Você está na página 1de 10

HAKIKAT TUJUAN PENDIDIKAN ISLAM

Danang Dwi Basuki


Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati Bandung
Jl. Cimincrang. Soekarno Hatta. Gedebage. Bandung
danangdwibasuki@gmail.com

ABSTRACT
The process of education that does not pay attention to the basic components of the human being will lead
to the achievement of the goals of failure of education. The large number of problems that occur in the world
of education and seem to have no clear direction or that not direct students to Kashalihan and society itself,
it is important to know the nature of the purposes of Islamic education. Islamic education has targets that are
not merely educating someone intellectual, but Islamic education in fact educate the spirit of someone who
terwujudkan in the form of morals and good behavior. Because humans have three basic components, namely
body, spirit and mind. The basic components have all the opportunities to grow and develop. Education is
the right process to develop the third basic component Menumbuh that belonged to a man. Education in the
perspective of Islam, one of the basic components of the human spirit, a concern that is important, because
the nature of the objective of Islamic education is to make man of faith and mercy in Allah SWT, is recovered
from the education spirit In accordance with the teachings of Islam. Among other Islamic educational aims
is to make man as a caliph on the face of the earth that brings benefits to other human beings. Even from the
Islamic educational goals it is making humans have the capacity and expertise in a given science field, so that
it provides a useful activity for individual and social development.

Keywords: educational objectives of Islam, Keshalihan,Akhlak

ABSTRAK
Proses pendidikan yang tidak memperhatikan komponen dasar yang ada pada manusia akan
memunculkan kegagalan dari tujuan tercapainya pendidikan. Banyaknya problematika yang terjadi pada
dunia pendidikan dan seakan-akan tidak memiliki arah yang jelas atau tidak mengarahkan peserta didik
kepada kashalihan diri dan masyarakat, menjadi hal yang penting untuk mengetahui hakikat tujuan
pendidikan Islam. Pendidikan Islam memiliki tujuan yang tidak hanya sekedar mendidik intelektual
seseorang, namun pendidikan Islam pada hakikatnya mendidik ruh seseorang yang terwujudkan dalam
bentuk akhlak dan perilaku yang baik. Karena Manusia memiliki tiga komponen dasar yaitu ruh, tubuh,
dan fikiran. Semua komponen dasar tersebut memiliki peluang untuk tumbuh dan berkembang.
Pendidikan merupakan proses yang tepat untuk menumbuh kembangkan ketiga komponen dasar yang
dimiliki manusia. Dalam perspektif pendidikan Islam, salah satu komponen dasar manusia yaitu ruh,
menjadi perhatian penting, karena hakikat tujuan pendidikan Islam adalah menjadikan manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Allah SWT, hal itu diperoleh dari pendidikan ruh yang sesuai dengan ajaran
Islam. Diantara tujuan pendidikan Islam yang lain adalah menjadikan manusia sebagai khalifah di muka
bumi yang membawa manfaat bagi manusia yang lain. Termasuk dari tujuan pendidikan Islam adalah
menjadikan manusia memiliki kemampuan dan keahlian dalam suatu bidang keilmuan, sehingga akan
memberikan aktivitas yang berguna bagi individu dan sosial kemasyarakatan.

Kata Kunci: Tujuan Pendidikan Islam, keshalihan, Akhlak

PENDAHULUAN
Tujuan merupakan sesuatu yang diharapkan setelah melakukan usaha atau kegiatan. Islam
sebagai agama yang universal mengatur segala hal yang bermanfaat bagi manusia. Dalam hal ini
pendidikan merupakan faktor yang penting dan bermanfaat bagi manusia, oleh karena itu Islam
memiliki peran yang penting dalam pencapaian tujuan pendidikan.
Dilihat dari segi tujuan Islam diturunkan tidak lain adalah untuk menjadi rahmat bagi
sekalian alam. Tujuan tersebut mengandung implikasi bahwa. Islam mengandung agama wahyu
yang mengandung petunjuk dan peraturan yang bersifat menyeluruh meliputi kehidupan
duniawi dan ukhrawi, lahiriah dan bathiniah, jasmaniah dan rohaniah. Sebagai agama yang
mengandung tuntutan komprehensif, Islam membawa system nilai-nilai yang dapat menjadikan
pemeluknya sebagai hamba Allah yang bisa menikmati hidupnya dalam situasi dan kondisi serta
dalam ruang dan waktu yang receptif (tawakal) terhadap kehendak khaliknya. Kehendaknya
seperti tercermin di dalam segala ketentuan syariat islam serta aqidah yang mendasarinya.1
Pendidikan agama Islam memiliki peran penting dalam membentuk generasi manusia
yang sesuai dengan ajaran Islam, sehingga menjadi suatu kelaziman mengetahui hakikat tujuan
pendidikan Islam. Terjadinya kenakalan remaja, semakin turunnya akhlak peserta didik serta
hilangnya wibawa pendidik dihadapan peserta didik, semua itu hal-hal yang tidak sesuai harapan
dan tujuan dari berjalannya proses pendidikan Islam, sekaligus menunjukkan bahwa tujuan
pendidikan Islam hingga saat ini masih belum tercapai.
Untuk mencapai tujuan pendidikan Islam, harus adanya keselarasan dan pemahaman
yang sama, serta kerjasama antara orang tua dan pendidik dalam mendidik peserta didik dengan
memperhatikan apa yang menjadi tujuan pendidikan Islam. Masing-masing menjalankan
tugasnya dalam proses pendidikan sesuai dengan tanggung jawabnya. Sebagai seorang pendidik
harus berusaha untuk melakukan proses pendidikan Islam di sekolah dengan baik, sedangkan
orang tua juga harus mendidik anaknya di rumah sebagai bentuk estafet proses pendidikan yang
sudah dilakukan oleh pendidik di sekolah.
Pendidikan merupakan suatu sistem yang harus dijalankan secara terpadu dengan sistem
yang ada lainnya guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan untuk meningkatkan kualitas hidup
manusia dalam segala aspek kehidupan. Dilihat dari prosesnya, pendidikan akan berlangsung
secara terus menerus seiring dengan dinamika perubahan setting sosial budaya masyarakat dari
zaman ke zaman. Pendidikan Islam bila dilihat dari sisi pentingnya, maka suatu pendidikan yang
sangat urgen bagi kehidupan manusia karena terkait langsung dengan segala potensi yang
dimiliki, merubah suatu peradaban, sosial masyarakat dan faktor manusia menuju kemajuan

1
Syarifudin, Tujuan Pendidikan Islam, Pendidikan Islam Dan Tujuan Hidup Muslim, Pendidikan Islam Dan Pembentukan
Kepribadian Muslim, Jurnal Pendidikan Islam, Vol. 3, No. 1, 2011, hal. 89

2
diperlukan suatu pendidikan, sebab pendidikan merupakan suatu sistem yang dapat memberikan
kontribusi paradigma baru.2
Peningkatan kualitas hidup manusia dalam segala aspek kehidupan yang berlandaskan
asas Islam menjadi salah satu tujuan yang semestinya dapat tercapai melalui proses pendidikan
Islam sekaligus sebagai jawaban atas tantangan dinamika perubahan sosial masa kini. Melihat
hal-hal tersebut, menjadi sangat penting memahami hakikat tujuan pendidikan Islam.

METODE
Metode penelitian yang digunakan pada penyusunan jurnal ini adalah metode kualitatif yaitu
Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang lebih mengutamakan pada masalah
proses dan makna/persepsi, di mana penelitian ini diharapkan dapat mengungkap berbagai
informasi kualitatif dengan deskripsi-analisis yang teliti dan penuh makna, yang juga tidak
menolak informasi kuantitatif dalam bentuk angka maupun jumlah. Pada tiap-tiap obyek akan
dilihat kecenderungan, pola pikir, ketidakteraturan, serta tampilan perilaku dan integrasinya
sebagaimana dalam studi kasus genetic.3

HASIL DAN PEMBAHASAN


1. Pengertian Tujuan
Secara etimologi, tujuan adalah arah, maksud atau haluan. Dalam bahasa arab “tujuan”
diistilahkan dengan maqashid, ahdaf, atau ghayat. Sementara dalam bahasa inggris diistilahkan
dengan “goal,purpose,objectives atau aim”.
Secara termonologi, Menurut Zakiah Daradjat Tujuan ialah suatu yang diharapkan
tercapai setelah sesuatu usaha atau kegiatan selesai. Tujuan pendidikan bukanlah suatu benda
yang berbentuk tetap dan statis, tetapi ia merupakan suatu keseluruhan dari kepribadian
seseorang, berkenaan dengan seluruh aspek kehidupannya, yaitu kepribadian seseorang yang
membuatnya menjadi "insan kamil" dengan pola taqwa. Insan kamil artinya manusia utuh rohani
dan jasmani, dapat hidup berkembang secara wajar dan normal karena taqwanya kepada Allah
SWT.4
Banyak istilah-istilah yang dipakai dalam bahasa Arab sebagai rujukan yang mengacu
kepada hasil kependidikan. Hal ini memberi indikasi adanya obyek-obyek ataupun persoalan

2 Hidayat, S., & Wakhidah, A. N, Konsep Pendidikan Islam Ibnu Khaldun Relevansinya Terhadap Pendidikan Nasional,
Profetika: Jurnal Studi Islam, Vol. 16, No.1, 2015, hal. 93-102
3
Noeng Muhadjir, Metodologi Penelitian Kualitatif. (Yogyakarta: Rake Sarasin, 1996), hal. 243
4
Zakiah Darajat, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 2017), hal. 29
inisiasi dan perbuatan-perbuatan manusia yang langsung "Ghayyat" untuk mengartikan tujuan
akhir (muntaha) di luar yang tidak ada. "Ahdaf"' pada mulanya dipergunakan untuk memberi
arti peranan-peranan yang lebih tinggi dan dapat dimiliki oleh seseorang berkenaan dengan
tinjauan luas yang menyiratkan hal ini sangat diperlukan, juga berarti menempati suatu sasaran
yang lebih dekat. Istilah selanjutnya adalah "maqashdl" diperoleh dari suatu cara yang
menunjukkan kepada jalan lurus.”6 Kata ini adalah kata jadian dari qashada yang tersebar dalam
ayat-ayat Alquran yang memberi arti pokok tentang tujuan pendidikan. Sebagaimana Firman
Allah SWT:
َ ‫ر َولَ ۡو‬ٞۚ ‫س ِبي ِل َو ِم ۡن َها َجا ٓ ِئ‬
٩ َ‫شا ٓ َء لَ َهدَ ٰى ُك ۡم أ َ ۡج َمعِين‬ ‫علَى ه‬
‫ٱَّللِ قَصۡ دُ ٱل ه‬ َ ‫َو‬
“Dan hak bagi Allah (menerangkan) jalan yang lurus, dan di antara jalan-jalan ada yang bengkok. Dan
jikalau Dia menghendaki, tentulah Dia memimpin kamu semuanya (kepada jalan yang benar).” (Q.S. An-
Nahl : 9)
Dalam ayat tersebut ada kata qashdu al-sabil yang ditafsirkan kepada "jalan yang lurus". Jalan yang
digambarkan sebagai qashid biasanya membawa kepada hasil yang dikehendaki, sebaliknya jalan
yang dilukiskan sebagai jair adalah jalan tersesat, menyimpang dan tidak dapat memimpin kepada
tujuan yang berguna. Dalam istilah praktis, kita dapat mengatakan bahwa ekspresi ekspresi
bahasa Arab di atas digunakan saling bergantian dengan penulisan-penulisan Arab modern
dalam bidang pendidikan. Tujuan pendidikan yang dimaksudkan akan menentukan langkah-
langkah bagi mereka yang mencoba melakukan ikhtiar-ikhtiar kependidikan.5
Setelah memperhatikan beberapa uraian tentang pengertian tujuan pendidikan, dapat
diambil pengertian secara singkat bahwa tujuan adalah sebagai arah atau sasaran utama yang
harus dicapai dalam kegiatan-kegiatan.
2. Hakikat Tujuan Pendidikan Islam
Secara umum, menurut Zakiah Daradjat tujuan pendidikan Islam terbagi kepada: tujuan
umum, tujuan sementara, tujuan akhir dan tujuan operasional. Tujuan umum adalah tujuan yang
akan dicapai dengan semua kegiatan pendidikan baik dengan pengajaran atau dengan cara lain.
Tujuan akhir adalah tujuan yang dikehendaki agar peserta didik menjadi manusia sempurna dan
meninggalkan dunia ini dengan bekal ketakwaan. Tujuan sementara adalah tujuan yang akan
dicapai setelah anak didik diberi sejumlah pengalaman tertentu yang direncanakan dalam sebuah

5
Nasruddin Hasibuan, Tujuan Pendidikan Islam Dalam Perspektif Alquran, Jurnal Darul ‘Ilmi Vol. 02, No. 02, 2014,
hal. 4

4
kurikulum. Sementara tujuan operasional adalah tujuan praktis yang akan dicapai dengan
sejumlah kegiatan pendidikan tertentu.6
Selanjutnya Hasan Langgulung memberikan uraian tentang tujuan pendidikan Islam
yang dibagi menjadi tujuan akhir, tujuan umum dan tujuan khusus.
A. Tujuan Akhir Pendidikan Islam
Dalam konsep Islam pendidikan itu berlangsung sepanjang kehidupan manusia, dengan
demikian tujuan akhir pendidikan Islam pada dasarnya sejajar dengan tujuan hidup manusia dan
peranannya sabagai makhluk ciptaan Allah dan sebagi kholifah di bumi. Menurut Hasan
Langgulung bahwa “segala usaha untuk menjadikan manusia menjadi ‘abid inilah tujuan tertinggi
pendidikan dalam Islam”7. Sebagaimana firman Allah SWT :

ِ ‫نس إِ هَّل ِليَعۡ بُد‬


٥٦ ‫ُون‬ ِ ۡ ‫َو َما َخلَ ۡقتُ ۡٱل ِج هن َو‬
َ ‫ٱۡل‬
“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku”.(Q.S.Adz-
Dzariyat :56)
Menjadi ‘abid merupakan perwujudan dari kepribadian muslim, sehingga apabila manusia telah
bersikap menghambakan diri sepenuhnya kepada Allah berarti ia telah berada di dalam dimensi
kehidupan yang mensejahterakan hidup di dunia dan membahagiakan di akhirat, inilah tujuan
pendidikan Islam yang tertinggi.
B. Tujuan Umum Pendidikan Islam
Tujuan umum pendidikan Islam menurut Hasan Langgulung adalah perubahan-
perubahan yang dikehendaki serta diusahakan oleh pendidikan untuk mencapainya, yang bersifat
lebih dekat dengan tujuan tertinggi tetapi kurang khusus jika dibandingkan dengan tujuan
khusus.8 Dalam memberikan rumusan tujuan umum pendidikan Islam ini, Hasan Langgulung
tidak mengungkapkan pendapatnya sendiri mengenai hal ini namun beliau mengutip beberapa
pendapat dari tokoh-tokoh pendidikan Islam seperti Al-Abrasyi, An-Nahlawi, Al- Jawali,
rumusan ini sebagaimana dituliskan dalam bukunya Hasan Langgulung “Manusia dan
Pendidikan” sebagai berikut :
Al-Abrasyi dalam kajiannya tentang pendidikan Islam telah menyimpulkan lima tujuan umum
bagi pendidikan Islam, yaitu : Untuk mengadakan pembentukan akhlak yang mulia, persiapan
untuk kehidupan dunia dan akhirat, persiapan untuk mencari rezeki dan pemeliharaan segi
manfaat, menumbuhkan semangat ilmiah pada pelajar dan memuaskan keingin tahuan (curiosity)

6
Zakiah Darajat, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 2017), hal. 30-33
7
Hasan Langgulung, Manusia dan Pendidikan, Pustaka Al-Husna, Jakarta, 1986, hal. 57
8
Hasan Langgulung, Manusia dan Pendidikan, hal. 59
dan memungkinkan ia menggali ilmu demi ilmu itu sendiri, menyiapkan pelajar dari segi
profesional, tekhnikal dan pertukangan supaya dapat menguasai profesi tertentu, dan
ketrampilan pekerjaan tertentu agar ia dapat mencari rezeki dalam hidup di samping memelihara
segi kerohanian dan keagamaan.9 Adapun Nahlawi menujukkan empat tujuan umum pendidikan
Islam, yaitu : Pendidikan akal dan persiapan fikiran, menumbuhkan potensi-potensi dan bakat-
bakat asal pada anak-anak, menaruh perhatian pada kekuatan dan potensi generasi muda dan
mendidik mereka sebaik-baiknya, baik laki-laki maupun perempuan, berusaha untuk
menyeimbangkan segala potensi dan bakat-bakat manusia. Selanjutnya Al-Jamali menyebutkan
tujuan-tujuan pendidikan yang diambilnya dari Al-Qur’an sebagai berikut: Mengenalkan manusia
akan perananya diantara sesama manusia dan tanggung jawab pribadinya di dalam hidup ini,
mengenalkan manusia akan interaksi sosial dan tanggung jawabnya dalam tata kehidupan,
Mengenalkan manusia akan alam ini mengajak mereka memahami hikmah diciptakannya serta
memberikan kemungkinan kepada mereka untuk dapat mengambil manfaat dari alam tersebut,
Mengenalkan manusia akan terciptanya alam ini (Allah) dan memerintahkan beribadah kepada-
Nya.10
Berdasarkan uraian tersebut dapat diambil suatu pemahaman bahwa Hasan Langgulung
sependapat dengan pemikiran para tokoh yang diajukannya tersebut mengenai rumusan tujuan
umum pendidikan Islam. Pada dasarnya dari uraian para tokoh tersebut dapat diambil suatu
gambaran umum tentang tujuan ini yaitu : Pembentukan akhlak yang mulia, untuk persiapan
kehidupan dunia dan akhirat, untuk menumbuhkan dan menyiapkan potensi-potensi insani,
untuk mempersiapkan peserta didik dalam bidang profesional dan ketrampilan,
memperkenalkan manusia akan posisinya, dan hubungan sosialnya, serta dengan alamnya, dan
mengenalkan manusia akan keberadaan Allah SWT.
Selanjutnya Bashori Muchsin dan Moh. Sulthon, menegaskan lagi bahwa tujuan-tujuan
umum pendidikan Islam itu harus sejajar dengan pandangan manusia, yaitu makhluk Allah yang
mulia dengan akalnya, perasaannya, ilmunya dan kebudayaannya, pantas menjadi khalifah di
bumi. Tujuan umum ini meliputi pengertian, pemahaman, penghayatan, dan keterampilan
berbuat. Karena itu ada tujuan umum untuk tingkat sekolah permulaan, sekolah menengah,
sekolah lanjutan, dan perguruan tinggi,; dan ada juga untuk sekolah umum, sekolah
kejuruan, lembaga-lembaga pendidikan dan sebagainya.11

9 Ibid, hal. 61
10
Ibid, hal. 61-62
11
Imam Syafe’i, Tujuan Pendidikan Islam. Al-Tadzkiyyah: Jurnal Pendidikan Islam, Volume 6, November 2015

6
Tujuan pendidikan Islam di atas selaras dengan firman Allah SWT di dalam Al-Qur’an
yang menjelaskan tentang kehendak Allah untuk menjadikan manusia sebagai khalifah di muka
bumi :
ٗۖ ٓ
ِ ‫َو ِإ ۡذ قَا َل َربُّكَ ِل ۡل َم ٰلَئِ َك ِة ِإنِي َجا ِعل فِي ۡٱۡل َ ۡر‬
‫ض َخ ِليفَة قَالُ ٓواْ أَت َۡج َع ُل فِي َها َمن ي ُۡف ِسدُ فِي َها َويَ ۡس ِفكُ ٱل ِد َما ٓ َء َون َۡح ُن‬
٣٠ َ‫ِس لَ ۖٗكَ قَا َل ِإنِ ٓي أ َ ۡعلَ ُم َما ََّل ت َعۡ لَ ُمون‬
ُ ‫سبِ ُح ِب َحمۡ دِكَ َونُقَد‬
َ ُ‫ن‬
“Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan
seorang khalifah di muka bumi". Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi
itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa
bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku
mengetahui apa yang tidak kamu ketahui". (Surat Al-Baqarah : 30)
C. Tujuan Khusus Pendidikan Islam
Tujuan khusus pendidikan Islam menurut Hasan Langgulung adalah “perubahan-
perubahan yang diingini dan merupakan bagian yang termasuk di bawah tiap tujuan umum
pendidikan Islam”.12 Menurut beliau tujuan khusus pendidikan Islam ini tergantung pada
institusi pendidikan tertentu, pada tahap pendidikan tertentu, pada jenis pendidikan tertentu,
serta tergantung pada masa dan umur tertentu. Bila tujuan akhir pendidikan Islam adalah bersifat
mutlak dan tidak bisa berubah, maka dalam tujuan khusus pendidikan Islam masih dapat
berubah.
Meskipun tujuan pendidikan ini tidak bersifat mutlak dan masih dapat berubah, akan
tetapi dalam pelaksanaannya tetap berpegang pada tujuan akhir dan tujuan umum pendidikan
Islam. Dengan kata lain gabungan dari pengetahuan, ketrampilan, pola-pola tingkah laku, sikap,
nilai-nilai dan kebiasaan yang terkandung dalam tujuan akhir dan tujuan umum pendidikan
Islam, tanpa terlaksananya tujuan khusus ini, maka tujuan akhir dan tujuan umum juga tidak
akan terlaksana dengan sempurna. Sedangkan tujuan pendidikan islam menurut Abdurrahman
Saleh Abdullah dibangun atas tiga komponen sifat dasar manusia yaitu : tubuh, ruh dan akal.
Semua tiga hal tersebut masing-masing harus dijaga.
Kemudian menurut Omar Mohamad Al- Toumy al- Syaibany, tujuan pendidikan
mempunyai tahapan-tahapan sebagai berikut:
A. Tujuan individual
Tujuan ini berkaitan dengan masing-masing individu dalam mewujudkan perubahan
yang diinginkan pada tingkah laku dan aktivitasnya, disamping mempersiapkan mereka untuk

12
Hasan Langgulung, Manusia dan Pendidikan, hal. 63
dapat hidup bahagia baik di dunia maupun di akhirat. Karena sejatinya pendidikan Islam
menuntut agar terbentuknya pribadi-pribadi yang shalih.
B. Tujuan sosial
Tujuan ini berkaitan dengan kehidupan masyarakat sebagai keseluruhan dan tingkah laku
mereka secara umum, di samping itu juga berkaitan dengan perubahan dan pertumbuhan
kehidupan yang diinginkan serta memperkaya pengalaman dan kemajuan. Tujuan sosial
merupakan wujud dari tujuan individu pada pendidikan Islam, karena sosial kemasyarakatan
terbentuk dari individu-individu yang berkumpul menjadi satu, oleh karenanya tujuan sosial akan
sulit tercapai jika individu-individu pada masyarakat tidak mendukung adanya keterlibatan
terhadap pencapaian tujuan pendidikan Islam.
C. Tujuan profesional
Tujuan ini berkaitan dengan pendidikan dan pengajaran sebagai sebuah ilmu, sebagai
seni, dan sebagai profesi serta sebagai satu aktivitas diantara aktivitas masyarakat. Tujuan
profesional akan terwujud dalam bentuk kecakapan dan kemampuan untuk melakukan kegiatan
dalam satu bidang atau bidang-bidang tertentu.
Selanjutnya Abu Ahmadi13 membagi tujuan pendidikan Islam menjadi tiga yaitu tujuan
tertinggi, tujuan umum dan tujuan khusus. Adapun perinciannya sebagai berikut :
A. Tujuan tertinggi
Tujuan tertinggi atau tujuan terakhir pendidikan Islam ini pada akhirnya sesuai dengan
tujuan hidup manusia dan peranannya sebagai ciptaan Allah, yaitu : Menjadi hamba Allah yang
paling takwa, mengantar subyek didik menjadi khalifatul fil ard, dan untuk memperoleh
kesejahteraan, kebahagiaan hidup di dunia sampai akhirat, baik individu maupun masyarakat.
B. Tujuan umum
Tujuan umum pendidikan Islam berfungsi sebagai arah, taraf pencapaiannya dapat
diukur karena menyangkut perubahan sikap, perilaku dan kepribadian subyek didik. Adapun
tujuan umum pendidikan Islam yang dimaksud adalah berupa tercapainya kepribadian muslim
yang utuh yaitu terpadunya fikir, zikir, dan amal pada pribadi seseorang. Hal ini menurut
Achmadi merupakan kunci utama untuk sampai pada tujuan tertinggi yaitu ma’arifatullah dan
ta’abbudilallah.
C. Tujuan khusus

13
Abu Ahmadi, Islam Sebagai Paradigma Ilmu Pendidikan, (Yogyakarta: Aditya Media, 1992), hal. 65

8
Tujuan khusus pendidikan Islam, bersifat relatif sehingga dimungkinkan untuk diadakan
perubahan dimana perlu sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan, selama tetap berpijak pada
kerangka tujuan tertinggi dan tujuan utama. Pengkhususan tujuan tersebut dapat didasarkan
pada kultur dan cita-cita satu bangsa di mana pendidikan itu diselenggarakan, selain itu minat,
bakat dan kesanggupan subyek didik, kemudian tuntutan situasi, kondisi pada kurun waktu
tertentu.

SIMPULAN
Tujuan pendidikan Islam mempunyai corak yang berbeda dengan pendidikan umum.
Pendidikan umum hanya bertujuan mentransfer ilmu pengetahuan dan mengantarkan
kedewasaan berfikir peserta didik. Pendidikan Islam berpandangan bahwa hubungan antara
manusia -Tuhan dan alam semesta tidak bisa dipisahkan. Tuhan dipandang sebagai sumber
segala yang maujud termasuk manusia dan alam semesta. Dalam pendidikan Islam yang
terpenting adalah bagaimana menyadarkan peserta didik tahu tentang dirinya sendiri sebagai
makhluk ciptaan Tuhan dan makhluk yang hidup di alam semesta ini. Oleh karena itu, tujuan
pendidikan Islam adalah mengarahkan peserta didik untuk sadar diri terhadap
tanggungjawabnya sebagai makhuk ciptaan Tuhan dan makhluk sosial serta membimbing
mereka untuk menjadi manusia baik dan benar sebagai perwujudan khalifatullah fi al-ardh.
Menurut Ahmad D. Marimba bahwa suatu usaha tanpa tujuan tidak akan berarti apa-apa. Oleh
karenanya setiap usaha mesti ada tujuan dan begitu pula dalam Pendidikan Islam sangat penting
adanya tujuan Pendidikan Islam yang dilaksanakan. Ada empat fungsi tujuan dalam Pendidikan
Islam yaitu:14 Pertama, tujuan berfungsi mengakhiri usaha dalam hal ini perlu sekali antisipasi
kedepan dan efisiensi dalam tujuan agar tidak terjadi penyimpangan. Kedua, berfungsi
mengarahkan usaha itu. Dalam hal ini tujuan dapat menjadi pedoman sebagai arah kegiatan.
Ketiga,tujuan dapat pula merupakan titik pangkal untuk mencapai tujuan-tujuan baru maupun
tujuan-tujuan lanjutan dari tujuan pertama. Keempat, memberi nilai (sifat) pada usaha-usaha itu.

RUJUKAN
Ahmadi, Abu. (1992). Islam Sebagai Paradigma Ilmu Pendidikan. Yogyakarta: Aditya
Media
Darajat, Zakiah. (2017). Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara

14
Ahmad D. Marimba, Pengantar Filsafat Pendidikan, (Bandung: Al-Ma`arif, 1989), hal. 45-46
Hasibuan, Nasruddin. (2014). Tujuan Pendidikan Islam Dalam Perspektif Alquran. Jurnal
Darul ‘Ilmi Vol. 02, No. 02
Hidayat, S., & Wakhidah, A. N. (2015).Konsep Pendidikan Islam Ibnu Khaldun
Relevansinya Terhadap Pendidikan Nasional, Profetika: Jurnal Studi Islam, Vol.
16, No.1
Langgulung, Hasan. (1986). Manusia dan Pendidikan. Jakarta: Pustaka Al-Husna
Marimba, Ahmad. D, (1989). Pengantar Filsafat Pendidikan. Bandung: Al-Ma`arif
Muhadjir, Noeng. (1996). Metodologi Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: Rake Sarasin
Syafe’i, Imam. (2015). Tujuan Pendidikan Islam. Al-Tadzkiyyah: Jurnal Pendidikan
Islam,Vol. 6
Syarifudin. (2011). Tujuan Pendidikan Islam, Pendidikan Islam Dan Tujuan Hidup
Muslim, Pendidikan Islam Dan Pembentukan Kepribadian Muslim. Jurnal
Pendidikan Islam Vol. 3, No. 1

10

Você também pode gostar