Você está na página 1de 6

BAB I

Pendahuluan
A. Latar Belakang
Operasi plastik secara sederhana dapat didefinisikan sebagai tindakan medis
yang berkaitan dengan koreksi atau restorasi bentuk dan fungsi tubuh. Banyak
wanita melakukan cara instan seperti operasi plastik atau injeksi kecantikan demi
tampil sempurna, tidak semua operasi yang dilakukan berjalan lancar. Beberapa
wanita yang mengalami beragam masalah setelah operasi yang kalau dibiarkan bisa
berbahaya, ada berbagai tanda yang perlu dikhawatirkan pasca operasi.
Operasi plastik selain memiliki banyak resiko, juga menjadi perbincangan
para ahli agama mengenai boleh tidaknya operasi plastik.
Operasi Plastik Menurut Pandangan Agama Islam

Operasi Plastik ( plastic surgery ) atau dalam bahasa Arab disebut jirahah at
tajmil adalah operasi bedah untuk memperbaiki penampilan satu anggota tubuh
yang nampak, atau untuk memperbaiki fungsinya, ketika anggota tubuh itu
berkurang, hilang/lepas, atau rusak. (Al-Mausu’ah at-Thibbiyah al-Haditsah,
3/454). Hukum operasi plastik ada yang mubah dan ada yang haram.
1. Operasi plastik yang mubah
Operasi plastik yang mubah adalah yang bertujuan untuk memperbaiki cacat
sejak lahir (al-uyub al-khalqiyyah) seperti bibir sumbing, atau cacat yang datang
kemudian (al-uyub al-tharia’ah) akibat kecelakaan, kebakaran atau semisalnya,
seperti wajah yang rusak akibat kecelakaan/kebakaran.
Operasi plastik untuk memperbaiki cacat yang demikian ini hukumnya
adalah mubah, berdasarkan keumuman dalil yang menganjurkan untuk berobat (al-
tadawiy). Nabi SAW bersabda pula, “Tidaklah Allah menurunkan suatu penyakit,
kecuali Allah menurunkan pula obatnya.” (HR Tirdmidzi, no.1961)
2. Operasi Plastik yang Diharamkan
Adapun operasi plastik yang diharamkan adalah yang bertujuan semata
untuk mempercantik atau memperindah wajah atau tubuh, tanpa ada hajat untuk
pengobatan atau memperbaiki suatu cacat. Contohnya, operasi untuk memperindah
bentuk hidung, dagu, buah dada, atau operasi untuk menghilangkan kerutan-kerutan
tanda tua di wajah, dan sebagainya.
Dalil keharamannya firman Allah SWT (artinya ) : “dan akan aku (syaithan ) suruh
mereka (mengubah ciptaan Allah ), lalu benar-benar mereka mengubahnya.” (QS
Annisaa : 119). Ayat ini datang sebagai kecaman (dzamm) atas perbuatan syaitan
yang selalu mengajak manusia untuk melakukan berbagai perbuatan maksiat,
diantaranya adalah mengubah ciptaan Allah (taghyir khalqillah ). Operasi plastik
untuk mempercantik diri termasuk dalam pengertian mengubah ciptaan Allah,
maka hukumnya haram. (M. Al-Mukhtar asy-Syinqithi, Ahkam Jirahah Al-
Thibbiyyah, hal. 194)
Selain itu, terdapat hadis Nabi SAW yang melaknat perempuan yang
merenggangkan gigi untuk kecantikan ( al mutafallijat lil husni ). (HR Bukhari dan
Muslim). Dalam hadis ini terdapat illat keharamannya, yaitu karena untuk
mempercantik diri (lil husni). (M. Utsman Syabir, Ahkam Jirahah At-Tajmil fi Al-
Fiqh Al-Islami, hal.37). Imam Nawawi berkata, “Dalam hadis ini ada isyarat bahwa
yang haram adalah yang dilakukan untuk mencari kecantikan. Adapun kalau itu
diperlukan untuk pengobatan atau karena cacat pada gigi, maka tidak apa-apa.”
(Imam Nawawi, Syarah Muslim, 7/241). Maka dari itu, operasi plastik untuk
mempercantik diri hukumnya adalah haram. Wallahu alam.
Kalau bedah plastik yang sifatnya bedah rehabilitasi, maka itu justru
dianjurkan dalam Islam, sebab hal itu mutlak dibutuhkan. Misalnya bibir sumbing
atau kasus Lisa, yang cukup menyedot perhatian khalayak. Wajahnya tak lagi
berbentuk selayak orang yang normal. Bayangkan kalau Lisa tidak dioperasi , hal
itu akan menjadi beban fisik dan psikologis tersendiri baginya.
Sedangkan apabila kasusnya merubah-rubah apa yang telah diciptakan oleh
Allah, hal itu jelas telah melampaui batas kewajaran. Allah telah mengingatkan kita
agar jangan sampai melebihi batas. Seperti dalam firman berikut yang artinya :
“Oleh karena itu Kami tetapkan (suatu hukum ) bagi Bani Israil , bahwa:
Barangsiapa yang membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu
(membunuh) orang lain atau bukan karena membuat kerusakan dimuka bumi, maka
seakan-akan Dia telah membunuh manusia seluruhnya dan Barangsiapa yang
memelihara kehidupan seorang manusia, Maka seolah-olah Dia telah memelihara
kehidupan manusia semuanya. Dan sesungguhnya telah datang kepada mereka
Rasul-rasul kami dengan (membawa) keterangan-keterangan yang jelas, kemudian
banyak diantara mereka sesudah itu sungguh-sungguh melampaui batas dalam
berbuat kerusakan dimuka bumi “(Al-Maidah : 32 )
Operasi Plastik Menurut Pandangan Agama Kristen

Di dalam Alkitab tidak ada ayat khusus yang berbicara mengenai operasi
plastik. Namun, tentu saja kita tidak akan melihatnya secara fisik mengenai ada atau
tidaknya kata operasi plastik dalam Alkitab, melainkan kita akan mengambil nilai-
nilainya dan melihat bagaimana pandangan Alkitab terhadap nilai tersebut. Dan
bagaimana kita bisa melihat nilai dalam operasi plastik? Tentu saja, melihat dari
segi motivasi orang yang akan melakukannya.
 Mengambil keputusan untuk melakukan operasi plastik karena cacat dari
lahir atau karena memiliki kelainan adalah hal yang wajar. Hal ini bisa
dipandang sebagai pengobatan. Namun berbeda apabila melakukan operasi
plastik hanya untuk mengisi kekosongan emosional melalui tampilan fisik
atau untuk menarik perhatian orang lain. Dalam 1 Timotius 2:9 dikatakan
supaya kita jangan menarik perhatian orang lain melalui penampilan fisik
kita.
 Dalam 5:25-34 diceritakan kegiatan Tuhan Yesus dalam mengobati,
menyembuhkan, dan mengeluarkan orang-orang dari sakit penyakit yang
dideritanya. Apabila operasi plastik dapat dipandang sebagai penyembuhan
penyakit bagi mereka yang menderita, maka hal itu sah untuk dilakukan.
Bahkan dalam Matius 10:8, Yesus juga memerintahkan hal demikian.
Namun berbeda apabila operasi plastik dilakukan untuk mengubah bagian tubuh
karena ketidakpuasan pribadi. Karena sebenarnya, tubuh kita adalah milik Allah
Tritunggal dan kita diciptakan sesuai gambar-Nya. Apabila kita mengubah tubuh
yang telah diciptakan Allah, maka itu sama saja kita tidak menghargai karya-
karyaNya. Dalam melakukan prosedur operasi plastik, tentu banyak resiko yang
harus dipertimbangkan. Ada dampak dan keterbatasan ketika pasca operasi. Dan
merusak tubuh untuk kepentingan pribadi tidak dikehendaki Allah. Tubuh kita yang
sempurna dan indah di mata-Nya seharusnya digunakan untuk mempermuliakan
Dia.
 Operasi plastik yang paling banyak berkembang adalah yang berhubungan
dengan kecantikan wanita. Seperti pengencangan payudara, membuat wajah
tirus, mempertebal volume bibir, memutihkan kulit secara instan, dan lain
sebagainya. Apabila hal-hal ini yang menjadi motivasi perempuan untuk
melakukan operasi plastik, maka sesungguhnya mereka telah menjadi
berhala bagi dirinya sendiri. Dan ini merupakan salah satu ciri-ciri orang
sombong menurut Kristen. Kesombongan mereka akan penampilan fisik
yang sesungguhnya memotivasi mereka. Dalam Filipi 2:3-4 kita
diperingatkan untuk tidak besar kepala atau menjadi sombong.
Dan dalam 1 Petrus 3:3-4 dikatakan bahwa perhiasan kita bukanlah dari hal-halyang
bersifat lahiriah , melainkan yang berasal dari roh lemah lembut dan tentram yang
sangat berharga di mata Allah. Allah tidak memandang rupa kita, Ia melihat
kecantikan kita.
Hal ini secara tidak langsung mengatakan bahwa motivasi mereka yang
melakukan operasi plastik untuk mempercantik diri dikarenakan oleh sesuatu yang
tidak dari Allah, misalnya ingin dipandang menarik oleh manusia lain. Hal ini
sebenarnya wajar dialami manusia, namun baiklah kita mengendalikan diri dan
memiliki pola pikir yang benar mengenai gambar diri kita. Untuk itu, kita
membutuhkan Roh Kudus dalam diri kita supaya Dia yang mengontrol dan
memberikan pengertian akan mana yang baik dan buruk.

Você também pode gostar