Você está na página 1de 12

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

KAS

Kas adalah aset keuangan yang juga merupakan instrumen keuangan. Instrumen
keuangan ( financial instrument ) didefinisikan sebagai kontrak yang menimbulkan aset
keuangan pada satu entitas dan liabilitas keuangan atau kepentingan ekuitas pada entitas lain.

Kas ( cash ) merupakan aset paling likuid, adalah media standar penukaran dan dasar
untuk mengukur dan mencatat item-item lain. Item-item ini yang lebih tepat diklasifikasikan
sebagai investasi sementara dari pada sebagai kas, termasuk dana pasar uang, sertifikat tabungan
pasar uang, sertifikat deposito, dan deposito sejenis, “ serta surat-surat berharga jangka pendek “.
Kas terdiri dari koin/uang logam , mata uang, dan dana yang tersedia pada deposito dibank.
Instrument yang dapat dinegosiasikan seperti wesel, cek sertifikat, cek kasir, cek pribadi, draf
bank juga dipandang sebagai kas. Pada umumnya perusahaan membagi kas menjadi dua
kelompok, yaitu uang yang tersedia di kasir perusahaan (cash on hand) dan uang yang tersimpan
di bank (cash in bank).

Menyimpan kas dalam rekening bank akan membantu mengendalikan kas karena pihak
bank telah menciptakan praktik untuk mengamankan uang nasabahnya. Dokumen yang
digunakan untuk mengendalikan rekening bank mencakup:

1. Kartu tanda tangan.


Bank mengharuskan setiap orang yang berwenang menandatangani rekening untuk
memberikan kartu tanda tangan (signatur card). Hal ini untuk melindungi pemegang kartu
dari pemalsuan.
2. Slip setoran.
Slip setoran diberikan dari bank (deposit tickets). Nasabah menulis jumlah setoran
sebagai bukti transaksi nasabah menyimpan.
3. Cek
Untuk membayar kas depositor menulis sebuah cek yang meminta pihak bank untuk
membayar pihak yang setuju dengan sejumlah uang tertentu.
4. Laporan bank (bank statement)
Laporan tersebut menunjukan saldo awal dan akhir akun, penerimaan kas, dan
pembayaran kas.
5. Rekonsiliasi bank
Terdapat dua catatan kas perusahaan:
 Akun kas pada buku besar umum perusahaan
 Laporan bank, yang menunjukkan penerimaan dan pembayaran kas yang
dilakukan melalui bank.
SISI PEMBUKUAN DARI REKONSILIASI
a. Penagihan melalui bank (bank collections). Penagihan melalui bank adalah penerimaan
kas yang telah dicatat bank dalam rekening
b. Transfer dana elektronik (electronic fund transfers). EFT mungkin berupa penerimaan
atau pembayaran kas atas nama orang yang menerima atau membayar. Tambahkan
penerimaan melalui EFT dan kurangi pembayaran melalui EFT.
c. Beban jasa (service charge). Pembayaran kas ini merupakan fee bank karena telah
memroses transaksi.
d. Pendapatan bunga atas rekening cek. Dalam rekening bank tertentu dapat memperoleh
bunga jika menyimpan cukup kas dalam rekening
e. Cek kosong (non-sufficient funds (NSF) cheques). Ini adalah penerimaan kas dari
pelanggan dimana tidak ada dana yang mencakup di bank untuk menutupi jumlah
tersebut. cek CSF (yang terkadang disebut cek “koong”) diperlakukan sebagai
pembayaran kas pada rekonsiliasi bank.
f. Biaya cek yang tercetak. Biasanya dikurangi secara otomatis oleh bank dan ditangani
seperti beban jasa.
g. Kesalahan pembukuan. Koreksi semua kesalahan pembukuan disisi pembukuan dalam
rekonsiliasi.
MENJURNAL TRANSAKSI DARI REKONSILIASI BANK

Rekonsiliasi bank adalah alat akuntan yang terpisah dari jurnal dan buku besar.
Rekonsiliasi tidak menghitung transaksi dalam jurnal. Untuk memasukkan transaksi ke dalam
akun, kita harus membuat ayat jurnal dan memposting ke buku besar. Semua item disisi
pembukuan dalam rekonsiliasi bank memerlukan ayat

Beberapa item menghadirkan masalah dalam klasifikasi : perusahaan memperlakukan cek


mundur dan I.O.U sebagai piutang. Perusahaan juga memperlakukan uang muka berjalan ( kas
yang dibayarkan kepada karyawan sebelum perjalanan bisnis ) sebagai piutang jika ditagihkan
dari karyawan atau dikurangi dari mereka. Prangko diklasifikasikan sebagai bagian dari
persediaan perlengkapan kantor atau sebagai biaya dibayar dimuka. Oleh karena itu dana kas
kecil dan dana perubahan digunakan untuk memenuhi beban operasi kini dan melikuidasi
liabilitas jangka pendek, perusahaan mengklasifikasikan dana ini pada aset lancar sebagai kas.

PELAPORAN KAS

Isu-isu yang berhubungan dengan pelaporan kas :

1. Setara kas

2. Kas yang dibatasi penggunaannya

3. Cerukan Bank

SETARA KAS
Setara kas ( cash equivalent ) merupakan investasi jangka pendek dan sangat likuid yang
mudah dikonversikan menjadi kas dan sangat dekat jauh tempo sehingga tidak ada resiko
signifikan dari perubahan suku bunga. Contohnya setara kas diantaranya surat peredaran Negara
( SPN ), surat berharga( commercial paper ), dan dana pasar uang. Beberapa perusahaan
menggabungkan kas dengan investasi sementara pada laporan posisi keuangan.

Sekarang muncul kemungkinan bahwa klasifikasi setara kas akan dihilangkan sama
sekali dari penyajian laporan keuangan. Perusahaan sekarang akan melaporkan hanya kas saja.
Jika aset bukan merupakan kas dan bersifat jangka pendek, maka aset itu harus dilaporkan
sebagai investasi sementara.

KAS TERBATAS

Perusahaan mengklasifikasikan kas yang dibatasi baik sebagai aset lancar maupun aset
tidak lancar, tergatung pada tanggal ketersediaan atau pencairannya. Klasifikasi pada bagian
lancar telah tepat jika perusahaan menggunakan kas untuk pembayaran kewajiban yang ada atau
yang jatuh tempo ( dalam waktu satu tahun atau siklus operasi, manapun yang lebih lama ).
Disisi lain, perusahaan menyajikan kas yang dibatasi penggunaannya pada bagian tidak lancar
dalam laporan posisi keuangan jika perusahaan memegang kas tersebut untuk jangka waktu
lama.

Kas yang diklasifikasikan pada bagian tidak lancar ini sering disisihkan untuk perluasan
pabrik, pelunasan utang jangka panjang atau dalam siklus International Thoroughbred Breeders (
AS ), untuk setoran fee ( penghasilan jasa ) masuk.

Bank dan lembaga pemberian pinjaman lainnya sering meminta pelanggan untuk
mempertahankan saldo kas minimum dalam rekening giro maupun tabungan. Saldo minimum ini
disebut dengan saldo kompensasi ( compensating balances ) adalah bagian dari giro ( atau
deposito berjangka atau sertifikat deposito ) yang dikelola oleh perusahaan yang merupakan
pendukung untuk peraturan pinjaman korporasi yang ada dengan lembaga pemberi pinjaman
tersebut. Peraturan tersebut mencangkup baik pinjaman beredar dan jaminan ketersediaan kredit
dimasa depan

Untuk menghindari tidak yang menyesatkan investor tentang jumlah kas yang tersedia
untuk memenuhi kewajiban berulang, perusahaan harus menyajikan secara tersedia deposito
yang dibatasi secara hokum yang dimiliki sebagai saldo kompensasi terhadap peraturan pinjaman
jangka pendek antara “ item kas dan setara kas “ dalam aset lancar.

CERUKAN BANK

Cerukan Bank ( bank overdrafts ) terjadi ketika perusahaan menulis cek yang jumlahnya
lebih dari jumlah yang tersedia pada akun kas. Perusahaan harus melaporkan cerukan bank pada
bagian liabilitas jangka pendek, dengan menambahkannya ke jumlah yang dilaporkan sebagai
utang. Jika jumlahnya material, maka perusahaan harus mengungkapkan item ini secara terpisah,
dalam laporan posisi keuangan atau catatan terkait.

RINGKASAN ITEM YANG TERKAIT KAS

Kas dan setara kas mencangkup media pertukaran dan sebagian besar instrument yang
dapat dinegosiasikan. Jika item tidak dapat dengan cepat dikonversi ke uang logam atau mata
uang, maka perusahaan harus mengklasifikasikannya secara terpisah sebagai investasi, piutang,
atau biaya dibayar dimuka. Perusahaan memisahkan dan mengklasifikasikan kas yang tidak
tersedia untuk pembayaran liabilitas yang saat ini jauh tempo pada bagian aset tidak lancar`

PENGENDALIAN INTERNAL TERHADAP PENERIMAAN KAS

Kas memerlukan sejumlah pengendalian internal khusus karena kas relatif mudah dicuri
dan dapat dengan mudah dikonversi ke bentuk kekayaan lainnya. Selain itu, semua transaksi
akhirnya juga mempengaruhi kas.

Sebagian besar penerimaan kas perusahaan tentu saja berasal dari hasil kegiatan normal
bisnisnya, yaitu melalui penjualan tunai (baik untuk perusahaan dagang maupun perusahaan
jasa), ataupun sebagai hasil penagihan piutang usahadari pelanggan (dalam hal penjualan kredit).
Sedangkan penerimaan kas lainnya timbul dari kegiatan non operasional perusahaan. Penerimaan
kas diperlukan sebuah sistem pengendalian internal yang sangat baik dan ekstra hati-hati. Berikut
ini adalah beberapa penerapan prinsip pengendaliin intern atas penerimaan kas :

1. Hanya karyawan tertentu yang secara khusus ditugaskan untuk menangani penerimaan
kas.
2. Adanya pemisahan tugas (segregation of duties).
3. Setiap transaksi penerimaan kas harus didukung oleh dokumen (sebagai bukti transaksi)
4. Uang kas hasil penerimanan penjualan harian atau penagihan piutang dari pelanggan
harus disetor ke bank setiap hari oleh departemen kasir.
5. Dilakukan pengecekan independen atau verifikasi internal.
6. Meningkatkan karyawan yang menangani penerimaan kas dengan uang pertanggungan.

PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PEMBAYARAN KAS

Pada umumnya, pengendalian internal atas pengeluaran kas akan lebih efektif ketika
pembayaran dilakukan dengan menggunakan cek atau tranfer lewat rekening bank, dari pada
dengan melibatkan uang kas secara langsung. Pengecualian dibuat untuk pengeluaran-
pengeluaran tertentu yang jumlahnya relatif kecil, dimana pengeluaran-pengeluaran ini mungkin
dapat dibiayai lewat dana kas kecil (petty cash fund). Kas kecil Menulis cek yang terpisah untuk
ongkos taksi eksekutif, kartu pengenal yang diperlukan dengan segera, atau mengirim paket ke
luar kota merupakan pemborosan. Perusahaan menyimpan dana kas kecil (petty cash) di tangan
untuk membayar biaya berjumlah kecil. Kata “pretty” berarti kecil. Itulah yang di maksud
dengan kas kecil-dana kas kecil yang disimpan oleh satu karyawan untuk tujuan melakuakan
pembelian kecil secara on-the-spot. Berikut ini adalah beberapa penerapan prinsip pengendalian
intern atas pembayaran kas dengan menggunakan cek :

1. Hanya pejabat tertentu saja yang secara khusus memiliki otoritas untuk menandatangani
cek (biasanya manager keuangan).
2. Adanya pemisahan tugas (segregation of duties).
3. Menggunakan cek yang telah bernomor urut tercetak; setiap cek harus dilampiri dengan
bukti tagihan.
4. Simpanlah blangko cek yang belum terpakai (yang telah bernomor urut tercetak tadi)
dalam sefe deposit box.
5. Dilakukannya pengecekan independen atau verifikasi internal.
6. Faktur tagihan (invoices) yang telah dibayar lunas harus segera diberi setempel
“LUNAS” (paid).

Penegendalian terhadap pembelian dan pembayaran. Untuk pengendalian internal yang


baik, agen pembelian tidak boleh menerima barang atau menyetujui pembayaran. Jika tugas-
tugas tersebut tidak dipisahkan, agen pembelian dapat membeli barang tetapi barangnya dikirim
ke rumahnya. Atau agen pembelian dapat menghabiskan terlalu banyak uang pembelian,
menyutujui pembayaran, dan membagi kelebihannya dengan pemasok. Untuk menghindari
masalah tersebut, perusahaan membagi tugas berikut di antara yang berbeda:

 Pembelian barang
 Penerimaan barang
 Persetujuan dan pembayaran barang.
DANA KAS KECIL

Alasan perlu dibuatnya (dibentuknya) sebuah sistem dana kas kecil adalah bahwa
pembayaran-pembayaran yang jumlahnya relatif kecil ini, yang sering terjdi, mungkin pada
akhirnya juga dapat menjadi sesuatu jumlah tertentu yang cukup signifikan jika ditotal. Dana kas
kecil pertama kali dibentuk dengan cara mengestimasi terlebih dahulu jumlah kas yang
dibutuhkan untuk melakukan pembayaran-pembayaran sepanjang inteval periode tertentu,
biasanya mingguan atau bulanan.

Kebanyakan dana kas kecil dibentuk atas dasar jumlah yang tetap, yang dinamakan
sebagai sistem dana tetap (inprest fund system). Dengan menngunakan sistem ini, tidak ada ayat
jurnal tambahan yang diperlukan atas akun kas kecil, kecuali menejemen perusahaan memang
bermaksud untuk mengubahnya (menambah atau mengurangi) jumlah kas kecil yang sudah
dibentuk. Untuk menjamin pengendalian internal atas jumah dana kas kecil ini, perlu adanya
pemeriksaan secara tiba-tiba yang dilakukan oleh orang yang independen (auditor internal) untuk
memastikan bahwa dana kas kecil telah dikelola dengan baik (tidak dimanipulasi atau
diselewengkan).
Efek akuntansi dari setiap pembayaran kas kecil baru akan diakui atau dicatat dalam
pembukaan (melalui jurnal akuntansi) ketika kas kecil yang telah dibayarkan tersebut diisi
kembali. Dana kas kecil akan diisi kembali pada interval periode tertentu atau ketika jumlah
uang yang ada dalam dana kas kecil telah mencapai tingkat minimum.

Permintaan pengisian atau penggantian kas kecil, sebesar jumlah kas kecil yang
dibayarkan (seperti yang tercantum dalam petty cash reccept), dilakukan atas inisiatif karyawan
kas kecil bersangkutan (petty cash custodian).

SIFAT KAS DAN PENTINGNYA PENGENDALIAN ATAS KAS

Kas meliputi uang logam, uang kertas, cek, wesel pos (kiriman uang lewat pos; money
orders), dan deposito. Perangko buukanlah merupakan kas melainkan biaya yang dibayar di
muka (prepaid expense) atau bebean yang ditanggung (deferred expense). Pada umumnya ,
perusahaan membagi kas menjadi dua kelompok, yaitu uang yang tersedia di kasir perusahaan
(cash on hand) dan uang yang tersimpan di bank (cash in bank).

Kas merupakan aktiva yang paling lancar dibandingkan aktiva lainnya. Dalam neraca,
kas selalu disajikan pada urutan pertama, setelah itu barulah diikuti dengan akun piutang usaha,
dan seterusnya sesuai dengan urutan tingkat likuiditasnya.

PENERIMAAN KAS MELALUI KONTER

Pengendalian yang efektif bagi banyak mata rantai bisnis ritel, seperti restoran, toko serba
ada, atau toko pakaian, untuk mencegah akses yang tidak berwenang ke kas serta memungkinkan
manajemen kas yang lebih efisien, adalah penggunaan “depository bank accaount”. Penerimaan
kas sebuah toko individual disetorkan dalam rekening bank lokal (lebih suka dikirim dengan
mobil bersenjata demi keamana) setiap hari. Kantor pusat perusahaan akan mengatur agar bank
yang tersentralisasi menarik rekening depositry lokal sesering mungkin (atau atas dasar harian)
sehingga uang terkonsentrasi dalam rekening tersentralisasi perusahaan, yang dapat digunakan
umtuk membayar tagihan perusahaan. Rekening depository merupakan rekening “satu jalan”
diamana manajemen lokal mungkin hanya melakukan setoran.

PENERIMAAN KAS MELALUI POS

Banyak perusahaan menerima kas melalui pos, biasayanya dari pelanggan korporasi dan
kadang-kadang dari pelanggan ritel. Remittance advice diserahkan ke departemen akuntansi
yang akan membuat ayat jurnal kas dan piutang usaha pelanggan.

Debet ke kas harus sama dengan jumlah yang didepositokan ke bank. Semua penerimaan
kas akan aman dibank, dan pembukuan perusahaan bersifat mutakhir. Untuk mencegah akses
yang tidak diotorisai ke kas, banyak perusahaan menggunakan sistem kotak terkunci bank,
daripada mengambil risiko memproses cek melalui bagian surat-menyurat. Sistem kotak terkunci
juga memasukkan kas ke bank dengan cara yang lebih tepat waktu, yang memungkinkan
perusahaan lebih cepat menempatkan kas ke operasi ketimbang jika diproses oleh bagian surat
menyurat perusahaan.

MENGGUNAKAN ANGGARAN UNTUK MENGELOLA KAS

Anggaran adalah rencana keuangan yang membantu mengoordinasikan aktivitas bisnis.


Manajer mengendalikan operasi dengan anggaran operasi. Mereka juga mengendalikan
penerimaan kas dan pengeluaran kas, serta saldo kas akhir, melalui penggunaan anggaran kas.

Anggaran kas membantu perusahaan atau individu mengelola kas dengan merencanakan
penerimaan dan pengeluaran selama sutu periode di masa depan. Perusahaan harus menentukan
berapa kas yang akan diperlukan dan kemudian memutuskan apakah operasi akan menghasilkan
kas yang diperlukan atau tidak. Manajer melanjutkan dengan hal berikut:

1. Memulai dengan saldo kas entitas pada awal periode. Ini adalah jumlah yang tersisa dan
periode sebelumnya.
2. Menambah penerimaan kas yang dianggarkan dan mengurangi penguluaran kas yang
dianggarkan.
3. Saldo awal ditambah penerimaan dan dikurangi pengeluaran sama dengan saldo kas yang
diharapkan pada akhir periode.
4. Membandingkan kas yang tersedia sebelum pembiayaan baru dengan saldo kas yang
dianggarkan pada akhir periode. Manajer mengetahui jumlah minimal kas yang
diperlukan (saldo yang dianggarkan). Jika anggaran menunjukkan kelebihan kas, manajer
dapat menginvestasikan kelebihan tersebut.
MELAPORKAN KAS PADA NERACA

“Kas dan ekuivalen kas” ekuivalen kas (cash equivalents) meliputi aset likuid seperti
deposito berjangka, sertifikat deposito dan sekuritas pemerintah berperingkat tinggi.

PENYAJIAN KAS DINERACA

Kas merupakan aktiva paling likuid yang dimiliki perusahaan, kas akan diurut atau
ditempatkan sebagai komponen pertama dari aktiva lancar dalam neraca. Kas sendiri terdiri dari
uang kas yang disimpan di bank (cash in bank) dan uang kas yang tersedia di perusahaan (cash
on hand). Sedangkan setara kas adalah investasi yang sangat likuid yang dapat dikonversi atau
dicairkan menjadi uang kas dalam jangka waktu yang sangat segera, biasanya kurang dari tiga
bulan (90 hari).
PIUTANG

Piutang ( receivables ) merupakan aset keuangan dan juga merupakan instrument


keuangan. Piutang diperoleh terutama dengan menjual barang dan jasa (piutang usaha) serta
dengan meminjamkan uang (wesel tagih). Piutang ( sering disebut sebagai pinjaman dan piutang
) adalah klaim yang diajukan terhadap pelanggan dan lain-lain atas uang, barang atau jasa. Untuk
tujuan laporan keuangan, perusahaan mengklasifikasikan piutang sebagai lancar ( jangka pendek
) dan tidak lancar ( jangka panjang ). Perusahaan berharap untuk menagih piutang lancar dalam
waktu satu tahun atau selama siklus operasi saat ini, mana yang lebih lama. Perusahaan
mengklasifikasikan semua piutang lain-lain sebagai tidak lancar. Piutang diklasifikasikan semua
piutang lain-lain sebagai tidak lancar. Piutang diklasifikasikan lebih lanjut dalam laporan posisi
keuangan sebagai piutang dagang atau non dagang.

Perusahaan mungkin melakukan subklasifikasi piutang dagang ( trade receivables ),


biasanya item paling signifikan yang dimilikinya, kedalam piutang usaha dan wesel tagih.
Piutang usaha ( account receivable ) adalah janji lisan pembeli untuk membayar barang dan jasa
yang dijual. Piutang tersebut mencerminkan “ akun terbuka “ yang dihasilkan dari perpanjangan
kredit jangka pendek. Wesel tagih ( notes receivable ) adalah janji tertulis untuk membayar
sejumlah uang tertentu pada tanggal tertentu dimasa mendatang.

Dua jenis piutang yang utama adalah piutang usaha dan wesel tagih. Piutang usaha
perusahaan adalah jumlah yang dapat ditagih dari pelanggan atas penjualan barang dan jasa.
Piutang usaha, yang umumnya diklasifikasikan sebagai aset lancar, kadang-kadang disebut
piutang dagang (trade receivable), debitor atau piutang.

Akun piutang usaha dalam buku besar umum berperan sebagai akun pengendali (control
accaount) yang mengikthisarkan jumlah total piutang dari semua pelanggan. Perusahaan juga
menyelenggarakan catatan pembantu (subsidiary record) piutang usaha dengan akun terpisah
untuk setiap pelanggan, yang diilustrasikan sebagai berikut:

 Wesel tagih (notes receivable) merupakan kontrak yang lebih formal ketimbang piutang
usaha.
 Piutang lainnya (other receivables) adalah karegori lain untuk semua piutang selain
piutang usaha dan wesel tagih.
AKUNTANSI UNTUK PIUTANG TAK TERTAGIH
Beban piutang tak tertagih (uncollectible-accaount expence) adalah beban operasi
bersama dengan gaji, penyusutan, sewa, dan utilitas. Untuk mengukur beban piutang tak tertagih,
akuntan menggunakan metode penyisihan, atau dalam kasus terbatas tertentu, metode
penghapusan langsung.
Metode penyisihan mencatat sejumlah kerugian berdasarkan estimasi yang
dikembangkan dari pengalaman penagihan perusahaan serta informasi mengenai debitor. Netles
tidak menunggu untuk melihat pelanggan mana yang tidak membayar. Sebaliknya notles
mencatat jumlah yang diestimasi sebagai beban piutang tak tertagih dan juga membentuk akun
penyisihan piutang tak tertagih. Cara untuk mengestimasi piutang tak tertagih adalah
menggunakan sejarah penagihan milik perusahaan dan informasi mengenai “peristiwa kerugian”
seperti yang disarankan oleh IAS39.
Pemulihan piutang yang sebelumnya dihapus. Kadang-kadang, pitang yang dihapus dapat
dipulihkan sebagian. Pemulihan semacam itu dapat diperlakukan dengan salah satu dari dua cara:
1) membalik ayat jurnal penghapusan atau, 2) menurunkan beban piutang tak tertagih, sebesar
jumlah yang dipulihkan. Kedua metode ini itu pada akhirnya akan menghasilkan beban piutang
tak tertagih yang sama pada akhir periode ketika penyisihan (dari beban) baru dihitung.
Ada dua metode yang digunakan dalam akuntansi untuk piutang tidak ditagih :

1. Metode penghapusan langsung, ketika perusahaan menentukan akun tertentu untuk piutang
tidak dapat ditagih, perusahaan membebankan kerugian tersebut kepada beban piutang tidak
ditagih.

2.. Metode penyisihan. Akuntansi untuk piutang tidak tertagih melibatkan estimasi piutang tidak
tertagih pada akhir setiap periode.

METODE PENGHAPUSAN LANGSUNG


Metode penghapusan langsung (direct write-off method) perusahaan menunggu hingga
piutang pelanggan tertentu terbukti tidak tertagih. Metode penghapusan langsung tidak dianggap
sebagai prinsip akuntansi yang diterima umum untuk tujuan laporan keuangan. Metode ini
dianggap cacat karena tidak memperhitungkan kemungkinan penurunan nilai piutang pada
tanggal neraca. Akibatnya piutang selalu dilaporkan pada jumlah penuhnya, yang lebih besar dari
yang diharapkan dapat tertagih.
PENGAKUAN PIUTANG

Disebagian besar transaksi piutang, jumlah yang diakui adalah harga pertukaran antara
kedua belah pihak. Harga pertukaran adalah jumlah yang harus dibayar dari debitur ( pelanggan
atau peminjam ).

DISKON DAGANG

Perusahaan menggunakan diskon dagang ( trade discounts ) tersebut untuk menghindari


perubahan katalog yang sering terjadi, untuk menggubah harga dalam jumlah pembelian yang
berbeda, atau untuk menyembunyikan harga faktur yang sebenarnya dari pesaing.

DISKON TUNAI ( DISKON PENJUALAN )

Perusahaan menawarkan diskon tunai ( cash discounts ) atau diskon penjualan ( sales
discounts ) untuk mendorong pembayaran yang cepat. Diskon tunai umumnya disajikan dalam
termin seperti 2/10,n/30 ( diskon 2% jika dibayar dalam waktu 10 hari, jumlah bruto jatuh tempo
dalam 30 hari ), atau 2/10, E.O.M, net 30, E.O.M. ( diskon 2 % jika dibayar setiap saat sebelum
hari ke-10 bulan berikutnya, dengan pembayaran penuh diterima sebelum tanggal 30 bulan
berikutnya ).

Perusahaan biasanya mencatat transaksi penjualan dan diskon penjualan terkait dengan
memasukkan piutang dan penjualan pada jumlah bruto. Laporan laba rugi menyajikan potongan
penjualan sebagai pengurang penjualan untuk menghitung penjualan neto.

TIDAK DIAKUI UNSUR BUNGA

Idealnya, perusahaan harus mengukur piutang berdasarkan nilai sekarang, yaitu nilai
diskonto dari kas yang akan diterima dimasa depan. Ketika penerimaan kas yang diharapkan
memerlukan masa tunggu, jumlah nilai nominal piutang tidak sebanding dengan jumlah yang
akhirnya diterima perusahaan.

Secara teoritis, semua pendapatan setelah periode penjualan adalah pendapatan bunga.
Dalam praktiknya, perusahaan mengabaikan pendapatan bunga terkait dengan piutang karena
untuk aset lancar, jumlah dari diskon biasanya tidak material jika dikaitkan dengan neto untuk
periode tersebut.

PENILAIAN PIUTANG

Pelaporan piutang pada laporan posisi keuangan melibatkan klasifikasi dan penilaian.
Klasifikasi termasuk menentukan lamanya waktu setiap piutang yang akan beredar. Perusahaan
menilai dan melaporkan piutang jangka pendek pada nilai realisasi kas ( cash realizable value )
jumlah neto yang diharapkan akan diterima dalam bentuk kas.

PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PIUTANG USAHA

Pengamanan yang efisien dan efektif mengenangi pengendalian internal atas piutang
usaha, baik dari segi pengamanan atas perolehan fisik kas, pemisahan tugas (termasuk masalah
otorisasi persetujuan kredit), sampi pada tersedianya data catatan akuntansi yang akurat.
Penerapan pengendalian internal memang tidak lepas dari biaya-biaya tambahan yang harus
dikorbankan perusahaan. Karyawan yang menangani pencatatan piutang usaha tidak boleh ikut
terlibat dalam aktifitas penagihan.

PENGAKUAN PIUTANG USAHA

Akun piutang usaha pertama kali akan timbul karena penjualan barang dagang secara
kredit, yang kemudian dapat diikuti dengan transaksi retur penjualan, penyesuaian atau
pengurangan harga jual, dan pada akhirnya penagihan (baik tanpa ataupun disertai dengan
pemberian potongan penjuaan).

PENJUALAN PIUTANG USAHA


Piutang usaha merupakan bagian dari siklus normal operasi perusahaan. Siklus normal
operasi perusahaan adalah lamanya waktu yang dibutuhkan oleh perusahaan melalui dari
pembelian barang dagang dari pemasok, menjualnya kepada pelanggan secara kredit sampai
pada diterimanya penaguhan piutang usaha atau piutang dagang.

Piutang usaha dapat dikonversi menjadi kas dengan cara dijual (baik dengan atau tanpa
tanggung rentang) atau sebagai jaminan pinjaman. Kondisi-kondisi yang harus dipenuhi agar
tranfer piutang usaha dapat diperlakukan atau dikatakan sebagai penjualan, adalah:

 Aktiva yang ditransfer (dalam hal ini adalah piutang usaha) harus telah diisolasi atau
dipisahkan dari si penjualnya
 Pembeli piutang memiliki hak penuh untuk meminjamkan, menggadaikan, atau menukar
piutang yang telah dibelinya tersebut dari si penjual
 Penjual piutang tidak dapat membeli piutang yang telah dijualnya dan tidak memiliki
kemampuan yang dapat menyebabkan pembeli mengambil piutang tersebut.

Alur aktivitas yang terlibat dalam factoring, sebagai berikut:

1. Perusahaan memberikan (menjual) barang atau jasa kepada pelanggan secara kredit
2. Penjual kredit ini akan menimbulkan piutang usaha bagi perusahaan kepada
pelanggannya
3. Karena perusahaan butuh uang kas dalam waktu yang segera dan tidak memungkinkan
untuk menunggu sampai dengan saat jatuh temponya tagihan maka perusahaan menjual
piutang usaha tersebut kepada faktor
4. Faktor membeli piutang usaha tersebut dan membayar sejumlah uang kas kepada
perusahaan (penjual piutang)
5. Penjual piutang memberitahu pelanggannya bahwa tagihannya terhutang kepada faktor
6. Faktor menerima uang kas hasil penagihan piutang dari pelanggan bersangkutan

Kas juga dapat diperoleh dari penjualan piutang dengan tanggung renteng. penjualan
piutang dengan tanggung renteng berarti bahwa pembeli membayar dimuka kas atas piutang.

WESEL TAGIH
Wesel tagih berifat lebih formal dari piutang usaha. Wesel yang jatuh tempo dalam satu
tahun atau kurang merupakan aset lancar. Wesel yang jatuh tempo melebihi satu tahun
merupakan piutang jangka panjang dan dilaporakan sebagai aset jangka panjang.
KARAKTERISTIK DAN AKUNTANSI PIUTANG WESEL

Piutang wesel (notes receiveble) memiliki tanggal jatuh tempo (due date/maturity date),
dimana nilai pada saat jatuh tempo ini terdiri atas nilai nominal (nilai pokok tagihan yang tertera
dalam wesel atau promes) ditambah dengan bunga. Surat utang (promes) adalah sebuah janji
tertulis untuk membayar sejumlah uang tertentu pada waktu yang ditetapkan. Promes ini
terhutang pada pemengan hutang wesel (kreditur). Promes pada mulanya dibuat dan
ditandatangani oleh pihak yang berjanji untuk melakukan pembayaran (debitur).

Proses pada umumnya akan digunakan:

1. Ketika seseorang atau perusahaan meminjam atau meminjamkan uang.


2. Ketika jumlah transaksi dan periode kredit melebihi batas normal.
3. Dalam rangka penyelesaian utang usaha/piutang usaha.

MELAPORKAN PADA ARUS KAS


Piutang dan investasi jangka pendek disajikan pada neraca sebagai aset, karena transaksi
piutang dan investasi mempengarugi kas, maka dampaknya juga harus dilaporkan pada laporan
arus kas.
Piutang menghasilakan kas ketika perusahaan menagih dari pelanggan. Transaksi tersebut
dilaporkan sebagai aktivitas operasi pada laporan arus kas karena berasal dari operasi penjualan.
JUMLAH HARI PENJUALAN DALAM PIUTANG
Jumlah hari penjualan dalam piutang (day’s sales in receivables), yang juga disebut
periode penagihan piutang (receivables collection period atau days sales outstanding)
memberitahu perusahaan berapa lama waktu yang diperlukan untuk menagih tingkat rata-rata
piutang.
Jumlah dari penjualan piutang dapat dihitung dengan dua langkah logis, pertama
menghitung perputaran piutang, perputaran piutang adalah jumlah beberapa kali rata-rata piutang
dikonversi menjadi kas dalam satu tahun. Kedua. Kita dapat mengonversi jumlah berapa kali ini
ke dalam hari dengan membagi 365 dengan perputaran piutang.

Você também pode gostar

  • Dokumen
    Dokumen
    Documento3 páginas
    Dokumen
    Sinta Yolanda
    Ainda não há avaliações
  • List
    List
    Documento4 páginas
    List
    Sinta Yolanda
    Ainda não há avaliações
  • Bab 10
    Bab 10
    Documento3 páginas
    Bab 10
    Sinta Yolanda
    Ainda não há avaliações
  • Bab 10
    Bab 10
    Documento3 páginas
    Bab 10
    Sinta Yolanda
    Ainda não há avaliações
  • Laporan Keuangan PT Bliss Properti Indonesia TBK Per 30 Juni 2019 PDF
    Laporan Keuangan PT Bliss Properti Indonesia TBK Per 30 Juni 2019 PDF
    Documento83 páginas
    Laporan Keuangan PT Bliss Properti Indonesia TBK Per 30 Juni 2019 PDF
    Sinta Yolanda
    Ainda não há avaliações
  • Dokumen
    Dokumen
    Documento1 página
    Dokumen
    Sinta Yolanda
    Ainda não há avaliações
  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Documento1 página
    Daftar Pustaka
    Sinta Yolanda
    Ainda não há avaliações
  • Rang Kuman
    Rang Kuman
    Documento3 páginas
    Rang Kuman
    Sinta Yolanda
    Ainda não há avaliações
  • Rang Kuman
    Rang Kuman
    Documento3 páginas
    Rang Kuman
    Sinta Yolanda
    Ainda não há avaliações
  • Analisa Laporan Keuangan
    Analisa Laporan Keuangan
    Documento5 páginas
    Analisa Laporan Keuangan
    Sinta Yolanda
    Ainda não há avaliações