Você está na página 1de 4

DODOL KANDANGAN

Berbicara soal makanan di setiap daerah tentu banyak sekali seperti di Hulu Sungai Utara
terkenal dengan Hintalu Jaruk, dan Bingka bawang, Hulu Sungai Tengah seperti Apam Barabai,
Banjarmasin yaitu Soto Kuin, Matapura kelalapon dll. Saya mengambil contoh salah salah satunya
makanan khas dari kalimantan selatan tepatnya di Kabupaten Hulu Sungai Selatan (Kandangan)
tak hanya dikenal karena ketupat, Kandangan, ibu kota Kabupaten Hulu Sungai Selatan,
Kalimantan Selatan, pun dikenal karena dodol, camilan berbahan inti beras ketan dan gula aren
yang rasanya manis. Di Kandangan, yang berjarak sekitar 135 kilometer dari Banjarmasin, ibu
kota Kalsel, kios dodol banyak dijumpai di kedua sisi jalan. Papan reklame, sekaligus kios dodol
khas Kandangan, dapat ditemui pula di sepanjang ruas jalan Trans-Kalimantan, mulai dari Kota
Banjarmasin hingga Rantau, ibu kota Kabupaten Tapin. Pemandangan yang sama ditemui pula di
Jalan Trans-Kalimantan setelah Rantau, yakni Barabai, Tanjung, hingga di perbatasan Kalsel dan
Kalimantan Timur Dodol Kandangan adalah makanan khas produksi masyarakat Kandangan,
secara turun temurun. Bahan utama pembuatan penganan ini adalah beras ketan dan gula aren.
Dodol kandangan banyak dikemas secara sederhana dengan rasa sangat manis. Papan reklame
yang dipasang, baik di toko oleh-oleh maupun kios kecil, ditampilkan dalam huruf besar tentang
produsen makanan itu. Dodol khas Kandangan dengan rasa yang beragam dapat dinikmati siapa
pun yang mampir ke tempat penjualan itu. Dodol, yang menjadi salah satu buah tangan khas dari
Kalsel itu, dibuat di industri rumah tangga di sejumlah lokasi di Kandangan.
Dodol Kandangan Bentuknya coklat hitam dan kenyal serta rasanya manis. Pilahan rasanya
pun beragam, mulai dari nangka, pandan, coklat, strawberi, kacang, durian bahkan rasa sirsak.
Kalau melihat sejarahnya, dodol kandangan ini sudah ada sejak zaman kelaskaran atau setelah
Indonesia Merdeka. Dulu dodol hanya dibuat kalangan rumah tangga. Bila dijual pun bentuknya
hanya segi empat atau bulat. Biasanya tergantung pesanan. Waktu itu dodol dijual pakai butah (tas
punggung yang terbuat dari kulit bambu). Di zaman sekarang dodol sudah dijual ke mana-mana.
Dodol Kandangan merambah Kaltim dan Palangkaraya. Pengrajin tumbuh subur bak jamur. Dodol
kandangan tak kalah kualitasnya dibanding dodol garut yang terkenal itu. Bahan, pemanis yang
digunakan murni dari gula enau (aren) yang banyak tumbuh di pedalaman HSS, sehingga membuat
dodol kandangan renyah, manis, dan enak rasanya. Dodol Kandangan mempunyai tiga tingkatan,
yakni nomor satu, dua dan tiga. Yang super atau nomor satu komposisi bahannya seperti gula
merah, beras ketan dan kelapa telah ditentukan. Perbandingannya 80 biji kelapa dan 12 liter ketan
beras. Sedangkan gulanya tergantung bila ingin manis tentu lebih banyak. Begitu juga sebaliknya.
Lalu kelas sedang atau nomor dua, biasanya diolah dengan komposisi 60 biji kelapa dan 12 liter
beras ketan. Sedangkan kelas biasa atau nomor 3 jumlah kelapa lebih sedikit dibanding jumlah
beras ketan yang bertambah banyak. Komposisinya 25 biji kelapa dan 15 liter beras.
Hasil analisis saya tentang sejarah dodol kandangan yaitu dilihat dari bahan-bahan
membuatnya bahan yang paling banyak di butuhkan atau bahan yang paling berpengaruh dalam
pembuatan dodol ini adalah kelapa. Menurut (Harris dalam Hartog, 1985) Kebiasaan makan
sebagai kompleks kegiatan masak memasak (kulinari) terkait dengan bahan makanan, proses
pengolahan, serta tekhnologi yang digunakan. Walaupun kebudayaan menentukan apa yang bisa
dimakan dan tidak, ketersediaan bahan makanan dan makanan dipengaruhi juga oleh komponen
ekologis dan fisiologis manusia artinya disini kebiasaan makan seseorang berkaitan dngan
ketersedian bahan makanan dan salah satunya dipengaruhi oleh ekologis (lingkungan atau tempat).
Mungkin saja pada zaman dahulu ketersedian buah kelapa sangat banyak sehingga masyarakat
memanfaatkan buah kelapa ini dengan di buat dodol mengingat kalau dilihat secara geologis
daerah kabupaten Hulu Sungai Selatan ini terdiri dari pegunungan yang memanjang dari arah timur
ke selatan, namun dari arah barat ke utara merupakan dataran rendah alluvial yang kadang-kadang
berawa-rawa. Kondisi topografi ini menyebabkan udara di wilayah ini terasa dingin agak lembap
dengan curah hujan pada tahun 2002 sebanyak 2.124 mm serta beriklim tropis. Tanah di wilayah
Hulu Sungai Selatan Selatan sebagian besar berupa hutan dengan rincian Hutan Lebat (780.319
Ha), Hutan belukar (377.774 ha), dan hutan rawa (90.060 Ha), Hutan Sejenis (352.840 Ha) Tanah
berupa semak/alang-alang seluas 870.314 ha , berupa rumput (50.119), dan untuk lain lain
(83.014). Sedangkan penggunaan untuk sawah 413.107 ha, perkebunan 437.037 ha dan untuk
perkampungan 57,903 ha serta untuk Tegalan (48.612 Ha).
Melihat dari data mengenai daerah Hulu Sungai Selatan kebanyakan adalah hutan dan
kondisi topografinya nya sehingga menyebabkan udara dingin sehingga banyak tumbuh pohon
kelapa dan iklimnya yang tropis yaitu 20 sampai 30 derajat celcius. Mengingat Tanaman kelapa
adalah tanaman yang tumbuh dengan sempurna apabila tumbuh di daerah dengan curah hujan
sekitar 1300 – 2300 mm/tahun dan bahkan dapat bertahan hingga 3800 mm atau lebih apabila
drainase yang dimiliki sangat baik dan tumbuhan ini adalah tumbuhan yang tumbuh pada suhu
sekitar 20 – 27 derajat celcius, karena tumbuhan ini sangat sensitive terhadap suhu udara yang
dingin (sekitar 15 derajat celcius) maka tanaman ini akan mengalami perubahan pada psikologis
tanaman kelapa. Oleh karena itu mungkin saja karena ketersedian kelapa di daerah Hulu Sungai
selatan makanya banyak masyarakat pada zaman dahulu memanfaatkannya dengan membuatnya
menjadi makanan seperti dodol, kemudian karena dibuatnya di Kandangan maka di sebut dengan
dodol Kandangan. Tidak hanya itu juga di kota tersebut kalau dilihat dari makanan khas lainya
seperti ketupat kandangan bahannya yang dibutuhkan juga kelapa berarti pada zaman dahulunya
buah kelapa sangat banyak ketersediannya didaerah Hulu Sungai Selatan.

Referensi :
Nurti, Yevita. 2017. Kajian Makanan dalam Perspektif Antropologi. Jurnal Antropologi.Vol.
19(1):1-10
https://www.goodnewsfromindonesia.id/2015/05/10/dodol-manis-dari-kandangan/
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Hulu_Sungai_Selatan
ttps://ilmubudidaya.com/cara-menanam-pohon-kelapa

Você também pode gostar