Você está na página 1de 25

TUGAS TERSTRUKTUR & PRESENTASI

Nama Kelompok :

1. Desi Nilawati (1102636) 2. Ciendikia Nela (1102653) 3. Arfajrialdi (1102645)

Kelompok Prodi / Group Dosen Matakuliah Jadwal kuliah Kode seksi

: : : : : :

6 Pendidikan Teknik Informatika / 3F1,2 Nurindah Dwiyani, S.Pd, MT Sistem


Terdistribusi Kamis / 13.20 – 15.50 (E66) 28417
Soal : “Pembahasan mengenai konsep perangkat lunak sistem terdistribusi dan
keterkaitannya dengan model sistem terdistribusi.” Sebelum kita masuk kepada soal
terlebih dahulu kita harus mengetahui :    Apa itu konsep perangkat lunak sistem
terdistribusi ? Apa model dalam sistem terdistribusi ? Dan nanti kita akan
mengaitkan konsep perangkat lunak sistem terdistribusi dan modelnya.

Konsep perangkat lunak sistem terdistribusi, terbagi 3 yaitu :


A. Sistem operasi terdistribusi B. Sistem operasi Jaringan C. Middleware Sekarang,
kita dapat menguraikannya :

1. Sistem Operasi Terdistribusi


Sistem operasi terdistribusi adalah salah satu implementasi dari sistem
terdistribusi, di mana sekumpulan komputer dan prosesor yang heterogen terhubung
dalam satu jaringan. Koleksi-koleksi dari objek-objek ini secara tertutup bekerja
secara bersamasama untuk melakukan suatu tugas atau pekerjaan tertentu. Tujuan
utamanya adalah untuk memberikan hasil secara lebih, terutama dalam:  file system
 name space  Waktu pengolahan  Keamanan  Akses ke seluruh resources, seperti
prosesor, memori, penyimpanan sekunder, dan perangakat keras.

Sistem operasi terdistribusi bertindak sebagai sebuah infrastruktur/rangka dasar


untuk network-transparent resource management. Infrastruktur mengatur low-level
resources (seperti Processor, memory, network interface dan peripheral device yang
lain) untuk menyediakan sebuah platform untuk pembentukan/penyusunan higher-level
resources(seperti Spreadsheet, electronic mail messages, windows). a. Manfaat
sistem operasi terdistribusi Sistem operasi terdistribusi memiliki manfaat dalam
banyak sistem dan dunia komputasi yang luas. Manfaat-manfaat ini termasuk dalam
sharing resource, waktu komputasi dan komunikasi. 1. Shared Resource Walaupun
perangkat sekarang sudah memiliki kemampuan yang cepat dalam prosesproses
komputasi, atau misal dalam mengakses data, tetapi pengguna masih saja menginginkan
sistem berjalan dengan lebih cepat. Apabila hardware terbatas, kecepatan yang
diinginkan user dapat di atasi dengan menggabung perangkat yang ada dengan sistem
DOS. 2. Manfaat Komputasi Salah satu keunggulan sistem operasi terdistribusi ini
adalah bahwa komputasi berjalan dalam keadaan paralel. Proses komputasi ini dipecah
dalam banyak titik, yang mungkin berupa komputer pribadi, prosesor tersendiri, dan
kemungkinan perangkat

prosesor-prosesor yang lain. Sistem operasi terdistribusi ini bekerja baik dalam
memecah komputasi ini dan baik pula dalam mengambil kembali hasil komputasi dari
titik-titik cluster untuk ditampilkan hasilnya. 3. Reliabilitas Fitur unik yang
dimiliki oleh DOS ini adalah reliabilitas. Berdasarkan design dan implementasi dari
design sistem ini, maka hilangnya satu node tidak akan berdampak terhadap
integritas sistem. Hal ini berbeda dengan PC, apabila ada salah satu hardware yang
mengalami kerusakan, maka sistem akan berjalan tidak seimbang, bahkan sistem bisa
tidak dapat berjalan atau mati. 4. Komunikasi Sistem operasi terdistribusi berjalan
dalam jaringan dan biasanya melayani

koneksi jaringan. Sistem ini umumnya digunakan user untuk proses networking.
User dapat saling bertukar data, atau saling berkomunikasi antar titik baik secara
LAN maupun WAN. b. Fungsi Sistem Operasi Secara garis besar Sistem Operasi
mempunyai 2 tugas utama, yaitu sebagai :  Pengelola Seluruh Sumber Daya Pada
Sistem Komputer (Resource Manager). Yang dimaksud dengan sumber daya pada sistem
komputer adalah semua komponen yang memberikan fungsi (manfaat) atau dengan
pengertian lain adalah semua yang terdapat atau terhubung ke sistem komputer yang
dapat untuk memindahkan, menyimpan, dan memproses data, serta untuk

mengendalikan fungsi-fungsi tersebut. Sumber daya pada sistem komputer, antara lain
: 1) Sumber daya fisik Contoh dari sumber daya fisik diantaranya keyboard, bar-code
reader, mouse, joystick, light-pen, track-ball, touchscreen, pointing devices,
floppy disk drive, hard-disk, tape drive, optical disk, CD ROM drive, CRT, LCD,
printer, modem, ethernet card, PCMCIA, RAM, cache memory, register, kamera, sound
card, radio, digitizer, scanner, plotter, dan sebagainya. “Salah satu sasaran yang
harus dicapai sistem operasi adalah dapat memanfaatkan seluruh sumber daya agar
dapat digunakan secara efektif dan efisien mungkin.” 2) Sumber daya abstrak Terdiri
dari :  Data, misalnya : Semaphore untuk pengendalian sinkronisasi prosesproses,
PCB(Process Control Block) untuk mencatat dan mengendalikan proses, tabel segmen,
tabel page, i-node, FAT, file dan sebagainya.  Program yang berupa kumpulan
instruksi yang dapat dijalankan oleh sistem komputer, yang dapat berupa utilitas
dan program aplikasi pengolahan data tertentu.

Penyedia layanan (extended/virtual machine) Secara spesifik berfungsi :  Memberi


abstaksi mesin tingkat tinggi yang lebih sederhana dan menyembunyikan kerumitan
perangkat keras. Sistem operasi

menyediakan system call (API=Application Programming Interface) yang berfungsi


menghindarkan kompleksitas pemograman dengan memberi sekumpulan instruksi yang
mudah digunakan.  Basis untuk program lain. Program aplikasi dijalankan di atas
sistem operasi yang bertujuan untuk sumber memanfaatkan dan mengendalikan

daya sistem komputer

secara benar, efisien, dan mudah

dengan meminta layanan sistem operasi. c. Komponen Inti Sistem Operasi Komponen
sistem operasi terdiri dari :  Manajemen proses,  Manajemen memori utama, 
Manajemen berkas,  Manajemen sistem I/O,  Manajemen penyimpanan sekunder, 
Sistem proteksi,  Jaringan dan  Command-Interpreter System. Uraiannya : 
Manajemen Proses Proses adalah keadaan ketika sebuah program sedang di eksekusi.
Sebuah proses membutuhkan beberapa sumber daya untuk menyelesaikan tugasnya. sumber
daya tersebut dapat berupa CPU time, memori, berkas-berkas, dan perangkat-perangkat
I/O. Sistem operasi bertanggung jawab atas aktivitasaktivitas yang berkaitan dengan
manajemen proses seperti:
    

Pembuatan dan penghapusan proses pengguna dan sistem proses. Menunda atau
melanjutkan proses. Menyediakan mekanisme untuk proses sinkronisasi. Menyediakan
mekanisme untuk proses komunikasi. Menyediakan mekanisme untuk penanganan deadlock.

 Manajemen Memori Utama Memori utama atau lebih dikenal sebagai memori adalah
sebuah array yang besar dari word atau byte, yang ukurannya mencapai ratusan,
ribuan, atau bahkan jutaan. Setiap word atau byte mempunyai alamat tersendiri.
Memori Utama berfungsi sebagai tempat penyimpanan yang akses datanya digunakan oleh
CPU atau perangkat I/O. Memori utama termasuk tempat penyimpanan data yang
sementara (volatile), artinya data dapat hilang begitu sistem dimatikan. Sistem
operasi bertanggung jawab atas aktivitas-aktivitas yang berkaitan dengan manajemen
memori seperti:    Menjaga track dari memori yang sedang digunakan dan siapa
yang menggunakannya. Memilih program yang akan di-load ke memori. Mengalokasikan
dan meng-dealokasikan ruang memori sesuai kebutuhan.

 Manajemen Penyimpanan Sekunder Data yang disimpan dalam memori utama bersifat
sementara dan jumlahnya sangat kecil. Oleh karena itu, untuk meyimpan keseluruhan
data dan program komputer dibutuhkan secondary- storage yang bersifat permanen dan
mampu menampung banyak data. Contoh dari secondary- storage adalah harddisk,
disket, dll. Sistem operasi bertanggung-jawab atas aktivitas-aktivitas yang
berkaitan dengan diskmanagement seperti: free-space management, alokasi

penyimpanan, penjadualan disk.  Manajemen Sistem I/O


Sering disebut device manager. Menyediakan "device driver" yang umum sehingga
operasi I/O menutup). Contoh: dapat seragam (membuka, membaca, menulis,

pengguna

menggunakan operasi yang sama untuk

membaca berkas pada hard-disk, CD-ROM dan floppy disk. Komponen Sistem Operasi
untuk sistem I/O:    Buffer: menampung sementara data dari/ ke perangkat I/O.
Spooling: melakukan penjadualan pemakaian I/O sistem supaya lebih efisien (antrian
dsb.). Menyediakan driver untuk dapat melakukan operasi "rinci" untuk perangkat
keras I/O tertentu.  Manajemen Berkas Berkas adalah kumpulan informasi yang
berhubungan sesuai dengan tujuan pembuat berkas tersebut. Berkas dapat mempunyai
struktur yang bersifat hirarkis (direktori, volume, dll.). Sistem operasi
bertanggung-jawab:      Pembuatan dan penghapusan berkas. Pembuatan dan
penghapusan direktori. Mendukung manipulasi berkas dan direktori. Memetakan berkas
ke secondary storage. Mem-backup berkas ke media penyimpanan yang permanen
(nonvolatile).  Sistem Proteksi Proteksi mengacu pada mekanisme untuk mengontrol
akses yang dilakukan oleh program, prosesor, atau pengguna ke sistem sumber daya.
Mekanisme proteksi harus :    Membedakan antara penggunaan yang sudah diberi
izin dan yang belum. Specify the controls to be imposed. Provide a means of
enforcement.
 Jaringan Sistem terdistribusi adalah sekumpulan prosesor yang tidak berbagi
memori atau clock. Tiap prosesor mempunyai memori sendiri. Prosesor-prosesor
tersebut terhubung melalui jaringan komunikasi Sistem terdistribusi menyediakan

akses pengguna ke bermacam sumber-daya sistem.      Increased data


availability. Enhanced reliability. Computation speed-up. Increased data
availability. Enhanced reliability.

 Command-Interpreter System Sistem Operasi menunggu instruksi dari pengguna


(command driven).

Program yang membaca instruksi dan mengartikan control statements umumnya disebut:
control-card interpreter, command- line interpreter, dan UNIX shell. Command-
Interpreter System sangat bervariasi dari satu sistem operasi ke sistem operasi
yang lain dan disesuaikan dengan tujuan dan teknologi I/O devices yang ada.
Contohnya: CLI, Windows, Pen-based (touch), dan lain-lain. d. Jenis sistem operasi
terdistribusi Ada berbagai macam sistem operasi terdistribusi yang saat ini beredar
dan banyak digunakan. Keanekaragaman sistem ini dikarenakan semakin banyaknya
sistem yang bersifat opensource sehingga banyak yang membangun OS sendiri sesuai
dengan kebutuhan masing-masing, yang merupakan pengembangan dari OS opensource yang
sudah ada. Beberapa contoh dari sistem operasi terdistribusi ini diantaranya : 
Amoeba (Vrije Universiteit) Amoeba adalah sistem berbasis mikro-kernel yang tangguh
yang menjadikan banyak workstation personal menjadi satu sistem terdistribusi
secara transparan. Sistem ini sudah banyak digunakan di kalangan akademik,
industri, dan pemerintah selama sekitar 5 tahun.

Angel (City University of London) Angel didesain sebagai sistem operasi


terdistribusi yang pararel, walaupun sekarang ditargetkan untuk PC dengan jaringan
berkecepatan tinggi. Model komputasi ini memiliki manfaal ganda, yaitu memiliki
biaya awal yang cukup murah dan juga biaya incremental yang rendah. Dengan
memproses titik-titik di jaringan sebagai mesin single yang bersifat shared memory,
menggunakan teknik distributed virtual shared memory (DVSM), sistem ini ditujukan
baik bagi yang ingin meningkatkan performa dan menyediakan sistem yang portabel dan
memiliki kegunaan yang tinggi pada setiap platform aplikasi.

Chorus (Sun Microsystems) CHORUS merupakan keluarga dari sistem operasi berbasis
mikro-kernel untuk mengatasi kebutuhan komputasi terdistribusi tingkat tinggi di
dalam bidang telekomunikasi, internetworking, sistem tambahan, realtime, sistem
UNIX,

supercomputing, dan kegunaan yang tinggi. Multiserver CHORUS/MiX merupakan


implementasi dari UNIX yang memberi kebebasan untuk secara dinamis mengintegrasikan
bagian-bagian dari fungsi standar di UNIX dan juga service dan aplikasi-aplikasi di
dalamnya.  GLUnix (University of California, Berkeley) Sampai saat ini,
workstation dengan modem tidak memberikan hasil yang baik untuk membuat eksekusi
suatu sistem operasi terdistribusi dalam lingkungan yang shared dengan aplikasi
yang berurutan. Hasil dari penelitian ini adalah untuk menempatkan resource untuk
performa yang lebih baik baik untuk aplikasi pararel maupun yang seri/berurutan.
Untuk merealisasikan hal ini, maka sistem operasi harus menjadwalkan pencabangan
dari program pararel, mengidentifikasi idle resource di jaringan, mengijinkan
migrasi proses untuk mendukung keseimbangan loading, dan menghasilkan tumpuan untuk
antar proses komunikasi.  GUIDE Guide (Grenoble Universities Integrated
Distributed Environment) adalah sistem operasi terdistribusi yang berorientasi
obyek untuk pempangunan dan operasi dari aplikasi terdistribusi pada PC atau server
dengan jaringan yang tersambung LAN. Guide adalah hasil penggabungan Bull and the
IMAG Research Institute (Universities of Grenoble), yang telah membangun Bull-IMAG
joint Research
Laboratory. Ini juga memiliki kaitan erat dengan COMANDOS Esprit Project
(Construction and Management of Distributed Open Systems) dan BROADCAST Esprit
Basic Research project.  Hurricane Sistem operasi Hurricane memiliki hierarki
sebagai sistem operasi dengan cluster yang merupakan implementasi dari Hector
multiprocessor. Peng-cluster-an mengatur resource pada sistem, menggunakan pasangan
yang ketat antara cluster, dan kehilangan pasangan pada cluster. Prinsip sistem
terdistribusi diaplikasikan dengan mendistribusikan dan mereplika servis pada
sistem dan objek data untuk meningkatkan kelokalan, meningkatkan konkurensi, dan
untuk mencegah sistem terpusat, sehingga membuat sistem berimbang.  Mach (Carnegie
Mellon University) Mach adalah satu dari beberapa komunitas penelitian tentang
sistem operasi. Sistem ini aslinya dimulai di CMU, dan Mach menjadi basis dari
banyak sistem penelitian. Walaupun pekerjaan dengan Mach di CMU sudah lama tidak
diterapkan, tetapi masih banyak kelompok-kelompok lain yang masih menggunakan Mach
sebagai basis pada penelitiannya.  Mach at OSF (OSF Research Institute) OSF
Research Institute masih menggunakan teknologi yang dimulai dari CMU dan
menggunakan ini sebagai basis dari banyak penelitian, termasuk sistem operasi untuk
mesin pararel , kernel berorientasi objek yang aman, dan penelitian-penelitian
tentang sistem operasi yang lain.  Maruti (University of Maryland) Group Members
Maruti adalah sistem operasi berbasis waktu, yang merupakan proyek di University of
Maryland. Dengan Maruti 3.0, kita memasuki fase baru pada proyek ini. Menurut
mereka, mereka memiliki sistem operasi yang lebih nyaman untuk kalangan yang lebih
luas. 

Masix (Blaise Pascal Institute MASI Laboratory) Masix adalah sistem operasi
terdistribusi yang berbasis pada mikro kernel dari Mach, yang saat ini di bawah
pengembangan dari MASI Laboratory. Tujuan utama
dari sistem ini adalah untuk secara simultan mengeksekusi banyak data aplikasi
personal, yang berjalan baik baik di semua platform, baik Unix, DOS, OS/2 dan
Win32.  MOSIX (Hebrew University, Jerusalem, Israel) Sebuah solusi untuk masalah
saat ini menjadi ada untuk lingkungan multikomputer, yang disebut MOSIX. Mosix
adalah pengembangan dari UNIX, yang mengijinkan user untuk menggunakan resource
yang ada tanpa ada perubahan pada level aplikasi. Dengan penggunaan yang
transparan, algoritma proses migrasi dinamis, MOSIX melayani servis jaringan,
seperti NFS, TCP/IP, dari UNIX, untuk level proses, dengan menggunakan
penyeimbangan load dan distribusi dinamis pada cluster-cluster yang homogen.  Plan
9 (Bell Labs Computing Science Research Center) Plan 9 adalah sistem operasi baru
yang dibangun di Bell Labs. Ini adalah sebuah sistem yang terdistribusi. Pada
kebanyakan konfigurasi, ini menggunakan tiga macam komponen : terminal yang ada
pada meja pengguna, server file yang menyimpan data permanen, dan server CPU yang
melayani CPU lainnya lebih cepat, authentikasi user, dan network gateways. Salah
satu kesemuan yang menarik dari Plan 9 adakah pengiriman file yang esensial pada
semua servis system.  Puma and relatives (Sandia National Laboratory) Sistem
operasi Puma menargetkan aplikasi dengan performa tinggi yang dipasangkan dengan
arsitektur memory terdistribusi. Ini adalah turunan dari SUNMOS.

2. Sistem operasi jaringan


Sistem Operasi Jaringan (Network Operating System) adalah sebuah jenis sistem
operasi yang ditujukan untuk menangani jaringan. Umumnya, sistem operasi ini
terdiri atas banyak layanan atau service yang ditujukan untuk melayani pengguna,
seperti layanan berbagi berkas, layanan berbagi alat pencetak (printer), DNS
Service, HTTP Service, dan lain sebagainya. Sesuai fungsi komputer pada sebuah
jaringan, maka tipe jaringan komputer dibedakan menjadi dua tipe:
1. Jaringan peer to peer Jaringan peer-to-peer menyatakan model jaringan yang
memberikan kedudukan yang sama terhadap semua computer. Tak ada yang bertindak
sebagai server ataupun client eksplisit. Oleh karena itu tidak ada media
penyimpanan yang bersifat global, dalam arti dipakai oleh sejumlah computer. Pada
model seperti ini, dua computer dapat berhubungan dengan langsung tanpa bergantung
pada server. Model ini lebih murah dari pada client/server, tetapi hanya dapat
berjalan efektif kalau jumlah computer tidak lebih dari 25 buah.

Setiap komputer yang terhubung pada jaringan dapat berkomunikasi dengan komputer-
komputer lain secara langsung tanpa melalui komputer perantara.

Pada jaringan ini sumber daya terbagi pada seluruh komputer yang terhubung dalam
jaringan tersebut, baik sumber daya yang berupa perangkat keras maupun perangkat
lunak dan datanya

Komputer yang terhubung dalam jaringan peer to peer pada prinsipnya mampu untuk
bekerja sendiri sebagai sebuah komputer stand alone.

Tipe jaringan seperti ini sesuai untuk membangun sebuah workgroup dimana masing-
masing penguna komputer bisa saling berbagi pakai penggunaan perangkat keras.

2. Jaringan client/server Client/server adalah suatu model jaringan yang memiliki


client dan server adalah computer yang meminta layanan (bias berupa data ataupun
perangkas keras seperti printer), sedangkan server adalah computer yang bertindak
untuk melayani permintaan client. Fungsi server sendiri sebenarnya berupa perangkat
lunak yang dijalankan pada perangkat keras yang umumnya berupa computer. Beberapa
contoh fungsi server yaitu file server, print server, web server, dan mail server.
File server menangani berkas yang dapat diakses oleh client. Print server bertindak
sebagai pengontrol printer yang dapat digunakan oleh client. Web server menangani
halaman-halaman Web yang dapat diakses oleh browser. Mail server menangani surat
elektronis.

Terdapat sebuah komputer berfungsi sebagai server sedangkan komputer yang lain
berfungsi sebagai client

Komputer server berfungsi dan bertugas melayani seluruh komputer yang terdapat
dalam jaringan tersebut.

Sedangkan komputer client (workstation) sesuai dengan namanya menerima layanan dari
komputer server

Karakteristik Sistem Operasi Jaringan a. Pusat kendali sumber daya jaringan b.


Akses aman ke sebuah jaringan c. Mengizinkan remote user terkoneksi ke jaringan d.
Mengizinkan user terkoneksi ke jaringan lain (misalnya Internet) e. Back up data
dan memastikan data tersebut tersedia Fungsi Utama Sistem Operasi Jaringan a.
Menghubungkan sejumlah komputer dan perangkat lainnya ke sebuah jaringan b.
Mengelola sumber daya jaringan c. Menyediakan layanan d. Menyediakan keamanan
jaringan bagi multiple users e. Mudah menambahkan client dan sumber daya lainnnya
f. Memonitor status dan fungsi elemen – elemen jaringan

g. Distribusi program dan update software ke client h. Menggunakan kemampuan server


secara efisien i. Menyediakan tolerasi kesalahan

Jenis Sistem Operasi jaringan  Sistem Operasi Jaringan Berbasis GUI Adalah Sistem
operasi yang dalam proses Instalasinya, user tidak perlu menghafal sintax – sintax
atau perintah DOS atau bahasa pemograman yang digunakannya. Berikut beberapa contoh
Sistem Operasi jaringan berbasis GUI a. Linux Redhat b. Windows NT 3.51 c. Windows
2000 (NT 5.0) d. Windows Server 2003 e. Windows XP f. Microsoft MS-NET
g. Microsoft LAN Manager h. Novell NetWare 

Sistem Operasi Jaringan Berbasis Text Adalah sistem operasi yang proses
instalasinya, user diharapkan untuk menghafal sintax – sintax atau perintah DOS
yang digunakan untuk menjalankan suatu proses instalasi Sistem Operasi Jaringan
tersebut, diantaranya adalah sebagai berikut : a. Linux Debian b. Linux Suse c. Sun
Solaris d. Linux Mandrake e. Knoppix f. MacOS

g. UNIX h. Windows NT i. j. Windows 2000 Server Windows 2003 Server

Sistem Operasi Terdistribusi Versus Sistem Operasi Jaringan


Suatu sistem operasi terdistribusi yang sejati adalah yang berjalan pada beberapa
buah mesin, yang tidak melakukan sharing memori, tetapi terlihat bagi user sebagai
satu buah komputer single. Pengguna tidak perlu memikirkan keberadaan perangkat
keras yang ada, seperti prosesor. Contoh dari sistem seperti ini adalah Amoeba.
Sistem operasi terdistribusi berbeda dengan sistem operasi jaringan. Untuk dapat
membedakannya, sistem operasi jaringan memiliki ciri-ciri sebagai berikut: a. Tiap
komputer memiliki sistem operasi sendiri b. Tiap personal komputer memiliki sistem
file sendiri, di mana data-data disimpan c. Sistem operasi tiap komputer dapat
berbeda-beda atau heterogen d. Pengguna harus memikirkan keberadaan komputer lain
yang terhubung, dan harus mengakses, biasanya menggunakan remote login (telnet) e.
File system dapat digunakan dengan dukungan NFS Contoh dari sistem ini adalah UNIX
dan LINUX Server.
3. Middleware
Middleware adalah software yang dirancang untuk mendukung pengembangan sistem
tersebar dengan memungkinkan aplikasi yang sebelumnya terisolasi untuk saling
berhubungan. Dengan bantuan middleware, data yang sama dapat digunakan oleh
customer service, akuntansi, pengembangan, dan manajemen sesuai kebutuhan. Di sini
middleware dapat berfungsi sebagai penerjemah informasi sehingga setiap aplikasi
mendapatkan format data yang dapat mereka proses. Pengertian Middleware adalah
sebuah aplikasi yang secara logic berada diantara lapisan aplikasi (application
layer) dan lapisan data dari sebuah arsitektur layer-layer TCP/IP [1]. Middleware
bisa juga disebut protokol. Protokol komunikasi middleware mendukung layanan
komunikasi aras tinggi. Software yang berfungsi sebagai lapisan konversi atau
penerjemah yaitu : Software penghubung yang berisi sekumpulan layanan yang
memungkinkan beberapa proses dapat berjalan pada satu atau lebih mesin untuk saling
berinteraksi pada suatu jaringan juga sebagai integrator. Middleware saat ini
dikembangkan untuk memungkinkan satu aplikasi berkomunikasi dengan lainnya walaupun
berjalan pada platform yang berbeda.

Contoh layanan middleware : Transaction Monitor   Produk pertama yang disebut


middleware. Menempati posisi antara permintaan dari program client dan database,
untuk menyakinkan bahwa semua transaksi ke database terlayani dengan baik Messaging
Middleware    Menyimpan data dalam suatu antrian message jika mesin tujuan
sedang mati atau overloaded Mungkin berisi business logic yang merutekan message ke
ujuan sebenarnya dan memformat ulang data lebih tepat Sama seperti sistem messaging
email, kecuali messaging middleware digunakan untuk mengirim data antar aplikasi
Tipe layanan middleware :   Distributed Object Middleware Contoh: RPC, CORBA dan
DCOM/COM Middleware basis data menyediakan antarmuka antara sebuah query dengan
beberapa database yang terdistribusi Contoh: JDBC, ODBC, dan ADO.NET  Application
Server Middleware J2EE Application Server, Oracle Application Server

Konsep Middleware sejauh ini mengatasi masalah keberagaman (Heterogeneity) dalam


sistem terdistribusi. Istilah Middleware diaplikasikan pada layer software yang
menyediakan abtraksi pemerograman serta sekaligus menyamarkan keberagaman
(heterogeneity) yang mendasari jaringan, perangkat keras, sistem operasi dan bahasa
pemerograman.

Salah satu jenis pemerograman yang digunakan pada Middleware adalah CORBA (Common
Object Request Broker Architecture). CORBA adalah hasil 'kesepakatan' antara
sejumlah vendor dan pengembang perangkat lunak terkenal seperti IBM, Hewlett-
Packard, dan DEC, yang tergabung dalam sebuah konsorsium bernama OMG (Object
Management Group).

Middleware Kebanyakan diimplementasikan melalui protokol internet, yang dengan


sendiriya menutupi perbedaan dari jaringan yang mendasarinya. Tetapi semua
middleware mampu mengatasi perbedaan dalam perangkat keras dan sistem operasi.
Dalam

memecahkan

masalah

heterogenitas,

middleware

memberikan

model

komputasi yang seragam untuk digunakan oleh programmer dari server dan aplikasi
terdistribusi. Salah satu model yang disediakan CORBA adalah Remote Object
Invocation, yang memungkinkan sebuah objek dalam sebuah program berjalan pada
sebuah komputer untuk me-request/meminta method sebuah objek dalam sebuah program
yang berjalan pada komputer lain. Sedangkan DOS mencoba untuk menciptakan sebuah
sistem khusus untuk aplikasi terdistribusi, tujuan middleware adalah untuk
menciptakan sistem antarmuka independen untuk aplikasi terdistribusi.

Gambar 3: Sebuah sistem middleware. Seperti ditunjukkan dalam Gambar 3 middleware


terdiri dari lapisan layanan ditambahkan antara orang-orang dari jaringan biasa OS
1 dan aplikasi yang sebenarnya. Layanan ini memfasilitasi pelaksanaan aplikasi
terdistribusi dan berusaha untuk menyembunyikan heterogenitas (baik hardware dan
software) dari arsitektur sistem yang mendasariny. Prinsip Tujuan middleware, yaitu
menaikkan tingkat abstraksi untuk didistribusikan pemrograman, dicapai dalam tiga
cara: 1. Mekanisme komunikasi yang lebih nyaman dan kurang rawan kesalahan daripada
lewat pesan dasar, 2. Dari OS, jaringan protokol, bahasa pemrograman, dll dan
3. Standar layanan (seperti layanan penamaan, layanan transaksi, layanan keamanan,
dll). Untuk membuat integrasi berbagai layanan lebih mudah, dan untuk meningkatkan
transparansi ,middleware biasanya didasarkan pada paradigma tertentu, atau model,
untuk menggambarkan distribusi dan komunikasi. Karena paradigma adalah pendekatan
yang menyeluruh untuk bagaimana didistribusikan Sistem harus dikembangkan, ini
sering memanifestasikan dirinya dalam model pemrograman tertentu seperti’Semuanya
adalah file’, panggilan prosedur remote, dan objek terdistribusi. Memberikan
paradigma tersebut secara otomatis menyediakan abstraksi untuk programmer untuk
mengikuti, dan memberikan arahan untuk bagaimana untuk merancang dan mengatur
aplikasi terdistribusi.

Model sistem terdistribusi


Model dalam sistem terdistribusi :
  

Model Arsitektur (Architectural Models) Model Interaksi (Interaction Models) Model


Kegagalan (Failure Models)

Resource dalam sistem terdistribusi dipakai secara bersamaan oleh users. biasanya
dibungkus dalam suatu komputer dan dapat di akses oleh komputer lain dengan
komunikasi. Setiap resource di atur oleh program yang disebut dengan resource
manager. Resource manager memberikan kemungkinan komunikasi interface antar
resource. Resource manager dapat di generalisasi sebagai proses, kalau sistem di
design dengan sudut pandang objek (Object Oriented), resource dibungkus dalam suatu
objek.

Model Arsitektur (Architectural Models) Bagaimana cara kerja sistem terdistribusi


antara komponen-komponen sistem dan bagaimana komponen tersebut berada pada sistem
terdistribusi :

Client - Server Model


Sistem yang terdiri dari kumpulan - kumpulan proses disebut dengan server, dan
memberikan layanan kepada user yang disebut dengan client. Model client-server
biasanya berbasiskan protokol request/reply. Contoh implementasinya antara lain:
RPC (Remote Procedure Calling) dan RMI (Remote Method Invocation). Client Server
Interaksi : : : proses akses data, melakukan operasi pada komputer lain.

proses mengatur data, proses mengatur resources, proses komputasi.


Invocation/result

Karakteristik Client-Server 1. Service : menyediakan layanan terpisah yang berbeda


2. Shared Resource : server dapat melayani beberapa client pada saat yang sama dan
mengatur pengaksesan resource 3. Asymmetrical Protocol : antara client dan server
merupakan hubungan one to many
4. Mix and Match : tidak tergantung pada platform 5. Encapsulation of Service :
message memberitahu server apa yang akan dikerjakan 6. Transparency Location :
proses server dapat ditempatkan pada mesin yang sama atau terpisah dengan proses
client. Client/server akan menyembunyikan lokasi server dari client 7. Message-
based-exchange : antara client dan server berkomunikasi dengan mekanisme pertukaran
message 8. Scalability : sistem client/server dapat dimekarkan baik vertikal maupun
horisontal 9. Integrity : kode dan data server diatur secara terpusat, sedangkan
pada client tetap pada komputer sendiri

Multiple Server Model

Proxy Server Model

Proxy server menyediakan hasil copy (replikasi) dari resource yang diatur oleh
server lain. Biasanya proxy server dipakai untuk menyimpan hasil copy web
resources. ketika client melakukan request ke server, hal pertama yang dilakukan
adalah memeriksa proxy server apakah yang diminta oleh client terdapat pada proxy
server.
Proxy server dapat diletakan pada setiap client atau dapat dipakai bersama oleh
beberapa client. Tujuannya adalah meningkatkan performance dan availibity dengan
mencagah frekuensi akses server. Proxy server membuat duplikasi beberapa server
yang diakses oleh client. Caching : - penyimpanan lokal untuk item yang sering
diakses - meningkatkan kinerja - mengurangi beban pada server - wajib digunakan
pada search engine Contoh model proxy server : searching satu topik namun dilakukan
dua kali maka searching terakhir memiliki waktu yang lebuh kecil.

Mobile Code Model

Kode yang berpindah dan dijalankan pada komputer yang berbeda. Contoh : Applet.

Mobile Agent Model

Mobile agent adalah sebuah program yang berpindah (termasuk data dan kode) dari
satu komputer ke lainnya dalam jaringan. Biasanya melakukan suatu pekerjaan
otomatis tertentu. Beberapa masalahnya antara lain authentication, permission dan
keamanan. Alternatif dengan mengambil informasi melalui remote invocation. Contoh :
digunakan untuk install dan memelihara software pada komputer dalam suatu
organisasi, membandingkan harga produk dari beberapa vendor.

Peer Processes (Peer To Peer)

Bagian dari model sistem terdistribusi dimana sistem dapat sekaligus berfungsi
sebagai client maupun server. Sebuah arsitektur di mana tidak terdapat mesin khusus
yang melayani suatu pelayanan tertentu atau mengatur sumber daya dalam jaringan dan
semua kewajiban dibagi rata ke seluruh mesin, yang dikenal sebagai peer. Pola
komunikasi yang digunakan berdasarkan aplikasi yang digunakan. Peer-to-peer
merupakan model yang paling general dan fleksible.
Model Interaksi (Interaction Models) Untuk interaksinya sistem terdistribusi dibagi
menjadi 2 bagian :

Synchronous Distributed System

Batas atas dan bawah waktu pengeksekusian dapat di set. Pesan yang dikirim diterima
dalam waktu yang sudah ditentukan. Fluktuasi ukuran antara waktu local berada dalam
suatu batasan. Bererapa hal yang penting untuk diperhatikan : 1. Dalam synchronous
distributed system terdapat satu waktu global 2. Hanya synchronous distributed
system dapat memprediksi perilaku (waktu) 3. Dalam synchronous distributed system
dimungkinkan dan aman untuk menggunakan mekanisme timeout dalam mendeteksi error
atau kegagalan dalam proses atau komunikasi.

Asynchronous Distributed System

Banyak sistem terdistribusi yang menggunakan model interaksi ini (termasuk


internet). Tidak ada batasan dalam waktu pengeksekusian, tidak ada batasan dalam
delay transmission (penundaan pengiriman), dan tidak ada batasan terhadap fuktuasi
waktu lokal. Asynchronous Distributed System secara praktek lebih banyak digunakan.
Model Kegagalan (Failure Models)
Kegagalan dapat terjadi pada proses atau kanal komunikasi, dan penyebabnya bisa
berasal dari hardware ataupun software. Model kegagalan (failure models) dibutuhkan
dalam membangun suatu sistem dengan prediksi terhadap kegagalan-kegagalan yang
mungkin terjadi. Kegagalan yang dapat terjadi dan efek yang ditimbulkan :

Ommision Failures

Yang dimaksud dengan ommision failures adalah ketika prosesor dan kanal komunikasi
mengalami kegagalan untuk melakukan hal yang seharusnya dilakukan. Dikatakan tidak
mempunyai ommision failure apabila : 1. terjadi keterlambatan (delayed) tetapi
akhirnya tetap tereksekusi 2. sebuah aksi dieksekusi walaupun terdapat kesalahan
pada hasil Dengan synchronous system, ommision failures dapat dideteksi dengan
timeouts. Kalau kita yakin bahwa pesan yang dikirim sampai, timeout akan
mengindikasikan bahwa proses pengiriman rusak, seperti fail-stop behavior pada
sistem.

Arbitary Failures

Ini adalah kegagalan yang paling buruk dalam sistem. Tahapan proses atau komunikasi
diabaikan atau yang tidak diharapkan terjadi dieksekusi sehingga hasil yang
diharapkan tidak terjadi atau mengeluarkan hasil yang salah.

Timing Failures

Timing Failures dapat terjadi pada synchronous system, dimana batas waktu diatur
untuk eksekusi proses, komunikasi dan fuktuasi waktu. Timing Failures terjadi
apabila waktu yang telah ditentukan terlampaui

Jadi, konsep perangkat lunak sistem terdistribusi dan keterkaitannya dengan model
sistem terdistribusi adalah (ai,,, buat keterkaitannya sertakan dengan contoh dan
lakukan pembahasan dari segala aspek

Você também pode gostar