Você está na página 1de 3

Analisis Kejadian Rupture Perineum Persalinan Normal pada Ibu

Primigravida di RSUD Ade Muhammad Djoen Sintang Tahun 2018


Yunida Haryanti, Eka Frelestanty, Rizki Amartani

Abstract

Angka Kematian Ibu merupakan salah satu aspek yang sangat penting dalam mendeskripsikan tingkat
pembangunan manusia. Rupture Perineum merupakan salah satu penyebab perdarahan post partum.
Rupture perineum dapat terjadi pada persalinan pertama dan dapat juga terjadi pada persalinan berikutnya.
Penyebab rupture perineum diantaranya umur, paritas dan berat bayi lahir. Penelitian ini bertujuan untuk
menganalisis kejadian Rupture Perineum Persalinan Normal Pada Ibu Primigravida di Rumah Sakit Umum
Daerah (RSUD) Ade Muhammad Djoen Sintang tahun 2018. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif,
dengan pendekatan cross sectional. Subjek penelitian ini adalah semua ibu melahirkan primigravida yang
terdata di RSUD Ade Muhammad Djoen Sintang dari bulan Februari-April tahun 2018 sebanyak 178 orang.
Data dikumpulkan menggunakan kuesioner dan dianalisis menggunakan uji chi-square.Hasil penelitian
menunjukkan bahwa ibu yang mengalami rupture yaitu pada berat badan lahir 2500-3500gr sebanyak 11
orang ( 8,39 %) dan pada berat badan lahir >3500 gram dengan rupture perineum sebanyak 120 orang
(91,61%). Hasil uji statistik menunjukkan terdapat hubungan antara berat badan dengan kejadian rupture
perineum di RSUD Ade Muhammad Djoen Sintang dengan nilai p=0,001 (p-value < 0,05). Diharapkan dapat
meningkatkan mutu pelayanan asuhan pada ibu bersalin, melakukan deteksi dini melalui pemeriksaan
pembukaan sudah lengkap dan pada saat ibu meneran serta melihat faktor resiko tersebut, memberi upaya
semaksimal mungkin terhadap akan terjadinya rupture perineum pada saaat ibu bersalin seperti penyuluhan
untuk tidak makan-makanan yang terlalu manis dan menyebabkan bayinya besar/
HUBUNGAN POSISI MENERAN IBU DENGAN
KEJADIAN RUPTUR PERINEUM PADA PERSALINAN
NORMAL DI KLINIK SISKA MUARA BUNGO TAHUN
2018
Endang Setyowati Dosen Akademi Kebidanan Amanah Muara Bungo
Keywords: Posisi Meneran, Ruptur Perineum

Abstract

Latar Belakang : Berdasarkan SDKI tahun 2012, menunjukkan peningkatan AKI yang signifikan yaitu
menjadi 359 kamatian ibu per 100.000 kelahiran hidup. Berdasarkan SUPAS tahun 2015, AKI kembali
menunjukkan penurunan menjadi 305 kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup. Robekan jalan lahir
merupakan penyebab kedua dari perdarahan pascapersalinan. Posisi meneran adalah posisi yang nyaman bagi
ibu bersalin. Dari survei awal yang dilakukan, didapatkan di tahun 2018 dari bulan Januari-Mei terjadi
peningkatan terjadinya ruptur perineum di Klinik Siska Muara Bungo.

Metode : Jenis penelitian ini Deskriptif Analitik dengan pendekatan Cross Sectional. Penelitian dilakukan di
Klinik Siska Muara Bungo dari tanggal 04 Juni sampai 01 Juli. Metode pengambilan sampel dengan teknik
Sampling Jenuh yaitu sampel sebanyak 22 ibu bersalin. Analisis Univariat menggunakan distribusi frekuensi
dan Analisis Bivariat mengguakan uji Chi-square untuk menganalisis hasil observasi penelitian dengan tingkat
kepercayaan 95%.

Hasil : Mayoritas ibu dengan Posisi Meneran yaitu dengan posisi telentang sebanyak 15 orang (68,2%).
Mayoritas ibu mengalami Ruptur Perineum pada saat bersalin yaitu sebanyak 14 orang (63,8%). Hasil uji Chi-
square diperoleh P value = 0,026 (< 0,05) artinya (H ) di tolak atau ada hubungan antara posisi meneran ibu
o

dengan kejadian ruptur perineum pada persalinan

Você também pode gostar