Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Disusun oleh :
Nama : Aris Setyawan
Kelas : LT- 2D
NIM : 3.39.13.3.02
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Praktikum Instalasi
Listrik Industri semester empat yang dilaksanakan pada tanggal 24 Mei 2015sampai dengan
11Juni 2015.
Penyusunan laporan ini sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas mata kuliah
Praktikum Instalasi Listrik Industri di Politeknik Negeri Semarang.
Laporan ini disusun berdasarkan hasil kegiatan praktikum instalasi listrik industri
yang dilaksanakan selama tiga minggu di Laboratorium Bengkel Politeknik Negeri
Semarang. Mata kuliah praktikum instalasi listrik industri pada semester empat ini melatih
mahasiswa dapat mengenal dan mengetahui nama alat – alat listrik, fungsinya, serta cara
penggunaannya. Selain itu dapat melatih mahasiswa untuk merangkai instalasi listrik industri
untuk pembelajaran selanjutnya ke jenjang yang lebih tinggi.
Dalam kesempatan ini penulis ucapkan terima kasih kepada :
1. Eko Widiarto, S.T, M. Eng. selaku Dosen praktek InstalasiListrik Industri.
2. Teman – teman Listrik 2D yang telah mendukung hingga praktek semester IV ini
dapat terselesaikan dengan baik.
Penyusun menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih terdapat kekurangan, oleh karena
itu, kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu penyusun harapkan demi
kesempurnaan laporan ini.
Akhir kata, penyusun berharap laporan ini dapat bermanfaat. Semoga Allah SWT
senantiasa meridhai segala usaha kita. Aamiin.
Penyusun
KESELAMATAN KERJA
a. Jarak minimum aman dari perlengkapan yang bertegangan ialah jarak batas jarak
terdekat orang dapat bekerja dengan aman dari bahaya yang dapat ditimbulkan
oleh perlengkapan tersebut.
b. Tenaga kerja yang bekerja di dekat tegangan yang lebih tinggi daripada tegangan
perlengkapan yang sedang dikerjakannya harus tau pasti bahwa perlengkapan
tersebut bebas dari kebocoran isolasi atau dari imbas yang membahayakan, dan
perlengkapan itu harus dibumikan.
c. Didekat perlengkapan listrik yang bertegangan dilarang menggunakan pengukur
panjang atau tali logam, atau talli dengan anyaman benang logam.
d. Di dekat bagian bertegangan yang terbuka, dilarang menggunakan tangga kayu
atau tangga bambu yang diperkuat dengan batang logam yang memanjang searah
dengan arus listrik.
e. Jarak aman kerja yang tersebut dalam ada tidak dipenuhi, tenaga kerja harus
menggunakan pengaman dari bahan isolasi yang secara listrik dapat menyekat
bagian yang bertegangan.
5. Pencegahan kecelakaan dalam pekerjaan listrik.
Kecelakaan dalam pekerjaan listrik diminimalisasi atau dihindarkan sama sekali jika
upaya – upaya berikut ini dilakukan:
a. Pelayanan listrik yang terdiri dari kegiatan menyalurkan, memindahkan,
mengatur, membagi, dan memutus listrik harus dilakukan sedemikian rupa
sehingga aman bagi yang melayani, aman bagi instalasi, instalasi listrik dapat
berfungsi dengan baik dan keandalan listrik yang disalurkan terjamin.
b. Petugas pelayanan instalasi listrik harus dilakukan oleh tenaga kerja yang khusus
terlatih untuk tugas itu atau, jika hal itu tidak mungkin maka dapat dilakukan oleh
seseorang dibawah pengawasan dan petunjuk petugas yang ahli.
c. Penanggung jawab pelayanan listrik harus seorang yang ahli yang di tunjukoleh
pengurus setempat untuk bertanggung jawab atas tugas melayani dan memelihara
instalasi listrik.
d. Perlengkapan listrik yang bertegangan mengengah atau tinggi harus dilayani
dengan menggunakan perkakas yang baik, kecuali jika perlengkapan listrik itu
dirancang atau dilenggkapi dengan gawai pelayanan khusus sehingga dapat
dilayani dengan aman tanpa perkakas.
e. Ruang bebas harus diatur sedemikian rupa dari setiap bagian dimana harus
diadakan pemeriksaan dan pelayanan, sehingga orang yang berwenang dapat
leluasa menjalankan tugasnya. Setiap gang yang mengelilingi mesin dan
perlengkapan, seperti generator, transformator, dan papan penghubung harus
bebas dari penghalang dan harus diatur sedemikian rupa sehingga orang
berwenang dapat dengan mudah mencapai semua bagian yang perlu di periksa dan
diawasi.
f. Agar dapat bekerja dengan aman dibagian istalasi listrik yang memerlukan kondisi
tidak bertegangan, tindakan harus dilakukan berturut – turut.
g. Dalam keadaan darurat untuk menyelamatkan jiwa, harta benda, atau instalasi
listrik, seseorang yang mengetahui tentang listrik tanpa memberitahukan kepada
petugas, dibenarkan mengambil tindakan cepat untuk menghentikan penyaluran
tenaga listrik dengan membuka sakelar atau degan cara lain yang aman.
I. TUJUAN PRAKTEK
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah melaksanakan latihan praktek, setiap mahasiswa mempunyai keahlian dan
ketrampilan dalam bidang pekerjaan instalasi listrik yang luas
2. Tujuan Instruksional Khusus
Mahasiswa dapat :
Membaca gambar kerja instalasi tenaga dan penerangan dengan benar
Melaksanakan perakitan , pengawatan, dan pemasangan panel distribusi
dengan baik dan benar
Melaksanakan perakitan, pengawatan , dan pemasangan panel kontrol dengan
baik dan benar
Melaksanakan pemasangan rakitan panel-panel kontrol dengan baik dan benar
Melaksanakan perakitan, pengawatan , dan pemasangan panel penerangan
dengan baik dan benar
Melaksanakan pemasangan instalasi tenaga tiga fasa dengan baik dan benar
Melaksanakan pemasangan instalasi penerangan tiga fasa dengan baik dan
benar
Mengoperasikan instalasi listrik tenaga dan penerangan tiga fasa dengan baik
dan benar
Melakukan pengujian instalasi listrik dengan baik dan benar
2. Bahan Inventaris
NO NAMA BAHAN JUMLAH
1 Panel keseluruhan telah siap dibuat 1 set
2 starter motor DOL dengan push botton 1 set
3 starter motor dengan dua kecepatan 1 set
4 starter pemanas bintang-segitiga 1 set
5 saklar mekanikal 3P, 16A 1 set
6 unit push botton off/on 1 set
7 sakelar pilih I-O-II 1 set
8 unit indikator 1 set
9 simulasi motor / pemanas listrik 5 set
IV. LANGKAH KERJA
4.1 Panel Utama
1. Gunakan pakaian dan pelindung sesuai ketentuan keselamatan kerja
2. Lakukan pengecekan alat dan bahan yang akan digunakan
3. Pastikan sumber tegangan dalam keadaan off
4. Pahami gambar rangkaian secara jelas
5. Mulai pengerjaan dari jobsheet yang telah di tentukan
6. Mulailah merangkai panel utama sesuai gambar dengan mengingat
PUIL 2000
7. Setelah panel utama selesai, lakukan pengecekkan menggunakan tester
setiap bagiannya
8. Lanjutkan dengan pemasangan komponen lain sesuai gambar
9. Hubungkan panel utama ke panel penerangan dan beban
4.2 Panel Penerangan dan Instalasi Penerangan
1. Gunakan pakaian dan pelindung sesuai ketentuan keselamatan kerja
2. Lakukan pengecekan alat dan bahan yang akan digunakan
3. Pahami gambar rangkaian secara jelas
4. Mulai pengerjaan dari jobsheet yang telah di tentukan
5. Mulailah merangkai panel penerangan sesuai gambar dengan
mengingat PUIL 2000
6. Setelah panel penerangan selesai, lakukan pengecekkan menggunakan
tester
7. Lanjutkan dengan pemasangan komponen lain sesuai gambar
8. Hubungkan panel penerangan ke panel utama
4.3 Star-Delta
1. Gunakan pakaian dan pelindung sesuai ketentuan keselamatan kerja
2. Lakukan pengecekan alat dan bahan yang akan digunakan
3. Pahami gambar rangkaian secara jelas
4. Mulai pengerjaan dari jobsheet yang telah di tentukan
5. Mulailah merangkai rangkaian kontrol star / delta sesuai gambar
dengan mengingat PUIL 2000
6. Setelah rangkaian selesai, lakukan pengecekkan menggunakan tester
7. Lanjutkan dengan pemasangan komponen lain sesuai gambar
8. Hubungkan rangkaian kontrol ke panel utama
4.4 Forward-Reverse
1. Gunakan pakaian dan pelindung sesuai ketentuan keselamatan kerja
2. Lakukan pengecekan alat dan bahan yang akan digunakan
3. Pahami gambar rangkaian secara jelas
4. Mulai pengerjaan dari jobsheet yang telah di tentukan
5. Mulailah merangkai rangkaian kontrol reverse - forward sesuai gambar
dengan mengingat PUIL 2000
6. Setelah rangkaian selesai, lakukan pengecekkan menggunakan tester
7. Lanjutkan dengan pemasangan komponen lain sesuai gambar
8. Hubungkan rangkaian kontrol reverse – forward ke panel utama
4.5 Direct Online (DOL)
1. Gunakan pakaian dan pelindung sesuai ketentuan keselamatan kerja
2. Lakukan pengecekan alat dan bahan yang akan digunakan
3. Pahami gambar rangkaian secara jelas
4. Mulai pengerjaan dari jobsheet yang telah di tentukan
5. Mulailah merangkai rangkaian kontrol direct online sesuai gambar
dengan mengingat PUIL 2000
6. Setelah rangkaian selesai, lakukan pengecekkan menggunakan tester
7. Lanjutkan dengan pemasangan komponen lain sesuai gambar
8. Hubungkan rangkaian kontrol direct online ke panel utama
V. CARA KERJA
5.1 Instalasi Penerangan
Pada instalasi penerangan terdiri dari 1 panel penerangan, dan pada
panel tersebut terdapat MCB 1 fasa, MCB 3 fasa, 3 buah fuse 10 A, line up
terminal, dan kontaktor. 6 titik penerangan, masing masing titik penerangan di
kendalikan oleh sakelar yang berbeda dan 2 stop kontak serta 1 cooker ( stop
kontak 3 fasa).
Panel instalasi penerangan ini diamankan oleh MCB 2 (F12) pada
panel utama.
1. Group 1
Alat pemasak (cooker) tiga fasa
a. Oneline Diagram
b. multiline diagram
R
S
T
N
PE
2. Group 2
Penerangan bengkel tiga fasa, masing-masing lampu
a. Oneline Diagram
X1
`
STK1 STK2
` `
S1 S2 S3
b. Multiline Diagram
X1
S1 S2
`
c. Diagram Kerja Fungsi Waktu
OFF
STK 2
ON
STK 1
OFF
ON
X1
OFF
POSISI
2
S2
POSISI
1
POSISI
2
S1
POSISI
1
ON
S3
OFF
t1 t2 t3 t4 t5 t6
3. Group 3
Penerangan bengkel tiga fasa, masing-masing lampu dengan fasa yang berbeda
untuk pencegahan efek strobosscopic
a. Oneline Diagram
SC1
SC2 Impuls K1
b. Multiline Diagram
R
S
T
N
PE
SC1 SC2
K1
Impuls
TL1
TL2 TL3
X2
X1
c. Diagram Kerja Fungsi Waktu
5.2 Instalasi Tenaga
Pada instalasi tenaga ini dikendalikan oleh panel pusat. Panel pusat ini
terdiri dari 6 MCByaitu 1 MCB sebagai pengaman utama (Q11) yang
berfungsi sebagai pengaman dari 5 MCB yang lainnya dan 5 MCB tersebut
sebagai pengaman tiap – tiap rangkaian yaitu :
1. MCB 2 (F12) adalah sebagai pengaman panel penerangan.
2. MCB 3 (F13) adalah sebagai pengaman motor DOL starter dengan
push button. Direct online adalah teknik yang memungkinkan kita
untuk start/stop motor melalui suatu rangkaian kontrol. Prinsip kerja
DOL starter adalah Pada rangkaian daya terdapat komponen utama
yang akan mengalirkan daya dari sumber ke beban yaitu motor.
Mengalir atau tidaknya daya untuk motor ini diatur oleh rangkaian
kontrol. Rangkaian Kontrol bekerja melalui kontaktor yang akan
memutuskan/mengalirkan daya dari sumber ke motor melalui
kontaknormal terbuka atau Normally Open yang sering disingkat
dengan NO).
Padakondisi normal kontak kontaktor utama masih dalam
kondisi normalnya yaitu terbuka (NO).Saat Push button ditekan,
rangkaian kontrol akan tertutup sehingga akan ada aliran arus ke
belitan/koil kontaktor utama. Efek elektromagnetis akibat mengalirnya
arus ke belitan tadi akan menarik kontak NO sehingga berubah ke
kondisi lawannya (terbuka menjadi tertutup dan tertutup menjadi
terbuka). Sehingga motor dapat beroperasi.
3. MCB 4 (F14) adalah sebagai pengaman motor 3 polyang dikendalikan
oleh sakelar rotary ( 0 - 1 ) yang dihubungkan dengan 2 lampu
indikator. Dimana lampu indikator 1(H17) adalah sebagai tanda pada
saat motor bekerja dan lampu indikator 2 (H18) adalah sebagai tanda
apabila terjadi beban lebih (overload). Rangkaian ini dikendalikan oleh
kontaktor (K15) yang ada pada panel tenaga.
4. MCB 5 (F21) adalah pengaman pada starter bintang – segitiga.Name
plate pada motor 3 fasa adalah 380V/660V.
a. Jika sistem tegangan jala-jala 380V / 660V, motor ini harus
digunakan dalam hubungan bintang (Y).
b. Kalau sistem tegangan jala-jala 220V / 380V, motor ini harus
digunakan dalam hubungan segitiga (∆).
VI. KESIMPULAN
1. Dalam merangkai rangkaian listrik khususnya rangkaian industri ini di butuhkan
ketelitian ketepatan dan kesabaran dalam mengerjakannya.
2. Pelaksanaan pekerjaan dalam bidang kelistrikan harus dilaksanakan berdasarkan
ketentuan-ketentuan yang terdapat pada PUIL.
3. Dibutuhkan adanya pengetahuan dan pengenalan macam alat, penggunaan alat,
pengawatan peralatan dan pengujian rangkaian sebelum rangkaian dihubungkan
dengan tegangan guna mendapatkan pekerjaan yang baik.
4. Pemasangan instalasi listrik harus sesuai dengan prosedur yang telah ditentukan
5. Pengetahuan tentang simbol-simbol peralatan listrik sangat mutlak diperlukan
VII. SARAN
1. Ada baiknya sebelum melaksanakan praktik, memeriksa apakah alat yang
digunakan dapat berfungsi dengan baik.
2. Tukarkan alat yang rusak kepada pembimbing saat pengecekan awal.
3. Jangan memperbaiki alat yang rusak sendiri, tanyakan kepada dosen pembimbing.