Você está na página 1de 24

LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

PADA KLIEN Ny. M DI WISMA KENANGA YANG MENGALAMI ASAM URAT

DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA NIRWANA PURI

Disusun Oleh

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN ROFESI NERS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KALIMANTAN TIMUR

TAHUN 2019
ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

Tanggal Pengkajian : 23 oktober 2018

A. Karakteristik Demografi

1. Identitas Diri Klien

a. Nama : Ny. M

b. Jenis kelamin : Perempuan

c. Tempat dan tanggal lahir : 72

d. Pendidikan terakhir : Tidak Bersekolah

e. Agama : Islam

f. Status perkawinan : Janda

g. Alamat : Klandasan Balikpapan

h. Suku bangsa : Jawa

2. Keluarga atau orang yang mudah dihubungi :

a. Nama : Tn. K

b. Alamat : Balikpapan

c. No. Telf. :-

d. Hub. Dengan klien : Anak

e. Pendidikan terakhir : SMA

f. Pekerjaan : Swasta

3. Riwayat Pekerjaan dan Status Ekonomi

a. Pekerjaan saat ini : Tidak Bekerja

b. Pekerjaan sebelumnya : Ibu Rumah Tangga

c. Sumber pendapatan : Tidak ada

d. Kecukupan pendapatan : cukup


4. Alasan masuk panti (jika klien tinggal di panti)

a. Riwayat tinggal sebelum klien masuk panti : Klien tinggal di balikpapan

b. Alasan masuk panti : Keluarga dibalikpapan sudah tidak ada

c. Tanggal masuk panti :

5. Keluarga

a. Jumlah keluarga yang masih ada : Di Balikpapan sudah tidak ada,

keluarga terakhir pasien adalah suami dan sudah meninggal

b. Siapa yang sering berkunjung : klien jarang dikunjungi

6. Aktifitas rekreasi

1. Hobi : duduk di pendopo depan wisma kenanga

2. Bepergian/wisata : Jarang,

3. Lain-lain : Klien hanya menonton TV untuk hiburan

7. Lingkungan tempat tinggal (jika klien tinggal di panti)

a. Tipe tempat tinggal : Rumah Permanen (Wisma)

b. Jumlah kamar : 4 Kamar

c. Privasi : Kamar Klien adalah Privasi dari Klien

d. Kondisi tempat tinggal (kebersihan, penerangan, keadaan kamar

mandi dan wc, keadaan kamar yang ditempati) :

Kamar Klien tambak rapi dan bersih, Klien tinggal sendiri dalam kamar

e. Lain-lain : tidak ada


B. Pola kebiasaan sehari-hari

1. Nutrisi

a. Frekuensi makan : 3x sehari

b. Nafsu makan : Nafsu makan Klien baik

c. Jenis makanan : Klien makan sesuai dengan

dimasakkan oleh bagian dapur panti sosial

d. Kebiasaan sebelum makan : Sebelum makan Klien

biasanya minum air putih terlebih dahulu

e. Makanan yang tidak disukai : Klien tidak suka makan

makanan yang menyebabkan asam uratnya kembali kumat sehingga

pasien tidak dapat beraktivitas

f. Alergi terhadap makanan : tidak ada

g. Pantangan makanan : Tidak ada

h. Keluhan berhubungan dengan makan : jika makanan nya bisa

menyebabkan asam urat klien kambuh klient tidak mau makan

2. Eliminasi

a. BAK

1. Frekuensi dan waktu : BAK 3 - 4x

2. Kebiasaan BAK pada malam hari : Klien memiliki kebiasan

untuk BAK pada malam hari

3. Keluhan yang berhubungan dengan BAK : Klien susah menahan

keinginan untuk BAK


b. BAB

1. Frekuensi dan waktu : 1x pada pagi hari

2. Konsistensi : Lunak

3. Keluhan yang berhubungan BAB : Klien kadang susah

untuk BAB

4. Pengalaman memakai pencahar : Tidak ada

3. Personal Higine

a. Waktu mandi, oral hygiene, cuci rambut, dan potong kuku : Klien

mandi pada pagi dan sore hari, Klien melakukan personal Hygiene

secara mandiri tanpa bantuan, Klien selalu menggosok gigi rutin

setiap mandi, memakai sampo dan memotong kuku dilakukan klien

sendiri tanpa bantuan

b. Penampilan (rapi/tidak rapi, jelaskan) : Penampilan Klien rapi

sesuai dengan usia

c. Keadaan (kotor/bersih, jelaskan) : Keadaan Klien bersih,

klien tidak ada masalah dengan kebersihan badan

4. Istirahat dan Tidur

a. Lama tidur malam : 6-7 Jam

b. Lama tidur siang : 2-3 Jam

c. Keluhan yang berhubungan dengan tidur : tidak ada keluhan, Klien

dapat tidur dengan baik, klien hanya terbangun saat akan BAK

5. Kebiasaan mengisi waktu luang

a. Kegiatan yang dilakukan : Klien menonton TV dan mengajak

teman lain nya untuk mengobrol


b. Frekuensi kegiatan : kegiatan Klien cukup aktif, melakukan

kegiatan sehari hanya dalam wisma, klien kurang tertarik dengan

kegiatan yang melibatkan orang banyak

c. Manfaat yang dirasakan : Klien merasa senang karna tidak

kesepian

6. Kesehatan yang mempengaruhi kesehatan (jenis/frekuensi/jumlah/lam

a. Merokok (ya/tidak) : Tidak

b. Minuman keras/alcohol (ya/tidak) : Tidak

c. Ketergantungan kepada obat (ya/tidak) : Tidak

7. Kebiasaan spiritual

a. Kegiatan ibadah yang biasa dilakukan : Berdoa dan sholat

b. Frekuensi kegiatan ibadah yang dilakukan : setiap hari

c. Manfaat yang dirasakan : Klien merasa tenang

setelah selesai berdoa dan sholat


8. Uraian kronologis kegiatan sehari-hari

Lama waktu untuk Lama waktu untuk


No Jenis kegiatan No Jenis kegiatan
setiap kegiatan setiap kegiatan
1. Bangun di pagi hari 05.10 11 Istirahat 11.00
Membersihkan tempat tidur Menyiapkan peralatan
2. 05.10 12. 11.30
dan kamar makan siang
3. Berdoa dan sholat 05.10 13. Makan siang 12.00

4. Mengaji 05.30 14. Sholat & Istirahat 12.15


Mandi dan Personal Hygiene
5. 06.00 15. Mandi 16.30
lain nya
Menyiapkan peralatan
6. Memakai baju 06.20 16. 17.00
makan malam
Mempersiapkan peralatan
7. 06.45 17. Sholat dan 18.00
makan
8. Sarapan pagi 07.00 18. Menonton TV 18.20

9. Menonton TV 09.00 19. Istirahat / tidur 19.00

10. Ngobrol dengan teman 10.00 20.


C. Status Kesehatan

1. Status kesehatan Saat ini

a. Keluhan utama dalam 1 tahun terakhir : Klien merasa sering

kesemutan dan pandangan kabur karna usia

b. Gejala yang dirasakan : Klien merasakan kaki

klien susah di gerakkan

c. Faktor pencetus : klien mengatakan tidak

menjaga pola makan pada saat muda dulu

d. Timbulnya keluhan : bertahap

e. Waktu mulai timbunya keluhan : pada saat klien

melakukan banyak aktivitas dan mengkonsumsi makanan yang

mengandung banyak kandungan purin yang menyebabkan asam urat

klien naik

f. Waktu mulai timbulnya keluhan : klien merasakan kaki

kesemutan biasanya pada malam hari

g. Upaya mengatasi : Klien minum obat

teratur dan sering minum air putih

2. Riwayat Kesehatan masa lalu

a. Penyakit yang pernah diderita : selain asam urat klien

memiliki hipertensi

b. Riwayat alergi : tidak ada riwayat alergi

pada makanan atau obat2an pada klien

c. Riwayat kecelakaan : klien tidak pernah

mengalami kecelakaan
d. Riwayat dirawat di rumah sakit : klien tidak pernah di

rawat

e. Riwayat pemakaian obat : klien rutin minum obat

penurun tekanan darah tinggi karna Klien takut jika tekanan darahnya

naik

3. Pengkajian/pemeriksaan fisik(observasi, pengukuran, auskultasi, perkusi

dan palpasi)

a. Keadaan umum (TTV)

1. TD : 140/90 mmHg

2. Nadi : 82 x/menit

3. Respirasi : 20 x/menit

4. Temperatur : 36°C

5. BB : 50 kg

b. Sistem Kardiovaskuler : normal, pergerakan simetris, tidak

ada nyeri tekan

c. Sistem Respirasi : klien bernafas spontan, RR 20

x/menit

d. Sistem Sensori-Persepsi : normal

e. Sistem Imun-Hematologi : tidak di kaji

f. Sistem Endokrin : normal, tidak ada gangguan

g. Sistem Pencernaan : normal, tidak ada gangguan

h. Sistem Reproduksi : tidak di kaji

i. Sistem Muskuloskeletal : klien mengalami kesulitan unuk

berpindah karena merasa pandangan pasien agak kabur


j. Sistem Integumen : normal, tidak ada keluhan

k. Sistem Neurobehavior : tidak dikaji

l. Sistem Perkemihan : normal, klien BAK 4-5 kali sehari

A. Hasil Pengkajian Khusus (Format terlampir)

1. Masalah kesehatan kronis : tidak ada masalah kronis

2. Fungsi kognitif : tidak ada gangguan kognitif

3. Status fungsional : klien mandiri

4. Status psikologis (skala depresi) : status psikogis sedikit

terganggu

5. Dukungan keluarga : cukup baik

B. Lingkungan Tempat Tinggal

1. Kebersihan dan kerapihan ruangan/kamar : cukup rapi

2. Penerangan : baik, terdapat 1 jendela

3. Sirkulasi udara : baik, terdapat 1 ventilasi

4. Keadaan kamar mandi dan wc : cukup bersih

5. Pembuangan air kotor : cukup bersih

6. Sumber air minum : air putih galon yang

sudah di sediakan di wisma

7. Pembuangan sampah : pembuangan sampah

pada tempat sampah yang ada di samping teras wisma

8. Sumber pencemaran : tidak ada

9. Penataan halaman (kalau ada) : tidak ada

10. Privasi :-
11. Resiko injuri : lantai luar menuju

kamar mandi dan wc yang licin

D. Data Penunjang

Laboratorium : tidak ada pemeriksaan laboratorium

EKG : tidak ada pemeriksaan EKG

Obat-obatan : Klien mengkonsumsi obat penurun tekanan

darah (Amlodipin)

E. Analisa Data

INTERPRETASI MASALAH
NO DATA (SIGN/SYMPTOM)
(ETIOLOGI) (PROBLEM)
DS :
a. Klien Mengeluh kepala
sering berat
b. Klien mengeluh nyeri kepala
Agen Cidera
1 DO : Nyeri Akut
Biologis
a. Klien Mengkonsumsi obat
penurun tekanan darah
b. Klien merasa kepala berat
jika beraktivitas
DS :
a. Klien Mengatakan sudah
tidak bisa melakukan
Imobilitas Hambatan
2 kegiatan terlalu banyak
Mobilitas Fisik
DO :
a. Klien aktivitas terbatas
hanya di seputar wisma
DS :
a. klien mengatakan kadang
susah tidur dan kadang Tidur tidak Gangguan Pola
terbangun pada malam hari menyehatkan
3 Tidur
DO :
a. klien mengantuk pada siang
hari
DS :
a. Klien Mengatakan sudah Resiko jatuh
tidak bisa berjalan jauh dengan faktor
4
karna penglihatan mulai resiko > 65
kabur tahun
DO :
a. Klien terkadang
menggunakan alat bantu jika
beraktivitas
DS :
a. Klien Mengatakan agak
susah untuk beraktivitas
Defisit Personal
5 karna pandagan kabur
Hygiene
DO :
a. Klien kurang terawat
kebersihan diri

Diagnosa Keperawatan

1. Nyeri Akut B/D agen cidera Biologi

2. Hambatan Mobilitas Fisik b/d Imobilitas

3. Gangguan Pola tidur b/d Istirahat yang kurang

4. Defisit Personal Hygiene b/d ketidakmampuan perawatan diri

5. Resiko tinggi Jatuh dengan faktor resiko >65 tahun


F. Intervensi Keperawatan
No Diagnosa NOC NIC
1. Nyeri akut Kontrol nyeri Manajemen nyeri
berhubungan Setelah dilakukan tindakan asuhan keperawatan 1.1 Observasi adanya petunjuk non verbal mengenai
dengan agen selama 3 x 24 nyeri klien teratasii dengan criteria ketidak nyamanan.
cedera biologis hasil : 1.2 Lakukan pengkajian yang komprehensif meliputi
1. Melaporkan nyeri yang terontrol (3-4), dari yang lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, intensitas/
kadang-kadang menunjukan menjadi sering beratnya nyeri.
menunjukan 1.3 Ajarkan prinsip-prinsip manajemen nyeri
2. Menggunakan tindakan pengurangan (nyeri) 1.4 Ajarkkan penggunaan teknik non farmakologi
tanpa analgetik (3-4) dari yang kadang-kadang (seperti terapi relaksasi nafas dalam)
menunjukan menjadi sering menunjukan. 1.5 Dorong Klien untuk memonitor nyeri dan menangani
Keterangan : nyeri dengan tepat
1. Tidak pernah menunjukan 1.6 Kendalikan factor lingkungan yang dapat
2. Jarang menunjukan mempengaruhi respon Klien terhadap
3. Kadang-kadang menunjukan ketidaknyamanan.
4. Sering menunjukan 1.7 Kolaborasi dengan Klien, orang terdekat dan tim
5. Secara konsisten menunjukan kesehatan lainnya untuk memilih dan
mengimplementasikan tindakan penurun nyeri
nonfarmakologis, sesuai kebutuhan.
2. Hambatan Toleransi terhadap aktivitas Manajemen energy
Mobilitas Fisik b/d Setelah dilakukan tindakan asuhan keperawatan 1.1 Monitor lokasi dan ketidaknyamanan/ nyeri yang
Imobilitas selama 2x24 jam diharapkan Intoleransi aktivitas dialami Klien selama aktivitas
teratasi dengan indicator : 1.2 Mengkaji status fisiologis Klien yang menyebabkan
1. Kemudahan dalam melakukan aktivitas hidup kelelahan sesuai dengan konteks usia dan
harian (Activity Of daily Living/ ADL) dari perkembangan.
banyak terganggu menjadi sedikit terganggu <2 1.3 Anjurkan Klien mengungkapkan perasaan secara
menjadi 4> verbal mengenai keterbatasan yang dimiliki
Keterangan skala outcome 3.4 Bantu Klien untuk menetapkan tujuan aktivitas yang
1. Sangat terganggu akan dicapai secara realistis
2. Banyak terganggu
3. Cukup terganggu
4. Sedikit terganggu
5. Tidak terganggu
3. Gangguan pola Status kenyamanan : Lingkungan Manajemen Lingkungan
tidur berhubungan Setelah dilakukan tindakan asuhan keperawatan 2.1 Ciptakan lingkungan yang aman bagi paisen
dengan tidur yang selama 3x24 jam gangguan pola tidur klien teratasi 2.2 Hindari dari paparan dan aliran udara yang tidak
tidak menyehatkan dengan criteria hasil : perlu, terlalu panas atau terlalu dingin
2. Suhu ruangan (2-4) dari yang banyak 2.3 Sesuaikan suhu lingkungan dengan kebutuhan Klien ,
terganggu menjadi sedikit terganggu jia suhu tubuh berubah
3. Lingkungan yang kondusif untuk tidur (2-4) dari 2.4 Sediakan tempat tidur dan lingungan yang bersih dan
yang banyak terganggu menjadi sedikit nyaman
terganggu 2.5 Kendalikan atau cegah kebisingan yang tidak
4. Kepuasan dengan lingkungan fisik (2-4) dari diinginkan atau berlebihan bila memungkinkan
yang banyak terganggu menjadi sedikit
terganggu
Keterangan :
1. Sangat terganggu
2. Banyak terganggu
3. Cukup terganggu
4. Sedikit terganggu
5. Tidak terganggu
4. Resiko jatuh Fungsi sensori persepsi Pencegahan jatuh
berhubungan Setelah dilakukan tindakan asuhan keperawatan 4.1 Monitor gaya berjalan (terutama kecepatan,
dengan factor selama 2x24 jam diharapkan resiko teratasi keseimbangan dan tingkat kelelahan dengan
resiko usia > 65 dengan indicator : ambulasi.
tahun 1. Pandangan kabur dari banyak terganggu 4.2 Identifikasi karakteristik lingkungan yang dapat
menjadi sedikit terganggu <2 menjadi 4> meningkatkan potensi untuk jatuh (misalnya, lantai
2. Pandangan terganggu dari banyak terganggu yang licin)
menjadi sedikit terganggu <2 menjadi 4> 4.3 Identifikasi perilaku dan factor yang mempengaruhi
Keterangan skala outcome resiko jatuh
1. Sangat terganggu 4.4 Ajarkan Klien untuk meminimalkan cedera
2. Banyak terganggu 4.5 Bantu keluarga mengidentifikasi bahaya dirumah dan
3. Cukup terganggu memodifikasi bahaya tersebut.
4. Sedikit terganggu
5. Tidak terganggu
5. Defisit Perawatan§ Self care : Activity of Daily Living (ADLs) Self Care assistane : ADLs
diri b/d Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 5.1 Monitor kemempuan klien untuk perawatan diri
ketidakmampuan x 24 jam defisit perawatan diri teratas dengan yang mandiri.
kriteria hasil: 5.2 Monitor kebutuhan klien untuk alat-alat bantu untuk
1. Klien terbebas dari bau badan kebersihan diri, berpakaian, berhias, toileting dan
2. Menyatakan kenyamanan terhadap makan.
kemampuan untuk melakukan ADLs 5.3 Sediakan bantuan sampai klien mampu secara
3. Dapat melakukan ADLS dengan bantuan utuh untuk melakukan self-care.
5.4 Dorong klien untuk melakukan aktivitas sehari-hari
yang normal sesuai kemampuan yang dimiliki.
5.5 Dorong untuk melakukan secara mandiri, tapi beri
bantuan ketika klien tidak mampu melakukannya.
5.6 Ajarkan klien/ keluarga untuk mendorong
kemandirian, untuk memberikan bantuan hanya jika
pasien tidak mampu untuk melakukannya.
5.7 Berikan aktivitas rutin sehari- hari sesuai
kemampuan.

G. Implementasi Keperawatan
No Hari,
Diagnosa IMPLEMENTASI EVALUASI PROSES
tanggal,waktu.
1. Rabu, 24 Nyeri akut 1.1 Observasi adanya petunjuk non Ds :
Oktober 2018 berhubungan verbal mengenai ketidak nyamanan Klien mengatakan kepala agak berat
dengan agen . Do : Ekspresi wajah klien meringis
cedera biologis
1.2 Lakukan pengkajian yang DS :
komprehensif meliputi lokasi, Klien mengatakan bersedia untuk dilakukan
karakteristik, durasi, frekuensi, pengkajian
intensitas/ beratnya nyeri. Klien mengatakan kepala klien berat dan goyang
Do : Ekspresi wajah klien meringis

Ds : Klien mengatakan bersedia untuk diajarkan


1.3 Ajarkan prinsip-prinsip manajemen Do :
nyeri Klien mencoba teknik relaksasi nafas dalam
Klien tenang

Ds : Klien mengatakan bersedia untuk diajarkan


1.4 Ajarkkan penggunaan teknik non Do : Klien mencoba teknik relaksasi nafas dalam
farmakologi (seperti terapi
relaksasi nafas dalam) DS : klien mengatakan sudah dapat mengontrol
1.5 Dorong Klien untuk memonitor nyeri dengan cara yang sudah di ajarkan
nyeri dan menangani nyeri DO : Klien tenang
dengan tepat

DS :-
1.6 Kendalikan factor lingkungan Do : Klien bisa mengontrol nyeri dengan banyak
yang dapat mempengaruhi beristirahat
respon Klien terhadap
ketidaknyamanan.
2 Rabu, Gangguan pola 2.1 Menciptakan lingkungan yang Ds : Klien mengatakan bersedia untuk diciptakan
24 Oktober tidur aman bagi paisen lingkungan yang aman
2018 berhubungan Ds : Klien tenang dan Klien kooperatif
dengan tidur
yang tidak 2.2 Menghindari dari paparan dan aliran Ds : Klien mengatakan suhu dikamar tidak terlalu
menyehatkan udara yang tidak perlu, terlalu panas panas dan dingin
atau terlalu dingin Do : Klien kooperatif

2.3 Menyesuaikan suhu lingkungan Ds : Klien mengatakan jika dingin akan


dengan kebutuhan Klien , jia suhu menggunakan selimut dan ketika panas dia
tubuh berubah melepas selimut dan menggunakan kipas angin
Do : Klie kooperatif dan Klien tenang
3 Rabu, Hambatan 3.1 Menganjurkan Klien Ds : Klien mengatakan bersedia mengungkapkan
24 Oktober Mobilitas fisik b/d mengungkapkan perasaan secara perasaannya
2018 imobilitas verbal mengenai keterbatasan yang Do : Klien terbuka dengan perawat dan Klien
dimiliki kooperatif

3.2 Memonitor lokasi dan Ds : Klien mengatakan bersedia untuk dimonitor


ketidaknyamanan/ nyeri yang Do : Nyeri didaerah ulu hati
dialami Klien selama aktivitas

3.3 Membantu Klien untuk menetapkan Ds : Klien mengatakan bersedia untuk dibantu
tujuan aktivitas yang akan dicapai masalahnya
secara realistis Do :
- Perawat menganjurkan jangan melakukan
aktivitas yang terlalu berat
- Klien paham dan mengerti yang disampaikan
perawat
4. Rabu, Resiko jatuh 4.1 Mengidentifikasi karakteristik Ds : Klien mengatakan bersedia susah untuk
24 Oktober berhubungan lingkungan yang dapat berjalan dan mengatakan lantai di luar licin
2018 dengan factor meningkatkan potensi untuk jatuh Do : lantai di luar menuju ke kamar mandi dan wc
resiko usia > 65 (misalnya, lantai yang licin) basah dan sedikit licin
tahun
4.2 Mengajarkan Klien untuk Ds : Klien mengatakan bersedia untuk diajarkan
meminimalkan cedera Do : Klien hati-hati dalam melangkah

4.3 Mengidentifikasi perilaku dan factor Ds : Klien mengatakan bersedia untuk diidentifikasi
yang mempengaruhi resiko jatuh Do : Klien paham dan mengerti penjelasan perawat.

DS : Klien mengatakan melakukan aktivitas mandiri


5. Rabu, Defisit 5.1 Monitor kemempuan klien untuk DO : klien kooperatif
24 Oktober Perawatan diri perawatan diri yang mandiri.
2018 b/d DS : klien mengatakan alat2 mandi disediakan oleh
ketidakmampuan pengasuh
5.2 Monitor kebutuhan klien untuk DO : alat mandi bisa dijangkau klien
alat-alat bantu untuk kebersihan
diri, berpakaian, berhias, toileting DS : klien mengatakan akan minta tolong jika butuh
dan makan. bantuan
5.3 Sediakan bantuan sampai klien DO : klien masih dapat melakukan perawatan diri
mampu secara utuh untuk secara mandiri
melakukan self-care.
DS : klien mengatakan akan minta tolong jika butuh
bantuan
5.4 Dorong klien untuk melakukan DO : klien masih dapat melakukan perawatan diri
aktivitas sehari-hari yang normal secara mandiri
sesuai kemampuan yang dimiliki.

H. Evaluasi
Hari, tanggal, No.
NO EVALUASI TTD
Waktu. Diagnosa
1 Rabu, 1 S : Klien mengatakan bersedia untuk dilakukan pengkajian dan Klien
23 Oktober mengatakan nyeri ulu hati
2018 O : Ekspresi wajah klien meringis
A : Masalah nyeri akut belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi 1.1, 1.2, 1.3

Rabu,
2 23 Oktober II S : Klien mengatakan kadang sulit tidur dan terbangun pada malam hari karena
2018 banyak nyamuk
O : Klien mengantuk pada siang hari
A : Masalah gangguan pola tidur belum teratasi
P : lanjutkan intervensi 2.1, 2.2, 2.3

3. Rabu, III S : klien mengatakan tidak bisa beraktivitas seperti dululagi karena sulit untuk
24 Oktober berjalan
2018 O : klien hanya beraktivitas di dalam kamar saja
A : Masalah intoleransi aktivitas belum teratasi
P : lanjutkan intervensi 3.1,3.2, 3.3
4. Kamis IV S : klien mengatakan sulit untuk berjalan jauh karena pengelihatannya mulai
24 Oktober kabur
2018 O : klien jalan membungkuk dan lambat untuk berjalan
A : masalah resiko jatuh belum teratasi
P : lanjutkan intervensi 4.2, 4.2, 4.3

5 Kamis V S : Klien mengatakan sekalipun pandanga kabur pasien masih bisa melakukan
24 Oktober perawatan diri secara mandiri
2018 O : klien agak sulit melakukan perawatan diri
23 A : masalah defisit perawatan diri belum teratasi
P : lanjutkan intervensi 5.1, 5.2, 5.3

Você também pode gostar