Você está na página 1de 2

KASUS

TEMPO.CO, Jakarta - Andi Arief mengunggah hasil pemeriksaan urine yang negatif mengandung narkoba
di akun twiternya pada Sabtu lalu. Hasil pemeriksaan itu dikeluarkan oleh laboratorium Rumah Sakit
Ketergantungan Obat (RSKO) Cibubur dengan nomor 298 0803190298 pada 8 Maret 2019.

Hasil pemeriksaan itu berlawanan dengan hasil tes yang disampaikan polisi, sesaat setelah Wakil
Sekretaris Jenderal Partai Demokrat itu ditangkap di Hotel Menara Peninsula Jakarta, pada 3 Maret 2019.
Polisi menyatakan urine Andi positif mengandung mentafitamin, zat kimia yang terkandung dalam sabu.

Direktur Utama RSKO Azhar Jaya enggan mengkonfirmasi ihwal surat hasil tes urine Andi yang negatif itu.
"Kami tidak mengkonfirmasi dokumen tersebut, karena itu bagian dari dokumen rekam medis yang
harus dijaga kerahasiannya, antara rumah sakit dan pasien,” ujar Azhar di kantornya, Senin 11 Maret
2019.

Menurut Azhar, jika hasil pemeriksaan itu disebarkan sendiri oleh Andi Arief maka itu menjadi tanggung
jawab yang bersangkutan. Namun, Azhar menjelaskan, hasil tes urine pengguna sabu memang tidak
akan sama jika dilakukan dalam waktu yang berbeda.

"Sabu dalam tes urine hanya terdeteksi dalam periode satu atau dua hari setelah pemakaian terakhir,”
kata Azhar. “Kalau sudah lebih dari itu, kemungkinan negatif."

Azhar mengatakan, tes urine itu menjadi salah satu cara untuk mendeteksi pengguna narkoba. "Kalau tes
urine sudah tidak terdeteksi, pemeriksaan selanjutnya bisa melalui rambut," ujarnya.

Untuk proses hukum, kata Azhar, polisi menetapkan seseorang menggunakan narkoba atau tidak
didasarkan atas hasil pemeriksaan pertama. Aturan itu berlaku juga untuk Andi Arief. Polisi tetap
menggunakan hasil tes urine yang dilakukan pada 3 Maret lalu.

ANALISIS KASUS

Pada kasus diatas ditemukan hasil pemeriksaan narkoba negatif pada hari ke lima setelah mengkonsumsi
narkoba, dimana sebelumnya hasil tes narkoba pada hari pertama positif.Hal ini dapat terjadi
dikarenakan senyawa metamfetamin hanya dapat terdeteksi dalm urin dalam rentang 1 sampai 2 hari
setelah pemakaian.Sekitar 70% dari dosis metamfetamin diekskresikan dalam urin dalam waktu 24 jam:
30-50% sebagai methamphetamine, 15% sebagai 4- hydroxymethamphetamine dan 10% sebagai
amfetamin dan akan diekskresikan secara total di urin pada 72 jam. Metamfetamin dengan dosis 10 mg
yang diberikan secara intravena dapat terdeteksi didalam plasma selama 36-48 jam.Namun jika digunakan
sampel rambut methampethamine dapat terdeteksi hingga 90 hari dan dilakukan pemeriksaan dengan
metode GC - MS
.bel 4. Perbandingan tes darah dan tes rambut pada deteksi narkoba
Jenis Narkoba Tes Darah Tes Rambut
Amphetamin 12 jam Hingga 90 hari
Methamphetamin 1-3 hari Hingga 90 hari
Ekstasi (MDMA) 3-4 hari Hingga 90 hari
2-3 hari untuk pengguna ringan,
Cannabis Hingga 90 hari
2 minggu untuk pengguna berat
Kokain 2-10 hari Hingga 90 hari
Morfin 1-3 hari Hingga 90 hari
Metadon 24 jam Hingga 90 hari
PCP 1-3 hari Hingga 90 hari

Você também pode gostar