Você está na página 1de 12

Jurnal Keluarga Sehat Sejahtera Vol.

15 (30) Desember 2017


p-ISSN: 1693-1157, e-ISSN: 2527-9041

PERANAN ORANG TUA DALAM MENCEGAH TAWURAN


ANTAR PELAJAR

Fatma Tresno Ingtyas*


Surel: fingtyas@yahoo.com

ABSTRACT

Brawl is a negative interaction and has fatal consequences. Brawl between students
nowadays is a very annoying problem of order and security in the surrounding
environment. Interschool student brawls seem to have become a black spot in the world
of education in Indonesia. According to the records of the National Commission for Child
Protection (Komnas PA), the incidence of fights during the year 2011 has claimed 82
lives, not including the wounded. Each year the fight was not the case on the wane, but it
is growing. Brawl between students arise as a result of excessive solidarity , as a result
of mental thuggery, internal factors ( lack of religious upbringing, the influence of
friends), and external factors (lack of parental and economic factors), are all factors
brawl between students. Education in the family (parents) are very important as a basic
foundation that forms the character of the child from the beginning. The role of parents is
not only limited to instill norms of early life. They should continue to play an active role,
especially when the children hit their teens, where these kids started looking for identity.
1) Building the Moral Development of the Child, 2) Parents follow the development of
children's moral behavior, 3) Establish good communication with children, 4) Keeping
family harmony, 5) Giving the correct approach to religion, and 6) As a true Mediator.

Kata Kunci: Orang Tua dan Tawuran Pelajar

PENDAHULUAN

T
awuran merupakan sebuah Tawuran antar pelajar selalu
interaksi yan1g negatif dan menjadi agenda perbincangan setiap
berakibat sangat fatal. tahunnya, masalah ini bukan
Tawuran selalu menjadi topik merupakan masalah baru, dan jangan
hangat di media masaa, baik di dianggap masalah yang ringan.
media Internet atau media lainnya. Padahal kalau kita kaji masalah
Lantas, mengapa hal ini selalu tawuran antar pelajar akan membawa
terjadi dikalangan siswa atau remaja dampak panjang, bukan hanya bagi
?. Hal yang wajar ketika orang bilang pelajar yang terlibat namun juga
bahwa "darah muda" sehingga ketika keluarga, sekolah serta lingkungan
ada konflik, maka akan terpancing masyarakat di sekitarnya. Tawuran
emosi. Sehingga, menimbulkan anatar pelajar saat ini sudah menjadi
masalah yang menjadi dilema untuk masalah yang sangat mengganggu
kita. ketertiban dan keamanan di
lingkungan sekitarnya. Saat ini
tawuran antar pelajar tidak hanya
terjadi di lingkungan atau sekitar
*)
Dra. Fatma Tresno Ingtyas, M.Si. Dosen
Jurusan PKK FT UNIMED sekolah saja, namun terjadi di jalan-

PUSDIBANG – KS UNIMED 1
Fatma Tresno Ingtyas, Peran Orang Tua Dalam…. Hal. 1 - 12

jalan umum, tidak jarang terjadi tidak bertindak atas dasar politik atau
pengrusakan fasilitas publik. ekonomi, tetapi untuk identitas
Penyimpangan pelajar ini kebanggaan, ," kata Devie kepada
menyebabkan pihak sekolah, guru Kompas.com,Jumat (11/10/2013).
dan masyarakat yang melihat pasti "Maka, pendekatan yang sifatnya
dibuat bingung dan takut bagaimana pengajaran moral factor utama.
cara melerainya sampai akhirnya Menurut Devi, pendekatan yang
mengambil korban jiwa baik cedera bersifat penyuluhan dari orangtua,
maupun meninggal dunia. guru, atau pihak lain dianggap para
Tawuran pelajar antar pelajar sebagai orang luar yang tidak
sekolah sepertinya sudah menjadi tahu apa-apa tentang persoalan
noda hitam di dunia pendidikan "dendam antar sekolah" yang telah
Indonesia. Tawuran seakan berlangsung turun-temurun. Oleh
dilestarikan sebagai warisan budaya, karena itu, kata Devie, perlu
diwariskan dari satu angkatan pelajar perombakan sistem yang lebih
senior ke juniornya selama bertahun- represif untuk menekan kultur
tahun, seperti pada kasus tawuran kekerasan ke generasi selanjutnya.
antara SMUN 6 dan SMUN 70 di "Kebijakan yang diterapkan yaitu
Jakarta yang telah merebak sejak pemibinaan serius serta ancaman
tahun 1980an. Menurut Catatan bahwa catatan kriminal akan
Komisi Nasional Perlindungan Anak berdampak buruk bagi masa depan
(Komnas PA), insiden tawuran para siswa," ujarnya.
sepanjang tahun 2011 telah Perselisihan antar pelajar di
memakan 82 korban jiwa, tidak Jakarta kini mulai menjurus ke arah
termasuk yang menderita luka-luka. kejahatan. Selain menggunakan
Setiap tahunnya kasus tawuran pun senjata tajam, pelaku tawuran kini
bukannya semakin berkurang, tetapi mulai menggunakan cairan
semakin bertambah.(Maddie, 2012) berbahaya untuk melukai sasarannya.
Pengamat sosial dari Dua kasus penyiraman air keras
Universitas Indonesia, Devie terjadi dalam satu pekan terakhir,
Rahmawati, mengatakan, antara lain di sebuah bus PPD 213 di
pencegahan tawuran pelajar tak bisa Jalan Jatinegara Barat, Jakarta
dilakukan hanya dengan imbauan Timur, pada Jumat pekan lalu dan di
dan penyuluhan. Tindakan tegas Jalan Garuda, Kemayoran, Jakarta
terhadap pelaku tawuran dinilai akan Pusat, pada siang tadi. Berbagai cara
lebih efektif memutus rantai tradisi untuk meredam peningkatan kasus
tawuran itu. Devie berpendapat, tawuran memang tengah diupayakan
tawuran antar pelajar merupakan terutama dari pihak sekolah. Sejauh
bentuk kekerasan yang khas. ini pihak sekolah telah didaulat untuk
Menurutnya, para pelaku tawuran mengantisipasi tawuran mulai dari

2 p-ISSN : 1693 - 1157, e-ISSN : 2527 - 9041


Jurnal Keluarga Sehat Sejahtera Vol. 15 (30) Desember 2017
p-ISSN: 1693-1157, e-ISSN: 2527-9041

penegasan peraturan sekolah, upaya antar pelajar yang diakibatkan


penambahan ekstrakurikuler sekolah, karena rasa setia kawan harus segera
kompetisi olahraga antar sekolah, dihentikan, karena hal ini akan
hingga saran untuk penghapusan memicu kawan-kawan yang lain
seragam sekolah. Terlepas dari peran untuk mendapatkan hak atau
aktif sekolah, peran orang tua juga perlakuan yang sama pada waktu
perlu diprioritaskan dalam upaya mengalami permasalahan. Ini dapat
mengatasi tawuran pelajar. menjadikan pelajar malas dalam
menyelesaikan masalah dirinya
PEMBAHASAN sendiri, tanpa mau menyelesaikan
1. Tawuran Antar Pelajar Akibat sendiri dan cenderung tidak berani
Rasa Setia Kawan yang bertangung jawab. Menjadi
Berlebihan ketergantungan dan akan
Rasa setia kawan atau lebih menimbulkan dampak yang negatif
dikenal dengan sebutan rasa bagi pertemanan itu sendiri (Anne
solidaritas adalah hal yang lumrah Ahira. Com .Sosial budaya, Sosial,
atau biasa kita temukan dalam Fenomena Sosial , 2013).
kehidupan, misalnya dalam
persahabatan rasa setia kawan akan 2. Tawuran Antar Pelajar Akibat
menjadi alasan mengapa Jiwa Premanisme
persahabatan bisa menjadi kuat.. Ia Premanisme bukan istilah
bisa akan menjadi indah ketika yaang asing lagi. Premanisme yang
ditempatkan dalam porsi yang pas berasal dari kata”Preman” adalah
dan seimbang. Namun rasa setia sebutan orang yang cenderung
kawan yang berlebihan akan memakai kekerasan fisik dalam
menyebabkan hal yang buruk salah menyelesaikan permasalahannya.
satunya adalah mengakibatkan Kemenangan diukur karena kekuatan
tawuran antar pelajar. Mungkin dari fisiknya bukan intelektualitasnya.
kita pernah mendengar tawuran antar Premanisme bertolak belakang
pelajar yang dipicu karena dengan jiwa seorang pelajar, yang
ketersinggungan seorang siswa yang dituntut kecerdasan berfikir,
tersenggol oleh pelajar sekolah lain kecerdasan mengelola emosi, dll.
saat berpapasan di terminal atau Jiwa premanisme dalam jiwa
masalah kompleks lainnya misalnya pelajar dapat dihilangkan karena dia
permasalahn pribadi rebutan tidak semerta-merta muncul begitu
perempuan. saja, ia disebabkan oleh sesuatu hal.
Pemahaman arti sebuah Oleh karenanya, kita perlu
persahabatan memang perlu mengetahui faktor penyebab sikap
dipahami oleh masing-masing premanisme dalam diri pelajar.
individu pelajar itu sendiri. Tawuran Faktor dari luar diri pelajar adalah

PUSDIBANG – KS UNIMED 3
Fatma Tresno Ingtyas, Peran Orang Tua Dalam…. Hal. 1 - 12

faktor yang sangat dekat dapat pada saat anak-anak menginjak usia
mempengaruhi ke dalam diri pelajar. remaja, di mana anak-anak ini mulai
Contoh : mencari jati diri.
1. Tayangan-tayangan di Faktor internal yang paling
televisi, baik film ataupun besar adalah kurangnya didikan
liputan berita yang agama. Jika pendidikan agama yang
menceritrakan atau sengaja diberikan mulai dari rumah sudahlah
mengekspose tema-tema bagus atau jadi perhatian, tentu anak
kekerasan dapat akan memiliki akhlak yang mulia.
mempengaruhi psikis remaja Dengan akhlak mulia inilah yang
2. Kekerasan yang terjadi di dapat memperbaiki perilaku anak.
rumah, kekerasan yang Ketika ia sadar tindakannya salah
dimaksud bukan hanya dan dapat menimbulkan dosa maka
individu pelajar saja, yang ia akan sadar untuk berbuat baik dan
menjadi korban kekerasan bersikap lemah lembut. Jika anak
namun kekerasan yang terjadi diberikan pendidikan agama yang
pada satu anggota keluarga, benar, maka pasti ia akan terbimbing
dapat mempengaruhi psikis pada akhlak yang mulia. Buah dari
individu. Hal ini yang akan akhlak yang mulia adalah akan
menyebabkan trauma atau punya sikap lemah lembut terhadap
kekerasan beruntun yang sesama.Jadi tidak semua anak mesti
diakibatkan karena cerdas. Jika cerdas namun tidak
menganggap kekerasan memiliki akhlak mulia, maka ia pasti
adalah hal yang wajar. akan jadi anak yang brutal, preman
dan nakal, apalagi jika ditambah jauh
3. Faktor-Faktor Penyebab dari agama.(Abduh,2012).
Terjadinya Tawuran Pelajar
b. Pengaruh Teman
3.1 Faktor Internal Faktor lainnya yang ini masih
masuk faktor internal adalah
a. Kurangnya Didikan lingkungan pergaulan yang jelek.
Agama menjelaskan bagaimana pengaruh
lingkungan yang jelek terhadap diri
Pendidikan dalam keluarga anak.Biasanya karena pengaruh
sangat penting sebagai landasan teman, takut dibilang “cupu loe ga
dasar yang membentuk karakter anak mau ikut tauran, punya nyali ga
sejak awal. Peran orang tua tidak loe..??” atau “ini kan buat kebaikan
hanya sebatas menanamkan norma- sekolah kita, klo loe ga ikut mending
norma kehidupan sejak dini. Mereka ga usah jadi temen gue”. Kalau anak
harus terus berperan aktif, terutama sudah memiliki agama yang bagus

4 p-ISSN : 1693 - 1157, e-ISSN : 2527 - 9041


Jurnal Keluarga Sehat Sejahtera Vol. 15 (30) Desember 2017
p-ISSN: 1693-1157, e-ISSN: 2527-9041

ditambah ia tahu bagaimana perkelahian. Karena di antara mereka


pergaulan yang buruk mesti dijauhi, merasa dianggap rendah ekonominya
ditambah dengan ia tidak mau dan akhirnya ikut tawuran agar dapat
perhatikan ucapan kawannya atau dianggap jagoan.
kakak angkatannya “cupu” atau Jika anak walau ia berekonomi
“culun”. Tentu ia tidak mau terlibat menengah ke bawah menyadari
dalam tawuran. bahwa tidak perlu iri pada orang
yang berekonomi tinggi. Pemahaman
3.2 Faktor Eksternal seperti ini tentu saja bisa didapat jika
si anak mendapatkan pendidikan
Selain faktor internal faktor agama yang baik. Jadi, yang
eksternal secara tidak langsung terpenting dari ini semua adalah
mendorong para pelajar untuk pendidikan agama dan pembinaan
melakukan aksi tawuran. Di antara iman, ini faktor penting yang
faktor tersebut: membuat anak tercegah dari tawuran.

Kurangnya perhatian orang tua. 4. Penyebab Lain Terjadinya


Tawuran antar Pelajar
Saat ini pendidikan anak
sudah diserahkan penuh pada a. Faktor internal.
sekolah. Orang tua (ayah dan ibu)
hanya sibuk untuk cari nafkah mulai Remaja yang terlibat
selepas fajar hingga matahari perkelahian biasanya kurang mampu
tenggelam. Sehingga kesempatan melakukan adaptasi pada situasi
bertemu dan memperhatikan anak lingkungan yang kompleks.
amat sedikit. Jadinya, tempat curhat Kompleks di sini berarti adanya
dan cari perhatian si anak adalah keanekaragaman pandangan, budaya,
pada teman-temannya. Kalau yang tingkat ekonomi, dan semua
didapat lingkungan yang jelek, rangsang dari lingkungan yang
akibatnya ia pun akan ikut rusak dan makin lama makin beragam dan
brutal. banyak. Situasi ini biasanya
menimbulkan tekanan pada setiap
3.3 Faktor ekonomi orang. Tapi pada remaja yang terlibat
perkelahian, mereka kurang mampu
Biasanya para pelaku tawuran untuk mengatasi, apalagi
adalah golongan pelajar menengah memanfaatkan situasi itu untuk
ke bawah. Disebabkan faktor pengembangan dirinya. Mereka
ekonomi mereka yang pas-pasan biasanya mudah putus asa, cepat
bahkan cenderung kurang membuat melarikan diri dari masalah,
mereka melampiaskan segala menyalahkan orang / pihak lain pada
ketidakberdayaannya lewat aksi setiap masalahnya, dan memilih

PUSDIBANG – KS UNIMED 5
Fatma Tresno Ingtyas, Peran Orang Tua Dalam…. Hal. 1 - 12

menggunakan cara tersingkat untuk (misalnya suasana kelas yang


memecahkan masalah. Pada remaja monoton, peraturan yang tidak
yang sering berkelahi, ditemukan relevan dengan pengajaran, tidak
bahwa mereka mengalami konflik adanya fasilitas praktikum, dsb.)
batin, mudah frustrasi, memiliki akan menyebabkan siswa lebih
emosi yang labil, tidak peka terhadap senang melakukan kegiatan di luar
perasaan orang lain, dan memiliki sekolah bersama teman-temannya.
perasaan rendah diri yang kuat. Baru setelah itu masalah pendidikan,
Mereka biasanya sangat di mana guru jelas memainkan
membutuhkan pengakuan. peranan paling penting. Sayangnya
guru lebih berperan sebagai
b. Faktor keluarga. penghukum dan pelaksana aturan,
Rumah tangga yang dipenuhi serta sebagai tokoh otoriter yang
kekerasan ( antar orang tua atau pada sebenarnya juga menggunakan cara
anaknya) jelas berdampak pada anak. kekerasan (walau dalam bentuk
Anak, ketika meningkat remaja, berbeda) dalam “mendidik”
belajar bahwa kekerasan adalah siswanya.
bagian dari dirinya, sehingga adalah
hal yang wajar kalau ia melakukan d. Faktor lingkungan
kekerasan pula. Sebaliknya, orang Lingkungan di antara rumah
tua yang terlalu melindungi anaknya, dan sekolah yang sehari-hari remaja
ketika remaja akan tumbuh sebagai alami, juga membawa dampak
individu yang tidak mandiri dan terhadap munculnya perkelahian.
tidak berani mengembangkan Misalnya lingkungan rumah yang
identitasnya yang unik. Begitu sempit dan kumuh, dan anggota
bergabung dengan teman-temannya, lingkungan yang berperilaku buruk
ia akan menyerahkan dirnya secara (misalnya narkoba). Begitu pula
total terhadap kelompoknya sebagai sarana transportasi umum yang
bagian dari identitas yang sering menomor-sekiankan pelajar.
dibangunnya. Juga lingkungan kota (bisa negara)
yang penuh kekerasan. Semuanya itu
c. Faktor sekolah dapat merangsang remaja untuk
Sekolah pertama-tama bukan belajar sesuatu dari lingkungannya,
dipandang sebagai lembaga yang dan kemudian reaksi emosional yang
harus mendidik siswanya menjadi berkembang mendukung untuk
sesuatu. Tetapi sekolah terlebih munculnya perilaku berkelahi.
dahulu harus dinilai dari kualitas
pengajarannya. Karena itu, e. Pacar.
lingkungan sekolah yang tidak Tak heran dengan kata pacar
merangsang siswanya untuk belajar maupun kekasih atau bisa diartikan

6 p-ISSN : 1693 - 1157, e-ISSN : 2527 - 9041


Jurnal Keluarga Sehat Sejahtera Vol. 15 (30) Desember 2017
p-ISSN: 1693-1157, e-ISSN: 2527-9041

pujaan hati dikalangan senantiasa menjaga komunikasi,


pelajar/mahasiswa.didalam keharmonisan keluarga serta
kesehariannya individu mempunyai membentengi mereka dengan
rasa hal yang manusiawi contohkan pendidikan agama yang benar.
sifat tidak puas, ingin memiliki, Melalui tiga cara ini, orang tua dapat
ingin menang,dll. di kalangan remaja memberikan contoh teladan yang
pacaran merupakan masa - masa baik bagi anaknya. Dengan adanya
puber/masa dimana seseorang akan teladan yang baik di rumah, mereka
mengetahui siapa dirinya..namun akan lebih tidak mudah terpengaruh
banyak remaja dimasa untuk terlibat dengan aktivitas yang
kedewasaannya ini terpengaruh oleh bersifat anarkis.
pergaulan negatif. yang Pada hakekatnya awal
menyebabkan kesalah kehidupan seorang bayi atau seorang
pahaman..misal : pacar sedang kerja anak belum bermoral. Jadi tidak
kelompok dengan orang lain dikira dapat dinilai tingkah lakunya sebagai
hal" yang negatif. bermoral atau tidak bermoral, ia
belum memiliki pengetahuan dan
f. Geng pengertian akan apa yang diharapkan
Didalam pelajar/mahasiswa oleh kelompok sosial dimana ia
setidak-tidaknya pasti ada hidup. Aspek moral seorang anak
geng.GENG ini lah yang sangat merupakan sesuatu yang berkembang
meresahkan semua kalangan, tak bisa dan diperkembangkan.
di pungkiri yang namanya geng itu Perkembangan moral seorang anak
pasti mempunyai jiwa gengsi yang banyak dipengaruhi oleh lingkungan
besar dimana ia hidup. Jadi bagaimana
kelak ia akan bertingkah laku sesuai
5. PERANAN ORANGTUA atau tidak sesuai dengan nilai-nilai
MENCEGAH TAWURAN moral yang berlaku, semua itu
banyak dipengaruhi oleh lingkungan
Pendidikan dalam keluarga kehidupan anak yang ikut
sangat penting sebagai landasan memperkembangkan secara langsung
dasar yang membentuk karakter anak ataupun tidak langsung aspek moral
sejak awal. Peran orang tua tidak ini. Tanpa masyarakat (lingkungan),
hanya sebatas menanamkan norma- kepribadian seorang individu tidak
norma kehidupan sejak dini. Mereka dapat berkemgbang, demikian pula
harus terus berperan aktif, terutama dengan aspek moral pada anak.
pada saat anak-anak menginjak usia Nilai-nilai moral yang dimiliki
remaja, di mana anak-anak ini mulai seorang anak lebih merupakan
mencari jati diri. sesuatu yang diperoleh anak dari
Bagaimana orang tua dapat luar. Anak belajar dan diajar oleh
berperan aktif? Orang tua mesti

PUSDIBANG – KS UNIMED 7
Fatma Tresno Ingtyas, Peran Orang Tua Dalam…. Hal. 1 - 12

lingkungan mengenai bagaimana ia c. Unmoral Behavior / non moral


harus bertingkah laku yang baik dan Tingkah laku ini lebih
yang tidak baik atau dikatakan salah disebabkan oleh ketidaktahuan
akan apa yang diharapkan oleh
kelompok sosial daripada adanya
5.1.Membangun Perkembangan perlawanan yang disengaja
Moral Anak Remaja terhadap standar kelompok

Moral berasal dari kata latin :


MOS (MORIS : adat istiadat, 5.2.Orang Tua Mengikuti Proses
kebiasaan, tata cara kehidupan ). Ada Perkembangan Tingkah Laku
beberapa pengertian tentang moral Moral
behavior/ tingkah laku moral Seorang anak dapat belajar untuk
(Khumaidi,1997) : bertingkah laku seperti yang
a. Tingkah laku moral/Moral diharapkan masyarakat kepadanya,
behavior melalui beberapa cara :
Bila tingkah laku itu sesuai a. Keluarga memberikan
dengan nilai-nilai moral yang pengajaran langsung atau melalui
berlaku dalam kelompok sosial instruksi- instruksi.
dimana anak itu hidup. Tingkah Pembentukan tingkah laku moral
laku moral ini dikontrol oleh di sini melalui penanaman
konse-konsep moral atau pengertian tentang apa yang betul
peraturan-peraturan yang berlaku dan apa yang salah, oleh orang
di dalam suatu kelompok dimana tua atau beberapa tokoh yang ada
pola tingkah laku yang di luar dirinya. Anak diajar untuk
diharapkan itu adalah sesuai mengenal dan mematuhi aturan-
dengan peraturan dan nilai yang aturan yang diberikan oleh orang
berlaku tua atau orang lain yang
b. Immoral behavior /Tingkah Laku mempunyai otoritas. Melalui apa
yang Tidak bermoral yang telah dipelajari anak di
Tingkah laku yang gagal atau rumah atau pada situasi tertentu,
tidak dapat menyesuaikan dengan diharapkan anak dapat
nilai-nilai moral yang berlaku menerapkannya juga pada situasi
dan memenuhi harapan sosial. lain yang lebih luas, yang tidak
Tingkah laku ini bukan karena diawasi sekalipun
ketidak tahuan terhadap harapan b. Melalui indentifikasi
sosial tetapi karena tidak setuju Karena seorang anak
terhadap standar-standar sosial mengidentifikasikan diri dengan
atau karena kurangnya perasaan seorang tokoh atau model
untuk menyesuaikan diri

8 p-ISSN : 1693 - 1157, e-ISSN : 2527 - 9041


Jurnal Keluarga Sehat Sejahtera Vol. 15 (30) Desember 2017
p-ISSN: 1693-1157, e-ISSN: 2527-9041

(misalnya orang tua), maka anak patut mendapat pujian attau


cenderung mencontoh pola-pola hukuman, diharapkan anak dapat
tingkah laku moral dari tokoh makin mengembangkan tingkah
atau model tersebut . Seringkali laku moralnya
hal ini terjadi secara tidak
disadari dan tanpa suatu tekanan 5. 3. Menjalin komunikasi yang
apapun. Anak mengambil alih baik.
tingkah laku moral dari model Kenyataan di masa sekarang
dan akhirnya menjadikan tingkah bahwa orang tua terlalu sibuk bekerja
laku tersebut bagian dari dirinya hingga anak-anak ini kehilangan
sendiri. Misalnya : orang tua figur orang tua mereka. Sesibuk
yang sering berbicara kasar , apapun, orang tua mesti berusaha
maka anak cenderung meniru meluangkan waktu bersosialisasi
tingkah laku ini. dengan anak remaja mereka.
c. Melalui proses coba-salah (Trial Luangkan waktu di akhir pekan
and Eror) untuk berkumpul dan mendengar
Cara ini seringkali terjadi keluh kesah mereka. Posisikan diri
walaupun sebenarnya kurang anda sebagai teman bagi anak anda
efisien dibandingkan kedua cara dalam memberikan feedback. Dia
di atas. Anak belajar akan merasa lega bisa mengeluarkan
mengmbangkan tingkah laku uneg-unegnya secara positif tanpa
moralnya dengan mencoba-coba harus menyimpang ke perilaku
sautau tingkah laku. Anak destruktif.
melihat apakah dengan
bertingkah laku tertentu, 5.4. Menjaga keharmonisan
lingkungan akanm menerimanya keluarga.
atau menolaknya. Tingkah laku
yang mendatangkan pujian dari Emosi anak-anak usia remaja
lingkungannya akan sangatlah labil. Untuk itu, anda harus
dikembangkan oleh anak, tetapi pandai-pandai menjaga emosi anak.
tingkah laku yang mendatangkan Usahakan untuk tidak mendikte atau
hukuman anak mencari dan mengekang anak selama yang
mencoba tingkah laku lain yang dilakukannya masih positif.
kiranya bisa diterima. Kadang- Usahakan juga untuk tidak
kadang anak dapat belajar dari melakukan tindak kekerasan di
kegagalan dalam pengalamannya. dalam rumah dan tidak melakukan
Dengan mendapat bimbingan dan pertengkaran fisik di hadapan sang
pengarahan serta sikap anak. Mereka akan mencontoh apa
lingkungan yang konsisten yang dilakukan orang tuanya. Jika
terhadap tingkah laku anak yang orang tua sendiri tidak bisa

PUSDIBANG – KS UNIMED 9
Fatma Tresno Ingtyas, Peran Orang Tua Dalam…. Hal. 1 - 12

menghargai anggota keluarga suatu waktu, harus pula dilarang


sendiri, bagaimana anak-anak bisa apabila dilakukan kembali pada
belajar menghargai orang lain? waktu yang lain. Harus ada
konsistensi dalam pujian atau
5.5. Memberi pendekatan agama hukuman. Juga antara ibu dan ayah
yang benar. harus ada kesesuaian dalam
melarang atau memperbolehkan
Pendidikan agama dalam tingkah laku-tingkah laku tertentu
keluarga juga berperan penting pada anak. Tidak adanya konsistensi
dalam memberi fondasi yang kuat dapat mengaburkan pengertian anak.
dalam membentuk kepribadian
seseorang. Fondasi agama yang 6.2 Sikap orang tua dalam
benar bukan terletak pada ritual keluarga
keagamaan yang dijalankan, tapi Bagaimana sikap ayah
lebih mengarah kepada penerapan terhadap ibu atau sikap ibu terhadap
nilai-nilai moral dan solidaritas ayah, semua ini merupakan contoh-
kepada sesama.Pendidikan agama contoh yang nyata dan dapat dilihat
ditanamkan kepada anak, dimana anak setiap hari. Sikap-sikap ini
anak dapat melaksanakan hidupnya dapat berpengaruh pula terhadap
sebagai individu-individu yang perkembangan moral anak secara
bertanggung jawab, sudah dibentuk tidak langsung yaitu melalui proses
sejak masa anak-anak peniruan. Anak meniru sikap dari
orang – orang yang paling dekat
5.6. Mediator yang benar dengan dirinya dan yang ditemuinya
Orang tua sebagai mediator setiap hari
bagi anak, orang tua harus
mengetahui teman pergaulannya dan 6.3 Penghayatan orang tua akan
masyarakatnya, harus dapat agama yang dianutnya
memperkenalkan, menseleksi dan Orangtua yang sungguh-
menafsirkan keadaan dan norma- sungguh menghayati kepercayaannya
norma yang hidup dalam masyarakat kepada Tuhan, akan mempengaruhi
kepada anak sikap dan tindakan mereka sehari-
hari. Hal ini akan berpengaruh pula
terhadap cara-cara orang tua
6. SIKAP ORANGTUA DALAM
mengasuh, memelihara, mengajar,
MEMBANGUN MORAL ANAK
dan mendidik anak-anaknya.
6.1 Konsistensi dalam mendidik
6.4 Sikap Konsekuen dari orang
dan mengajar anak-anak
tua dalam mendisiplinkan
Suatu tingkah. laku anak
anaknya
yang dilarang oleh orang tua pada

10 p-ISSN : 1693 - 1157, e-ISSN : 2527 - 9041


Jurnal Keluarga Sehat Sejahtera Vol. 15 (30) Desember 2017
p-ISSN: 1693-1157, e-ISSN: 2527-9041

Orang tua yang tidak dengan prestasi ahlak dan budi


menghendaki anak-anaknya untuk pekerti dengan mengarahkan
berbohong, bersikap tidak jujur harus anak anak mereka untuk belajar
pula ditunjukkan dalam sikap orang agama di luar waktu sekolah
tua sendiri dalam kehidupan sehari- 7.2.Pengawasan orang Tua. Tidak
hari. Adanya ketidaksesuaian antara perlu menyewa intelegen khusus
apa yang diajarkan atau dituntut untuk melakukan tugas ini.
orang tua terhadap anaknya dengan Dengan menjalin komonikasi
apa yang dilihat anak sendiri daari yang baik dengan anak, sudah
kehidupan orang tuanya dapat cukup membentengi anak dari
menimbulkan konflik dalam diri si pengaruh negatif lingkungannya.
anak dan anak dapat menggunakan 7.3.Mengikuti kegiatan tambahan di
hal tersebut sebagai alas an untuk sekolah. Mengikuti kegiatan
tidak melakukan apa yang diajarkan kegiatan luar sekolah, sangat
orang tuanya ampuh untuk menyalurkan energi
berlebih pada diri siswa,
7. Upaya terhindar dari tawuran masukkan anak-anak anda ke
pelajar bagi siswa SMP /SMA kegiatan luar sekolah seperti bela
(Kiral,Moerad. 2012) diri, bukan untuk mengajar
mereka berkelahi (walaupun
7.1 Bekali diri dengan pengetahuan sebenarnya wajib diajarkan),
agama sebanyak-banyaknya. Di akan tetapi, semakin pinter
sekolah memang kita diajarkan seseorang berkelahi, semakin
juga pelajaran Agama, tapi paling ingin mereka menjauhi
lama 2 jam seminggu, dan juga perkelahian tersebut..
pelajaran Agama disekolah lebih 7.4.Jangan mudah terprovokasi.
terfokus ke Nilai akhir ketika teliti, cermati dan gali setiap
ujian (ahlak mah jauh), mungkin informasi yang kita dengar, dan
karna faktor inilah (kurangnya kita lihat, sebelum mengambil
kesadaran beragama para siswa ) tindakan terhadap permasalahan
yang membuat para pelajar tidak tersebu, orang tua harus ikut
punya pegangan untuk bisa berperan dalam mengajak anak
menahan diri dalam pergaulan untuk mengambil tindakan .
antar siswa. Ini juga bisa menjadi 7.5.Pengawasan sekolah. Sekolah
pesan serius untuk para orang bisa saja membuat aturan aturan
tua, untuk itu jangan hanya khusus kepada siswanya untuk
mengarahkan anak anak mereka bisa meminimalisir terjadinya
untuk berprestasi dalam ketegangan siswa antar sekolah,
pelajaran-pelajaran dunia saja, Terutama buat sekolah sekolah
akan tetapi harus diimbangi yang jaraknya berdekatan.

PUSDIBANG – KS UNIMED 11
Fatma Tresno Ingtyas, Peran Orang Tua Dalam…. Hal. 1 - 12

7.6.Hindari nongkrong habis pulang mencari jati diri. Membangun


sekolah. Nongkrong habis pulang Perkembangan Moral Anak, Orang
sekolah sering menjadi pemicu tua mengikuti proses perkembangan
awal terjadinya pertikaian antar tingkah laku moral, Menjalin
sekolah. Jika suatu kelompok komunikasi yang baik, Menjaga
siswa bertemu dengan kelompok keharmonisan keluarga, Memberi
siswa dari sekolah lainnya, rentan pendekatan agama yang benar,
sekali terjadi gesekan gesekan Mediator yang benar akan dapat
yang bisa memicu tawuran antar membentuk perilaku anak yang
pelajar. memiliki rasa tangung jawab,
7.7 Jalin silaturrahmi antar sekolah, berperilaku yang baik dan dapat
bisa dengan cara mengadakan mengontrol emosi remajanya.
pertandingan pertandingan olah
raga antar sekolah dan pentas
seni antar sekolah Daftar Pustaka
7.8 Awasi kendaraan yang AnneAhira. 2012. Penyebab
digunakan Siswa. Pengalaman terjadinya Tawuran Antar
kenalpot motor siwa banyak yang Pelajar. AnneAhira com >Sosial
suaranya membludak &Budaya>Sosial> Fenomena
memekakkan telinga dan ketika Sosial. Bandung
yang punya motor melewati
kawanan siswa dari sekolah lain, Kiral,Moerad.2012. 9 Cara Efektif
sering ada yang tersinggung Mencegah Tawuran antar
(padahal cuman lewat) dan dari Pelajar.Pojok Motivasi. Jakarta
sana juga sering timbul pertikain.
Jadi pihak sekolah juga memberi Maddie.2012. Posted By
tata tertib kenderaan yang baik maddie.M.JEducation. Majalah
untuk digunakan anak pelajar. Pendidikan On lin Indonesia.

PENUTUP M. Khumaidi.1997 Gizi


Pendidikan dalam keluarga Pertumbuhan dan
(orang tua ) sangat penting sebagai Perkembangan. Program Pasca
landasan dasar yang membentuk Sarjana Gizi Masyarakat dan
karakter anak sejak awal. Peran Sumber Daya Keluarga. Institut
orang tua tidak hanya sebatas Pertanian Bogor
menanamkan norma-norma
kehidupan sejak dini. Mereka harus M.Abduh Tuasikal. Artikel : w w w
terus berperan aktif, terutama pada .remajaislam.com
saat anak-anak menginjak usia
remaja, di mana anak-anak ini mulai

12 p-ISSN : 1693 - 1157, e-ISSN : 2527 - 9041

Você também pode gostar