuk Persamaan non Linear
Aljabar : Newton-Rhapson
• Persamaan Non linear Aljabar dalam format matrix diberikan sebagai berikut :

...6

• Dapat dituliskan :
• Dengan menambahkan D(x) pada kedua belah bagian persamaan , dimana D matrik NxN :

• Premultiplying dengan 𝐷 −1
Solusi Iterative untuk Persamaan non Linear
Aljabar : Newton-Rhapson
• Nilai lama x(i) dipergunakan pada bagian kanan persamaan untuk menghasilkan nilai baru pada
bagian kiri persamaan:
...7
• Untuk persamaan linear f(x) = Ax dan persamaan 7 menjadi

• Metoda untuk menspesifikasi D adalah Newton rhapson, dimana berdasarkan seri ekspansi taylor
dari f(x) tentang sebuah nilai 𝑥0 .
...8

• Untuk x maka :
...9
Solusi Iterative untuk Persamaan non Linear
Aljabar : Newton-Rhapson
• Maka dengan menggantikan 𝑥0 dengan x(i) dan x dengan x(i+1) :
...10
• Dimana

...11

• Metoda Newton Rhapson mirip dengan Gauss Seidal, kecuali D digantikna dengan J(i).
Contoh Soal
Jawaban
Solusi Iterative untuk Persamaan non Linear
Aljabar : Newton-Rhapson
• Pada persamaan 10 berisikan ,matriks inverse 𝐽−1 dimana dapat dituliskan :
....12
• Dimana

....13
• Dan
....14
• Selama iterasi , ke empat langkah ini perlu diselesaikan :
• Langkah 1 : hitung dari 14
• Langkah 2 : hitung dari 11
• Langkah 3 : Pergunakan Gauss Elimination dan back substitution. Pergunakan 12 untuk menyelesaikan
• Langkah 4 : Hitung dari 13
Contoh Soal
Jawaban
Permasalahan Aliran Daya
• Permasalahan aliran daya adalah perhitungan besaran tegangan dan sudut fasa pada setiap bus dalam
sistem daya pada kondisi seimbang steady state 3 fasa.
• Titik awal dari permasalahan aliran daya adalah diagram saluran tunggal sistem daya dimana input data
untuk solusinya dapat dihasilkan. Input data terdiri dari: data bus, data salluran transmisi dan data
transformer.

• Dalam gambar terlihat bahwa 4 variabel terhubung dengan tiap


bus k: besaran tegangan 𝑉𝑘 , sudut fasa 𝛿𝑘 , daya nyata 𝑃𝑘 , dan
daya reaktif 𝑄𝑘 di suply ke bus.
• Pada tiap bus, 2 dari variabel ini sebagai data input dan 2 lagi
tidak diketahui untuk dihitung oleh program aliran daya.
• Daya dibawa ke bus k terpisah kedalam generator dan beban.
Permasalahan Aliran Daya
• Tiap bus k dikategorikan ke dalam 1 dari 3 tipe ini :
• Swing Bus atau slack bus dimana adalah input data. Maka program aliran daya akan menghitung untuk nilai
P1 dan Q1
• Load Bus dimana 𝑃𝑘 dan 𝑄𝑘 adalah input data , maka akan dihitung
• Voltage controlled Bus, dimana 𝑃𝑘 dan 𝑉𝑘 adalah input data, maka akan dihitung adalah 𝛿𝑘 dan 𝑄𝑘
• Bus Admitansi Matrix dari input data saluran dan transformator. Dimana pada persamaan
terdahulu diketahui Y bus adalah :
• Elemen Diagonal : ...12
• Elemen diluar diagonal :
Contoh Soal
Jawaban
Jawaban
Permasalahan Aliran Daya
• Mempergunakan Y bus kita dapat menulis persamaan nodal untuk sebuah jaringan sistem daya
sebagai berikut :

• Dimana I adalah N vektor sumber arus yang masuk ke tiap bus dan V adalah N vektor tegangan
bus. Untuk bus k, persamaan ke k adalah :

...13

• Daya kompleksyang dibawa ke bus k adalah


...14
• Solusi aliran daya oleh gauss Seidel berdasarkan persamaan nodal, Mempergunakan (13) dalam
(14) maka
...15
Permasalahan Aliran Daya
• Dengan notasi berikut:

• Menjadi:

• Persamaan daya adalah

• Dengan Ykn di ekspresikan pada kordinat rectangular :


Solusi Aliran Daya oleh Gauss Seidel
• Dengan menggunakan 14, maka Ik dituliskan sbb:

...16

• Maka dengan metoda gauss Seidel, ke persamaan nodal dengan Ik diberikan diatas , maka
dihasilkan:
...17
• Persamaan 17 dapat di implementasikan 2 kali selama tiap iterasi pada load bus. Pertama
menggunakan 𝑉𝑘∗ (i) kemudian menggantikan 𝑉𝑘∗ (i) dengan 𝑉𝑘∗ (i+1) pada bagian kanan pada
persamaan 17
• Pada voltage controlled bus 𝑄𝑘 tidak diketahui tetapi dapat dikalkulasikan :

• juga
Solusi Aliran Daya oleh Newton Rhapson
• Didefinisikan vektor x,y dan f(x) untuk aliran daya sebagai berikut :

• Dimana V, P dan Q adalah per-unit dan 𝛿 adalah per radians


• Swing bus, Persamaan dapat dituliskan ...18

...19
Solusi Aliran Daya oleh Newton Rhapson
• Matriks jacobian mempunyai bentuk :

...20
Thanks
Time line
• Course 1. Pengenalan dan Dasar Sistem Tenaga
• Course 2. Transformator
• Course 3. Parameter Saluran transmisi
• Course 4. Parameter Saluran transmisi (konduktansi, Kapasitansi)
• Course 5. Saluran Transmisi : Operasi yang stabil
• Course 6. Studi Aliran Tenaga 1
• Course 7. Studi Aliran Tenaga 2
• Course 8. Studi Fault Simetri
• Course 9. Studi Fault Tidak Simetri
• Course 10. Sistem Proteksi
• Course 11. Kontrol Sistem Tenaga
• Course 12. Saluran transmisi : Operasi transien
Permasalahan Aliran Daya
• Permasalahan aliran daya adalah perhitungan besaran tegangan dan sudut fasa pada setiap bus dalam
sistem daya pada kondisi seimbang steady state 3 fasa.
• Titik awal dari permasalahan aliran daya adalah diagram saluran tunggal sistem daya dimana input data
untuk solusinya dapat dihasilkan. Input data terdiri dari: data bus, data salluran transmisi dan data
transformer.

• Dalam gambar terlihat bahwa 4 variabel terhubung dengan tiap


bus k: besaran tegangan 𝑉𝑘 , sudut fasa 𝛿𝑘 , daya nyata 𝑃𝑘 , dan
daya reaktif 𝑄𝑘 di suply ke bus.
• Pada tiap bus, 2 dari variabel ini sebagai data input dan 2 lagi
tidak diketahui untuk dihitung oleh program aliran daya.
• Daya dibawa ke bus k terpisah kedalam generator dan beban.
Permasalahan Aliran Daya
• Tiap bus k dikategorikan ke dalam 1 dari 3 tipe ini :
• Swing Bus atau slack bus dimana adalah input data. Maka program aliran daya akan menghitung untuk nilai
P1 dan Q1
• Load Bus dimana 𝑃𝑘 dan 𝑄𝑘 adalah input data , maka akan dihitung
• Voltage controlled Bus, dimana 𝑃𝑘 dan 𝑉𝑘 adalah input data, maka akan dihitung adalah 𝛿𝑘 dan 𝑄𝑘
• Bus Admitansi Matrix dari input data saluran dan transformator. Dimana pada persamaan
terdahulu diketahui Y bus adalah :
• Elemen Diagonal : ...12
• Elemen diluar diagonal :
Contoh Soal
Jawaban
Jawaban
Permasalahan Aliran Daya
• Mempergunakan Y bus kita dapat menulis persamaan nodal untuk sebuah jaringan sistem daya
sebagai berikut :

• Dimana I adalah N vektor sumber arus yang masuk ke tiap bus dan V adalah N vektor tegangan
bus. Untuk bus k, persamaan ke k adalah :

...13

• Daya kompleksyang dibawa ke bus k adalah


...14
• Solusi aliran daya oleh gauss Seidel berdasarkan persamaan nodal, Mempergunakan (13) dalam
(14) maka
...15
Permasalahan Aliran Daya
• Dengan notasi berikut:

• Menjadi:

• Persamaan daya adalah

• Dengan Ykn di ekspresikan pada kordinat rectangular :


Solusi Aliran Daya oleh Gauss Seidel
• Dengan menggunakan 14, maka Ik dituliskan sbb:

...16

• Maka dengan metoda gauss Seidel, ke persamaan nodal dengan Ik diberikan diatas , maka
dihasilkan:
...17
• sPersamaan 17 dapat di implementasikan 2 kali selama tiap iterasi pada load bus. Pertama
menggunakan 𝑉𝑘∗ (i) kemudian menggantikan 𝑉𝑘∗ (i) dengan 𝑉𝑘∗ (i+1) pada bagian kanan pada
persamaan 17
• Pada voltage controlled bus 𝑄𝑘 tidak diketahui tetapi dapat dikalkulasikan :

• juga
Solusi Aliran Daya oleh Newton Rhapson
• Didefinisikan vektor x,y dan f(x) untuk aliran daya sebagai berikut :

• Dimana V, P dan Q adalah per-unit dan 𝛿 adalah per radians


• Swing bus, Persamaan dapat dituliskan ...18

...19
Solusi Aliran Daya oleh Newton Rhapson
• Matriks jacobian mempunyai bentuk :

...20
Kontrol Aliran Daya
• Berikut ini dipergunakan untuk kontrol aliran daya
• Kontrol pengerak dan eksitasi dari generator
• Switching dari kapasitor simpang, reaktans simpang dan sistem static var
• Kontrol dari Transformator
• Sebuah model simpel dari generator yang beroperasi dalam kondisi stady state adlah gen
thevenin.
Kontrol Aliran Daya
• Generator thevenin

• Vt adalah generator tegangan terminal, Eg adalah tegangan excitation, 𝛿adalah sudut daya, Xg
adalah reaktansi. Maka arus :

• Maka daya kompleks adalah


Kontrol Aliran Daya
• Daya nyata dan reaktif yang dihantarkan adalah

• Daya nyata akan bertambah ketika sudut daya naik. Maka ketika sudut daya naik daya reaktif
juga menjadi turun. Ketika sudut daya lebih kecil dari 15, maka kenaikan daya nyata P menjadi
jauh lebih besar daripada penurunan daya reaktif Q.
Kontrol Aliran Daya
• Gambar ini menunjukkan effek dengan penambahan kapasitor simpang (shunt). Sebelum
kapasitor simpang disambungkan, switch terbuka dan tegangan Bus sama dengan Eth . Ketika
kapasitor dikoneksi, SW ditutup dan arus kapasitor Ic mendahukui tegangan Bus Vt dengan 90.
Diagram fasor menunjukkan Vt lebih besar dari Eth ketika kapasitor tersambung.
• Dari sudut pandang aliran daya, penambahan kapasitor simpang pada load bus berhubungan
dengan penambahan beban reaktif negatif, sejak kapasitor menyerap daya reaktif negatif.
Teknik Sparsity
• Daya nyata mempunyai average lebih besar dari 3 saluran yang terkoneksi pada tiap Bus.
• Tiap baris dari Ybus mempunyai average lebih besar dari 4 elemen yang bukan nol, one-off the
diagonal untuk tiap saluran, dan diagonalnya. Seperti sebuah matrix, yang hanya mempunyai
sedikit elemen non zero yang dikatakan “to be sparse”
• Program aliran tenaga newton rhapson menggunakan matriks sparse untuk mengurangi
computer storage dan kebutuhan waktu.
Aliran Daya Decoupled (Pemisah)
• Algoritma cepat aliran daya dibangun untuk memberikan solusi aliran daya dalam waktu cepat.
Langkah langkah sama dengan metoda yang digunakan untuk metoda newton rhapson, yang
membedakan dengan mengabaikan J2 dan J3. Algoritma ini berdasarkan algoritma matriks jacobi.
Dengan mengabaikan J2(i) dan J3(i) ,menjadi persamaan 2 set decoupled :

• Pengubahan ini menyebabkan hasil yang cepat dalam solusi aliran daya.
Aliran Daya DC
• Permasalahan Sistem aliran daya dipermudah dengan extending the fast decoupled aliran daya
untuk tidak menggunakan persamaan Q-V . Mengasumsikan bahwa besaran tegangan tetap pada
1 per unitnya. Dengan ini maka aliran daya pada saluran dari bus j ke bus k dengan Xjk reaktif
menjadi

• Dan daya nyata seimbang disederhanakan ke permasalahan linear sbb :

• Dimana B adalah komponen imaginary dari Ybus, yang dikalkulasi dengan mengabaikan resistansi
saluran
• Bagaimanapun berbeda dengan algoritma aliran daya sebelumnya, algoritma aliran daya DC
hanya memberikan solusi aproksimasi.
Contoh Soal
• Thanks

• Uj 6.27

Você também pode gostar