1.

Gigi Normal Anterior

Sumber: White, S. C., & Pharoah, M. J. Oral Radiology Principles and Interpretation 6th
Edition

2. Gigi Normal Posterior

Sumber : Arsip dari Dr. Galván Díaz dan Ray Tonks,DDS

3. Karies Gigi (Proximal Lesions pada Gigi 12 dan 13)

Sumber: White, S. C., & Pharoah, M. J. Oral Radiology Principles and Interpretation 6th
Edition
4. Sclerotic Periapical Osteitis pada Gigi 36

Sumber: White, S. C., & Pharoah, M. J. Oral Radiology Principles and Interpretation 6th
Edition
5. TMJ Normal dari Foto Panoramik
 Sumber: White, S. C., & Pharoah, M. J. Oral Radiology Principles and Interpretation 6th
Edition
6. TMD dari Foto Panoramik (Osteochondroma pada Kondilus Mandibula)

Sumber: Derya I, Faruk A, Esin D, Pinar K, Kayhan O. A case report of osteochondroma

of the mandibular condyle. J Case Rep Images Dent 2016;2:1–5.
7. Kelainan Pertumbuhan dan Perkembangan Gigi (Inverted Mesiodens diantara Gigi 11
dan 21)
 Sumber: White, S. C., & Pharoah, M. J. Oral Radiology Principles and Interpretation 6th
Edition
8. Hypercementosis (Gigi 44)

Sumber: Noor, N., Ahmed, M., Jabeen, N., & HUMAYOUN, S. (2015). Endodontic
Treatment of Premolar with Unusual Anatomy and Hypercementosis — Case Report.
9. Kelainan Pertumbuhan Perkembangan Rahang (Mandibular Hypoplasia-Right)

Bhattacharya, S., Mazumder, D., Ray, D., & Ray, S. (2015). Nonsyndromic
hemimandibular hypoplasia : A case report with a short review of the literature. J Orofac
Sci, 7, 41-5.
https://doi.org10.4103/0975-8844.15738
10. Sialolithiasis

Oteri, G., Procopio, R. M., & Cicciù, M. (2011). Giant Salivary Gland Calculi (GSGC):
Report Of Two Cases. The Open Dentistry Journal, 5, 90–5
https://doi.org/10.2174/1874210601105010090
11. Periodontitis Apikalis (gigi 46)

Herrera, H., Herrera, H., Leonardo, R. M., Silva, L. A. B., Silva, F. W. (2011). Large
apical periodontitis healing following root canal dressing with calcium hydroxide: a case
report. Rev Odonto Cienc, 26, 172-5.

Periodontitis Marginalis (gigi 47)

12. Granuloma Periapikalis (gigi 12)

Yuwono, B. (2010). Penataan pencabutan gigi dengan kondisi sisa akar (gangren redik).
Stomatognatic (J.K.G Unej), 7, 89-95

13. Abses Periapikal (gigi 46)

Langland OE, Langlais RP, Preece JW. Radiologic diagnosis of periapical disease. In:
principles of dental imaging. Second Edition. Philadelphia, Pennsylvania. USA:
Lippincott Williams & Willcins; 2002. 414
14. Kista Radikuler (gigi 36 & 46)

Baroudi, K., Bahseer, B., Bava, F. A., Umar, D. (2015). Bilateral Radicular Cyst in
Mandible: An Unusual Case Report. Journal of International Oral Health, 7, 61-3.
15. Periodontitis Kronis (Pada Gigi 22)

Sumber :
Pasler, F. A. Color Atlas of Dental Medicine Radiology.
16. Aggressive Periodontitis (Pada Gigi 13)
 Sumber :
White, S. C., & Pharoah, M. J. Oral Radiology Principles and Interpretation (6 ed.)

17. Periodontal Abses (Pada Gigi 11)

Sumber :
Yadav, A. R., Mani, A. M., & Marawar, P. P. (Juli, 2013). Periodontal Abscess : A
Review. International Journal of Health and Medical Science, Vol 1, No. 1.

18. Pericoronitis / Operculitis (Pada Gigi 48)

 Sumber :
White, S. C. & Pharoah, M. J. Oral Radiology Principles and Interpretation (7 ed.)

19. Sinus Maksilaris Normal dari Panoramik

Sumber :
White, S. C., & Pharoah, M. J. Oral Radiology and Interpretation (6 ed.).

20. Infeksi Sinus Maksilari (sinusitis) tampak panoramik

 th
Sumber : White, S.&Pharoah, M. (2014). Oral Radiology Principles and Interpretation 6
E. St Louise Missouri, Mosby

21. Dental Implan (panorami)

22. Impaksi molar ke 3 (Panoramik)

 Sumber : Juodzbalys, G & Daugela, P(2013). Mandibular Third Molar Impaction : Review
of Literature and a Proposal of a Classification. Journal of Oral & Maxillofacial Research,
4(2), usian pasien 19 tahun
23. Impaksi caninus (tampak Oklusal)

Sumber : White, S.&Pharoah, M. (2014). Oral Radiology Principles and Interpretation

th
6 E. St Louise Missouri, Mosby

24. Osteomyelitis di klasifikasi menjadi dua yaitu

a. Osteomyelitis Primer
 Disebabkan oleh implementasi mikroorganisme secara langsung kedalam tulang dan
biasanya terbatas pada tempat tersebut. Fraktur terbuka (compound fracture), dan operasi bedah
pada tulang merupakan penyebab tersering
b. Osteomyelitis Sekunder (hematogen)
Biasanya disebabkan oleh penyebaran melalui aliran darah. Kadang-kadang, osteomyelitis
sekunder dapat disebabkan oleh perluasan infeksi secara langsung dari jaringan lunak didekatnya
ke fokus lain. Osteomielitis sekunder dapat dibagi menjadi dua, akut dan kronis

25. Osteomyelitis Akut

Osteomyelitis, mandibula; Wanita usia 72 tahun dengan nyeri ringan dan variabel serta
pembengkakan tiga tahun setelah ekstraksi gigi. Saat ini dengan paresthesia saraf mental.Gambaran
panoramik menunjukkan perubahan sklerotik difus (tanda panah), dan fokus kecil pada destruksi
tulang (kepala panah).

Sumber : Larheim TA, Westesson P-L. 2006. Maxillofacial Imaging. Berlin: Springer-Verlag
BerlinHeidelberg. Pp. 119-125

26. Osteomyelitis Kronis (Tampak Panoramik)

Pada Mandibula
Panah Hitam ; Sequestra besar
 Panah Putih ; Periosteal Reaction pada batas inferior
Sumber : White, S.&Pharoah, M. (2014). Oral Radiology Principles and Interpretation 7 th
E. St Louise Missouri, Mosby

27. Diabetes Mellitus Periapical dan Panoramik

62 tahun pria menderita diabetes mellitus tipe 2 dengan tulang yang hilang pada gigi 17,
16, 47, 46
Sumber : Long, C. (2016, 1 February). Treating a diabetic patient with periodontal disease
using the LANAP protocol: A case study
28. Trauma Gigi
 Fraktur pada gigi isisivus sentral kanan dan insisivus lateral kanan dan gigi insisivus sentral
kiri pada rahang atas (Periapikal)

Sumber : Dr. Gabriela Ibarra from Cohenca, N. (2015, January 12). 9 Radiographic
Interpretation of Trauma Injuries. https://pocketdentistry.com/9-radiographic-
interpretation-of-traumatic-injuries/

29. Trauma Mandibula Panoramik

Bilateral fraktur pada mandibular
Sumber : Hunter, T&Taljanovic, M. (2013). Gallery of Dental Devices, Frequent
Emergency Department Visitor. Medapparatus.com
30. Fibrous Dysplasia
Fibrous dysplasia pada maksila bagian posterior
Sumber : White, S.&Pharoah, M. (2014). Oral Radiology Principles and Interpretation 7 th
E. St Louise Missouri, Mosby

31.
32.
33.
34.
35.
36. Periapical Osseous Dysplasias
 Sumber : White, S.&Pharoah, M. (2014). Oral Radiology Principles and Interpretation 7th
E. St Louise Missouri, Mosby

37. Residual Cyst

Sumber : Woo: Oral Pathology: A Comprehensive Atlas and Text, 1st Edition, 2012,
Regezi: Oral Pathology: Clinical Pathologic Correlations, 6th Edition, 2011, Shear: Cysts
of the Oral and Maxillofacial Regions, 4th Edition, 2007, Univ of Missouri - Kansas City,
School of Dentistry: Cysts of the Jaws [Accessed 11 June 2018]

38. Dentigerous Cyst

 Sumber : White, S.&Pharoah, M. (2014). Oral Radiology Principles and Interpretation 7th
E. St Louise Missouri, Mosby

39. Lateral Periodontal Cyst

Sumber : Department of Periodontology, Faculty of Dentistry, Marmara University, Istanbul,

Turkiye

40. Dens bone island

 Sumber : Journal of Li N, You M, Wang H, Ren J, Zhao S, Jiang M, Xu L, Liu Y. Bone
islands of the craniomaxillofacial region. J Cranio Max Dis2013;2:5-9.

41. Landmark Cephalometric Lateral

42. Hasil foto teknik radiografi slob
 Sumber : West Indian med. j. vol.61 no.7 Mona Oct. 2012
43. Foto dengan hasil kesalahan foto periapikal

Keterangan : When an exposed film is re-exposed the resulting film will have
superimposed images. (double image)
Sumber : White, S. C., & Pharoah, M. J. Oral Radiology Principles and interpretation (7
ed.). Mosby.

44. Foto hasil kesalahan foto panoramic

 Keterangan : Terlihat bidang oklusal menjadi pipih, kondilus terlihat terentang, dan
kaburnya bagian insisor maksila. Kesalahan terjadi karena posisi dagu pasien terlalu tinggi
atau mendongak relatif dari bidang gigit.

45. Foto dengan hasil kesalahan foto cephalometri

Keterangan : : If an exposed film cassette is not carefully marked as exposed or if it is nor

immediately developed, the danger of a double exposure exists.
46.
47.
48.
49.
50.
51.
52.
53.
54.
55.
56.