Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
Teori merupakan suatu pemikiran atau gagasan dari beberapa ahli yang
digunakan sebagai bahan acuan sebuah penelitian. Dengan demikian
penelitian yang dihasilkan nantinya dapat dipertanggung jawabkan
kebenarannya.
Menurut kamus besar bahasa indonesia (Web.id), teori adalah pendapat
yang didasarkan pada penelitian dan penemuan, didukung oleh data dan
argumen. Sehingga teori dapat dikatakan sebagai pendapat seseorang atau
beberapa orang yang berdasarkan pada penelitian atau penemuan yang
dilakukan yang didukung oleh data dan argumen yang akurat.
Berikut ini dikaji beberapa teori yang relevan diantaranya:
1. Peranan kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka
a. Pengertian Peranan
Peranan memiliki makna yaitu kedudukan yang diperoleh dari
suatu tugas atau wewenang yang harus dijalankan sebagai
kosekuensi yang didapat dari profesi yang disandangnya. Peran
juga dapat dikatakan sebagai tugas yang harus dilakukan oleh
seseorang sebagai salah satu tugas profesinya. Seperti halnya
seorang guru, mereka berperan untuk mendidik siswa-siswinya
agar menjadi individu yang baik, dengan demikian berarti seorang
guru memiliki suatu tugas untuk mendidik siswa-siswinya supaya
menjadi individu yang baik. Sehingga dapat dikatakan bahwa
peran dan tugas memiliki makna yang sama. Hal ini sesuai dengan
pernyataan beberapa ahli yang mendeskripsikan tentang makna
dari peranan diantaranya adalah sebagai berikut.
Menurut Abdulsyani (2012:94) peranan adalah suatu perbuatan
seseorang dengan cara tertentu dalam usaha menjalankan hak dan
kewajibannya sesuai dengan status yang dimilikinya, dan
seseorang dapat dikatakan berperan jika ia telah melaksanakan hak
dan kewajibannya sesuai dengan status sosialnya dalam
masyarakat. Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan
bahwa peranan adalah suatu konsep yang dapat dilakukan oleh
individu, lembaga atau komunitas untuk meningkatkan kualitas
kedudukan atau statusnya dalam struktur sosial suatu masyarakat.
Menurut KBBI (Web.id) peran merupakan perangkat tingkah
yang diharapkan dimiliki oleh orang yang berkedudukan dalam
masyarakat. Dari pernyataan tersebut berarti peran merupakan
suatu perlakuan yang diharapkan untuk dimiliki oleh seseorang
yang mempunyai tugas di masyarakat atau di lingkungannya.
Selain itu adapun pengertian dari peranan menurut ahli adalah
sebagai berikut.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (Web.id), peranan
adalah suatu tindakan yang dilakukan oleh seseorang dalam suatu
peristiwa. Menurut pernyataan tersebut peranan berarti suatu
tindakan yang dilakukan oleh seseorang atau kelompok orang
dalam suatu peristiwa atau permasalahan yang dihadapi guna untuk
memberikan solusi dari masalah yang terjadi.
Menurut beberapa teori diatas, dapat disimpulkan bahwa
peranan merupakan suatu tindakan yang dilakukan seseorang yang
berkaitan dengan profesi atau tugasnya untuk menyelesaikan suatu
hal yang dianggapnya bermasalah atau mengganggu tugas dan
tujuan profesinya. Peranan itu sendiri merupakan suatu hal yang
melekat pada diri seseorang atau organisasi, karena adanya peran
tidak lepas dari suatu tugas yang dibebankannya untuk mencapai
suatu tujuan. Sedangkan berdirinya suatu organisasi tidak lepas
dari suatu tujuan yang ingin dicapai dari organisasi terkait. Seperti
halnya organisasi di sekolah. Salah satu organisasi sekolah yang
melibatkan siswa adalah kegiatan ekstrakurikuler.
b. Pengertian Kegiatan Ekstrakurikuler
Kegiatan ekstrakurikuler adalah suatu aktifitas yang dilakukan
oleh siswa diluar jam mata pelajaran pada umumnya, kegiatan ini
bertujuan untuk memperdalam pengetahuan tentang suatu bidang
ilmu yang diminati. Tidak hanya bidang ilmu tertentu yang dapat
digolongkan sebagai kegiatan ekstrakurikuler, pelajaran tambahan
atau belajar mata pelajaran yang dilakukan diluar jam pelajaran
juga merupakan kegiatan ekstrakurikuler.
Menurut Depdikbud dalam Yudha,1998:6 Kegiatan
ekstrakurikuler merupakan kegiatan di luar jam pelajaran sekolah,
yang dilakukan di sekolah atau di luar sekolah dengan tujuan untuk
memperluas pengetahuan siswa, mengenai hubungan antar mata
pelajaran, menyalurkan bakat dan minat, serta melengkapi
pembinaan manusia seutuhnya. Dengan demikian kegiatan
ekstrakurikuler dilaksanakan sebelum atau sesudah pelajaran
sekolah dengan tujuan untuk memperluas pengetahuan siswa
mengenai mata pelajaran atau pengetahuan umum yang lainnya
serta mengasah bakat dari masing-masing siswa serta tetap
menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan. Pendidikan diluar jam
pelajaran dapat disebut sebagai pendidikan nonformal, yaitu seperti
ekstrakurikuler pramuka. Karena kegiatan tersebut merupakan
kegiatan tambahan dari kegiatan pembelajaran yang ada di sekolah.
Sesuai yang telah tercantum dalam Undang-undang No. 20
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 Butir 12
dan 13 menyebutkan bahwa, “pendidikan nonformal adalah jalur
pendidikan di luar pendidikan formal yang dapat dilaksanakan
secara terstruktur dan berjenjang, dan pendidikan informal adalah
jalur pendidikan keluarga dan lingkungan”. Berarti dalam
pendidikan nonformal seperti halnya ekstrakurikuler tetap memiliki
tahapan-tahapan yang harus dilalui oleh setiap siswa, dengan
program belajar yang menyenangkan dan dirangkai dengan rasa
nyaman layaknya keluarga atau lingkungan tempat tinggalnya
sendiri bagi para siswa. hal ini diharapkan siswa mampu mengikuti
kegiatan yang dilakukan dengan nyaman dan gembira.
Sedangkan menurut Yudha, 1998: 4 Kegiatan ekstrakurikuler
merupakan kegiatan diluar jam biasa yang mempunyai tujuan agar
siswa lebih memperdalam dan menghayati apa yang dipelajari
dalam kegiatan intrakurikuler. Dengan demikian kegiatan
ekstrakurikuler merupakan kegiatan tambahan yang dilakukan jam
pelajaran, namun kegiatan tersebut merupakan lanjutan dari
kegiatan pembelajaran didalam kelas. Kegiatan ini dilakukan agar
siswa lebih memahami materi yang diajarkan guru.
Berdasarkan pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa
kegiatan ekstrakurikuler merupakan kegiatan yang bertujuan untuk
mengembangkan bakat, minat dan pengetahuan yang di miliki
siswa. pemberian jam tambahan diluar jam pelajaran juga termasuk
kegiatan ekstrakurikuler, karena kegiatan tersebut bertujuan untuk
memperdalam pengetahuan yang dimiliki siswa. kegiatan
ekstrakurikuler merupakan kegiatan yang baik untuk diterapkan
untuk siswa khususnya siswa Sekolah Dasar tidak hanya menerima
pelajaran didalam jam pelajaran saja atau dalam pendidikan formal,
namun siswa juga memiliki hak untuk mengembangkan bakat dan
minatnya serta memperdalam ilmu pengetahuan yang belum ia
kuasai di luar jam pelajaran sekolah atau pendidikan nonformal.
Adapun tujuan kegiatan ekstrakurikuler adalah sebagai berikut:
1) Tujuan Ekstrakurikuler
Berdasarkan Permendiknas No. 39 Tahun 2008, tujuan
kegiatan ekstrakurikuler yaitu:
a) Mengembangkan potensi siswa secara optimal dan terpadu
yang meliputi minat, bakat dan kretivitas;
b) Memantapkan kepribadian siswa untuk mewujudkan
ketahanan sekolah sebagai lingkungan pendidikan
sehingga terhindar dari usaha dan pengaruh negatif yang
bertentangan dengan tujuan pendidikan;
c) Mengaktualisasikan potensi siswa dalam pencapaian
prestasi unggulan sesuai bakat dan minat;
d) Menyiapkan siswa agar menjadi warga masyarakat yang
berakhlak mulia, demokratis, menghormati hak-hak asasi
manusia dalam rangka mewujudkan masyarakat madani
(civilsociety).
Berdasarkan pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa
tujuan dari kegiatan ekstrakurikuler yaitu untuk membantu
mengembangkan kemampuan-kemampuan yang dimiliki
siswa, belajar menjadi pribadi yang berkepribadian luhur serta
memiliki perilaku yang baik. Selain itu dengan mengikuti
ekstrakurikuler diharapkan siswa memiliki banyak pengalaman
berharga yang sebelumnya tidak diperoleh dari kegiatan formal
di sekolah.
2) Bentuk Pelaksanaan Ekstrakurikuler
Pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler harus
memperhatikan beberapa aspek, salah satunya adalah aspek
keselamatan. Terlebih yang dihadapi adalah siswa SD yang
notabene siswa tersebut belum begitu memahami bahaya
tidaknya suatu hal. Yang mereka ketahui hanya bermain dan
senang, karena mereka belum mampu memikirkan hal diluar
nalarnya. Sehingga untuk meminimalisir hal-hal yang tidak
diinginkan seorang guru atau pembina ekstrakurikuler harus
memikirkan keselamatan siswanya.
Seperti yang diungkapkan oleh Yudha (1998: 84) yang
mengatakan bahwa kegiatan yang akan dilakukan harus
memperhatikan aspek keselamatan. Dalam hal ini semua
aturan keselamatan diperhatikan, dan keadaan lingkungan
menjamin peserta tanpa takut terjadinya cedera. Hal tersebut
berfungsi agar membantu kenyaman dan ketenangan anak
ketika mengikuti kegiatan tersebut. Kegiatan ekstrakurikuler
dilaksanakan di luar jam pelajaran dan telah terprogram sesuai
dengan keadaan dan kebutuhan sekolah. Penjadwalan waktu
bagi masing-masing kegiatan ekstrakurikuler, disajikan dalam
sebuah susunan program dan merupakan kebijakan dan
tanggung jawab dari sekolah tersebut. Salah satu bentuk
pelaksanaan ekstrakurikuler yakni ekstrakurikuler
kepramukaan.
Ekstrakurikuler kepramukaan merupakan ekstrakurikuler
yang diwajibkan bagi pendidikan dasar hingga pendidikan
menengah. Hal tersebut didasari oleh Permendikbud RI No. 63
Tahun 2014 tentang, Pendidikan Kepramukaan sebagai
Kegiatan Ekstrakurikuler Wajib pada Pendidikan Dasar dan
Pendidikan Menengah. Pendidikan kepramukaan merupakan
salah satu pilar pendidikan bagi kaum muda Indonesia.
Pendidikan kepramukaan dituntut untuk lebih berkontribusi
secara nyata dalam hidup dan kehidupan berbangsa dan
bernegara, termasuk dalam menyelesaikan masalah kaum
muda.
Selain dituntut untuk lebih berkontribusi dalam kehidupan
bangsa secaran nyata, pendidikan kepramukaan juga tetap
harus memperhatikan aspek keselamatan. Karena kesuksesan
suatu kegiatan itu terlihat dari pengalaman yang diperoleh
peserta kegiatan tersebut. Sehingga jika ada hal yang menimpa
peserta yang diakibatkan oleh perencanaan kegiatan yang
kurang maksimal, maka dapat dikatakan kegiatan tersebut
tidak sukses.
c. Pengertian Pramuka
Pramuka merupakan satah satu kegiatan nonformal sebagai
wadah generasi muda untuk mengembangkan bakat dan
kemampuannya. Dalam kegiatan ini terdapat bermacam-macam
kegiatan yang dapat dilakukan. Hal tersebut bertujuan agar para
anggota pramuka memiliki ketrampilan diberbagai bidang dan
mampu bersaing ketika hidup dimasyarakat.
Menurut Fitri (2013) kegiatan pramuka merupakan suatu
wadah pembinaan dan pengembangan sumber daya generasi muda
yang memiliki watak, akhlak dan juga memiliki budi pekerti luhur
dan memiliki tanggung jawab. Dari pernyataan tersebut dapat
disimpulkan bahwa kegiatan pramuka adalah suatu tempat bagi
generasi muda untuk mengembangkan bakatnya serta memiliki
budi pekerti yang luhur dan berlatih untuk bertanggung jawab.
Menurut Anggaran Dasar (AD) Gerakan Pramuka Bab 3, Pasal
8 Ayat 2, Point a yang berbunyi:
Kepramukaan ialah proses pendidikan luar sekolah dan di luar
keluarga dalam bentuk kegiatan menarik, menyenangkan, sehat,
teratur, terarah, praktis yang di lakukan di alam terbuka dengan
Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode kepramukaan yang
sasaran akhirnya Pembentukan watak.
Menurut pernyataan diatas kepramukaan merupakan suatu
proses untuk menuju ke suatu tujuan yang diinginkan yaitu
membentuk kepribadian yang luhur. Cara yang dilakukan adalah
dengan menciptakan suatu kegiatan yang menarik dan
menyenangkan yang biasanya dilakukan di alam terbuka. Hal
tersebut bertujuan agar para anggota pramuka tidak merasa bosan
dengan kegiatan yang dilaksanakan.
Berdasarkan beberapa pemaparan di atas dapat disimpulkan
bahwa kegiatan pramuka merupakan kegiatan yang di dalamnya
mengandung nilai-nilai karakter. Pendidikan kepramukaan
dilaksanakan di luar jam sekolah melalui kegiatan-kegiatan yang
dilakukan di alam terbuka dengan berdasarkan Prinsip Dasar
Kepramukaan dan Metode kepramukaan yang bertujuan untuk
pembentukan watak siswa atau anggota pramuka.
1) Tujuan Gerakan Pramuka
Tujuan kegiatan pramuka yaitu agar anak menjadi
terampil, percaya diri, rajin, ulet, kreatif, dan hidup bergotong-
royong melalui program kegiatan yang telah dirumuskan oleh
organisasi Gerakan Pramuka di Indonesia yang meliputi aspek
teknik kepramukaan sebagai media pendidikan.
c) Sistem Berkelompok
Sistem berkelompok dilaksanakan supaya peserta
didik memperoleh kesempatan untuk belajar
memimpin dan dipimpin. Sistem ini juga mengajarkan
mengurus dan mengorganisir anggota kelompok,
belajar memikul tanggung jawab, belajar mengatur
diri, menyesuaikan diri dan bekerja sama dengan
sesamanya.
d) Kegiatan yang Menantang dan Mendidik
2. Kepercayaan Diri
a. Pengertian Kepercayaan Diri
Ciri-ciri
kepercayaan diri
1) Faktor Internal
2) Faktor Eksternal
Faktor eksternal merupakan aspek yang berasal dari luar
diri setiap individu. Adapun aspek yang berasal dari luar diri
individu diantaranya adalah sebagai berikut:
a) Lingkungan Masyarakat (Pendidikan Sosial)
mmmmb
Fakta Teori
Identifikasi Masalah
Fokus Masalah
Analisa Data