Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
tepung dan ditimbang 3 mg di dalam wadah sampel khusus (pan cell no. 201-
kemudian pan cell tersebut ditutup dengan rapat. Pan cell yang berisi sampel dan
akuades dibiarkan selama 2 jam pada suhu ruang untuk mencapai kesetimbangan.
Selanjutnya pan cell tersebut dipanaskan dari suhu 40oC sampai 120oC dengan laju
pemanasan 5oC/menit (Gelders et al. 2004). Data enthalpy yang diperoleh dari
di mana ΔHnative adalah nilai enthalpy gelatinisasi bahan yang tidak diberi
perlakuan dan ΔHr adalah nilai enthalpi gelatinisasi dari bahan yang diberi
perlakuan.
gelatinisasi dan konsentrasi granula. Suspensi pati 1% dan suspensi pati 1% yang
dengan derajat gelatinisasi 0%, 20%, 40%, 60%, 80% dan 100%. Kemudian
dan diamati di bawah cahaya terpolarisasi dengan perbesaran 200x pada Mikroskop
Olympus yang dilengkapi dengan kamera CCD. Jumlah granula pati yang masih
sempurna dihitung untuk memperoleh konsentrasi granula yang masih sempurna
Volume yang dimaksud dalam persamaan 25 merupakan volume satu bidang kotak
pada kaca hematocymeter yang mempunyai luas 0.0625 mm2 dan kedalaman 0.1
mm. Sehingga volume satu bidang kotak tersebut adalah (0.0625 x 0.1) mm3 atau
0.00625 mL.
beras analog. Sampel beras analog yang telah dihaluskan disuspensikan ke dalam
air untuk mendapatkan konsentrasi 1% dan diteteskan ke atas kaca hemocyto meter
yang masih sempurna dihitung dan diplotkan ke kurva standar untuk memperoleh
wadah sampel khusus dari alumunium untuk dipapar sinar X monokromatik radiasi
Cu-Kα (λ=1.54 A) yang dihasilkan oleh X Raya Diffraction (XRD 7000 maxima X,
menggunakan software Origin 8.0 dan derajat kristalinitas (DK) dihitung dengan
DK = Ak/At x 100 %
dimana Ak adalah luas daerah kurva kristal dan At merupakan luas daerah kurva
dua kali.
3.5.7. Analisis Kekerasan (Ajeigbe et al. 2008)
Kekerasan beras analog yang dihasilkan diukur dengan alat Hardness Tester
yang dibuat oleh Kiya Seisaku Shd Ltd, Kawagoe, Saitama, Jepang. Pengukuran
Densitas kamba adalah massa butiran total yang menempati suatu unit
volume tertentu. Densitas kamba ditentukan berdasarkan berat sampel butiran beras
yang menempati suatu wadah dengan volume tertentu. Rasio antara berat dan
volume dari sampel butiran tersebut merupakan densitas kamba dengan satuan
dimasukkan ke dalam gelas ukur hingga tanda tera. Selanjutnya gelas ukur berisi
Program kompresi dua kali dan gaya waktu digunakan dengan kecepatan prauji
(pre-test) 5 mm/s, kecepatan uji (test) 2 mm/s, kecepatan paska uji (post-test 5 mm/s
dan laju regangan 80%. Probe yang digunakan adalah cylinder SMS P/35
alumunium berdiameter 3.5 cm. Dari kurva hubungan gaya dan waktu yang
diperoleh, parameter tekstur kekerasan dan kekuatan kunyah nasi beras analog
Microscope SEM (Jeol JSM-5310 LV, Jeol Ltd., Tokyo, Jepang) dan tabung
divakumkan. Perbesaran yang digunakan adalah 750x dan jika sudah mendapatkan
Laju alir massa di dalam die head ekstruder (m) diukur dengan
mengumpulkan ekstrudat yang keluar dari die (berlubang satu) pada interval waktu
m (g/dt) = W/10
Ekstrudat basah yang keluar dari die (berlubang satu) dikumpulkan dalam
yang berisi air 300 mL. Kenaikan volume yang terjadi merupakan volume dari
dihitung dengan membagi laju alir massa ekstrudat yang keluar die dengan density
ekstrudat tersebut.
Pada analisis reologi parameter yang akan diukur adalah gaya geser dan
viskositas bahan di dalam die head ekstruder pada beberapa laju geser. Alat ukur
reologi (rheometer) yang cocok untuk mengukur reologi beras analog di dalam die
head ekstruder adalah tipe capillary rheometer yang in line dengan ekstruder seperti
slit capillary die rheometer/slit die viscometer (Xie et al. 2009) atau rod capillary
yang telah diproses di dalam ekstruder dapat langsung diukur gaya geser dan
viskositasnya. Oleh karena adanya keterbatasan alat ukur reologi yang tersedia
maka analisis reologi bahan di dalam die head dilakukan dengan menggunakan
rheometer tipe rotary parallel plate. Agar rotary rheometer parallel plate dapat
digunakan untuk mengukur reologi bahan di dalam die head ekstruder maka bahan
harus dikondisikan sama dengan keadaan di dalam die head ekstruder yang berarti
bahan harus sudah mengalami proses ekstrusi. Kadar air dan suhu bahan harus
geser dan viskositas bahan beras analog di dalam die head ekstruder secara off line
atau terpisah dari alat ekstruder. Alat tersebut memiliki 2 pelat yang paralel dengan
jarak/gap yang dapat diatur. Pada saat pengukuran kedua pelat tersebut diatur
mempunyai gap 1 mm dan pelat bawah dalam keadaan diam (statis). Sedangkan
pelat atas bergerak pada kecepatan putar (Ω) tertentu untuk menghasilkan laju geser
(γ) tertentu. Sampel beras analog kering digiling menjadi tepung dengan ukuran 40
mesh dan kemudian ditambahkan air agar kadar airnya menjadi 35%, 40%, dan
45% sesuai dengan perlakuan yang dilakukan saat proses ekstrusi. Sampel tersebut
Sampel yang telah tercetak ditempatkan di atas pelat bagian bawah. Minyak
menguapnya air dalam sampel selama pengukuran. Ruang tempat sampel ditutup
rapat dan pengukuran dimulai. Pengukuran gaya geser dan viskositas dilakukan
pada suhu 70oC, 80oC, dan 90oC (suhu di pelat paralel dan ruang pengukuran), jarak
pelat atas – bawah 1 mm dan pada beberapa kecepatan putar (Ω) untuk
mendapatkan laju geser 0.001 – 1 s-1. Pengaturan (setting) suhu pengukuran, jarak
yang sudah tersedia pada program aplikasi. Begitu juga untuk beras analog
dengan kadar amilosa 16.99%, 19.35%, 21.72%, 24.09% dan kadar air 40% diukur
gaya geser dan viskositasnya pada suhu 70oC, 80oC, dan 90oC pada laju geser 0.001
– 1 s-1. Semua pengukuran dilakukan dua kali. Kurva aliran (hubungan gaya geser
35
dan laju geser) dan kurva viskositas (hubungan viskositas dan laju geser) dihasilkan
XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX
nnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn
Rheologi Properti:
viskositas jelas sampel mayones diukur langsung menggunakan Brookfield Digital
Rhometer, Model DVIII Ultra. sampel mayones ditempatkan dalam gelas kimia, dan HA-07
spindle digunakan untuk pengukuran rheologi. laju geser dihitung dengan menggunakan
persamaan berikut (Brookfield manual, 1998):
m adalah tegangan geser (Pa). μ adalah viskositas jelas (Pa.sec). m adalah laju
geser (1 / detik) Mandi air termostatik disediakan dengan instrumen itu
digunakan untuk mengatur suhu sampel. Parameter rheologi untuk sampel
mayones dipelajari pada 25 º C dan kecepatan rotasi yang berbeda (10-60
rpm).
Cawan porselen dikeringkan pada oven 1000C selama kurang lebih 1 jam,
dilakukan dengan metode gravimetri. Kemudian didinginkan dalam desikator selama
20-30 menit kemudian ditimbang. Sebanyak 1-2 gram pati sagu pregel sempurna
maupun pati sagu pregel sebagian ditimbang dalam cawan porselen yang telah
diketahui berat kosongnya. Kemudian cawan dimasukkan ke dalam oven pada suhu
1050C selama 3 jam. Selanjutnya cawan berisi pati sagu dipindahkan ke dalam
desikator, ditutup dengan penutup cawan, didinginkan lalu ditimbang kembali. Cawan
dimasukkan kembali ke dalam oven sampai diperoleh berat konstan.
A−B
Kadar Air (%) = x 100%
C
a. Kadar Abu Metode Gravimetri (AOAC, 1995)
Cawan porselen dikeringkan dalam tanur besuhu 400-600oC. Kemudian didinginkan
dalam desikator dan ditimbang. Sebanyak 3-5 gram sampel ditimbang dan dimasukkan
ke dalam cawan porselen. Selanjutnya sampel dipijarkan diatas nyala pembakar
bunsen sampai tidak berasap lagi, kemudian dilakukan pengabuan di dalam tanur
listrik bersuhu 400-600 oC selama 4-6 jam atau sampai terbentuk abu berwarna putih.
Sampel selanjutnya didinginkan dalam desikator, selanjutnya ditimbang.
𝑐−𝑏
Kadar Abu (%𝑏𝑏) = × 100%
𝑎
ada menggunakan jangka sorong, Persentase kadar lemak dapat dihitung dengan
rumus:
Analisis kadar lemak dilakukan dengan metode sokhlet (AOAC, 2005). Prinsipnya
adalah lemak yang terdapat dalam sampel diekstrak dengan menggunakan pelarut non
polar. Labu lemak yang akan digunakan dioven selama 30 menit pada suhu 100-105ºC.
Labu lemak didinginkan dalam desikator untuk menghilangkan uap air dan ditimbang
(A). Sampel ditimbang sebanyak 2 gram (B) kemudian dibungkus dengan kertas saring,
ditutup dengan kapas bebas lemak dan dimasukkan ke dalam sokhlet yang telah
dihubungkan dengan labu lemak. Sampel sebelumnya telah dioven dan diketahui
bobotnya. Pelarut heksan dituangkan sampai sampel terendam dan dilakukan refluks
atau ektraksi selama 5-6 jam atau sampai palarut lemak yang turun ke labu lemak
berwarna jernih. Pelarut lemak yang telah digunakan, disuling, dan ditampung. Ekstrak
lemak yang ada dalam labu lemak dikeringkan dalam oven bersuhu 100-105ºC selama
1 jam. Labu lemak didinginkan dalam desikator dan ditimbang (C). Tahap pengeringan
labu lemak diulangi sampai diperoleh bobot yang konstan. Penentuan kadar lemak
dihitung dengan rumus sebagai berikut
C−A x 100%
Lemak Total (%) =
B
hingga terendam dalam Mayonnaise sampai pada garis batas spindel. Kepala
spindel harus berada pada posisi tengah
Rumus : V= (K x fk)
Dimana:
V= viskositas
K= kecepatan
nnnnnnnnnnnnnnn
Analisis kestabilan emulsi
dalam oven dengan suhu 45°C selama 1 jam kemudian memasukkan ke dalam
pendingin bersuhu dibawah 5°C
selama 1 jam dikembalikan lagi ke oven pada suhu 45°C selama 1 jam.
Pengamatan dilakukan terhadap kemungkinan
Data hasil uji hedonik diolah menggunakan Microsoft Excel, produk mayones pati
sagu rendah lemak yang terpilih ditentukan berdasarkan rata-rata tertinggi penilaian
kesukaan panelis terhadap tingkat kesukaan panelis pada parameter penampilan warna,
rasa, aroma, viskositas, atau konsistensi, dan tekstur. Data hasil uji hedonik kemudian
dianalisis secara statistik dengan menggunakan menggunakan Analysis of Variance
(ANOVA) dan uji Tukey (P> 0,05) digunakan untuk menetapkan signifikansi dari
perbedaan sifat fisikokimia, stabilitas warna, stabilitas emulsi dan evaluasi sensorik
sampel mayones. Hasilnya dilakukan dengan menggunakan program SPSS. versi 20.0
Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Rheologi Properti:
m adalah tegangan geser (Pa). μ adalah viskositas jelas (Pa.sec). m adalah laju geser (1 /
detik) Mandi air termostatik disediakan dengan instrumen itu digunakan untuk mengatur
suhu sampel. Parameter rheologi untuk sampel mayones dipelajari pada 25 º C dan
kecepatan rotasi yang berbeda (10-60 rpm).
Analisis mikrobiologi:
Jumlah total yang layak, jumlah ragi dan jamur dan kehadiran salmonella ditentukan
menurut Smith dan Cirigliana (1992).
Warna Pengukuran:
Emulation Stabilitas:
(2009). Berat fraksi endapan ( F 1) diukur, dan stabilitas emulsi ditandai sebagai (%) = ( F 1 /
F 0) × 100.
Pengukuran tekstur:
pengukuran tekstur mayones dilakukan dengan TA.XT2i Tekstur Analyzer (Stable Micro
Systems Ltd, Surrey, Inggris) dengan sel beban 5 kg. Kembali ekstrusi sel dengan 35 mm disc
kompresi diameter digunakan. Sampel hati-hati meraup ke dalam wadah silinder akrilik (50
mm diameter internal dan 75 mm tinggi) dengan kedalaman 55 mm. Satu siklus diterapkan,
pada kecepatan judul bab konstan 1 mm / s, dengan kedalaman sampel dari 40 mm,
kemudian kembali. Dari kurva gaya-waktu yang dihasilkan, nilai-nilai untuk atribut tekstur,
yaitu ketegasan dan kelengketan, diperoleh dengan menggunakan Tekstur Ahli untuk
Window Versi 1 software peralatan. Keteguhan adalah gaya maksimum sebagai sel uji
merambah ke sampel seperti yang dijelaskan oleh Mohamed dan Morris (1987).
Kelengketan adalah wilayah kekuatan negatif yang mewakili pekerjaan yang diperlukan
untuk menarik plunger menekan jauh dari sampel seperti yang didefinisikan oleh Bourne
(1978).
Evaluasi sensorik:
evaluasi sensorik dilakukan pada sampel mayones setelah penyimpanan satu hari pada
suhu kamar. karakteristik sensorik: penampilan, warna, bau, tekstur, rasa, dan penerimaan
secara keseluruhan dievaluasi oleh 10 panel dilatih pada 9-point skala hedonik, 1 = sedikit,
terendah; 9 = paling, tertinggi (Worrasinchai
et al., 2006).
Analisis statistik:
Sebuah analisis satu arah varians (ANOVA) dan uji Tukey (P> 0,05) digunakan untuk
menetapkan signifikansi dari perbedaan sifat
fisikokimia, analisis proksimat dan evaluasi sensorik sampel mayones. Hasilnya dilakukan
dengan menggunakan program SPSS versi 9.0
Characterization_of_Three_Types_of_Hidro(1)
S1-2016-333439-introduction
Pemeriksaan sifat fisik material eksipien dimaksudkan untuk mengetahui karakteristik material
coprocessed dan mendapatkan tablet yang berkualitas baik. Evaluasi sifat fisik material
coprocessed:
a. Bentuk dan topografi material
Bentuk partikel merupakan parameter penting yang dapat memberikan efek signifikan terhadap
massa serbuk. Berdasarkan bentuknya, partikel dapat diklasifikasikan menjadi spherical,
elongated, acicular, angular, dan bentuk-bentuk lainnya (Heng dan Chan, 2005). Telah diketahui
secara umum, bahwa kemampuan alir serbuk meningkat ketika bentuk partikel menjadi lebih
irregular. Bentuk dan topografi partikel dapat diobservasi menggunakan scanning electron
microscopy (SEM). Scanning electron microscopy (SEM) memberikan gambaran dan data yang
terperinci mengenai permukaan granul kering (Schmidt, 2000).
b. Diameter rata-rata ukuran material
Menurut Sulaiman (2007), ukuran dan distribusi ukuran partikel/granul akan mempengaruhi
bobot tablet, variasi bobot tablet (keseragaman tablet), waktu 17
disintegrasi, friabilitas granul, sifat alir, dan kinetika kecepatan pengeringan pada granulasi basah.
Ada beberapa metode untuk mngetahui parameter ini antara lain metode pengendapan,
sentrifugasi, pengayakan, dan mikroskopi. Metode pengayakan lebih terpilih karena kepraktisan
dan mudah pelaksanaan. Ukuran granul dipengaruhi oleh ukuran partikel bahan penolong, metode
granulasi, jumlah dan macam bahan pengikat yang digunakan. Peningkatan ukuran partikel dapat
disebabkan oleh semakin banyaknya bahan pengikat.
c. Sifat alir
Menurut Sulaiman (2007), sifat alir dari material yang akan dikempa sangat penting karena
berhubungan dengan keseragaman pengisisan ruang cetakan (die) yang akan mempengaruhi
keseragaman bobot tablet yang akhirnya akan mempengaruhi keseragaman zat aktif. Uji sifat alir
material coprocessed dilakukan dengan metode langsung dan tidak langsung. Cara langsung
dilakukan dengan menetapkan kecepatan waktu alir. Uji sifat alir secara tidak langsung dilakukan
dengan sudut diam dan cara pengetapan.
1) waktu alir
Kecepatan alir dipengaruhi oleh bentuk, ukuran, porositas, gaya elektrostatik dan gaya gesekan
antar partikel serta kondisi percobaan. Kecepatan alir menunjukkan mudah tidaknya granul
mengalir dalam mesin pencetak tablet. Granul yang mempunyai waktu alir yang baik, pada
pengisian ke ruang cetak akan berlangsung kontinyu sehingga akan menghasilkan massa tablet
yang tetap dan mempunyai variasi bobot yang relatif rendah. Pada umumnya untuk 100 gram
granul atau serbuk dengan waktu alir kurang dari 10 detik maka mempunyai waktu 18
alir yang baik dan mudah untuk dilakukan penabletan. Persyaratan ini benar apabila kita
menggunakan peralatan yang standar, karena besar kecil lubang corong secara langsung akan
mempengaruhi kecepatan alir (Sulaiman, 2007). Pada pengujian sifat alir, menggunakan corong
dengan diameter 10 mm.
2) sudut diam
Sudut diam yaitu sudut maksimum yang terbentuk antara permukaan tumpukan granul dengan
bidang horizontal bila sejumlah serbuk atau granul dituang dalam alat pengukur. Besar kecilnya
sudut diam dipengaruhi oleh bentuk, ukuran dan kelembaban granul atau serbuk. Granul atau
serbuk akan mengalir dengan baik jika mempunyai sudut diam antara 25o-40o (Sulaiman, 2007).
Sudut diam dipengaruhi oleh besar kecilnya gaya tarik dan gaya gesek antar partikel. Jika gaya
tarik dan gaya geseknya kecil, maka sudut diamnya akan kecil dan dalam keadaan yang demikian
campuran serbuk atau granul tersebut akan lebih cepat dan lebih mudah untuk mengalir.
d. Bulk density dan tapped density
1) tapped density
Pengetapan menunjukkan penurunan volume granul atau serbuk akibat ketukan (tapped) dan
getaran (vibrating). Adanya pengetapan menyebabkan volume serbuk berkurang dan terjadi
konsolidasi sehingga bulk density serbuk bertambah sampai mencapai kesetimbangan. Tapped
density didapat dari pembagian antar berat serbuk dengan volume konstan setelah pengetapan.
Pengetapan dilakukan dengan mengamati perubahan volume sebelum pengetapan dan volume
setelah pengetapan (Sulaiman, 2007). Nilai tapped density (ρP) dihitung 19
dengan persamaan 1 yaitu pembagian antara serbuk dengan volume konstan setelah pengetapan.
(ρP) = bobot granulvolume granul setelah konstan (Vinf) .........................................(1)
2) bulk density
Bulk density granul didapat dari pembagian massa granul dengan volume totalnya. Bulk density
mempengaruhi rasio kompresi yang berefek pada ketebalan dan juga berpengaruh pada sifat alir.
Bulk density dari suatu bahan dipengaruhi oleh sejumlah faktor seperti bentuk, ukuran, dan
kohesivitas partikel. Partikel besar akan membentuk ruang dan memiliki bulk density yang lebih
rendah dari partikel berukuran kecil. Hal ini disebabkan, partikel kecil dapat tersusun lebih rapat
dan membentuk ruang yang sempit (Sulaiman, 2007). Bulk density (ρb) granul dihitung dengan
persamaan 2
(ρb) = bobot granulvolume granul (Vo) ......................................................................(2)
e. Kompaktibilitas dan kompresibilitas granul
Uji kompaktibilitas dimaksudkan untuk mengetahui kemampuan granul untuk saling melekat
menjadi massa yang kompak, digunakan mesin single punch dengan berbagai tekanan dari yang
rendah ke yang tinggi dengan mengatur kedalaman punch atas turun ke ruang die.
Kompaktibilitas digambarkan oleh kekerasan tablet yang dihasilkan. Uji kompresibilitas
dimaksudkan untuk 20
mengetahui kemampatan campuran granul selama dikempa. Kompresibilitas digambarkan oleh
ketebalan tablet.
f. Daya serap air
Daya serap air tablet sangat tergantung pada kemampuan daya serap air granul/massa penyusun
tablet. Faktor yang mempengaruhi masuknya air adalah porositas tablet, hal ini tergantung oleh
kompresi dan kemampuan menyerap air dalam material yang dipakai. Air dapat berpenetrasi ke
dalam pori-pori tablet karena adanya aksi kapiler bahan penghancur. Prediksi daya hancur atau
daya serap air dari tablet dapat diperkirakan dengan mengukur atau mengamati daya serap massa
penyusun tablet tersebut (Sulaiman, 2007). Rumus untuk menghitung kecepatan alir ditunjukkan
pada persamaan 3.
Kecepatan penyerapan air = 𝐛𝐞𝐫𝐤𝐮𝐫𝐚𝐧𝐠𝐧𝐲𝐚 𝐚𝐢𝐫 𝐩𝐚𝐝𝐚 𝐚𝐦𝐩𝐮𝐥𝐥𝐚𝐦𝐚 𝐩𝐞𝐧𝐲𝐞𝐫𝐚𝐩𝐚𝐧..............................(3)
g. Kadar air
Salah satu parameter yang memberikan efek signifikan pada kebanyakan formula tablet adalah
kandungan air yang ada selama proses produksi dan yang tertinggal sebagai residu dalam produk.
Kadar air dapat mempengaruhi tingkat kekerasan tablet dan bisa beraksi sebagai lubrikan internal.
Kadar air dapat dinyatakan berdasarkan berat basah atau persen LOD dan berat kering atau persen
MC (Sulaiman, 2007). Kadar air yang terlalu kecil akan menyebabkan tablet yang dihasilkan
rapuh dibandingkan material yang mempunyai kadar air 2-4%. Material yang dikempa harus
memiliki kandungan lembab atau kadar air dalam batas-batas 21
tertentu. Hal ini penting karena berhubungan dengan sifat alir, proses pengempaan,
kompaktibilitas dan stabilitas (Sulaiman, 2007)
h. Kerapuhan material
Kerapuhan material diperiksa untuk mengetahui gambaran stabilitas fisis material yang nantinya
digunakan sebagai eksipien. Kerapuhan material penting untuk diamati karena akan
berpengaruh pada ukuran dan distribusi ukuran material, yang nantinya akan berpengaruh pada
kompresibilitas, sifat alir, dan variasi berat tablet (Sulaiman, 2007).
Wwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwww
Indeks penyerapan air dan indeks kelarutan air sampel ditentukan oleh prosedur yang dijelaskan
oleh Anderson et al. [18] Sampel (2,5 g) adalah
tersuspensi dalam air suling pada suhu kamar selama 30 menit dengan diaduk perlahan-lahan, dan
kemudian
disentrifugasi pada 3000 rpm selama 15 menit. WSI, berat padatan terlarut kering dalam
supernatan, adalah
dinyatakan sebagai persentase dari berat asli sampel. Pada WAI, bobot gel didapat setelahnya
penghapusan supernatan, dinyatakan sebagai berat gel yang diperoleh per gram sampel.
modifikasi. Sampel (0,5 g) didispersikan dalam 15 mL air suling. Suspensi dipanaskan hingga
95◦C dalam bak air dengan pencampuran berkala selama 30 menit. Sampel pasta yang dimasak
adalah
disentrifugasi pada 2200 rpm selama 15 menit. Supernatan diambil dan ditempatkan di kaleng
aluminium pra-ditimbang
sebelum pengeringan pada suhu 105◦C untuk mendapatkan berat konstan. Setelah supernatan
dihilangkan, sampel sedimen yang bengkak ditimbang.