Você está na página 1de 3

My hopes for 5 years later

http://data.whicdn.com/images/18984530/original.jpg

Dalam suatu percakapan seseorang bertanya tentang “Apa yang akan kau lakukan
pada 5 tahun yang akan datang?”. Dalam sudut pandang penafsiranku hal itu bisa berupa
pengharapan, pencapaian, maupun usaha serta tindakan yang akan kita lakukan untuk
kebaikan di 5 tahun yang akan datang.

Ditulislah jawaban dari pertanyaan itu pada selembar kertas dengan bolpoint hitam dengan
tegas dan jelas dalam bentuk surat kecil.

http://static1.squarespace.com/static/537cad0be4b02cb9fe04985f/t/writing.jpg
“Pengharapan untuk 5 tahun yang akan datang ini ditulis oleh seorang pelajar yang hendak
melanjutkan studi ke jenjang selanjutnya berdasarkan sudut pandangnya,

1. Aku ingin hidup bahagia. Mengapa? Karena tak ada satu pun mahluk ciptaan tuhan
yang ingin hidup dalam kesedihan serta larut dalam kemelaratan. Kebahagiaan yang
hendak dicapai bukanlah sekedar untuk diri kita sendiri melainkan untuk semua
lapisan masyarakat yang ada di negeri ini. Sesuatu yang mendasar dan
membahagiakan adalah ketika penyebaran air bersih telah merata diseluruh penjuru
negeri ini. Air bersih menunjang kualitas hidup serta penampilan dari seorang
individu. Selain itu air juga merupakan salah satu komponen penyeimbang ekosistem.
5 tahun yang akan datang seharusnya kita sudah mempunyai teknologi yang mampu
menyaring limbah pabrik dan sudah diterapkan secara serentak, agar tidak ada lagi
sungai-sungai yang tercemar. Merambat pada sektor lain dibidang pelayanan
masyarakat terutama yang bertempat tinggal di pelosok, yaitu listrik. Dalam
matapelajaran prakarya SMA banyak dari siswa tahun kedua membuat replika turbin
air yang mampu menyalakan sebuah lampu bohlam dengan daya ±5W. Dari hal kecil
itu kita bisa membangun sesuatu yang besar dan membuahkan senyuman anak
bangsa, selain mengembangkan potensi mereka juga membantu penyebaran aliran
listrik yang diusahakan dapat menjangkau hingga ke daerah pelosok. Astronot dibulan
pun dapat melihat terangnya bumi Indonesia di malam hari saat listrik dialirkan.
2. Aku ingin hidup sederhana. Mengapa? Karena tak seharusnya kehidupan di
kendalikan oleh harta, melainkan harta yang harusnya mampu kita kendalikan. Harga
bawang, cabai, dan rempah lainnya kini melonjak tinggi kenapa kita tidak membuat
warung hidup atau apotik hidup saja dipekarangan rumah. Toh, lebih mudah dan
hemat. 5 tahun yang akan datang setiap rumah senantiasa akan diberi benih-benih
yang merupakan modal dari terciptanya kesejahteraan yang merata. Serta diberi
penyuluhan tentang cara bercocok tanam. Selain itu, untuk mengurangi tingkat polusi,
kecelakaan, dan kemacetan, kita bisa memulainya dari diri kita sendiri lalu
menggalakkannya. Seperti berjalan kaki atau bersepeda, untuk tujuan yang dekat.
Setelah itu perbanyakan area untuk pejalan kaki dan menciptakan jalan khusus yang
tidak memperkenankan kendaraan bermotor melewatinya. Maka 5 tahun yang akan
datang kadar CO di udara dapat menurun drastis.
3. Aku ingin hidup menulusuri dunia dengan pintas. Mengapa? Karena kini dunia dapat
menghampiri bahkan hadir dalam genggaman kita apabila kita mampu menulusurinya
dengan pintas yang kita kenal dengan sebutan internet. Internet kini sudah menjadi
bagian dari kehidupan masyarakat terutama kalangan kawula muda. Kemudahan ini
mampu menjauhkan masyarakat dari pembodohan namun harus dibarengi dengan
penggunaan secara efektif dan efisien. Alangkah baiknya pada 5 tahun yang akan
datang setiap kecamatan memiliki perangkat yang dapat mendukung kegiatan tersebut
dan mendapatkan penyuluhan untuk mengoperasikannya sehingga mampu
mengimbangi perkembangan dunia dengan baik.
4. Aku ingin bermanfaat. Mengapa? Karena sebagai anak yang dititipkan kepada orang
tua. Hendaklah kita dapat membahagiakan serta membalas budinya. Apa yang
menjadi harapan kita di 5 tahun yang akan datang sulit terwujud apabila tidak ada
restu dan doa dari kedua orang tua yang telah mendidik dan membesarkan kita
menjadi individu yang baik, sopan, jujur, dan bertanggung jawab. Maka dari itu 5
tahun yang akan datang setelah saya lulus dari perguruan tinggi. Saya ingin berhasil
membahagiakan kedua orang tua dan mengabdi pada bangsa sesuai profesi.

http://www.hdwallpapersact.com/wp-content/uploads/2013/02/work_hard_in_hd_resolution.jpg

Bukan suatu kesalahan apabila kita memiliki suatu pengharapan karena itu merupakan
motivasi diri, kesalahan terjadi apabila kita hidup tanpa suatu pengharapan. Harapan
pun bukan hal yang fiktif namun suatu buah pemikiran logis yang terwujud dengan
adanya kerja keras.”

Você também pode gostar