Você está na página 1de 3

E.

Bagaimanakah Melakukan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) dalam Layanan


KB?

Konseling klien merupakan bagian tak terpisahkan dari pelayanan KB. Bahan-bahan KIE yang
sesuai dan dapat diterima secara budaya akan membantu setiap individu dan para pasangan
dalam memilih penggunaan alat kontrasepsi. Informasi tersebut harus mencakup keuntungan dan
keterbatasan dari tiap metode KB, penjelasan mengenai pemakaian yang benar dan metode
darurat seandainya terjadi kegagalan. Selain itu, bahan-bahan bacaan dengan gambar dan contoh-
contoh kontrasepsi untuk diperlihatkan pada klien juga sangat membantu, khususnya ditempat-
tempat dimana tingkat melek huruf masih rendah. Pada saat program KB meluas, pastikan bahwa
materi KIE diadaptasi untuk meningkatkan kualitas pelayanan yang disediakan.

F.Bagaimanakah Menyediakan Layanan KB ?

Konsultasi KB

Kontak pertama antara penyedia dan kliean dapat dilakukan:

1.pendaftaran dan pencatatan riwayat kespro dan riwayat medis

2.pemeriksaan fisik (Jika diindikasikan dari riwayat) yang mungkin mencakup pemeriksaan
panggul (Misalnya untuk memeriksa pendarahan dari vagina yang tidak jelas penyebabnya)

3.konseling mengenai metode kontrasepsi yang tersedia dan pilihan klien dengan
mempertimbangkan risiko IMS/HIV serta riwayat medis

4.menyediakan metode kontrasepsi pilihan dan penjelasan mengenai cara pengguannya

5.lakukan konseling mengenai pemakaian kontrasepsi yang benar kepada klien, termasuk cara
penggunaan, apa yang harus dilakukan apabila lupa minum dan tempat untuk mengakses
kontrasepsi darurat jika diperlukan. Selain itu, jelaskan kemungkinan efek samping, dan
yakinkan kembali klien bahwa ia dapat kembali ke fasilitas kesehatan kapan saja untuk
penanganan efek samping untuk mengganti metode KB.

6.menjadwalkan kunjungan lanjutan atau kunjungan oleh petugas lapangan

7.berikan tanggal kunjungan ulang kepada pengguna KB baru. Kunjungan lanjutan semacam ini
akan memberikan kesempatan kepada klien untuk bertanya mengenai penggunaan kontrasepsi
dan efek samping yang mungkin telah dialaminya.

8.mendokumentasi kunjungan dengan menggunakan materi pengumpulan data standard an


catatan pasien.
Pada beberapa metode KB seperti pil, kondom dan suntik, klien harus memiliki kontak berulang
dengan penyedia pelayanan distribusi berbasis masyarakat atau Bidan untuk memperoleh
kontrasepsi. Ketika pengguna telah berbasis dengan suatu metode, kunjungan lanjutan, klien
harus diyakinkan mengenai akses segera jika ia mengalami kesulitan. Ketika mengatur
kunjungan lanjutan, penyedia layanan KB harus peka terhadap kemampuan membaca klien dan
mengginakan alat bantu yang sesuai untuk memastikan bahwa informasi yang disampaikan
dipahami oleh klien.

Diagnosa Kehamilan

Diagnosa kehamilan sangat penting karena seorang penyedia pelayanan KB tidak boleh
memberikan metode KB kepada klien yang sedang hamil. Kemampuan untuk mendiagnosa
kehamilan fase awal akan bervariasi tergantung pada sumber daya dan kondisi. Tes kehamilan
yang dapat diandalkan akan sangat berguna tetapi mungkin tidak tersedia. Pemeriksaan dalam,
jika dilakukan oleh penyedia layanan yang terampil akan memberikan hasil yang dapat
diandalkan dalam rentang waktu 8-10 minggu sejak hari pertama periode menstruasi terakhir.
Jika tak satu pun dari kedua pilihan tersebut dapat dilakukan, daftar periksa di halaman berikut
ini dapat digunakan oleh penyedia layanan, untuk meyakinkan bahwa klien tidak sedang hamil.

G.Metode KB

Penyedia pelayanan KB harus menjelaskan karakteristik setiap metode KB, cara penggunaan,
efektivitas, keamanan dan efek samping. Penyedia pelayanan KB harus tahu bagaimana metode
tersebut mempengaruhi penularan IMS dan HIV, kecocokan untuk klien yang memiliki
kebutuhan khusus (Seperti klien dengan AIDS dan ibu menyusui) serta lama waktu antara
penghentian metode KB dan kembalinya kesuburan. Pastikan bahwa penyedia memiliki
pengetahuan untuk semua metode KB yang tersedia ditempatnya dan mampu menggunakan
informasi itu sesuai dengan tujuan reproduksi dari setiap klien.

Metode kesuburan

Pemakaian metode kesuburan yang efektif mengharuskan perempuan mengetahui cara


mengindentifikasi waktu awal/mulai dan akhir masa subur dalam siklus menstruasinya. Metode
ini mencakup metode yang sesuai pada gejala-gejala kesuburan, seperti mengukur suhu tubuh
basal atau sekresi serviks harian (Metode dua hari) atau metode yang didasarkan pada kalender
yang dicatat setiap hari dalam siklus menstruasi (Metode Hari Standar). Pemakaian metode ini
mengharuskan adanya kerjasama dari pasangan. Metode kesuburan cocok, khususnya, untuk
orang-orang yang tidak ingin menggunakan metode-metode lain, karena alasan medis, alasan
keagamaan atau keyakinan pribadi. Penyedia layanan harus memberitahukan kepada pasangan
bahwa metode ini tidak melindungi mereka dari IMS, termasuk infeksi HIV, dank arena
efektivitasnya yang rendah maka metode ini tidak cocok jika kehamilan merupakan suatu risiko
yang tak bisa diterima untuk kesehatan ibu.

Kontrasepsi Hormonal

Kontrasepsi hormonal mengandung progesterone saja atau kombinasikan dengan estrogen untuk
mencegah seorang perempuan berovulasi. Kontrasepsi ini mudah diperoleh, sangat efektif dan
mudah digunakan. Terdapat beberapa cara pemberian (oral/diminum, disuntikkan, susuk). Ketika
seorang perempuan memilih metode hormonal, ia harus mendapat konseling mengenai
pemakaian kontrasepsi yang benar, apa yang perlu dilakukan jika ada dosis yang terlewat dan .

DAFTAR PUSTAKA

Kementrian kesehatan, Buku pedoman nasional Kesehatan Reproduksi dalam situasi bencana,
2014

UNFPA. 2010. Pedoman Lapangan Antar-lembaga Kesehatan Reproduksi dalam Situasi Darurat
Bencana: Revisi untuk Peninjauan Lapangan. Jakarta: UNFPA

Você também pode gostar