Você está na página 1de 6

Analisa Saringan

A. Dasar Teori
Dalam merencanakan perkerasan jalan, diperlukan adanya pemeriksanaan terhadap
material yang akan digunakan di laboratorium guna menunjang suatu konstruksi
perkerasan jalan yang baik dan mempunyai nilai yang tinggi.

Pada praktikum ini, pemeriksaan laboratorium yang dilaksanakan pada dasarnya dibagi
menjadi tiga bagian, yaitu pemeriksaan agregat, pemeriksaan aspal, dan pemeriksaan
campuran aspal dan agregat.

Pada pemeriksaan agregat dilakukan serangkaian percobaan untuk menentukan antara


lain: berat jenis, kekuatan dari agregat tersebut dan yang paling penting adalah
mengetahui gradasi agregat untuk menentukan prosentase masing-masing fraksi
agregat yang digunakan untuk campuran lapisan perkerasan jalan.

Pemeriksaan ini disesuaikan dengan


 (AASHTO T-27-74)
 (ASTM C-136-46)
B. Tujuan
Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk menentukan pembagian butir (gradasi) agregat
halus dan agregat kasar dengan menggunakan saringan.

C. Peralatan
a. Timbangan dan neraca dengan ketelitian 0.2% dari berat benda uji
b. Satu set saringan : 76.2 mm (3”) ; 63.5 mm (2 ½’’) ; 50.8 mm (2’’) ; 37.5 mm (1 ½
‘’) ; 25 mm (1’’) ; 19.1 mm ( ¾ ‘’) ; 12.5 mm ( ½’’) ; 9.5 mm (3/8’’) ; No. 4 ; No.
8 ; No. 16 ; No. 30 ; No. 50 ; No.100 ; No. 200 (Standard ASTM)
c. Oven yang dilengkapi dengan pengatur suhu untuk memanasi sampai 110 ± 5oc
d. Alat pemisah contoh
e. Mesin pengguncang saringan
f. Talam-talam
g. Kuas, sikat kuningan, sendok dan alat bantu lainnya.
D. Benda Uji
Agregat digolongkan menjadi 3 fraksi , yaitu :
a. F1, ukuran 1 ½ - 3/4’’, berat contoh 4500 gram (Agregat Kasar)
b. F2, ukuran 3/4 ‘’ – No. 4, berat contoh 3500 gram (Agregat Sedang)
c. F3, ukuran No.4 – No.200, berat contoh 2500 gram (Agregat Halus)
Bila agregat berupa campuran dari agregat halus dan agregat kasar, agregat tersebut
dipisahkan menjadi 2 bagian dengan saringan no.4. Selanjutnya agregat halus dan
agregat kasar disediakan sejumlah seperti tercantum diatas. Benda uji disiapkan sesuai
dengan PB-0208-76, kecuali apabila butiran yang melalui saringan no. 200 tidak perlu
diketahui jumlahnya, dan apabila syarat syarat ketelitian tidak menghendaki
pencucian.

E. Langkah Percobaan
a. Benda uji dikeringkan didalam oven dengan suhu (110 ± 5 oC) sampai berat tetap.
b. Saring benda uji lewat susunan saringan dengan ukuran paling besar ditempatkan
paling atas. Saringan diguncang dengan tangan atau mesin pengguncang selama 15
menit.
F. Data Praktikum

ANALISA SARINGAN
( AASHTO T-27-74 )
Nomor : F1
Jenis Material : Aggregat Kasar
Tgl Pengujian :
Berat Contoh : 4500

Berat Prosentase
Ukuran Ukuran Berat Masing2 Prosentase
Jumlah Jumlah
Saringan Saringan Tertahan Jumlah Melalui
Tertahan Tertahan
( Inch ) (mm) (Gram) (%)
(Gram) (%)

1" 25,4 100%


3/4 " 19,1 382,6 381,3 8,5% 91,5%
1/2 " 12,7 2691,4 3071,4 68,3% 31,7%
3/8 " 9,25 759,9 3830 85,1% 14,9%
No.4 4,75 274 4102,7 91,2% 8,8%
No.8 2,36 131,3 4232,7 94,1% 5,9%
No.30 0,53 150,9 4382,3 97,4% 2,6%
No.50 0,297 12,3 4393,3 97,6% 2,4%
No.100 0,149 10,5 4402,5 97,8% 2,2%
No.200 0,074 28,4 4429,6 98,4% 1,6%

Tabel Analisa Saringan Fraksi 1


Nomor : F2
Jenis Material : Aggregat Sedang
Tgl Pengujian :
Berat Contoh : 3500

Berat Prosentase
Ukuran Ukuran Berat Masing2 Prosentase
Jumlah Jumlah
Saringan Saringan Tertahan Jumlah Melalui
Tertahan Tertahan
( Inch ) (mm) (Gram) (%)
(Gram) (%)

1" 25,4 100%


3/4 " 19,1 100,0%
1/2 " 12,7 897,6 896,3 25,6% 74,4%
3/8 " 9,25 1292,9 2187,9 62,5% 37,5%
No.4 4,75 953,2 3139,8 89,7% 10,3%
No.8 2,36 208,7 3347,2 95,6% 4,4%
No.30 0,53 71,3 3417,2 97,6% 2,4%
No.50 0,297 15,9 3431,8 98,1% 1,9%
No.100 0,149 23,4 3453,9 98,7% 1,3%
No.200 0,074 23,1 3475,7 99,3% 0,7%

Tabel Analisa Saringan Fraksi 2


Nomor : F3
Jenis Material : Aggregat Halus
Tgl Pengujian :
Berat Contoh : 2500

Berat
Ukuran Ukuran Berat Masing2 Prosentase Prosentase
Jumlah
Saringan Saringan Tertahan Jumlah Jumlah Melalui
Tertahan
( Inch ) (mm) (Gram) Tertahan (%) (%)
(Gram)

1" 25,4 100%


3/4 " 19,1 100,0%
1/2 " 12,7 100,0%
3/8 " 9,25 100,0%
No.4 4,75 10,6 9,3 0,4% 99,6%
No.8 2,36 611,2 619,2 24,8% 75,2%
No.30 0,53 1241,8 1859,7 74,4% 25,6%
No.50 0,297 171,6 2030 81,2% 18,8%
No.100 0,149 167,8 2196,5 87,9% 12,1%
No.200 0,074 156,1 2351,3 94,1% 5,9%

Tabel Analisa Saringan Fraksi 3


G. Perhitungan
Contoh perhitungan Berat Jumlah Tertahan F1 di ayakan ½”
Berat Jml. Tertahan ½” = Berat Jml Tertahan ¾” + Berat Masing Masing Tertahan
½ - 1,3 gram ”
Berat Jml. Tertahan ½” = 381,3 + 2691,4 – 1,3 = 3071,4 gram

Contoh perhitungan Prosentase Jumlah Tertahan F1 di ayakan ½”


𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑇𝑒𝑟𝑡𝑎ℎ𝑎𝑛 1/2"
Prosentase Jumlah Tertahan ½” = × 100%
𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝐶𝑜𝑛𝑡𝑜ℎ 𝐹1
3071,4
Prosentase Jumlah Tertahan ½” = × 100% = 68,3 %
4500

Contoh perhitungan Prosentase Jumlah Lolos F1 di ayakan ½”


Prosentase Jumlah Lolos ½” = 100% - Prosentase Jumlah Tertahan ½”
Prosentase Jumlah Lolos ½” = 100% - 68,3% = 31,7%
Setelah dilakukan perhitungan terhadap berat jumlah agregat tertahan, prosentase
jumlah agregat tertahan, dan prosentase jumlah agregat lolos pada masing-masing
fraksi maka didapatkan grafik Analisa Saringan dilampirka pada gambar grafik
dibawah

Gambar Grafik Analisa Saringan


H. Kesimpulan
Dari pemeriksaan terhadap agregat yang akan digunakan, maka dapat disimpulkan:
 Agregat kasar ( F1 ) : Uniform gradation
 Agregat sedang ( F2 ) : Uniform gradation
 Agregat halus ( F3 ) : Dense gradation

Você também pode gostar