Você está na página 1de 28

REVISI

LAPORAN STUDI KASUS


ASUHAN GIZI IV

KASUS III
PAGT PADA PASIEN SINDROM NEFROTIK DENGAN
GLOMERULONEFRITIS

Dosen Pengampu :
Choirun Nissa. S.Gz, M.Gizi
Fillah Fithra Dieny, S.Gz, M.Si
Deny Yudi Fitranti, S.Gz, M.Si
Ayu Rahadiyanti, S.Gz, MPH

Disusun oleh :

Bagaskara Putra Triyanto 22030116140075

PROGRAM STUDI S1 ILMU GIZI FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS DIPONEGORO

SEMARANG

2018
BAB I
GAMBARAN KASUS

An.A perempuan berusia 14 tahun 6 bulan dirujuk ke RSUD dengan


keluhan wajah, tangan dan kaki bengkak serta merasa gatal-gatal.
Sebelumnya, berat badan An.A sekitar 48 kg kemudian bertambah
menjadi 55 kg dalam kurun waktu dari 1 bulan. Sebelum masuk RS,
pasien mengalami BAB cair sekitar 6x/hari selama 3 hari, muntah
berwarna kekuningan dan saat ini masih batuk. An.A mengatakan
bahwa selama ini sering merasakan pusing. Setelah diperiksa dokter,
An.A didiagnosa Sindorm Netrofik dengan Glomerulonefrotis Akut
(GNA).

Hasil pemeriksaan klinis didapatkan nadi 100x/menit, RR 24x/menit,


suhu 38°C, dan tekanan darah 140/100 mmHg. Pasien memiliki berat
badan 55 kg, tinggi badan 155cm, dan LLA 24,5 cm. Pengobatan
yang diberian yaitu infus D10%, cefotaxime 3x1 g, captopril 2x12,5
mg, lasix 2x40 mg, digenta 3xUe, dan ambroxol 3x1.

Hasil pemeriksaan biokimia didapatkan kreatinin 0,99 mg/dl, Hb 10,9


g/dl, albumin 3,7 mg/dl, ureum 45 mg/dl, kolesterol 118 mg/dl,
trigliserid 71 mg/dl, Ht 34%.

An.A saat ini masih sekolah kelas 8 SMP. Biaya hidup ditanggung
kedua orang tua. An.A memiliki kebiasaan makan 2x/hari. An.A biasa
mengonsumsi nasi 2x sehari @1centong, nasi goreng pedas 1
centong setiap pagi, tahu dan tempe goreng biasanya 4x/minggu
masing-masing 1 potong, telur dadar biasanya 3x/minggu, opor ayam
2x/bulan, dan biasanya per hari minum air putih sekitar 8 gelas. Di
sekolah, An.A biasanya mengonsumsi jajanan seperti makaroni pedas
hampir setiap hari, cimol, okyy jelly drink dan setiap hari membeli
minuman teh gelas.

Asupan makan An.A MRS nasi tim 3x1 centong, opor ayam 1P,
balado tempe 1P, sop jamur kuping 1P, pisang 1 buah, telur ceplok
1P, tahu terik 1P, bening ayam waluh 1P, kue lapis ketan 1 bh, setup
pisang ½ mangkuk kecil, ayam fillet kare 1P, kuah sop jagung dan
semangka 1P.
BAB II
SKRINING (DATA UMUM)

2.1 Pemilihan Metode Skrining


Menggunakan skrining PYMS (Pediatric Yorkhill Malnutrition
Skill) karena pasien RS berusia anak-anak.
2.2 Pengisian Kuesioner
Diisikan pewawancara.
SKRINING SKOR
1. Apakah BMI berada di bawah standar acuan?
0 = Tidak 0
2 = Iya
2. Apakah akhir-akhir ini anak mengalami penuruan
berat badan?
0 = Tidak
0
2 = Ya (Penurunan berat badan yang tidak
diinginkan, Baju terasa longgar, kesulitan menaikkan
berat badan (jika dibawah umur 2 tahun))
3. Apakah ada pengurangan asupan anak pada satu
minggu terakhir?
0 = Tidak ( Asupan normal)
1 = Mengalami penurunan asupan makan untuk satu 1
minggu terakhir
2 = Tidak ada asupan (atau asupan sangat sedikit)
untuk satu minggu terakhir
4. Akankah kebutuhan gizi anak dipengaruhi oleh
kondisi anak saat ini untuk kurang lebih satu minggu
kedepan?
0 = Tidak
1 = Ya (Untuk seminggu kedepan: mengalami
1
penurunan asupan dan/atau mengalami peningkatan
kebutuhan dan/atau mengalami peningkatan
penurunan kebutuhan)
2 = Ya ( Tidak ada asupan (atau asupan sangat
sedikit) untuk satu minggu kedepan)
5. Jumlah skor keseluruhan 2
SKOR SKRINING 3

2.3 Kesimpulan Kuesioner


Skor 3, ini artinya An.A mengalami malnutrisi.
BAB III
ASESMEN

3.1 Food History (FH)


DOMAIN DATA INTERPRETASI
FH-1.1.1.1 SMRS : 1346.7 kkal 58.6% dari kebutuhan
Total asupan energi MRS : 1404.2 kkal 82.5% dari kebutuhan
FH-1.2.1.1 SMRS : Air putih 8 gls/hr
Asupan cairan
FH-1.2.2.1 SMRS : Makan 2x/hr
Banyak makanan  Makanan Pokok
- Nasi 1 ctg (2x/hr)
- Nasi grg 1 ctg (1x/hr)
 Lauk Hewani
- Opor ayam (2x/bln)
- Telur dadar 1 btr (3x/mgg)
 Lauk Nabati
- Tahu/Tempe 1 ptg (4x/mgg)
 Snack SMRS:
- Makaroni pedas hampir setiap Kurang bervariasi
hari, cimol, okyy jelly drink dan
setiap hari membeli minuman MRS:
teh gelas. Cukup bervariasi

MRS : Makan 3x/hr


 Makanan Pokok
- Nasi tim 1 ctg (3x/hr)
 Lauk Hewani
- Opor ayam 1P
- Telur ceplok 1P
- Ayam fillet kare 1P
 Lauk Nabati
- Balado tempe 1P
- Tahu terik 1P
 Sayuran
- Sop jamur kuping 1P
- Bening ayam waluh 1P
- Kuah sop jagung 1P
 Snack
- Kue lapis ketan 1 hh
- Setup pisang ½ mgk kcl
 Buah
- Pisang 1 bh
- Semangka 1P
FH-1.5.1.1 SMRS : 39,4 g 77% dari kebutuhan
Total asupan lemak
MRS : 58.7 g 155% dari kebutuhan

FH-1.5.2.1 SMRS : 22.8 g 26.4% dari kebutuhan


Total asupan MRS : 63.9 g 145% dari kebutuhan
protein
FH-1.5.3.1 SMRS : 219,6 g 58.8% dari kebutuhan
Total asupan
MRS : 160,4 g 60.7% dari kebutuhan
karbohidrat
FH-3.1.1 infus D10% Pengganti cairan
Preskripsi obat cefotaxime 3x1 g Antibiotik
captopril 2x12,5 mg Menghambat produksi
hormon angiotensin 2
untuk menurunkan
tekdar
lasix 2x40 mg Mengurangi
penyerapan garam
untuk pasien edema
digenta 3xUe Obat kulit
ambroxol 3x1 Pengencer dahak
Pada SMRS, asupan An.A masih jauh dari cukup. An.A juga
lebih sering memakan jajan daripada makanan utama. Terlihat
juga An.A sering mengonsumsi makanan pedas dan tinggi
lemak. An.A juga diketahui tidak pernah memakan sayur dan
Kesimpulan buah-buahan sebelumnya.
Pada MRS, profil asupan terlihat lebih bagus baik dari segi
variasi makanannya dan asupannya. Namun komposisi
makanan masih tinggi akan protein yang seharusnya dibatasi.
Medikasi yang diberikan juga perlu data lebih dalam untuk
mengetahui jumlah kalori dan cairan yang dihasilkan.

3.2 Antropometri (AD)


Domain Data Interpretasi
AD-1.1.1 Height 155 cm
AD-1.1.2 Weight Bulan lalu::
48 kg
Sekarang:
55 kg
BBI:
49.5 kg
BB Kering:
44 kg
AD-1.1.4 Weight 7 kg
Change
Body Mass Bulan lalu:
Index 19,98 kg/m2
AD-1.1.5 Normal
Sekarang:
18,31 kg/m2
LiLA 24,5 cm
Persentil:1 Gizi normal
97.2%
IMT/U -0,66 Normal
An.A mempunyai status gizi normal
Kesimpulan namun mengalami kenaikan BB yang
tinggi dalam sebulan yang mungkin
berasal dari edema di tangan wajah dan
kaki.

3.3 Biochemical (BD)


Domain Normal Data Satuan Interpretasi
BD-1.2.1 Ureum 8-19 45 mg/dL Tinggi
BD-1.2.2 Creatinine 0,5-0,9 0,99 mg/dL Tinggi
BD-1.7.1 Kolesterol 116-205 118 mg/dL Normal
BD-1.7.7 Triglyseride 35-186 71 mg/dL Normal
BD-1.10.1 Hemoglobin 11-13 10,9 g/dL Rendah
BD-1.10.2 Hematokrit 35-45 34 % Rendah
Albumin 4.1-5.1 3,7 mg/dL Rendah
GFR 66.16 Insufisiensi
ginjal dan
gagal ginjal
stadium 2
Terjadi penurunan fungsi ginjal jika dilihat
Kesimpulan dari kadar ureum, kreatinin tinggi dan
albumin rendah. GFR mengindikasikan
gagal ginjal stadium 2 serta Hb dan Ht
rendah kemungkinan karena infeksi dilihat
dari diagnosis GNA.2,3,5

3.4 Physical Findings (PD)


Domain Normal Data Satuan Interpretasi
Ekstrimitas - Wajah, tangan, kaki bengkak
PD-1.1.4
dan gatal
PD-1.1.5 Digestive - SMRS BAB cair sekitar 6x/hari
system selama 3 hari
- SMRS muntah berwarna
kekuningan
- Batuk
PD-1.1.6 Head/Eyes Pusing
Tekdar 119/80 140/100 mmHg Tinggi
Denyut Nadi 60-100 100 x/menit Normal
PD-1.1.9
Respiratory 14-20 24 x/menit
(Vital Tinggi
Rate
Sign)
Suhu 36,4- 38 ºC
Tinggi
37,2
An.A mengalami edema di wajah, tangan
dan kaki yang berasa gatal. Sebelum masuk
RS, pasien mengalami diare dan muntah
Kesimpulan berwarna kekuningan yang mungkin karena
infeksi GNA.4 Sekarang pasien masih batuk
dan pusing serta adanya hipertensi dan
demam.

3.5 Client History (CH)


DOMAIN Interprestasi
Nama An.A
CH-1.1.1 Age 14 tahun 6 bulan
CH-1.1.2 Jenis kelamin Perempuan
CH-1.1.6 Pendidikan SMP Kelas 8
Sindorm Netrofik dengan
CH-2.1.4 Ekskresi Glomerulonefrotis Akut
(GNA).
An.A remaja perempuan
kelas SMP 14 tahun yang
Kesimpulan
mengalami sindroma nefrotik
akut.
COMPARATIVE STANDARD

A. Antropometri[1]
1. Berat Badan Ideal
= (TB – 100) – 10% (TB – 100)
= (155 – 100) – 10% (155 – 100)
= 49.5 kg
2. Berat Badan Kering
= BBA – Koreksi BB (Tangan, wajah, kaki)
= 55 – 20% 55
= 44 kg
3. IMT (Bulan Lalu)
= BBA/TB2
= 48/2.4025
= 19.98 kg/m2 (Normal)
4. IMT (Sekarang)
= BBK/TB2
= 44/2.4025
= 18.31 kg/m2 (Normal)
5. IMT/U
= IMT – Median / Simpangan Baku
= 18.31 – 19.9 / 2.4
= -0,66 (Normal)
6. Persentil LiLA
= LiLA aktual/Standar LiLA usia x 100%
= 24.5/25.2 x 100%
= 97.2% (Gizi Normal)
B. Kebutuhan Gizi
Sebelum masuk RS (Schofield)[1]
a. BMR = 8,365 x BB + 4,65 x TB + 200
= 8,365 x 48 + 4,65 x 155 + 200
= 1322 kkal
b. TEE BMR x F.A (ringan-sedang)
= 1322 x 1.7
= 2247 kkal -> 2300 kkal
c. TPE = 15% x Energi : 4
= 15% x 2300 : 4
= 86,3 g
d. TFE = 20% x Energi : 9
= 20% x 2300 : 9
= 51,1 g
e. TChE = 65% x Energi : 4
= 65% x 2300 : 4
= 373,4 g
Setelah Masuk Rumah Sakit (Schofield)[1]
a. BMR = 8,365 x BB + 4,65 x TB + 200
= 8,365 x 44 + 4,65 x 155 + 200
= 1289 kkal
b. TEE = BMR x FS (bedrest full) x FA (demam)
= 1289 x 1.1x 1.2
= 1702 kkal
c. TPE = 1 gr/kgBBK
= 1 x 44
= 44 g
d. TFE = 20% x Energi : 9
= 20% x 1745 : 9
= 37.8 g
e. TChE = 1702 - 176 – 340.2 : 4
= 296.5 g
f. Cairan = 30 x BBK
= 1320 mL
BAB IV
RENCANA DIAGNOSIS

A. Asupan
5.4 Penurunan kebutuhan cairan dan natrium (P) berkaitan
dengan insufiensi ginjal untuk metabolisme cairan/elektrolit
tubuh (E) ditandai dengan edema di wajah, kaki dan tangan,
serta diagnosis Sindorm Nefrofik dengan Glomerulonefritis
Akut (GNA) (S/S)
B. Klinis
2.1 Perubahan nilai lab terkait gizi (P) berkaitan dengan Sindorm
Nefrofik dengan Glomerulonefritis Akut (GNA) (E) ditandai
dengan kadar ureum 45 mg/dL, kreatinin 0,99 mg/dL, albumin
3,7 mg/dL, Hb 10,9 g/dL, Ht 34%, GFR 66%, tekanan darah
140/100 mmHg serta kenaikan BB interdyalitic sebesar 7 kg
(S/S)
C. Perilaku
1.7 Pemilihan makanan yang tidak baik (P) berkaitan dengan
kurangnya pengetahuan dan motivasi untuk perubahan diet (E)
ditandai dengan kebiasaan jajan dan tidak memperhatikan
jenis asupan makanan SMRS (S/S)
BAB V
RENCANA INTERVENSI

4.1 Perencanaan (Planning)


A. Tujuan Intervensi Gizi
1. Memenuhi kebutuhan gizi untuk menjaga BB agar tidak
naik atau turun drastis lagi dengan memberikan menu
sesuai kebutuhan yaitu 1702 kkal.
2. Memberikan makanan dalam bentuk lunak agar mudah
dimakan karena pasien masih batuk.
3. Membatasi protein menjadi 1 g/kgBB agar tidak
memberatkan kerja ginjal.
4. Memberikan rekomendasi lemak 20% TEE dari lemak tak
jenuh ganda dan kolesterol < 200 mg agar tidak
memberatkan kerja hati.
5. Memberikan karbohidrat cukup berdasarkan sisa energi
dikurangi kebutuhan protein dan lemak.
6. Membatasi natrium menjadi 1.5 g/hari karena edema
pasien.
7. Membatasi cairan oral sebanyak 1.320 mL/hari agar tidak
terlalu memberatkan kerja ginjal namun tetap memenuhi
kebutuhan cairan akibat demam pasien.
8. Memberikan edukasi/konseling pada pasien dan
keluarganya saat di RS tentang diet yang diberikan terkait
sindrom nefrotik dan glomerulonefritis yang dialami dan
pola hidup sehat dalam pemilihan menu makanan.
4.2 Preskripsi Diet
A. Komposisi zat gizi
1. Makro[1.2]
a. Protein rendah 1g/kgBB : 44 g
b. Lemak cukup 20% kalori : 37.8 g
c. Karbohidrat cukup sisa kalori : 296.5 g
2. Mikro[1,3,6,7]
a. Kalsium BBK/AKG 2013 : 1148 mg
b. Kalium BBK/AKG 2013 : 4.304 mg
c. Natrium dibatasi rendah : 1.5 gram
3. Cairan oral rendah[6]
a. Sementara 30xBBK : 1.320 mL
b. Selanjutnya urine output + 500 mL
B. Jenis diet[3]
Diet Rendah Natrium (DASH)
C. Bentuk makanan
Bentuk makanan adalah lunak agar mudah ditelan.
D. Rute
Pemberian makanan melalui oral.
E. Frekuensi
Makanan diberikan dengan porsi kecil tapi sering, dengan
frekuensi makan 3x makan utama, 3x selingan dengan
mematuhi prinsip 3J (tepat jumlah, jadwal dan jenis)
4.3 Implementasi
A. Pemberian Diit (terlampir)
B. Edukasi Gizi
Tempat: Ruangan pasien
Durasi: 30 menit
Waktu: Setelah makan pagi
Sasaran: Pasien dan keluarga
Bahasan:
- Sindrom Nefrotik
- Glomerulonefritis Akut
C. Konseling Gizi
Tempat: Ruangan pasien
Durasi: 30 menit
Waktu: Setelah edukasi gizi
Sasaran: Pasien dan keluarga
Bahasan:
- Diet Rendah Natrium (DASH)
- Piring Makanku
D. Koordinasi dengan tim kesehatan lain
Dilakukan koordinasi dengan tim kesehatan lain yaitu dokter
yang menangani pasien untuk dapat memantau perubahan
nilai lab pasien agar tujuan intervensi gizi dapat tercapai dan
perawat untuk mendapatkan hasil tes urine output agar
intervensi pemberian cairan selanjutnya dapat lebih tepat
sasaran.
BAB VI
RENCANA MONITORING – EVALUASI GIZI
Parameter Monitoring Target
Antropometri Pengukuran berat Berat badan dipertahankan
badan untuk tetap pada status
gizi yang normal.
Biokimia Data Biokimia  Kadar ureum turun
Urine output  Kadar Hb naik
 Kadar Ht naik
 Kadar albumin turun
 GFR ke rentang normal
(<75%)
 Mendapatkan urine
output untuk
memberikan intervensi
cairan yang lebih tepat
Klinis/Fisik Klinis  Tekdar turun
 RR turun
 Suhu badan turun
Asupan makan  Jumlah  Makanan yang disajikan
makanan yang semuanya habis
dihabiskan termakan.
 Jumlah  Mendapatkan data
cairan/kalori dari jumlah cairan/kalori dari
obat dan infus obat dan infus
Perilaku Pengetahuan akan Mengetahui tujuan dan
pemilihan prinsip Piring Makanku.
makanan
BAB VII
PEMBAHASAN KASUS

Asesmen
Digunakan skirining PYMS (Pediatric Yorkhill Malnutrition Skill)
karena pasien adalah seorang anak-anak. Berdasarkan data yang
sudah didapat, ditemukan skor 3 untuk An.A.. Ini artinya pasien
berisiko untuk malnutrisi dan diperlukan PAGT.
Pasien adalah remaja perempuan berusia 14 tahun 6 bulan yang
sebelum masuk RS mengalami muntah berwarna kekuningan dan
BAB cair sekitar 6x/hari selama 3 hari. Kedua ini bisa jadi adalah
gejala infeksi dari glomerulonefritis.4 Ini karena dilihat dari riwayat
asupannya, pasien suka sekali memakan jajanan seperti makaroni
pedas dan cimol. Pasien juga tidak pernah mengonsumsi sayur dan
buah-buahan. Setelah masuk ke RS sepertinya gejala sudah membaik
karena pasien hanya masih batuk saja sekarang. Namun pasien
mengeluhkan ia sekarang mengalami pusing.
Dilihat dari segi antropometri pasien berada pada IMT normal,
namun dalam sebulan ini BB pasien naik 7 kg (13% dari BB awal) dan
bisa dipastikan ini karena adanya retensi cairan yang menyebabkan
edema terlihat dari wajah, kaki dan tangan pasien yang membengkak
dan gatal.2,6 Ureum, kreatinin dan albumin yang tidak dalam kadar
normal menunjukkan kalau pasien mengalami penurunan fungsi ginjal,
dan berada pada CKD tahap 2 jika ditinjau dari GFR-nya.2,5 Pusing
yang dikeluhkan pasien mungkin dikarenakan tubuh pasien sedang
mengalami masalah metabolisme, dilihat dari suhu tubuh, tekanan
darah dan RR-nya yang naik diiringi dengan kadar Hb dan Ht yang
rendah yang mungkin komplikasi dari infeksi glomerulonefritis akut
(GNA) yang sebelumnya sudah didiagnosis.4 Kumpulan gejala ini
selaras juga dengan diagnosis satu lagi yaitu sindrom nefrotik.2
Diagnosis
Berdasarkan asesmen yang dilakukan, dapat disimpulkan
permasalahan gizi paling penting untuk diselesaikan saat ini adalah
tentang insufiensi ginjal pasien dalam memetabolisme cairan dan
elektrolit. Diagnosis akan didirikan berpusat pada gejala yang
ditimbulkan dari masalah ini.
Diagnosis pertama adalah tentang penurunan kebutuhan natrium
dan cairan dari pasien. Ini berhubungan dengan turunnya fungsi ginjal
dalam metabolisme cairan/elektrolit. Perlunya diagnosis ini dibuktikan
dari edema di wajah, kaki dan tangan, serta diagnosis Sindorm
Nefrofik dengan Glomerulonefritis Akut (GNA). Edema adalah retensi
cairan yang menumpuk dalam jaringan yang biasa terjadi karena
keseimbangan cairan/elektrolit terganggu.3,6 Ginjal yang berperan
melakukan filtrasi dan ekskresi perlu diringankan tugasnya agar tidak
terjadi overload dan dapat melakukan tugasnya dengan baik.3,6
Selanjutnya, berhubungan dengan sindorm nefrofik dan
glomerulonefritis akut (GNA) yang dialami pasien, ditegakkan
diagnosis perubahan nilai lab terkait gizi. Diagnosis ini didukung
dengan kadar ureum 45 mg/dL, kreatinin 0,99 mg/dL, albumin 3,7
mg/dL, Hb 10,9 g/dL, Ht 34%, GFR 66%, tekanan darah 140/100
mmHg serta kenaikan BB interdyalitic sebesar 7 kg. Tingginya kadar
ureum dan kreatinin serta rendahnya albumin adalah tanda dari
berkurangnya fungsi ginjal 2,3,6 Sementara rendahnya kadar Hb dan Ht
dan tingginya tekanan darah dapat menjadi efek dari infeksi bakteri
Group A. streptococci yang merupakan penyebab dari GNA.4 GNA
adalah sebuah penyakit dimana glomerulus yang bekerja menyaring
zat tubuh yang masuk ginjal mengalami inflasi sehingga ginjal tidak
bekerja dengan baik.4 Sementara naiknya berat interdyalitic
merupakan hasil dari timbulnya edema yang muncul akibat adanya
perubahan kadar tubuh ini.2,6
Yang terakhir diberikan rencana diagnosis pemilihan makanan yang
tidak baik berkaitan dengan kurangnya pengetahuan dan motivasi
untuk perubahan diet karena pasien masih usia SMP yaitu 14 tahun
ditandai dengan kebiasaan jajan dan tidak memperhatikan jenis
asupan makanan SMRS. GNA yang dialami pasien disebabkan oleh
infeksi Group A. streptococci yang akan menyerang tubuh apabila
imunitasnya kurang.4,9 Terlihat asupan SMRS pasien tidak pernah
memakan buah dan sayur dan lebih sering memakan jajanan. Tentu
perilaku seperti ini perlu diubah. Protein tidak dibatasi terlalu besar
karena pasien masih dalam masa pertumbuhan.9
Rencana Implementasi
Masalah paling urgent untuk diselesaikan saat ini melalui intervensi
gizi adalah insufiensi ginjal pasien. Energi diberikan sesuai rumus
Schofield karena pasien tergolong anak-anak dengan faktor stres 1.2
dari demam dan faktor aktivitas 1.1 karena dianggap pasien tidak
banyak bergerak akibat pusingnya.1 Untuk meringankan kerja ginjal
pasien, diberikan pembatasan untuk beberapa zat gizi. Pada protein
dikurangi menjadi 1 g/kgBBK. Natrium dibatasi menjadi 1,5 g/hari,
sementara karena urine output masih belum diketahui, cairan oral
dibatasi menjadi 30xBBK yaitu 1.320 mL/hari karena terlihat pasien
sudah mendapatkan infus.1,3,6,10 Untuk lemak dan karbohidrat
diberikan cukup karena tidak ada pembatasan khusus, kecuali
kolesterol yang dianjurkan < 200 mg/hari.6
Diet yang diberikan adalah diet Rendah Natrium (DASH) yang
biasanya diberikan pada pasien penyakit ginjal.3 Tujuan utama diet
adalah untuk menjaga keseimbangan cairan/elektrolit pasien agar
tidak terjadi edema lagi dan BB pasien tidak naik lagi karenanya.
Rekomendasi awal langsung diberikan sesuai kebutuhan yaitu 1.702
kkal karena dianggap pasien dapat menghabiskannya dilihat dari
asupan MRS sebelumnya yang cukup baik. Makanan diberikan dalam
bentuk lunak karena agar lebih mudah ditelan karena pasien masih
batuk. Diberikan edukasi dan konseling tentang sindrom nefrotik dan
GNA yang dialami pasien dan diet Rendah Natrium (DASH) yang
diberikan untuk membantu pasien menghadapi masalah kesehatan
pasien ini. Pada konseling diberikan materi Piring Makanku agar
pasien dan keluarga lebih sadar akan pentingnya jenis makanan yang
harus kita makan setiap harinya. Koordinasi dengan tenaga kesehatan
pasien yang lain diperlukan untuk menyusun memantau perubahan
nilai lab pasien selama dan setelah pasien keluar dari rumah sakit.
Rencana Monitoring-Evaluasi
MONEV dilakukan sesuai preskripsi dan rencana diet pada bagian
implementasi dan jalannya disesuaikan dengan kondisi pasien selama
kurang lebih satu bulan dirawat di rumah sakit.
BAB VIII
PENUTUP/KESIMPULAN

Semoga dengan diberikannya proses asuhan gizi ini masalah


utama pasien yaitu kurangnya asupan oral dan malnutrisi dapat
ditangani dan pasien dapat berangsur sembuh dan ada perubahan
perilaku pemilihan makan setelah diberikan intervensi gizi berupa
preskripsi menu, edukasi dan konseling gizi ini.
DAFTAR PUSTAKA

1. Abdillah Fajar, AMG, Suratman. 2017. Handbook Buku Saku Gizi.


2. Adeli K, Higgins V, Nieuwesteeg M, Raizman JE, Chen Y, Wong
SL, et al. Biochemical marker reference values across pediatric,
adult, and geriatric ages: establishment of robust pediatric and
adult reference intervals on the basis of the Canadian health
measures survey. Clin Chem. 2015;61(8):1049–62.
3. Wahyuningsih, Retno. 2013. Penatalaksanaan diet pada pasien.
Yogyakarta: Graha ilmu.
4. Teens Health. 2016. Glomerulonephritis [internet]. Dapat diakses
di: [https://kidshealth.org/en/teens/glomerulonephritis.html]. Dikutip
6 April 2019.
5. National Kidney Foundation. 2018. Estimated Glomerular Filtration
Rate (eGFR) [internet]. Dapat diakses di:
[https://www.kidney.org/atoz/content/gfr]. Dikutip 6 April 2019.
6. Marr T. Nutrition in kidney disease. 2nd Edition. Byham-Gray LD,
Burrowes JD, Chertow GM, editors. Vol. 22, Baylor University
Medical Center Proceedings. New York: Humana Press; 2017.
161–161 p.
7. Kementerian Kesehatan RI. 2013. Angka Kecukupan Gizi.
8. Kementerian Kesehatan RI. 2011. Brosur Diet Protein Rendah
untuk Penyakit Ginjal Kronik.
9. Nelms M dkk. 2010. Nutrition Therapy and Pathophysiology, 2nd
ed. US: Cengage Learning, Inc.
10. National High Blood Pressure Education Program Working Group
on High Blood Pressure in Children and Adolescents. The fourth
report on the diagnosis, evaluation, and treatment of high blood
pressure in children and adolescents. May 2005. NIH Publication
No. 05–5267.
http://www.nhlbi.nih.gov/health/prof/heart/hbp/hbp_ped.pdf.
Accessed April 13, 2019.
LAMPIRAN
1. Analisis Zat Makanan SMRS
=====================================================================
Result
=====================================================================
Nutrient analysed recommended percentage
content value value/day fulfillment
______________________________________________________________________________
energy 1346,7 kcal 2036,3 kcal 66 %
protein 22,8 g(7%) 60,1 g(12 %) 38 %
fat 39,4 g(26%) 69,1 g(< 30 %) 57 %
carbohydr. 219,6 g(67%) 290,7 g(> 55 %) 76 %
sodium 434,9 mg 2000,0 mg 22 %
Vit. A 55,1 µg 1000,0 µg 6%
Vit. D 0,2 µg 5,0 µg 5%
Vit. E (eq.) 2,1 mg 12,0 mg 17 %
Vit. K 0,0 µg 50,0 µg 0%
calcium 350,0 mg 1200,0 mg 29 %
iron 3,9 mg 15,0 mg 26 %
potassium 1849,7 mg 2000,0 mg 92 %
dietary fiber 19,1 g 30,0 g 64 %
Vit. B1 0,2 mg 1,1 mg 14 %
Vit. B6 0,3 mg 1,4 mg 20 %
Vit. B12 0,6 µg 3,0 µg 20 %
magnesium 238,1 mg 310,0 mg 77 %
tot. fol.acid 37,9 µg 400,0 µg 9%
water 9,0 g 2450,0 g 0%
phosphorus 330,0 mg 1250,0 mg 26 %
zinc 2,3 mg 7,0 mg 33 %
2. Analisis Zat Makanan MRS

=====================================================================
Result
=====================================================================
Nutrient analysed recommended percentage
content value value/day fulfillment
______________________________________________________________________________
energy 1404,2 kcal 2036,3 kcal 69 %
protein 63,9 g(18%) 60,1 g(12 %) 106 %
fat 58,7 g(36%) 69,1 g(< 30 %) 85 %
carbohydr. 160,4 g(46%) 290,7 g(> 55 %) 55 %
sodium 419,5 mg 1500,0 mg 28 %
Vit. A 226,3 µg 1000,0 µg 23 %
Vit. D 2,6 µg 5,0 µg 52 %
Vit. E (eq.) 2,5 mg 12,0 mg 21 %
Vit. K 0,0 µg 50,0 µg 0%
calcium 124,8 mg 1148,0 mg 10 %
iron 7,1 mg 15,0 mg 47 %
potassium 2008,8 mg 4304,0 mg 48 %
dietary fiber 11,6 g 30,0 g 39 %
Vit. B1 0,5 mg 1,1 mg 49 %
Vit. B6 1,4 mg 1,4 mg 97 %
Vit. B12 1,1 µg 3,0 µg 36 %
magnesium 176,9 mg 310,0 mg 57 %
tot. fol.acid 124,3 µg 400,0 µg 31 %
water 65,7 g 2450,0 g 3%
phosphorus 688,1 mg 1250,0 mg 55 %
zinc 6,0 mg 7,0 mg 85 %
3. Contoh Menu 1.702 kkal
Waktu Menu Bahan makan Berat URT Penukar
Nasi Tim 200 gram 1 mgk bsr 1P Nasi
Sayur Bayam Bayam 100 gram 1 mgk sdg 1P Sayuran
07.00 Tempe Orek Tempe 40 gram 4 sdm 1P Lauk Nabati
Pisang Ambon 100 gram 1 ptg bsr 1P Buah
Minyak Biji Bunga Matahari 5 gram 1 sdt 1P Minyak
09.00 Kue Dadar Gulung 50 gram 1 ptg sdg 1P Snack
Nasi Tim 200 gram 1 mgk bsr 1P Nasi
Sayur Labu Labu siam 100 gram 1 mgk sdg 1P Sayuran
12.00 Semur Daging Sapi Daging sapi 50 gram 1 ptg sdg 1P Lauk Hewani
Pepaya 100 gram 1 ptg sdg 1P Buah
Minyak Biji Bunga Matahari 5 gram 1 sdt 1P Minyak
15.00 Pisang Molen Mini 100 gram 10 btr kcl 1P Snack
Nasi Tim 200 gram 1 mgk bsr 1P Nasi
Santan 30 gram 1 sdk syr 1P Sayuran
Jagung manis 30 gram 1 ptg kcl
Sayur Lodeh
Kacang panjang 20 gram 2 sdm
18.00
Kentang 20 gram 2 sdm
Semur Tahu Tahu kuning 70 gram 1 ptg sdg 1P Lauk Nabati
Semangka 100 gram 1 ptg sdg 1P Buah
Minyak Biji Bunga Matahari 5 gram 1 sdt 1P Minyak
21.00 Kue Nagasari 50 gram 1 ptg sdg 1P Snack
=====================================================================
Result
=====================================================================
Nutrient analysed recommended percentage
content value value/day fulfillment
______________________________________________________________________________
energy 1729,1 kcal 1702 kcal 102 %
protein 44,1 g(10%) 44 g (1g/BB) 100 %
fat 40,5 g(20%) 37.8 g(25%) 107 %
carbohydr. 302,2 g(70%) 296,5 g(sisa) 102 %
sodium 102,9 mg 1500,0 mg 7%
Vit. A 813,0 µg 1000,0 µg 81 %
Vit. C 114,2 mg 100,0 mg 114 %
Vit. D 0,0 µg 5,0 µg 0%
Vit. E (eq.) 13,5 mg 12,0 mg 112 %
Vit. K 0,9 µg 50,0 µg 2%
calcium 262,3 mg 1148,0 mg 22 %
iron 8,9 mg 15,0 mg 59 %
potassium 2343,8 mg 4304,0 mg 54 %
dietary fiber 16,1 g 30,0 g 54 %
Vit. B1 0,7 mg 1,1 mg 65 %
Vit. B6 2,2 mg 1,4 mg 155 %
Vit. B12 0,9 µg 3,0 µg 31 %
magnesium 317,8 mg 310,0 mg 103 %
tot. fol.acid 298,0 µg 400,0 µg 75 %
water 0,0 g 2450,0 g 0%
phosphorus 638,4 mg 1250,0 mg 51 %
zinc 7,0 mg 7,0 mg 99 %

Você também pode gostar