Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
ABSTRAK
Telah dilakukan penelitian ekstraksi komponen bioaktif dari limbah kulit buah kakao dan uji aktivitas
antioksidan dan antimikroba secara in vitro. Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan kondisi optimal
untuk ekstraksi komponen bioaktif yang memiliki aktivitas antioksidan dan antimikroba .
Kulit buah kakao yang digunakan ada 2, yaitu yang segar dan yang telah dikeringkan. Sampel diekstraksi
secara maserasi dengan pelarut aseton-air (7:3) dan etanol 70 %. Uji antioksidan dilakukan dengan metode
DPPH, sedangkan uji antibakteri dilakukan dengan metode difusi agar .
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi optimal untuk mengekstraksi komponen antioksidan-
antimikroba dari kulit buah kakao adalah menggunakan sampel segar dengan cairan pengekstraksi aseton :
air (7:3). Ekstrak aseton kulit buah kakao segar berpotensi untuk dikembangkan sebagai antioksidan alami
dengan IC50 0,08 mg/l Ekstrak aseton sampel segar juga berpotensi untuk dikembangkan sebagai bahan
antibakteri terhadap Streptococcus mutan.
ABSTRACT
The reseach on extraction bioactive compound of cocoa pod husk waste and antioxidant and antimicrobial
activity assay by in vitro has been done. The aim of research was to get optimum condition to extract their
bioactive compounds which have antioxidant and antibacterial activity.
There were two samples that used, i.e : fresh and dried cocoa pod husk. The samples were extracted by
maceration method using acetone:water (7:3) and ethanol 70 %. Antioxidant assay was done by DPPH
(diphenyl-pycrylhydrazyl) method and antibacterial assay was done by diffusion agar. The result showed
that optimal condition to extract antioxidant-antimicrobial compound using fresh sample with aceton :
water (7:3) as solvent. The acetone extract was potential expanded as nature antioxidant with IC50 0.08
mg/l. The acetone extract of fresh sample was also potential as antibacterial against Streptococcus mutant
100
90
% Pengikatan DPPH
80
70
60
Ekstrak aseton
50
Ekstrak etanol
40
30
20
10
0
0 0.01 0.1 0.5 1.25 5
Konsentrasi Ekstrak
Gambar 1. Efek pengikatan DPPH oleh ekstrak kulit buah kakao pada berbagai konsentrasi
Tabel 3. Hasil pengukuran diameter daerah hambatan (mm) rata-rata dari ekstrak kulit buah kakao terhadap
beberapa bakteri uji.
Konsentrasi ekstrak
Sampel Uji Bakteri Uji ( g/disc)
250 500 1000
Ekstrak Escherichia coli 7,25 7.35 10.25
aseton kulit Salmonella Thyposa 7.15 7.45 9.15
buah kakao Staphylococcus aureus 6.25 7.15 9.15
segar Streptococcus mutan 6.75 7.75 10.20
Hasil uji aktivitas antibakteri menunjukkan Streptococcus mutan yang paling sensitif
bahwa ekstrak aseton dari kulit buah kakao terhadap senyawa antibakteri dalam kulit buah
kering tidak memberikan aktivitas kakao, hal ini sesuai penelitian Pasiga (2006)
antibakteri. Sedangkan pada ekstrak aseton dan Matsumoto et al., (2004) bahwa ekstrak
buah kakao segar memberikan aktivitas kulit buah kakao mempunyai aktivitas
antibakteri mulai pada konsentrasi 5 % (250 antibakteri terhadap Streptococcus mutan
µg/disc), 10% (500 µg/disc), dan 20 % (1000 secara in vitro maupun in vivo. Bakteri ini
µg/disc ). Sedangkan ekstrak etanol dari merupakan penyebab terjadinya karies gigi.
sampel segar mampu menghambat pada
konsentrasi 20 % (1000 µg/disc), Sedangkan
ekstrak etanol sampel kering mampu KESIMPULAN
menghambat dimulai pada konsentrasi 5 % 1. Kondisi optimal untuk mengekstraksi
(250 µg/disc). Hasil selengkapnya dapat komponen antioksidan-
dilihat pada tabel 3. antimikroba dari kulit buah kakao adalah
Pada tabel 3 terlihat aktivitas menggunakan bahan segar
antibakteri dari ekstrak etanol sampel basah dan dengan cairan pengekstraksi aseton-air
lebih kecil dibanding ekstrak etanol sampel (7:3).
kering, hal ini mungkin disebabkan oleh 2. Ekstrak aseton kulit buah kakao segar
adanya senyawa pektin yang ikut terekstraksi memiliki aktivitas antioksidan dengan IC50
menggunakan sampel kulit buah kakao segar. 0,08mg/ ml dan aktivitas antibakteri
Senyawa pektin dapat terekstraksi pada larutan terhadap S. Mutan dengan diametr
etanol di bawah 70 %, sedangkan kadar air hambatan 10,2 mm pada konsentrasi 1000
pada sampel segar tidak diketahui. Dari empat µg per disc.
bakteri uji yang digunakan ternyata
UCAPAN TERIMA KASIH Pasiga, B., 2006, Diversifikasi Manfaat Kakao
Penulis mengucapkan terimakasih sebagai Komponen Aktif Pasta gigi.
kepada Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Disertasi. . Program Pascasarjana
UNHAS, Makassar.
Depertemen Pendidikan Nasional dan
Weisburger, J. H., 2001, Chemopreventive Effects
Lembaga Penelitian UNHAS yang telah of Cocoa Polyphenols on Chronic
mendanai penelitian ini melalui Proyek Hibah Diseases. Experimental Biology and
Bersaing dengan nomor kontrak Medicine . , 226: 891-897.
131/H4.20/PL.09/2007.
DAFTAR PUSTAKA