Você está na página 1de 12

DISUSUN OLEH :

1. Iis Nur Safitri (C2017056)


2. Indah Yulia Ratri (C2017058)
3. Kristiyani (C2017066)
4. Lusi Kusuma Wijayanti (C2017072)
5. Martyas Prasetyo Utomo (C2017074)
6. Nanda Putri Larasati (C2017082)
7. Novita Sofiana Dewi (C2017088)
8. Nurul Fuadah (C2017092)
KELAS 4B/ S1 ILMU KEPERAWATAN
a. Definisi
PTSD adalah gangguan kebimbangan setelah orang-
orang melihat atau hidup dalam keadan yang
membahaya. PTSD dapat disebabkan oleh trauma
fisik atau trauma psikologi atau trauma karena
keduanya, karena manusia mengalami peritiwa
seperti perkosaan, perang atau serangan pengganas,
atau bencana alam. Pada anak - anak kemungkinan
mengalami trauma di karenakan menyaksikan
penderaan fisik, emosi dan seksual atau
menyaksikan peristiwa yang dianggap sebagai
mengancam nyawa seperti serangan fisik, serangan
seksual, kemalangan, kecanduan narkoba, penyakit
dan komplikasi perobatan
b. GEJALA PTSD
Tiga kelompok symptom post traumatic stress disorder,
yaitu
1. Instrusive Re-experiencing, yaitu selalu
kembalinya peristiwa traumatik dalam ingatan.
Gejala :
a) Berulang-ulang muncul dan mengganggu perasaan
mengenai peristiwa, termasuk pikiran, perasaan,
atau persepsi-persepsi.
b) Muncul kembali dalam mimpi mengenai peristiwa.
c) Pikiran-pikiran mengenai peristiwa traumatik selalu
muncul, termasuk perasaan hidup kembali
pengalaman traumatik, ilusi, halusinasi, dan
mengalami flashback mengenai peristiwa.
d) Gangguan psikologis yang sangat kuat ketika
menyaksikan sesuatu yang mengingatkan tentang
peristiwa traumatik.
2. Avoidance, yaitu selalu menghindari sesuatu yang
berhubungan dengan trauma dan terasa terpecah.
Gejala :
a) Berusaha menghindari situasi, pikiran-pikiran atau
aktivitas yang berhubungan dengan peristiwa
traumatik.
b) Kurangnya perhatian atau partisipasi dalam berbagai
kegiatan sehari-hari.
c) Merasa terpisah atau perasaan terasing dari orang
lain.
d) Membatasi perasaan-perasaan, termasuk untuk
memiliki perasaan kasih sayang

3. Arousal
Yaitu kesadaran secara berlebihan. Gejalanya yaitu
a) Mengalami gangguan tidur atau bertahan untuk
selalu tidur.
b) Mudah marah dan meledak-ledak.
c) Kesulitan memusatkan konsentrasi.
d) Kesadaran berlebih (hyper-arousal).
e) Gugup dan mudah terkejut.
c. FAKTOR PENGARUH PTSD
1. Faktor Internal
Faktor fisik dan psikologis merupakan sesuatu yang saling
berhubungan dan memengaruhi satu sama lain. Faktor
psikologis lain yang mempunyai pengaruh penting dalam
perkembangan post traumatic stress disorder adalah peran
kognisi, yaitu cara individu memberi arti terhadap
pengalamannya. Pemberian arti atau makna terhadap sebuah
peristiwa traumatik akan mengarahkan respons dan reaksi
individu dalam menghadapi stressor.
2. Faktor Eksternal
PTSD dapat terjadi setelah peristiwa traumatik yang besar,
baik secara emosional maupun fisik. Sehingga faktor
eksternal yang memengaruhi kecenderungan post traumatic
stress disorder adalah tingkat keseriusan stressor. Tingkat
keseriusan stressor pada dasarnya adalah subjektivitas
individu yang mengalaminya.
D. BENTUK PENANGANAN

1. Relaxation training, yaitu mengontrol


ketakutan dan kecemasan dan merelaksasikan
kelompok otot-otot utama

2. Brrathing retraining, yaitu belajar bernafas


dengan perut secara perlahan - lahan, santai
dan menghindari bernafas dengan tergesa - gesa
yang menimbulkan perasaan tidak nyaman
3. Positive thinking dan self talk, yaitu belajar
untuk menghilangkan pikiran negatif dan
mengganti dengan pikiran positif ketika
menghadapi hal-hal yang membuat stress

4. Assertiveness training, yaitu belajar


bagaimana mengekspresikan harapan, opini dan
emosi tanpa menyalhkan atau menyakiti orang
lain
5. Thought stopping, yaitu belajar bagaimana
mengalihkan pikiran ketika kita sedang
memikirkan hal-hal yang membuat kita stress

Você também pode gostar