Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sebagai agama Universal, Islam mengandung ajaran-ajaran dasar yang berlaku
untuk semua tempat dan semua zaman. Ajaran-ajaran dasar yang bersifat universal, absolut,
mutlak benar, tidak berubah dan tidak boleh diubah menurut para ulama jumlahnya kurang lebih
500 ayat atau kurang lebih 14% dari seluruh ayat Al-Qur’an. Perincian tentang maksut dan
pelaksanaan ajaran-ajaran dasar yang terkandung dalam Al-Qur’an disesuaikan dengan situasi
dan kondisi tempat dan zaman tertentu. Dengan demikian timbulah aliran-aliran dan madzab-
madzab dalam ajaran-ajaran Islam.
Dalam akidah atau teologi, timbul lima aliran, yaitu: Khawarij, Murji’ah, Mu’tazilah,
Asy’ariyah, dan Maturidiyah. Dalam fiqih atau hukumIslam, muncul empatb madzab:Hanafi,
Maliki, Syafi’I dan Hambali. Dalam politik lahir tiga aliran: Sunni, Khawarij dan Syi’ah. Aliran
dan madzab yang timbul berbeda-beda sesuai dengan situasi dan kondisi tempat serta zamannya
masing-masing.
Karena semuanya adalah penjabaran dan penafsiran dari ajaran-ajaran dasar Al-Qur’an,
maka semuanya berada dalam kebenaran. Tidak dibenarkan bahwa hanya satu dari madzab dan
aliran yang berbeda-beda itu yang benar dan selain itu dinyatakan salah. Mengenai pernyataan
ini, Nabi dalam Hadisnya mengatakan “Perbedaan dikalangan umatku adalah rahmat”. Karena
itu kecenderungan manusia berbeda-beda, dengan perbedaan dapat menjumpai keserasian dalam
dirinya.
B. Rumusan Masalah
Dari permasalahan tersebut di atas maka dapat diambil beberapa rumusan masalah,
diantaranya adalah:
1.Bagaimanakah kondisi kepercayaan masyarakat saat ini?
2.Bagaimanakah ajaran kepercayaan yang benar menurut islam?
3.Bagaimanakah Peran dan fungsi agama dalam masyarakat?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kepercayaan Masyarakat
Tidak dapat dipungkiri bahawa Indonesia merupakan Negara yang sangat
terkenal pluralism, baik dari segi sosial budaya maupun agama. Agama merupakan suatu
kepercayaan yang dijadikan pedoman dalam menjalankan kehidupan sesuai dengan yang
dianjurkan di dalam ajaran agamanya. Mayoritas masyarakat Indonesia menganut agama Islam,
akantetapi sebelum munculnya agama ini terdapat berbagai macam system kepercayaan yang
dianut dan dijadikan pedoman dalam kehidupannya, kepercayaan tersebut sangat beraneka
ragam, diantaranya adalah:
1. Dinamisme
Berasal dari bahasa Yunani ‘Dynamis’ artinya kekuatan atau kesaktian, maksudnya
kekuatan atau kesaktian yang gaib karena orang primitive masih delap dengan kekuatan tersebut.
2. Animisme
Berasal dari perkataan latin ’anima’ disebut artinya roh atau jiwa. Orang primitive
mempunyai kepercayaan bahwa semua yang kita lihat seperti manusia, hewan, tumbuhan
memiliki roh. Perbedaan dinamis yaitu mempercayai adanya manna atau kekuatan dan kesaktian
yang abstrak, sedangkan animisme mempercayai adanya roh.
3. Polytheisme
Dari poly artinya banyak dan theos artinya tuhan atau dewa. Orang primitive mempunyai
kepercayaan bahwa di dunia ini terdapat banyak dewa, dan dewa ini mempunyai tugas tertentu,
di antaranya dewa api, dewa anggin, dewa taufan, dewa guntur, dewa perang, dewa kesuburan,
dewa kecantikan, dan banyak dewa lainya. Mesir kuno, orang percaya dewa matahari disebut
’Dewa ra’.
Di India disebut ’Dewa Surya’. Dan di Persia disebut ’Dewa Meithra. Pada awalnya
mempercayai banyak dewa itu, satu sama lain sederajat kekuasaanya tetapi lama kelamaan ada
yang dianggap lebih tinggi kesaktianya, sehingga lebuh dihormati dan di puja, seperti agama
Mesir Kuno dikenal Dewa Osiris, Isis (istrinya) dan Herus (anaknya) juga di Arab Jahiliyah kita
mengenal Dewa Al-Lata, Al-Uzza, dan Hubal.
4. Henotheisme
Suatu kepercayaan terhadap satu dewa saja yang dipuja, dan dewa dewa lain di abaikan,
tetapi jika percaya dengan satu dewa besar dan dewa lain masih dipuja kepercayaan ini masih
masuk polytheisme.
5. Primitive Monotheisme
Dalam masyarakat primitive kepercayaan terhadap adanya Tuhan Yang Maha Esa (supreme
being, wujud agung) kepercayaan hanya ada satu tuhan dan tidak ada tuhan atau dewa lain yang
lebih rendah atau saingan dewa bangsa lain. Hanya saja gambaran adanya wujud agung menurut
orang primitive masih sederhana sekali, sehingga gambaran tuhan berbeda sekali dengan kitap
suci agama besar.
Selain itu Allah SWT juga berfirman dalam QS,Ali- Imran ayat 85 yaitu:
85. Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, Maka sekali-kali tidaklah akan
diterima (agama itu)daripadanya, dan Dia di akhirat Termasuk orang-orang yang rugi.
Didalam firman Allah ini sudah terlihat jelas bahwa ajaran yang paling benar didalam
Islam adalam agama islam,hal ini selaras juga dengan firman Nabi Muhammad SAW bahwa
agama Islam merupakan agama yang paling tinggi dan tidak ada yang mampu menandingi
kebenarannya. Karena agama-agama yang lain telah mengalami penyimpangan yang fatal dan
telah dicampuri dengan tangan-tangan kotor manusia.
Kemudian ayat-ayat di atas juga menjelaskan bahwa orang Yahudi dan Nasrani tidak
senang kepada Islam serta mereka tidak ridha sampai umat Islam mengikuti mereka. Mereka
berusaha untuk menyesatkan umat Islam dan me-murtadkan umat Islam dengan berbagai cara.
Saat ini gencar sekali dihembuskan propaganda penyatuan agama, yang menyatakan konsep satu
Tuhan tiga agama. Hal ini tidak bisa diterima, baik secara nash (dalil Al-Qur-an dan As-Sunnah)
maupun akal.
Oleh karena itu, seorang yang beriman kepada Allah sebagai Rabb-nya, Islam sebagai
agamanya, dan Muhammad SAWsebagai Nabinya, tidak boleh ikut serta dalam seminar-seminar,
perkumpulan, pertemuan, yayasan dan organisasi mereka. Tidak boleh pula menjadi anggota
mereka. Bahkan ia wajib menjauhinya, mewaspadainya dan takut terhadap akibat buruknya. Ia
harus menolaknya, dan menampakkan penolakannya secara terang-terangan serta mengusirnya
dari negeri kaum Muslimin.
Pemerintah muslim wajib menegakkan sanksi murtad terhadap pengikut propaganda
tersebut, setelah terpenuhi syarat-syaratnya dan tidak adanya penghalang. Hal itu dilakukan demi
menjaga keutuhan agama dan sebagai peringatan terhadap orang-orang yang mempermainkan
agama, dan dalam rangka mentaati Allah dan Rasul-Nya serta demi tegaknya syari’at Islam yang
suci.
2. Fungsi Penyelamat
Keselamatan yang diberikan oleh agama kepada penganutnya adalah keselamaan yang meliputi
dua alam yaitu : dunia dan akhirat. Dalam mencapai keselamatan itu agama mengajarkan kepada
penganutnya melalui: pengenalan memalui masalah syakral, berupa keimana kepada Tuhan.
Pelaksanaan pengenalan kepada unsur (zat supranatural) tu tertujuan agar dapat berkomunikasi
dengan baik secara langsung maupun dengan perantara,
8. Fungsi Sublimatif
Segala usaha manusia selama tidak bertentangan dengan norma-norma agama, bila dilakukan
atas niatan yang tulus, karena untuk Allah merupakan ibadah. Agama yang berlaku atas
masyarakat bagaikan obat bius; agama meringankan penderitaan, namun tidak menghlangkan
kondisi-kondisi yang menimbulkan penderitaan itu.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Tidak dapat dipungkiri bahawa Indonesia merupakan Negara yang sangat
terkenal pluralism, baik dari segi sosial budaya maupun agama. Agama merupakan suatu
kepercayaan yang dijadikan pedoman dalam menjalankan kehidupan sesuai dengan yang ajaran
agamanya. kepercayaan tersebut sangat beraneka ragam, diantaranya adalah: Dinamisme,
Animisme, Polytheisme, Henotheisme, Primitive Monotheisme.
Akantetapi dari berbagai aliran yang ada sejak zaman dahulu maka Ajaran agama islam
merupakan ajaran yang khaq atau benar sesuai dengan firman Allah dalam QS. Ali- Imran ayat
19 yaitu:
19. Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam. tiada berselisih
orang-orang yang telah diberi Al Kitab[189] kecuali sesudah datang pengetahuan kepada
mereka, karena kedengkian (yang ada) di antara mereka. Barangsiapa yang kafir terhadap ayat-
ayat Allah Maka Sesungguhnya Allah sangat cepat hisab-Nya.
Daftar Pustaka