Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
JUMADIL MAKMUR
1624041008
Segala puji dan syukur saya haturkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa,
sebab nikmat kesehatan dan keilmuan yang diberikan-Nya, saya dapat
menyelesaikan makalah berjudul “Smart Grid” ini dengan tepat waktu. Semoga
nikmat keilmuan dan kesehatan ini tercurah kepada kita semua sebagai mahasiswa
dalam dunia akademik dan sebagai pembelajar dalam hidup.
Dalam makalah ini akan dipaparkan mengenai Smart Grid atau jaringan
pintar yang berkaitan dengan perkembangan teknologi ketenagalistrikan terkini.
Smart Grid merupakan salah satu topic hangat di masa kini, yang mana teknologi
ini mampu mengurangi permasalahn-permasalahan kelistrikan lainnnya. Smart
Grid mampu mengatasi masalah kelistrikan yang bersifat nirkabel dengan bantuan
sensor.
Akhir kata, saya ingin meminta maaf kepada pembaca, bila di dalam
makalah ini terdapat banyak kekurangan dan kesalahn baik dari segi pengetikan
maupun dari segi isi dan bahasa. Bagaimanapun saya hanyalah manusia biasa yang
tiada sempurna. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi saya dan bagi kita
semua.
Penulis
i
DAFTAR ISI
SAMPUL……………………………………………………………………….......
KATA PENGANTAR…………………………………………………………….i
DAFTAR ISI……………………………………………………………………...ii
DAFTAR GAMBAR…………………………………………………………….iii
DAFTAR TABEL………………………………………………………………..iv
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………...1
A. Latar Belakang………………………………………………………………….1
B. Tujuan Penulisan………………………………………………………………..1
C. Manfaat Penulisan………………………………………………………………1
BAB II KAJIAN TEORI…………………………………………………………2
A. Definisi Smart Grid……………………………………………………………..2
B. Tujuan Smart Grid...............................................................................…………3
C. Perbedaan Karakteristik Jaringan Konvensional dan Smart Grid…………….....3
D. Tipikal Smart Grid……………………………………………………………..4
E. Area Smart Grid………………………………………………………………..6
F. Keuntungan Smart Grid………………………………………………………..10
G. Kekurangan Smart Grid……………………………………………………….11
H. Penerapan Smart Grid di Indonesia……………………………………………11
I. Arah Pengembangan Smart Frid………………………………………………12
J. Implementasi Smart Grid PLN Saat Ini………………………………………..12
BAB III PENUTUP……………………………………………………………..13
A. Kesimpulan…………………………………………………………………....13
B. Saran…………………………………………………………………………..13
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………...14
ii
DAFTAR GAMBAR
iii
DAFTAR TABEL
iv
BAB I
PENDAHULUAN
B. Tujuan Penulisan
C. Manfaat Penulisan
1
BAB II
KAJIAN TEORI
2
B. Tujuan Smart Grid
1. Memfasilitasi lebih baik hubungan dan operasi dari semua generator dan
teknologi
2. Memberikan keleluasaan kepada pelanggan untuk menentukan bagian dari
optimisasi operasi dari sistem
3. Menyediakan pelanggan dengan informasi dan pilihan untuk suplai,
4. Secara signifikan mengurangi dampak lingkungan dari sistem suplai listrik
seluruhnya.
5. Meningkatkan kehandalan dan keamanan suplai.
6. Perbedaan Karakteristik Smart Grid dan Jaringan Konvensional.
3
Sistem akuisisi data yang
Optimasisasi aset Kurang integrasi antara data
komprehensif, serta ter-
beserta efisiensi operasional dengan mana-
integrasi dengan peng-
operasi jemen aset
operasian sistem
Ketahanan dalam
Lebih tahan aksi teror dan
menghadapi aksi Lemah menghadapi aksi teror
bencana alam, dengan level
serangan dan juga dan bencana alam
kemampuan restorasi cepat
bencana alam
4
2. Pembangkitan Masal (bulk generation).
Pembangkitan yang cerdas (smart generation) akan memasukkan
peningkatan penggunaan elektronika daya dalam rangka untuk mengontrol
harmonisa, kegagalan pembangkitan yang fluktuasi dari energi terbarukan begitu
juga kebutuhan peningkatan fleksibilitas pembangkit listrik fosil sehubungan
dengan peningkatan fluaktuasi dari sumber energi terbarukan.
5
4. Komunikasi
a. Komunikasi secara keseluruhan adalah tulang punggung dari smart grid.
Hanya dengan pertukaran informasi pada level sintetik dan semantic,
manfaat smart grid dapat dicapai.
b. Keamanan dari infrastruktur yang kritis selalu menjadi isu utama.
Namun solusi smart grid akan menemui peningkatan yang sangat besar
dalam pertukaran data untuk kemampuan pengamatan dan juga untuk pengontrolan.
Oleh karena itu keamanan dari pertukaran data ini dan komponen-komponen
dibelakangnya akan mempunyai dampak yang lebih baik.
6
Gambar 2.2 Teknologi dalam Smart Grid
7
4. Aplikasi Peningkatan Transmisi
Ada beberapa teknologi dan aplikasi untuk sistem transmisi. Sistem-sistem
transmisi AC fleksibel digunakan untuk meningkatkan pengendalian dari jaringan
transmisi dan memaksimalkan kemampuan transfer daya. Penyebaran teknologi ini
dapat meningkatkan efisiensi dan menunda kebutuhan investasi tambahan.
Teknologi tegangan tinggi DC digunakan untuk menyambungkan pembangkit
listrik tenaga angin lepas pantai dan pembangkit listrik tenaga surya terpusat
dengan daerah berdaya listrik besar, dengan penurunan rugi-rugi sistem dan
peningkatan sistem pengendalian, sehingga memungkinkan penggunaan yang
efisiensi dari sumber energi yang terletak jauh dari pusat beban. Penggunaan super
konduktor suhu tinggi dapat mengurangi rugi-rugi transmisi dan memungkinkan
pembatas arus dengan kinerja yang lebih tinggi.
8
Meter ini memiliki kemampuan untuk mengirimkan data yang dikumpulkan
melalui jaringan yang tersedia. Data meter yang diterima oleh sistem host AMI
dikirim ke Sistem Manajemen Data Meter yang mengelola penyimpanan data dan
analisis untuk memberikan informasi dalam bentuk yang berguna untuk utilitas.
AMI memungkinkan komunikasi dua arah, sehingga komunikasi dari utilitas untuk
meter juga bisa terjadi.
AMI akan menyediakan konsumen berbagai fungsi berikut: a) Harga sinyal
pelanggan jauh, b) Kemampuan untuk mengumpulkan, menyimpan dan
melaporkan data konsumsi energi pelanggan untuk setiap interval waktu yang
dibutuhkan atau dekat real time, 3) Peningkatan diagnosa energi dari profil beban
yang lebih rinci, 4) Kemampuan untuk mengidentifikasi jarak jauh lokasi dan luas
daerah listrik yang padam, 5) Penyambungan dan pemutusan jarak jauh, 6) Deteksi
rugi-rugi dan pencurian, 7) Kemampuan untuk penyedia layanan energi ritel untuk
mengelola pendapatan melalui pengumpulan uang tunai yang lebih efektif dan
pengelolaan utang.
Teknologi AMI menyediakan kemampuan bagi utilitas untuk mengurangi
biaya operasi sistem distribusinya dengan mengotomatisasi berbagai fungsi yang
saat ini dilaksanakan secara manual, termasuk membaca meter pelanggan dan
menghidupkan dan mematikan daya pada meter pelanggan. Utilitas juga dapat
menggunakan AMI untuk membantu pelanggan mengurangi pengunaan listrik
mereka bila dalam sistem harga listrik yang mahal.
9
7. Infrastruktur untuk pengisian baterai mobil listrik.
Infrastruktur pengisian kendaraan listrik menangani penagihan,
penjadwalan dan fitur cerdas lainnya untuk pengisian pintar (jaringan-ke-
kendaraan) selama permintaan energi rendah. Dalam jangka panjang, hal itu
dibayangkan bahwa instalasi pengisian yang besar akan memberikan layanan
sistem daya tambahan seperti cadangan kapasitas, pemotongan beban puncak dan
regulasi pengisian kendaraan pada jaringan.
10
Konsumen kemudian akan menjadi lebih sadar akan energi yang mereka
gunakan, mendorong mereka untuk menghemat energi pada waktu tertentu dan
menjalankan peralatan di malam hari. Smart grid, dalam teori, dapat mengurangi
beban puncak dengan mendorong konsumen untuk menggunakan lebih sedikit
energi saat jam sibuk, meratakan puncak, dan menciptakan produksi lebih bahkan
energi untuk pembangkit listrik dan mengurangi biaya listrik.
11
Penerapan sistem smart grid di wilayah tersebut diharapkan mampu
meningkatkan penggunaan potensi sumberdaya energi terbarukan, seperti energi
matahari maupun energi angina yang banyak terdapat di Indonesia, salah satunya
dengan cara meningkatkan penetrasi kontribusi energi terbarukan terhadap
pembangkit listrik konvensional.
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari kajian teori di atas dapat dibuat kesimpulan berikut:
1. Smart grid adalah jaringan cerdas yang berkemampuan membuat keputusan
otomatis untuk mengatasi gangguan demi menjaga kesinambungan
pengoperasian sistem tenaga listrik.
2. Smart grid memakai produk inovatif dan bersama-sama melayani dengan
pemonitoran, kontrol, komunikasi dan teknologi perbaikan diri
3. Smart Grid memiliki lebih banyak keunggulan dibandingkan jaringan
konvensional.
4. Smart Grid diterapkan pada sisi pengguna, pembangkit massal, jaringan
transmisi dan distribusi, serta komunikasi.
5. Area Smart Grid terdiri atas daerah pantauan dan kontrol, integrasi TIK,
pembangkit energi terbarukan, dan terdistribusi, aplikasi peningkatan transmisi,
pengelolaan jaringan distrubsi, infrastruktur AMI dan baterai mobil listrik, dan
sistem pada sisi pelanggan.
6. Keuntungan Smart Grid adalah mengurangi jumlah daya pembangkitan,
mengintegrasikan sumber energi terbarukan ke dalam jaringan, dan mendorong
penghematan energi.
7. Kekurangan smart grid adalah sangat mahal untuk diimplementasikan.
8. Potensi pengembangan smart grid bisa diarahkan pada peningkatan partisipasi
pengguna, peningkatan kontribusi dan optimalisasi energi listrik dari sumber
daya energi terbarukan, dan pengendalian gangguan listrik.
B. Saran
13
DAFTAR PUSTAKA
Chaidir, Iding, Dkk. 2013. Riset Untuk Keunggulan & Daya Saing Bangsa:
Bunga Rampai Pemikiran Dewan Riset Nasional 2013. Jakarta: Dewan
Riset Nasional
Djamin, Martin, Dkk. Teknologi Smart Grid Untuk Smart City. Jakarta: BPPT
Press
14