Você está na página 1de 10

DEFENISI

Mobilitasi adalah suatu kondisi dimana tubuh dapat melakukan kegiatan dengan bebas.
Mobilisasi dini adalah kebijaksanaan untuk sekelas mungkin membimbing penderita keluar dari
tempat tidurnya dan membimbingnya sekelas mungkin berjalan.
Asuhan Keperawatan Pada Tn. A Dengan Fraktur
Ny. A. umur 31 thn datang kerumah sakit pada tanggal 10 oktober 2011, klien di diagnosa
menderita fraktur femur dextra dengan keluhan yang dirasakan saat ini nyeri pada paha sebelah
kanan yang disebabkan adanya luka fraktur ( saat ini pasien sudah dioperasi dan dipasang pen).
Hal yang memperbaiki keadaan adalah istirahat, membatasi pergerakan terutama didaerah
fraktur, dan terapi analgetik, hal ini yang memperberat. Keadaan saat melakukan pergerakan dan
aktivitas, terutama pada daerah fraktur mengakibatkan terganggunya ganguan aktivitas. Hal ini
dirasakan klien sejak tanggal 05 oktober 2011 dan nyeri muncul secara bertahap tetapi juga
kadang spontan.

Tanggal Pengkajian : 16 November 2018

Tanggal Masuk : 14 November 2018

Ruang/Kelas : Bedah 2

Nomor RM : 01405681

Diagnosa Medis : Fraktur Femur

A. IDENTITAS KLIEN

Nama Klien : Tn. A

Jenis Kelamin : Laki-laki

Usia : 20 tahun

Status Perkawinan : Belum Menikah

Agama : Islam

Suku/Bangsa : Indonesia

Pendidikan : Perguruan Tingggi

Bahasa Yang Digunakan : Indonesia

Pekerjaan : Mahasiswa

Alamat : Ampang Kualo

Sumber Informasi (Pasien/Keluarga) : Klien, Keluarga, Dan Status Rekam Medis


B. RIWAYAT KEPERAWATAN

1. Riwayat kesehatan sekarang

a. Keluhan utama :

Nyeri pada bagian paha kanan

b. Keluhan saat dikaji :

Pasien mengeluh Nyeri yang dirasakan oleh pasien berada di sebelah kanan bagian paha.
Hal yang memperingan pasien biasanya dengan istirahat karena dapat membatasi pergerakan
terutama didaerah fraktur, dan terapi analgetik. Hal yang memperberat biasanya jika pasien
melakukan aktivitas sehari- hari dengan skala nyeri 4 bahkan bisa sampai 6 jika digunakan untuk
bergerak, nyeri terasa seperti diremas-remas, nyeri hilang timbul karena gerakan, lama nyeri 10-
15 menit..

2. Riwayat kesehatan masa lalu

a. Riwayat Alergi : Makanan udang dan ikan

b. Riwayat kecelakaan : Pernah

c. Riwayat dirawat di Rumah sakit : Tidak pernah

3. Riwayat Kesehatan Keluarga (Genogram dan Keterangan)

Penyakit yang pernah diderita oleh anggota keluarga yang menjadi faktor resiko
Diabetes mellitus dan hipertensi

4. Riwayat Psikososial dan Spiritual

a. Siapakah orang terdekat dengan pasien ? orangtua

b. Interaksi dalam keluarga

Pola Komunikasi :Baik dan komunikatif

Pembuat Keputusan :Ayah

Kegiatan Kemasyarakatan :Tidak ada

c. Apakah masalah yang mempengaruhi pasien ? Tidak ada

f. Persepsi pasien terhadap penyakitnya Hal apakah yang sangat dipikirkan saat ini ?
ingin cepat sembuh Apakah harapan setelah menjalani perawatan ? cepat sembuh total
6. Pola Kebiasaan

1. Pola Persepsi dan Manajemen


Keluarga pasien sangat mementingkan kesehatannya sehingga apabila sakit segera
memeriksakan diri ke Puskesmas/dokter bahkan ke dukun terdekat.
a. Sebelum dirawat : Pasien menggosok gigi sehari (2x setelah mandi dan 1x sebelum
tidur). Mandi 2x dengan sabun dan ganti baju 2x.
b. Saat dirawat : klien jarang mandi, mandi hanya jika ada keluarga yang membantu
2. Pola Nutrisi
a. Sebelum dirawat :
A= BB : 63 kg
B= Albumin 3,5 dl
C= Rambut bersih, tidak rontok, tidak mudah dicabut
D= Pasien makan 3x sehari dengan porsi 1n piring habis (lauk, nasi, sayur) dan
minum air putih + 8 gelas/hari.
b. Saat dirawat :
A= BB : 60 kg
B= Hb : 14,4 gr/dl
C= Rambut agak kotor, tidak rontok, tidak mudah dicabut
D= - Nutrisi TKTP
- Pasien makan 3x sehari dengan porsi ½ piring habis (lauk, nasi, sayur) dan
minum air putih + 8 gelas/hari.
3. Pola Eliminasi
Sebelum dirawat : Pasien BAB 1-2x sehari dengan konsistensi lembek warna kuning, bau
khas, BAK 4-5x sehari, warna kuning jernih bau khas.
Saat dirawat : Pasien BAB 1x sehari dengan konsistensi lembek warna kuning, bau khas, BAK
4-5x sehari, warna kuning jernih bau khas. Terakhir BAB tanggal 10 April 2008 hari Kamis.
4. Pola Istirahat Tidur
Sebelum dirawat : Pasien tidur 7-8 jam sehari kadang-kadang tirud siang ½ - 1 jam sehari.
Saat dirawat : Pasien tidur selama 5-6 jam karena nyeri pada kaki sebelah kiri dan tidak pernah
tidur siang.
5. Pola Aktivitas dan Latihan
Sebelum dirawat :
Aktivitas 0 1 2 3 4
Makan √ - - - -
Minum √ - - - -
Berpakaian √ - - - -
Toileting √ - - - -
Ambulasi √ - - - -
Saat dirawat :
Aktivitas 0 1 2 3 4
Makan √ - - - -
Minum √ - - - -
Berpakaian - - √ - -
Toileting - √ - - -
Ambulasi - - √ - -

Keterangan :
0 : Mandiri 3 : Bantuan orang lain + alat
1 : Alat Bantu 4 : Bantu dengan bantuan
2 : Bantuan orang lain
Pasien mengatakan bila berubah posisi/beraktivitas kakinya terasa nyeri dan sakit.

B. PENGKAJIAN FISIK

1. Keadaan Umum : Baik


2. Tingkat Kesadaran : Composmentis
3. Berat badan : 57 kg (saat ini), 59 kg (sebelum sakit)

4. Tinggi badan : 164 cm

5. IMT : Tidak dapat di hitung Berat badan ideal : 57.6-70.4 kg

6. TTV : Tekanan darah :100/70 mmHg Nadi :128 x/menit Frekuensi nafas :
22x/menit Suhu tubuh : 36.3oC
ANALISA DATA

Nama klien / umur : Tn. A / 20 tahun

No. MR : 01405681

Ruangan : Bedah 2

No Data Etiologi Masalah keperawatan


1. DS : Pasien mengatakan nyeri Fraktur femur Nyeri
P: Nyeri saat melakukan aktivitas tertutup
Q: Nyeri seperti dipukul-pukul
R: Kaki sebelah kiri
S: Skala 7 Malunion, non-
T: Saat gerak sewaktu-waktu union, dan delayed
- Ekspresi wajah tampak union
meringis jika melakukan
DO : aktivitas. terapi bedah
- Ekspresi wajah tampak tegang
TD : 110/70 mmHg kerusakan jaringan
N : 88 x/menit pasca operasi

nyeri

2. DS : Pasien mengatakan dalam Hambatan mobilitas


Fraktur femur
beraktivitas pasien tidak bisa fisik
mandiri dan membutuhkan Terputusnya
bantuan orang lain dan alat hubungan tulang

Ketidakmampuan
DO: - Pasien memerlukan bantuan melakukan
dalam melakukan aktivitas pergerakan kaki
sehari-hari
- Pasien tidak mampu berjalan
Immobilisasi
untuk memenuhi kebutuhan
eliminasi dan personal hygiene
DIAGNOSA KEPERAWATAN

Nama klien / umur : Tn. Z/32 tahun

No. Register : 01405681

Ruangan / No. Kamar : Lantai VI utara/606B

Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri b.d kompresi saraf, kerusakan neuromuskuloskeletal, pergerakan fragmen tulang

2. Hambatan mobilitas fisik b.d kerusakan muskuloskeletal, pergerakan fragmen tulang

Intervensi
Nyeri b.d kompresi saraf, kerusakan neuromuskuloskeletal, pergerakan fragmen tulang

Diagnosa Intervensi Rasional Paraf

1. Nyeri Tujuan : dalam Kaji nyeri dengan Nyeri merupakan respons


b.d waktu 2x24 jam skala 0-4 subyektif yang dapat dikaji
kompresi nyeri berkurang dengan menggunakan
skala nyeri. Klien
saraf, atau teradaptasi
melaporkan nyeri
kerusakan 1. Kriteria biasanya di atas tingkat
neuromus Hasil cedera
kuloskelet : Pasien Lakukan
al, menyatakan manajemen nyeri
pergeraka nyeri keperawatan Immobilisasi yang adekuat
n fragmen berkurang 1. atur posisi dapat mengurangi
immobilisa pergerakan fragmen
tulang Skala nyeri
si pada tulang yang menjadi unsur
0-1 (0-5) paha utama penyebab nyeri
Dapat pada
mengidentifi 2. manajeme
kasikan n
aktifitas yang lingkungan: paha Lingkungan tenang
lingkungan akan menurunkan
dapat tenang, stimulus nyeri eksternal
menurunkan batasi dan pembatasan
nyeri pengunjun pengunjung akan
Pasien tidak g, dan membantu meningkatkan
gelisah istirahatkan kondisi o2 ruangan
klien
3. Ajarkan
teknik
relaksasi Meningkatkan asupan O2
pernapasa sehingga akan
n dalam menurunkan nyeri
ketika nyeri sekunder akibat iskemia
muncul.

4. Ajarkan
teknik
Distraksi (pengalihan
distraksi
perhatian) dapat
pada saat
menurunkan stimulus
nyeri
internal dengan
mekanisme peningkatan
produksi endorfin dan
enkefalin yang dapat
memblok reseptor nyeri
agar tidak dikirimkan ke
5. Lakukan
korteks serebri sehingga
manajeme
menurunkan presepsi
n sentuhan
nyeri

Manajemen sentuhan pa.


da saat nyeri berupa
sentuhan dukungan
psikologis dapat
6. Berikan membantu menurunkan
kesempata nyeri. Masase ringan
n waktu dapat meningkatkan aliran
istirahat darah dan membantu
jika terasa suplai darah dan oksigen
nyeri dan ke area nyeri.
berikan
posisi yang
nyaman, Istirahat akan
misalnya merelaksasikan semua
waktu tidur, jaringan sehingga
bagian meningkatkan
belakangny kenyamanan
a dipasang
bantal kecil Analgesik memblok
lintasan nyeri sehingga
nyeri akan berkurang
Kolaborasi
pemberian
analgetik Traksi yang efektif akan
memberikan dampak pada
penurunan pergeseran
fragmen tulang dan
Pemasngan traksi memberikan posisi yang
tulang baik untuk penyatuan
tulang

Fiksasi interna dapat


membantu imobilisasi
fraktur femur sehingga
pergerakan fragmen
Operasi untuk berkurang
pemasangan
fiksasi interna
Tujuan : dalam Kaji mobilitas Mengetahui tingkat
yang ada dan kemampuan klien dalam
Hambatan 2 x 24 jam observasi melakukan aktivitas
mobilitas pasien akan peningkatan
fisik b.d menunjukkan kerusakan . kaji
secara teraur
kerusakan tingkat fungsi motorik Imobilisasi yang adekuat
muskulosk mobilitas dapat mengurangi
eletal, optimal meski pergerakan fragmen
Atur posisi tulang yang menjadi unsur
pergeraka degan bantuan. imobilisasi pada utama penyebab nyeri
n fragmen Kriteria hasil : paha pada paha
tulang 1. penampilan
Gerakan aktif memberikan
yang
Ajarkan klien massa, tonus, dan
seimbang. untuk kekuatan otot serta
2. melakukan melakukan memperbaiki fungsi
latihan gerak jantung dan pernapasan
pergerakkan
aktif pada
dan ekstremitas Untuk memelihara
perpindahan. yang tidak sakit fleksibilitas sendi sesuai
kemampuan
3. mempertahank
Bantu klien
an mobilitas melakukan
optimal yang latihan rom, Peningkatan kemampuan
perawatan diri dalam mobilisasi
dapat di
sesuai toleransi ekstremitas dapat dicapai
toleransi,
dengan latihan fisik dari
dengan Kolaborasi
tim ahli fisioterapi
karakteristik : dengan ahli
0 = mandiri fisioterapi untuk
latihan fisik klien
penuh
1 =
memerlukan
alat Bantu.
2 =
memerlukan
bantuan dari
orang lain
untuk bantuan,
pengawasan,
dan
pengajaran.
3 =
membutuhkan
bantuan dari
orang lain dan
alat Bantu.
4 =
ketergantungan
; tidak
berpartisipasi
dalam
aktivitas.

Você também pode gostar