Você está na página 1de 6

Home Belajar islam Istilah Islami Artikel Islami Pengertian dan Konsep Kejujuran dalam Islam

 Istilah Islami

Artikel Islami Pengertian dan Konsep Kejujuran


dalam Islam
By

Tongkrongan Islami
Pengertian dan Konsep Kejujuran dalam Islam

Pengertian Kejujuran

Kejujuran adalah mengatakan sesuatu dengan sebenar-benarnya. Definisi yang lain dari
kejujuran ialah berkata atau berbuat sesuatu dengan sebenar-benarnya, tidak ada unsur
kebohongan atau manipulasi didalamnya. Kejujuran adakalanya dalam hal ucapan dan
adakalanya dalam hal perbuatan.

Dalam hal ucapan misalnya ia senantiasa berkata jujur dalam berbicara. Dan dalam hal
perbuatan misalnya dalam berdagang ia tidak pernah mengurangi timbangan ketika
memberikan kembalian kepad aorang buta, ia berikan sesuai dengan apa yang
seharusnya diterima oleh orang buta tersebut, dan dalam hal perkantoran misalnya ia
tidak pernah korupsi, ia selalu melaporkan kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan
pekerjaannya sesuai dengan apa yang ada di lapangan.

Jika kita korelasikan antara kejujuran dan nilai-nilai kemenusiaan (Humanisme), maka
sangatlah sesuai sekali, karena kejujuran adalah salah satu dari nilai-nilai kemanusiaan.
Kita tahu bahwa sebelum datang nya agama Islam, keadaan masyarakat Arab pada
waktu itumasih carut-marut, , misalnya saja pada waktu itu perempuan diperlakukan
sewenang-wenang dan mengubur hidup-hidup bayi perempuan yang baru lahir. Baru
ketika Islam datang, nilai-nilai kemanusiaan disana mulai ditata. Sehingga bentuk-bentuk
kedzaliman dan ketidakadilan sedikit demi sedikit mulai dihilangkan.

Kita tahu bahwa sebelum Rasulullah diangkat menjadi rasul, ia telah dipercaya oleh
kabilahnya dan kabilah-kabilah yang lain. Tepatnya yaitu pada waktu terjadi perselisihan
peletakan hajar Aswad pada tempatnya. Masing-masing dari mereka merasa bahwa
kabilahnyalah yang berhak untuk meletakkan hajar Aswad pada tempatnya semula. Lalu
Rasulullah SAW menengahi perselisihan mereka dan beliau membuat keputusan yang
sangat bijaksana yaitu dengan meletakkan hajar Aswad diatas serbannya dan menyuruh
masing-masing dari kabilah tersebut untuk mengangkat hajar Aswad bersama-sama
dengan masing-masing perwakilan kabilah mengangkat sisi-sisi dari sorban beliau.
Dengan begitu akhirnya pertumpahan darah dapat dihindari.

Diantara kriteria yang harus ada dalam sifat amanah tersebut adalah sifat jujur. Kerena
seorang pembohong tidak akan mungkin dapat dipercaya oleh orang lain.

Dalam sebuah hadits yang di riwayatkan oleh Imam Ahmad Rasulullah SAW bersabda:

‫عبْدُ َح َّدثَنَا‬ ُ‫سى بْنُ َح َسنُ َح َّدثَنَا أ َ هبى َح َّدثَنهى َّه‬


َ ‫ّللا‬ َ ‫ن األَس َْو هُد أَبو َح َّدثَنَا لَ ههيعَ ُةَ ابْنُ َح َّدثَنَا مو‬
ُْ ‫ع‬ ُ‫ْن َّه‬
َ ‫ّللا َع ْب هُد‬ ُْ ‫ن ه َري َْرُة َ أ َ هبى َع‬
ُ‫ن َرافهعُ ب ه‬ َُّ َ ‫ل أ‬
َُ ‫َرسو‬
ُ‫ َّه‬-‫وسلم عليه هللا صلى‬- ‫ل‬
‫ّللا‬ َُ ‫لَ « قَا‬ ‫ب فهى َو ْالك ْفرُ ه‬
ُ ُ‫اإلي َمانُ يَجْ تَمه ع‬ ُ‫لَ ْام هرئُ قَ ْل ه‬ ُ ‫الصدْقُ يَجْ تَمه عُ َو‬ ‫لَ َجمه يعاُ َو ْال َكذهبُ ه‬ُ ‫ْالخه يَانَةُ تَجْ تَمه عُ َو‬
ُ‫» َجمه يعاُ َواأل َ َمانَة‬

Telah menceritakan kepadaku Abdullah telah menceritakan kepadaku Ayahku telah


menceritakan kepadaku Hasan bin Musa telah menceritakan kepadaku Abu Aswad dari
AbdullahُbinُRafi’dariُAbiُHurairahُr.a.ُbahwasanyaُRasulullahُSAWُbersabda:ُtidakُbisaُ
berkumpul dalam hati seseorang iman dan kufur dan tidak bisa berkumpul bersama-sama
sifat jujur dan sifat bohong dan tidak bisa berkumpul bersama-sama safat khianat dan
amanah.

Dari hadits diatas dapat kita ketehui bahwa antara sifat jujur dan bohong tidak bisa
berkumpul menjadi satu dalamk hati seseorang bahkan kedua sifat tersebut sangatlah
berlawanan antara satu dengan yang lain sebagaimana sifat amanah dengan khianat.

Apabila kejujuran tidak ada dalam jiwa setiap individu maka sikap manusia terhadap
sesamanya semakin buas dan garang, satu sama lain saling curiga, tidak ada rasa saling
percaya antara satu dengan yang lain, khususnya dalam hal kekayaan. Kita tahu
perdagangan merupakan pusat kegiatan perekonomian yang dibangun atas rasa saling
percaya diantara para pelaku perdagangan . andaikata dalam dunia perdangan ini tidak
ada rasa saling percaya diantara para pelaku-pelakunya maka akan terjadi resesi dan
kemacetan kerja. Dari sinilah muncul kesengsaraan hidup dan semakin sempit harapan
untuk bertahan hidup. Hal tersebut memang egois, sebab mana ada orang yang berakal
sehat mau menyerahkan hartanya kepada orang yang tidak dapat dipercaya.

Sebab-sebab manusia berbuat kejujuran

1. Mempunyai akal, karena dengan akal manusia bisa mengetahui manfaat dari kejujuran dan
bahaya dari kebohongan, sehingga ia berbuat jujur.
2. Memiliki agama, karena agama memerintahkan pemeluknya untuk berkat jujur dan melarang
berkata bohong.
3. Memiliki sifat muru’ah, orang yang memiliki sifat muru’ah tidak suka berkata bohong, tetapi ia
lebih suka berkata jujur.

Allah SWT berfirman: Hai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah, dan
hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar.

Dalam ayat ini Allah menunjukkan kepada orang-orang yang beriman jalan menuju
kebaikan dan menghindarkan mereka dari jalan kesesatan.

ImamُAbuُJa’farُmenafsiriُayatُiniُsebagaiُberikut,ُbahwasanya Allah menyeru kepada


orang-orang yang beriman kepada Allah dan rasulNya untuk bertakwa (mendekatnya diri
kepadaNya dan menjauhi laranganNya). Hendaklah kamu semua didunia termasuk
orang-orang yang taat kepada Allah dan di akhirat bersama orang-orang yang benar,
yakni bersama-sama orang-orang yang membenarkan Allah dan beriman kepadaNya.

Dalam kitab shohih al-Bukhori, terdapat hadits yang menerangkan tentang kejujuran.

‫ش ْيبَ ُةَ أَبهى بْنُ عثْ َمانُ َح َّدثَنَا‬


َ ‫ن َج هريرُ َح َّدثَنَا‬ َ ُ‫ن َم ْنصور‬
ُْ ‫ع‬ ُْ ‫ع‬ َ ‫ن َوائهلُ أ َ هبى‬ُْ ‫ع‬َ ‫ع ْب هُد‬ ُ‫ن – عنه هللا رضى – َّه‬
َ ‫ّللا‬ ُ‫ع ه‬ ُ‫عليه هللا صلى – النَّبه ه‬
َ ‫ى‬
‫ل – وسلم‬ َُ ‫ن « قَا‬
َُّ ‫الصدْقَُ إه‬‫ ْالبه هُر إهلَى يَ ْهدهى ه‬، ‫ن‬
َُّ ‫ ْال َجنَّ هُة إهلَى يَ ْهدهى ْالبه َُّر َوإه‬، ‫ن‬َُّ ‫ل َوإه‬
َُ ‫الرج‬ ْ َ‫صدهيقا يَكونَُ َحتَّى لَي‬
َّ ُ‫صدق‬ َُ ‫ْال َكذ‬
َُّ ‫هب َوإه‬
‫ ه‬،‫ن‬
ُ‫ ْالفج ه‬، ‫ن‬
‫ور هإلَى يَ ْهدهى‬ َُ ‫ار هإلَى يَ ْهدهى ْالفج‬
َُّ ‫ور َو هإ‬ ُ‫ النَّ ه‬، ‫ن‬
َُّ ‫ل َو هإ‬ َّ ُ‫ لَيَ ْكذهب‬، ‫َب َحتَّى‬
َُ ‫الرج‬ ُ‫» َكذَّابا َّه‬
َُ ‫ّللا هع ْن َُد ي ْكت‬
Telah berkata kepadaku Usman bin Abi Syaibah, telah berkata kepadaku Jarir dari
Mansur dari Abi Wail dari Abdillahُ r.a.ُ Rasulullahُ SAWُ bersabda:ُ “Sesungguhnyaُ
kejujuran (kebenaran) itu akan membawa kepada kebaikan, dan kebaikan itu akan
membawa kesurga. Dan seseorang yang jujur itu akan ditulis (ditetapkan) disisi Allah
sebagai seorang yang benar. Dan sesungguhnya berbohong akan membawa kepada
dosa (kejahatan) dan dosa itu akan membawa pelakunnya ke neraka. Sesungguhnya
seseorang yang berbohong akan ditetapkan disisi Allah sebagai pembohong.

Hadis diatas menjelaskan tentang kejujuran yang menunjukkan jalan kebaikan yaitu
berbuat amal sholeh dengsn ikhlas dan jauh dari celaan manusia dan kebaikan itu
menunjukkan jalan kesurga. Dan jika seseorang itu berbuat jujur pada setiap perkara dan
sifat jujur itu telah melekat padanya maka ia tergolong orang-orang yang shiddiq dan
ditetapkan pahalanya.

Imam ghazali menggambarkan adanya para nabi seperti Ibrahim, Ismail, dan Idris yang
diterangkan dalam al-Qur’anُ sebagaiُ orang-orang yang berkata benar. Orang yang
beriman kepada Allah dan hari akhir tentunya akan mengamalkan sifat jujur tersebut,
karena perbuatan jujur akan menunjukkan kepada kehidupan yang lebih baik, baik di
dunia maupun di akhirat. Dan meninggalkan kebohongan yang akan menjerumuskannya
ke perbuatan dosa dan neraka. Demikianlah Artikel Pengertian dan Konsep Kejujuran
dalam Islam. mudahan baermanfaat

RELATED ARTICLES

Pengertian Haid dalam Islam


AL-MAR'AH
Pengertian Hukum Taklifi dalam Ilmu Ushul Fiqhi
ISTILAH ISLAMI

Pengertian Mubah dalam Islam


ISTILAH ISLAMI

Pengertian Makruh dalam Islam


ISTILAH ISLAMI

Pengertian Haram dalam Islam


ISTILAH ISLAMI

Pengertian Sunnah dalam Islam (Mandub)


ISTILAH ISLAMI

NO COMMENTS

LEAVE A COMMENT

ABOUT US

Ingin tulisan anda dimuat di Tongkrongan Islami? Kirim ke email Email Redaksi:
tongkronganislami.net@gmail.com
© Tongkrongan Islami

Você também pode gostar