Você está na página 1de 15

KAJIAN PENELITIAN KIMIA TERBARU

ANALISIS JURNAL

Disusun oleh :
Titin Triastuti
18728251039

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA


PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2019
ANALISIS 5 JURNAL INTERNASIONAL DENGAN TEMA PROJECT BASED LEARNING (PjBL)

Jurnal dan 1. Journal of Chemical 2. American Institute of 3. American Institute of 4. Jurnal Pendidikan IPA 5. Journal of Chemical
tahun Education, 2017 Physics, 2016 Physics, 2017 Indonesia, 2017 Education, 2014
Judul, Using Project Based Student’ Construction of a Inexpensive Electrolysis of Projrct Based Learning Sol-Gel Application for
Penulis Learning To Design, Simple Steam Distillation Batik Waster Water: Project Design For Internalization of Consolidating Stone: An
Build, and Test Student Apparatusand Based Leraning (PjBL) in Enviromental Literacy With Example of Project
Made Photometer by Developmentof Creative MA Salafiyah Simbang Islamic Value Based Learning in a
Measuring the Unknown Thinking Skill: A Project Kulon Pekalongan, Phisical Chemistry Lab
Concentration of Colore Based Learning Indonesia Oleh: Farida, Hadiansah
Substances Mahmud dan A. Munandar
Oleh: Chansyanah Diawati, Oleh: R Arizal Firmansyah
Oleh: Chansyanah Liliasari, Agus Setiabudi dan Ita Rohmantina Oleh: Desire M. de los
Diawati, Liliasari, Agus dan Buchari Santos, Antonio Montes,
Setiabudi dan Buchari Antonio Sanchez
Coronila dan Jevire
Navas
Latar Analisis fotometri adalah Destilasi uap adalah salah Berdasarkan dikelas x MA Isi pengetahua lingkungan Pendekatan pembelajaran
Belakang topik yang dipelajari satu topik praktikum dalam Salafiyah Simbang Kulon terintegrasi dengan berbasis proyek
dalam kuliah kimia kimia pemisahan pada Pekalongan dan wawancara pengembangan literasi digunakan untuk
analisis. Dalam program studi pendidikan di dengan guru kimia terdapat lingkungan yang merangsang minat siswa
percobaan, biasa propinsi lampung. beberapa masalah yang mengandung nilai-nilai islam dalam kimia yang
menggunakan peralatan Berdasarkan studi lapangan dialami dalam pembelajaran dalam cerama yang relavan disajikan, siswa
canggih yaitu fotometer , praktek destilasi uap belum kimia yaitu guru masih sesuai dengan ketersediaan menerapkan sol-gel ke
komersial. Penggunaan dilakukan pada tahun menggunakan metode waktu dan kebutuhan yang batu sedimen sebagai
instrument ini mencega 20014, karena beberapa ceramah dalam ada di lapangan. Internalisasi model untuk konsolidasi
siswa mengamati semua komponen alat rusak dan menyampaikan materi kimia keaksaraan lingkungan dalam konservasi batu
komponen, karena itu belum ada alat pengganti. pokok bahasan redoks, dengan nilai-nilai islam monument. Sifat
mereka menganggap Akibatnya siswa tidak siswa kurang aktif dalam membutuhkan pendekatan inerdisimpliner dari
sebagai “kotak memperoleh pemahaman pembelajaran kimia yang dan strategi yang tepata, proses sol-gel dan
hitam”.Fotometer tentang desain eksperimen, dapat dilihat dari kurangnya sehigga pengalaman belajar aplikasi yang dipilih
komersial cukup mahal prinsip alat kerja, dan interaksi antara guru dan siswa berguna untuk adalah alat yang berguna
dan sering menghambat hubungan antara konsep- siswa, siswa dan siswa. mengembangkan untuk memahami
pengajaran kimia. Jika konsep dan hasil observasi, Berdasarkan masalah keterampilan berpikir konsep-konsep dasar
ada komponen yang tidak dan penerapan dalam tersebut mengakibatkan tingakta tinggi, kreativitas, yang terlibat pada bagian
dapat bekerja dalam kehidupan sehari-hari. Jika siswa mengalami kesulitan sikap dan nilai-nilai. Dengan teoritis dari kimia fisika.
fotometer, siswa mungkin terdapat komponen alat terutama dalam konteks begitu, dibutuhkan Siswa juga diperkenalkan
tidak dapat mencari yang rusak atau tidak materi reaksi redoks dan pendekatan yang tepat dan ke berbagai instrument
alternative, dan jika ada bekerja, siswa tidak dapat penerapannya dalam strategis dengan mengadopsi teknik analitik lanjutan,
pemadaman listri menemukan alternatif, oleh kehidupan sehari-hari pembelajaran berbasis yang bias sangat berguna
menjadikan alat tidak karena itu praktikum tidak sehingga tidak dapat proyek. Proyek-proyk dalam karir masa depan
dapat dioperasikan. Siswa bias dilaksanakan. Siswa mencapai nilai KKM. melibatkan siswa dalam mereka.
tidak ditantang untuk tidak ditantang untuk Sehingga membutuhkan penyelidikan konstruktif.
memecahkan masalah berpikir kreatif untuk metode pembelajarn yang
secara kreaktif jika memecahkan masalah jika berpusat pada siswa, yaitu
insiden itu terjadi, itu terjadi. Bahkan, praktek dengan metode pembelajarn
sedangkan siswa harus lab harus melatih siswa berbasis proyek.
dilatih untuk berpikir untuk berpikir kreatif dalam
kreatif, merancang, merancang, menganalisis,
menganalisis, mensintesis dan
mensintesis, dan mengembangkan kesadaran.
mengembangkan Berdasarkan keterbatasan
kesadaran akan ini perlu dilakukan proyek
ketidakpastian praktikum destilasi uap
pengukuran melelaui dengan alat sederhana dan
praktikum laboraturium. tidak mudah dipecahkan
Karenanya, perlu bagi oleh siswa. Pembelajaran
siswa untuk melakukan berbasis proyek mendukung
eksperimen dengan untuk menciptakan konteks
fotometer yang lebih pembelajaran dimana siswa
tepat untuk belajar. dapat berpartisipasi secara
aktif dan berdiskusi.
Meskipun telah digunakan
di tingkat sarjana, namun
pembelajaran berbasis
proyek yang memodifikasi
alat laboraturium dalam
konteks pemisahan kimia
belum pernah dilakukan.
Tujuan  Siswa belajar prinsip-  Menggambarkan Penelitian ini bertujuan Penelitian ini bertujuan untuk Penelitian ini bertujuan
prinsip dan praktek bagaimaana keterampilan untuk memberikan menghasilkan pengajaran untuk mensimulasikan
fotometri melalui berpikir kreaktif siswa gambaran tentang studi dan desain pembelajaran “penelitian nyata” yang
pembelajaran berbasis muncul selama enam kimia berbasis proyek pada untuk meengembangkan berfokus pada sintesis
proyek. minggu projek. materi reaksi redoks dan literasi lingkungan sol- gel dan aplikasi dari

 Siswa merancang,  Menggambarkan aplikasinya untuk dikalangan siswa melalui sol yang diperoleh

membangun dan bagaimanan siswa pengolahan linah dari kelas pembelajaran berbasis proyek sebagai batu konsulidasi.

menguji sebuah membangun karakteristik X MA Salafiyah Simbang untuk menginternalisasi nilai-

fotometer untuk peralatan destilasi uap Kulon Perkalongan. nilai islam.

mengukur konsentrasi sebagai produk proyek.


zat berwarna yang tidak  Menggabarkan bagaimana
diketahui. tanggapan siswa terhadap
model pembelajaran
berbasis proyek.
Metode Penelitian ini Metode penelitian ini adalah Penelitian kuantitatif dengan Penelitian ini menggunakan Metodologi pembelajarn
Penelitian menggunakan Sampel studi kasus kualitatif. menggunakan desain quasi penelitian dan pengembangan berbasis proyek (PjBL)
sebanyak 12 orang Subjek atau sampel yang experimental one grup desain dari adaptasi Gall, digunakan dalam praktek
mahasiswa yang terbagi digunakan yaitu mahasiswa pretest-posttest design. Borg, & Gall (2003). laboraturium dari
menjadi dua grup, setiap yang melakukan PPL yang Sampel dalam penelitian departemen kimia fisika.
grup terdiri dari 6 mengambil mata kuliah adalah siswa kelas X MA Siswa dibagi menjadi
kelompok. Istrumen kimia pemisahan, dimana MA Salafiyah Simbang beberapa kelompok kecil
dalam penelitian ini yaitu projek dilakukan selama Kulon Perkalongan yang yang terdiri dari 2-3
enam minggu. Teknik berjumlah 48 orang. siswa.
LKS, penilain kerja dan pengumpulan data
kuisoner serta wawancara menggunakan penilaian
kinerja, wawancara, dan
catatan lapangan
Hasil  Berdasarkan penilaian Berdasarkan penilaian Hasil penelitian Hasil validasi menunjukkan Berdasarkan pengataman
penelitian kerja, menunjukkan kerja, siswa telah berhasil menunjukkan bahwa tingkat bahwa kedua pengajaran, visual gel yang dilakukan
bahwa, secara membangun sebuah alat efektivitas pembelajaran desain dan istrumen belajar siswa, gel komposit
keseluruhan siswa telah destilasi uap sebagai produk berbasis proyek pada materi adalah valid dan layak untuk adalah bahan bebas retak
mengembangkan dari proyek. redoks dan aplikasinya pada digunakan karena rata-rata dari sedangan gel TV 100
kreaktif kemampuan Sedangkan untuk penilain pengolahan limbah batik vadiator untuk semua aspek menunjukan retak. Ini
pemecahan masalah keterampilan berpikir dari kelas kelas X MA MA mencapai 80%. Ada beberapa sesuai dengan
selama proyek. Siswa kreaktif didasarkan pada Salafiyah Simbang Kulon aspek yang dianggap tidak karkateristik gel yang
telah menulis rumusan rubrik penilaian kinerja Perkalongan sangat tinggi , relavan dengan satu validator diamati. Siswa
masalah dan memulai dengan skor teringgi 3 dan hal ini dapat dilihat dari karena itu perlu direvisi menyimpulkan retakan
alternative pengganti terendah 1. Skor perbandingan presentase berdasarkan saran yang terjadi di jaringan karean
komponen fotometer keterampilan berpikir pencapaian KKM. Nilai diberikan. Validator setuju ada tekana kapiler tinggi
komersial dengan kreaktif siswa rata-rata hasil pre-test sebesar 8,33% bahwa semua tema yang yang dikembangkan
merancang, adalah 2,6 dari skor dan hasil post-test sebesar relavan dengan upaya selama pengeringan gel.
membangun, alat maksimum 3. Dengan ini 91,66%, sehingga selisinya internalisasi nilai-nilai islam. Perbedaaan antara
pengujian, dan evaluasi. menunjukkan bahwa model sebesar 81.26%. hasil ini Selain itu, pilihan mengajar serapan dan bahan kering

 Ketika percobaan, siswa PjBL memodifkasi kemudian diperkuat oleh dan model pemeblajarn dipengaruhi oleh tingkat

megamati bahwa ada peralatan destilasi uap hasil wawancara peneliti dianggap dapat mengfasilitasi volatilitas pelarut.

perbedaan intensitas efektif untuk dengan guru kimia dan siwa siswa untuk mengembangkan
transmisi antara air dan mengemabangkan yang telah mengikuti kemampuan berpikir dan
larutan standar KMnO4. keterampilan berpikir pembelajaran berbasis meningkatkan rama
Dengan demikian laser kreaktif siswa. proyek. Hasil wawancara, lingkungan mereak.
hijau pointer dan lux responden menyatakan
meter yang dipilih pembelajaran berbasis
bukan hanya rendahnya proyek efektif dan menarik.
biaya tetapi juga karena
memberikan
kesempatan untuk
mengajarkan proses
penyerapan cahaya oleh
sampel, yang
merupakan prinsip
dasar dari fotometer.
 Tanggapan dari
kuesioner,
menunjukkan bahwa,
secara keseluruhan ,
siswa menanggapi
dengan baik untuk
model proyek
dilaboraturium dan
sebagain besar siswa
mengatakan bahwa
laboraturium menjadi
sangat menarik,
bermanfaat,
menyenangkan dan
menantang.

Kesimpula Melalui pembelajaran Siswa telah berhasil Pembelajaran berbasis Mengajar dengan Labaroturium praktik
n berbasis proyek, siswa membangun alat destilasi uap proyek pada materi redoks pembelajaran berbasis proyek adalah tempat yang
telah berhasil merancang menggunakan bahan yang dan aplikasinya dalam dan program pembelajaran sempurna untuk
dan membangun sebuah lebih murah. Respon siswa pengolahan limbah adalah yang dikembangkan memiliki pembelajarn berbasis
fotometer sederhana. dalam proyek ini positif, pembelajaran yang efektif karakteristik yaitu proyek. Proyek ini
Proyek ini dapat bahwa mereka sangat senang, dan tingkat efektivitasnya mengebangkan kemampuan menawarnkan konten
meningkatkan kreaktif tertarik, lebih memahami mencapaia 81,26%. rama lingkungan siswa yang ideal bagi siswa
pemecahan masalah konsep dan prinsip-prinsip Pembelajaran berbasis berdasarkan nilai-nilai islam untuk mempelajari
siswa. Respon siswa kerja alat. Hasil ini proyek dapat meningkatkan dengan menggunakan fenomena kimia fisik
terhdapat proyek ini menunjukkan bahwa melalu pemahaman (skor 44 siswa pembelajaran berbasis proyek seperti transportasi,
adalah postitif, dengan pembelajar berbasis proyek di atas KKM atau 91,66%), dan kegiatabelajar mengajar kimia koloid dan
mengkritik kurangnya dapat mengembangkan menyebabkan siswa mengfasilitasi siswa untuk makromolekul.
waktu untuk melakukan keterampilan berpikir antusias, memotivasi siswa mengembangkan Pengalaman visual
proyek. kreaktif siswa. untuk mencermikan pengetahuan, keterampilan menuntun untuk
pembelajaran mereka ke dan sikap untuk membangung memahami konsep sol
dunia nyata, menarik dan literasi lingkungan. dan gel dan reaksi kimia
mendidik siswa untuk yang terlibat sambil
merawat lingkungan. memberikan siswa
kesempata untuk meneliti
dan menggunakan teknik
analisis yang digunakan
dalam penelitian nyata.

ANALISIS 5 JURNAL INTERNASIONAL DENGAN TEMA PROBLEM SOLVING

Jurnal dan 1. Chemistry Education 2. Journal of Chemical 3. Research In Sciences 4. Chemistry Education 5. Journal of Chemical
tahun Research and Education, 2014 Education, 2018 Research and Practice, Education, 2016
Practice, 2017 2018
Judul, Scaffolding the Factors Contributing to Effects of the Problem- Productive Features of Developing Students
Penulis Development of Problem-Solving Solving Approach on Problem Solving in Chemical Critical Thinking,
Problem-Solving Skills Performance in Firs- Students’ Problem Solving Kinetics: More that Just problem Solving, And
in Chemistry: Guiding Semester Organic Skill and Metakognitive Algorithmic Manipulation of Analysis Skills in an
Novice Students Out of Chemistry Awareness in Science Variables. Inquary-Based Synthetic
Dead Ends And False Education Organic Laboratory
Starts Course.

Oleh: Elizabeth Yuriev, Oleh: Enrique J. Lopez, Oleh: Nimet Akben Oleh: Jon Marc G Rodriguez, Oleh: Marisa G. Weaver,
Som Naidu, Luke S. Richard J. Shavelson, Kinsey Bain, Nicholas P. Andrey V. Samoshin,
Schembri and Jennifer L. Kiruthiga Nandagopal, Evan Hux, dan Marcy H. Towns Robert B. Lewis dan
Short Szu dan John Penn Morgan J. Gainer

Latar Penyelesaian masalah Pemecahan masalah adalah Keterkaitan antara Pemecahan masalah adalah Banyak siswa jurusan
Belakang adalah kegiatan yang keterampilan yang sangat matematika dan pendidikan fiktur dari topik ilmu fisika kimia mengembangkan
beragam, dipengaruhi dihargai dalam kimia. sains telah sering yang sangat kuantitatif, rasa ingin tahu tentang
oleh berbagai faktor Kinerja siswa pada ujian ditekankan. Tujuan dan seperti kinetika kimia. Untuk penelitian sejak awal
kognitif, motivasi, dan tengah semester dan ujian pendekatnnya sering menyelesaikan masalah, dibangku perkuliahan.
perilaku. Penelitian ini akhir sebagian besar diadopsi diantara disiplin siswa harus memberikan Peluang penelitian
fokus pada pendekatan bergantung pada bagaimana ilmu. Meningkatkan isyarat ke sumber yang terbatasa membuat siswa
dalam mengembangkan proses mereka dalam keterampilan pemecahan relavan, mengabaikan sumber tidak dapat
keterampilan proses menyelesaikan masalah dan masalah siswa dalam yang tidak relavan dan mengeksplorasi rasa
pemecahan masalah terkdang nilai pembelajaran matematika dan pendidikan memilih pendekatan diantara ingin tahu dan memaksa
siswa. Khusunya sepenuhnya didasarkan pada sains selalu mendapatkan pendekatan penyelesaian merek untuk melihat ke
memberikan spesifik faktor tersebut. Dengan perhatian khusus. Namun yang pontensia. Namun, apa laboraturium pengajaran
untuk siswa yang demikian, kinerja pendekatan problem posing yang dianggap tepat atau sarjana untuk memenuhi
mengalami kesulitan pemecahan masalah yang memainkan peran produktif untuk penyelesaian minatnya tersebut. Ada
selama pemecahan merupakan komponen kunci dalam pendidikan masalah sangat tergantung konsekuensi dalam
masalah, seperti jalan penting dalam pencapaian matematika belum banyak pada konteks. Dengan begitu literature pendidikan
buntu ( tidak dapat pendidikan sains secara digunakan dalam peneliti tertarik pada kimia bahwa percobaan
memecahkan masalah) umum dan kimia khusunya. pendidikan sains. Kegiatan bagaman siswa menggunakan laboraturium organik
dan awal yang salah Studi ini dibangun problem solving dilaporkan penalaran konspetual dan tradisional tidak
(tidak tahu berdasarakan dan memainkan peran yang matematia untuk memberikan siswa
memulaiproses dalam memperluas penelitian efektif dalam memecahan memecahkan masalah dengan pengalaman
memecahkan masalah). sebelumnya dengan masalah dan peningkatkan kinetika kimia. penelitian otentik dan
Kesulitan siswa dalam memeriksa tidak hanya pada metakognitig dikalangan menghilangkan
memecahkan masalah faktor individu tetapi pada siswa. Berdasarkan tersebut keterampilan mereka
kimia biasanya faktor pendorongnya yaitu peneliti ingin menentukan untuk menjadi seorang
disebabkan oleh beberapa pengetahuan pentingnya dan peran ilmuan yang sukses.
hal berikut yaitu sebelumny,struktur problem posing dalam Untuk memberikan siswa
kurangnya pengetahuan pengetahuan, visualisai pengajaran pemecahan kesempatan untuk
materi pembelajaran, spasial, etnis, dan gender masalah matematia dalam berpartisipasi dalam
miskonsepsi atau pada kinerja pemecahan khusu sains. pengaturan seperti
konsepsi alternative, dan masalah dalam ranah kimia penelitian dan untuk
pendekaan pemecahan organik semester pertama. mengembangkan
dan strategi pemecahan keterampilan interpretasi
yang buruk. Sehingga dan analisis data mereka,
peneliti tertarik untuk peneliti telah
melakukan penelitian menerapkan kursus
untuk masalah yang laboratorium berbasis
terakhir yaitu pendekaan penyelidikan.
pemecahan dan strategi
pemecahan yang buruk
bersama dengan berbagai
penyebab yang didorong
oleh siswa.
Tujuan Penelitian ini bertujuan Tujuan dari penelitian ini Tujuan penelitian ini adalah Penelitian ini bertujuan untuk Penelitian ini bertujuan
untuk memecahkan adalah unutk memeriksa untuk lebih menentukan menyelidiki bagaimana rute untuk mengembangkan
masalah dibidang pengaruh faktor-faktor efek dari pendekatan yang digunakan oleh siswa, keterampilan berpikir
pendidikan kimia dengan penentu (faktor-faktor problem solving pada dengan fokus pada sifat dari kritis, pemecahan
menekankan pada pencapaian, pengetahuan keterampilan pemecahan berbagai pendekatan masalah dan
kesulitan siswa dalam struktur terbesar, masalah siswa dan pemecahan masalah dan keterampialan analisis
pemecahn masalah, kemampuan spasial, jenis kesadaran metakognitif peran meraka dalam data dalam laboraturium.
pendekatan pemecahan kelamin, dan etnis) dan dalam pendidikan sains. membantu siswa dalam
masalah dengan berbagai kontribuksinya secara mencapai jawaba.
pemecahan masalah dan keseluruhan terhdapa
proses penyelesaian pemecahan masalah dalam
masalah. kimia organik dengan
menggunakan analisis
regresi multivariat.
Metode Penelitian ini merupakan Penelitian dilakukan di Penelitian kuantitatif dengan Sampel dalam penelitian ini Penelitian ini
Penelitian penelitian pengembanga California di sebuah menggunakan desain quasi sebanyak 40 siswa kimia meruapakan penellitian
yang menciptkana sebuah universitas yang memiliki eksperimen. Sampel dalam semester kedua di universitas berbasis projek. Desain
alat bernama “ Goldilocks beragam etnis. Siswa penelitian adalah sebanyak riset Midwesterm. kursus dan kirikulum yng
Help”. Alat tersebut telah direkrut selama awal 101 mahasiswa yang terdiri Pengumpulan data dalam dijelaskan diajarkan pada
diimplementasikan dan perkuliahan kimia organik. dari 40 mahasiswa fisika peenelitian dilakukan dengan 90 siswa di sepuluh
dievaluasi selama 2 Ada sebanyak 90 siswa dan 61 mahasiswa kimia menggunakan wawancara bagian laboraturium yang
yang berpartisipasi dalam di tiga universitas yang semi terstruktur. Wawancara unik dan diinstruksikan
tahun. Peserta dalam penelitia, dimana ada 42 berbeda di turki selama melibatkan siswa yang oleh tujuh asisten
penelitian ini adalah siswa laki-laki dan 48 siswa tahun ajaran 2017-2018. bekerja melalui dua masalah pengajar yang berbeda.
adalah siswa tahun perempuan dengan 41 siswa Kemudian data yang kinetika kimia yaitu Asisten mengajar
pertama yang mengambil asia, 32 yang berkulit putih diperoleh dianalisis dengan melibatkan sistem orde kedua membimbing siswa
gelar sarjan ilmu farmasi. dan 17 siswa latin. Data menggunakan SPSS 22.0 dan orde pertama. melalui tiga fase yaitu
Pada tahun 2015 ada 112 dikumpulkan dengan proposal berbasis
siswa dan tahun 2016 ada menggunakan tes literature, eksperimen
129 siswa. visualisasi, empat peta dan analisis dan
konsep, dan empat masalah komunikasi penemuan
dan wawancara. Hasi penelitian melalui
dianalisis dengan analisis presentasi lisan dan
regresi multivariate. lapoam tertulis.
Hasil Banyak siswa yang Berdasarkan hasil analisis Penelitian ini menunjukan Berdasarkan hasil analisis Umpan balik siswa
penelitian menyatakan bahwa regresi multivariate bahwa masalah-masalah menunjukkan bahwa siswa positif dan
keterampilan pemecahan menunjukkan bahwa skor yang berposisi sebagai memiliki akses ke berbagai mengindikasikan bahwa
masalah mereka telah peta konsep adalah satu- masalah tidak secara pendekatan yang dapat mereka mereka memiliki
meningkat sebagai hasil satunya prediktor penting langsung berkontribusi gunakan untuk alasan tentang hubungan pendagogi
dari pendekatan dan dari kinerja pemecahan terhadap peningkatan data dan memecahkan dengan asisten mengajar
pengajaran yang masalah siswa dan keterampilan pemecahan masalah. Peneliti menyatakan dan proyek mereka.
dilakukan, beberapa dari menjelasakan proposi masalah tetapi juga bahwa strategi penyelesaian Siswa menyadari bahwa,
mereka melakukannya variasi yang masuk akal membantu siswa menjadi masalah ini mencerminkan perlu memikirkan
dengan kritis, dengan cara dalam pemecahan masalah. lebih sadar akan siswa yang memanfaatkan dan pertanyaan apa,
metakognitif. Secara Penemuan ini menekankan pembelajaran mereka, mereskpon suber daya yang mengapa, dan bagaimana
khusus mereka nilai potensial dari struktur meningkatkan pemantauan diaktifkan dari bisikan. melalui analisis hasil.
mengomentari kekuatan pengetahuan sebagai target dan menilai proses Berdasarkan tanggapan siswa, Dengan proses
dan kelemahan mereka untuk intervensi yang pembelajaran mereka ada kemungkinan siswa pembelajaran ini, asisten
dan menunjukkan ditujukan untuk sehingga hasilnya memandang bisikan sebagai pengajar memperhatikan
penghargaan yang meningkatkan kinerja mengebangkan kesadaran latihan dari pada masalah, bahwa para siswa
menunjjukan fakta bahwa pemecahan masalah siswa. kognitif. Hasil penelitian memanfaatkan pendekatan memiliki keinginan yang
belajar proses pemecahan mengungkapkan bahwa yang telah mereka gunakan lebih besar untuk belajar
masalah dan penggunaan pendekatan secara rutin untuk menjawab dan penghargaan yang
meningkatkan problem posing uuntuk pertanyaan tentang materi lebih besar untuk apa
keterampilan yang pengajaran sains dapat terkait. yang dipelajari.
relavan adalah proses meningkatkan keterampialn Meskipun sebagian besar
didalamnya. pemecahan masalah siswa. siswa menemukan
kesulitan kimia organic,
mereka menyadari bahwa
sintesis memerlukan
lebih dari sekedar
menghitung resep.
Kesimpula Tanggapan dan skor Struktur pengetahuan adalah Penggunaan pendekatan Siswa dapat memecahkan Banyak siswa mampu
n inventaris siswa telah prediktor tunggal terbaik dari problem solving untuk masalah menggunakan data mencapai hasil bahkan
menunjukkan kinerja pemecahan masalah, memecahkan masalah yang disediakan dengan lebih tinggi, dan ada juga
pergeseran/perubahan temuan menyoroti strukrut matematika sabagai bagian mengambil pendekatan yang masih berjuang.
keyakinan mereka dalam pengetahuan (yang diukur dari pengajaran sains konseptual dan Sebagian besar siswa
kapasitas mereka untuk dengan peta konsep) sebagai meningkatkan keterampilan mempertimbangkan yang rajin mapu
menggunakan strategi area yang menjanjikan untuk pemecahan masalah siswa. hubungan antara jumlah. mensintesi produk akhir
yang diperlukan untuk penelitian dimasa depan pada Hal ini menyiratkan bahwa mereka dalam waktu
mencapai penyelesaian peningkatan kinerja pendekatan problem yang ditentukan.
masalah yang sukses, pemecahan masalah dan pada solving, yang telah begitu
yaitu dalam efesiensi diri dan pada akhirnya tentu saj efektif dalam pendidikan
mereka untuk asukses. matematika, juga bisa
pembelajaran yang di atur sangat bernilai dalam
sendiri. Refleksi tidak pendidikan sains.
hanya menunjukkan
bahawa siswa menyadari
strategi mana yang
diperlukan untuk hasil
yang sukses, tetapi juga
mampu untuk
menggunakan strategi
tersebut.

Você também pode gostar