Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Afridatul Rofi’ah, Ihza Alief Pahlevi, Deka Meilia Runtika, Andi Guswanto, Ninda Sintia Wulandari,
Kamiliyah Hamdan
Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Jember
Jln. Kalimantan 37, Jember 68121
E-mail: pahleviihza@yahoo.com
Abstrak
Nyamuk merupakan hewan berdarah panas dan juga serangga peghisap darah yang paling terkenal dari banyak
spesiesnya yaitu Nyamuk Aedes aegypti yang merupakan penyebab Demam Dengue (DD) dan Demam
Berdarah (DB). Nyamuk Aedes aegypti pada proses kecepatan pertumbuhannya pada fase jentik-jentik atau
larva instar 3, pertumbuhannya dapat lebih cepat atau lambat bahkan mati tergantung jenis tempat hidupnya.
Untuk memperlambat atau menghentikan pertumbuhan nyamuk tersebut dilakukan dengan cara menggunakan
insektisida. Kandungan yang terdapat dalam kunyit bermanfaat sebagai pestisida alami. Salah satu kandungan
yang terdapat dalam kunyit yaitu Minyak Atsiri. Minyak Atsiri ini dapat menyerang system saraf pada beberapa
organ vital serangga sehingga dapat melehmahkan system sarafnya, seperti pernapasannya dan dapat
menimbulkan kematian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi sari rimpang kunyit
(Curcuma domestica) terhadap kecepatan pertumbuhan jentik-jentik nyamuk Aedes aegypti. Penelitian ini
menggunakan metode mengamatan pada gelas yang berisi larutan sari rimpang kunyit (Curcuma domestica)
dengan konsentrasi masing-masing 0,5%, 1,5%, 3% dan 3 pengulangan diberi masing-masing 5 larva nyamuk
Aedes aegypti. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan didapatkan hasil bahwa rimpang kunyit (Curcuma
domestica) mampu menghambat pertumbuhan jentik-jentik nyamuk Aedes aegypti. Konsentrasi maksimal yaitu
3% sari rimpang kunyit (Curcuma domestica) sudah dapat mematikan jentik-jentik nyamuk pada 6 jam pertama.
Sedangkan dengan menurunkan konsentrasi sebesar 1,5% dan 0,5% kematian larva nyamuk Aedes aegypti
mengalami penurunan. Setelah 6 jam ketiga atau 18 jam setelah pemberian sari kunyit telah mengalami
kematian semua.
Kata Kunci: Nyamuk Aedes aegypti, konsentrasi, minyak Atsiri, larva, jentik-jentik.
Abstract
Mosquitoes are warm-blooded animals and also the most famous blood peghisap insects of many species,
namely Aedes aegypti mosquito which is the cause of Dengue Fever (DD) and Dengue Fever (DB). Aedes
aegypti mosquitoes in the process of speed of growth in the larvae or instar 3 larvae, their growth can be faster
or slower or even die depending on the type of place of life. To slow or stop the growth of mosquitoes is done by
using insecticides. The content contained in turmeric is useful as a natural pesticide. One of the ingredients
contained in turmeric is Essential Oil. This essential oil can attack the nervous system in some vital organs of
insects so that it can destroy the nervous system, such as breathing and can cause death. This study aims to
determine the effect of the concentration of turmeric rhizome extract (Curcuma domestica) on the speed of
growth of larvae of Aedes aegypti mosquitoes. This study used a method of observing the glass containing a
solution of turmeric rhizome (Curcuma domestica) with a concentration of 0.5%, 1.5%, 3% and 3 repetitions
given each of the 5 larvae of Aedes aegypti mosquitoes. Based on the research that has been done, it was found
that turmeric rhizome (Curcuma domestica) was able to inhibit the growth of the larvae of the Aedes aegypti
mosquito. Maximum concentration of 3% of turmeric rhizome extract (Curcuma domestica) can kill mosquito
larvae in the first 6 hours. Whereas by decreasing the concentration by 1.5% and 0.5% of the mortality of Aedes
aegypti mosquito larvae decreased. After the third 6 hours or 18 hours after administration of turmeric, all
deaths have occurred.
1 5 3 0 0 0
2.3 Metode Pengujian
Setelah medium yang telah berisi jentik-jentik 1,5% 2 5 2 0 0 0
atau larva instar 3 nyamuk Aedes aegypty yang
telah dimasukkan pada 10 botol yang berbeda 3 5 2 0 0 0
konsentrasi, menyaring sari kunyit yang telah
diparut sebanyak mungkin yang diletakkan pada 1 5 0 0 0 0
setiap botol plastik berbeda dengan konsentrasi
3% 2 5 0 0 0 0
0%,0,5%,1,5%, dan 3% dengan menggunakan
kontrol botol plastik yang berisi 100 ml aquades. 3 5 0 0 0 0
Menggunakan takaran 99,5 ml aquades dengan 0,5
ml sari rimpang kunyit sehingga diperoleh
konsentrasi sebanyak 0,5% yang diletakkan pada
gelas pertama, serta pada botol plastik kedua PEMBAHASAN
dengan takaran 98,5 ml aquades dengan 1,5 ml sari Rimpang kunyit adalah salah satu tanaman
rimpang kunyit sehingga diperoleh konsentrasi asli Indonesia yang biasa digunakan untuk
sebanyak 1,5%, serta pada botol ke tiga dengan pembuatan jamu, bumbu masak, obat tradisional
takaran 97 ml aquades dengan 3,0 ml sari rimpang dan lain-lain. Rimpang kunyit menyimpan khasiat
kunyit sehingga diperoleh dengan konsentrasi 3%, yang lain lagi yaitu dapat digunakna sebagai
dan satu botol plastik sebagai kontrol tanpa larvasida atau obat pembunuh larva secara alamiah
pengaruh konsentrasi dari rimpang kunyit. khususnya pada larva nyamuk Aedes aegypti. Hal
Meletakkan 10 botol plastik tersebut di tempat ini dikarenakan dalam rimpang kunyit memiliki
yang bersih dan gelao atau remang-remang. kandungan minyak atsiri yang dapat membunuh
Melakukan sebanyak 3 kali pengulangan dengan larva nyamuk. Rimpang kunyit yang digunakan
jumlah 10 botol plastik tersebut setiap pengulangan adalah bagian induk rimpang yang memiliki
ada 3 botol plastik. kandungan minyak atsiri yang tinggi daripada
cabang rimpang.
2.4 Parameter Pengamatan Hasil uji sari kunyit (Curcuma domestica)
Jentik-jentik atau larva instar 3 nyamuk Aedes dengan konsentrasi 0,5% mampu membunuh larva
aegypti akan diamati selama 6 jam sekali selama 24 seluruhnya dalam waktu kurang dari 24 jam. Pada
jam, jentik-jentik atau larva instar 3 nyamuk Aedes pengulangan pertama ketika memasukkan larva
pada medium masih dalam kondisi baik-baik saja.
Selanjutnya 6 jam pertama larva nyamuk juga
masih dalam keadaan baik-baik saja. Setelah 6 jam
kedua larva nyamuk tinggla satu yang hidup. Baru
pada 18 jam pengamatan larva nyamuk dinyatakan
meninggal semua. Pengulangan kedua dan ketiga
hampir sama dengan pengulangan pertama.
Namun, yang berbeda pada pengamatan 12 jam
pengulangan kedua hidup 2 larva nyamuk dna
pengulangan ketiga sama seperti pengulangan
pertama hidup satu larva. Pengamatan 18 jam baik
pengulangan pertama maupun kedua dinyatakan
Grafik 2
meninggal semua.
Hasil uji sari kunyit dengan konsentrasi
Berdasarkan grafik 2 diketahui bahwa
tiga kali lipat dari konsentrasi pertama yaitu 1,5%.
konsentrasi 0,5%. Konsentrasi 0,5% ini didapatkan
Pada pengulangan pertama, kedua dan ketiga ketika
dengan mencampurkan 99,5ml aquades dengan
jam ke-0 atau pada proses memasukkan larva pada
0,5ml sari kunyit. Pada konsentrasi 0,5% pada 6
medium kelima larva dalam keadaan sehat.
jam pertama baik pada pengulangan pertama,
Selanjutnya pada enam jam pertama pengulangan
kedua, dan ketiga kelima larva dalam keadaan
pertama tinggal 3 larva yang tersisa dan
hidup. Pengamatan selama 12 jam atau 6 jam kedua
pengulangan kedua serta ketiga hanya dua larva
pada pengulangan pertama larva yang masih hidup
yang hidup. Pengamatan enam jam kedua larva
1. Pada pengulangan kedua larva yang masih hidup
nyamuk tidak ada yang tersisa. Semua meninggal
2. Pada pengulangan ketiga larva yang masih hidup
baik pengulangan pertama, kedua dan ketiga.
1. Kematian larva nyamuk 100% terjadi pada
Konsentrasi ketiga memilih dimana larva
pengamatan selama 18 jam atau pada 6 jam ketiga
nyamuk bisa hidup tidak lebih dari 6 jam pertama.
baik pada pengulangan pertama, kedua, dan ketiga.
Konsentrasi yang dibuat yaitu 3% dimana
konsentrasi ini merupakan nilai minimal dari
ambang batas pemberian rimpang kunyit larva
nyamuk bisa hidup.
Grafik 3
KESIMPULAN
Berdasarkan penelitian yang telah
dilakukan didapatkan hasil bahwa rimpang kunyit
(Curcuma domestica) mampu menghambat
pertumbuhan jentik-jentik nyamuk Aedes aegypti.
Konsentrasi maksimal yaitu 3% sari rimpang
kunyit (Curcuma domestica) sudah dapat
mematikan jentik-jentik nyamuk pada 6 jam
pertama. Sedangkan dengan menurunkan
konsentrasi sebesar 1,5% dan 0,5% kematian larva
nyamuk Aedes aegypti mengalami penurunan.
Setelah 6 jam ketiga atau 18 jam setelah pemberian
sari kunyit telah mengalami kematian semua.
DAFTAR PUSTAKA
Ameliana, Lidya dan Winarti, Lina. 2011. Uji
Aktivitas Antinyamuk Lotion Minyak Kunyit
Sebagai Alternatif Pencegah Penyebaran
Demam Berdarah Dengue. J. Trop. Pharm.
Chem. Vol. 1 (2): 134-142.