Você está na página 1de 5

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan keperawatan merupakan bagian dari pendidikan kesehatan
sebagaimana halnya pendidikan kedokteran, kesehatan masyarakat, farmasi,
kedokteran gigi dan lain-lain. Pendidikan keperawatan merupakan
pendidikan profesi dimana polanya harus dikembangkan sesuai dengan
kaidah ilmu profesi yang dilandaskan oleh akademik dan keprofesian.
Kegiatan praktik Profesi Ners pada kompetensi praktika senior merupakan
proses kegiatan pembelajaran lapangan yang bersifat komprehensif (PBLK).
Fokus kegiatan diarahkan untuk sekiranya praktikan mampu mengidentifikasi
fenomena antara lain di klinik, hingga metode penyelesaian masalahnya
(problem solving). Melalui kegiatan ini praktikan diharapkan mampu
membuat suatu proyek inovasi (Innovation project) di area yang menjadi
peminatan.

Hal ini sekaligus dapat dikatakan bahwa praktikan mencoba untuk belajar
menerapkan salah satu peran perawat sebagai pembaharuan (Change Agent)
(Indriyani, 2008). Permintaan praktikan disesuaikan dengan permasalahan-
permasalahan yang ada pada suatu ruangan perawataan yang menjadi area
peminatan.

Menurut Undang-undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009 tentang


rumah sakit, yang dimaksud rumah sakit umum adalah rumah sakit yang
memberikan pelayanan kesehatan pada semua bidang dan jenis penyakit.
Rumah sakit memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau
kepada masyarakat dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat. Tugas rumah sakit umum adalah melaksanakan upaya
kesehatan secara berdaya guna dan berhasil dengan mengutamakan
upaya penyembuhan dan pemeliharaan yang dilaksanakan secara serasi dan
terpadu dengan upaya peningkatan dan pencegahan serta melaksanakan
rujukan. Sejalan dengan pembangunan dibidang kesehatan, maka perlu
dilakukan upaya-upaya untuk peningkatan pelayanan kesehatan. Pelayanan
kesehatan sangat diharapkan oleh masyarakat untuk memenuhi semua

1
2

kebutuhan dalam hal kesehatan. Masyarakat akan memilih dan berobat pada
Rumah Sakit yang ada sesuai dengan apa yang mereka anggap baik. Oleh
karena itu Rumah Sakit Daerah dituntut memberikan pelayanan yang
bermutu serta profesional sehingga dapat terjangkau seluruh lapisan
masyarakat.

Instalasi Gawat Darurat sebagai garda terdepan dalam pemberian pelayanan


keperawatan menjadi sorotan utama dalam hal mutu pelayan keperawatan.
IGD sebagai penentu tercapainya pelayanan kesehatan yang optimal pada
pasien dengan cepat, tepat, ramah, serta terpadu sehingga mampu mencegah
resiko kecacatan dan kematian. Unit ini memiliki tujuan utama yaitu untuk
menerima, melakukan Triage, menstabilisasi dan memberikan pelayanan
kesehatan akut untuk pasien, termasuk pasien yang membutuhkan resusitasi
dan pasien dengan tingkat kegawatan tertentu. (Australian College for
Emergency Medicine, 2014).

Rumah Sakit Paru Jember memiliki Instalasi Gawat Darurat yang berada
didepan dengan satu unit Ruang Rawat, yang di dalamnya terbagi menjadi
ruang tindakan, ruang resusitasi dan ruang rawat biasa, disertai dengan
instalasi radiologi yang berada di belakang IGD, dimana masing-masing
bagian unit ruang rawat memiliki spesifikasi dalam pelayanan. Instalasi
Gawat Darurat Rumah Sakit Paru Jember merupakan ruang rawat yang
memberikan pelayanan utama pada pasien yang baru pertama kali datang di
Rumah Sakit. Semua kasus pasien yang mengalami kegawatdaruratan seperti
penyakit khusus paru. Instalasi Gawat Darurat RS Paru Jember merupakan
ruang rawat pada pasien umum, JKN, dan asuransi kesehatan lainnya yang
juga mempunyai pasien dengan kasus penyakit kusus paru.
Pada saat ini RS Paru Jember telah melakukan pembangunan guna
meningkatkan sarana dan prasarana rumah sakit. IGD termasuk salah satu
ruangan yang telah direnovasi dengan ukuran ruangan 5x10 meter sebuah
ruangan yang tidak begitu besar untuk ukuran IGD yang mana merupakan
pelayanan garda depan yang ada di rumah sakit. Oleh sebab itu manajemen
tatalaksana pasien yang tepat adalah solusi utama untuk mengatasi situasi
yang dialami oleh IGD RS Paru Jember. Triage dalam Keperawatan Gawat
3

Darurat yaitu skenario pertolongan yang akan diberikan sesudah fase keadaan
pasien. Pasien-pasien yang terancam hidupnya harus diberi prioritas utama.
Triage dalam Keperawatan Gawat Darurat di gunakan untuk
mengklarifikasikan keparahan penyakit dalam menetapkan prioritas
kebutuhan penggunaan petugas perawatan kesehatan yang efisien beserta
sumber-sumbernya.

Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan kepada pembimbing di


ruangan pada tanggal 6-8 Mei 2019 di dapatkan bahwa di IGD RS Paru
Jember terdapat beberapa pokok permasalahan diantaranya permasalahan
tentang penentuan triage, standar ruang IGD, serta pelatihan-pelatihan dasar
dan lanjutan khusus di ruang IGD. Hasil dari instrumen yang telah kami buat
yaitu tentang pelaksanaan Triage diperoleh hasil dari penilaian terhadap
perawat dari aspek penerimaan pasien, pemeriksaan di ruang triage,
penentuan derajat kegawatdaruratannya, waktu penggolongan pasien,
pemindahan pasien berdasarkan kegawatannya, serta penanganan pasien
sesuai prioritasnya di ruang IGD RS Paru Jember.

Hasil penilaian dari aspek pengetahuan penerimaan pasien didapatkan hasil


total rata-rata 100%, yang berarti masuk dalam kategori baik. Hasil dari
anamnesa dan pemeriksaan di ruang triage didapatkan hasil total rata-rata
100%, yang berarti masuk dalam kategori baik. Hasil data observasi
didapatkan bahwa hanya terdapat 1 bed di triage yang jarang
mobile/berpindah, sehingga pasien menetap di triage hingga ditentukan
kegawatannya dan dilakukan tindakan di bed triage.
Pada instrumen tentang pemahaman analisis dan interpretasi EKG oleh
perawat di ruang IGD RS Paru mencakup Jenis-jenis pelatihan yang pernah
diikuti, keterampilan dalam pemasangan EKG, serta pemahaman tentang
interpretasi hasil EKG. Hasil dari penilaian jenis-jenis pelatihan yang telah
diikuti oleh perawat IGD didapatkan hasil total rata-rata BLS (BHD) 100%,
PPGD 91%, BTCLS 36.4%, GELS 36.4%, Pelatihan EKG 18%, dan
Pelatihan Triage 18%. Hasil Penilaian dari keterampilan perawat di ruang
IGD didapatkan hasil resusitasi pada bayi 45.5%, resusitasi pada orang
dewasa 91%, penanganan sumbatan benda asing 63.6%, pemasangan bidai
4

91%, kemampuan menilai kesadaran pasien 81.8%, penghitungan kebutuhan


cairan 54.5%, penghitungan kebutuhan oksigenasi 72.7%, kemampuan
menjahit luka 54.5%, pemasangan EKG 91%, serta interpretasi hasil EKG
18%. Berdasarkan permasalahan diatas kami memprioritaskan 2 pokok
permasalahan yang paling utama di ruang IGD RSU Kaliwates Jember yaitu
tentang Pengoptimalan Ruang Triage dan Upgrade interpretasi hasil EKG.

Perawat ruang IGD dituntut untuk mempunyai pengetahuan dan keterampilan


yang adekuat terkait dengan proses tindakan keperawatan khususnya di ruang
Triage. Penentuan triage pada pasien di ruang IGD sangat penting dilakukan
terutama pada pasien dengan kegawatdaruratan yang membutuhkan observasi
yang lebih intensive, untuk itu diperlukan metode khusus yang diperuntukkan
dalam menggolongkan pasien berdasarkan kegawatdaruratannya. Di Instalasi
Gawat Darurat RS Paru Jember, telah memiliki lembar assesment penentuan
triage namun dikarenakan ruangan yang cukup sempit, penempatan pasien
terkadang kurang optimal sesuai dengan kondisi kegawatdarutannya.

Ruang IGD RS Paru Jember merupakan gerbang utama dalam penerimaan


pasien, sehingga ketepatan penegakan diagnosis sangat ditekankan. Pada
pasien dengan gangguan sistem kardiovaskuler yang telah dilakukan
pemeriksaan penunjang EKG, diharapkan perawat dan dokter dapat
berkolaborasi dalam melakukan pemeriksaan serta penginterpretasian hasil
EKG, sehingga pasien dengan gangguan sistem kardiovaskuler dapat
ditegakkan diagnosis dengan lebih akurat dan mendapatkan perawatan yang
tepat.

Berdasarkan paparan di atas maka mahasiswa tertarik untuk mengambil lahan


praktek dalam praktika senior di IGD RS Paru Jember yang berpusat pada
pengoptimalan Triage serta analisis interpretasi EKG guna meningkatkan
mutu pelayanan di IGD RS Paru Jember dengan menggunakan Proyek
Inovasi dengan judul “Optimalisasi Pelaksanaan Triage dengan Metode ESI
(Emergency Several Indeks) Serta Update Analisis Interpretasi ECG
(Electrocardiogram) dalam Meningkatkan Pelayanan IGD RS Paru Jember”.

B. Tujuan
5

1. Tujuan Umum
Meningkatnya mutu pelayanan keperawatan di Instalasi Gawat Darurat
RSU Kaliwates Jember Melalui “Optimalisasi Pelaksanaan Triage dengan
Metode ESI (Emergency Several Indeks) Serta Update Analisis Interpretasi
ECG (Electrocardiogram) dalam Meningkatkan Pelayanan IGD RS Paru
Jember”.
2. Tujuan Khusus
Mahasiswa Praktika Senior diharapkan mampu:
a. Terlaksananya penyegaran dalam update informasi tentang
pengoptimalan Triage dengan menggunakan metode ESI dan update
analisis interpretasi ECG di UGD RSU Kaliwates Jember.
b. Tersedianya persiapan perangkat dalam update informasi tentang
pengoptimalan Triage dengan menggunakan metode ESI dan update
analisis interpretasi ECG di UGD RSU Kaliwates Jember.
c. Terlaksananya kegiatan Role Play inovasi pengoptimalan Triage
dengan menggunakan metode ESI dan update analisis interpretasi
ECG.

Você também pode gostar

  • BAB I Bencana
    BAB I Bencana
    Documento34 páginas
    BAB I Bencana
    Fidha Basuki
    Ainda não há avaliações
  • BAB III Mnajemen Kep Edit
    BAB III Mnajemen Kep Edit
    Documento1 página
    BAB III Mnajemen Kep Edit
    Fidha Basuki
    Ainda não há avaliações
  • BAB I Manajemen Kep Edit
    BAB I Manajemen Kep Edit
    Documento3 páginas
    BAB I Manajemen Kep Edit
    Fidha Basuki
    Ainda não há avaliações
  • 7.1.2 SOP Alur Pelayanan
    7.1.2 SOP Alur Pelayanan
    Documento2 páginas
    7.1.2 SOP Alur Pelayanan
    Fidha Basuki
    Ainda não há avaliações
  • Bab I1
    Bab I1
    Documento24 páginas
    Bab I1
    Fidha Basuki
    Ainda não há avaliações
  • BAB I Bencana
    BAB I Bencana
    Documento34 páginas
    BAB I Bencana
    Fidha Basuki
    Ainda não há avaliações
  • BAB IV Perencanaan
    BAB IV Perencanaan
    Documento3 páginas
    BAB IV Perencanaan
    Fidha Basuki
    Ainda não há avaliações
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Documento17 páginas
    Bab Ii
    Fidha Basuki
    Ainda não há avaliações
  • Bab I
    Bab I
    Documento19 páginas
    Bab I
    Andra
    Ainda não há avaliações
  • Bab Iv
    Bab Iv
    Documento4 páginas
    Bab Iv
    Fidha Basuki
    Ainda não há avaliações
  • Bab V
    Bab V
    Documento3 páginas
    Bab V
    Fidha Basuki
    Ainda não há avaliações
  • Bab Iv
    Bab Iv
    Documento4 páginas
    Bab Iv
    Fidha Basuki
    Ainda não há avaliações
  • Laporan Pendahuluan Fix
    Laporan Pendahuluan Fix
    Documento21 páginas
    Laporan Pendahuluan Fix
    Fidha Basuki
    Ainda não há avaliações
  • Cover Desiminasi Awal
    Cover Desiminasi Awal
    Documento1 página
    Cover Desiminasi Awal
    Fidha Basuki
    Ainda não há avaliações
  • Bab Vii
    Bab Vii
    Documento2 páginas
    Bab Vii
    Fidha Basuki
    Ainda não há avaliações
  • Daftar Isi Fix
    Daftar Isi Fix
    Documento2 páginas
    Daftar Isi Fix
    Fidha Basuki
    Ainda não há avaliações
  • Cover
    Cover
    Documento6 páginas
    Cover
    Fidha Basuki
    Ainda não há avaliações
  • Laporan Pendahuluan Melena
    Laporan Pendahuluan Melena
    Documento11 páginas
    Laporan Pendahuluan Melena
    Fidha Basuki
    Ainda não há avaliações
  • Askep Fraktur
    Askep Fraktur
    Documento10 páginas
    Askep Fraktur
    Fidha Basuki
    Ainda não há avaliações
  • Cover Desiminas Awal
    Cover Desiminas Awal
    Documento1 página
    Cover Desiminas Awal
    Fidha Basuki
    Ainda não há avaliações
  • LAPORAN PENDAHULUAN Melena
    LAPORAN PENDAHULUAN Melena
    Documento12 páginas
    LAPORAN PENDAHULUAN Melena
    Fidha Basuki
    Ainda não há avaliações
  • LAPORAN PENDAHULUAN Apendix
    LAPORAN PENDAHULUAN Apendix
    Documento14 páginas
    LAPORAN PENDAHULUAN Apendix
    Fidha Basuki
    Ainda não há avaliações
  • Bab I
    Bab I
    Documento19 páginas
    Bab I
    Andra
    Ainda não há avaliações
  • Lampiran 5 WH
    Lampiran 5 WH
    Documento2 páginas
    Lampiran 5 WH
    Fidha Basuki
    Ainda não há avaliações
  • PERENCANAAN Kritis
    PERENCANAAN Kritis
    Documento211 páginas
    PERENCANAAN Kritis
    Fidha Basuki
    Ainda não há avaliações
  • Lampiran Game Find Your Mate Gerontik PDF
    Lampiran Game Find Your Mate Gerontik PDF
    Documento7 páginas
    Lampiran Game Find Your Mate Gerontik PDF
    Fidha Basuki
    Ainda não há avaliações
  • BAB IV Metode
    BAB IV Metode
    Documento7 páginas
    BAB IV Metode
    Fidha Basuki
    Ainda não há avaliações
  • M1 Dan 4
    M1 Dan 4
    Documento8 páginas
    M1 Dan 4
    Fidha Basuki
    Ainda não há avaliações
  • Cover Desiminas Awal
    Cover Desiminas Awal
    Documento1 página
    Cover Desiminas Awal
    Fidha Basuki
    Ainda não há avaliações