Você está na página 1de 29

Nama : Ayuning Tias

NPM : 16.3522.159
Kelas : A2, Semester VI
Prodi : Adminitrasi Negara
Mata Kuliah : Ekologi Administrasi Negara

1. Amandemen Pertama
Sidang Umum MPR 1999, tanggal 14-21 Oktober 1999
 Pasal 5 ayat (1)
Sebelum Sesudah
Presiden memegang kekuasaan membentuk Presiden berhak mengajukan rancangan undang-
undang-undang dengan persetujuan Dewan undang kepada Dewan Perwakilan Rakyat
Perwakilan rakyat.
Alasan :untuk meneguhkan kedudukan dan peranan DPR sebagai lembaga legislatif yang memegang
kekuasaan legislatif

Tanggapan : Menurut saya perubahan ini baik karena, pengubahan ini adalah RUU yang sebelum
dijadikan UU bisa dilakukan wacana terlebih dahulu, apakah sesuai dengan kondisi yang ada di
masyarakat.

 Pasal 7
Sebelum Sesudah
Presiden dan Wakil Presiden memegang Presiden dan Wakil Presiden memegang jabatan
jabatannya selama masa lima tahun, dan selama lima tahun, dan sesudahnya dapat dipilih
sesudahnya dapat dipilih kembali kembali dalam jabatan yang sama, hanya untuk
satu kali masa jabatan.
Alasan : Penjelasan masa jabatan presiden dan wakil presiden serta sesudahnya dapat dipilih kembali
dalam jabatan yang sama, hanya untuk satu kali masa jabatan. Untuk mencegah adanya masa rezim
seperti orde lama dan orde baru.
Tanggapan : Menurut saya memang diperlukan adanya batasan masa jabatan Presiden sehinnga hal
ini diharapkan bisa menghilangkan kepemerintahan abadi.

 Pasal 9
Sebelum Sesudah
Sebelum memangku jabatannya, Presiden dan (1)Sebelum memangku jabatannya, Presiden dan
Wakil Presiden bersumpah menurut agama, Wakil Presiden bersumpah menurut agama, atau
atau berjanji dengan sungguh-sungguh di berjanji dengan sungguh-sungguh di hadapan
hadapan Majelis Permusyawaratan Rakyat atau Majelis Permusyawaratan Rakyat atau Dewan
Dewan Perwakilan Rakyat sebagai berikut: Perwakilan Rakyat sebagai berikut:
Sumpah Presiden (Wakil Presiden):
Sumpah Presiden (Wakil Presiden):
"Demi Allah, saya bersumpah akan memenuhi "Demi Allah, saya bersumpah akan memenuhi
kewajiban Presiden Republik Indonesia (Wakil kewajiban Presiden Republik Indonesia (Wakil
Presiden Republik Indonesia) dengan sebaik- Presiden Republik Indonesia) dengan sebaik-
baiknya dan seadil-adilnya, memegang teguh baiknya dan seadil-adilnya, memegang teguh
Undang-Undang Dasar dan menjalankan segala Undang-Undang Dasar dan menjalankan segala
undang-undang dan peraturannya dengan undang-undang dan peraturannya dengan selurus-
selurus-lurusnya serta berbakti kepada Nusa lurusnya serta berbakti kepada Nusa dan Bangsa."
dan Bangsa." Janji Presiden (Wakil Presiden):
Janji Presiden (Wakil Presiden): "Saya berjanji dengan sungguh-sungguh akan
"Saya berjanji dengan sungguh-sungguh akan memenuhi kewajiban Presiden Republik
memenuhi kewajiban Presiden Republik Indonesia (Wakil Presiden Republik Indonesia)
Indonesia (Wakil Presiden Republik Indonesia) dengan sebaik-baiknya dan seadil-adilnya,
dengan sebaik-baiknya dan seadil-adilnya, memegang teguh Undang-Undang Dasar dan
memegang teguh Undang-Undang Dasar dan menjalankan segala undang-undang dan
menjalankan segala undang-undang dan peraturannya dengan selurus-lurusnya serta
peraturannya dengan selurus-lurusnya serta berbakti kepada Nusa dan Bangsa".
berbakti kepada Nusa dan Bangsa".
(2) Jika Majelis Permusyawaratan Rakyat atau
Dewan Perwakilan Rakyat tidak dapat
mengadakan sidang, Presiden dan Wakil Presiden
bersumpah menurut agama, atau berjanji dengan
sungguh-sungguh di hadapan pimpinan Majelis
Permusyawaratan Rakyat dengan disaksikan oleh
Pimpinan Mahkamah Agung.
Alasan : Terdapat penanbahan ayat ke 2 yang menjelaskan apabila MPR tidak dapat melakukan
sidang mengenai janji presiden dan wakil presiden.

Tanggapan : Menurut saya memang perlu disaksikan ketika sumpah atau janji diucapkan secara
langsung dihadapan pimpinan Makhamah Agung dengan demikian, kesaksian oleh mereka bisa
dibenarkan.

 Pasal13
Sebelum Sesudah
(1)Presiden mengangkat duta dan konsul. (1) Presiden mengangkat duta dan konsul.

(2)Presiden menerima duta Negara lain. (2) Dalam hal mengangkat duta, Presiden
memperhatikan pertimbangan Dewan Perwakilan
Rakyat.

(3) Presiden menerima penempatan duta negara


lain dengan memperhatikan pertimbangan Dewan
Perwakilan Rakyat.
Alasan : Dalam mengangkat duta dan konsul Presiden memperhatikan pertimbangan Dewan
Perwakilan Rakyat agar keputusan tidak bersifat subyektif. Presiden dalam menerima penempatan
duta negara lain dengan memperhatikan pertimbangan Dewan Perwakilan Rakyat.
Tanggapan : Menurut saya memang perlu dilakukan perubahan pada hal ini agar wewenang Presiden
dalam mengangkat duta dan konsul tetap memperhatikan pertimbangan DPR.

 Pasal 14
Sebelum Sesudah
Presiden memberi grasi, amnesti, abolisi dan (1) Presiden memberi grasi dan rehabilitasi
rehabilitasi. dengan memperhatikan pertimbangan Mahkamah
Agung.

(2) Presiden memberi amnesti dan abolisi dengan


memperhatikan pertimbangan Dewan Perwakilan
Rakyat.
Alasan : Dalam memberi grasi dan rehabilitasi, presiden memperhatikan pertimbangan Mahkamah
Agung sehingga keputusan presiden tidak dianggap subyektif. Presiden memberi amnesti dan abolisi
dengan memperhatikan pertimbangan Dewan Perwakilan Rakyat.
Tanggapan : Menurut saya memang perlu adanya pertimbangan dan pengawasan dari Mahkamah
Agung dan DPR, sehingga dengan demikian Presiden tidak sewenang-wenang dalam memberikan
grasi dan semacamnya.

 Pasal15
Sebelum Sesudah
Presiden memberi gelaran, tanda jasa dan lain- Presiden memberi gelar tanda jasa, dan lain-lain
lain tanda kehormatan tanda kehormatan yang diatur dengan undang-
undang.
Alasan :Perubahan pasal ini berdasarkan pertimbangan agar Presiden dalam memberikan berbagai
tanda kehormatan kepada siapa pun (baik warga negara, orang asing, badan, maupun lembaga)
didasarkan pada undang-undang yang merupakan hasil pembahasan DPR ber-sama pemerintah
sehingga berdasarkan pertimbangan yang objektif. Dengan adanya undang-undang yang mengatur
pemberian tanda-tanda kehormatan oleh Presiden, pemberian tanda-tanda kehormatan tersebut akan
transparan dan objektif.

Tanggapan : Menurut saya memang perlu adanya peraturan mengenai hal tersebut agar Presiden
tidak salah atau sembarangan dalam memberikan gelar, tanda jasa dan tanda kehormatan kepada
seseorang, dan haruslah sesuai dengan perundangan yang berlaku

 Pasal17 ayat (2) dan (3)


Sebelum Sesudah
(2) Menteri-menteri itu diangkat dan (2) Menteri-menteri itu diangkat dan
diberhentikan oleh Presiden. diberhentikan oleh Presiden.

(3) Menteri-menteri itu memimpin Departemen (3) Setiap menteri membidangi urusan tertentu
Pemerintahan. dalam pemerintahan.
Alasan : Sesudah amandemen, setiap menteri telah membidangi urusan tertentu dalam pemerintahan,
sehingga lebih mudah dalam membagi pekerjaan dan pemerintahan bisa berjalan lebih efektif dan
efisien.

Tanggapan : Memang perlu adanya perubahan hal ini karena, wewenang bukan sepenuhnya ada di tangan Presiden.

 Pasal20
Sebelum Sesudah
(1) Tiap-tiap undang-undang menghendaki (1) Dewan Perwakilan Rakyat memegang
persetujuan Dewan Perwakilan rakyat. kekuasaan membentuk undang-undang.

(2) Jika sesuatu rantjangan undang-undang (2) Setiap rancangan undang-undang dibahas oleh
tidak mendapat persetujuan Dewan Perwakilan Dewan Perwakilan Rakyat dan Presiden untuk
rakyat, maka rancangan tadi tidak boleh mendapat persetujuan bersama.Jika rancangan
dimajukan lagi dalam persidangan Dewan undang-undang itu tidak mendapat persetujuan
Perwakilan rakyat masa itu bersama, rancangan undang-undang itu tidak
boleh dimajukan lagi dalam persidangan Dewan
Perwakilan Rakyat masa itu.

(3) Presiden mengesahkan rancangan undang-


undang yang telah disetujui bersama untuk
menjadi undang-undang.

(4) Dalam hal rancangan undang-undang yang


telah disetujui bersama tersebut tidak disahkan
oleh Presiden dalam waktu tiga puluh hari
semenjak rancangan undang-undang tersebut
disetujui, rancangan undang-undang tersebut sah
menjadi undang-undang dan wajib diundangkan.

Alasan :Dewan Perwakilan Rakyat sudah memegang kekuasaan untuk membentuk undang undang.
Rancangan undang-undang yang boleh dimajukan lagi dalam persidangan Dewan Perwakilan Rakyat
masa itu untuk pembahasan merupakan persetujuan bersama antara Dewan Perwakilan Rakyat dan
Presiden. Penjelasan lebih lanjut mengenai rancangan undang-undang yang dapat disahkan menjadi
undang-undang.
Tanggapan : Memang perlu adanya penegasan wewenang ini agar ketentuan ini dirumuskan untuk
memberikan kepastian hukum.

 Pasal 21.
Sebelum Sesudah
(1) Anggota-anggota Dewan Perwakilan rakyat Anggota Dewan Perwakilan Rakyat berhak
berhak memajukan rancangan undang-undang. mengajukan usul rancangan undang-undang.

(2) Jika rancangan itu, meskipun disetudjui


oleh Dewan Perwakilan rakyat, tidak disahkan
oleh Presiden, maka rancangan tadi tidak boleh
dimajukan lagi dalam persidangan Dewan
Perwakilan rakyat masa itu.
Alasan : Dihapuskan karena sudah dijelaskan di pasal sebelumnya.
Tanggapan : Menurut saya pasal ini dapat mempertegas bahwa anggota-anggota DPR berhak
mengajukan UU tanpa diawasi oleh Presiden.
2. Amandemen Kedua
Sidang Tahunan MPR 2000, tanggal 7-18 Agustus 2000
 Pasal 18
Sebelum Sesudah
Pembagian daerah Indonesia atas daerah besar (1) Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi
dan kecil, dengan bentuk susunan atas daerah-daerah provinsi dan daerah provinsi
pemerintahannya ditetapkan dengan undang- itu dibagi atas kabupaten dan kota, yang tiap-tiap
undang, dengan memandang dan mengingati provinsi, kabupaten, dan kota mempunyai
dasar permusyawaratan dalam sistem pemerintah daerah, yang diatur dengan undang-
pemerintahan negara, dan hak-hak asal-usul undang.
dalam daerah-daerah yang bersifat istimewa
(2) Pemerintah daerah provinsi, daerah
kabupaten, dan kota mengatur dan mengurus
sendiri urusan pemerintahan menurut asas
otonomi dan tugas pembantuan.

(3) Pemerintahan daerah provinsi, daerah


kabupaten, dan kota memiliki Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah yang anggota-anggotanya dipilih
melalui pemilihan umum.

(4) Gubernur, Bupati, dan Walikota masing-


masing sebagai kepala pemerintah daerah
provinsi, kabupaten, dan kota dipilih secara
demokratis.

(5) Pemerintah daerah menjalankan otonomi


seluas-luasnya, kecuali urusan pemerintahan yang
oleh undang-undang ditentukan sebagai urusan
Pemerintah Pusat.

(6) Pemerintah daerah berhak menetapkan


peraturan daerah dan peraturan-peraturan lain
untuk melaksanakan otonomi dan tugas
pembantuan.

(7) Susunan dan tata cara penyelenggaraan


pemerintahan daerah diatur dalam undang-
undang.
Alasan : Ayat ini mempertegas struktur provinsi. Provinsi terdiri dari kabupaten dan kota serta
kesemuanya diatur dalam perundangan yang berlaku. Pemerintah daerah provinsi, kabupaten maupun
kota memiliki hak untuk mengurusi daerahnya sendiri menurut asas otonomi dan tugas pembantuan.
Di setiap pemerintahan daerah provinsi, kabupaten maupun kota memiliki DPRD di tiap
tingkatannya, tetapi para anggotanya harus dipilih melaui pemilihan umum. Gubernur, Bupati, dan
Walikota harus dipilih berdasarkan pemilihan umum yang diselenggarakan di provinsi, kabupaten
ataupun kota secara demokratis sehingga peran serta masyarakat sangat menentukan dalam
pemilukada ini, selain pilpres. Pemda dapat menjalankan otonomi daerah seluas-luasnya, semisal
tambang yang berfungsi demi kemaslahatan penduduk di situ namun masih dalam pengawasan
pemerintah pusat dan juga pajak daerah. Namun, urusan pusat bukanlah perhatian dari Pemda.
Pemda bisa membuat peraturan daerahnya sendiri demi kepentingan otonomi daerah dan tugas
pembantuan. Peraturan lainnya juga termasuk hak otonomi daerah. Semuanya berfungsi untuk
memajukan kesejahteraan penduduk di dalamnya. Penyelenggaraan pemerintah daerah untuk lebih
lanjut diatur dalam undang-undang, termasuk susunan dan tata cara penyelenggaraannya.

Tanggapan : Menurut saya memang perlu adanya penjabaran terhadap tugas dan wewenag
pemerintah daerah karena agar kewenangan dan tugas daerah dalam menjalankan otonominya
menjadi lebih jelas tanpa keraguan dalam menjalankannya.

 Pasal18A
Sebelum Sesudah
(1) Hubungan wewenang antara pemerintah pusat
dan pemerintah daerah provinsi, kabupaten, dan
kota atau antara provinsi dan kabupaten dan kota,
diatur dengan undang-undang dengan
memperhatikan kekhususan dan keragaman
daerah.

(2) Hubungan keuangan, pelayanan umum,


pemanfaatan sumber daya alam dan sumber daya
lainnya antara pemerintah pusat dan pemerintahan
daerah diatur dan dilaksanakan secara adil dan
selaras berdasarkan undang-undang.
Alasan :Mengatur hubungan wewenang dan pemanfaatan sumberdaya alam antara pemerintah pusat
dengan pemerintah daerah (Pemprov, Pemkab, Pemkot) yang sesuai dengan undang-undang dengan
memperhatikan kehususan dan keistimewaan yang dimiliki oleh tiap daerah di Indonesia. Dengan
demikian, tidak akan terjadi kebebasan yang tidak bertanggungjawab di Pemda karena kesalahan
pemahaman otonomi daerah dan tidak adanya pemantauan dan kendali dari Pemerintah Pusat.

Tanggapan : Menurut saya dengan adanya penambahan pasal ini tugas pemeritah pusat dan
pemerintah daerah menjadi lebih jelas berdasarkan undang-undang.
 Pasal 18B
Sebelum Sesudah
(1) Negara mengakui dan menghormati satuan-
satuan pemerintahan daerah yang bersifat khusus
atau bersifat istimewa yang diatur dengan
undang-undang.

(2) Negara mengakui dan menghormati kesatuan-


kesatuan masyarakat hukum adat beserta hak-hak
tradisionalnya sepanjang masih hidup dan sesuai
dengan perkembangan masyarakat dan prinsip
Negara Kesatuan Republik Indonesia, yang diatur
dalam undang-undang.

Alasan :Satuan-satuan pemerintah daerah yang bersifat khusus ataupun istimewa akan diakui oleh
Pemerintah Pusat, seperti Satpol PP dan Kepolisian Pamong Praja. Namun, semuanya juga harus
diatur dengan Undang-Undang yang berlaku. Adat istiadat yang berkembang di Indonesia, seperti
kesatuan masyarakat adat suku Bali, Kekeratonan Surakarta/Ngayogyakarta, dll secara resmi
mendapat pengakuan dari Negara, tetapi harus berdasarkan prinsip yang berlaku di NKRI ini, dan
yang terutama mengutamakan asas Ketuhanan.

Tanggapan : Menurut saya dengan adanya penambahan pasal ini pemerintah daerah yang bersifat
istimewa dan khusus serta kesatuan masyarakat hukum adat beserta hak-haknya lebih diakui dan
dihormati oleh negara.

 Pasal 19
Sebelum Sesudah
(1) Susunan Dewan Perwakilan Rakyat (1) Anggota Dewan Perwakilan Rakyat dipilih
ditetapkan dengan undang-undang. melalui pemilihan umum.

(2) Dewan Perwakilan Rakyat bersidang (2) Susunan Dewan Perwakilan Rakyat diatur
sedikitnya sekali dalam setahun. dengan undang-undang.

(3) Dewan Perwakilan Rakyat bersidang


sedikitnya sekali dalam setahun.
Alasan :Terdapat penambahan ayat yang menegaskan bahwa anggota Dewan Perwakilan rakyat
dipilih melalui pemilihan umum.

Tanggapan : Menurut saya memang perlu adanya keterbukaan dalam pemilihan DPR karena, agar sesuai dengan
keinginan rakyat dalam pemilihan umum.

 Pasal 20
Sebelum Sesudah
(1) Tiap-tiap undang-undang menghendaki (1) Dewan Perwakilan Rakyat memegang
persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat. kekuasaan membentuk undang-undang.

(2) Jika sesuatu rancangan undang-undang (2) Setiap rancangan undang-undang dibahas oleh
tidak mendapat persetujuan Dewan Perwakilan Dewan Perwakilan Rakyat dan Presiden untuk
Rakyat, maka rancangan tadi tidak boleh mendapat persetujuan bersama.
dimajukan lagi dalam persidangan Dewan
Perwakilan Rakyat masa itu. (3) Jika rancangan undang-undang itu tidak
mendapat persetujuan bersama, rancangan
undang-undang itu tidak boleh diajukan lagi
dalam persidangan Dewan Perwakilan Rakyat
masa itu.
(4) Presiden mengesahkan rancangan undang-
undang yang telah disetujui bersama untuk
menjadi undang-undang.

(5) Dalam hal rancangan undang-undang yang


telah disetujui bersama tersebut tidak disahkan
oleh Presiden dalam waktu tiga puluh hari
semenjak rancangan undang-undang tersebut
disetujui, rancangan undang-undang tersebut sah
menjadi undang-undang dan wajib diundangkan.
Alasan :Dewan Perwakilan Rakyat sudah memegang kekuasaan untuk membentuk undang undang.
Rancangan undang-undang yang boleh dimajukan lagi dalam persidangan Dewan Perwakilan Rakyat
masa itu untuk pembahasan merupakan persetujuan bersama antara Dewan Perwakilan Rakyat dan
Presiden.: Penjelasan lebih lanjut mengenai rancangan undang-undang yang dapat disahkan menjadi
undang-undang.

Tanggapan : Menurut saya memang perlu ditegaskan dipasal ini, agar DPR dan Presiden mengetahui
mengenai tugas dan wewenangnya.

 Pasal 20A
Sebelum Sesudah
- (1) Dewan Perwakilan Rakyat memiliki fungsi
legislasi, fungsi anggaran dan fungsi pengawasan.

(2) Dalam melaksanakan fungsinya, selain hak


yang diatur dalam pasal-pasal lain Undang-
undang Dasar ini, Dewan Perwakilan Rakyat
mempunyai hak interpelasi, hak angket dan hak
menyatakan pendapat.

(3) Selain hak yang diatur dalam pasal-pasal lain


Undang-undang Dasar ini, setiap anggota Dewan
Perwakilan Rakyat mempunyai hak mengajukan
pertanyaan, menyampaikan usul dan pendapat,
serta hak imunitas.

(4) Ketentuan lebih lanjut tentang hak Dewan


Perwakilan Rakyat dan hak anggota Dewan
Perwakilan Rakyat diatur dalam undang-undang.
Alasan :Dewan Perwakilan Rakyat memiliki hak dan fungsi yang diatur dalam undang-undang.
Tanggapan : Menurut saya memang perlu dengan penegaskan tentang hak DPR, agar mengetahui
secara jelas hak-hak yang dimiliki oleh DPR dan terdapat hukum tertulis/undang-undang tertulis
terkait hak DPR tersebut.

 Pasal 22A
Sebelum Sesudah
- Ketentuan lebih lanjut tentang tata cara
pembentukan undang-undang diatur dengan
undang-undang
Alasan : Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pembentukan undang-undang yang diatur dengan
undang-undang.
Tanggapan : Menurut saya memang perlu ditambahkan dengan pasal ini karena, agar mengetahui
keseluruhan cara pembentukan UU.

 Pasal 22B
Sebelum Sesudah
- Anggota Dewan Perwakilan Rakyat dapat
diberhentikan dari jabatannya, yang syarat-syarat
dan tata caranya diatur dalam undang-undang
Alasan :Pemberhentian Anggota Dewan Perwakilan Rakyat diatur dalam undang-undang.
Tanggapan : Menurut saya di dalam pasal ini menegaskan tentang pemberhentian DPR yang diatur dalam UU.

 Bab IXA Pasal 25E


Sebelum Sesudah
- Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah
sebuah kepulauan yang berciri Nusantara dengan
wilayah yang batas-batas dan hak-haknya
ditetapkan dengan undang-undang.
Alasan :penegasan secara kons-titusional batas wilayah Indonesia di tengah potensi perubahan batas
geografis sebuah negara akibat gerakan separatisme, sengketa perbatasan antarnegara, atau
pendudukan oleh negara asing.

Tanggapan : Menurut saya pasal ini mempertegas bahwa wilayah di Indonesia memiliki batasan dan
hak m-haknya diatur oleh UU.

 Bab X, pasal 26 ayat (2) dan (3)


Sebelum Sesudah
(1) Yang menjadi warga negara ialah orang- (1) Yang menjadi warga negara ialah orang-orang
orang bangsa Indonesia asli dan orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-orang bangsa
bangsa lain yang disahkan dengan undang- lain yang disahkan dengan undang-undang
undang sebagai warga negara. sebagai warga negara.

(2) Syarat-syarat yang mengenai (2) Penduduk ialah warga negara Indonesia dan
kewarganegaraan ditetapkan dengan undang- orang asing yang bertempat tinggal di Indonesia.
undang. diubah menjadi
(3) Hal-hal mengenai warga negara dan penduduk
diatur dengan undang-undang.
Alasan : Pembahasannya diubah menjadi penjelasan mengenai penduduk.Pernyataan bahwa
mengenai warga negara dan penduduk telah diatur dengan undang-undang.

Tanggapan : Menurut saya dipasal ini mempertegas bahwa siapa yang menjadi warga negara dan
siapa yang menjadi penduduk dan mempertegas adanya UU yang mengatur warga negara dan
penduduk.

 Pasal 27 ayat (3)


Sebelum Sesudah
- Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta
dalam upaya pembelaan negara.
Alasan :Tanggung jawab dan keikutsertaan setiap warga negara dalam upaya pembelaan negara.
Tanggapan : Menurut saya dipasal ini sangat penting ditegaskan agar menghindari pelanggaran
terhadap hak warga negara.

 Bab XA Pasal 28A


Sebelum Sesudah
- Setiap orang berhak untuk hidup serta berhak
mempertahankan hidup dan kehidupannya
Alasan :Bahwa setiap orang berhak untuk hidup serta berhak mempertahankan hidup dan
kehidupannya.
Tanggapan : Menurut saya dipasal ini sangat penting untuk menghindari pelanggaran terhadap hak
warga negara.

 Pasal 28B
Sebelum Sesudah
- (1) Setiap orang berhak membentuk keluarga dan
melanjutkan keturunan melalui perkawinan yang
sah

(2) Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup,


tumbuh, dan berkembang serta berhak atas
perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.
Alasan :Bahwa setiap orang berhak setiap orang berhak untuk membentuk keluarga dan melanjutkan
keturunan melalui perkawinan yang sah.Bahwa setiap setiap anak berhak atas kelangsungan
hidupdan berkembang serta berhak atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.

Tanggapan : Menurut saya dipasal ini sangat penting untuk menghindari pelanggaran terhadap hak
warga negara.

 Pasal 28C
Sebelum Sesudah
- (1) Setiap orang berhak mengembangkan diri
melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya, berhak
mendapat pendidikan dan memperoleh manfaat
dari ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan
budaya, demi meningkatkan kualitas hidupnya
dan demi kesejahteraan umat manusia.

(2) Setiap orang berhak untuk memajukan dirinya


dengan memperjuangkan haknya secara kolektif
untuk membangun masyarakat, bangsa dan
negaranya.
Alasan :Bahwa setiap setiap orang berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan
dasarnya, dan berhak mendapat pendidikan serta memperjuangkan haknya secara kolektif.

Tanggapan :Menurut saya dipasal ini sangat penting untuk menghindari pelanggaran terhadap hak
warga negara.

 Pasal 28D
Sebelum Sesudah
- (1) Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan,
perlindungan, dan kepastian hukum yang adil
serta perlakuan yang sama di hadapan hukum.

(2) Setiap orang berhak untuk bekerja serta


mendapat imbalan dan perlakuan yang adil dan
layak dalam hubungan kerja.

(3) Setiap warga negara berhak memperoleh


kesempatan yang sama dalam pemerintahan.
(4) Setiap orang berhak atas status
kewarganegaraannya
Alasan : Bahwa setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan perlakuan yang
sama dalam setiap aspek kehidupan serta mendapatkan status kewarganegaraan.

Tanggapan :Menurut saya dipasal ini sangat penting untuk menghindari pelanggaran terhadap hak
warga negara.

 Pasal 28E
Sebelum Sesudah
- (1) Setiap orang bebas memeluk agama dan
beribadat menurut agamanya, memilih pendidikan
dan pengajaran, memilih pekerjaan, memilih
kewarganegaraan, memilih tempat tinggal di
wilayah negara dan meninggalkannya, serta
berhak kembali.

(2) Setiap orang berhak atas kebebasan meyakini


kepercayaan, menyatakan pikiran dan sikap,
sesuai dengan hati nuraninya.

(3) Setiap orang berhak atas kebebasan berserikat,


berkumpul, dan mengeluarkan pendapat.

Alasan :Bahwa setiap orang berhak atas kebebasan meyakini kepercayaan dan memeluk agama serta
haknya untuk berserikat, mengeluarkan pendapat sesuai dengan hati nurani.

Tanggapan :Menurut saya dipasal ini sangat penting untuk menghindari pelanggaran terhadap hak
warga negara.

 Pasal 28F
Sebelum Sesudah
- Setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan
memperoleh informasi untuk mengembangkan
pribadi dan lingkungan sosialnya, serta berhak
untuk mencari, memperoleh, memiliki,
menyimpan, mengolah, dan menyampaikan
informasi dengan menggunakan segala jenis
saluran yang tersedia.
Alasan :Bahwa setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi.
Tanggapan :Menurut saya dipasal ini sangat penting untuk menghindari pelanggaran terhadap hak
warga negara.

 Pasal 28G
Sebelum Sesudah
- (1) Setiap orang berhak atas perlindungan diri
pribadi, keluarga, kehormatan, martabat, dan
harta benda yang di bawah kekuasaannya, serta
berhak atas rasa aman dan perlindungan dari
ancaman ketakutan untuk berbuat atau tidak
berbuat sesuatu yang merupakan hak asasi.

(2) Setiap orang berhak untuk bebas dari


penyiksaan atau perlakuan yang merendahkan
derajat martabat manusia dan berhak memperoleh
suaka politik dari negara lain.
Alasan :Bahwa setiap orang berhak atas perlindungan diri pribadi, keluarga, kehormatan, martabat,
dan harta benda yang dibawah kekuasaannya, berhak atas rasa aman dan perlindungan dari ancaman
ketakutan seta bebas dari penyiksaan.
Tanggapan : Menurut saya dipasal ini sangat penting untuk menghindari pelanggaran terhadap hak
warga negara.

 Pasal 28H
Sebelum Sesudah
- 1) Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan
batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan
lingkungan hidup yang baik dan sehat serta
berhak memperoleh pelayanan kesehatan.

(2) Setiap orang berhak memperoleh kemudahan


dan perlakuan khusus untuk memperoleh
kesempatan dan manfaat yang sama guna
mencapai persamaan dan keadilan.

(3) Setiap orang berhak atas jaminan sosial yang


memungkinkan pengembangan dirinya secara
utuh sebagai manusia yang bermartabat.

(4) Setiap orang berhak mempunyai hak milik


pribadi dan hak milik tersebut tidak boleh diambil
alih secara sewenang-wenang oleh siapa pun.
Alasan : Bahwa setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin dengan mudah tanpa campur
tangan orang lain dengan swenang-wenang.
Tanggapan :Menurut saya dipasal ini sangat penting untuk menghindari pelanggaran terhadap hak
warga negara.

 Pasal 28I
Sebelum Sesudah
- (1) Hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa, hak
kemerdekaan pikiran dan hati nurani, hak
beragama, hak untuk tidak diperbudak, hak untuk
diakui sebagai pribadi di hadapan hukum, dan hak
untuk tidak dituntut atas dasar hukum yang
berlaku surut adalah hak asasi manusia yang tidak
dapat dikurangi dalam keadaan apa pun.

(2) Setiap orang berhak bebas dari perlakuan yang


bersifat diskriminatif atas dasar apa pun dan
berhak mendapatkan perlindungan terhadap
perlakuan yang bersifat diskriminatif itu.

(3) Identitas budaya dan hak masyarakat


tradisional dihormati selaras dengan
perkembangan zaman dan peradaban.

(4) Perlindungan, pemajuan, penegakan dan


pemenuhan hak asasi manusia adalah tanggung
jawab negara, terutama pemerintah.

(5) Untuk menegakkan dan melindungi hak asasi


manusia sesuai dengan prinsip negara hukum
yang demokratis, maka pelaksanaan hak asasi
manusia dijamin, diatur dan dituangkan dalam
peraturan perundang-undangan.

Alasan :Bahwa setiap orang berhak untuk menegakan dan melindungi hak assi manusia sesuai
dengan prinsip negara hukum.
Tanggapan :Menurut saya dipasal ini sangat penting untuk menghindari pelanggaran terhadap hak
warga negara.

 Pasal 28J
Sebelum Sesudah
- (1) Setiap orang wajib menghormati hak asasi
manusia orang lain dalam tertib kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

(2) Di dalam menjalankan hak dan kebebasannya,


setiap orang wajib tunduk kepada pembatasan
yang ditetapkan dengan undang-undang dengan
maksud semata-mata untuk menjamin pengakuan
serta penghormatan atas hak dan kebebasan orang
lain dan untuk memenuhi tuntutan yang adil
sesuai dengan pertimbangan moral, nilai-nilai
agama, keamanan, dan ketertiban umum dalam
suatu masyarakat demokratis.
Alasan :Bahwa setiap orang wajib menghormati hak asasi manusia orang lain serta tundu kepada
pembatasan yang ditetapkan dalam undang-undang.

Tanggapan :Menurut saya dipasal ini sangat penting untuk menghindari pelanggaran terhadap hak
warga negara.

 Bab XIIPasal 30
Sebelum Sesudah
(1) Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib (1) Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut
ikut serta dalam usaha pembelaan negara. serta dalam usaha pertahanan dan keamanan
negara.
(2) Syarat-syarat tentang pembelaan diatur
dengan undang-undang. (2) Usaha pertahanan dan keamanan negara
dilaksanakan melalui sistem pertahanan dan
keamanan rakyat semesta oleh Tentara Nasional
Indonesia dan Kepolisian Negara Republik
Indonesia sebagai kekuatan utama, dan rakyat,
sebagai kekuatan pendukung.

(3) Tentara Nasional Indonesia terdiri atas


Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan
Udara, sebagai alat negara bertugas
mempertahankan, melindungi, dan memelihara
keutuhan dan kedaulatan negara.

(4) Kepolisian Negara Republik Indonesia


sebagai alat negara yang menjaga keamanan dan
ketertiban masyarakat bertugas melindungi,
mengayomi, melayani masyarakat serta
menegakkan hukum

(5) Susunan dan kedudukan Tentara Nasional


Indonesia, Kepolisian Negara Republik
Indonesia, hubungan kewenangan Tentara
Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara
Republik Indonesia di dalam menjalankan
tugasnya, syarat-syarat keikutsertaan warga
negara dalam usaha pertahanan dan keamanan
negara dalam usaha pertahanan dan keamanan
negara, serta hal-hal yang terkait dengan
pertahanan dan keamanan diatur dengan undang-
undang.
Alasan :Sedangkan dalam asal ini hal mengenai pembelaan negara sudah dispesifikkan yaitu setiap
warga Negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha usaha pertahanan dan keamanan negara.
Pembahasannya diubah menjadi pelaksanaan usaha pertahanan dan keamanan negara. Penjelasan
mengenai alat negara yang bertugas mempertahankan, melindungi, dan memelihara keutuhan dan
kedaulatan negara. Penjelasan mengenai alat negara yang menjaga kemanan dan ketertiban
masyarakat. Penjelasan mengenai alat negara dalam pelaksanaan tugas, serta syarat-syarat
keikutsertaan warga negara dalam usaha pertahanan dan keamanan yang diatur dalam undang-
undang.
Tanggapan : Menurut saya agar setiap warga negara mengetahui tentang sistem keamanan dan
pertahanan negara dan menjelaskan komponen keamanan dan pertahanan negara.

 Bab XV Pasal 36A


Sebelum Sesudah
- Lambang Negara ialah Garuda Pancasila dengan
semboyan Bhinneka Tunggal Ika.
Alasan :Lambang negara.

Tanggapan : menurut saya memang diperlukan adanya landasan hukum tentang Lambang Negara

 Pasal 36B
Sebelum Sesudah
- Lagu Kebangsaan ialah Indonesia Raya.
Alasan :Lagu Kebangsaan.

Tanggapan : Menurut saya memang penting agar setiap warga negara bisa mengetahui dan
menyayikan lagu kebangsaaan ialah Indonesia Raya.

 Pasal 36C.
Sebelum Sesudah
- Ketentuan lebih lanjut mengenai Bendera,
Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu
Kebangsaan diatur dengan undang-undang.
Alasan : Ketentuan lebih lanjut mengenai Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu
Kebangsaan diatur dengan undang-undang.
Tanggapan :Menurut saya memang penting supaya setiap warga negara menghormati bahwa
bendera, bahasa,lambang negara serta lagu kebangsaan akan diatur dalam UU.
3. Amandemen Ketiga
Sidang Tahunan MPR 2001, tanggal 1-9 November 2001
 Pasal 1 ayat (2) dan (3)
Sebelum Sesudah
(1) Negara Indonesia ialah Negara kesatuan (1) Negara Indonesia ialah Negara kesatuan
yang berbentuk Republik yang berbentuk Republik
(2) Kedaulatan adalah di tangan rakyat, dan (2) Kedaulatan berada di tangan rakyat dan
dilakukan sepenuhya oleh Majelis dilaksanakan menurut Undang-Undand Dasar
Permusyawaratan Rakyat (3) Negara Indonesia adalah negara hukum
Alasan :Ditegaskan bahwa kedaulatan berada di tangan rakyat, namun tidak dicantumkan dengan
tegas apa landasan hukum kedaulatan tersebut,.sehingga dikhawatirkan terjadinya kelemahan dalam
bidang politik dan hukum dalam pelaksanaannya serta MPR dalam menjalankan kedaulatnnya tidak
dibatasi oleh undang-undang. Negara Indonesia mempertegas statusnya sebagai negara hukum
karena pada saat Orde Baru kekuasaan banyak diselewengkan dan semuanya dikuasai oleh para
‘kerah-putih’ sehingga dengan di tambahkannya pasal ini, maka semua orang Indonesia, tanpa
melihat statusnya dalam berbuat harus tetap dipertanggungjawabkan di depan hukum yang berlaku di
Indonesia.

Tanggapan :Menurut saya memang perlu bahwa didalam pasal ini menegaskan bahwa kedaulatan
berada ditangan rakyat dan Indonesia adalah negara hukum.

 Pasal 3 ayat (1), (2), dan (3)


Sebelum Sesudah
Majelis Permusyawaratan Rakyat menetapkan (1) Majelis Permusyawaratan Rakyat berwanang
Undang-Undang Dasar dan garis-garis besar mengubah dan menetapkan Undang-Undang
haluan negara Dasar
(2) Majelis Permusyawaratan Rakyat melantik
Presiden dan/-atau wakil Presiden
(3) Majelis Permusyawaratan Rakyat hanya dapat
memberhentikan Presiden / atau Wakil
Presiden dalam masa jabatannya menurut
Undang-Undang Dasar
Alasan :MPR selain menetapkan UUD juga dapat merubahnya sesuai dengan UU yang berlaku,
apabila dipandang suatu pasal tidak sesuai dengan zaman. MPR berwenang sebagai lembaga yang
melantik presiden dan wakil presiden saja, karena sebelumnya MPR juga memilih, mengangkat, dan
memberhentikan presiden dan wakil presiden. MPR hanya berwenang untuk memberhantikan
presiden dan wakil presiden berdasarkan UUD, dengan alasan presiden/wapres itu gagal dalam
melaksanakan pemerintahan. Mereka tidak berwenang untuk memilihnya.

Tanggapan :Menurut saya memang sebaiknya dipasal ini memperjelas dalam penjabaran wewenang
dan tugas-tugas dari MPR.

 Pasal 6 ayat (1) dan (2)


Sebelum Sesudah
(1) Presiden ialah orang Indonesia asli (1) Calon Presiden dan calon Wakil Presiden
(2) Presiden dan Wakil Presiden dipilih oleh harus seorang warga negara Indonesia sejak
Madjelis Permusjawaratan Rakyat dengan kelahirannya dan tidak pernah menerima
suara yang terbanyak kewarganegaraan lain karena kehendaknya
sendiri, tidak pernah mengkhianati negara,
serta mampu secara rohani dan jasmani untuk
melaksanakan tugas dan kewajiban sebagai
Presiden dan Wakil Presiden
(2) Syarat-syarat untuk menjadi Presiden dan
Wakil Presiden diatur lebih lanjut dengan
undang-undang
Alasan :Kelebihan dari amandemen ayat ini adalah sudah adanya ketentuan yang jelas mengenai
kriteria mutlak calon presiden dan wakil presiden Indonesia.
Tanggapan : Manurut saya memang perlu dirubah karena untuk menjelaskan secara keseluruhan
mengenai syarat-syarat menjadi Presiden dan Wakil Presiden Indonesia.

 Pasal 6A ayat (1), (2), (3), dan (5)


Sebelum Sesudah
- (1) Presiden dan Wakil Presiden dipilih dalam
satu pasangan secara langsung oleh rakyat
(2) Pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden
diusulkan oleh partai politik atau gabungan
partai politik peserta pemilihan umum
sebelum pelaksanaan pemilihan umum
(3) Pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden
yang mendapatkan suara lebih dari lima puluh
persen dari jumlah suara dalam pemilihan
umum dengan sedikitnya dua puluh persen
suara di setiap provinsi yang tersebar di lebih
dari setengah jumlah provinsi di Indonesia,
dilantik menjadi Presiden dan Wakil Presiden
(4) -
(5) Tata cara pelaksanaan pemilihan Presiden dan
Wakil Presiden lebih lanjut diatur dalam
undang-undang
Alasan :Penjelasan lebih spesifik mengenai syarat-syarat calon presiden serta penegasan bahwa
presiden dipilih melalui pemilu.
Tanggapan : Menurut saya dengan adanya tambahan dipasal ini syarat-syarat mencalonkan diri
sebagai Presiden dan Wakil Presiden dalam pelaksanaan pemilu menjadi lebih jelas terjabarkan.

 Pasal 7A
Sebelum Sesudah
- Presiden dan/atau Wakil Presiden dapat
diberhentikan dalam masa jabatannya oleh
Majelis Permusyawaratan Rakyat atas usul
Dewan Perwakilan Rakyat, baik apabila terbukti
telah melakukan pelanggaran hukum berupa
pengkhianatan terhadap negara, korupsi,
penyuapan, tindak pidana berat lainnya, atau
perbuatan tercela maupun apabila terbukti tidak
lagi memenuhi syarat sebagai Presiden dan/atau
Wakil Presiden
Alasan :Menegaskan presiden dan wakil presiden dapat diberhentikan apabila terbukti telah
melakukan pelanggaran hukum.

Tanggapan : Menurut saya memang perlu ditambahkan dipasal ini agar semakin jelas mengenai
peraturan pemberhentian Presiden dan Wakil Presiden.

 Pasal 7B ayat (1), (2), (3), (4), (5), (6), dan (7)
Sebelum Sesudah
- (1) Usul pemberhentian Presiden dan/atau Wakil
Presiden dapat diajukan oleh Dewan
Perwakilan Rakyat kepada Majelis
Permusyawaratan Rakyat hanya dengan
terlebih dahulu mengajukan permintaan
kepada Mahkamah Konstitusi untuk
memeriksa, mengadili, dan memutus pendapat
Dewan Perwakilan Rakyat bahwa Presiden
dan/atau Wakil Presiden telah melakukan
pelanggaran hukum berupa pengkhianatan
terhadap negara, korupsi, penyuapan, tindak
pidana berat lainnya, atau perbuatan tercela;
dan/atau pendapat bahwa Presiden dan/atau
Wakil Presiden tidak lagi memenuhi syarat
sebagai Presiden dan/atau Wakil Presiden
(2) Pendapat Dewan Perwakilan Rakyat bahwa
Presiden dan/atau Wakil Presiden telah
melakukan pelanggaran hukum tersebut
ataupun telah tidak lagi memenuhi syarat
sebagai Presiden dan/atau Wakil Presiden
adalah dalam rangka pelaksanaan fungsi
pengawasan Dewan Perwakilan Rakyat
(3) Pengajuan permintaan Dewan Perwakilan
Rakyat kepada Mahkamah Konstitusi hanya
dapat dilakukan dengan dukungan sekurang-
kurangnya 2/3 dari jumlah anggota Dewan
Perwakilan Rakyat yang hadir dalam sidang
paripurna yang dihadiri oleh sekurang-
kurangnya 2/3 dari jumlah anggota Dewan
Perwakilan Rakyat
(4) Mahkamah Konstitusi wajib memeriksa,
mengadili, dan memutus dengan seadil-
adilnya terhadap pendapat Dewan Perwakilan
Rakyat tersebut paling lama sembilan puluh
hari setelah permintaan Dewan Perwakilan
Rakyat itu diterima oleh Mahkamah Konstitusi
(5) Apabila Mahkamah Konstitusi memutuskan
bahwa Presiden dan/atau Wakil Presiden
terbukti melakukan pelanggaran hukum
berupa pengkhianatan terhadap negara,
korupsi, penyuapan, tindak pidana berat
lainnya, atau perbuatan tercela; dan/atau
terbukti bahwa Presiden dan/atau Wakil
Presiden tidak lagi memenuhi syarat sebagai
Presiden dan/atau Wakil Presiden, Dewan
Perwakilan Rakyat menyelenggarakan sidang
paripurna untuk meneruskan usul
pemberhentian Presiden dan/atau
WakilPresiden kepada Majelis
Permusyawaratan Rakyat
(6) Majelis Permusyawaratan Rakyat wajib
menyelenggarakan sidang untuk memutuskan
usul Dewan Perwakilan Rakyat tersebut paling
lambat tiga puluh hari sejak Majelis
Permusyawaratan Rakyat menerima usul
tersebut
(7) Keputusan Majelis Permusyawaratan Rakyat
atas usul pemberhentian Presiden dan/atau
Wakil Presiden harus diambil dalam rapat
paripurna Majelis Permusyawaratan Rakyat
yang dihadiri oleh sekurang-kurangnya 3/4
dari jumlah anggota dan disetujui oleh
sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah anggota
yang hadir, setelah Presiden dan/atau Wakil
Presiden diberi kesempatan menyampaikan
penjelasan dalam rapat paripurna Majelis
Permusyawaratan Rakyat
Alasan :Menjelaskan tata cara pemberhentian presiden apabila terbukti telah melakukan pelanggaran
hukum.
Tanggapan : Menurut saya memang perlu ditambahkan dipasal ini agar semakin jelas mengenai
peraturan pemberhentian Presiden dan Wakil Presiden dalam masa jabatannya oleh MPR atas usul
dari DPR. Hal ini dikarenakan presiden tidak dapat diberhentikan karena permasalahan politik.
 Pasal 7C
Sebelum Sesudah
- Presiden tidak dapat membekukan dan/atau
membubarkan Dewan Perwakilan Rakyat
Alasan :Menegaskan presiden dan wakil presiden tidak dapat membekukan dan/atau membubarkan
Dewan Perwakilan Rakyat.
Tanggapan : Menurut saya memang perlu dipasal ini menegaskan hal tersebut, agar dapat mencegah
penyalahgunaan wewenang Presiden untuk pembekuan dan/atau pembubaran DPR.

 Pasal 8 ayat (1) dan (2)


Sebelum Sesudah
Jika Presiden mangkat, berhenti atau tidak (1) Jika Presiden mangkat, berhenti,
dapat melakukan kewajibannya dalam masa diberhentikan, atau tidak dapat melakukan
jabatannya, ia diganti oleh Wakil Presiden kewajibannya dalam masa jabatannya, ia
sampai habis masa waktunya digantikan oleh Wakil Presiden sampai habis
masa jabatannya
(2) Dalam hal terjadi kekosongan Wakil Presiden,
selambat-lambatnya dalam waktu enam puluh
hari, Majelis Permusyawaratan Rakyat
menyelenggarakan sidang untuk memilih
Wakil Presiden dari dua calon yang diusulkan
oleh Presiden
Alasan :Terdapat penanbahan ayat ke 2 dan ke 3, mengenai pemberhentian presiden yang kemudian
digantikan oleh wakilnya serta penentuan wakil presiden.

Tanggapan : Menurut saya memang perlu adanya aturan tentang pergantian kekuasaan kepresidenan
saat Presiden dan/atau Wakil Presiden mangkat, berhenti ataupun diperhentikan agar lebih jelas.
 Pasal 11 ayat (2), dan (3)
Sebelum Sesudah
Presiden dengan persetujuan Dewan (2) Presiden dalam membuat perjanjian
Perwakilan rakyat menyatakan perang, internasional lainnya yang menimbulkan
membuat perdamaian dan perjanjian dengan akibat yang luas dan mendasar bagi kehidupan
Negara lain rakyat yang terkait dengan beban keuangan
negara, dan/atau mengharuskan perubahan
atau pembentukan undang-undang harus
dengan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat
(3) Ketentuan lebih lanjut tentang perjanjian
internasional diatur dengan undang-undang
Alasan :Terdapat penanbahan ayat ke 2 dan ke 3 yang menyetakan bahwa presiden dapat menyatakan
perang, membuat perdamaian dan perjanjian dengan negara lain dengan adanya tindak lanjut
presiden sebagai kepala pemerintahan dengan membuat perjanjian internasional.
Tanggapan : Manurut saya pasal ini menegaskan wewenag Presiden agar tidak terjadi penyimpangan
atau penyalahgunaan kekuasaan oleh presiden terkait perjanjian interasional.

 Pasal 17 ayat (4)


Sebelum Sesudah
- (4) Pembentukan, perubahan, dan pembubaran
kementerian Negara diatur dalam undang-
undang
Alasan :Pembentukan, pengubahan, dan pembubaran jajaran dalam kementrian sesudah amandemen
harus disesuaikan/diatur dalam undang-undang yang berlaku. Bukan sepenuhnya ada di tangan
Presiden.

Tanggapan : Menurut saya dengan adanya pasal ini akan memperjelas pengakuan pembentukan,
pengubahan dan pembubaran kementerian 7 negara diatur dengan undang-undang agar lebih jelas.

 Bab VIIA Pasal 22C ayat (1), (2), (3), dan (4)
Sebelum Sesudah
- (1) Anggota Dewan Perwakilan Daerah dipilih
dari setiap provinsi melalui pemilihan umum
(2) Anggota Dewan Perwakilan Daerah dari setiap
provinsi jumlahnya sama dan jumlah seluruh
anggota Dewan Perwakilan Daerah itu tidak
lebih dari sepertiga jumlah anggota Dewan
Perwakilan Rakyat
(3) Dewan Perwakilan Daerah bersidang
sedikitnya sekali dalam setahun
(4) Susunan dan kedudukan Dewan Perwakilan
Daerah diatur dengan undang-undang
Alasan :Penjelasan mengenai keanggotaan dan persidangan Dewan Perwakilan Daerah.
Tanggapan : Menurut saya memang perlu dijelaskan dan dijabarkan dipasal ini agar aturan tentang
pemilihan, jumlah,kewajiban serrta susunan Dewan Perwakilan Daerah sesuai dengan yang diatur
UU.
 Pasal 22D ayat (1), (2), (3) dan (4)
Sebelum Sesudah
- (1) Dewan Perwakilan Daerah dapat mengajukan
kepada Dewan Perwakilan Rakyat rancangan
undang-undang yang berkaitan dengan otonomi
daerah, hubungan pusat dan daerah,
pembentukan dan pemekaran serta
penggabungan daerah, pengelolaan sumber
daya alam dan sumber daya ekonomi lainnya,
serta yang berkaitan dengan perimbangan
keuangan pusat dan daerah
(2) Dewan Perwakilan Daerah ikut membahas
rancangan undang-undang yang berkaitan
dengan otonomi daerah; hubungan pusat dan
daerah; pembentukan, pemekaran, dan
penggabungan daerah; pengelolaan sumber
daya alam dan sumber daya ekonomi lainnya,
serta perimbangan keuangan pusat dan daerah;
serta memberikan pertimbangan kepada Dewan
Perwakilan Rakyat atas rancangan undang-
undang anggaran pendapatan dan belanja
negara dan rancangan undang-undang yang
berkaitan dengan pajak, pendidikan, dan agama
(3) Dewan Perwakilan Daerah dapat melakukan
pengawasan atas pelaksanaan undang-undang
mengenai: otonomi daerah, pembentukan,
pemekaran dan penggabungan daerah,
hubungan pusat dan daerah, pengelolaan
sumber daya alam dan sumber daya ekonomi
lainnya, pelaksanaan anggaran pendapatan dan
belanja negara, pajak, pendidikan, dan agama
serta menyampaikan hasil pengawasannya itu
kepada Dewan Perwakilan Rakyat sebagai
bahan pertimbangan untuk ditindaklanjuti
(4) Anggota Dewan Perwakilan Daerah dapat
diberhentikan dari jabatannya, yang syarat-
syarat dan tata caranya diatur dalam undang-
undang

Alasan :Penjelasan mengenai tugas Dewan Perwakilan Daerah yaitu mengajukan dan membahas
rancangan undang-undang serta mengawasi pelaksanaan undang-undang.
Tanggapan : Menurut saya memang perlu ditambahkan pasal ini agar tugas-tugas DPD lebih jelas
dan terperinci

 Bab VIIB Pasal 22E ayat (1), (2), (3), (4), (5), dan (6)
Sebelum Sesudah
- (1) Pemilihan umum dilaksanakan secara langsung,
umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil setiap
lima tahun sekali
(2) Pemilihan umum diselenggarakan untuk
memilih anggota Dewan Perwakilan Rakyat,
Dewan Perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil
Presiden dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
(3) Peserta pemilihan umum untuk memilih
anggota Dewan Perwakilan Rakyat dan anggota
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah adalah partai
politik
(4) Peserta pemilihan umum untuk memilih
anggota Dewan Perwakilan Daerah adalah
perseorangan
(5) Pemilihan umum diselenggarakan oleh suatu
komisi pemilihan umum yang bersifat nasional,
tetap, dan mandiri
(6) Ketentuan lebih lanjut tentang pemilihan umum
diatur dengan undang-undang
Alasan :Penjelasan mengenai pemilihan umum.
Tanggapan : Menurut saya memang perlu ditambahkan agara setiap warga negara mengetahui betul
tentang mekanisme pemilihan umum yang ada di Indonesia.
 Pasal 23 ayat (1), (2), (3), (4) dan (5)
Sebelum Sesudah
(1) Anggaran pendapatan dan belanja ditetapkan (1) Anggaran pendapatan dan belanja negara
tiap-tiap tahun dengan undang-undang. sebagai wujud dari pengelolaan keuangan
Apabila Dewan Perwakilan Rakyat tidak negara ditetapkan setiap tahun dengan undang-
menyetujui anggaran yang diusulkan undang dan dilaksanakan secara terbuka dan
Pemerintah, maka Pemerintah menjalankan bertanggung jawab untuk sebesar-besarnya
anggaran tahun yang lalu kemakmuran rakyat
(2) Segala pajak untuk keperluan Negara (2) Rancangan undang-undang anggaran
berdasarkan undang-undang pendapatan dan belanja negara diajukan oleh
(3) Macam dan harga mata uang ditetapkan Presiden untuk dibahas bersama Dewan
dengan undang-undang Perwakilan Rakyat dengan memperhatikan
(4) Hal keuangan negara selanjutnya diatur pertimbangan Dewan Perwakilan Daerah
dengan undang-undang (3) Apabila Dewan Perwakilan Rakyat tidak
(5) Untuk memeriksa tanggung jawab tentang menyetujui rancangan anggaran pendapatan
keuangan Negara diadakan suatu Badan dan belanja negara yang diusulkan oleh
Pemeriksa Keuangan, yang peraturannya Presiden, Pemerintah menjalankan Anggaran
ditetapkan dengan Undang-Undang. Hasil Pendapatan dan Belanja Negara tahun yang lalu
pemeriksaan itu diberitahukan kepada (4) Hal keuangan negara selanjutnya diatur dengan
Dewan Perwakilan Rakyat undang-undang
(5) Untuk memeriksa tanggung jawab tentang
keuangan negara diadakan suatu
BadanPemeriksa Keuangan, yang peraturannya
ditetapkan dengan undang-undang. Hasil
pemeriksaan itu diberitahukan kepada Dewan
Perwakilan rakyat.
Alasan :Sudah ada penjelasan mengenai sifat serta tujuan dari penetapan anggaran pendapatan dan
belanja. Pembahsaanya diubah menjadi pertimbangan Dewan Perwakilan Daerah terhadap rancangan
undang-undang anggaran pendapatan dan belanja negara yang akan dibahas oleh Presiden bersama
Dewan Perwakilan Rakyat. Pembahasanya diubah menjadi persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat
terhadap rancangan anggaran pendapatan dan belanja negara yang diusulkan oleh Presiden.
Tanggapan : Menurut saya memang penting ditambahkan agar tidak terjadi penyalahgunaan dan
penyelewengan tentang pengelolaan serta pengajuan APBN yang dilakukan oleh Presiden dan DPR.
 Pasal 23A
Sebelum Sesudah
- Pajak dan pungutan lain yang bersifat memaksa
untuk keperluan negara diatur dengan undang-
undang
Alasan :Menyatakan bahwa pajak dan pungutan lain yang bersifat memaksa untuk keperluan negara
diatur dengan undang-undang.
Tanggapan : Menurut saya memang baik adanya aturan ini, karena dapat memperjelas tentang aturan
pajak dan pungutan lainnya yang bersifat memaksa untuk keperluan negara.

 Pasal 23C
Sebelum Sesudah
- Hal-hal lain mengenai keuangan negara diatur
dengan undang-undang
Alasan :Menyatakan bahwahal-hal lain mengenai keuangan negara diatur dengan undang-undang.
Tanggapan : Menurut saya memang penting adanya kejelasan dan penegasan mengenai keuangan
yang diatur oleh UU.

 Bab VIIIA Pasal 23E ayat (1), (2), dan (3)


Sebelum Sesudah
- (1) Untuk memeriksa pengelolaan dan tanggung
jawab tentang keuangan negara diadakan satu
Badan Pemeriksa Keuangan yang bebas dan
mandiri
(2) Hasil pemeriksaan keuangan negara
diserahkan kepada Dewan Perwakilan Rakyat,
Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah, sesuai dengan
kewenangannya
(3) Hasil pemeriksaan tersebut ditindaklanjuti
oleh lembaga perwakilan dan/atau badan
sesuai dengan undang-undang
Alasan :Penjelasan mengenai pengelolaan dan tanggung jawab tentang keuangan negara yang
diadakan oleh Badan Pemeriksa Keuangan.
Tanggapan : Menurut saya memang perlu adanya aturan ini, karena dapat memperkuat tentang
aturan tentang bank sentral yang susunan, kedudukan, kewenangan,tanggung jawab dan independensinya

 Pasal 23F ayat (1) dan (2)


Sebelum Sesudah
- (1) Anggota Badan Pemeriksa Keuangan dipilih
oleh Dewan Perwakilan Rakyat dengan
memperhatikan pertimbangan Dewan
Perwakilan Daerah dan diresmikan oleh
Presiden
(2) Pimpinan Badan Pemeriksa Keuangan dipilih
dari dan oleh anggota
Alasan :Penjelasan mengenai penilihan anggota Badan Pemeriksa Keuangan.
Tanggapan : Menurut saya memang sebaiknya seperti itu agar wewenag dan tugas BPK lebih jelas
lagi dalam menjalankan tugas dan wewenangnya.
 Pasal 23G ayat (1) dan (2)
Sebelum Sesudah
- (1) Badan Pemeriksa Keuangan berkedudukan di
ibu kota negara, dan memiliki perwakilan di
setiap provinsi
(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai Badan
Pemeriksa Keuangan diatur dengan undang-
undang
Alasan :Penjelasan mengenai kedudukan dan ketentuan lebih lanjut Badan Pemeriksa Keuangan.
Tanggapan : Menurut saya dengan adanya pasal ini dapat dilihat bahwa BPK dipilih untuk
bertanggung jawab melaporkan keuangan negara dan bertanggung jawab kepada DPR

 Pasal 24 ayat (1) dan (2)


Sebelum Sesudah
(1) Kekuasaan kehakiman dilakukan oleh (1) Kekuasaan kehakiman merupakan kekuasaan
sebuah Mahkamah Agung dan lain-lain yang merdeka untuk menyelenggarakan
badan kehakiman menurut undang-undang peradilan guna menegakkan hukum dan
(2) Susunan dan kekuasaan badan-badan keadilan
kehakiman itu diatur dengan undang-undang (2) Kekuasaan kehakiman dilakukan oleh sebuah
Mahkamah Agung dan badan peradilan yang
berada di bawahnya dalam lingkungan
peradilan umum, lingkungan peradilan agama,
lingkungan peradilan militer, lingkungan
peradilan tata usaha negara, dan oleh sebuah
Mahkamah Konstitusi
Alasan :Penjelasan mengenai tujuan dari pelaksanaan kekuasaan kehakiman. Penjelasan mengenai
pemegang pelaksanakan kekuasaan kehakiman.
Tanggapan : Menurut saya memang penting agar lebih jelas tentang kekusaan kehakiman serta susunan kehakiman
yang ada di Indonesia.

 Pasal 24A ayat (1), (2), (3), (4), dan (5)


Sebelum Sesudah
- (1) Mahkamah Agung berwenang mengadili pada
tingkat kasasi, menguji peraturan perundang-
undangan di bawah undang-undang terhadap
undang-undang, dan mempunyai wewenang
lainnya yang diberikan oleh undang-undang
(2) Hakim agung harus memiliki integritas dan
kepribadian yang tidak tercela, adil,
profesional, dan berpengalaman di bidang
hukum
(3) Calon hakim agung diusulkan Komisi Yudisial
kepada Dewan Perwakilan Rakyat untuk
mendapatkan persetujuan dan selanjutnya
ditetapkan sebagai hakim agung oleh Presiden
(4) Ketua dan wakil ketua Mahkamah Agung
dipilih dari dan oleh hakim agung
(5) Susunan, kedudukan, keanggotaan, dan hukum
acara Mahkamah Agung serta badan peradilan
di bawahnya diatur dengan undang-undang
Alasan :Penjelasan mengenai Mahkamah Agung sebagai pemegang kekuasaan kehakiman.
Tanggapan : Menurut saya memang perlu supaya lebih jelas lagi tentang wewenag dan tugas dari
MA sesuai UU.

 Pasal 24B ayat (1), (2), (3), dan (4)


Sebelum Sesudah
- (1) Komisi Yudisial bersifat mandiri yang
berwenang mengusulkan pengangkatan hakim
agung dan mempunyai wewenang lain dalam
rangka menjaga dan menegakkan kehormatan,
keluhuran martabat, serta perilaku hakim
(2) Anggota Komisi Yudisial harus mempunyai
pengetahuan dan pengalaman di bidang
hukum serta memiliki integritas dan
kepribadian yang tidak tercela
(3) Anggota Komisi Yudisial diangkat dan
diberhentikan oleh Presiden dengan
persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat
(4) Susunan, kedudukan, dan keanggotaan Komisi
Yudisial diatur dengan undang-undang
Alasan :Penjelasan mengenai Komisi Yudisial.

Tanggapan : Menurut saya memang perlu dijelaskan supaya lebih jelas lagi tentang wewenag dan
tugas serta mekanisme pemilihan KY.

 Pasal 24C ayat (1), (2), (3), (4), (5) dan (6).
Sebelum Sesudah
- (1) Mahkamah Konstitusi berwenang mengadili
pada tingkat pertama dan terakhir yang
putusannya bersifat final untuk menguji
undang-undang terhadap Undang-Undang
Dasar, memutus sengketa kewenangan
lembaga negara yang kewenangannya
diberikan oleh Undang-Undang Dasar,
memutus pembubaran partai politik, dan
memutus perselisihan tentang hasil pemilihan
umum
(2) Mahkamah Konstitusi wajib memberikan
putusan atas pendapat Dewan Perwakilan
Rakyat mengenai dugaan pelanggaran oleh
Presiden dan/atau Wakil Presiden menurut
Undang-Undang Dasar
(3) Mahkamah Konstitusi mempunyai sembilan
orang anggota hakim konstitusi yang
ditetapkan oleh Presiden, yang diajukan
masing-masing tiga orang oleh Mahkamah
Agung, tiga orang oleh Dewan Perwakilan
Rakyat, dan tiga orang oleh Presiden
(4) Ketua dan Wakil Ketua Mahkamah Konstitusi
dipilih dari dan oleh hakim konstitusi
(5) Hakim konstitusi harus memiliki integritas dan
kepribadian yang tidak tercela, adil,
negarawan yang menguasai konstitusi dan
ketatanegaraan, serta tidak merangkap sebagai
pejabat negara
(6) Pengangkatan dan pemberhentian hakim
konstitusi, hukum acara serta lainnya tentang
Mahkamah Konstitusi diatur dengan undang-
undang
Alasan :Penjelasan mengenai Komisi Kontitusi

Tanggapan : Menurut saya dari sini setiap warga negara dapat mengetahui tugas dan wewenang
serta mekanisme pemilihan Mahkamah Konstitusi.
4. Amandemen Keempat
Sidang Tahunan MPR 2002, tanggal 1-11 Agustus 2002
 pasal 2 ayat (1)
Sebelum Sesudah
Majelis Permusyawaratan Rakyat terdiri atas Majelis Permusyawaratan Rakyat terdiri atas
anggota-anggota Dwan Perwakilan Rakyat, anggota-anggota Dwan Perwakilan Rakyat, dan
ditambah dengan tusan-utusan dari daerah- anggota Dewan Perwakilan Daerah yang dipilih
daerah dan golongan-golongan menurut aturan melalui pemilihan umum dan diatur lebih lanjut
yang ditetapkan dengan undang-undang. dengan undang-undang

Alasan :Kelebihan dari amandemen ayat ini adalah anggota DPD yang akan duduk di MPR harus
melalui pemilihan umum sehingga bukan asal pilih saja melainkan sesuai dengan kualifikasi yang
diminta.

Tanggapan : Menurut saya memang perlu agar setiap wrarga negara mengetahui tentang mekanisme
pemilihan MPR dan perwakilan daerah.

 pasal 6A ayat (4)


Sebelum Sesudah
- Dalam hal tidak ada pasangan calon Presiden dan
Wakil Presiden yang terpilih, dua pasangan calon
yang memperoleh suara terbanyak pertama dan
kedua dalam pemilihan umum dipilih oleh
Majelis Permusyawaratan Rakyat dan pasangan
yang memperoleh, suara terbanyak dilantik
sebagai Presiden dan Wakil Presiden

Alasan :Penjelasan lebih spesifik mengenai syarat-syarat calon presiden serta penegasan bahwa
presiden dipilih melalui pemilu.

Tanggapan : Menurut saya perlu agar setiap wrga negara mengetahui tentang mekanisme pemilihan
Presiden dan Wakil Presiden.

 pasal 8 ayat (3)


Sebelum Sesudah
- Jika Presiden dan Wakil Presiden mangkat,
berhenti, diberhentikan, atau tidak dapat
melakukan kewajibannya dalam masa jabatannya
secara bersamaan, pelaksana tugas kepresidenan
adalah Menteri Luar Negeri, Menteri Dalam
Negeri, dan Menteri Pertahanan secara bersama-
sama. Selambat-jambatnya tiga puluh hari setelah
itu, Majelis Permusyawaratan Rakyat
menyelenggarakan sidang untuk memilih
Presiden dan Wakil Presiden dari dua pasangan
calon Presiden dan Wakil Presiden yang
diusulkan oleh Partai politik atau gabungan partai
politik yang pasangan calon Presiden dan Wakil
Presidennya meraih suara

Alasan :Terdapat penanbahan ayat ke 2 dan ke 3, mengenai pemberhentian presiden yang kemudian
digantikan oleh wakilnya serta penentuan wakil presiden.

Tanggapan :Menurut saya memang penting agar tidak terjadi kekosongan kekuasaan saat presiden
dan/atau presiden mangkat,berhenti ataupun diberhentikan dan memperjelas siapa yang
menggantikan tugas presiden dan/atau wakil presiden mangkat,berhenti ataupun diperhentikan.

 pasal 11 ayat (1)


Sebelum Sesudah
- Presiden dengan persetujuan Dewan Perwakilan
Rakyat menyatakan perang, membuat perdamaian
dan perjanjian dengan negara lain
Alasan :Terdapat 1 ayat yang menyatakan bahwa presiden dapat menyatakan perang, membuat
perdamaian dan perjanjian dengan negara lain.

Tanggapan : Menurut saya pasal ini penting agar tidak terjadi penyimpangan atau penyalahgunaan
kekuasaan oleh Presiden terkait perjanjian Interasional.

 pasal 16
Sebelum Sesudah
- Presiden membentuk suatu dewan pertimbangan
yang bertugas memberikan nasihat dan
pertimbangan kepada Presiden, yang selanjutnya
diatur dalam undang-undang
Alasan :Sesudah amandemen, Presiden berhak mengangkat DPA yang memiliki tugas untuk
memberikan nasehat dan pertimbangan kepada Presiden sesuai dengan peraturan perundangan yang
berlaku. Dengan demikian, pasal 16 ayat (1) dan (2) sesudah amandemen dilebur menjadi satu tapi
dirubah dalam hal konten/dihapuskan.

Tanggapan : Menurut saya memang perlu kejelasan tentang tugas Presiden dalam mengangkat DPA.

 pasal 23B
Sebelum Sesudah
- Macam dan harga mata uang ditetapkan dengan
undang-undang
Alasan :Menyatakan bahwa macam dan harga mata uang ditetapkan dengan undang-undang.

Tanggapan : Menurut saya memang perlu dijelaskan secara rinci macam dan harga mata uang
harus ditetapkan dengan UU.

 Pasal 23D
Sebelum Sesudah
- Negara memiliki suatu bank sentral yang susunan,
kedudukan, kewenangan, tanggung jawab, dan
independensinya diatur dengan undang-undang
Alasan :Menyatakan bahwaNegara Indonesia memiliki bank sentral yang ketentuannya diatur dalam
undang-undang.
Tanggapan : Menurut saya memang perlu menegaskan mengenai macam dan harga mata uang harus
ditetapkan dengan UU.

 pasal 24 ayat (3)


Sebelum Sesudah
- Badan-badan lain yang fungsinya berkaitan
dengan kekuasaan kehakiman diatur dalam
undang-undang
Alasan : Menjelaskan badan kekuasan yang berhubungan dengan kehakiman.
Tanggapan : Menurut saya memang perlu dijelaskan badan kekuasan yang berhubungan dengan
kehakiman.
 Bab XIII, pasal 31 ayat (1), (2), (3), (4), dan (5)
Sebelum Sesudah
(1) Tiap-tiap warga negara berhak mendapat (1) Setiap warga negara berhak mendapat
pengajaran pendidikan
(2) Pemerintah mengusahakan dan (2) Setiap warga negara wajib mengikuti
menyelenggarakan satu sistim pengajaran pendidikan dasar dan pemerintah wajib
nasional, yang diatur dengan undang-undang membiayainya
(3) Pemerintah mengusahakan dan
menyelenggarakan satu sistem pendidikan
nasional, yang meningkatkan keimanan dan
ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur
dengan undang-undang
(4) Negara memprioritaskan anggaran pendidikan
sekurang-kurangnya dua puluh persen dari
anggaran pendapatan dan belanja negara serta
dari anggaran pendapatan dan belanja daerah
untuk memenuhi kebutuhan penyelenggaraan
pendidikan nasional
(5) Pemerintah memajukan ilmu pengetahuan dan
teknologi dengan menjunjung tinggi nilai-nilai
agama dan persatuan bangsa untuk kemajuan
peradaban serta kesejahteraan manusia
Alasan :Kata pengajaran dirubah menjadi pendidikan hal ini dikarenakan apa yang ingin dituju oleh
pemerintah ialah membina insan bukan hanya dari akal namun juga melibatkan perkara fisik dan
mental serta hati dan hawa nafsu. Pembahasannya diubah menjadi kewajiban bagi setiap orang untuk
mendapatkan pendidikan yang dibiyayai oleh pemerintah. Usaha pemerintah dalam
menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional, yang dapat meningkatkan keimanan dan
ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dimana telah diatur
dengan undang-undang.
Tanggapan : Menurut saya memang perlu ditegaskan hal tersebut agar kewajiban bagi setiap orang
untuk mendapatkan pendidikan yang dibiyayai oleh pemerintah.

 pasal 32 ayat (1) dan (2)


Sebelum Sesudah
Pemerintah memajukan kebudayaan nasional (1) Negara memajukan kebudayaan nasional
Indonesia Indonesia di tengah peradaban dunia dengan
menjamin kebebasan masyarakat dalam
memelihara dan mengembangkan nilai-nilai
budayanya
(2) Negara menghormati dan memelihara bahasa
daerah sebagai kekayaan budaya nasional
Alasan :Perubahan itu dilatarbelakangi oleh kebutuhan untuk menempatkan kebudayaan nasional
pada derajat yang tinggi atas dasar pemahaman bahwa kebudayaan nasional, yang menjamin unsur-
unsur kebudayaan daerah, merupakan identitas bangsa dan negara yang harus dilestarikan,
dikembangkan, dan diteguhkan di tengah perubahan global yang pesat dan dapat mengancam
identitas bangsa dan negara Indonesia. Sekaligus menyadari bahwa budaya Indonesia bukan budaya
tertutup di tengah perubahan dunia.
Tanggapan : Menurut saya memang harus dijelaskan dan ditegaskan bahwa negara berkewajiban
memajukan kebudayaan nasional dan memelihara bahasa daerah sebagaikekayaan budaya nasional.
 Bab XIV, pasal 33 ayat (4) dan (5)
Sebelum Sesudah
Pemerintah memajukan kebudayaan nasional (4) Perekonomian nasional diselenggarakan
Indonesia berdasar atas demokrasi ekonomi dengan
prinsip keadilan, kebersamaan efisiensi
berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan
lingkungan, kemandirian, serta dengan
menjaga keseimbangan kemajuan dan
kesatuan ekonomi nasional
(5) Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan
pasal ini diatur dalam undang-undang
Alasan :Penyelenggaraan perekonomian nasional berdasarkan atas demokrasi ekonomi dengan
prinsip keadilan, kebersamaan efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan,
kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional untuk
mensejahterakan masyarakat.
Tanggapan : Menurut saya memang perlu ditekankan dan dijelaskan menekankan tentang
perekonomian nasional. Agar lebih sejelas-jelasnya.

 pasal 34 ayat (1), (2), (3) dan (4)


Sebelum Sesudah
- (1) Fakir miskin dan anak-anak yang terlantar
dipelihara oleh negara
(2) Negara mengembangkan sistem jaminan sosial
bagi seluruh rakyat dan memberdayakan
masyarakat yang lemah dan ticlak mampu
sesuai dengan martabat kemanusiaan
(3) Negara bertanggung jawab atas penyediaan
fasilitas pelayanan kesehatan dan fasilitas
pelayanan umum yang layak
(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan
pasal ini diatur dalam undang-undang
Alasan :Pemeliharaan warga negara, pngembangan sistem jaminan sosial, serta penyediaan fasilitas
pelayanan untuk kesejahteraan masyarakat.
Tanggapan : Menurut saya memang perlu dijelaskan bahwa negara berkewajiban mensejahterakan
warga negaranya.
 pasal 37 ayat (1), (2), (3), (4), dan (5)
Sebelum Sesudah
(1) Untuk mengubah Undang-Undang Dasar, (1) Usul perubahan pasal-pasal Undang-Undang
sekurang-kurangnya 2/3 dari pada jumlah Dasar dapat diagendakan dalam sidang
anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat Majelis Permusyawaratan Rakyat apabila
harus hadir diajukan oleh sekurang-kurangnya 1/3 dari
(2) Putusan diambil dengan persetujuan jumlah anggota Majelis Permusyawaratan
sekurang-kurangnya 2/3 dari pada jumlah Rakyat
anggota yang hadir (2) Setiap usul perubahan pasal-pasal Undang-
Undang Dasar diajukan secara tertuiis dan
ditunjukkan dengan jelas bagian yang
diusulkan untuk diubah beserta alasannya
(3) Untuk mengubah pasal-pasal Undang-Undang
Dasar, Sidang Majelis Permusyawaratan
Rakyat dihadiri oleh sekurang-kurangnya 2/3
dari jumlah anggota Majelis Permusyawaratan
Rakyat
(4) Putusan untuk mengubah pasal-pasal Undang-
Undang Dasar dilakukan dengan persetujuan
sekurang-kurangnya lima puluh persen
ditambah satu dari seluruh anggota Majelis
Permusyawaratan Rakyat
(5) Khusus mengenai bentuk Negara Kesatuan
Republik Indonesia tidak dapat dilakukan
perubahan
Alasan :Agenda mengenai usulan perubahan pasal-pasal Undang-Undang Dasar dalam sidang
Majelis Permusyawaratan Rakyat dan perubahan jumlah minimal untuk penentuan yang awan 2/3
menjadi 1/3.
Tanggapan : Menurut saya memang perlu dijelaskan dan dijabarkan agar mengetahui betul mengenai
ketentuan-ketentuan tentang peubahan pasal-pasal UUD.

 Aturan Peralihan Pasal I, II, Dan III,


Sebelum Sesudah
Pasal I Pasal I
Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia Segala peraturan perundang-undangan yang ada
mengatur dan menyelenggarakan kepindahan masih tetap berlaku selama belum diadakan yang
pemerintahan kepada Pemerinta Indonesia baru menurut Undang-Undang Dasar ini
Pasal II Pasal II
Segala badan Negara dan peraturan yang ada Semua lembaga negara yang ada masih tetap
masih langsung berlaku, selama belum berfungsi sepanjang untuk melaksanakan
diadakan yang baru menurut undang-undang ketentuan Undang-Undang Dasar dan belum
ini diadakan yang baru menurut Undang-Undang
Dasar ini
Pasal III
Pasal III
Untuk pertama kali Presiden dan Wakil
Presiden dipilih oleh Panitia Persiapan Mahkamah Konstitusi dibentuk selambat-
Kemerdekaan lambatnya pada 17 Agustus 2003 dan sebelum
dibentuk segala kewenangannya dilakukan oleh
Pasal IV
Mahkamah Agung
Sebelum Majelis Permusyawaratan Rakyat,
Dewan Perwakilan Rakyat, dan Dewan
Pertimbangan Agung dibentuk menurut
uUndang-Undang Dasar ini, segala kekuasaan
dijalankan oleh Presiden dengan bantuan
komite nasional

Alasan :Peraturan perundang-undangan tetap berlaku selama belum diterbitkan yang baru menurut
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang telah diubah dimaksudkan
untuk mencegah terjadinya kekosongan hukum atau ketidakpastian hukum sebagai akibat terjadinya
perubahan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Selain itu, adanya ketentuan yang mengatur bahwa lembaga negara tetap berfungsi sepanjang
melaksanakan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 juga dimaksudkan
agar negara melalui berbagai lem-baga negara yang dibentuknya (seperti MPR, DPR, Presiden, dan
MA) tetap berjalan sebagaimana mestinya untuk menyelenggarakan kegiatan negara dan
pemerintahan, memenuhi kepentingan umum dan kebutuhan rakyat sampai adanya lembaga baru
yang dibentuk berdasarkan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang
telah diubah.

Ketentuan bahwa MA melaksanakan fungsi MK sebelum MK terbentuk penting untuk mencegah


terjadinya kevakuman hukum dalam pelaksanaan tugas ketatanegaraan. Selain itu, ketentuan ini
dimaksudkan juga untuk memastikan berjalannya mekanisme saling mengawasi dan saling
mengimbangi. Sementara itu, lembaga negara yang ada, yaitu Presiden, DPR, MPR, MA, BPK, dan
DPA telah menyesuaikan diri dengan ketentuan baru dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 yang telah diubah.

 Aturan Tambahan Pasal I, Dan II.


Sebelum Sesudah
(1) Dalam enam bulan sesudah akhirnya Pasal I
peperangan asia Timur Raya, Presiden
Indonesia mengatur dan menyelenggarakan Majelis Permusyawaratan Rakyat ditugasi untuk
segala hal yang ditetapkan dalam Undang- melakukan peninjauan terhadap materi dan status
Undang Dasar ini hukum Ketetapan Majelis Permusyawaratan
(2) Dalam enam bulan setelah Majelis Rakyat Sementara dan Ketetapan Majelis
Permusyawaratan dibentuk, Majelis itu Permusyawaratan Rakyat untuk diambil putusan
bersidang untuk menetapkan Undang- pada Sidang Majelis Permusyawaratan Rakyat
Undang Dasar 2003
Pasal II
Dengan ditetapkannya perubahan Undang-
Undang Dasar ini, Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 terdiri atas
Pembukaan dan pasal-pasal

Alasan :Ketentuan Pasal I Aturan Tambahan dirumuskan sebagai tindak lanjut adanya perubahan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, khususnya yang terkait dengan
perubahan kedudukan dan wewenang MPR sehingga perlu ada peninjauan terhadap materi dan status
hukum Ketetapan MPRS dan Ketetapan MPR.

Adapun ketentuan Pasal II Aturan Tambahan dimaksudkan untuk menegaskan bahwa status
Penjelasan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 tidak lagi merupakan
bagian dari naskah Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Dengan
demikian, ketentuan Pasal II Aturan Tambahan ini mengakhiri keberadaan Penjelasan Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, setelah hal-hal normatif di dalamnya
dimasukkan ke dalam pasal-pasal Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Selain itu, ketentuan Pasal II Aturan Tambahan juga mengubah sistematika Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Sebelum diubah, Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 terdiri atas tiga bagian, yaitu Pembukaan, Batang Tubuh, dan Penjelasan.
Setelah diubah, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 terdiri atas dua
bagian yaitu Pembukaan dan pasal-pasal.

Você também pode gostar