Você está na página 1de 3

1.

Alkohol
a. Pengeertian

Alkohol sering dipakai untuk menyebut etanol, yang juga disebut grain alcohol; dan kadang
untuk minuman yang mengandung alkohol. Hal ini disebabkan karena memang etanol yang
digunakan sebagai bahan dasar pada minuman tersebut, bukan metanol, atau grup alkohol
lainnya. Begitu juga dengan alkohol yang digunakan dalam dunia farmasi. Alkohol yang
dimaksudkan adalah etanol. Sebenarnya alkohol dalam ilmu kimia memiliki pengertian yang
lebih luas lagi.

b. Tata nama

-IUPAC
1) Pemberian nama alkohol dilakukan dengan mengganti akhiran –a pada nama alkana dengan –ol.

2) Tentukan rantai utama (rantai dengan jumlah atom karbon paling panjang.

3) Tentukan substituen yang terikat rantai utama.

4) Penomoran substituen dimulai dari ujung yang terdapat gugus hidroksi (-OH) dengan nomor atom
C paling rendah.

5) Jika terdapat 2/lebih substituen berbeda, dalam penulisan harus disusun berdasarkan urutan
abjad huruf pertama nama substituen.

6) Awalan di-, tri-, sek-, ters-, tidak perlu diperhatikan dalam penentuan urutan abjad sedangkan
awalan yang tidak dipisahkan dengan tanda hubung (antara lain : iso-, dan neo-) diperhatikan dalam
penentuan urutan abjad.
b. Trivial (Nama Umum)
1) Tentukan gugus alkil yang mengikat gugus hidroksil.

2) Tambahkan akhiran “alkohol” setelah nama substituen.

c. Pembuatan alkohol
 Mereaksikan Alkil Halida (Haloalkana) dengan Basa
Reaksi antara alkil halida dengan basa akan menghasilkan alkohol dan garam.

RX + KOH → ROH + KX
Cara ini digunakan secara khusus untuk membuat amil alkohol dalam skala besar, yaitu
dengan mereaksikan kloropentana dan KOH. Dari hasil eksperimen dapat disimpulkan bahwa
alkil iodida lebih cepat reaksinya daripada alkil bromida maupun alkil klorida. Selain itu
halida primer menghasilkan hasil alkohol yang lebih banyak dibandingkan dengan alkil
halida sekunder maupun tersier.

 Mereduksi Aldehida dan Keton

Reaksi aldehida oleh hidrogen menghasilkan alkohol primer.


RCHO + H2 → ROH
Sedangkan reaksi keton oleh hidrogen menghasilkan alkohol sekunder.
ROR + H2 → ROH
Alkohol tersier tidak dapat dihasilkan melalui reaksi reduksi.

 Hidrolisis Alkil Hidrogensulfat

Pembuatan alkohol dengan cara hidrolisis alkil hidrogen sulfat banyak digunakan untuk
membuat etanol perdagangan. Senyawa etil hidrogensulfat yang diperlukan dibuat dari reaksi
adisi H2SO4 pada etena

CH3-CH2-SO3H + H2O → CH3CH2OH + H2SO4

 Hidrasi Alkena
Alkena jika dikenai reaksi hidrasi dengan adanya asam encer akan menghasilkan alkohol.
Sebagai contoh, hidrasi etilena akan menghasilkan etil alkohol (etanol). Reaksinya adalah:

CH2=CH2 + H2O ⇌ CH3CH2OH

 Hidrolisis Ester
Rumus ester suatu asam organik adalah RCOOR’. Bila ester tersebut dihidrolisis dapat
menghasilkan alkohol dan asam karboksilat menurut persamaan reaksi:

RCOOR’ + H2O ⇌ RCOOH + R’OH


Cara hidrolisis ini ditempuh saat tidak ada cara lain untuk membuat suatu alkohol yang
diperlukan.

 Pembuatan Alkohol Menggunakan Reagen Grignard


Alkohol primer, sekunder dan tersier dapat dibuat dengan reagen Grignard. Reagen Grignard
adalah senyawa organometalik dengan rumus umum RMgX.

Langkah 1: CH3-Mg-Cl + HCHO → CH3-CH2-OMgCl


Langkah 2: CH3-CH2-OMgCl + H2O → CH3-CH2-OH + MgCl(OH)

Você também pode gostar