Você está na página 1de 11

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.

R DENGAN

DYPSNOE

Disusun Oleh:

Nur Alva Rachmawati

I4B017081

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN

JURUSAN KEPERAWATAN

PURWOKERTO

2018
ASUHAN KEPERAWATAN
NY. R DENGAN DYPSNEU

A. PENGKAJIAN
Tanggal : 9 April 2018
Jam : 09:00 WIB
1. Identitas Klien
Nama : Ny. R
Umur : 52 tahun
Jenis Kelamin: Perempuan
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Rembang, Purbalingga
Nomor RM : 02048934
Diagnosa Medis: Dypsneu e.c. CAP

2. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan utama
Pasien mengeluh sesak nafas, ketika tidur harus menggunakan 3 bantal.
b. Riwayat penyakit sekarang
Klien mengeluh sesak nafas, dan mengeluh nyeri ulu hati seperti tertusuk - tusuk.
Skala nyeri 4. Klien juga mengeluh cengeng pada leher dan kedua kakinya. Klien
mengatakan jika batuknya sulit keluar. Klien mengatakan harus batuk berkali untuk
mengeluarkan dahak.
c. Riwayat penyakit dahulu
Ny. R mengatakan jika sebelum mondok di RS Margono Soekarjo, Ny. R juga
dirawat di RS di Purbalingga dengan keluhan yang sama. Setelah dinyatakan pulang,
pada tanggal 7 April 2018 Ny. R sesak nafas dan kemudian dirawat di RS Margono.
Keluarga Ny. R mengaku jika Ny. R juga menderita asma.
d. Riwayat penyakit keluarga
Klien mengatakan jika ayah Ny. R juga menderita asma dan tekanan darah tinggi.
3. Pola Kesehatan Fungsional
a. Persepsi kesehatan dan pola manajemen kesehatan
Klien mengatakan jika kesehatan yang utama karena jika klien dalam keadaan sakit
kebutuhan keluarga menjadi terganggu seperti tidak ada yang merawat suaminya.
Klien selalu memeriksakan diri ketika klien mengalami keluhan kesehatan ke
fasilitas kesehatan terdekat.
b. Pola nutrisi metabolik
Klien mengatakan jika makanan dari RS tidak pernah habis. Klien merasa nafsu
makan menurun semenjak masuk Rumah Sakit. Pada saat pengkajian, klien hanya
menghabiskan ½ porsi dari yang diberikan oleh Rumah Sakit.
c. Pola eliminasi
Klien mengatakan jika klien BAK dan BAB di kamar mandi dengan dibantu oleh
anaknya, frekuensi BAK 7x/hari dengan urine berwarna kuning sedangkan BAB
1x/hari dengan konsistensi lembek. Klien mengatakan tidak ada nyeri ketika BAK
ataupun BAB.
d. Pola aktivitas – latihan
Klien mengatakan jika aktivitas masih dibantu anaknya seperti berpakaian, mandi,
berpindah, dan berjalan.
e. Pola kognitif – persepsi diri
Klien mengatakan bahwa penyakitnya adalah asma dan sering kambuh. Apabila
penyakit klien kambuh, klien berobat ke Puskesmas.
f. Pola konsep diri
Klien percaya apabila klien menjalani pengobatan dengan baik, pasti penyakitnya
akan segera sembuh. Klien mengatakan walaupun klien tidak nafsu makan tetapi
klien selalu minum obat dengan teratur.
g. Pola peran hubungan
Klien mengatakan jika klien berhubungan baik dengan suami dan anak – anaknya.
Klien mengaku jika suaminya jarang menunggui klien di Rumah Sakit karena
suaminya bekerja. Klien juga mengatakan jika klien selalu berkomunikasi dengan
anak – anaknya.

h. Seksualitas
Klien memiliki 7 anak dan 4 cucu.
i. Pola toleransi stress koping
Klien menerima tentang sakitnya, akan tetapi klien berharap jika penyakitnya dapat
segera berkurang atau sembuh.
j. Pola nilai – keyakinan
Klien melakukan ibadah di tempat tidur dengan dibantu oleh anaknya selama
menjalani perawatan di Rumah Sakit.

4. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum : Compos mentis, GCS 15
b. Tanda – tanda vital : TD: 130/75 mmHg, RR: 28 x/menit
N: 88 x/menit, S: 37,3o C
c. Kepala: Mesocephal, rambut susah dicabut, konjungtiva tak anemis, mata simetris,
telinga simetris, hidung tak ada polip.
d. Thoraks: Inspeksi : tidak ada lesi, tak ada deviasi trakea,
Palpasi : tak ada massa, pengembangan paru kanan kiri seimbang
Auskultasi : ronkhi
Perkusi : sonor
e. Abdomen: Inspeksi : datar, tak ada lesi, pusat tak menonjol
Auskultasi : bising usus 16 x/menit,
Perkusi : pekak di kuadran kanan atas, timpani di kuadran kiri atas
Palpasi : ren tidak teraba, tak terba massa di abdomen, tak ada
nyeri tekan
f. Ekstremitas: kedua tangan dan kaki pasien dapat bergerak bebas. Infus ada di sebelah
kiri. Tidak ada edema pada ektremitas, tidak ada deformitas pada sendi – sendi
ektremitas.
g. Genitalia: tak ada kelainan
5. Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan darah
Hari, tanggal Jenis pemeriksaan Hasil Nilai Normal
Senin, 5 April 2018 Hb 12,9 g/Dl 11,7 – 15, 5
Leukosit 7850 g/dL 3600 – 12000
Hematokrit 40 35 – 47
Eritrosit 4,5 3,8 – 5,2 (juta/uL)
Trombosit 237.000 /uL 150.000 – 450.000
Ureum Darah 26,4 mg/dL 14,98 – 38,52
Kreatinin Darah 1,23 mg/dL 0,55 – 1,02
6. Terapi
a. IVFD NaCl 20 tpm
b. Injeksi ceftriaxone 1gr/12jam
c. Injeksi omeprazole 40 mg
d. Oral ISDN 2x5mg
e. Oral acetyl systein 200mg
f. Oral parasetamol 3x500 mg jika demam

B. ANALISA DATA
DATA ETIOLOGI MASALAH
DS: Pengembangan paru yang Pola nafas tidak efektif
- Pasien mengeluh sesak nafas, menurun
ketika tidur harus
menggunakan 3 bantal.
DO:
- RR: 28 x/menit.
- TD: 130/80 mmHg
DS: Penumpukan secret Bersihan jalan nafas tidak
- Klien mengatakan jika efektif
batuknya sulit keluar
- Klien mengatakan harus batuk
berkali untuk mengeluarkan
dahak
DO:
- Klien terlihat terbatuk – batuk
- RR 28x/menit
DS: Agen biologis Nyeri akut
- Klien mengeluh nyeri ulu hati
seperti tertusuk - tusuk
DO:
- Skala nyeri 4

C. PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Pola nafas tidak efektif
2. Bersihan jalan nafas
3. Nyeri akut berhubungan dengan

D. RENCANA KEPERAWATAN
NOMOR TUJUAN INTERVENSI RASIONALISASI
DIAGNOSA
I Setelah dilakukan - Aturlah posisi dengan - Posisi semi
asuhan keperawatan memungkinkan ekspansi fowler akan
selama 3x24 jam, paru maksimum dengan meningkatkan
pola nafas tidak semi fowler atau kepala ekspansi paru.
efektif teratasi agak tinggi kurang lebih
30 derajat.
- Kaji pernapasan, irama, - Tachipnea,
kedalaman atau gunakan pernafasan
oksimetri nadi untuk dangkal dan
memantau saturasi gerakan dada tak
oksigen. simetris sering
terjadi karena
ketidaknyaman
gerakan dinding
dada.
- Berikan bantal atau - Sokongan bantal
sokongan agar jalan akan membantu
nafas memungkinkan membuka jalan
tetap terbuka . napas.
- Ajarkan teknik relaksasi - Relaksasi akan
membantu
menurunkan
kecemasan
sehingga
kebutuhan O2
tidak meningkat.
- Kolaborasi oksigen - Pemberian O2
sesuai kebutuhan akan membantu
memenuhi
kebutuhan O2
tubuh.
II Setelah dilakukan - Auskultasi area paru, - Penurunan aliran
asuhan keperawatan catat area penurunan / udara terjadi pada
selama 3x24 jam, tidak ada aliran udara area konsolidasi
bersihan jalan nafas dan bunyi nafas lain. dengan cairan.
efektif. Bunyi nafas
bronkhial (normal
- Kaji frekuensi / pada bronkhus)
kedalaman pernafasan dapat juga terjadi
dan gerakan dada. pada area
konsolidasi.
Krekels terdengar
pada inspirasi.
- Atur posisi semi fowler - Tachipnea,
atau fowler. pernafasan
dangkal dan
gerakan dada tak
simetris sering
terjadi karena
ketidaknyamanan
gerakan dinding
dada/ atau cairan
paru.
- Berikan obat sesuai - Posisi duduk
indikasi : mukoitik, memungkinkan
ekspektoran, upaya nafas lebih
bronkodilator, analgetik. dalam dan lebih
kuat.
- Berikan cairan - Cairan diperlukan
tambahan IV atau untuk
oksigen menggantikan
kehilangan
(termasuk tak
tampak) dan
memobilisasikan
secret.
III Setelah dilakukan - Kaji KU pasien dan - KU pasien
asuhan keperawatan memonitor tanda-tanda menunjukkan
selama 3x24 jam, vital. tingkat aktivitas
nyeri teratasi yang bias
ditoleransi.
- Kaji nyeri pasien - Pengkajian nyeri
- Berikan posisi yang didapatkan untuk
nyaman dari pasien. menentukan
teknik manajemen
nyeri yang tepat.
- Ajarkan latihan teknik - Relaksasi dapat
relaksasi dan distraksi. membuat pasien
merasa lebih
relaks.
- Latih pasien untuk - Pasien dapat
teknik relaksasi kembali melakukan sendiri
dan belajar untuk tanpa bantuan
mandiri. perawat ketika
merasa nyeri.

E. IMPLEMENTASI
NO
NO HARI/TANGGAL JAM IMPLEMENTASI RESPON
DX
1. Senin, 9 April 2018 09:00 III Melakukan DS: klien
bedmaking berterimakasih.
DO: pasien terlihat
nyaman
10:00 I, II, Memberikan DS: klien berterimakasih
III injeksi ceftriaxone DO: obat masuk via IV
dan omeprazole
12:00 III Memberikan diet DS: klien mengatakan
pasien dan akan berusaha untuk
memotivasi untuk menghabiskan makanan.
minum air hangat. DO: klien miring kanan
13:00 II Mengajarkan batuk DS: terimakasih mbak,
efektif saya dapat mengeluarkan
dahak tanpa harus
berkali – kali batuk.
DO: klien dapat
melakukan batuk efektif
2. Selasa, 10 April 22:00 I, II Melakukan injeksi DS: terimakasih mbak
2018 ceftriaxone DO: injeksi ceftriaxone
sudah masuk via IV.
05:00 I Kompres air hangat DS: terimakasih mbak.
pada bagian ulu DO: klien dapat
hati dan melakukan teknik nafas
mengajarkan dalam
relaksasi nafas
dalam
06:00 I, II Mengevaluasi DS: Klien mengatakan
batuk efektif yang sudah dapat melakukan
sudah diajarkan batuk efektif.
DO: dahak klien dapat
keluar.
3. Rabu, 11 April 22:00 I, II Melakukan injeksi DS: klien berterimakasih
2018 ceftriaxone DO: injeksi sudah masuk
05:00 I, II Mengevaluasi DS: klien mengatakan
batuk efektif klien merasa sudah lebih
mendingan
DO: klien masih terlihat
batuk, RR=24x/menit
06:00 I, II, Mengubah posisi DS: klien mengatakan
III klien menjadi semi nyeri sudah berkurang
fowler Klien mengatakan sesak
berkurang.
DO: skala nyeri 2

F. EVALUASI
NO
NO HARI/TANGGAL EVALUASI
DX
1. Sabtu, 11 April I S:
2018 - Klien mengatakan merasa sudah lebih mendingan.
- Klien mengatakan sesak berkurang
O:
- Klien masih terlihat batuk
- RR=24x/menit.
A: Masalah teratasi sebagian
P: Lanjutkan intervensi
2. Sabtu, 11 April II S:
2018 - Klien mengatakan merasa sudah lebih mendingan.
- Klien mengatakan sesak berkurang
O:
- Klien masih terlihat batuk
- RR=24x/menit.
A: Masalah teratasi sebagian
P: Lanjutkan intervensi
3. Sabtu, 11 April III S:
2018 Klien mengatakan nyeri sudah berkurang
O:
Skala nyeri 2
A:
Masalah teratasi
P:
Hentikan implementasi

Você também pode gostar