Você está na página 1de 6

Tugas : Mata Kuliah Keperawatan Komunitas I

Nama Dosen : Andi Amalia, S. Kep., Ns., M. Kep

COMMUNITY HEALTH HISTORY

Oleh:
NAMA: ANNA ISLAMIAH ANGGRAINI
NIM: NH0116017

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


STIKES NANI HASANUDDIN
MAKASSAR
2019
SEJARAH KESEHATAN KOMUNITAS

Berbicara kesehatan masyarakat tidak terlepas dari dua tokoh metologi


Yunani yaitu Aesculapius dan Higeia (Alhamda Syukra & Sriani Yustina, 2015).
Sebelum membahas sejarah kesehatan masyarakat, ada baiknya mengatahui
definisi keperawatan kesehatan komunitas. Ada 2 istilah yang perlu dipahami
terlebih dahulu sebelum membahas Perawatan Kesehatan Masyarakat. Istilah
tersebut yaitu Public Health Nursing (PHN) dan Community Health Nursing
(CHN), kedua istilah tersebut bila diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia
mempunyai arti yang sama Perawatan Kesehatan Masyarakat. (Effendy Nasrul,
1998).
Sejarah kesehatan masyarakat berasal dari zaman kuno. Untuk sebagian
besar dari sejarah itu, masalah kesehatan masyarakat hanya ditangani secara
darurat. Misalnya, jika suatu komunitas menghadapi kekeringan atau wabah,
pertemuan kota akan dipanggil untuk menangani masalah tersebut. Hanya dalam
100 tahun terakhir masyarakat telah mengambil tindakan eksplisit untuk secara
agresif menangani masalah kesehatan secara berkelanjutan (McKenzie & Pinger
Robert, 2014).
Sejarah kesehatan masyarakat di dunia sangat panjang dan mengalami
perubahan atau perkembangan yang luar biasa dari abad keabad. Banyak kejadian
dan tokoh yang terkenal terkait dengan sejarah perkembangan public health di
dunia. Mengingat begitu panjangnya sejarah public health (Swarjana, 2017).
Sejarah kesehatan masyarakat George Rosen adalah klasik dari sejarah kesehatan
masyarakat. Sintesis yang sangat komprehensif dari pengembangan kesehatan
masyarakat di Eropa dan Amerika Utara, melibatkan minat para pemula dan
spesialis (Rosen G, 2015).
Rosen membawa kita dalam perjalanan kronologis dari ide-ide Yunani-
Romawi tentang kesehatan berdasarkan keseimbangan empat humor, melalui
palgues dan karantina Abad Pertengahan, ke era revolusi industri dan politik yang
lebih modern, serta kesehatan dan sanitasi gerakan reformasi abad kesembilan
belas dan kedua puluh. Di seluruh dunia, ia menunjukkan penguasaan kesehatan
masyarakat, pemahamannya tentang konteks sosial serta faktor-faktor penentu
biologis penyakit, dan pengetahuannya tentang sejarah sosial, sosiologi, dan
filsafat politik. Dikandung dalam gaya agung dan menggabungkan banyak
pengetahuan terperinci, sejarah digerakkan oleh optimisme sosial dan ilmiah
penulis dan komitmennya yang dalam terhadap kesehatan masyarakat dan
reformasi progresif. Pada saat publikasi pertamanya pada tahun 1958, Rosen
History mengajukan kekosongan mutlak; tidak ada buku tentang sejarah kesehatan
masyarakat yang begitu komprehensif, begitu mudah diakses, dan informatif.
Segera menjadi sejarah standar subjek; dalam banyak hal, itu telah berfungsi
untuk menentukan konten dan batas-batas bidang sejak itu (Rosen G, 2015).
Ketika kita mempertimbangkan tujuan, ruang lingkup, dan visi teks Rosen,
kita dapat mulai memahami mengapa buku ini belum digantikan dalam dekade-
dekade berikutnya. Sejarah George Rosen memberikan kerangka kerja dan
layanan agenda untuk banyak penelitian dan penulisan selanjutnya tentang sejarah
kesehatan masyarakat. Lebih dari dua puluh tahun terakhir khususnya, para
sejarawan semakin memperhatikan sejarah penyakit, kedokteran, dan kesehatan
masyarakat. Sebagian besar, mereka telah berurusan dengan isu-isu spesifik,
institusi, kepribadian, tempat, dan penyakit - beberapa telah berusaha untuk
menyajikan pandangan yang sepenuhnya komprehensif di seluruh benua dan
abad. Banjir monograf dan artikel tentang aspek sejarah kesehatan masyarakat
telah memperluas analisis Rosen tentang periode dan masalah tertentu; salah satu
tujuan dari esai ini adalah untuk memberikan panduan untuk pekerjaan yang lebih
baru di lapangan (Rosen G, 2015).
Catatan untuk pengantar ini dan biografi baru pada akhir volume dengan
demikian berfungsi sebagai titik masuk ke literatur sejarah yang lebih khusus.
Bagi mereka yang baru dalam sejarah kesehatan masyarakat. Buku Rosen
memberikan titik awal yang sangat baik dan konteks yang diperlukan untuk
mengeksplorasi studi-studi yang lebih spesifik ini, tetapi bahkan mereka yang
akrab dengan literatur baru-baru ini akan menemukan bahwa sintesis menyapu
Rosen tetap berguna dalam mengaitkan aspek melecehkan lapangan dan dalam
memprovokasi pertanyaan baru. (Rosen G, 2015)
A. Awal Periode Abad Pertengahan (Abad ke-V hingga X)

Pada abad ke-V telah ada pengajaran tentang kesehatan untuk Greek
dan Roman (Greek and Roman Teaching in Health). Namun demikian,
kekaisaran barat masih memandang penyakit sebagai hukuman atas dosa.
Setan dan sihir dianggap sebagai penyebab penyakit. Do’a, penyelesalan dan
mengusir penyihir diterima sebagai cara untuk mengatasi masalah. Abad ke
VII-X, di Persia dan belakangan di Baghdad dan Cairo terdapat medical
academics and hospitals. Piped water supplies terdokumentasi di Kairo pada
abad ke-IX. Great medical academies didirikan di Cordova-Spain (Cordova
Medical Academy). Akademi ini selanjutnya menstimulasi Eropa: Western
Medical Science. (Swarjana, 2017)

B. Akhir Periode Abad Pertengahan (Abad ke XI-XV)

Diawali dengan adanya konsep kesehatan Romawi Kuno yang


dipertahankan dan dikembangkan oleh kekaisaran Muslim. Abad ke XII
Jewish philosopher-physician Moses Maimonides memberikan training di
Cordova dan Kairo, membantu sintesa Roman, Greek dan Arabic Medicine
dengan Mosaic consept of communicable disease isolation and sanitation.
Selanjutnya terdapat Monastery hospitals antara abad ke VIII dan XII. Rumah
sakit ini juga didirikan pada abang XI di Rusia. Pada abad IXV Britain
memiliki 750 rumah sakit. Pada masa ini (abad ke XV) terdapat asuransi
pelayanan medis bagi anggota dan keluarga. Sekolah Kedokteran didirikan di
Medieval Universities di Salerno, Italia. Pada periode ini juga terjadi epidemic
yang dikenal dengan wabah hitam atau black death, terutama pneumonia dan
pes atau sampar. Wabah ini selanjutnya menular dari Asia sampai Eropa
melalui invasi Mongol. (Swarjana, 2017)
C. Renaisanse (1500-1750)

Beberapa penyakit yang muncul pada periode ini diantaranya: syphilis,


typhus, smallpox, measles and plaque termasuk malaria. Penularannya sampai
Eropa. Rickets, scarlet fever, dan scurvy terutama pada para pelaut. Pada
periode ini ilmu anatomi, fisiologi, kimia, mikroskop, dan kedokteran klinis
telah menggunakan pendekatan ilmiah. Sekolah kedokteran di universitas
berafiliansi dengan rumah sakit. Tahun 1538, terdapat annual abstract: Bills of
Mortality, termasuk tabulasi kematian menurut penyebab. Ini dimulai tahun
1629. Tahun 1662, John Graunt di Inggris mempublikasikan Natural and
Political Observations upon the Bills of Mortality. John Graunt menunjukkan
hubungan secara statistic antara kematian dan kondisi lingkungan. Mikroskop
dikembangkan oleg Antony van Leeuwenhoek tahun 1676. (Swarjana, 2017)
DAFTAR PUSTAKA

Alhamda Syukra & Sriani Yustina, 2015. Buku Ajar: Ilmu Kesehatan Masyarakat.
Deepublish; Jakarta.

Effendy Nasrul, 1998. Dasar - Dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat. EGC;


Jakarta.

McKenzie & Pinger Robert, 2014. An Introduction to Community Health. Ascend


Learning Company; Amerika.

Rosen G, 2015. A History Public Health. Johns Hopkins University Press; New
York.

Swarjana, 2017. Ilmu Kesehatan Masyarakat. ANDI; Yogyakarta.

Você também pode gostar