Você está na página 1de 4

HASIL DAN PEMBAHASAN PENAPISAN FITOKIMIA

Percobaan Penapisan Fitokimia bertujuan untuk menentukan cara penapisan fitokimia dan
menganalisis golongan kimia tumbuhan. Prinsip yang mendasari percobaan ini adalah analisis
golongan kimia tumbuhan dengan ujji-uji spesifik. Metode yang digunakan dalam percobaan
ini adalah dengan penambahan reagen-reagen yang memberikam reaksi positif terhadap
golongan kimia dari tanaman. Penapisan fitokimia dalam percobaan ini digunakan pada
golongan kimia sekunder dari tumbuhan yaitu alkaloid, saponin, flavonoid, tanin, kuinon, dan
steroid/triterpenoid. Karena golongan kimia ini yang merupakan senyawa aktif dan dapat
digunakan sebagai obat. Simplisia yang digunakan adalah kulit buah rambutan aceh.

Komponen yang terdapat ekstrak kulit buah rambutan dianalisis golongan senyawanya
dengan uji warna dengan beberapa pereaksi. Alkaloid mengandung nitrogen sebagai bagian
dari sistem sikliknya serta mengandung substituen yang bervariasi seperti gugus amina, amida,
fenol, dan metoksi sehingga alkaloid bersifat semipolar (Dewi dkk., 2013). Senyawa
triterpenoid ada yang memiliki struktur siklik berupa alkohol yang menyebabkan senyawa ini
cenderung bersifat semipolar. Golongan tannin merupakan senyawa fenolik yang cenderung
larut dalam air dan pelarut polar (Harborne, 1996). Saponin merupakan glikosida triterpen yang
memiliki sifat cenderung polar karena ikatan glikosidanya (Harbone, 1996; Sangi dkk., 2013).

Hasil pengamatan skrining fitokimia serbuk simplisia kulit buah rambutan dapat dilihat pada
Tabel.1.
1.Tabel Hasil Penapisan Fitokimia

No. Golongan/Senyawa Pereaksi/Perlakuan Hasil

1. Alkaloid Dragendorf + ( Terbentuk endapan merah


bata )
Mayer + ( Terbentuk endapan putih )
2. Polifenol Larutan 𝐹𝑒𝐶𝑙3 + (Warna biru pada larutan
uji,Warna merah pada Blanko)
3. Tanin Gelatin 1% + (Endapan putih)

Larutan steasny + (Endapan merah)

4. Flavonoid Amil Alkohol + (Sebelum dikocok terdapat


cincin.Setelah dikocok terdapat
endapan merah)
5. Saponin HCl encer - (Tidak terbentuk busa)

6. Kuinon Larutan KOH 5% + ( Warna coklat kemerahan)

7. Monoterpen dan Larutan Vanili 10% +


Seskuiterpen t0 = warna keunguan
t5 = Warna hitam keunguan
8. Steroid dan Liebermann- -
Triterpenoid Bouchard t0 = Tidak terjadi perubahan
warna
t5 = Tidak terjadi perubahan
warna

Penapisan Alkaloid
Pada pengujian Alkaloid dilakukan penambahan HCl sebelum ditambahkan pereaksi karena
alkaloid bersifat basa sehingga diekstrak dengan pelarut yang mengandung asam (Harborne,
1996). Pada pengujian alkaloid diperoleh hasil yang positif dengan terbentuknya endapan dari
penggantian ligan. Atom nitrogen yang mempunyai pasangan elektron bebas pada alkaloid
mengganti ion iod dalam pereaksi Dragendorff dan Mayer. Dengan pereaksi Mayer diperoleh
larutan endapan berwarna putih sesuai dengan reaksi pada Gambar di Lampiran.Pada pengujian
serbuk simplisia kulit buah rambutan diperoleh reaksi yang positif baik uji Mayer dan
Dragendorf.Pada penambahan pereaksi Dragendorf menyebabkan terbentuknya endapan
merah bata karena kulit buah rambutan memiliki Alkaloid dimana nitrogen tidak digunakan
untuk membentuk ikatan kovalen koordinat dengan K+ yang merupakan ion logam sehingga
terbentuk endapan jingga atau merah bata (McMurry dan Fay, 2004; Marliana dkk., 2005;
Sangi dkk., 2013).
Penapisan Polifenol
Pereaksi Besi (III) Klorida digunakan secara luas untuk mengidentifikasi senyawa
fenol/polifenol.Penguian Polifenol dilakukan dengan penambahan 𝐹𝑒𝐶𝑙3 diperkirakan
menimbulkan warna biru tua,biru kehitaman atau hitam kehijauan.Pada penambahan 𝐹𝑒𝐶𝑙3
terjadi perubahan warna menjadi warna biru tua karena ada salah satu gugus Hidroksil yang
ada pada Polifenol (Sangi dkk., 2013; Artini dkk., 2013).
Penapisan Tanin
Pada pemeriksaan tanin, sampel dibagi dalam 2 bagian. Filtrat A ditambahkan gelatin dan
memberikan hasil positif. Adanya tanin akan mengendapkan protein pada gelatin (Marliana,
2005). Tanin bereaksi dengan gelatin membentuk kopolimer mantap yang tidak larut dalam air
(Harborne, 1996). Filtrat C ditambahkan pereaksi Stiasny lalu dipanaskan. Hasil positif tanin
katekat pada simplisia dan ekstrak metanol karena terbentuk endapan merah muda kemudian
disaring, filtrat ditambahkan natrium asetat dan FeCl3 memberikan hasil positif tanin galat
dengan warna biru tinta.
Penapisan Flavonoid
Uji flavonoid bertujuan untuk mengetahui adanya flavonoid dalam simplisia kulit buah
rambutan aceh. Flavonoid adalah senyawa polifenol yang mempunyai 15 atom kuinon, terdiri
dari 2 cincin benzena yang dihubungkan menjadi rantai linear yang terdiri dari 3 atom karbon.
Penambahan amilalkohol berfungsi untuk melarutkan flvonoid. Hal ini disebabkan flavonoid
merupakan senyawa polar sehingga amilalkohol yang juga bersifat polar mampu memisahkan
flavonoid dari senyawa-senyawa yang bersifat non polar, misalnya kuinon.Larutan dikocok
dengan tujuan untuk memperbesar distribusi flavonoid ke dalam amilalkohol. Uji positif untuk
flavonoid adalah terbentuknya larutan berwarna merah lembayung.Setelah dikocok, terbentuk
perubahan warna menjadi merah. Hal ini menunjukan bahwa didalam kulit buah rambutan
aceh positif mengandung flavonoid,
Penapisan Saponin
Uji saponin bertujuan untuk mengetahui adanya saponin yang terkandung pada simplisia kulit
buah rambutan aceh. Saponin merupakan suatu glikosida dengan gugus hidroksil pada
molekulnya dengan rumus C32H18O7. Saponin mempunyai sifat seperti sabun, dimana ketika
dilarutkan dalam air akan terbentuk busa atau buih. Metode pengujian saponin dilakukan
dengan mendidihkan serbuk simplisia yang telah dihaluskan ke dalam air. Tujuan pendidihan
ini adalah untuk memperbesar kelarutan saponin dalam air.
Penyaringan dilakukan dalam keadaan panas, hal ini dilakukan agar kandungan saponin tidak
berkurang bila suhu menurun. Penyaringan ini bertujuan untuk memisahkan saponin dari
simplisia dan senyawa lain yang terkandung didalamnya seperti alkaloid, steroid, flavonoid.
Filtrat yang dihasilkan kemudian dikocok secara vertikal hingga terbentuk busa. Hal ini
disebabkan saponin merupakan senyawa yang bersifat seperti sabun, dimana memiliki gugus
hidrofil dan hidrofob yang dapat bertindak sebagai permukaan aktif dalam pembentukan busa.
Uji positif untuk saponin adalah dengan terbentuknya busa yang stabil. Saponin dapat larut
dalam air karena adanya gugus hidrofil (OH) yang dapat membentuk ikatan hidrogen dengan
molekul air.Pada penambahan HCl encer tidak terbentuk busa artinya pada uji saponin.Pada
literatur seharusnya kulit buah rambutan mangandung saponin tetapi pada uji yang dihasilkan
hasilnya negatif dikarenakan ada zat pengotor yang terdapat dalam simplisia.
Penapisan Kuinon

Uji kuinon bertujuan untuk mengetahui adanya kuinon dalam simplisia kencur. Kuinon merupakan
senyawa berwarna dan mempunyai kromofor dasar seperti kromofor pada benzakuionon yang terdiri
dari 2 gugus karbonil yang berkonjugaasi dengan R ikatan rangkap karbon.
Penentuan adanya kuinon dilakukan dengan mendidihkan simplisia dalam penangas air. Pendidihan
berfungsi untuk memperbesar kelarutan kuinon dalam air. Selanjutnya dilakukan pendinginan pada
temperatur kamar yang bertujuan untuk mengendapkan pengotor (misalnya alkaloid, saponin dan
kuinon) yang tidak larut pada suhu rendah. Setelah itu larutan disaring untuk memisahkan residu
simplisia dari filtrat yang diperkirakan terdapat kuinon.
Filtrat hasil penyaringan ditambahkan KOH 5%. Penambahan KOH 5% berfungsi untuk
mendeprotonasi gugus fenol pada kuinon sehingga terbentuk ion enolat. Ion enolat tersebut akan
mampu mengadakan resonansi antar elektron pada ikatan rangkap π, karena terjadinya resonansi ini ion
enolat dapat menyerap cahaya tertentu dan memantulkan warna.
Uji positif terhadap keberadaan kuinon yaitu jika larutan memberikan warna hitam. Pada percobaan ini
terbentuk perubahan warna menjadi hitam. Hal ini menunjukan bahwa pada percobaan ini
menghasilkan uji positif, karena menghasilkan larutan berwarna hitam.
Penapisan Steroid/Triterpenoid
Uji steroid/triterpenoid bertujuan untuk mengetahui adanya kandungan steroid/triterpenoid pada
simplisia kulit buah rambutan.Serbuk simplisia digerus dengan eter.Eter digunakan karena bersifat non-
polar dan steroid merupakan senyawa organik yang memiliki sifat nonpolar sehingga steroid dapat larut
dalam pelarut nonpolar seperti eter. kemudian disaring menghasilkan filtrat dan residu.Filtrat dibiarkan
menguap hingga kering. Penguapan berfungsi untuk menghilangkan pelarut eter yang tersisa pada filtrat
dan Residu ditambahkan pereaksi Liebermann-Bouchard. Uji positif terhadap steroid adalah jika
terbentuk larutan berwarna biru. Sedangkan uji positif terhadap triterpenoid adalah jika terbentuk
kristal/endapan berwarna merah kecoklatan.
Setelah diamati pada t0 dan t5 tidak ada perubahan warna apapun sehingga hasil uji ini negatif.

Você também pode gostar