Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
NPM : 16.3522.159
Kelas : A2, Semester VI
Prodi : Adminitrasi Negara
Mata Kuliah : Ekologi Administrasi Negara
1. Amandemen Pertama
Sidang Umum MPR 1999, tanggal 14-21 Oktober 1999
Pasal 5 ayat (1)
Sebelum Sesudah
Presiden memegang kekuasaan membentuk Presiden berhak mengajukan rancangan undang-
undang-undang dengan persetujuan Dewan undang kepada Dewan Perwakilan Rakyat
Perwakilan rakyat.
Alasan :untuk meneguhkan kedudukan dan peranan DPR sebagai lembaga legislatif yang memegang
kekuasaan legislatif
Tanggapan : Menurut saya perubahan ini baik karena, pengubahan ini adalah RUU yang sebelum
dijadikan UU bisa dilakukan wacana terlebih dahulu, apakah sesuai dengan kondisi yang ada di
masyarakat.
Pasal 7
Sebelum Sesudah
Presiden dan Wakil Presiden memegang Presiden dan Wakil Presiden memegang jabatan
jabatannya selama masa lima tahun, dan selama lima tahun, dan sesudahnya dapat dipilih
sesudahnya dapat dipilih kembali kembali dalam jabatan yang sama, hanya untuk
satu kali masa jabatan.
Alasan : Penjelasan masa jabatan presiden dan wakil presiden serta sesudahnya dapat dipilih kembali
dalam jabatan yang sama, hanya untuk satu kali masa jabatan. Untuk mencegah adanya masa rezim
seperti orde lama dan orde baru.
Tanggapan : Menurut saya memang diperlukan adanya batasan masa jabatan Presiden sehinnga hal
ini diharapkan bisa menghilangkan kepemerintahan abadi.
Pasal 9
Sebelum Sesudah
Sebelum memangku jabatannya, Presiden dan (1)Sebelum memangku jabatannya, Presiden dan
Wakil Presiden bersumpah menurut agama, Wakil Presiden bersumpah menurut agama, atau
atau berjanji dengan sungguh-sungguh di berjanji dengan sungguh-sungguh di hadapan
hadapan Majelis Permusyawaratan Rakyat atau Majelis Permusyawaratan Rakyat atau Dewan
Dewan Perwakilan Rakyat sebagai berikut: Perwakilan Rakyat sebagai berikut:
Sumpah Presiden (Wakil Presiden):
Sumpah Presiden (Wakil Presiden):
"Demi Allah, saya bersumpah akan memenuhi "Demi Allah, saya bersumpah akan memenuhi
kewajiban Presiden Republik Indonesia (Wakil kewajiban Presiden Republik Indonesia (Wakil
Presiden Republik Indonesia) dengan sebaik- Presiden Republik Indonesia) dengan sebaik-
baiknya dan seadil-adilnya, memegang teguh baiknya dan seadil-adilnya, memegang teguh
Undang-Undang Dasar dan menjalankan segala Undang-Undang Dasar dan menjalankan segala
undang-undang dan peraturannya dengan undang-undang dan peraturannya dengan selurus-
selurus-lurusnya serta berbakti kepada Nusa lurusnya serta berbakti kepada Nusa dan Bangsa."
dan Bangsa." Janji Presiden (Wakil Presiden):
Janji Presiden (Wakil Presiden): "Saya berjanji dengan sungguh-sungguh akan
"Saya berjanji dengan sungguh-sungguh akan memenuhi kewajiban Presiden Republik
memenuhi kewajiban Presiden Republik Indonesia (Wakil Presiden Republik Indonesia)
Indonesia (Wakil Presiden Republik Indonesia) dengan sebaik-baiknya dan seadil-adilnya,
dengan sebaik-baiknya dan seadil-adilnya, memegang teguh Undang-Undang Dasar dan
memegang teguh Undang-Undang Dasar dan menjalankan segala undang-undang dan
menjalankan segala undang-undang dan peraturannya dengan selurus-lurusnya serta
peraturannya dengan selurus-lurusnya serta berbakti kepada Nusa dan Bangsa".
berbakti kepada Nusa dan Bangsa".
(2) Jika Majelis Permusyawaratan Rakyat atau
Dewan Perwakilan Rakyat tidak dapat
mengadakan sidang, Presiden dan Wakil Presiden
bersumpah menurut agama, atau berjanji dengan
sungguh-sungguh di hadapan pimpinan Majelis
Permusyawaratan Rakyat dengan disaksikan oleh
Pimpinan Mahkamah Agung.
Alasan : Terdapat penanbahan ayat ke 2 yang menjelaskan apabila MPR tidak dapat melakukan
sidang mengenai janji presiden dan wakil presiden.
Tanggapan : Menurut saya memang perlu disaksikan ketika sumpah atau janji diucapkan secara
langsung dihadapan pimpinan Makhamah Agung dengan demikian, kesaksian oleh mereka bisa
dibenarkan.
Pasal13
Sebelum Sesudah
(1)Presiden mengangkat duta dan konsul. (1) Presiden mengangkat duta dan konsul.
(2)Presiden menerima duta Negara lain. (2) Dalam hal mengangkat duta, Presiden
memperhatikan pertimbangan Dewan Perwakilan
Rakyat.
Pasal 14
Sebelum Sesudah
Presiden memberi grasi, amnesti, abolisi dan (1) Presiden memberi grasi dan rehabilitasi
rehabilitasi. dengan memperhatikan pertimbangan Mahkamah
Agung.
Pasal15
Sebelum Sesudah
Presiden memberi gelaran, tanda jasa dan lain- Presiden memberi gelar tanda jasa, dan lain-lain
lain tanda kehormatan tanda kehormatan yang diatur dengan undang-
undang.
Alasan :Perubahan pasal ini berdasarkan pertimbangan agar Presiden dalam memberikan berbagai
tanda kehormatan kepada siapa pun (baik warga negara, orang asing, badan, maupun lembaga)
didasarkan pada undang-undang yang merupakan hasil pembahasan DPR ber-sama pemerintah
sehingga berdasarkan pertimbangan yang objektif. Dengan adanya undang-undang yang mengatur
pemberian tanda-tanda kehormatan oleh Presiden, pemberian tanda-tanda kehormatan tersebut akan
transparan dan objektif.
Tanggapan : Menurut saya memang perlu adanya peraturan mengenai hal tersebut agar Presiden
tidak salah atau sembarangan dalam memberikan gelar, tanda jasa dan tanda kehormatan kepada
seseorang, dan haruslah sesuai dengan perundangan yang berlaku
(3) Menteri-menteri itu memimpin Departemen (3) Setiap menteri membidangi urusan tertentu
Pemerintahan. dalam pemerintahan.
Alasan : Sesudah amandemen, setiap menteri telah membidangi urusan tertentu dalam pemerintahan,
sehingga lebih mudah dalam membagi pekerjaan dan pemerintahan bisa berjalan lebih efektif dan
efisien.
Tanggapan : Memang perlu adanya perubahan hal ini karena, wewenang bukan sepenuhnya ada di tangan Presiden.
Pasal20
Sebelum Sesudah
(1) Tiap-tiap undang-undang menghendaki (1) Dewan Perwakilan Rakyat memegang
persetujuan Dewan Perwakilan rakyat. kekuasaan membentuk undang-undang.
(2) Jika sesuatu rantjangan undang-undang (2) Setiap rancangan undang-undang dibahas oleh
tidak mendapat persetujuan Dewan Perwakilan Dewan Perwakilan Rakyat dan Presiden untuk
rakyat, maka rancangan tadi tidak boleh mendapat persetujuan bersama.Jika rancangan
dimajukan lagi dalam persidangan Dewan undang-undang itu tidak mendapat persetujuan
Perwakilan rakyat masa itu bersama, rancangan undang-undang itu tidak
boleh dimajukan lagi dalam persidangan Dewan
Perwakilan Rakyat masa itu.
Alasan :Dewan Perwakilan Rakyat sudah memegang kekuasaan untuk membentuk undang undang.
Rancangan undang-undang yang boleh dimajukan lagi dalam persidangan Dewan Perwakilan Rakyat
masa itu untuk pembahasan merupakan persetujuan bersama antara Dewan Perwakilan Rakyat dan
Presiden. Penjelasan lebih lanjut mengenai rancangan undang-undang yang dapat disahkan menjadi
undang-undang.
Tanggapan : Memang perlu adanya penegasan wewenang ini agar ketentuan ini dirumuskan untuk
memberikan kepastian hukum.
Pasal 21.
Sebelum Sesudah
(1) Anggota-anggota Dewan Perwakilan rakyat Anggota Dewan Perwakilan Rakyat berhak
berhak memajukan rancangan undang-undang. mengajukan usul rancangan undang-undang.
Tanggapan : Menurut saya memang perlu adanya penjabaran terhadap tugas dan wewenag
pemerintah daerah karena agar kewenangan dan tugas daerah dalam menjalankan otonominya
menjadi lebih jelas tanpa keraguan dalam menjalankannya.
Pasal18A
Sebelum Sesudah
(1) Hubungan wewenang antara pemerintah pusat
dan pemerintah daerah provinsi, kabupaten, dan
kota atau antara provinsi dan kabupaten dan kota,
diatur dengan undang-undang dengan
memperhatikan kekhususan dan keragaman
daerah.
Tanggapan : Menurut saya dengan adanya penambahan pasal ini tugas pemeritah pusat dan
pemerintah daerah menjadi lebih jelas berdasarkan undang-undang.
Pasal 18B
Sebelum Sesudah
(1) Negara mengakui dan menghormati satuan-
satuan pemerintahan daerah yang bersifat khusus
atau bersifat istimewa yang diatur dengan
undang-undang.
Alasan :Satuan-satuan pemerintah daerah yang bersifat khusus ataupun istimewa akan diakui oleh
Pemerintah Pusat, seperti Satpol PP dan Kepolisian Pamong Praja. Namun, semuanya juga harus
diatur dengan Undang-Undang yang berlaku. Adat istiadat yang berkembang di Indonesia, seperti
kesatuan masyarakat adat suku Bali, Kekeratonan Surakarta/Ngayogyakarta, dll secara resmi
mendapat pengakuan dari Negara, tetapi harus berdasarkan prinsip yang berlaku di NKRI ini, dan
yang terutama mengutamakan asas Ketuhanan.
Tanggapan : Menurut saya dengan adanya penambahan pasal ini pemerintah daerah yang bersifat
istimewa dan khusus serta kesatuan masyarakat hukum adat beserta hak-haknya lebih diakui dan
dihormati oleh negara.
Pasal 19
Sebelum Sesudah
(1) Susunan Dewan Perwakilan Rakyat (1) Anggota Dewan Perwakilan Rakyat dipilih
ditetapkan dengan undang-undang. melalui pemilihan umum.
(2) Dewan Perwakilan Rakyat bersidang (2) Susunan Dewan Perwakilan Rakyat diatur
sedikitnya sekali dalam setahun. dengan undang-undang.
Tanggapan : Menurut saya memang perlu adanya keterbukaan dalam pemilihan DPR karena, agar sesuai dengan
keinginan rakyat dalam pemilihan umum.
Pasal 20
Sebelum Sesudah
(1) Tiap-tiap undang-undang menghendaki (1) Dewan Perwakilan Rakyat memegang
persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat. kekuasaan membentuk undang-undang.
(2) Jika sesuatu rancangan undang-undang (2) Setiap rancangan undang-undang dibahas oleh
tidak mendapat persetujuan Dewan Perwakilan Dewan Perwakilan Rakyat dan Presiden untuk
Rakyat, maka rancangan tadi tidak boleh mendapat persetujuan bersama.
dimajukan lagi dalam persidangan Dewan
Perwakilan Rakyat masa itu. (3) Jika rancangan undang-undang itu tidak
mendapat persetujuan bersama, rancangan
undang-undang itu tidak boleh diajukan lagi
dalam persidangan Dewan Perwakilan Rakyat
masa itu.
(4) Presiden mengesahkan rancangan undang-
undang yang telah disetujui bersama untuk
menjadi undang-undang.
Tanggapan : Menurut saya memang perlu ditegaskan dipasal ini, agar DPR dan Presiden mengetahui
mengenai tugas dan wewenangnya.
Pasal 20A
Sebelum Sesudah
- (1) Dewan Perwakilan Rakyat memiliki fungsi
legislasi, fungsi anggaran dan fungsi pengawasan.
Pasal 22A
Sebelum Sesudah
- Ketentuan lebih lanjut tentang tata cara
pembentukan undang-undang diatur dengan
undang-undang
Alasan : Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pembentukan undang-undang yang diatur dengan
undang-undang.
Tanggapan : Menurut saya memang perlu ditambahkan dengan pasal ini karena, agar mengetahui
keseluruhan cara pembentukan UU.
Pasal 22B
Sebelum Sesudah
- Anggota Dewan Perwakilan Rakyat dapat
diberhentikan dari jabatannya, yang syarat-syarat
dan tata caranya diatur dalam undang-undang
Alasan :Pemberhentian Anggota Dewan Perwakilan Rakyat diatur dalam undang-undang.
Tanggapan : Menurut saya di dalam pasal ini menegaskan tentang pemberhentian DPR yang diatur dalam UU.
Tanggapan : Menurut saya pasal ini mempertegas bahwa wilayah di Indonesia memiliki batasan dan
hak m-haknya diatur oleh UU.
(2) Syarat-syarat yang mengenai (2) Penduduk ialah warga negara Indonesia dan
kewarganegaraan ditetapkan dengan undang- orang asing yang bertempat tinggal di Indonesia.
undang. diubah menjadi
(3) Hal-hal mengenai warga negara dan penduduk
diatur dengan undang-undang.
Alasan : Pembahasannya diubah menjadi penjelasan mengenai penduduk.Pernyataan bahwa
mengenai warga negara dan penduduk telah diatur dengan undang-undang.
Tanggapan : Menurut saya dipasal ini mempertegas bahwa siapa yang menjadi warga negara dan
siapa yang menjadi penduduk dan mempertegas adanya UU yang mengatur warga negara dan
penduduk.
Pasal 28B
Sebelum Sesudah
- (1) Setiap orang berhak membentuk keluarga dan
melanjutkan keturunan melalui perkawinan yang
sah
Tanggapan : Menurut saya dipasal ini sangat penting untuk menghindari pelanggaran terhadap hak
warga negara.
Pasal 28C
Sebelum Sesudah
- (1) Setiap orang berhak mengembangkan diri
melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya, berhak
mendapat pendidikan dan memperoleh manfaat
dari ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan
budaya, demi meningkatkan kualitas hidupnya
dan demi kesejahteraan umat manusia.
Tanggapan :Menurut saya dipasal ini sangat penting untuk menghindari pelanggaran terhadap hak
warga negara.
Pasal 28D
Sebelum Sesudah
- (1) Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan,
perlindungan, dan kepastian hukum yang adil
serta perlakuan yang sama di hadapan hukum.
Tanggapan :Menurut saya dipasal ini sangat penting untuk menghindari pelanggaran terhadap hak
warga negara.
Pasal 28E
Sebelum Sesudah
- (1) Setiap orang bebas memeluk agama dan
beribadat menurut agamanya, memilih pendidikan
dan pengajaran, memilih pekerjaan, memilih
kewarganegaraan, memilih tempat tinggal di
wilayah negara dan meninggalkannya, serta
berhak kembali.
Alasan :Bahwa setiap orang berhak atas kebebasan meyakini kepercayaan dan memeluk agama serta
haknya untuk berserikat, mengeluarkan pendapat sesuai dengan hati nurani.
Tanggapan :Menurut saya dipasal ini sangat penting untuk menghindari pelanggaran terhadap hak
warga negara.
Pasal 28F
Sebelum Sesudah
- Setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan
memperoleh informasi untuk mengembangkan
pribadi dan lingkungan sosialnya, serta berhak
untuk mencari, memperoleh, memiliki,
menyimpan, mengolah, dan menyampaikan
informasi dengan menggunakan segala jenis
saluran yang tersedia.
Alasan :Bahwa setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi.
Tanggapan :Menurut saya dipasal ini sangat penting untuk menghindari pelanggaran terhadap hak
warga negara.
Pasal 28G
Sebelum Sesudah
- (1) Setiap orang berhak atas perlindungan diri
pribadi, keluarga, kehormatan, martabat, dan
harta benda yang di bawah kekuasaannya, serta
berhak atas rasa aman dan perlindungan dari
ancaman ketakutan untuk berbuat atau tidak
berbuat sesuatu yang merupakan hak asasi.
Pasal 28H
Sebelum Sesudah
- 1) Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan
batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan
lingkungan hidup yang baik dan sehat serta
berhak memperoleh pelayanan kesehatan.
Pasal 28I
Sebelum Sesudah
- (1) Hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa, hak
kemerdekaan pikiran dan hati nurani, hak
beragama, hak untuk tidak diperbudak, hak untuk
diakui sebagai pribadi di hadapan hukum, dan hak
untuk tidak dituntut atas dasar hukum yang
berlaku surut adalah hak asasi manusia yang tidak
dapat dikurangi dalam keadaan apa pun.
Alasan :Bahwa setiap orang berhak untuk menegakan dan melindungi hak assi manusia sesuai
dengan prinsip negara hukum.
Tanggapan :Menurut saya dipasal ini sangat penting untuk menghindari pelanggaran terhadap hak
warga negara.
Pasal 28J
Sebelum Sesudah
- (1) Setiap orang wajib menghormati hak asasi
manusia orang lain dalam tertib kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Tanggapan :Menurut saya dipasal ini sangat penting untuk menghindari pelanggaran terhadap hak
warga negara.
Bab XIIPasal 30
Sebelum Sesudah
(1) Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib (1) Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut
ikut serta dalam usaha pembelaan negara. serta dalam usaha pertahanan dan keamanan
negara.
(2) Syarat-syarat tentang pembelaan diatur
dengan undang-undang. (2) Usaha pertahanan dan keamanan negara
dilaksanakan melalui sistem pertahanan dan
keamanan rakyat semesta oleh Tentara Nasional
Indonesia dan Kepolisian Negara Republik
Indonesia sebagai kekuatan utama, dan rakyat,
sebagai kekuatan pendukung.
Tanggapan : menurut saya memang diperlukan adanya landasan hukum tentang Lambang Negara
Pasal 36B
Sebelum Sesudah
- Lagu Kebangsaan ialah Indonesia Raya.
Alasan :Lagu Kebangsaan.
Tanggapan : Menurut saya memang penting agar setiap warga negara bisa mengetahui dan
menyayikan lagu kebangsaaan ialah Indonesia Raya.
Pasal 36C.
Sebelum Sesudah
- Ketentuan lebih lanjut mengenai Bendera,
Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu
Kebangsaan diatur dengan undang-undang.
Alasan : Ketentuan lebih lanjut mengenai Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu
Kebangsaan diatur dengan undang-undang.
Tanggapan :Menurut saya memang penting supaya setiap warga negara menghormati bahwa
bendera, bahasa,lambang negara serta lagu kebangsaan akan diatur dalam UU.
3. Amandemen Ketiga
Sidang Tahunan MPR 2001, tanggal 1-9 November 2001
Pasal 1 ayat (2) dan (3)
Sebelum Sesudah
(1) Negara Indonesia ialah Negara kesatuan (1) Negara Indonesia ialah Negara kesatuan
yang berbentuk Republik yang berbentuk Republik
(2) Kedaulatan adalah di tangan rakyat, dan (2) Kedaulatan berada di tangan rakyat dan
dilakukan sepenuhya oleh Majelis dilaksanakan menurut Undang-Undand Dasar
Permusyawaratan Rakyat (3) Negara Indonesia adalah negara hukum
Alasan :Ditegaskan bahwa kedaulatan berada di tangan rakyat, namun tidak dicantumkan dengan
tegas apa landasan hukum kedaulatan tersebut,.sehingga dikhawatirkan terjadinya kelemahan dalam
bidang politik dan hukum dalam pelaksanaannya serta MPR dalam menjalankan kedaulatnnya tidak
dibatasi oleh undang-undang. Negara Indonesia mempertegas statusnya sebagai negara hukum
karena pada saat Orde Baru kekuasaan banyak diselewengkan dan semuanya dikuasai oleh para
‘kerah-putih’ sehingga dengan di tambahkannya pasal ini, maka semua orang Indonesia, tanpa
melihat statusnya dalam berbuat harus tetap dipertanggungjawabkan di depan hukum yang berlaku di
Indonesia.
Tanggapan :Menurut saya memang perlu bahwa didalam pasal ini menegaskan bahwa kedaulatan
berada ditangan rakyat dan Indonesia adalah negara hukum.
Tanggapan :Menurut saya memang sebaiknya dipasal ini memperjelas dalam penjabaran wewenang
dan tugas-tugas dari MPR.
Pasal 7A
Sebelum Sesudah
- Presiden dan/atau Wakil Presiden dapat
diberhentikan dalam masa jabatannya oleh
Majelis Permusyawaratan Rakyat atas usul
Dewan Perwakilan Rakyat, baik apabila terbukti
telah melakukan pelanggaran hukum berupa
pengkhianatan terhadap negara, korupsi,
penyuapan, tindak pidana berat lainnya, atau
perbuatan tercela maupun apabila terbukti tidak
lagi memenuhi syarat sebagai Presiden dan/atau
Wakil Presiden
Alasan :Menegaskan presiden dan wakil presiden dapat diberhentikan apabila terbukti telah
melakukan pelanggaran hukum.
Tanggapan : Menurut saya memang perlu ditambahkan dipasal ini agar semakin jelas mengenai
peraturan pemberhentian Presiden dan Wakil Presiden.
Pasal 7B ayat (1), (2), (3), (4), (5), (6), dan (7)
Sebelum Sesudah
- (1) Usul pemberhentian Presiden dan/atau Wakil
Presiden dapat diajukan oleh Dewan
Perwakilan Rakyat kepada Majelis
Permusyawaratan Rakyat hanya dengan
terlebih dahulu mengajukan permintaan
kepada Mahkamah Konstitusi untuk
memeriksa, mengadili, dan memutus pendapat
Dewan Perwakilan Rakyat bahwa Presiden
dan/atau Wakil Presiden telah melakukan
pelanggaran hukum berupa pengkhianatan
terhadap negara, korupsi, penyuapan, tindak
pidana berat lainnya, atau perbuatan tercela;
dan/atau pendapat bahwa Presiden dan/atau
Wakil Presiden tidak lagi memenuhi syarat
sebagai Presiden dan/atau Wakil Presiden
(2) Pendapat Dewan Perwakilan Rakyat bahwa
Presiden dan/atau Wakil Presiden telah
melakukan pelanggaran hukum tersebut
ataupun telah tidak lagi memenuhi syarat
sebagai Presiden dan/atau Wakil Presiden
adalah dalam rangka pelaksanaan fungsi
pengawasan Dewan Perwakilan Rakyat
(3) Pengajuan permintaan Dewan Perwakilan
Rakyat kepada Mahkamah Konstitusi hanya
dapat dilakukan dengan dukungan sekurang-
kurangnya 2/3 dari jumlah anggota Dewan
Perwakilan Rakyat yang hadir dalam sidang
paripurna yang dihadiri oleh sekurang-
kurangnya 2/3 dari jumlah anggota Dewan
Perwakilan Rakyat
(4) Mahkamah Konstitusi wajib memeriksa,
mengadili, dan memutus dengan seadil-
adilnya terhadap pendapat Dewan Perwakilan
Rakyat tersebut paling lama sembilan puluh
hari setelah permintaan Dewan Perwakilan
Rakyat itu diterima oleh Mahkamah Konstitusi
(5) Apabila Mahkamah Konstitusi memutuskan
bahwa Presiden dan/atau Wakil Presiden
terbukti melakukan pelanggaran hukum
berupa pengkhianatan terhadap negara,
korupsi, penyuapan, tindak pidana berat
lainnya, atau perbuatan tercela; dan/atau
terbukti bahwa Presiden dan/atau Wakil
Presiden tidak lagi memenuhi syarat sebagai
Presiden dan/atau Wakil Presiden, Dewan
Perwakilan Rakyat menyelenggarakan sidang
paripurna untuk meneruskan usul
pemberhentian Presiden dan/atau
WakilPresiden kepada Majelis
Permusyawaratan Rakyat
(6) Majelis Permusyawaratan Rakyat wajib
menyelenggarakan sidang untuk memutuskan
usul Dewan Perwakilan Rakyat tersebut paling
lambat tiga puluh hari sejak Majelis
Permusyawaratan Rakyat menerima usul
tersebut
(7) Keputusan Majelis Permusyawaratan Rakyat
atas usul pemberhentian Presiden dan/atau
Wakil Presiden harus diambil dalam rapat
paripurna Majelis Permusyawaratan Rakyat
yang dihadiri oleh sekurang-kurangnya 3/4
dari jumlah anggota dan disetujui oleh
sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah anggota
yang hadir, setelah Presiden dan/atau Wakil
Presiden diberi kesempatan menyampaikan
penjelasan dalam rapat paripurna Majelis
Permusyawaratan Rakyat
Alasan :Menjelaskan tata cara pemberhentian presiden apabila terbukti telah melakukan pelanggaran
hukum.
Tanggapan : Menurut saya memang perlu ditambahkan dipasal ini agar semakin jelas mengenai
peraturan pemberhentian Presiden dan Wakil Presiden dalam masa jabatannya oleh MPR atas usul
dari DPR. Hal ini dikarenakan presiden tidak dapat diberhentikan karena permasalahan politik.
Pasal 7C
Sebelum Sesudah
- Presiden tidak dapat membekukan dan/atau
membubarkan Dewan Perwakilan Rakyat
Alasan :Menegaskan presiden dan wakil presiden tidak dapat membekukan dan/atau membubarkan
Dewan Perwakilan Rakyat.
Tanggapan : Menurut saya memang perlu dipasal ini menegaskan hal tersebut, agar dapat mencegah
penyalahgunaan wewenang Presiden untuk pembekuan dan/atau pembubaran DPR.
Tanggapan : Menurut saya memang perlu adanya aturan tentang pergantian kekuasaan kepresidenan
saat Presiden dan/atau Wakil Presiden mangkat, berhenti ataupun diperhentikan agar lebih jelas.
Pasal 11 ayat (2), dan (3)
Sebelum Sesudah
Presiden dengan persetujuan Dewan (2) Presiden dalam membuat perjanjian
Perwakilan rakyat menyatakan perang, internasional lainnya yang menimbulkan
membuat perdamaian dan perjanjian dengan akibat yang luas dan mendasar bagi kehidupan
Negara lain rakyat yang terkait dengan beban keuangan
negara, dan/atau mengharuskan perubahan
atau pembentukan undang-undang harus
dengan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat
(3) Ketentuan lebih lanjut tentang perjanjian
internasional diatur dengan undang-undang
Alasan :Terdapat penanbahan ayat ke 2 dan ke 3 yang menyetakan bahwa presiden dapat menyatakan
perang, membuat perdamaian dan perjanjian dengan negara lain dengan adanya tindak lanjut
presiden sebagai kepala pemerintahan dengan membuat perjanjian internasional.
Tanggapan : Manurut saya pasal ini menegaskan wewenag Presiden agar tidak terjadi penyimpangan
atau penyalahgunaan kekuasaan oleh presiden terkait perjanjian interasional.
Tanggapan : Menurut saya dengan adanya pasal ini akan memperjelas pengakuan pembentukan,
pengubahan dan pembubaran kementerian 7 negara diatur dengan undang-undang agar lebih jelas.
Bab VIIA Pasal 22C ayat (1), (2), (3), dan (4)
Sebelum Sesudah
- (1) Anggota Dewan Perwakilan Daerah dipilih
dari setiap provinsi melalui pemilihan umum
(2) Anggota Dewan Perwakilan Daerah dari setiap
provinsi jumlahnya sama dan jumlah seluruh
anggota Dewan Perwakilan Daerah itu tidak
lebih dari sepertiga jumlah anggota Dewan
Perwakilan Rakyat
(3) Dewan Perwakilan Daerah bersidang
sedikitnya sekali dalam setahun
(4) Susunan dan kedudukan Dewan Perwakilan
Daerah diatur dengan undang-undang
Alasan :Penjelasan mengenai keanggotaan dan persidangan Dewan Perwakilan Daerah.
Tanggapan : Menurut saya memang perlu dijelaskan dan dijabarkan dipasal ini agar aturan tentang
pemilihan, jumlah,kewajiban serrta susunan Dewan Perwakilan Daerah sesuai dengan yang diatur
UU.
Pasal 22D ayat (1), (2), (3) dan (4)
Sebelum Sesudah
- (1) Dewan Perwakilan Daerah dapat mengajukan
kepada Dewan Perwakilan Rakyat rancangan
undang-undang yang berkaitan dengan otonomi
daerah, hubungan pusat dan daerah,
pembentukan dan pemekaran serta
penggabungan daerah, pengelolaan sumber
daya alam dan sumber daya ekonomi lainnya,
serta yang berkaitan dengan perimbangan
keuangan pusat dan daerah
(2) Dewan Perwakilan Daerah ikut membahas
rancangan undang-undang yang berkaitan
dengan otonomi daerah; hubungan pusat dan
daerah; pembentukan, pemekaran, dan
penggabungan daerah; pengelolaan sumber
daya alam dan sumber daya ekonomi lainnya,
serta perimbangan keuangan pusat dan daerah;
serta memberikan pertimbangan kepada Dewan
Perwakilan Rakyat atas rancangan undang-
undang anggaran pendapatan dan belanja
negara dan rancangan undang-undang yang
berkaitan dengan pajak, pendidikan, dan agama
(3) Dewan Perwakilan Daerah dapat melakukan
pengawasan atas pelaksanaan undang-undang
mengenai: otonomi daerah, pembentukan,
pemekaran dan penggabungan daerah,
hubungan pusat dan daerah, pengelolaan
sumber daya alam dan sumber daya ekonomi
lainnya, pelaksanaan anggaran pendapatan dan
belanja negara, pajak, pendidikan, dan agama
serta menyampaikan hasil pengawasannya itu
kepada Dewan Perwakilan Rakyat sebagai
bahan pertimbangan untuk ditindaklanjuti
(4) Anggota Dewan Perwakilan Daerah dapat
diberhentikan dari jabatannya, yang syarat-
syarat dan tata caranya diatur dalam undang-
undang
Alasan :Penjelasan mengenai tugas Dewan Perwakilan Daerah yaitu mengajukan dan membahas
rancangan undang-undang serta mengawasi pelaksanaan undang-undang.
Tanggapan : Menurut saya memang perlu ditambahkan pasal ini agar tugas-tugas DPD lebih jelas
dan terperinci
Bab VIIB Pasal 22E ayat (1), (2), (3), (4), (5), dan (6)
Sebelum Sesudah
- (1) Pemilihan umum dilaksanakan secara langsung,
umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil setiap
lima tahun sekali
(2) Pemilihan umum diselenggarakan untuk
memilih anggota Dewan Perwakilan Rakyat,
Dewan Perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil
Presiden dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
(3) Peserta pemilihan umum untuk memilih
anggota Dewan Perwakilan Rakyat dan anggota
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah adalah partai
politik
(4) Peserta pemilihan umum untuk memilih
anggota Dewan Perwakilan Daerah adalah
perseorangan
(5) Pemilihan umum diselenggarakan oleh suatu
komisi pemilihan umum yang bersifat nasional,
tetap, dan mandiri
(6) Ketentuan lebih lanjut tentang pemilihan umum
diatur dengan undang-undang
Alasan :Penjelasan mengenai pemilihan umum.
Tanggapan : Menurut saya memang perlu ditambahkan agara setiap warga negara mengetahui betul
tentang mekanisme pemilihan umum yang ada di Indonesia.
Pasal 23 ayat (1), (2), (3), (4) dan (5)
Sebelum Sesudah
(1) Anggaran pendapatan dan belanja ditetapkan (1) Anggaran pendapatan dan belanja negara
tiap-tiap tahun dengan undang-undang. sebagai wujud dari pengelolaan keuangan
Apabila Dewan Perwakilan Rakyat tidak negara ditetapkan setiap tahun dengan undang-
menyetujui anggaran yang diusulkan undang dan dilaksanakan secara terbuka dan
Pemerintah, maka Pemerintah menjalankan bertanggung jawab untuk sebesar-besarnya
anggaran tahun yang lalu kemakmuran rakyat
(2) Segala pajak untuk keperluan Negara (2) Rancangan undang-undang anggaran
berdasarkan undang-undang pendapatan dan belanja negara diajukan oleh
(3) Macam dan harga mata uang ditetapkan Presiden untuk dibahas bersama Dewan
dengan undang-undang Perwakilan Rakyat dengan memperhatikan
(4) Hal keuangan negara selanjutnya diatur pertimbangan Dewan Perwakilan Daerah
dengan undang-undang (3) Apabila Dewan Perwakilan Rakyat tidak
(5) Untuk memeriksa tanggung jawab tentang menyetujui rancangan anggaran pendapatan
keuangan Negara diadakan suatu Badan dan belanja negara yang diusulkan oleh
Pemeriksa Keuangan, yang peraturannya Presiden, Pemerintah menjalankan Anggaran
ditetapkan dengan Undang-Undang. Hasil Pendapatan dan Belanja Negara tahun yang lalu
pemeriksaan itu diberitahukan kepada (4) Hal keuangan negara selanjutnya diatur dengan
Dewan Perwakilan Rakyat undang-undang
(5) Untuk memeriksa tanggung jawab tentang
keuangan negara diadakan suatu
BadanPemeriksa Keuangan, yang peraturannya
ditetapkan dengan undang-undang. Hasil
pemeriksaan itu diberitahukan kepada Dewan
Perwakilan rakyat.
Alasan :Sudah ada penjelasan mengenai sifat serta tujuan dari penetapan anggaran pendapatan dan
belanja. Pembahsaanya diubah menjadi pertimbangan Dewan Perwakilan Daerah terhadap rancangan
undang-undang anggaran pendapatan dan belanja negara yang akan dibahas oleh Presiden bersama
Dewan Perwakilan Rakyat. Pembahasanya diubah menjadi persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat
terhadap rancangan anggaran pendapatan dan belanja negara yang diusulkan oleh Presiden.
Tanggapan : Menurut saya memang penting ditambahkan agar tidak terjadi penyalahgunaan dan
penyelewengan tentang pengelolaan serta pengajuan APBN yang dilakukan oleh Presiden dan DPR.
Pasal 23A
Sebelum Sesudah
- Pajak dan pungutan lain yang bersifat memaksa
untuk keperluan negara diatur dengan undang-
undang
Alasan :Menyatakan bahwa pajak dan pungutan lain yang bersifat memaksa untuk keperluan negara
diatur dengan undang-undang.
Tanggapan : Menurut saya memang baik adanya aturan ini, karena dapat memperjelas tentang aturan
pajak dan pungutan lainnya yang bersifat memaksa untuk keperluan negara.
Pasal 23C
Sebelum Sesudah
- Hal-hal lain mengenai keuangan negara diatur
dengan undang-undang
Alasan :Menyatakan bahwahal-hal lain mengenai keuangan negara diatur dengan undang-undang.
Tanggapan : Menurut saya memang penting adanya kejelasan dan penegasan mengenai keuangan
yang diatur oleh UU.
Tanggapan : Menurut saya memang perlu dijelaskan supaya lebih jelas lagi tentang wewenag dan
tugas serta mekanisme pemilihan KY.
Pasal 24C ayat (1), (2), (3), (4), (5) dan (6).
Sebelum Sesudah
- (1) Mahkamah Konstitusi berwenang mengadili
pada tingkat pertama dan terakhir yang
putusannya bersifat final untuk menguji
undang-undang terhadap Undang-Undang
Dasar, memutus sengketa kewenangan
lembaga negara yang kewenangannya
diberikan oleh Undang-Undang Dasar,
memutus pembubaran partai politik, dan
memutus perselisihan tentang hasil pemilihan
umum
(2) Mahkamah Konstitusi wajib memberikan
putusan atas pendapat Dewan Perwakilan
Rakyat mengenai dugaan pelanggaran oleh
Presiden dan/atau Wakil Presiden menurut
Undang-Undang Dasar
(3) Mahkamah Konstitusi mempunyai sembilan
orang anggota hakim konstitusi yang
ditetapkan oleh Presiden, yang diajukan
masing-masing tiga orang oleh Mahkamah
Agung, tiga orang oleh Dewan Perwakilan
Rakyat, dan tiga orang oleh Presiden
(4) Ketua dan Wakil Ketua Mahkamah Konstitusi
dipilih dari dan oleh hakim konstitusi
(5) Hakim konstitusi harus memiliki integritas dan
kepribadian yang tidak tercela, adil,
negarawan yang menguasai konstitusi dan
ketatanegaraan, serta tidak merangkap sebagai
pejabat negara
(6) Pengangkatan dan pemberhentian hakim
konstitusi, hukum acara serta lainnya tentang
Mahkamah Konstitusi diatur dengan undang-
undang
Alasan :Penjelasan mengenai Komisi Kontitusi
Tanggapan : Menurut saya dari sini setiap warga negara dapat mengetahui tugas dan wewenang
serta mekanisme pemilihan Mahkamah Konstitusi.
4. Amandemen Keempat
Sidang Tahunan MPR 2002, tanggal 1-11 Agustus 2002
pasal 2 ayat (1)
Sebelum Sesudah
Majelis Permusyawaratan Rakyat terdiri atas Majelis Permusyawaratan Rakyat terdiri atas
anggota-anggota Dwan Perwakilan Rakyat, anggota-anggota Dwan Perwakilan Rakyat, dan
ditambah dengan tusan-utusan dari daerah- anggota Dewan Perwakilan Daerah yang dipilih
daerah dan golongan-golongan menurut aturan melalui pemilihan umum dan diatur lebih lanjut
yang ditetapkan dengan undang-undang. dengan undang-undang
Alasan :Kelebihan dari amandemen ayat ini adalah anggota DPD yang akan duduk di MPR harus
melalui pemilihan umum sehingga bukan asal pilih saja melainkan sesuai dengan kualifikasi yang
diminta.
Tanggapan : Menurut saya memang perlu agar setiap wrarga negara mengetahui tentang mekanisme
pemilihan MPR dan perwakilan daerah.
Alasan :Penjelasan lebih spesifik mengenai syarat-syarat calon presiden serta penegasan bahwa
presiden dipilih melalui pemilu.
Tanggapan : Menurut saya perlu agar setiap wrga negara mengetahui tentang mekanisme pemilihan
Presiden dan Wakil Presiden.
Alasan :Terdapat penanbahan ayat ke 2 dan ke 3, mengenai pemberhentian presiden yang kemudian
digantikan oleh wakilnya serta penentuan wakil presiden.
Tanggapan :Menurut saya memang penting agar tidak terjadi kekosongan kekuasaan saat presiden
dan/atau presiden mangkat,berhenti ataupun diberhentikan dan memperjelas siapa yang
menggantikan tugas presiden dan/atau wakil presiden mangkat,berhenti ataupun diperhentikan.
Tanggapan : Menurut saya pasal ini penting agar tidak terjadi penyimpangan atau penyalahgunaan
kekuasaan oleh Presiden terkait perjanjian Interasional.
pasal 16
Sebelum Sesudah
- Presiden membentuk suatu dewan pertimbangan
yang bertugas memberikan nasihat dan
pertimbangan kepada Presiden, yang selanjutnya
diatur dalam undang-undang
Alasan :Sesudah amandemen, Presiden berhak mengangkat DPA yang memiliki tugas untuk
memberikan nasehat dan pertimbangan kepada Presiden sesuai dengan peraturan perundangan yang
berlaku. Dengan demikian, pasal 16 ayat (1) dan (2) sesudah amandemen dilebur menjadi satu tapi
dirubah dalam hal konten/dihapuskan.
Tanggapan : Menurut saya memang perlu kejelasan tentang tugas Presiden dalam mengangkat DPA.
pasal 23B
Sebelum Sesudah
- Macam dan harga mata uang ditetapkan dengan
undang-undang
Alasan :Menyatakan bahwa macam dan harga mata uang ditetapkan dengan undang-undang.
Tanggapan : Menurut saya memang perlu dijelaskan secara rinci macam dan harga mata uang
harus ditetapkan dengan UU.
Pasal 23D
Sebelum Sesudah
- Negara memiliki suatu bank sentral yang susunan,
kedudukan, kewenangan, tanggung jawab, dan
independensinya diatur dengan undang-undang
Alasan :Menyatakan bahwaNegara Indonesia memiliki bank sentral yang ketentuannya diatur dalam
undang-undang.
Tanggapan : Menurut saya memang perlu menegaskan mengenai macam dan harga mata uang harus
ditetapkan dengan UU.
Alasan :Peraturan perundang-undangan tetap berlaku selama belum diterbitkan yang baru menurut
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang telah diubah dimaksudkan
untuk mencegah terjadinya kekosongan hukum atau ketidakpastian hukum sebagai akibat terjadinya
perubahan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Selain itu, adanya ketentuan yang mengatur bahwa lembaga negara tetap berfungsi sepanjang
melaksanakan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 juga dimaksudkan
agar negara melalui berbagai lem-baga negara yang dibentuknya (seperti MPR, DPR, Presiden, dan
MA) tetap berjalan sebagaimana mestinya untuk menyelenggarakan kegiatan negara dan
pemerintahan, memenuhi kepentingan umum dan kebutuhan rakyat sampai adanya lembaga baru
yang dibentuk berdasarkan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang
telah diubah.
Alasan :Ketentuan Pasal I Aturan Tambahan dirumuskan sebagai tindak lanjut adanya perubahan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, khususnya yang terkait dengan
perubahan kedudukan dan wewenang MPR sehingga perlu ada peninjauan terhadap materi dan status
hukum Ketetapan MPRS dan Ketetapan MPR.
Adapun ketentuan Pasal II Aturan Tambahan dimaksudkan untuk menegaskan bahwa status
Penjelasan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 tidak lagi merupakan
bagian dari naskah Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Dengan
demikian, ketentuan Pasal II Aturan Tambahan ini mengakhiri keberadaan Penjelasan Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, setelah hal-hal normatif di dalamnya
dimasukkan ke dalam pasal-pasal Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Selain itu, ketentuan Pasal II Aturan Tambahan juga mengubah sistematika Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Sebelum diubah, Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 terdiri atas tiga bagian, yaitu Pembukaan, Batang Tubuh, dan Penjelasan.
Setelah diubah, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 terdiri atas dua
bagian yaitu Pembukaan dan pasal-pasal.