Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
1 Maret 2014 13
ABSTRACT
There are many matter can be make chips. One of them is breadfruits chips.
Consumers need a good quality of product. The industries must be keep the quality of
its products. Therefore it is necessary for a good quality control on the quality control
of raw materials, production processes and final products breadfruit chips. The aims of
this study are to determine the application of the Seven Tools of Quality Control and
how to improve product quality breadfruit chips. Analysis of quality control is done by
using tools such as quality control check sheet, stratification, histograms, Pareto charts,
scatter charts, fishbone diagram and control chart. Check sheets are used to present the
data in order to facilitate the understanding of data to analyze further. P control chart
is used to see whether a product is defective is well within control or not. The results of
the data analysis showed that the p control chart product defects that occured during
production process had upper threshold of 0.033 (79 pieces of breadfruit chip) and
lower thresholdof 0.021 (50 pieces of breadfruit chip) with an average percentage per
day damage of 2.765 % (66 pieces of breadfruit chip). Disability occurred once,
because it exceeded the upper limit of the number of defects by 176 pieces of breadfruit
chip (3.6%). Result of causative diagram analysis showed what factors causedproduct
defects, those were raw materials, tools, production process, and human error. Result of
this study can be used by the industry to immediately take corrective action to prevent
and reduce the level of disability.
Keywords : Breadfruit chip, quality control, seven tools
sebagian besar penduduk Indonesia. Makanan
PENDAHULUAN
ringan ini sangat digemari oleh semua lapisan
Mayoritas masyarakat Indonesia
masyarakat. Pembuatan keripik sukun banyak
memenuhi kebutuhan karbohidrat dengan
diminati karena proses pembuatannya mudah
mengkonsumsi bahan pangan seperti beras
dan membutuhkan alat yang sederhana. Hal
dan jagung. Banyak bahan pangan yang
ini menyebabkan keripik sukun cocok
merupakan sumber karbohidrat lain yang
digunakan sebagai usaha industri skala rumah
berasal dari umbi-umbian atau buah-buahan
tangga. Proses produksi yang tepat pada
yang ada disekitar yang juga dapat
pengolahan sukun sangat diperlukan untuk
dikonsumsi. Salah satu di antara sumber
mempertahankan mutu.
karbohidrat tersebut yaitu buah sukun yang
Produk keripik sukun dapat
pemanfaatannya relatif masih rendah
dikendalikan melalui proses produksi agar
dibanding bahan pangan sumber karbohidrat
dapat menghasilkan keuntungan bagi
yang berasal dari umbi-umbian (Djaafar dan
perusahaan. Keinginan konsumen terhadap
Rahayu 2007).
produk yang baik dan mempunyai mutu yang
Keripik sukun merupakan makanan
baik merupakan salah satu pentingnya
ringan yang sudah tidak asing lagi bagi
perusahaan memenuhi dan menjaga mutu
14 Pengendalian Mutu ….(Edi J, dkk)
produknya. Selain itu pengendalian mutu tingkat keberhasilan suatu perusahaan. Selama
terhadap produk yang diproduksi mampu ini perusahaan tidak pernah memperhatikan
meningkatkan mutu produk dan menentukan bagaimana karyawan bekerja dan melakukan
sebuah kesalahan dalam proses pada bahan baku, proses produksi dan produk
produksi sehingga menimbulkan banyaknya akhir keripik sukun.
kecacatan pada produk yang akan merugikan Berdasarkan kondisi di atas maka
perusahaan itu sendiri dan menjaga tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
kepercayaan konsumen terhadap produk yang aplikasi tujuh alat pengendalian mutu dalam
dihasilkan. Oleh sebab itu perlu dilakukan produksi keripik sukun dan bagaimana cara
pengendalian mutu baik pengendalian mutu meningkatkan mutu keripik sukun.
gosong dan tidak utuh. Tidak matang
METODE PENELITIAN memiliki persentase terendah sebesar 26%
Penelitian ini dilaksanakan di UD (44,39 keping sukun) kemudian gosong 31%
Bunga Mutiara, Kabupaten Sampang, dan (53 keping sukun) dan tertinggi tidak utuh
waktu penelitian dilaksanakan pada bulan sebesar 42% (71,7 keping sukun). Faktor ini
Oktober-November 2012. Obyek penelitian karena mata pisau dengan ketajaman yang
ini adalah keripik sukun. Alat pengendalian sudah mulai berkurang, kedudukan yang tidak
mutu yang dipakai dalam penelitian ini yaitu: tepat serta pekerja yang tidak ahli dalam
Lembar pengamatan (check sheet), melakukan pengirisan seperti kurang menekan
Stratifikasi, Histogram, Diagram pareto buah ke mata pemasat atau cara mengiris yang
(pareto chart), Diagram Tebar (scatter salah.
diagram), Diagram sebab akibat (cause and
effect diagram) dan Grafik kendali (control
Histogram
chart). Pengolahan dan analisis data penelitian
Produk keripik yang renyah
ini menggunakan Microsoft excel dan
dihasilkan dari bahan baku yang diiris dengan
Software Besterfield.
tipis. Tebal tipis irisan sukun dipengaruhi oleh
ketajaman mata pisau dari pisau pemasat.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pisau pemasat ini merupakan salah satu alat
Aplikasi Alat Kendali Mutu yang digunakan dalam proses pembuatan
Check Sheet untuk Proses Produksi Keripik keripik sukun. Penggunaan alat yang baik
Sukun seperti pisau yang terbuat dari logam stainless
Hasil pengamatan diketahui bahwa steel akan menjamin produk dari karat
kerusakan paling dominan adalah tidak utuh, sehingga aman untuk dikonsumsi.
gosong dan tidak matang dengan nilai Ketajaman mata pisau pemasat
kerusakan pada tidak utuh sebesar 1.009 mempengaruhi ketebalan irisan sukun karena
keping kemudian gosong 748 keping dan semakin tajam mata pisau membuat pekerja
tidak matang sebesar 633 keping. Persentase semakin mudah mengiris sukun dan ketebalan
kerusakan terbesar pada tanggal 7 Nopember irisan sesuai dengan stándar yang disyaratkan.
yaitu sebesar 3,64% (tidak utuh 73 keping; Gambar 1. menunjukkan berat irisan sukun
gosong 53 keping dan tidak matang 50 setiap produksi mulai tanggal 10 Oktober
keping) dan persentase kerusakan terkecil dengan berat irisan yang paling banyak, yaitu
pada tanggal 13 Oktober sebesar 2,51% (tidak sebesar 115,6 kg.
utuh 72 keping; gosong 41 keping dan tidak Data pada tabel 2. dan gambar 2.
utuh 31 keping). Hasil pengumpulan data dapat diketahui bahwa teknik dan peralatan
jenis cacat pada proses produksi keripik sukun yang digunakan cukup baik. Dilihat dari hasil
melalui lembar periksa (check sheet) dapat olahan produk yang cacat tertinggi sebesar 4%
dilihat pada tabel 1. pada tanggal ke-7 dan terendah sebesar 2%
pada tanggal ke-19 dan ke-23. Semakin besar
Stratifikasi tingkat persentase kerusakan mengakibatkan
Ada tiga jenis kerusakan pada semakin besarnya kerugian yang ditanggung
pengolahan keripik sukun yang membuat perusahaan dan menggambarkan tidak
produk tidak layak jual, yaitu tidak matang, baiknya teknik dan peralatan yang digunakan
AGROINTEK Volume 8, No.1 Maret 2014 15
Tabel 1. Data Jumlah Produksi dan Jenis Cacat Keripik Sukun Pada Bulan Oktober November
2012
Jumlah Produksi Jenis Cacat (kepingan)
Jumlah
Tanggal Buah Berat Tidak Tidak Presentase (%)
Kepingan Gosong (keping)
Sukun (kg) Matang Utuh
10 47 90.6 5076 37 33 65 135 2.65
13 53 92.2 5724 31 41 72 144 2.51
19 60 95.8 6960 43 49 68 160 2.29
20 54 83.2 5832 51 53 58 162 2.78
23 65 109.7 7540 47 52 67 166 2.21
27 57 91.4 6840 42 61 77 180 2.63
31 48 89.2 5952 38 59 74 171 2.87
3 50 101.3 6621 48 52 82 182 2.74
7 50 85.7 4833 50 53 73 176 3.64
10 64 115.6 7936 54 63 86 203 2.55
14 53 98.5 6572 45 68 68 181 2.75
17 50 86.8 5438 57 45 75 177 3.25
21 55 88.5 5940 32 65 66 163 2.74
24 52 97.3 6240 58 54 78 190 3.04
Total 758 1325.8 87504 633 748 1009 2390 38.65
Sumber : Data Primer (2012)
Tabel 2. Data Cacat Produk Keripik Sukun
Jenis Cacat (kepingan)
Tanggal Tidak Tidak Jumlah
Persentase Gosong Persentase Persentase
Matang Utuh
10 37 27% 33 24% 65 48% 135
13 31 22% 41 28% 72 50% 144
19 43 27% 49 31% 68 43% 160
20 51 31% 53 33% 58 36% 162
23 47 28% 52 31% 67 40% 166
27 42 23% 61 34% 77 43% 180
31 38 22% 59 35% 74 43% 171
3 48 26% 52 29% 82 45% 182
7 50 28% 53 30% 73 41% 176
10 54 27% 63 31% 86 42% 203
14 45 25% 68 38% 68 38% 181
17 57 32% 45 25% 75 42% 177
21 32 20% 65 40% 66 40% 163
24 58 31% 54 28% 78 41% 190
Rata-rata 26% 31% 42%
Total 2390
16 Pengendalian Mutu ….(Edi J, dkk)
140
6000
5000 kepingan utuh
4000 kepingan cacat
3000 kepingan total
2000
1000
0
10 13 19 20 23 27 31 3 7 10 14 17 21 24
.
Gambar 2. Diagram Histogram untuk kepingan cacat dan utuh
45.0 120.0
40.0 100.0
35.0
30.0 80.0
Presentase Komulatif
Presentase 25.0 60.0
20.0 40.0
15.0
10.0 20.0
5.0 0.0
Tidak utuh
Gosong
Tidak matang
Jenis cacat produk
Percent. Cumulative Percent.
Tabel 3. Data Jumlah Produksi dan Jumlah Cacat Produk Keripik Sukun
Tanggal Jumlah produksi Jumlah cacat produk
10 5.076 135
13 5.724 144
19 6.960 160
20 5.832 162
23 7.540 166
27 6.840 180
31 5.952 171
3 6.621 182
7 4.833 176
10 7.936 203
14 6.572 181
17 5.438 177
21 5.940 163
24 6.240 190
TOTAL 87.504 2.390
300
200
Jumlah cacat
produk (Y)
Alat
Tidak Matang
Metode
Gosong
Teledor
Kecapekan
Tidak fokus
Manusia
Alat Metode
Tidak utuh
0.03
presentse
p
cacat
0.02
U
C
0.01 L
0
10131920232731 3 7 1014172124
Gambar 8. Peta Kontrol p Cacat Produksi Keripik Sukun
2.3
Ketebalan Produk
2.2
Rata-rata
2.1
UCL
(mm)
2
1.9
1.8
1.7
10131920232731 3 7 1014172124
1.5 X
Produk (mm)
1 X-BAR
UCL
0.5
LCL
0
10 13 19 20 23 27 31 3 7 10 14 17 21 24
Gambar 10. X-Chart Ketebalan Keripik Sukun Setelah Digoreng
AGROINTEK Volume 8, No.1 Maret 2014 21
0.8
0.7
Range Ketebalan
0.6
Produk (mm)
R
0.5
0.4 R-BAR
0.3 UCL
0.2
LCL
0.1
0
10 13 19 20 23 27 31 3 7 10 14 17 21 24
Gambar 11. R-Chart Ketebalan Keripik Sukun Sebelum Digoreng
0.6
0.5
Range Ketebalan
Produk (mm)
0.4 R
0.3 R-BAR
0.2 UCL
0.1 LCL
0
10 13 19 20 23 27 31 3 7 10 14 17 21 24
DAFTAR PUSTAKA
Anonimous 2003. Panduan Teknologi
Pengolahan Sukun Sebagai Bahan
Pangan Alternatif. Direktorat Jendral
Bina Pengolahan dan Pemasaran Hasil
Pertanian.
(http://www.kapetseram.com/info_s
ukun.html, diakses 21 Agustus 2011).
Djaafar, T.F dan Rahayu S. 2007. Cemaran
mikroba pada produk pertanian,
penyakit yang ditimbulkan dan
pencegahannya. Jurnal Litbang
Pertanian,
(http://www.litbang.deptan.go.id/arti
kel.pdf, diakses 23 Agustus 2011).
Koswara, S. 2006. Sukun Sebagai Cadangan
Pangan Alternatif. (http://sudut-
imajinasi.blogspot.com/2011/07/pengol
ahan-buah-sukun.html, diakses 21
Agustus 2011).
Meilianti. 2003. Pengembangan Buah Sukun
(Artocarpu alitis) Menjadi Keripik
Simulasi Dalam Rangka Diversifikasi
Pangan Pokok Lokal. [skripsi].
(http://repository.ipb.ac.id/bitstream/ha
ndle/F03mei_abstract.pdf, diakses 21
Agustus 2011).
Nurani, G. 2010. Pengendalian Mutu Keripik
Singkong UD ECO Kabupaten
Sumenep. [laporan praktek kerja
lapang]. Bangkalan: Universitas
Trunojoyo Madura.