Você está na página 1de 4

Analisa Setting Relai Diferensial dan OCR sebagai

Proteksi pada Transfomator 30MVA di Penyulang


Belimbing
Anggi Windi widyani Mokhammad Sholeh Irham Fadlika, S.T., M.T.
Jurusan Teknik Elektro Jurusan Teknik Elektro Jurusan Teknik Elektro
Universitas Negeri Malang Universitas Negeri Malang Universitas Negeri Malang
Malang, Indonesia Malang, Indonesia Malang, Indonesia
anggiwindi11@gmail.com mokhammadsholeh76@gmail.com irham.fadlika.ft@um.ac.id

Absstrak - Transformator tenaga/daya merupakan peralatan hasilnya sama dengan arus yang keluar pada sisi sekunder.
tenaga listrik yang memiliki fungsi sebagai penyalur tenaga Relai diferensial akan bekerja saat terdapat gangguan pada
listrik dari tegangan tinggi menuju tegangan rendah atau dari daerah pengaman yang dibatasi oleh trafo arus atau CT.
tegangan rendah ke tegangan tinggi. Sangat penting dilakukan Relai OCR (Over current relay) ini berfungsi untuk
perlindungan terhadap transformator daya, perlindungan mendeteksi arus gangguan hubung singkat dengan
terhadap gangguan-gangguan yang yang berpengaruh terhadap miminimalisir ganguan yang terjadi. Relai OCR (Over current
kehandalan dalam proses distribusi energi listrik ke beban. relay) ini biasanya di pasang sebelum trafo yang berguna untuk
Gangguan tersebut bisa diminimalisir bahkan diatasi dengan melindungi bagian trafo tersebut, gangguan arus hubung
menggunakan sistem proteksi. Salah satu sistem proteksi yang
singkat ini sulit untuk diprediksi untuk mengatasinya perlu
dapat digunakan yaitu dengan pemasangan relai. Relai yang
ditingkatkan keandalan pada sistem proteksinya. Sebuah
kami gunakan yaitu relai diferensial dan OCR. Pada bagian ini
kami men-setting CT di tegangan 70 kV adalah 300:1 dan pada
jaringan distribusi yang besar koordinasi relai merupakan
tegangan 20 kV yaitu 1000:1. Hasil yang diperoleh untuk masalah yang harus diperhatikan terkait kendala waktu operasi
perhitungan relai diferensial dan over current relay (OCR) yaitu keseluruhan masing-masing relai .
setting arus relai diferential adalah 0.041 A dengan waktu deteksi Pada jurnal yang kami buat ini yaitu untuk memenuhi tugas
gangguan 0,041 detik, dan selang waktu CB trip adalah 0,01 mata kuliah sistem proteksi dan pertanahan serta untuk
detik setelah relai diferensial mendeteksi ganggaun serta menambah pengetahuan pada sistem proteksi yang
perhitungan OCR adalah 952,628 A dengan arus pick up 0,23 A. menggunakan relai diferensial serta relai OCR. Pada penyulang
daerah belimbing yang menggunakan transfomator 30 MVA
Kata kunci : current transfomator, OCR, differential relay, yang perlu diproteksi menggunakan relai.
transfomator daya
II. DASAR TEORI

I. PENDAHULUAN Proteksi adalah science, skill dan seni dalam aplikasi dan
Energi listrik adalah salah satu sumber daya fundamental setting relai dan atau fuse untuk mendapatkan sensitivitas
masyarakat industri modern. Tenaga listrik tersedia untuk maksimum dalam mendeteksi kondisi yang tidak normal,
pengguna secara instan, pada tegangan dan frekuensi yang tetapi tetap beroperasi pada kondisi normal atau kondisi yang
benar, dan tepat dalam jumlah yang dibutuhkan.[1] Namun, masih dapat ditolerir. Pendekatan dasar yang digunakan dalam
sistem daya tunduk pada gangguan konstan yang diciptakan buku ini adalah bagaimana mendefinisikan kondisi yang dapat
oleh perubahan beban acak, oleh kesalahan yang disebabkan ditolerir dan tidak dapat ditolerir yang mungkin muncul dan
oleh penyebab alami, dan kadang-kadang sebagai akibat dari untuk mendefinisikan perbedaan (penanganan) oleh relai atau
kegagalan peralatan atau operator. fuse sehingga dapat mendeteksi keadaan tersebut.
Relai adalah cabang teknik tenaga listrik yang peduli
A. Dasar Teori Relai
dengan prinsip-prinsip desain dan operasi peralatan (disebut
"relai" atau "relai pelindung") yang mendeteksi kondisi sistem Relai diferensial
daya abnormal dan memulai tindakan perbaikan secepat Untuk penggunaan pada Transformator Relai Diferensial
mungkin untuk mengembalikan sistem daya ke kondisi normal. menjadi sedikit kurang sensitive dan dengan karakteristik Relai
Kecepatan respon adalah elemen penting dari sistem relai Diferensial tipe Persentage antara 20 dan 60%. Hal ini
pelindung - waktu respon dari urutan beberapa milidetik sering memungkinkan penggunaan CT dengan ratio, tipe,
diperlukan.[1] karakteristik berbeda, perbedaan level arus energise primer,
Relai differensial bekerja dengan cara membandingkan arus dan perbedaan Tap Transformator bila digunakan tipe ini.
yang masuk dengan arus yang keluar pada zonanya. Relai Untuk menghindarkan operasi yang tidak diinginkan akibat
defferensial bekerja berdasarkan hukum kirchoff, dengan terjadi arus magnetisasi Relai harus:
perbandingan jumlah arus yang masuk pada sisi primer
1. Didesain tidak sensitif terhadap transien arus inrus.
2. Menggunakan arus inrus harmonik untuk mencegah
operasi.
3. Mencegah operasi untuk sementara selama prioda energise.
Untuk bank Transformator kecil, yang digunakan pada
subtransmisi tegangan rendah dan sistem distribusi, digunakan
Relai Diferensial elektromekanik dengan piringan induksi
dengan karakteristik tipikal 50% dan dengan waktu operasi
antara 0,08 sampai 0,10 detik (5 sampai 6 sikle untuk frekuensi
60 Hz).[2]

Over current relay (OCR)


Relai arus lebih, satu dari relai proteksi pertama yang
dikenal dan dikembangkan 60 sampai 70 tahun lalu dan Gambar 1 Grafik karakteristik relai OCR
digunakan secara luas dalam banyak aplikasi dari suatu sistem
tenaga. Asal mula relai ini merupakan suatu watthour meter Berdasarkan persamaan 3 dan 4 maka didapatkan hasil:
yang digunakan untuk mengukur energi listrik, dilengkapi Pada Tegangan Tinggi 70 kV
dengan kontak-kontak dan sebuah piringan yang dapat CT1 (ideal) = 1000/1 × 20/70 = 285,714
berputar. Error Mismatch = 285,714/300 % = 0,952%
Absis dari kurva karakteristik menunjukkan pengali Tap Pada Tegangan Rendah 20 kV
atau arus angkat. Ini digunakan agar mudah menggunakan satu CT1 (ideal) = 300/1 × 70/20 = 1050
skala untuk semua Tap. Sebagai contoh, dengan penunjukkan Error Mismatch = 1050/1000 % = 1,05%
Tap = 5, dengan pengali 5 pada kurva menunjukkan 25A,
dengan Tap 2, pengali 5 menunjukkan 10A demikian Perhitungan Arus Sekunder CT
seterusnya. Gambar 1 merupakan grafik karakteristik dari Arus sekunder pada CT merupakan arus yang terbaca oleh
OCR. transformator arus (CT).
B. Perhitungan Isek = 1/(rasio CT) × In (5)
1. Relai Diferensial
Berdasarkan persamaan 5 maka didapatkan hasil:
Perhitungan Rasio CT Pada Tegangan Tinggi 70 kV
Arus nominal merupakan arus yang mengalir pada Isek = 1/300 × 247,436 = 0,825 A
tegangan tinggi dan tegangan rendah. Rumus dari arus Pada Tegangan Rendah 20 kV
rating dan arus nominal [3]: Isek = 1/1000 × 866,025 = 0,866 A
Irating = 110% × Inominal (1)
Inominal = S/(√3 × V) (2) Perhitungan Arus Diferensial
Keterangan : Arus diferensial merupakan selisih arus pada tegangan
In = Arus Nominal (A) tinggi dan tegangan rendah.
S = Daya Tersalur (MVA) Idif = I2 - I1 (6)
V = Tegangan pada Sisi Primer dan Sekunder (kV) Keteranagn :
Idif = Arus Diferensial
Berdasarkan persamaan 1 dan 2 maka didapatkan hasil: I1 = Arus Sekunder CT1
Arus Nominal Tegangan Tinggi 70 kV I2 = Arus Sekunder CT2
In = (30 MVA)/(√3 ×70 kV) = 247,436 A
Irating = 110% × 247,436 = 272,18 A Berdasarkan persamaan 6 maka didapatkan hasil:
Rasio CT = 300:1
Idif = 0,866 – 0,825 = 0,041 A
Arus Nominal Tegangan Rendah 20 kV
In = (30 MVA)/(√3 × 20 kV) = 866,025 A
Perhitungan Arus Restrain
Irating = 110% × 866,025 = 952,628 A
Arus penahan (restrain) merupakan arus yang didapat
Rasio CT = 1000:1
dari arus sekunder transformator di sisi tegangan tinggi
dan tegangan rendah.
Perhitungan Error Mismatch Ir = (I1+I2)/2 (7)
Error Mismatch merupakan kesalahan dalam pembacaan Keterangan :
arus disisi tegangan tinggi dan tegangan rendah. Ir = Arus Penahan (A)
Error Mismatch = (CT Ideal)/(CT Terpasang)% (3)
I1 = Arus Sekunder CT1
CT2/CT1 = V1/V2 (4)
I2 = Arus Sekunder CT2
Keterangan :
CT Ideal = Transformator Arus Ideal Berdasarkan persamaan 7 maka didapatkan hasil:
V1 = Teganagn Sisi Tinggi Ir = (0,825 + 0,866)/2 = 0,8455 A
V2 = Tegangan Sisi Rendah
Perhitungan Slope A. Simulasi Keadaan Normal
Slope 1 akan menentukan kesensitifan arus diferensial
untuk bekerja men-trip-kan jaringan apabila terjadi
gangguan internal. Sedangkan slope 2 menentukan relai
diferensial tidak akan bekerja apabila terjadi gangguan
eksternal.
Slope1 = Id/Ir × 100% (8)
Slope2 = (Id/Ir ×2) × 100% (9)
Keterangan :
Slope1 = Setting Kecuraman 1
Slope2 = Setting Kecuraman 2
Id = Arus Diferensial (A)
Ir = Arus Restrain (A)

Berdasarkan persamaan 8 dan 9 maka didapatkan hasil:


Slope1 = 0,041/0,8455 × 100% = 4,849%
Slope2 = (0,041/0,8455×2) × 100% = 9,698%

Perhitungan Arus Setting


Arus Setting didapat dengan mengalikan antara slope dan Gambar 2 Simulasi sistem dalam keadaan normal
arus restrain. Arus setting inilah yang nanti akan
sekunder I1 dan I2 akan mempunyai nilai yang sama besar
dibandingkan dengan arus diferensial. tetapi memiliki arah vektor berlawanan sehingga Id=0.
Iset =%Slope×Ir (10) Dalam kasus ini relai tidak bekerja karena tidak ada arus
yang mengalir melewati relai tersebut sehingga supply daya
Berdasarkan persamaan 10 maka didapatkan hasil: berjalan dengan normal dan ditunjukkan pada gambar 2.
Untuk Ir : Arus Penahan (Slope1 20 kV)
Iset = 4,849% × 0,8455 = 0,041 A B. Simulasi dengan gangguan pada transformator daya
Untuk Ir : Arus Penahan (Slope2 70 kV)
Iset = 9,698% × 0,8455 = 0,082 A Gambar 3 merupakan simulasi kedua dengan kondisi
gangguan terjadi pada transformator daya yang berada pada
2. Relai Arus Lebih (OCR) zona proteksi diferensial relai, ketika terjadi gangguan pada
Rumus perhitungan relai arus lebih adalah sebagai transformator daya maka akan terdapat perbedaan arus yang
berikut [4]: mengalir pada CT1 dan CT2 dan kemudian memberikan
Irating = 110% × Inominal (11) sinyal kepada CB untuk trip di kedua sisi komponen listrik
Inominal = S/(√3 × V) (12) yang diamankan ketika arus melebihi batas yang telah
ditetapkan (Isetting). Pada kondisi ini relai bekerja dan CB
Berdasarkan persamaan 11 dan 12 maka didapatkan hasil: akan trip, dimana CB yang trip pertama adalah CB 20
In = (30 MVA)/(√3 × 20 kV) = 866,025 A kemudian CB 28.
Irating = 110% × 866,025 = 952,628 A
Rasio CT = 1000:1

IL = 191,5 A
IL merupakan arus line/arus beban penuh yang diketahui
melalui simulasi aliran beban (load flow) pada bus 11
(20kV).
Arus pick up = (1,2 ×IL)/(rasio CT) (13)

Berdasarkan persamaan 13 maka didapatkan hasil:


Arus pick up = (1,2 × 191,5)/1000 = 0,23 A
III. STUDI KASUS DAN HASIL
Pada percobaan kali ini, dilakukan beberapa gangguan
diantaranya yaitu gangguan pada transformator dan gangguan
pada bus untuk membuktikan serta memastikan keandalan
koordinasi dari relai diferensial dan relai arus lebih (OCR).
Pada keadaan normal atau gangguan berada di luar daerah
pengaman maka arus yang mengalir pada relai adalah
Id=I1+I2, dimana berdasarkan teori relai diferensial bahwa arus Gambar 3 Simulasi dengan gangguan pada transfomator daya
Tabel 1 Kondisi waktu kerja relai dan CB gangguan pada transfomator
3-Phase (Symmetrical) fault on connector between CT
& T4. Adjacent bus: Bus 2
Data Rev.: Config: Date: 04-27-2019
Base Normal
Time ID If T1 T2 Condition
(ms) (kA) (ms) (ms)
41.0 Relay1 41.0 Phase-87
51.0 CB20 10.0 Tripped by
Relay1 Phase-
87
51.0 CB28 10.0 Tripped by
Relay1 Phase-
87
Tabel 1 menunjukkan waktu kerja dari relai diferensial dan
waktu trip CB dimana relai diferensial bekerja ketika
mendeteksi gangguan pada 0,041 detik, sedangkan CB akan
trip dengan selang waktu 0,01 detik setelah relai diferensial
mendeteksi ganggaun. Pada simulasi menunjukkan CB 20 trip Gambar 5 Hasil grafik pada percobaan gangguan pada bus 11
terlebih dahulu kemudian CB 28, namun pada laporan hasil
yang ditunjukkan dapat dilihat bahwa waktu trip kedua CB IV. KESIMPULAN
sama yaitu 0,051 detik.
Pada penyulang daerah Belimbing digunakan dua jenis relai
C. Simulasi dengan gangguan pada bus 11 proteksi yaitu relai diferensial dan relai arus lebih (OCR)
sebagai pelindung transfomator 30 MVA. Berdasarkan
Gambar 4 merupakan simulasi ketiga dengan kondisi perhitungan, didapatkan arus setting relai diferensial adalah
dimana gangguan terjadi pada bus 11 yang berada pada zona 0,041 A dengan rasio CT pada tegangan tinggi 70 kV adalah
proteksi relai arus lebih (OCR), ketika terjadi gangguan pada 300:1 dan rasio CT pada tegangan rendah 20 kV adalah
bus 11 maka transformator CT akan membaca perubahan atau 1000:1.
lonjakan arus yang terjadi kemudian memberikan sinyal Untuk menguji hasil perhitungan setting kedua relai maka
kepada CB untuk trip ketika arus melebihi batas yang telah dilakukan beberapa simulasi, yaitu yang pertama merupakan
ditetapkan (Isetting). Pada kondisi ini relai bekerja dan CB simulasi keadaan sistem normal atau gangguan berada di luar
akan trip, dimana CB yang trip terlebih dahulu adalah CB 28 daerah pengaman maka arus yang mengalir pada relai adalah
kemudian CB 29. Id=0 sehingga kedua relai tidak bekerja.
Gambar 5 merupakan grafik kerja relai arus lebih dimana Sedangkan simulasi kedua merupakan kondisi dimana
grafik tersebut menunjukkan bahwa terjadi gangguan 3 fasa gangguan terjadi pada transformator daya yang berada pada
pada bus 20 kV dengan arus gangguan sebesar 0,41 kA. Relai zona proteksi relai diferensial, ketika terjadi gangguan pada
arus lebih bekerja ketika mendeteksi arus dengan melebihi arus transformator daya maka akan terdapat perbedaan arus yang
pick up yaitu sebesar 0,23 A, dengan waktu 0,131 detik mengalir pada CT1 dan CT2 kemudian memberikan sinyal
kemudian memberikan perintah pada CB dengan selang waktu kepada CB untuk trip di kedua sisi komponen listrik yang
0,01 detik. diamankan ketika arus melebihi batas yang telah ditetapkan
(Isetting).
Simulasi ketiga merupakan kondisi dimana gangguan
terjadi pada bus 11 yang berada pada zona proteksi relai arus
lebih (OCR), ketika terjadi gangguan pada bus 11 maka CT
akan akan membaca perubahan atau lonjakan arus yang terjadi
kemudian memberikan sinyal kepada CB untuk trip ketika arus
melebihi batas yang telah ditetapkan (Isetting).

DAFTAR PUSTAKA
[1] Stanley H. Horowitz, Arun G. Phadke “POWER SISTEM RELAIING
Fourth Edition”, 2014
[2] Hendra Marta Yudha, Ir, MSEE., RELAI PROTEKSI PRINSIP DAN
APLIKASI, Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Unsri; inderalaya,
2008
[3] Yuniarto, Subari, dan Kusumastuti, Setting Differential relay pada Gardu
Induk Kaliwungu Guna Menghindari Kegagalan Proteksi.2017
[4] Muhammad Dhoi Fathoni Sofa, Studi Analisa Koordinasi Menggunakan
Relai OCR (OVER CURRENT RELAY) Untuk Gangguan Hubung
Singkat Pada Penyulang 2 Distribusi 20 KV GI Jajar Surakarta
Gambar 4 Simulasi dengan gangguan pada bus 11 Menggunakan ETAP 12.6, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2017

Você também pode gostar