Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
I. PENDAHULUAN
II. TUJUAN
1. UMUM : Meningkatkan gizi masyarakat di Puskesmas Pancasan
2. KHUSUS :
Meningkatkan gizi balita 93% berstatus gizi baik, gizi buruk <0,35%, gizi kurang <8%,
Balita pendek <9,3% dan 100% balita gizi buruk mendapat perawatan
Cakupan balita yang mendapat kapsul vitamin A sebanyak 91%
Cakupan balita yang dipantau pertumbuhannya di sarana posyandu, puskesmas dan TK
85%
Cakupan bayi usia 0-6 bulan yang mendapat ASI Eksklusif 77%
Cakupan remaja putrid mendapat FE 15%
Cakupan ibu hamil anemia <19%
Cakupan ibu hamil KEK <19%
III. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
A. PEMANTAUAN PERTUMBUHAN DI POSYANDU
Pertumbuhan seorang anak bukan hanya sekedar gambaran perubahan berat badan,
tinggi badan atau ukuran tubuh lainnya tetapi lebih dari itu memberikan gambaran tentang
keseimbangan antara asupan dan kebutuhan zat gizi seorang anak yang sedang dalam proses
tumbuh. Oleh karena itu pertumbuhan merupakan suatu proses yang berkesinambungan,
maka pertumbuhan merupakan indicator yang baik dari perkembangan status gizi anak.
Gangguan pertumbuhan dapat terjadi dalam waktu singkat atau cukup lama. Gangguan
pertumbuhan dalam waktu singkat sering terjadi pada peerubahan berat badan sebagai
akibat menurunnya nafsu makan, sakit atau karena asupan makanan yang kurang. Sedangkan
gangguan pertumbuhan dalam waktu lama dapat terlihat pada hambatan pertambahan tinggi
badan. Pemantauan pertumbuhan anak yang dilakukan secara teratur dan menggunakan
buku KIA dan KMS mempunyai 2 fungsi utama yaitu sebagai:
a. Sarana pendidikan gizi dan kesehatan masyarakat
b. Sarana deteksi dini dan intervensi gangguan pertumbuhan serta entry point berbagai
pelayanan kesehatan anak( imunisasi, pemberian kapsul vitamin A, pencegahan diare,
dll)
Beberapa kesalahan dalam menilai pertumbuhan balita
a. Kesalahan dalam menentukan umur
b. Kesalahan dalam penimbangan
c. Kesalahan dalam menghubungkan titik dalam KMS, sementara penimbangan tidak
dilakukan secara berturut-turut
d. Kesimpulan penilaian pertumbuhan dilakukan berdasarkan pada angka absolute bukan
pada KMS.
KMS balita dan buku KIA dapat berguna apabila memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
1. Penimbangan balita dilakukan setiap bulan dan deteksi tumbuh kembang dilakukan
sesuai tahapan usia balita
2. Semua kolom diisi dengan benar
3. Semua keadaan kesehatan BB,TB dan LKA balita dicatat
4. Orang tua selalu memperhatikan catatan dalam buku KIA/KMS
5. Kader dan petugas kesehatan selalu memperhatikan hasil penimbangan dan
pemeriksaan balita
6. Setiap ada gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak dicari penyebabnya dan
dilakukan sesuai tindakan yang sesuai
7. Buku KIA/KMS balita disimpan oleh ibu balita dan selalu dibawa setiap saat mengunjungi
posyandu dan fasilitas pelayanan kesehatan termasuk bidan dan dokter.
Catatan :
Semua balita yang ditimbang harus dilihat/dipantau statusnya sebagai berikut :
N = Apabila BB naik dan pita warnanya tetap atau berubah warnanya
O = bulan lalu tidak ditimbang
B = Baru pertama kali ditimbang
Balita yang turun BBnya atau tidak naik 2 bulan berturut-turut harus dirujuk ke
Puskesmas atau dilakukan kunjungan rumah.
Pemberian air susu ibu (ASI) sangat penting bagi tumbuh kembang yang optimal baik
fisik maupun mental dan kecerdasan bayi. Oleh karena itu, pemberian ASI perlu mendapat
perhatian para ibu dan tenaga kesehatan agar proses menyusui dapat terlaksana dengan
benar. Selain itu pemberian ASI dapat menurunkan resiko kematian bayi. Pemberian ASI
eksklusif adalah langkah awalbagi bayi untuk tumbuh sehat danterciptanya sumber daya
manusia yang tangguh, karena bayi tidak saja akan lebih sehat dan cerdas, tetapi juga akan
memiliki emotional quotion(EQ) dan social quotion yang lebih baik.
Pemberian ASI secara eksklusif selama enam bulan merupakan intervensi kesehatan
masyarakat yang mempunyai dampak positif terbesar untuk menurunkan angka kematian
balita yaitu sebesar 13%. Pemberian makanan pendamping ASI yang benar dapat
menurunkan angka kematian balita sebesar 6%. Tujuan umum dari pembentukan kelas ASI
adalah meningkatkan cakupan ASI Eksklusif, sedangkan tujuan khususnya adalah
meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang ASI Eksklusif, mendorong kader untuk lebih
memasyarakatkan ASI Eksklusif, memberikan pengetahuan kepada ibu balita dan kader serta
masyarakat yang terkait tentang pentingnya ASI Eksklusif, dan terbentuknya kelompok yang
dapat menjadi support dan motivator untuk ASI Ekslusif.
Dalam siklus kehidupan manusia usia balita merupakan salah satu masa yang penting
karena pada masa ini terjadi pertumbuhan dan perkembangan kecedasan yang cukup pesat.
Kelainan pertumbuhan pada kelompok usia ini akan mengakibatkan hal serius pada generasi
yang akan datang, sehingga kegiatan rutin yang telah dilakukan di posyandu yang ternyata
kehadiran mereka tidak dapat mencapai 100%. Perlu diadakan sebuah kegiatan yang dapat
menjaring sasaran dengan lebih baik, melalui pengkoordinasian kegiatan yang lebih intensif
dan melibatkan berbagai pihak.
Bulan Penimbangan Balita adalah kegiatan yang dilakukan sekali dalam setahun dengan
melibatkan berbagai pihak agar dapat menjaring lebih banyak sasaran dan dapat mendeteksi
balita-balita yang mempunyai masalah dalam pertumbuhan dan perkembangannya. Kegiatan
ini dilakukan bersamaan dengan pemberian kapsul vitamin A dan monitoring garam pada
bulan Agustus, sehingga mendapatkan tiga hasil yaitu status gizi balita, cakupan pemberian
vitamin A pada bayi dan balita serta cakupan rumah tangga memakai garam beryodium.
E. PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN
Kualitas hidup seseorang ditentukan sejak dalam kandungan, sehingga diharapkan
seorang ibu menjaga kesehatannya sepanjang hidup terutama ketika hamil. Bahkan di saat
hamil dia dalam keadaan sehat pun seorang balita bisa juga jatuh ke dalam gizi buruk apabila
terjadi kesalahan dalam pola pemberian makanan yang terjadi karena beberapa hal, seperti
kemiskinan, minimnya pengetahuan, adanya penyakit infeksi akibat buruknya kesehatan
lingkungan dan penyakit congenital yang diderita balita.
Dalam rangka mencegah dan menaggulangi gizi buruk pada balita direncanakan
kegiatan pemberian makanan tambahan untuk ibu hamil KEK dan balita gizi buruk dan
sebagian gizi kurang. Tujuan dari pemberian makanan tambahan adalah terlaksananya
pengadaan PMT untuk ibu hamil KEK, balita gizi buruk dan gizi kurang serta MP-ASI baduta
gakin serta terlaksananya pemberian makanan tambahan dan monitoringnya bagi ibu hamil
KEK, balita gizi buruk dan gizi kurang serta MP-ASI baduta gakin.
VI. BIAYA
Biaya di bebankan pada anggaran :
No Uraian kegiatan Biaya
Rp 50.000,-/OH untuk
petugas