Você está na página 1de 16

STASE KEPERAWATAN ANAK

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


Nama mahasiswa : TEGUH SANTOSA Tanggal Praktek 2 sd. 7 Oktober 2006
NIM : 01/147668/KU/09931
Ruang : PICU RSUP Dr Sardjito
Tanggal Pengkajian : 6 Oktober 2006

I. IDENTITAS DATA
Nama : By N M
Umur : 6 bulan 23 hari
Jenis kelamin : Perempuan
Tgl masuk RS : 2 Oktober 2006 (masuk PICU 5 Oktober 2006)
Tgl Pengkajian : 6 Oktober 2006
Nama Ayah : Tn ZA
Pendidikan : S2
Pekerjaan : Staf Akademik UIN
Nama Ibu : Ny NK
Pendidikan : S2
Pekerjaan : PNS Guru
Agama : Islam
Suku bangsa : Jawa
Alamat : Sembego, Maguwoharjo, Depok, Sleman

II. KELUHAN UTAMA


BAB cair dan kejang disertai demam

III. RIWAYAT PENYAKIT


Riwayat Penyakit Sekarang:
 3 HSMRS pasien menderita demam, batuk (-), pilek (-), BAB cair (-), ma/mi mau, mual (-),
muntah (-)
 1 HSMRS pasien menderita BAB cair > 10x, lendir (-), darah (-), demam (+), mual (-),
muntah (+), ma/mi menurun, BAK (+) normal
 HMRS kejang (+), kesan general tonik klonik + < 5 menit > 2x demam (+), batuk (-), pilek
(-), BAB cair > 5x. Lendir (+), darah (-)
 Setelah masuk dirawat di bangsal Kartika, dengan kondisi demam (-), kejang (-), batuk (-),
pilek (-), BAB cair 14x, ampas sedikit, lendir (-), diare (-), BAK (+) Normal
 Pasien dipindah ke PICU untuk mendapat perawatan intensif
Riwayat Penyakit Dahulu:
Orang tua mengatakan si anak menderita panas sehabis dilakukan imunisasi

IV. RIWAYAT KESEHATAN MASA LALU


1. Prenatal
Selama hamil, ibu kontrol di dokter kebidanan 10 kali, kenaikan BB selama hamil 14 kali,
imunisasi DT 2 kali. Tidak mengkonsumsi obat selama hamil, tidak mengalami muntah
berlebihan, tidak mengalami perdarahan melalui jalan lahir.
2. Intranatal
Persalinan secara spontan. Berat badan lahir 3100 gr dan panjang badan 47 cm.

3. Post natal
Bayi langsung menangis dan tidak menunjukkan tanda-tanda sianosis.

4. Penyakit yang pernah diderita


Diare dan kejang demam

5. Hospitalisasi
Dirawat di ruang Kartika selama 2 hari

6. Kecelakaan
Bayi tidak pernah mengalami kecelakaan

7. Alergi
-
8. Imunisasi
No Imunisasi Keterangan
1. BCG 1 kali
2. DPT 3 kali
3. Polio 2 kali
4. Hepatitis B 3 kali
5. Campak -
6. MMR -
7. HiB 1 kali

9. Pengobatan
Tanggal 3&4 Oktober 2006:
 O2 1 liter/menit
 Ampicillin 4x275 mg iv
 Chloramphenicol 4x150 mg iv
 Zink 1x10 mg
 Dialac 2x1 sachet

V. RIWAYAT PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN


a. Riwayat Pertumbuhan
Pertumbuhan Lahir Sekarang Keterangan
BB 3100 gr 5700 gr 2 Oktober 2006
PB 47 cm 65 cm
LK - 41 cm
LD - 47 cm
LLA - -
b. Riwayat Perkembangan
Sosial Motorik kasar Motorik halus Bicara/bahasa
 Mengamati  Duduk  Meraih  Men
tangannya (+) tanpa pegangan (+)
(+) oleh ke arah suara
 Berusaha mencapai  Bangkit
mainannya (+) kepala tegak (+)  Menga (+)
 Memba mati benda-benda (+)
lik (+)

VI. RIWAYAT SOSIAL

a. Yang mengasuh selama ini adalah ibunya dengan dibantu oleh pembantunya
b. Hubungan dengan anggota keluarga baik
c. Anak lahir dikehendaki keluarga
d. Hubungan dengan kakak-kakaknya baik
e. Orang terdekat: ayah dan ibu bayi

VII. RIWAYAT KELUARGA


a. Sosial ekonomi: Keluarga klien termasuk tingkat sosial ekonomi menengah dengan ayah
bekerja sebagai staf akademik di UIN sedangkan ibu bekerja sebagai PNS guru. Bayi
tinggal bersama orang tua.
b. Lingkungan rumah: keluarga tinggal di rumah sendiri dengan bangunan fisik rumah
permanent, mempunyai WC, KM di dalam rumah.
c. Penyakit menular: anggota keluarga tidak mempunyai penyakit menular
d. Genogram

VIII. PENGKAJIAN POLA KESEHATAN KLIEN SAAT INI


1. Pemeliharaan dan persepsi terhadap kesehatan
Ibu anak mengatakan: ‘semenjak hamil hingga saat ini saya selalu mengontrolkan kondisi
kesehatan saya dan anak saya ke petugas kesehatan’.
Persepsi tentang penyakit anaknya: Ayah anak:‘saya heran setelah saya suntikkan imunisasi
yang terakhir ini kok malah demam dan sakit seperti ini, tapi kami berusaha maksimal
supaya anak kami bisa sembuh.’
2. Nutrisi dan cairan
Riwayat pemberian makanan:
Semenjak lahir hingga sekarang, anak masih meminum ASI dari ibunya
Pola makan: semenjak di rumah sakit, ibu memeraskan susunya untuk anaknya, namun
karena jumlahnya sedikit oleh perawat ditambah dengan PASI untuk memenuhi kebutuhan
gizinya.
Alat makan yang dipakai: NGT terpasang sejak 5 Oktober 2006, residu sering positif
Program diit RS:
 ASI ad lib
 Bubur tempe + wortel 3x1 porsi
 Energi = 630 kkal/hari
 Protein = 18 gr/hari
 Cairan = 950 cc/hari
 PO = 350 cc
 KAEN 1 B = 14 tpm
Riwayat pemberian cairan:
 Cairan = 950 cc/hari
 KAEN 1 B 270 cc + D 40% 63 cc = 14 cc/jam
 Dopamin 0,4 cc/jam
 RL 85 cc/jam
 Po (sonde) 8x30-50 cc
3. Aktivitas
Aktivitas bayi terbatas karena terpasang alat monitor, terpasang NGT, dan terpasang infus di
kaki.
4. Tidur dan istirahat
Semalam sebelumnya anak gelisah dan tidak bisa tidur. Anak merengek dan merintih terus
menerus.
5. Eliminasi
 BAB : anak BAB melalui anus, frekuensi 1x sehari warna kekuningan, konsistensi
lembek
 BAK: anak BAK normal, tertampung di pampers, rata-rata 5 – 8 kali/hari.
6. Pola hubungan
 yang mengasuh bayi sementara ini ibunya dengan dibantu nenek dan pembantunya
 hubungan dengan orang tua: baik karena anak dikehendaki
 hubungan dengan anggota keluarga: baik
 pembawaan secara umum: baik
7. Koping keluarga
Stres pada keluarga: ayah bayi mengatakan: ‘saya juga sedih Mas, mengapa anak saya
seperti ini, padahal perawatan kesehatan sudah saya lakukan dengan semaksimal mungkin’
Koping keluarga: ‘saya berharap perawatan yang saya lakukan ini adalah yang terbaik
untuk anak saya, mudah-mudahan ia dapat sembuh”
8. Persepsi dan kognitif
Penglihatan: baik
Pendengaran: baik
Penciuman: baik
9. Konsep diri
Konsep diri bayi belum bisa dikaji
10. Seksual dan menstruasi
Bayi berjenis kelamin perempuan
11. Nilai dan kepercayaan
Bayi dilahirkan pada lingkungan keluarga beragama Islam dan taat beribadah
IX. PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum : bayi tampak merintih kesakitan, lemah
Kesadaran : apatis - somnolen
Vital sign : 6 Oktober 2006, jam 14.00 – 21.00 (suhu 37,2 0C, tingkat kesadaran: apatis
– somnolen, warna kulit: pucat, frekuensi nadi: 138, perabaan nadi: lemah,
EKG: sinus rhytm, TD: 112/72 mmHg, MAP = 82, frekuensi pernapasan:
45 x/mnt.
TB/BB/LK/LD : 65 cm / 5,7 kg / 41 cm / 47 cm
Mata : conjungtiva tidak anemis, sclera tidak ikterik, ø pupil 3/2, RC +/+
Hidung : napas cuping hidung (-), dispnea (-), terpasang NGT no. 8 pada lubang
hidung kanan sejak 5 Oktober 2006, terfiksasi hipafix
Mulut : banyak lendir (+) kental (+)
Telinga : simetris kanan kiri, tidak ada peradangan
Leher : tidak ada benjolan, tidak ada peningkatan JVP, tidak ada kaku kuduk
Dada : tidak ada retraksi dinding dada, tidak ada ketinggalan gerak, frekuensi
pernapasan
Jantung : SI tunggal, SII split tak konstan, bising (-)
Pulmo : sonor, vesikuler ↑/N
Abdomen : turgor kulit baik, H/L tidak teraba, ascites (+), kembung (-), peristaltik usus
baik
Genitalia : perempuan, tidak terpasang kateter
Anus : tidak atresia ani, tidak lecet, tidak hiperemis
Ekstremitas :
a. Atas : pergerakan baik, capillary refill < 2 detik
b. Bawah : kaki kanan terpasang infus KAEN 1 B 14 cc/jam sudah 2 hari, tetesan
lancar, dopamin 0,4 cc/jam. Kaki kiri terpasang monitor untuk saturasi
oksigen

X. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK PENUNJANG


Tanggal
Pemeriksaan Satuan Interpretasi
2/10-06 3/10-06 4/10-06 5/10-06 6/10-06
a. Kimia darah
Glukosa Mg/dl 42 63 84
Albumin g/dL 2,59 2,59 2,31
Ca mmol/L 2,10 2,01
Na mmol/L 137 136
K mmol/L 3,69 3,30
Cl mmol/L 100 97
b. Darah lengkap
WBC x103/µL 6,32
Neutrofil % 55,7
Lymphosit % 27 41,6
Monosit % 3 2,1
Eosinofil % 2 0,3
Basofil % 0,3
RBC x106/µL 4,07
HgB g/dL 9,9 9,9
HCT % 31 31,6
MCV fL 77,6
MCH pg 24,3
MCHC g/dL 31,3
RDW-SD fL 41,9
RDW-CV % 13,9
PLT x103/µL 111
PDW fL 10,5
MPV fL 9,7
P-LCR % 23,2
Segmen % 68
Σ Trombosit rb/mmk 280 111
c. Pemeriksaan
hematologi
Hemoglobin g/dL 10,8
Σ Leukosit rb/mm3 9,8
d. Analisa gas darah
PH 7,386
PCO2 30,8
PO2 299,7
HCO3 17,9
BE -5,5
AaDO2 312,3
SO2 99,9

XI. RINGKASAN TERAPI YANG DIBERIKAN


Tanggal 3 Oktober 2006
Plan:
- monitor KU/VS/BC
- pemeriksaan DR dan elektrolit
- pemeriksaan amuba dan kultur feces
- LP ulang 3 hari
Diit:
- ASI ad lib, bubur tempe + wortel 3x1 porsi
- E = 630 kkal/hari
- P = 18 gr/hari
- C = 950 cc/hari
Terapi:
- O2 1 liter/menit
- Ampicillin 4x275 mg
- Chloramphenicol 4x150 mg
- Zink 1x10 mg
- Dialac 2x1 sachet

Tanggal 4 Oktober 2006


Plan:
- monitor KU/VS/BC
- monitor kejang
Diit:
- ASI ad lib, bubur tempe + wortel 3x1 porsi
- E = 630 kkal/hari
- P = 18 gr/hari
- C = 950 cc/hari
Terapi:
- O2 1 liter/menit
- Ampicillin 4x275 mg
- Chloramphenicol 4x150 mg
- Zink 1x10 mg
- Dialac 2x1 sachet

Tanggal 5 Oktober 2006


Plan:
- monitor KU/VS/BC
- pasang NGT
- koreksi hipoglikemi = bolus D 10 dilanjutkan RL6 4 mg/kg/menit
- resusitasi RL I 20cc/kg secepatnya
- stesolid 5 mg/x
Diit:
- tetap
Terapi:
- O2 1 liter/menit
- Ampicillin 4x275 mg
- Chloramphenicol 4x150 mg
- Zink 1x10 mg
- Dialac 2x1 sachet

Tanggal 6 Oktober 2006


Plan:
- monitor KU/VS/BC
- monitor kejang
- cek GDS, kultur darah, elektrolit
- konsul endokrin
- USG kepala
Diit:
- ASI ad lib, bubur tempe + wortel 3x1 porsi
- E = 630 kkal/hari
- P = 18 gr/hari
- C = 950 cc/hari
- KAEN 1 B = 14 tpm
Terapi:
- O2 1 liter/menit
- Ampicillin 4x275 mg
- Chloramphenicol 4x150 mg
- Zink 1x10 mg
- Dialac 2x1 sachet
- Luminal 2x12 mg
- Diazepam 1,5 mg iv bila kejang
- Dopamin 0,4 cc/jam
XII. LAIN-LAIN
Dressing infus tiap hari
Status Gizi
Status gizi bayi (berdasarkan Z score)
Berat badan (BB) : 5,7 kg
Panjang badan (PB) : 65 cm
Umur : 6 bulan
PB/U BB/U BB/PB
Indeks (cut of 65/65,9 x 100 % = 98,6 % 5,7/7,2 x 100 % = 79,16 % 5,7/7,4 x 100 % = 77,02 %
point) Interpretasi = gizi baik Interpretasi = gizi sedang Interpretasi = gizi sedang
Z - score 65 - 65,9 5,7 – 7,2 5,7 – 7,4
------------- = - 0,34 ------------- = - 1,67 ------------ = -1,7
65,9–63,3 7,2 – 6,3 7,4 – 6,4
Interpretasi = gizi normal Interpretasi = gizi normal Interpretasi = gizi normal

Interpretasi: Status gizi baik


Monitor kejang
Tanggal Jam Jenis Lama
5 Oktober 2006 11.00 GTC 2 menit
14.30 GTC 5 menit
15.00 GTC 2 menit
17.30 GTC 1 menit
6 Oktober 2006 04.45 GTC < 1 menit

XIII. ANALISA DATA


No Data Masalah Etiologi
1. S:- Bersihan jalan napas Hipersekresi
O : * nafas vesikuler ↑/N, tidak efektif
 terpasang NGT No. 8 sejak 5 Oktober
2006
 banyak lendir (+)
 frekuensi napas
2. S: Ibu mengatakan ‘ASI perasan yang keluar Pemberian ASI Anak sakit meningitis
sedikit’ terganggu
O: * anak usia 6 bulan
 anak terpasang NGT No. 8
 anak bed rest total di PICU karena
meningitis
3. S: - Resiko infeksi Prosedur invasif
O: * anak usia 6 bulan
Usia yang terlalu
 anak terpasang NGT No. 8
muda
 terpasang infus di kaki kanan Hb yang rendah
 Hb = 9,9 g %
4. S: Ibu mengatakan ‘ASI perasan yang keluar Resiko nutrisi kurang Ketidakmampuan
sedikit’ dari kebutuhan tubuh pemasukan atau
O: Program diit RS: mencerna makanan
- ASI ad lib, bubur atau mengabsorpsi
tempe + wortel 3x1 porsi zat-zat gizi
- E = 630 kkal/hari berhubungan dengan
- P = 18 gr/hari faktor biologis
- C = 950 cc/hari
- KAEN 1 B = 14
tpm
 pola makan = sejak di RS anak
mendapat ASI dan PASI, namun banyak
residu (+ 5 cc)
 BB : 5,7 kg,
PB = 65 cm
5. S: - Gangguan pola tidur Ketakutan
O: * anak sering terlihat gelisah Kesakitan
 anak merintih terus Terpisah dari ibunya
 waktu untuk masuk tidur > 30 menit Suara alat yang ramai
 anak sering terjaga Lingkungan yang
baru
6. S: - Perfusi jaringan Penyakit meningitis
O: * KU pasien lemah, apatis – somnolen (serebral) tidak efektif
 pasien sering kejang
 anak menderita meningitis
XIV. RENCANA KEPERAWATAN
No Diagnosa keperawatan & data Tujuan & kriteria hasil Intervensi
1. Bersihan jalan napas tidak STATUS RESPIRATORI: KEPATENAN MANAJEMEN JALAN NAPAS
efektif JALAN NAPAS, VENTILASI Aktivitas :
Setelah perawatan selama 3x24 jam,  posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi
pasien mempunyai status respirasi,  auskultasi suara napas, catat adanya suara tambahan
kepatenan jalan napas, ventilasi, dengan  berikan O2 dengan menggunakan kanul binasal/NRM
kriteria hasil:  atur intake cairan atau rehidrasi sesuai kebutuhan
- pola pernapasan normal (frekuensi, AIRWAY SUCTIONING
irama, kedalaman), level 5 Aktivitas :
- suara nafas bersih, level 5  tentukan kebutuhan suction: oral / nasal
- tidak ada sianosis, level 5  auskultasi suara napas sebelum dan sesudah suction
- tidak ada sputum pada jalan napas,
 beri O2 maksimal sebelum suction
level 3
 lakukan suction pada oral dan nasal jangan lebih dari 5
- tidak sesak
detik
- kemudahan bernapas, level 4
 bersihkan mulut dan hidung
level 1 : extremely compromised
level 2 : substantially compromised
level 3 : moderetely compromised
level 4 : mildly compromised
level 5 : not compromised
2. Pemberian ASI terganggu BREASTFEEDING MAINTENANCE PEMBERIAN SUSU FORMULA PASI
Setelah perawatan selama 3x24 jam, Aktivitas :
pasien mampu mempertahankan  pastikan kondisi bayi sebelum pemberian formula
pemberian ASI, dengan kriteria:  hangatkan formula sesuai dengan temperatur tubuh
- ibu mampu untuk menyiapkan ASI anak
untuk anaknya, level 5  monitor intake cairan
- pemberi perawatan mampu  berikan susu formula per sonde
menyimpan, menghangatkan dan  cek residu setiap kali sebelum pemberian
memberikan ASI yang disiapkan, level
5
level 5 : totally adekuat
3. Resiko Infeksi STATUS IMUN KONTROL INFEKSI
Setelah dilakukan perawatan selama 3x24 Aktivitas:
jam, klien tidak mengalami infeksi  anjurkan keluarga cuci tangan sebelum dan sesudah
dengan kriteria: kontak dengan klien
- tanda-tanda vital dbn, level 5  gunakan sabun anti mikroba untuk mencuci tangan
- tidak terjadi phlebitis, level 5  batasi pengunjung
- tidak terjadi demam, level 5  lakukan cuci tangan sebelum dan sesudah tindakan
- angka leukosit tidak meningkat, level 5 keperawatan
 gunakan baju dan sarung tangan sebagai pelindung
level 5 : not compromised  lakukan dressing infus setiap hari
PROTEKSI TERHADAP INFEKSI
Aktivitas:
 monitor tanda-tanda dan gejala infeksi
 monitor hitung WBC
 pertahankan teknik aseptik untuk setiap tindakan
 kelola antibiotik sesuai
program
MEDICATION PRESCRIBING
Aktivitas:
 identifikasi alergi terhadap antibiotik
 berikan obat dengan prinsip 6 benar
 monitor efek terapeutik dan
efek samping medikasi
4. Resiko nutrisi kurang dari STATUS NUTRISI MANAJEMEN NUTRISI
kebutuhan tubuh Setelah dilakukan perawatan selama 3x 24 Aktivitas:
jam, klien mempunyai status nutrisi  kaji kemungkinan alergi makanan
adekuat.  programkan/hitung kebutuhan kalori, protein, dan
Kriteria hasil: cairan setiap hari
 nutrisi masuk sesuai program/adekuat  cek residu sebelum memberi makanan
 intake makanan dan minuman adekuat  beri makanan per sonde
 hasil lab menunjukkan nilai normal:  beri tambahan nutrisi parenteral
- protein total: 6 – 8 gr%  ukur LD, LK, PB, LLA setiap hari jika memungkinkan
- albumin: 3,5 – 5,3 gr%
- globulin: 1,8 – 3,6 gr%  berikan informasi kepada keluarga tentang kebutuhan
- Hb tidak kurang nutrisi klien
dari 13 gr %  kerjasama dengan ahli gizi untuk penentuan diit klien

5. Gangguan pola tidur KONTROL KECEMASAN MANAJEMEN LINGKUNGAN: KENYAMANAN


Setelah dilakukan perawatan selama 3x24 Aktivitas:
jam, klien mampu mengontrol kecemasan  batasi pengunjung
dengan kriteria hasil:  cegah gangguan yang tidak penting saat anak tidur
 cukup istirahat/tidur  kaji penyebab ketidaknyamanan, seperti pakaian yang
 membatasi dan mengurangi pencetus kotor, alat yang tidak nyaman
kecemasan  berikan dan singkirkan selimut penghangat untuk
mencapai kenyamanan temperatur
 monitor kulit, terutama daerah bony prominence
 kontrol atau cegah suara-suara yang bising
 hindari tindakan-tindakan yang tidak perlu
TEKNIK YANG TENANG
Aktivitas:
 pegang dan beri kenyamanan kepada bayi
 bicara yang halus atau bernyanyi untuk si anak
 pertahankan kontak mata dengan pasien
 tetap tinggal menemani
pasien
6. Perfusi jaringan serebral tidak CIRCULATION STATUS Intrakranial Pressure (ICP) Monitoring (Monitor tekanan
efektif Setelah dilakukan perawatan selama 3x24 intrakranial)
jam, klien mempunyai status sirkulasi adekuat  Berikan informasi kepada keluarga
dengan kriteria hasil:  Catat respon pasien terhadap stimuli
 tekanan darah dalam rentang normal  Monitor tekanan intrakranial pasien dan respon neurology
terhadap aktivitas
 kekuatan dan frekuensi nadi dbn
 Monitor intake dan output cairan
 distensi vena leher tidak ada  Restrain pasien jika perlu
 Monitor suhu dan angka WBC
PERFUSI JARINGAN SEREBRAL  Kolaborasi pemberian antibiotik
Setelah dilakukan perawatan selama 3x24  Posisikan pasien pada posisi semifowler
jam, klien mempunyai perfusi jaringan serebral  Minimalkan stimuli dari lingkungan
adekuat, dengan kriteria hasil:
 fungsi neurologi
 kelemahan tidak ada Peripheral Sensation Management (Manajemen sensasi
 kecemasan yang tidak jelas tidak ada perifer)
 syncope tidak ada  Monitor adanya daerah tertentu yang hanya peka terhadap
panas/dingin/tajam/tumpul
 Monitor adanya paretese
 Instruksikan keluarga untuk mengobservasi kulit jika ada lsi
atau laserasi
 Gunakan sarun tangan untuk proteksi
 Batasi gerakan pada kepala, leher dan punggung
 Monitor kemampuan BAB
 Kolaborasi pemberian analgetik
 Monitor adanya tromboplebitis

XV. IMPLEMENTASI
Dx 1. Bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan hipersekresi
Hari, tanggal Implementasi Evaluasi
Jumat, 6 Oktober 14.30 Monitor KU/VS Jam 21.00
Melakukan auskultasi suara napas, monitor terapi O2 S: -
15.00 Mengatur posisi semi fowler O: - nafas vesikuler
17.00 Melakukan suction pada mulut dan hidung - terpasang NGT No 8 sejak 5 Oktober 2006
17.15 Mengganti NRM 5 lt/mnt dengan binasal 2 lt/mnt - terpasang binasal 2 lt/mnt
19.00 Monitor respirasi, nadi, warna kulit, akral dan temperatur - banyak lendir
pasien tiap jam - frekuensi napas 31 – 55 x/mnt
Melakukan suction pada mulut dan hidung A: Masalah teratasi sebagian
P: Monitor KU, VS, pernapasan
Suction jika diperlukan
Sabtu, 7 Oktober 09.00 Monitor KU dan vital sign Jam 14.00
Mengatur posisi semi fowler S: -
Suction mulut dan hidung O: - nafas vesikuler
- terpasang NGT No 8
- terpasang kanul binasal 2 lt/mnt
- banyak lendir
- frekuensi napas 48 x/mnt
A: Masalah teratasi sebagian
P: Monitor KU, VS, pernapasan
Suction jika diperlukan
Dx 2. Pemberian ASI terganggu
Hari, tanggal Implementasi Evaluasi
Jumat, 6 Oktober 15.00 Mengecek residu pada NGT Jam 21.00
Memasukkan PASI 30 cc S: -
17.00 Mengecek residu O: - residu jam 15.00 (-) 17.00 (+ 10 cc) 19.00 (+5cc)
Memasukkan PASI 40 cc - ASI jam 17.00 + 10 cc
Menganjurkan ibu untuk memerah ASInya A: Masalah teratasi sebagian
19.00 Mengecek residu P: Anjurkan ibu untuk makan banyak
Memasukkan PASI 50 cc Beri PASI jika ASI sedikit
21.00 Mengecek residu
Memasukkan PASI 40 cc
Sabtu, 7 Oktober Memberikan PASI tiap jam 25 cc Jam 14.00
S: -
O: PASI masuk, residu (-)
A: Masalah teratasi sebagian
P: PASI + ASI lanjut sesuai program
Dx 3. Resiko infeksi bd prosedur invasif, usia yang terlalu muda, dan Hb rendah
Hari, tanggal Implementasi Evaluasi
Jumat, 6 Oktober 15.00 anjurkan keluarga cuci tangan sebelum dan sesudah Jam 21.00
– kontak dengan klien S: -
21.00 gunakan sabun anti mikroba untuk mencuci tangan O: - keluarga paham tentang penjelasan
batasi pengunjung - Tanda-tanda infeksi tidak ada, suhu dbn 36 –
lakukan cuci tangan sebelum dan sesudah tindakan 37,50C
keperawatan - Integritas kulit baik
gunakan baju dan sarung tangan sebagai pelindung - Obat masuk, tanda alergi (-)
15.00 monitor tanda-tanda dan gejala infeksi A: Masalah teratasi sebagian
monitor hitung WBC P: monitor tanda infeksi, kelola terapi obat sesuai
pertahankan teknik aseptik untuk setiap tindakan program
memberi luminal 12 mg dan diamox 15 mg
16.00 merawat kulit dengan memberi minyak telon
18.00 kelola antibiotik sesuai program: Ampicillin 275 mg dan
Chloramphenicol 150 mg

Sabtu, 7 Oktober 09.00 Monitor KU/VS/BC Jam 14.00


09.00 Rawat kulit dan dressing infus, infus lepas S: -
Usaha pemasangan infus baru O: integritas kulit baik, pemasangan vena dalam
10.00 Usaha pemasangan vena dalam oleh perawat dan dokter berhasil jam 12.00, tanda-tanda infeksi (-) sempat
14.00 Monitor tanda-tanda infeksi demam semalam sampai 400C
A: Masalah teratasi sebagian
P: monitor tanda infeksi, kelola terapi obat sesuai
program
Dx 4. Resiko Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
Hari, tanggal Implementasi Evaluasi
Jumat, 6 Oktober 15.00 Menghitung kebutuhan kalori, protein dan cairan tiap hari Jam 21.00
Monitor tetesan KAEN 1 B + D 40% S: -
15,17, Mengecek residu sebelum memberi susu O: - keluarga paham tentang penjelasan
19,21 Memberi susu 30 – 50 cc tiap 2 jam - Residu jam 15.00 (-), 17.00 (10 cc), 19.00 (5 cc),
18.00 Memberi informasi kepada keluarga tentang kebutuhan 21.00 (-)
nutrisi klien - Klien terpasang infus KAEN 1 B+ D 40 %
14cc/jam
- Jam 18.00 tambah RL 85 tpm
- Albumin 2,31 g/dL, Ca 2,01 mmol/L
A: Masalah teratasi sebagian
P: monitor KU dan vital sign
- Beri nutrisi per sonde
- cek residu tiap pemberian per sonde
- kolaborasi ahli gizi

Sabtu, 7 Oktober 10.00 Monitor pemberian cairan Jam 14.00


S: -
O: cairan per infus terhenti sejak 09.00 – 12.00
- balance cairan hari sebelumnya +70,5
- sonde masuk tiap jam 25 cc
A: Masalah teratasi sebagian
P: monitor KU dan vital sign
- Beri nutrisi per sonde
- cek residu tiap pemberian per
sonde
Dx 5. Gangguan pola tidur bd ketakutan, kesakitan, terpisah dari ibunya, suara alat yang ramai, lingkungan yang baru
Hari, tanggal Implementasi Evaluasi
Jumat, 6 Oktober 15.00 batasi pengunjung Jam 21.00
cegah gangguan yang tidak penting saat anak tidur S: - merintih berhenti
17.00 singkirkan selimut penghangat dan warmer untuk O: - klien lebih tenang
mencapai kenyamanan temperatur - mulai berusaha tidur, RR 31-55x/mnt
18.00 kaji penyebab ketidaknyamanan, seperti pakaian yang - Integritas kulit baik
19.00 kotor, alat yang tidak nyaman, ganti popok, monitor kulit, - Suhu tidak demam
terutama daerah bony prominence - Gelisah berkurang
19.00 kontrol atau cegah suara-suara yang bising A: Masalah teratasi sebagian
hindari tindakan-tindakan yang tidak perlu P: minimalkan tindakan yang tidak perlu pada anak
19.00 pegang dan beri kenyamanan kepada bayi
bicara yang halus atau bernyanyi untuk si anak
tetap tinggal menemani pasien

Sabtu, 7 Oktober 10.00 Dampingi si anak saat dilakukan prosedur yang Jam 14.00
menyakitkan, menggunakan pendekatan yang tenang S: -
O: anak mulai bisa tidur lagi
A: Masalah teratasi sebagian
P: jaga area invasif jgn sampai rusak
Dx 6. Perfusi jaringan serebral tidak efektif berhubungan dengan penyakit meningitis
Hari, tanggal Implementasi Evaluasi
Jumat, 6 Oktober 15.00 Monitor intake dan output cairan Jam 21.00
Posisikan pasien pada posisi semifowler S: - merintih kadang-kadang
Minimalkan stimuli dari lingkungan O: - suhu 36 – 37,50C
18.00 Berikan informasi kepada keluarga - Suhu tidak demam
Monitor suhu dan angka WBC - Gelisah berkurang
Kolaborasi pemberian antibiotik A: Masalah teratasi sebagian
P: minimalkan tindakan yang tidak perlu pada anak
15.00 Monitor pemberian analgetik: dopamin 0,4 cc/jam

Você também pode gostar