Você está na página 1de 7

KATA PENGANTAR

Segala puji hanya bagi Allah, kami memuji-Nya, memohon pertolongan


dan ampunan kepada-Nya, kami berlindung kepada Allah dari kejahatan diri-
diri kami dan kejelekan amal perbuatan kami. Barangsiapa yang Allah beri
petunjuk, maka tidak ada yang dapat menye-satkannya, dan barangsiapa yang
Allah sesatkan, maka tidak ada yang dapat memberinya petunjuk.
Aku bersaksi bahwasanya tidak ada sesembahan yang berhak diibadahi
dengan benar kecuali Allah saja, tidak ada sekutu bagi-Nya, dan aku bersaksi
bahwasanya Nabi Muhammad adalah hamba dan Rasul-Nya.
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-
bena r takwa kepada-Nya, dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam
keadaan beragama Islam.” (QS. Ali ‘Imran: 102)
“Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Rabb-mu yang telah
menciptakanmu dari diri yang satu, dan daripadanya Allah menciptakan
isterinya, dan dari-pada keduanya Allah memperkembang-biakkan laki-laki dan
perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan
(menggunakan) Nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan
(peliharalah) hubungan silaturahmi. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan
menga-wasimu.” (QS. An-Nisaa’: 1)
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan
ucapkanlah perkataan yang benar, niscaya Allah memperbaiki bagimu amalan-
amalanmu dan mengampuni bagimu dosa-dosamu. Dan barangsiapa mentaati
Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang
besar.” (QS. Al- Ahzaab: 70-71)
Amma
ba’du:

1
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam ilmu Sharaf fi'il terbagi menjadi dua : Fi'Il shahih dan mu'tal. Kedua
jenis fi'il tersebut berbeda dalam perubahannya dengan dhamir. Hal utama yang
membuat kedua fi'il tersebut sangat berebeda adalah ada tidaknya huruf –
huruf 'illah dan letaknya. Kedua fi'il tersebut juga terbagi menjadi beberapa
bagian. Secara ringkas perbedaan antara fi'il shahih dan mu'tal adalah pada
fi'il shahih tidak terdapat huruf
'illah dan pada fi'il mu'tal terdapat huruf 'illah. Agar dapat menggunakan bahasa
Arab dengan baik perlu pengetahuan yang cukup tentang pemahaman dan
perubahan wazan fi'il tersebut. Pada kesempatan kali ini penulis akan
mengenalkan kepada pembaca salah satu bagian dari fi'il mu'tal, yaitu fi'il lafif
maqrun.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu tashrif fi'il maqrun?
2. Mengapa dinamakan lafif maqrun?
3. Bagaimana tashrif lughawiy fi'il lafif maqrun?
C. Tujuan
Pembahasan ini bertujuan untuk mengenalkan kepada pembaca tentang
fi'il lafif maqrun dan bagaimana perubahan wazan dalam fi'il lafif maqrun. Selain
itu makalah ini juga dibuat untuk menambah pemahaman penulis tentang fi'il
lafif maqrun serta sebagai tugas dalam ujian akhir kaderisasi Annajiyyah pada
pelajaran sharf.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Lafif Maqrun

Pengertian Bina’ Lafif Maqrun ialah kalimah yang dua huruf asalnya
kumpul dan tidak terpisah (huruf ‘ilat sebagai ‘ain dan lam fi’ilnya).

B. Tujuan Penamaan Lafif Maqrun

Dinamakan Bina’ Lafif Maqrun karena dua huruf ‘ilat yang bersamaan
tersebut

tidak terpisah oleh huruf shohih.


Contoh: ‫ ىوش‬yang asalnya ‫ يوش‬yang ‘ain dan lam fi’ilnya berupa huruf ‘ilat.

C. Tahsrif Fi'il Lafif Maqrun dengan Dhami

Terdapat 3 cara utama dalam mentashrif fi'il lafif maqrun ketika


bersambung dengan dhomir. Ketiga cara tersebut adalah sebagai berikut :
1. Membiarkan huruf 'illah sebagaimana adanya

2. Menghilangkan huruf 'illah

3. Menghilangkan huruf illah dan mengganti huruf 'illah dengan


huruf yang lain
Perlu diketauhi bahwa huruf illah yang dimaksudkan dalam pembagian
di atas adalah hururf illah yang terdapat pada lam fi'il bukan huruf illah yang
terdapat pada 'ain
fi'il.
Mentahsrif fi'il lafif maqrun dengan cara membiarkan huruf 'illah
sebagaimana adanya dapat ditemui ketika fi'il tersebut bersambung dengan
dhamir mutakallim mufrad atau jamak, mukhatab mufrad atau jamak, ghaib
mufrad dan mustanna, dan ghaibah jamak. Pada fi'il madhi' hanya dapat ditemui
ketika bersamung dengan ghaib mufrad saja. Sementara pada fi'il amr tidak

3
terdapat huruf 'illah yang dibiarkan sebagaimana adanya.
Huruf 'illah dihilangkan ketika menthashrif fi'il madhi lafif maqrun adalah
ketika fi'il tersebut bertemu dengan dhamir ghaibah mufrad saja. Pada fi'il
mudhari' huruf- huruf 'illah tetap ada hanya saja terdapat perubahan. Sementara
pada fi'il amr huruf
'illah dihilangkan ketika bersambung dengan dhamir mukhatab mufrad.

Cara terakhir untuk mentahsrifkan fi'il lafif maqrun yang bersambung


dengan dhamir adalah menghilangkan huruf illah dan menggantikannya dengan
yang lain. Cara ini dapat ditemui ketika mentashrif fi'il madhi lafif maqrun yang
bersambung dengan dhamir ghaib jamak dan ghaibah mustanna. Pada saat
bersambung dengan ghaib jamak, maka hururf illah diganti dengan huruf waw
dan pada ghaibah mustanna hururf illah diganti dengan huruf ta'. Pada fi'il
mudhari' cara ini dapat ditemui ketika fi'il tersebut bersambung dengan dhamir
mutakallim jamak dan mukhatab jamak. Pada fi'il amr cara ini dapat ditemui
ketika fi'il tersebut bersambung dengan mukhatab jamak.
Agar dapat memahami lebih jelas ketiga cara tersebut, penulis
mencantumkan tabel tahsrif lughawiy fi'il lafif maqrun di bawah ini ini :

‫رم‬ ‫عراض‬ ‫يــضاــمـ‬ ‫رــئاــمــ‬


‫لأا‬ ‫ملا‬ ‫ـلا‬ ‫ضلا‬

‫يو‬ ‫تي‬ ‫اـ ن أ‬


‫طأ‬ ‫وط‬
‫يو‬ ‫ان ي‬ ‫نـحـ‬
‫طن‬ ‫وط‬ ‫ن‬
‫و‬ ‫يو‬ ‫تي‬ ‫تـنأ‬
‫ط‬ ‫طت‬ ‫وط‬
‫يو‬ ‫ني و‬ ‫تي‬ ‫تـن‬
‫ا‬
‫طا‬ ‫طت‬ ‫وط‬ ‫أ‬
‫اي و‬ ‫نايو‬ ‫امتي‬ ‫امت‬
‫طا‬ ‫طت‬ ‫وط‬ ‫نأ‬
‫اوو‬ ‫نوو‬ ‫مت ي‬ ‫مت نأ‬
‫طا‬ ‫طت‬ ‫وط‬
‫نيو‬ ‫ني و‬ ‫نت ي‬ ‫ن‬
‫طا‬ ‫طت‬ ‫وط‬ ‫ت نأ‬
‫يو‬ ‫ى‬ ‫وه‬
‫طي‬ ‫وط‬

4
‫يو‬ ‫تو‬ ‫يه‬
‫طت‬ ‫ط‬
‫نايو‬ ‫اي‬ ‫امه‬
‫طي‬ ‫و‬
‫نايو‬ ‫ات‬ ‫امه‬
‫ط‬
‫طت‬ ‫و‬
‫نوو‬ ‫او‬ ‫مه‬
‫ط‬
‫طي‬ ‫وط‬
‫ني و‬ ‫ني‬ ‫نه‬
‫طي‬ ‫وط‬

‫‪5‬‬
BAB III
PENUTUP

Lafif maqrun adalah fi'il mu'tal yang terdapat dua huruf 'illah yang
berdekatan. Cara mentashrifkan fi'il lafif maqrun yang bersambung dengan
dhamir adalah dengan
3 cara : membiarkan huruf 'illah tetap ada, membuang huruf 'illah, dan mengganti
huruf

'llah dengan yang huruf lain.

Demikian tugas makalah ini penulis buat untuk menyelesaikan tugas


akhir kaderisasi. Penulis ucapkan terima kasih kepada Dosen Pembimbing,
Ustadzah Eki, yang telah memberi penulis kesempatan untuk menyusun
makalah ini. Saran dan kritikan yang membangun sangat penulis harapkan
agar makalah ini dapat bermanfaat bagi banyak orang di kemudian hari. Penulis
mohon maaf jika makalah ini terdapat banyak kekurangan. Atas perhatiannya
penulis ucapkan terima kasih.

6
DAFTAR PUSTAKA

Silsilah ta'limil Al'arabiyyah mustawa' atsaalis


https://nahwusharaf.wordpress.com/belajar-ilal/bentuk-
bina/bina-lafif/

Você também pode gostar