Você está na página 1de 14

MAKALAH

ADMINISTRASI DAN SUPERVISI PENDIDIKAN


“Pengertian, Proses, Dan Peran Guru Dalam Administrasi Kurikulum”

KELOMPOK 2

NAMA : 1. ANDES SYAPUTRA (17086109)

2. BOBY IRAWAN (17086370)

3. MITA PURNAMA SARI (17029034)

4. NESYA FIRIA ( 17035074)

DOSEN : Prof. Dr. Nurhizrah Gistituati, M.Ed.

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2019

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat limpahan rahmat dan
karunia-Nya, penyusunan makalah ini dapat berjalan dengan baik dan tepat pada waktunya.
Dalam makalah ini akan dibahas mengenai “pengertian Administrasi Kurikulum dan proses
Admnistrasi Kurikulum serta peran guru dalam Administrasi kurikulum” yang disusun untuk
memenuhi tugas mata kuliah Administrasi dan Supervisi pendidikan .
Makalah ini dibuat, juga tidak lepas dari bantuan beberapa pihak untuk membantu
menyelesaikan tantangan dan hambatan selama pengerjaan makalah ini. Oleh karena itu,
diucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu
dalam penyusunan makalah ini.
Disadari pula bahwa masih terdapat banyak kekurangan yang mendasar dalam
makalah ini. Oleh karena itu mohon maaf apabila masih terdapat kesalahan serta mohon saran
serta kritik yang konstruktif yang diharapkan dapat menyempurnakan makalah selanjutnya.
Akhir kata semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Padang, 12 Februari 2019

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. Error! Bookmark not defined.
A. Latar Belakang Masalah .............................................................. Error! Bookmark not defined.
B. Rumusan Masalah ...................................................................... Error! Bookmark not defined.
C. Tujuan Penulisan ......................................................................... Error! Bookmark not defined.
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................................................... 3
A. Pengertian Administrasi Kurikulum ................................................................................................ 3
B. Proses Administrasi Kurikulum ....................................................................................................... 4
C. Peran Guru Dalam Administrasi Kurikulum .................................................................................... 8
BAB III PENUTUP ...................................................................................... Error! Bookmark not defined.
A. Kesimpulan ...................................................................................... Error! Bookmark not defined.
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... Error! Bookmark not defined.

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Salah satu aspek yang berpengaruh terhadap keberhasilan pendidikan nasional adalah
aspek kurikulum. Kurikulum merupakan salah satu komponen yang memiliki peran strategis
dalam sistem pendidikan. Kurikulum merupakan suatu sistem program pembelajaran untuk
mencapai tujuan institusional pada lembaga pendidikan, sehingga kurikulum memegang
peranan penting dalam mewujudkan sekolah yang bermutu atau berkualitas. Adanya
beberapa program pembaruan dalam bidang pendidikan nasional merupakan salah satu upaya
untuk menyiapkan masyarakat dan bangsa Indonesia yang mampu mengembangkan
kehidupan demokratis yang mantap dalam memasuki era globalisasi dan informasi sekarang
ini.
Salah satu aspek yang dapat mempengaruhi keberhasilan kurikulum adalah
pemberdayaan bidang manajemen atau pengelolaan kurikulum di lembaga pendidikan yang
bersangkutan. Pengelolaan kurikulum pada tingkat satuan pendidikan atau sekolah perlu
dikoordinasi oleh pihak pimpinan lembaga dan pembantu pimpinan yang dikembangkan
secara integral dalam konteks Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) dan Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP) serta disesuaikan dengan visi dan misi lembaga pendidikan yang
bersangkutan.

1
B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian administrasi kurikulum ?


2. Bagaimana proses administrasi kurikulum ?
3. Peran Guru dalam administrasi kurikulum ?

C.Tujuan

1. Menjelaskan pengertian kurikulum


2. Menjelaskan proses administrasi kurikulum
3. Menjelaskan peran Guru dalam administrasi kurikulum

2
BAB II

PEMBAHASAN

PENGERTIAN DAN PROSES ADMINISTRASI KURIKULUM

A. Pengertian Kurikulum

Admistrasi kurikulum merupaka seluruh proses kegiatan yang direncanakan dan


diusahakan secara sengaja dan bersunggu-sungguh serta pembinaan secara kontinyu terhadap
situasi bekalajar mengajar secara efektif dan efesien demi membatu tercapinya tujuan
pendidikan yang telah ditetapkan.
Sebagaimana telah di utarakan di atas bahwa sesungguhnya dalam pengelolaan
manajemen pendidikan focus dari segala usahanya adalah terletak pada PBM . hal ini
Nampak jelas bahwa pada hakikatnya segala upaya dan kegiatn yang di laksanakan di
sekolah/lembaga pendidikan senantiasa di arahkan pada suksenya PBM. Suksesnya pbm
dapat di tunjang oleh sarana dan prasarana pendidikan anggaran/biaya, tata laksana,
organisasi, serta husemas, termasuk pula supervis yang mantap.

Pengertian Kurikulum Menurut Definisi Para Ahli - Pengertian kurikulum menurut


definesI

 Kerr, J.F (1968) adalah semua pembelajaran yang dirancang dan dilaksanakan secara
individu ataupun berkelompok, baik disekolah maupun diluar sekolah.

 Inlow (1966),kurikulum adalah usaha menyeluruh yang dirancang khusus oleh pihak
sekolah guna membimbing murid untuk memperoleh hasil dari pembelajaran yang
sudah ditentukan.

 Neagley dan Evans (1967), pengertian kurikulum adalah semua pengalaman yang
telah dirancang oleh pihak sekolah.

 Beauchamp (1968), pengertian kurikulum adalah dokumen tertulis yang


kandungannya berisi mata pelajaran yang akan diajarkan kepada peserta didik dengan
melalui berbagai mata pelajaran, pilihan disiplin ilmu, rumusan masalah dalam
kehidupan sehari-hari.

3
 Good V.Carter (1973), mengemukakan pendapatnya bahwa pengertian kurikulum
adalah kumpulan kursus ataupun urutan pembelajaran yang sistematik

Menurut UU No. 20 Tahun 2003, pengertian kurikulum adalah seperangkat rencana


dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pembelajaran serta cara yang digunakan
sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan
pendidikan nasional. Pengertian kurikulum menurut definisi Murray Print yang
mengemukakan pendapatnya bahwa pengertian kurikulum adalah sebuah ruang
pembelajaran yang terencana, yang diberikan secara langsung kepada siswa oleh sebuah
lembaga pendidikan dan pengalaman yang dapat dinikmati oleh semua siswa pada saat
kurikulum diterapkan.

B. Proses Administrasi Kurikulum

1. Perencanaan

Perencanaan kurikulum sebagian besar dilaksanakan dan ditentukan oleh


Departemen Pendidikan Nasional ditingkat pusat. Ini berarti bahwa ditingkat daerah
dan sekolah tidak ada perencanaan kurikulum. Perencanaan kurikulum yang dilakukan
oleh Departemen Pendidikan Nasional ditingkat pusat meliputi hal-hal berikut:

a) Penyusunan, program dan pengembangan kurikulum yang terdiri atas:

1) Landasan, program dan pengembangan kurikulum,

2) Garis-garis besar program pengajaran, dan

3) Pedoman pelaksanaan kurikulum.

b) Penyusunan pedoman teknis pelaksanaan kurikulum seperti pedoman penyusunan


kalender pendidikan, pembagian tugas guru, penyusunan jadwal pelajaran,
penyusunan program pengajaran dan pedoman penyusunan persiapan pengajaran.

Perencanaan kurikulum yang akan digunakan di sekolah seperti kurikulum


tingkat satuan pendidikan harus berlandaskan kepada Pancasila sebagai falsafah
negara dan Undang-undang Dasar 1945 yang mengamanatkan untuk mencerdaskan
kehidupan bangsa. Untuk merumuskan kurikulum hendaknya diperhatikan prinsip-
prinsip umum yang berlaku dalam pengembangan dan perumusan kurikulum itu
sendiri yaitu:

a. Prinsip relevansi,

b. Prinsip efektifitas,

c. Prinsip efisiensi,

4
d. Prinsip continuitas dan,

e. Prinsip fleksibelitas.

Di samping itu, perencanaan kurikulum yang dilakukan ditingkat daerah juga


meliputi penyusunan rencana pelaksanaan kurikulum seperti penyusunan kelender
pendidikan untuk setiap tahun ajaran pada masing-masing daerah. Penyusunan
kalender pendidikan dimaksudkan agar terdapat pembakuan pelaksanaan kegiatan
di sekolah, sehingga setiap kepala sekolah dapat mengadakan perencanaan dan
pengaturan secara cermat terhadap kegiatan di sekolah yang dipimpinnya.

Kalender pendidikan antara lain berisikan:

a. Permulaan tahun ajaran,

b. Penerimaan siswa barudan persiapan tahun ajaran baru,

c. Kegiatan pada hari-hari pertama masuk sekolah,

d. Hari belajar efektif di sekolah,

e. Upacara-upacara sekolah,

f. Hari-hari libur sekolah baik libur umum, libur khusus maupun libur semester
atau catur wulan,

g. Ulangan semester atau catur wulan, UNAS,

h. Pengisian, pembagian rapor dan kenaikan kelas dan

i. Kegiatan-kegiatan ekstra kurikuler.

Dalam melaksanakan kalender pendidikan wajib memperhatikan prinsi-


prinsip operasional kegiatan sekolah antara lain:

a. Setiap kegiatan mempunyai fungsi peningkatan mutu, efektifitas dan efisiensi


pendidikan.

b. Setiap kegiatan mempunyai kaitan fungsional dengan kegiatan lainnya yang


relevan.

c. Dalam fungsinya untuk meningkatkan mutu pendidikan kegiatan kurikuler dan


ekstra kurikuler merupakan satu keseluruhan yang integratif.

d. Penjadwalan kegiatan ekstra kurikuler menjamin kelancaran dan efektifitas


pelaksanaan kegiatan ekstra kurikuler.

2. Pelaksanaan

Kegiatan-kegiatan yang dilakukan guru dalam pelaksanaan kurikulum di sekolah


meliputi:

5
a) Penyusunan Program Pengajaran Semesteran/Caturwulan

Tujuan penyusunan program pengajaran semesteran atau caturwulan ini adalah


untuk:

1. Menjabarkan bahan pelajaran yang akan disajikan guru dalam proses belajar
mengajar.

2. Mengarahkan tugas yang harus ditempuh guru agar pengajaran dapat dilakukan
secara bertahap dan tepat.

Fungsi program pengajaran semester atau caturwulan ini adalah:

1. Pedoman bagi guru dalam penyelenggaraan pembelajaran selama satu


semesteran dan caturwulan

2. Bahan oleh kepala sekolah dan pengawas dalam melakukan pembinaan


terhadap guru.

Langkah-langkah yang ditempuh dalam menyusun program pengajaran


semester/caturwulan yaitu:

1. Mempelajari GBPP mata pelajaran yang dibina.

2. Mengelompokkan bahan pengajaran yang tercantum dalam GBPP menjadi


beberapa satuan bahasan.

3. Menghitung banyaknya satuan bahasan yang terdapat selam satu


semester/caturwulan.

4. Menghitung banyaknya minggu efektif sekolah (belajar) selam satu


semeter/caturwulan dengan melihat kalender pendidikan sekolah yang
bersangkutan.

5. Mengalokasikan waktu yang dibutuhkan untuk setiap satuan bahasan sesuai


dengan hari efektif sekolah.

6. Mengatur pelaksanaan proses belajar mengajar sesuai dengan banyaknya


minggu efektif sekolah yang tersedia berdasarkan kalender pendidikan.

b. Penyusunan persiapan mengajar yang akan digunakan dan dipedomani oleh guru
dalam melaksanakan proses belajar mengajar di kelas.

c. Pelaksanaan Proses Belajar Mengajar

d. Kegiatan Kokurikuler dan Ekstra Kurikuler

3. Pengawasan

6
Pengawasan identik dengan kata controlling yang berarti pemeriksaan.
Sedangkan dalam kamus Bahasa Indonesia pengawasan adalah penilikan dan
penjagaan, jadi pengawasan berarti mempertahankan dan menjaga dengan baik.
Menurut winardi, pengawasan adalah semua aktivitas yang dilaksankan oleh pihak
manajer dalam upaya memastikan bahwa hasil aktual sesuai dengan hasil yang
direncanakan.

Pengawasan adalah fungsi administratif bagi setiap administrator untuk


memastikan bahwa apa yang dikerjakan sesuai dengan yang dikehendaki.
Pengawasan itu meliputi pemeriksaan apakah semua berjalan sesuai dengan
rencana yang dibuat, instruksi-instruksi yang dikeluarkan dan prinsip-prinsip yang
ditetapkan.

1. Menurut Simbolon, fungsi dari pengawasan yaitu:

2. Mempertebal rasa dan tanggung jawab terhadap pejabat yang diserahi tugas
dan wewenang dalam pelaksanaan pekerjaan.

3. Mendidik para pejabat agar mereka melaksanakan pekerjaan sesuai dengan


prosedur yang ditentukan.

4. Untuk mencegah terjadinya penyimpangan, penyelewengan, kelalaian dan


kelemahan, agar tidak terjadi kerugian yang tidak diinginkan.

5. Untuk memperbaiki kesalahan dan penyelewengan, agar pelaksanaan pekerjaan


tidak mengalami hambatan dan pemborosan-pemborosan.

4. Evaluasi

a. Evaluasi hasil belajar

Evaluasi hasil belajar merupakan suatu kegiatan uang dilakukan guna


memberikan berbagai informasi secara berkesinambungan dan menyeluruh
tentang proses dan hasil belajar yang telah dicapai siswa. Tujuan dan fungsi
evaluasi hasil belajar adalah:

1) memberikan umpan balik kepada guru dan siswa dengan tujaun untuk memperbaiki
cara belajar mengajar, mengadakan perbaikan dan pengayaan bagi siswa, serta menempatkan
siswa pada situasi belajar mengajar yang tepat sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya.

2) memberikan informasi kepada siswa tentang tingkat keberhasilannya dalam belajar


dengan tujuan untuk memperbaiki, mendalami atau memperluas pelajaran.

3) menentukan nilai hasil belajar siswa yang dibutuhkan untuk pemberian laporan kepada
orang tu, penentuan kenaikan kelas, dan kelulusan siswa.

b. Evaluasi program pengajaran

7
Evaluasi program pengajaran merupakan suatu rangkaian kegiatan yang
dilakukan dengan sengaja untuk melihat tingkat keberhasilan program, serta
faktor-faktor yang mendukung atau menghambat keberhasilan program
tersebut.

C. Peran Guru Dalam Administrasi Kurikulum

1. Impelementers

Guru berperan dalam mengaplikasikan kurikulum yang telah ada. Dalam


melaksanakan peranannya pendidik hanya sekedar menerima kebijakan perumusan
kurikulum. Guru tidak diberikan kebebasan dalam menentukan isi kurikulum ataupun
target dari kurikulum. Pada fase implementasi, peran pendidik dalam kurikulum
hanya sebatas menjalankan saja.

2. Adapters

Selain sebagai pelaksana kurikulum guru pun berperan sebagai penyelaras


kurikulum dengan karakteristik siswa dan kebutuhan daerah. Dalam tahap ini
pendidik memberikan kewenangan dalam menyelesaikan kurikulum yanng telah ada
dengan kebutuhan lokal dan karakteristik sekolah.

3. Developers
Di dalam peranannya sebagai pelaksana kurikulum,pendidik juga ditempatkan
sebagai seorang yang berwenang dalam mengesahkan kurikulum. Guru tidak sekedar
menunjukan isi dan tujuan pembelajaran saja,tetapi juga bisa menentukan strategi
seperti apa yang mesti dikembangkandan bagaimana cara mengukur keberhasilannya.
Pada fase pengembangan kurikulum ini, guru bisa melakukannya dengan
mempertimbangkan: visi serta mii sekolah, karakteristik dan segala hal yang
dibutuhkan peserta didik.
4. Researchers
Sebagai researchers atau peneliti. Peran ini dilakukan sebagai bagian dari
tugas keprofesionalan guru yang mempunyai tanggung jawab dalam memperbaiki
serta meningkatkan kinerjanya sebagai seorang pendidik. Dalam pelaksanaannya
sebagai researchers, pendidik memliki tanggung jawab untuk meneliti komponen
yang terdapat pada kurikulum
Selaras dengan apa yang dibicarakan diatas, pendidik mempunyai peranan
yang sangat krusial dalam pengembangan kurikulum, adapun ulasannya adalah
sebagai berikut:

1. Pengelolaan administrasi

2. Pengelolaan konseling serta pengembang kurikulum

3. Pendekatan kurikulum

4. Meningkatkan pemahaman akan konsep diri


8
5. Meningkatkan hubungan baik dengan siswa

6. Meningkatkan kesuksesan sistem intruksional

7. Pendidik sebagai tenaga profesi kependidikan

8. Ikut berpartisispasi dalam kegiatan pengembangan kurikulum.

9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Jika merujuk pada pengertian administrasi secara sederhana sebagai kegiatan


mengarahkan, maka istilah administrasi kurikulum menekankan pada upaya bagaimana
mengarahkan kurikulum sehingga kurikulum dapat dilaksanakan secara tepat dalam berbagai
kegiatan pendidikan. Seperti di ketahui, kurikulum mengandung rencana kegiatan yang akan
dilakukan selama proses belajar mengajar. Kurikulum seharusnya tidak hanya berfungsi
sebagai panduan, tetapi kurikulum juga sebagai instrument dalam meramalkan keadaan masa
datang. Dengan demikian, kurikulum memiliki peran sentral dalam mengarahkan capaian
tujuan dan sasaran pendidikan.
Jadi kegiatan dalam administrasi kurikulum adalah berbagai kegiatan yang bertujuan
untuk melaksanakan dan mengembangkan kurikulum sehingga kurikulum dapat dijadikan
sebagai instrument dalam mencapai tujuan dan sasaran pendidikan. Dengan menerapkan
prinsip-prinsip administrasi, kurikulum kemudian di kembangkan, sehingga dalam
pelaksanaannya kurikulum dapat mencapai sasaran pendidikan yang di harapkan. Setidaknya,
kegiatan administrasi kurikulum menghendaki agar rumusan kurikulum benar-benar
terencana dengan baik, sehingga dalam pelaksanaannya dapat berjalan dengan baik pula.

B. Saran
Penulis menyadari akan kekurangan makalah ini, oleh sebab itu diharapkan kepada
pembaca untuk dapat memberi kritik dan saran yang konstruktif dalam rangka
penyempurnaan makalah ini. Akhirnya, kepada Allah jualah penulis menyerahkan diri serta
memohon taufik dan hidayah-Nya. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.

10
DAFTAR PUSTAKA

Syahril. 2009. Profesi Kependidikan.Padang: UNP PRESS.

Soetjipto. 2009. Profesi Keguruan. Jakarta: Rineka Cipta.

Suhardan, Dadang. dkk. Manajemen Pendidikan. Bandung : Alfabeta

11

Você também pode gostar