Você está na página 1de 8

BAB III

ANALISA JURNAL

3.1 Analisa Jurnal


Komponen Hasil Analisa
Jurnal Jurnal 1 Jurnal 2 Jurnal 3
Judul Pengaruh latihan Range of Pengaruh ROM (Range of Pengaruh Range of Motion
Motion terhadap peningkatan Motion) terhadap kekuatan Exercise terhadap kekuatan
kekuatan otot lanjut usia di otot ekstremitas pada pasien otot pada pasien stroke di
UPT Pelayanan social lanjut stroke non Hemoragic wilayah Puskesmas Sidotopr
usia (pasuruan Kec. Babat Surabaya
Kab. Lamongan
Pendahulua Proses menua menimbulkan Stroke merupakan salah satu Latihan ROM merupakan
n/ Latar suatu proses Menghilangnya masalah kesehatan yang cukup salah satu bentuk latihan
Belakang secara perlahan-lahan ke serius dalam kehidupan dalam proses rehabilitasi
mampuan jaringan untuk modern saat ini. Prevalensi yang dinilai cukup efektif
memperbaiki diri atau stroke bertambah seiring untuk mencegah terjadinya
mengganti dan mempertahan bertambahnya usia. World kecacatan pada penderita
kan fungsi normalnya Health Organization (WHO) stroke. Latihan ini adalah
sehingga tidak dapat menetapkan bahwa stroke salah satu bentuk intervensi
bertahan terhadap infeksi merupakan suatu sindrom fundamental perawat yang
serta memperbaiki kerusakan klinis dengan gejala berupa dapat dilakukan untuk
yang di derita. Terdapat gangguan fungsi otak secara keberhasilan regimen
berbagai macam latihan fisik fokal atau global yang dapat terapeutik bagi penderita dan
untuk lansia, yaitu latihan menimbulkan kematian atau dalam upaya pencegahan
kontraksi otot isometrik dan kelainan menetap lebih dari 24 terjadinya kondisi cacat
isotonik, latihan kekuatan, jam, tanpa penyebab lain permanen pada penderita
latihan aerobik, latihan kecuali gangguan vaskular stroke paska perawatan di
rentang gerak (Range of (Rasyid & Soertidewi, 2007). rumah sakit, sehingga dapat
Motion). Pemeliharaan ke Menurut Smeltzer (2002), menurunkan tingkat
kuatan otot dan fleksibilitas stroke atau cedera ketergantungan penderita
sendi, disertai latihan Range serebrovaskular (CVA) adalah pada keluarga, meningkatkan
of Motion (ROM) dapat kehilangan fungsi otak karena harga diri dan mekanisme
meningkatkan dan mem berhentinya suplai darah ke koping penderita. Menurut
pertahankan kekuatan otot bagian otak, yang WHO tahun 2012 kematian
dan fleksibilitas persendian. mengakibatkan kehilangan akibat stroke sebesar 51%
Menurut Kozier (2004) sementara atau permanen diseluruh dunia disebabkan
latihan ROM merupakan gerakan, berpikir, memori, oleh tekanan darah tinggi.
latihan yang sangat efektif bicara, atau sensasi. Range of Jumlah penderita stroke
bagi lansia yang mengalami motion (ROM) adalah latihan mencapai 8,3 per 100
penurunan kekuatan otot. yang dilakukan untuk mem populasi di Indonesia dengan
pertahankan atau mem populasi sekitar 211 juta
perbaiki tingkat kesempurnaan jiwa, berarti terdapat sekitar
kemampuan pergerakkan sendi 1,7 juta penderita stroke di
secara normal dan lengkap Indonesia (Depkes 2007).
untuk meningkatkan massa
otot dan tonus otot. Melakukan
mobilisasi persendian dengan
latihan ROM dapat mencegah
berbagai komplikasi seperti
nyeri karena tekanan,
kontraktur, tromboplebitis,
dekubitus sehingga mobilisasi
dini penting dilakukan secara
rutin dan kontinyu. Memberi
kan latihan ROM secara dini
dapat meningkatkan kekuatan
otot karena dapat menstimulasi
motor unit sehingga semakin
banyak motor unit yang
terlibat maka akan terjadi
peningkatan kekuatan otot,
kerugian pasien hemiparese
bila tidak segera ditangani
maka akan terjadi kecacatan
yang permanen (Potter &
Perry, 2009).
Metode Jenis penelitian ini adalah pre Penelitian ini merupakan Jenis penelitian ini ada pra-
Penelitian eksperimen dengan penelitian kuantitatif, men eksperimental dengan One-
desain "One Group Pre test ggunakan desain penelitian Group Pra-Post Test Design.
Post test Designs". Instrumen quasi experimental dengan Populasi dalam penelitian ini
penelitian menggunakan pendekatan one group pre test- adalah pasien stroke di
check list dan lembar post test. Pada desain peneliti wilayah Puskesmas Sidotopo
observasi. Populasi dalam an ini hanya terdapat satu Surabaya berjumlah 35 orang
penelitian ini adalah seluruh kelompok, yaitu kelompok dan sampel berjumlah 32
lansia di UPT Pelayanan perlakuan sekaligus menjadi orang. Teknik sampling yang
Sosial Lanjut Usia (cabang kelompok kontrol. Kelompok digunakan adalah Purposive
Pasuruan) Kecamatan Babat, tersebut dilakukan intervensi Sampling. Pada kekuatan otot
Kabupaten Lamongan, pada berupa latihan ROM pasif menggunakan lembar obser
bulan September sampai menggunakan metode lang vasi serta menggunakan uji
dengan November mengguna sung. Dilakukan penilaian statistic t-test.
kan teknik sampling simple untuk mengetahui kekuatan
random sampling. otot sebelum intervensi (pre-
test).
Hasil dan Setelah melakukan analisis Nilai signifikansi kekuatan Hasil Uji T menunjukkan p
pembahasan data dengan menggunakan otot tangan sebelum dan value 0.000 (α < 0,05)
uji Mann Whitney mengguna sesudah pemberian ROM menyatakan ada pengaruh
kan SPSS versi 11.5 dengan sebesar 0,000. Artinya terdapat Range of Motion Exercise
tingkat kemaknaan α = 0,05 perbedaan kekuatan otot terhadap kekuatan otot. Hal
diperoleh nilai Asymp. Sig. tangan sebelum dan sesudah ini berarti bahwa Range Of
(2-tailed) = 0,042 di mana pemberian ROM. Hal ini Motion Exercise memiliki
0,042 < 0,05, maka H0 membuktikan bahwa ROM pengaruh terhadap rentang
ditolak sehingga dapat berpengaruh dalam meningkat gerak responden bila
disimpulkan bahwa terdapat kan kekuatan otot tangan dilakukan dengan frekuensi
pengaruh latihan Range of responden.Nilai signifikansi 2x sehari dalam 4 hari (Fajar,
Motion (ROM) terhadap kekuatan otot kaki sebelum 2014). Hasil penelitian
peningkatan kekuatan otot dan sesudah pemberian ROM menunjukan tentang data
lanjut usia. Peningkatan sebesar 0,000. Artinya terdapat nilai kekuatan otot dan
kekuatan otot yang cukup perbedaan kekuatan otot kaki rentang gerak yang
besar ini disebabkan per sebelum dan sesudah pemberi meningkat dapat menjawab
ubahan anatomis, yaitu an ROM. Hal ini membuktikan beberapa tujuan latihan
peningkatan jumlah bahwa ROM berpengaruh Range Of Motion (ROM)
miofibril, peningkatan ukur dalam meningkatkan kekuatan yaitu mempertahankan atau
an miofibril, peningkatan otot kaki responden. memelihara fleksibilitas dan
jumlah total protein kekuatan otot, memelihara
kontraktil khususnya mobilitas persendian dan
kontraktil miosin, peningkat mencegah kelainan bentuk,
an kepadatan pembuluh kekakuan dan kontraktur.
kapiler dan peningkatan Nilai kekuatan otot dan
kualitas jaringan peng rentang gerak yang
hubung, tendon dan ligamen. meningkat tersebut juga
Selain itu, peningkatan memberi jawaban pada
kekuatan otot juga disebab manfaat Range Of Motion
kan perubahan biokimia otot (ROM) yaitu memperbaiki
yaitu peningkatan kon tonus otot, meningkatkan
sentrasi kreatin, peningkatan mobilisasi sendi, dan
konsentrasi kreatin fosfat dan memperbaiki toleransi otot
ATP dan peningkatan untuk latihan.
glikogen, serta perubahan
sistem saraf sulit di
identifikasi secara akurat.
Namun, penelitian lain
mengungkapkan adanya
adaptasi sistim saraf yang
menyangkut sinkronisasi dan
rekurtmen unit motorik.
Oleh karena itu pada lansia
akan lebih baik agar
melakukan latihan ROM
dengan teratur karena telah
terbukti bahwa latihan ROM
dengan teratur mampu
meningkatkan kekuatan otot
pada lansia.
3.2 Intisari Jurnal
Berdasarkan hasil dari ke 3 jurnal diatas dapat disimpulkan bahwa ROM atau Range
of Motion dapat meningkatkan kekuatan otot pada pasien stroke, dan peningkatan jumlah
miofibril, peningkatan ukuran miofibril, peningkatan jumlah total protein kontraktil
khususnya kontraktil miosin, peningkatan kepadatan pembuluh kapiler dan peningkatan
kualitas jaringan penghubung, tendon dan ligamen.
Latihan ROM dapat menimbulkan rangsangan sehingga meningkatkan aktivasi dari
kimiawi neuromuskuler dan muskuler. Rangsangan melalui neuromuskuler akan
meningkatkan rangsangan pada serat syaraf otot ekstremitas terutama syaraf parasimpatis
yang merangsang produksi asetilcholin, sehingga mengakibatkan kontraksi. Mekanisme
melalui muskulus terutama otot polos ekstremitas akan meningkatkan metabolism pada
metakondria untuk menghailkan ATP yang dimanfaatkan oleh otot polos ekstremitas
sebagai energy untuk kontraksi dan meningkatkan tonus otot polos ekstremitas. Oleh sebab
itu dengan latihan Range of Motion (ROM) secara teratur dengan langkah-langkah yang
benar yaitu dengan menggerakkan sendi-sendi dan juga otot, maka kekuatan otot lansia
akan meningkat.
BAB IV
PEMBAHASAN

Analisa SWOT
Hasil penelitian dari ketiga jurnal tersebut didapatkan bahwa ROM atau Range Of Motion
dapat meningkatkan kekuatan otot pada pasien stroke, dan peningkatan jumlah miofobril
peningkatan kepadatan pembuluh kapiler dan peningkatan kualitas jaringan penghubung,
tendon dan ligamen. Latihan ROM dapat menimbulkan rangsangan sehingga
meningkatkan aktivasi dari kimiawi neuromuskuler dan muskuler. Rangsangan melalui
neuromuskuler akan meningkatkan rangsangan pada serat syaraf otot ekstremitas terutama
syaraf parasimpatis yang merangsang produksi asetilcholin, sehingga mengakibatkan
kontraksi. Mekanisme melalui muskulus terutama otot polos ekstremitas akan
meningkatkan metabolism pada metakondria untuk menghailkan ATP yang dimanfaatkan
oleh otot polos ekstremitas sebagai energy untuk kontraksi dan meningkatkan tonus otot
polos ekstremitas. Oleh sebab itu dengan latihan Range of Motion (ROM) secara teratur
akan sangat bermanfaat sekali apabila Range Of Motion (ROM) pada lansia dapat bermanfaat dan
dapat diterapkan di rumah pelayanan sosial lanjut usia Potroyudan Jepara.

Strength Weakness (kelemahan) Opportunities Threats (Ancaman)


(kekuatan) (Peluang)
Tersedia tempat Terapi Range Of Banyak penerima Tidak semua rencana
untuk melakukan Motion belum pernah manfaat yang kegiatan dengan
Range Of Motion dipraktikkan di Rumah mengalami stroke, mudah dapat
(ROM) pada Pelayanan Sosial gangguan dilakukan
penerima manfaat Lanjut Usia mobilitas sendi, Tidak semua
Terdapat Potroyudan Jepara dan masalah penerima manfaat
penerima manfaat kurangnya pengetahuan kekuatan otot dapat mengikuti
sebagai sasaran tentang Range Of Terdapat penerima terapi aktivitas
untuk dilakukan Motion (ROM) pada manfaat sebagai kelompok
Range Of Motion penerima manfaat sasaran untuk “ Range Of
(ROM) Belum adanya petugas dilakukan terapi Motion (ROM)
Mahasiswa kesehatan atau aktivitas kelompok tidak adanya
mampu fisioterapi yang khusus “ Range Of alokasi waktu
memimpin di rumah pelayanan Motion (ROM)” untuk melakukan
jalannya Range sosial lanjut usia yang belum pernah "Range Of
Of Motion Potroyudan Jepara dilakukan dirumah Motion (ROM)"
(ROM) pelayanan sosial
lanjut usia
Potroyudan Jepara

Berdasarkan analisa diatas dapat disimpulkan untuk melakukan Range Of Motion (ROM)
di rumah Pelayanan Sosial Lanjut Usia “ Potroyudan Jepara" diperlukan untuk menjawab
beberapa pertanyaan sebagai berikut:
What: Kegiatan yang dilakukan adalah Range Of Motion (ROM)
Who: Range Of Motion (ROM) dilakukan oleh pegawai Rumah Pelayanan Sosial Lanjut
Usia Potroyudan Jepara dan mahasiswa Ners Stikes Cendekia Utama Kudus
When: kegiatan tersebut dapat dilakukan 1 hari minimal 2 kali secara teratur
Why: terapi Range Of Motion (ROM) dapat digunakan sebagai alternatif dalam
memberikan intervensi pada penerima manfaat khususnya bagi penerima manfaat yang
mengalami stroke, gangguan mobilitas sendi, dan masalah kekuatan otot.
Where: kegiatan tersebut dilakukan di Rumah Pelayanan Sosial Lanjut Usia Margo Mukti
Rembang
How: untuk melakukan kegiatan tersebut, terlebih dahulu pegawai rumah pelayanan harus
mendapatkan materi tentang terapi Range Of Motion (ROM) dan melakukan pelatihan
baru kemudian kegiatan tersebut bisa dilakukan.

Aplikasi Penerapan Jurnal


Penatalaksanaan yang dilakukan untuk meningkatan ingatan jangka pendek dan
menurunkan stress ringan pada penerima manfaat yaitu dengan program senam Brain
Gym. Kegiatan senam Brain Gym dilaksanakan pada hari jum’ at tanggal 20 oktober 2017
selama 50 menit di Ruang Aula Rumah Pelayanan sosisal lanjut usia Margo Mukti. Senam
Brain Gym di ikuti oleh 19 lansia yang terdiri dari 6 penerima manfaat laki-laki dan 13
penerima manfaat perempuan, yang diwakili dari 3 wisma yaitu wisma Drupadi, Rama
sinta dan Bima. Senam Brain Gym dimulai pukul 09.10 WIB dan berakhir pada pukul
10.00 WIB
Respon penerima manfaat setelah mengikuti senam Brain Gym menunjukkan hasil
yang baik, 85% penerima manfaat dapat melakukan gerakan senam Brain Gym dengan
baik dan benar dan 15% penerima manfaat masih kebingungan dalam melakukan senam
brain gym.

Rekomendasi untuk Panti


Banyak sekali manfaat dari Range Of Motion (ROM) ini, salah satu manfaat dari
Range Of Motion (ROM) adalah dapat mempertahankan atau memperbaiki tingkat
kesempurnaan kemampuan pergerakkan sendi secara normal dan lengkap untuk meningkatkan
massa otot dan tonus otot. Melakukan mobilisasi persendian dengan latihan ROM dapat mencegah
berbagai komplikasi seperti nyeri karena tekanan, kontraktur, tromboplebitis, dekubitus sehingga
mobilisasi dini penting dilakukan secara rutin dan kontinyu. Memberi kan latihan ROM secara dini
dapat meningkatkan kekuatan otot karena dapat menstimulasi motor unit sehingga semakin banyak
motor unit yang terlibat maka akan terjadi peningkatan kekuatan otot, kerugian pasien hemiparese
bila tidak segera ditangani maka akan terjadi kecacatan yang permanen . Untuk selanjutnya
setelah mahasiswa mendemonstrasikan terapi "Range Of Motion (ROM)" ini diharapkan
dapat diaplikasi di rumah pelayanan lanjut usia Potroyudan Jepara secara rutin
kedepannya.

Você também pode gostar