Você está na página 1de 8

50

OPEN ACCESS

E-ISSN : 2549-6581
Journal of Issues in
Midwifery
Artikel Hasil Penelitian
Diterima : 18 Mei 2017
Direview : 25 Mei 2017
Dimuat : Agustus – November 2017

PENGARUH PENGGUNAAN MAGNESIUM SULFATE (MgSO4)


SAAT ANTENATAL SEBAGAI NEUROPROTEKTOR BAYI
PREMATUR TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR
USIA 2-3 TAHUN
1 2 1
Yuseva Sariati , Mukhamad Nooryanto , Putri Diah Ayu Anggraini
1
Program Studi S1 Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas, Malang, Jawa Timur, Indonesia
2
Divisi Fetomaternal Obstetri dan Ginekologi, RS dr. Saiful Anwar, Malang, Jawa Timur, Indonesia

Email*: yusevasariati@yahoo.co.id
HP 081320512316

Abstract
Indonesia is the country with the fifth highest figure in the world of prematurity. The
incidence of severe preeclampsia in Indonesia as much as 31.04%.Indonesia still use
magnesium sulfate as an anti-seizure medications and recurrent seizures. Some developed
countries in the world have been using magnesium sulfate as a neuroprotective fetus during
antenatal for baby with a risk of premature birth. Premature babies have an increased risk of
morbidity short term and long term. Nearly 50% of premature babies have neurological
problems such as motor disorders. This study aimed to determine the effect of a history of
the use of magnesium sulfate in the mother during antenatal against gross motor
development in children aged 2-3 years. Analytic observational research with cross-sectional
approach. Samples were selected by using purposive sampling with 30 respondents.
Collecting data on the data preterm infants with a history of giving antenatal magnesium
sulfate obtained through medical record RSIA Puri Bunda Malang and gross motor
development is obtained by means of door-to-door using a checklist denver II. Analysis of
the results of studies using the Fisher Exact Test correlation test. The research data is
obtained as much as 43.3% of respondents with a history of antenatal magnesium sulphate
diagnosed normal gross motor development, 6.7% suspect and no diagnosed untestable.
While the respondents without a history of antenatal magnesium sulphate showed 16.7% of
children diagnosed normal gross motor development and 33.3% suspect and no
respondents who were diagnosed untestable. The results showed that there was a
significant effect (p value = 0.008), so that it can be concluded that a history of antenatal
magnesium sulfate use in premature babies have a better effect than the group that did not
have a history of use of antenatal magnesiumsulfate.

Keywords: magnesium sulfate, neuroprotective, gross motor development


Journal of Issues in Midwifery, Agustus – November 2017, Vol. 1 No. 2, 50-57

Abstrak
Indonesia merupakan negara dengan angka prematuritas tertinggi kelima di dunia.
Angka kejadian preeklampsia berat di Indonesia sebanyak 31,04%. Indonesia masih
menggunakan magnesium sulfat sebagai obat anti kejang dan kejang berulang.Beberapa
negara maju di dunia telah menggunakan magnesium sulfat sebagai neuroprotektor janin
saat antenatal bagi bayi dengan resiko lahir prematur.Bayi prematur memiliki resiko
morbiditas jangka pendek dan jangka panjang.Sebanyak hampir 50% bayi lahir prematur
memiliki masalah neurologis diantaranya seperti gangguan motorik. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui pengaruh riwayat penggunaan magnesium sulfat pada ibu saat antenatal
terhadap perkembangan motorik kasar pada anak usia 2 – 3 tahun. Penelitian observasional
analitik dengan pendekatan cross-sectional.Sampel dipilih dengan menggunakan metode
purposive sampling dengan jumlah 30 responden. Pengumpulan data mengenai data bayi
prematur dengan riwayat pemberian magnesium sulfat saat antenatal didapat melalui rekam
medis RSIA Puri Bunda dan perkembangan motorik kasar didapatkan dengan caradoor-to-
door menggunakan checklist denver II. Analisis hasil penelitian menggunakan uji korelasi
Fisher Exact Test. Data penelitian didapatkan hasil sebanyak 43,3% responden dengan
riwayat penggunaan magnesium sulfat saat antenatal didiagnosis perkembangan motorik
kasar normal, 6,7% suspect dan tidak ada yang didiagnosis untestable. Sedangkan pada
responden tanpa riwayat penggunaan magnesium sulfat saat antenatal didapatkan hasil
16,7% anak didiagnosis perkembangan motorik kasar normal dan 33,3% suspect serta tidak
ada responden yang didiagnosis untestable. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat
pengaruh signifikan (p value = 0,008), sehingga dapat disimpulkan bahwa riwayat
pengunaan magnesium sulfat saat antenatal pada bayi prematur memiliki pengaruh yang
lebih baik daripada kelompok yang tidak memiliki riwayat penggunaan magnesium sulfate
saatantenatal.
Kata Kunci: magnesium sulfat, neuroprotektor, perkembangan motorik kasar

Korespondensi: Yuseva Sariati. Surel: yusevasariati@yahoo.co.id


PENDAHULUAN 15,5% dari seluruh kelahiran di Indonesia.21
Angka kematian ibu di Indonesia Kelahiran prematur memiliki komplikasi
yang berkaitan dengan kehamilan, jangka pendek dan jangka panjang.6
persalinan, dan nifas sebesar 359 per Masalah neurologis yang dapat terjadi
100.000 kelahiran hidup. Angka ini diantaranya gangguan gangguan
masih cukup tinggi jika dibandingkan
perkembangan neurologi termasuk
dengan negara–negara tetangga di 24
kawasan ASEAN. Pada tahun 2014 gangguan kognitif dan motorik. Hampir 50
penyebab kematian ibu tertinggi di % ditemukan kecacatan neurologis pada
Jawa Timur adalah preeklampsia/ bayi prematur.25 Telah disebutkan dalam
eklampsia dengan persentase beberapa artikel penelitian bahwa angka
kejadian yaitu sebanyak 31,04% kejadian cerebral palsy tercatat sekitar 2-
dilanjutkan dengan perdarahan 2,5% per 1000 kelahiranprematur.23
25,57%, infeksi 6,17%, penyakit Di Indonesia penggunaan magnesium
jantung 12,35% dan lain- sulfate digunakan sebagai obat anti kejang
lain24,87%.10 dan obat preventif yang digunakan
Tingginya angka preeklampsia/ mencegah terjadinya kejang berulang pada
eklampsia di Indonesia seiring dengan kasus preeklampsia berat dan eklampsia.
tingginya angka kejadian prematuritas. Beberapa negara moderen di dunia,
Indonesia menduduki peringkat ke penggunaan magnesium sulfate pada saat
lima dengan angka prematuritas antenatal telah digunakan sebagai
tertinggi di dunia per tahunnya. Angka neuroprotektor terutama pada persalinan
kejadian prematur sekitar 675.700 dengan resikoprematur.
kelahiran. Angka ini mewakili sekitar Penelitian sebelumnya mendapatkan
Journal of Issues in Midwifery, Agustus – November 2017, Vol. 1 No. 2, 50-57

hasil bahwa penggunaan magnesium sebanyak 30 dengan pembagian 15


sulfate dapat menurunkan resiko responden bayi prematur dengan
terjadinya cerebral palsy pada riwayat terapi magnesium sulfate saat
neonatal dan melindungi fungsi antenatal pada ibu dan 15 responden
motorik kasar terutama pada bayi bayi prematur tanpa riwayat terapi
dengan resiko lahir premature, serta magnesium sulfate saat antenatal
dapat memperbaiki keluaran neonatal pada ibu. Pengambilan data mengenai
dan penggunaannyapun tidak riwayat penggunaan magnesium
menunjukkan adanya suatu efek yang sulfate saat antenatal didapatkan dari
patut diwaspadai.9 Cerebral Palsy rekam medis RSIA Puri Bunda
merupakan ketidakmampuan seorang Malang. Penggunaan magnesium
anak untuk mengontrol otot besarnya sulfate diberikan secara intravena
dalam melaksanakan tugas dengan minimal terminasi kehamilan
perkembangan, biasanya dapat terlihat secara sectio caesaria dilakukan
pada usia kurang dari tiga tahun1. setelah lebih dari 4 jam setelah
Penggunaan magnesium sulfate pemberian awal magnesium sulfate.
saat antenatal tersebut bertujuan Pengambilan data ibu dengan riwayat
sebagai upaya preventif terjadinya pemberian magnesium sulfate saat
cedera otak yang pada studi sebelumnya antenatal tersebut secara retrosepktif.
dapat menimbulkan ketidakmampuan Pengambilan data perkembangan
seorang anak dalam mengontrol motorik kasar anak dilakukan dengan
kemampuan ototnya terutama pada caradoor-to-door sesuai dengan
kemampuan dalam menjalankan tugas alamat di rekam medis dan
perkembangan motorik kasar secara pengukurannya dilakukan
mandiri pada usia 2 tahun.8 menggunakan checklist denver II
Berdasarkan studi pendahuluan, yang sesuai usia anak. Perkembangan anak
didapatkan peneliti, rumah sakit ibu dan dikategorikan menjadi 3 yaitu normal
anak Puri Bunda Malang memiliki kasus apabila tidak ada keterlambatan atau ≤
bayi prematur terus bertambah dari 1 kewaspadaan, suspect apabila
tahun ke tahun. Sejak tahun 2014 hingga terdapat ≥ 2 kewaspadaan dan atau ≥
2016 yaitu terdapat 29 kasus di tahun 1 keterlambatan dan untestable
apabila terdapat ≥ 2 keterlambatan.
2014, 46 kasus di tahun 2015 dan 51
kasus di tahun 2016. Apabila Data pengaruh penggunaan
dikalkulasikan terdapat sebanyak 126 magnesium sulfate saat antenatal
kasus pada 3 tahun terakhir. terhadap perkembangan motorik kasar
METODE PENELITIAN anak akan di analisis menggunakan
Fisher Exact Test program komputer
Penelitian ini menggunakan SPSS versi 16.0. Hasil penelitian
desain observasional analitik dikatakan memiliki hubungan
dengan pendekatan cross signifikan apabila memiliki p value <
sectional. Penelitian dilakukan 0,05.
pada 23 Januari hingga 1 Maret
2017 di Malang HASIL PENELITIAN
Raya.Pengambilan sampel Pada penelitian ini dilakukan uji
dengan menggunakan purposive univariat dan bivariat. Uji univariat
sampling berdasarkan kriteria dilakukan untuk mengetahui
inklusi dan eksklusi. Jumlah karakteristik responden meliputi usia
sampel ditentukan dengan ibu, pendidikan ibu, paritas ibu,
rumus dari Sopiyudin Dahlan perkembangan motorik anak, dan
yang didasari dari korelasi penggunaan magnesium sulfate saat
penelitian sebelumnya dan antenatal. Sedangkan uji bivariat
didapatkan sampel minimal dilakukan terhadap penggunaan
Journal of Issues in Midwifery, Agustus – November 2017, Vol. 1 No. 2, 50-57

magnesium sulfate saat


antenatal terhadap
perkembangan motorik kasar
anak usia 2-3 tahun.

Tabel 1. Karakteristik Responden Tabel 2 menunjukan hasil tabulasi silang


antara penggunaan magnesium sulfate saat
antenatal sebagai neuroprotektor bayi
prematur terhadap perkembangan motorik
kasar anak usia 2 – 3 tahun dengan program
komputer SPSS versi 16.0 didapatkan p
value 0,008 (< 0,05) dimana hasil dikatakan
signifikan memiliki pengaruh antara
penggunaan magnesium sulfate saat
antenatal sebagai neuroprotektor bayi
prematur terhadap perkembangan motorik
kasar anak usia 2 – 3 tahun. Diagnosa
motorik kasar untuk bayi lahir prematur
dengan riwayat penggunaan magnesium
sulfat saat antenatal pada kelompok
penggunaan magnesium sulfat menjadi
semakin baik dibanding dengan kelompok
yang tidak menggunakan magnesiumsulfate.

PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan
bahwa usia > 35 tahun merupakan usia
paling banyak (61,1%) dalam penggunaan
magnesium sulfate dengan diagnosa motorik
kasar anak normal. Usia merupakan faktor
penting penentu suatu kehamilan dan
persalinan serta kehidupan selanjutnya. Usia
Tabel 1 Menunjukkan karakteristik tidak hanya menggambarkan kematangan
responden yang terdiri dari usia ibu, secara fisik tetapi menggambarkan pula
pendidikan ibu, paritas ibu, penggunaan kematangan mental emosional seseorang.
magnesium sulfate saat antenatal dan Ibu merupakan salah satu faktor yang
perkembangan motorik kasar anak. memiliki peran penting dalam perkembangan
Pengaruh penggunaan magnesium motorik kasar seorang anak.4
sulfate saat antenatal pada bayi Berdasarkan penelitian
prematur sebagai neuroprotektor sebelumnya, ibu dengan usia > 35 tahun
dengan perkembangan motorik kasar disebutkan lebih memiliki pengalaman dalam
anak usia 2 – 3 tahun diketahui dengan kehamilan, persalinan, dan pola asuh.19
korelasi Fisher Exact Test dengan Didudukung oleh teori yang dikemukakan,
program komputer SPSS versi16.0. bahwa perilaku seorang ibu dalam
pengembangan dan perkembangan diri
Tabel 2. Pengaruh penggunaan seorang anak dapat dipengaruhi oleh
magnesium sulfate saat antenatal beberapa faktor seperti kesadaran,
sebagai neuroprotektor bayi prematur pengalaman, dan lingkungan. 16
terhadap perkembangan motorik kasar Hasil penelitian menunjukkan bahwa
anak usia 2 – 3 tahun karakteristik pendidikan ibu dengan
penggunaan magnesium sulfate saat
Journal of Issues in Midwifery, Agustus – November 2017, Vol. 1 No. 2, 50-57

antenatal terbanyak adalah pada ibu seorang anak. Wanita multipara akan
dengan pendidikan SMA/SMK yaitu mencari pengetahuan yang lebih untuk
sebanyak 61,1%. Pendidikan menghindari risiko yang akan terjadi pada
seseorang menjadi salah satu faktor
kehamilan berikutnya berdasarkan
yang dapat menentukan pola berfikir
dalam menghadapi suatu keadaan pengalaman dari proses hamil, bersalin dan
selama hidup. Pendidikan dijadikan stimulasi tumbuh kembang anak
sebagai salah satu faktor predisposisi berikutnya.7 Sehingga keinginan untuk
suatu masalah obstetri dan ginekologi memberikan yang terbaik disaat hamil dan
seperti pada kasus preeklampsia melahirkan pada kesempatan berikutnya
berat.22 Perilaku seseorang akan lebih besar. Terlebih ketika seorang ibu
ditentukan oleh pengetahuan, sikap,
dengan riwayat penggunaan magnesium
kepercayaan, sikap, keyakinan, nilai
dan dalam hal ini pendidikan masuk sulfate, maka adanya keinginan untuk
dalam faktor yang berhubungan memberikan pengasuhan terbaik menjadi
dengan pemberian stimulasi dan lebih besar.Sebab, perilaku seseorangpun
kebutuhan sehingga membentuk suatu dipengaruhi oleh pengalaman.sesuai teori
perkembangan yang baik bagi anak.2 yang dikemukakan Notoatmodjo (2003),
Berdasarkan penelitian Nur dan bahwa perilaku dapat dipengaruhi oleh
Muhsisnin tahun 2013 bahwa tingkat beberapa faktor seperti kesadaran,
pendidikan ibu memiliki korelasi
pengalaman, dan lingkungan. Berdasarkan
terhadap perkembangan motorik kasar
seorang anak. Pendidikan ibu penelitian yang dilakukan Aniqoturrohmah,
merupakan modal utama dalam dkk (2012) bahwa paritas memiliki korelasi
menunjang ekonomi keluarga juga terhadap keinginan seorang ibu untuk
berperan dalam penyusunan makan memberikan stimulasi perkembangan
keluarga, serta pengasuhan dan terhadap anaknya.Ibu dengan paritas lebih
perawatan anak. Bagi keluarga tinggi memiliki respon lebih terhadap tumbuh
dengan tingkat pendidikan yang tinggi
kembang anak yang didasarkan pada
akan lebih mudah menerima informasi
kesehatan khususnya bidang gizi, pengalaman sebelumnya.
sehingga dapat menambah Hasil penelitian pengaruh penggunaan
pengetahuannya dan mampu magnesium sulfate saat antenatal sebagai
menerapkan dalam kehidupan sehari- neuroprotektor bayi prematur terhadap
hari.3 Begitu pula yang dijelaskan oleh perkembangan motorik kasar didapatkan
(Rulina, 2004), semakin tinggi hasil p value = 0,008 (<0,05) yang
pendidikan wanita maka akan lebih menggambarkan korelasi signifikan. Hasil
terbuka terhadap ide–ide baru dan tersebut didapatkan bahwa sebanyak 43,3%
perubahan termasuk dalam hal perkembangan motorik kasar anak normal
kesehatan ibu dan anak sehingga pada responden dengan riwayat
dapat mempengaruhi perkembangan penggunaan magnesium sulfate saat
motorik kasaranak. antenatal dan sebanyak 6,7%
Selain usia dan pendidikan ibu, perkembangan motorik kasar anak suspect
pada responden dengan riwayat
peneliti melihat karakteristik ibu
penggunaan magnesium sulfate saat
berdasarkan paritas ibu. Paritas ibu antenatal dan tidak ada responden yang
terbanyak riwayat penggunaan terdiagnosis untestable. Pada responden
magnesium sulfate adalah pada ibu tanpa riwayat penggunaan magnesium
multipara sebanyak 57,1%. Ibu dengan sulfate saat antenatal didapatkan hasil
status paritas multipara cenderung 16,7% perkembangan motorik kasar anak
memiliki pengalaman dalam mengasuh normal dan 33,3% suspect serta tidak ada
responden dengan disgnosis untestable.
Journal of Issues in Midwifery, Agustus – November 2017, Vol. 1 No. 2, 50-57

Terdapat penelitian pada hewan coba otak (eksito-toksisitas) dan terbukti bahwa
yang menyebutkan bahwa administrasi kelompok sel otak yang mengalami iskemia,
serum magnesium sulfate setelah 4 kadar glutamatnya tinggi. Pemberian obat-
jam pemberian terhitung dari regimen obat antagonis glutamat (yang dapat
awal diberikan dapat meningkat menghambat aktivitas reseptor glutamat)
sebanyak 25% pada otak depan dapat mengurangi jumlah kerusakan neuron
janin.12 Penelitian pada hewan coba akibat hipoksia.18 Magnesium sulfate
juga menunjukkan bahwa penggunaan berperan sebagai antagonis glutamat
magnesium sulfate ini memiliki dengan cara mencegah influks kalsium yang
mekanisme aksi yang berfungsi menyebabkan kematian sel
sebagai neuroprotektif.13 Mekanisme sehingga
aksi magnesium sulfate sebagai agen menyebabkan terhindarnya kerusakan/defek
neuroprotektor terjadi dalam proses neurologis yang dapat mempengaruhi
intraseluler yang meliputi vasodilatasi perkembangan seseorang.20 Penelitian ini
serebral.11 Lesi sistem saraf dapat sejalan dengan penelitian metaanalisis
menyebabkan defek permanen pada sebelumnya yang dilakukan oleh Agustin
sistem neurologis.14,20 Mekanisme Conde-Agudelo dan Roberto tahun 2009
aksi magnesium sulfate sebagai menyebutkan bahwa penggunaan
neuroprotektor digambarkan dengan magnesium sulfate saat antenatal sebagai
meningkatnya kadar marker neuroprotektor bayi dengan riwayat prematur
neuroproteksi yang dihasilkan otak dapat berpengaruh baik sebab dapat
setelah pemberian yaitu Brain Derived menurunkan disfungsi motorik kasar pada
masa anak-anak. Pengaruh menurunkan
Neurotrophic Factor (BDNF).5 angka disfungsi motorik kasar yang
Magnesium sulfate dipercaya dapat didefinisikan sebagai ketidakmampuan
meningkatkan terbentuknya agen seorang melakukan tugas
neuroproteksi ini sehingga memiliki perkembangannya tanpa bantuan.Tetapi
efek mencegah terjadinya apoptosis apabila dilihat kembali, perkembangan
abnormal dan mencegah proses motorik kasar seorang anak tidak hanya
inflamasi di otak karena adanya dipengaruhi oleh faktor internal tetapi juga
proses hipoksia iskemik. Produksi faktor-faktor lain seperti faktor ibu berupa
brain-derived neurothropic factor pendidikan, usia, paritas dan faktor-
(BDNF) juga dipercaya memiliki faktorlain.
kemampuan dalam memblok N-
Methyl-D-Aspartat (NMDA). Proses SIMPULAN
blokade ini menyebabkan suatu 1. Riwayat penggunaan magnesium sulfat
tindakan preventif untuk terjadinya saat antenatal adalah usia resiko tinggi
ikatan glutamat yang mana nantinya yaitu > 35 tahun pendidikan terakhir
dikhawatirkan akan menyebabkan SMA/SMK dan pada ibu dengan status
proses hipoksia-iskemi. Apabila ikatan paritasmultipara.
tersebut terjadi, maka terciptalah agen 2. Riwayat penggunaan magnesium sulfate
sitotoksik, seperti interleukin 1-β (IL- saat antenatal berpengaruh terhadap
1β), interleukin 6 (IL-6), interleukin 8 diagnosa motorik kasar anak usia 2-3 tahun
(IL-8), dan tumor nekrosis factor-α pada ibu dengan karakterisik usia > 35
(TNF-α).5 N-Methyl-D-Aspartat tahun (p value = 0,004), ibu dengan
(NMDA) merupakan reseptor glutamat pendidikan terakhir SMA/SMK (p value =
dan ion channel protein yang terdapat 0.043) dan ibu dengan status paritas
didalam otak manusia berfungsi multipara (p value =0.015)
sebagai neurotransmitter atau 3. Terdapat pengaruh signifikan dengan nilai
penyalur impuls saraf otak. Kelebihan p value = 0,008, sehingga dapat
glutamat dan senyawa-senyawa disimpulkan bahwa riwayat pengunaan
sejenisnya dapat mematikan neuron magnesium sulfat saat antenatal pada bayi
Journal of Issues in Midwifery, Agustus – November 2017, Vol. 1 No. 2, 50-57

prematur memiliki pengaruh yang Usia Kehamilan Studi Kasus Di Rsup Dr.
lebih baik daripada kelompok yang Kariadi Semarang Tahun 2013. Laporan
tidak memiliki riwayat penggunaan Hasil Penelitian Karya Tulis Ilmiah FKUndip
magnesium sulfate saatantenatal. [8] Conde-Agudelo and Romero. 2009.
Antenatal magnesium sulfate for the
DAFTAR PUSTAKA prevention of cerebral palsy in preterm
[1] ACOG. 2016. Preterm (Premature) infants less than 34 weeks' gestation: a
Labor and Birth: Resources systematic review and metaanalysis.
Overview. The American Congress Perinatology Research Branch : Am J
Of Obstetricians and Gynecologist Obstet Gynecol
America [9] Crowther, Caroline, Janet E.Hiller, Lex W.
[2] Anik, Munawaroh, Christin Hiyana Doyle, Ross R. Haslam.2003. Effect Of
T.D, Tuti Sukini. 2015. Hubungan Magnesium Sulfate Given For
Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Neuroprotection Before Preterm Birth : A
Perkembangan Bayi Dengan Randomized Controlled Trial. JAMA
Pemberian Stimulasi Perkembangan [10] Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur.
Bayi Usia 6 – 9 Bulan Di Wilayah 2014. Profil Kesehatan Provinsi Jawa
Kerja Puskesmas Dharmarini Timur 2014. Diakses
Kabupaten Temanggung Tahun http://dinkes.jatimprov.go.id [2 Desember
2014. Jurnal Kebidanan Vol 4 Nomer 2016].
8. Civitas Akademika Prodi [11] Gathwala. 2001. Neuronal Protection With
Kebidanan Magelang Poltekkes Magnesium. Indian J Pediatric68;417-9
KemenkesSemarang [12] Lu, J, F and Nightingale, C. H. 2000.
[3] Arif, Wahyu Himawan. 2006. Magnesium Sulfate In Eclampsia and Pre
Hubungan Antara Karakteristik Ibu Eclampsia :Pharmakokinetic Principles.
Dengan Status Gizi Balita Di ClinPharmacokinetic
Kelurahan Sekaran Kecamatan [13] Magee, Laura, Diane Sawchuck, Anne
Gunungpati Semarang. Skripsi. Synnes, Peter von Dadelszen. 2011.
Universitas NegeriSemarang. Magnesium Sulphate for Fetal
[4] Ayu, Thabita Agustus Werdiningsih Neuroprotection. SOGC Clinical Practice
dan Kili Astarani. 2012. Peran Ibu Guideline
Dalam Pemenuhan Kebutuhan Dasar [14] Moster D, Lie RT, Markestad T. 2008.
Anak Terhadap Perkembangan Anak Long--- term medical and social
Usia Prasekolah. Jurnal Stikes Vol consequences of preterm birth. N Engl
5Nomer 1Stikes RS BaptisKediri JMed.;359:262–73
[5] Bachnas , Muhammad Adrianes, [15] Nur, Hasanah dan Muhsinin Nisa Ansori.
Johanes Cornelius Mose, Jusuf 2013. Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu
Sulaeman Effendi, Wiku Andonotopo. Dengan Perkembangan Motorik Kasar
2014. Influence of antenatal Anak Usia ( 3 - 5 Th ). Jurnal Midpro Ed 2.
magnesium sulfate application on Universitas Islam Lamongan
cord blood levels of brain-derived [16] Notoatmodjo, S. 2003. Ilmu Kesehatan
neurotrophic factor in premature Masyarakat. Jakarta: RinekaCipta
infants.J PerinatMed. [17] Rulina, S. 2004. Manajemen Laktasi.
[6] Behrman, R. E., Kliegman, R., dan Jakarta: Perinasia
Arvin, A. M., [18] Satyanegara. 2010. Ilmu Bedah Saraf
2013.NelsonIlmuKesehatanAnakEdis EdisiIV.
i15Vol 1 Translated from English by Behrman, R. E., Kliegman, R., dan Arvin,
A. Samik Wahab. Jakarta:EGC. A. M.,
[7] Cahya, Suspimantari. 2014. Faktor 2013.NelsonIlmuKesehatanAnakEdisi15Vol
Risiko Prematuritas Yang [19] Translated from English by A. Samik
Berpengaruh Terhadap Luaran Wahab. Jakarta:EGC.
Maternal Dan Perinatal Berdasarkan [20] Cahya, Suspimantari. 2014. Faktor Risiko
Journal of Issues in Midwifery, Agustus – November 2017, Vol. 1 No. 2, 50-57

Prematuritas Yang Berpengaruh [31] Satyanegara. 2010. Ilmu Bedah Saraf


Terhadap Luaran Maternal Dan EdisiIV.Jakarta : PT Gramedia Pustaka
Perinatal Berdasarkan Usia Utama
Kehamilan Studi Kasus Di Rsup Dr. [31] Sulistiyawati , dan M. Ros Mistyca H.
Kariadi Semarang Tahun 2013. Pere. 2016. Pengetahuan Berhubungan
Laporan Hasil Penelitian Karya Tulis dengan Sikap Ibu dalam Kemampuan
Ilmiah FKUndip Menstimulasi Pertumbuhan dan
[21] Conde-Agudelo and Romero. 2009. Perkembangan Anak Balita dengan Gizi
Antenatal magnesium sulfate for the Kurang. Jurnal Ners and
prevention of cerebral palsy in MidwiferyIndonesia.
preterm infants less than 34 weeks' [32] Walker, Susan. 2010. Magnesium
gestation: a systematic review and Sulphate in Women at risk of preterm
metaanalysis. Perinatology Research birth for neuroprotection of the fetus.
Branch : Am J Obstet Gynecol FRANZCOGCMFM
[22] Crowther, Caroline, Janet E.Hiller, [33] WHO. 2013. Children: reducing mortality.
Lex W. Doyle, Ross R. Haslam.2003. Diakses darihttp://www.who. int/
Effect Of Magnesium Sulfate Given mediacentre/factsheets/fs178/en/ [1
For Neuroprotection Before Preterm Desember 2016].
Birth : A Randomized Controlled [34] Winkjosastro H. 2010. Ilmu Kebidanan.
Trial. JAMA Jakarta : Yayasan Bina Pustaka
[23] Dinas Kesehatan Provinsi Jawa SarwonoPrawiroharjo
Timur. 2014. Profil Kesehatan [35] Wu, Yvonne W., Steven M. Day, David J.
Provinsi Jawa Timur 2014. Diakses Strauss, and Robert M. Shavelle.
http://dinkes.jatimprov.go.id [2 Prognosis for Ambulation in Cerebral
Desember 2016]. Palsy: A Population-Based Study.
[24] Gathwala. 2001. Neuronal Protection Departments of Neurology and Pediatrics,
With Magnesium. Indian J University of California, San Francisco,
Pediatric68;417-9 California.
[25] Lu, J, F and Nightingale, C. H. 2000. [36] Volpe, Josep. 2009. Brain injury in
Magnesium Sulfate In Eclampsia and premature infants: a complex amalgam
Pre Eclampsia : Pharmakokinetic of destructive and developmental
Principles. ClinPharmacokinetic disturbances. Department of Neurology,
[26] Magee, Laura, Diane Sawchuck, Children’s Hospital and Harvard Medical
Anne Synnes, Peter von Dadelszen. School, Boston, MA,USA.
2011. Magnesium Sulphate for Fetal [37] Zhang J, Zeisler J, Hatch MC, Berkowitz
Neuroprotection. SOGC Clinical G. 1997. Epidemiology of
Practice Guideline Pregnancy-Induced Hypertension.
[27] Moster D, Lie RT, Markestad T. Epidemiologic Reviews ;19:218.
2008. Long--- term medical and
social consequences of preterm birth.
N Engl JMed.;359:262–73.
[28] Nur, Hasanah dan Muhsinin Nisa
Ansori. 2013. Hubungan Tingkat
Pengetahuan Ibu Dengan
Perkembangan Motorik Kasar Anak
Usia ( 3 - 5 Th ). Jurnal Midpro Ed
2. Universitas Islam Lamongan.
[29] Notoatmodjo, S. 2003. Ilmu
Kesehatan Masyarakat. Jakarta:
RinekaCipta
[30] Rulina, S. 2004. Manajemen
Laktasi. Jakarta: Perinasia

Você também pode gostar