Você está na página 1de 27

PENGARUH PEMBERIAN PAKET EDUKASI TENTANG MENOPAUSE

TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PADA WANITA PREMENOPAUSE


DALAM MENGHADAPI MENOPAUSE DI DUSUN MURANGAN VIII
TRIHARJO KABUPATEN SLEMAN YOGYAKARTA

NASKAH PUBLIKASI
Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan
pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

MARYUDELA AFRIDA
20080320155

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2012
LEMBAR PENGESAHAN

PENGARUH PEMBERIAN PAKET EDUKASI TENTANG MENOPAUSE


TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PADA WANITA PREMENOPAUSE
DALAM MENGHADAPI MENOPAUSE DI DUSUN MURANGAN VIII
TRIHARJO KABUPATEN SLEMAN YOGYAKARTA

Naskah Publikasi

Telah diseminarkan dan diujikan pada tanggal:


Juni 2012

Oleh:
MARYUDELA AFRIDA
20080320155

Penguji

Sri Sumaryani, Ns., M.Kep., Sp.Mat (………….………)

Shinta Krisnamurti, S.Kep, Ns (…………….……)

Mengetahui
Dekan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

(dr. H. Ardi Pramono, Sp.An., M.Kes)


Pernyataan

Dengan ini kami selaku pembimbing Karya Tulis Ilmiah mahasiswa Program Studi

Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas

Muhammadiyah Yogyakarta:

Nama : Maryudela Afrida

No. Mahasiswa : 20080320155

Judul : Pengaruh Pemberian Paket Edukasi Tentang Menopause

Terhadap Tingkat Kecemasan Pada Wanita Premenopause

Dalam Menghadapi Menopause di Dusun Murangan VIII

Triharjo Kabupaten Sleman Yogyakarta.

Setuju/tidak setuju*) naskah ringkasan penelitian yang disusun oleh yang

bersangkutan dipublikasikan dengan/tanpa*) mencantumkan nama pembimbing

sebagai co-author.

Demikian harap maklum.

Yogyakarta, Juni 2012

Pembimbing Mahasiswa

Sri Sumaryani, Ns., M.Kep., Sp.Mat Maryudela Afrida

*) coret yang tidak perlu


Pengaruh Pemberian Paket Edukasi Tentang Menopause Terhadap Tingkat
Kecemasan pada Wanita Premenopause dalam Menghadapi Menopause di Dusun
Murangan VIII Triharjo Kabupaten Sleman Yogyakarta.

Maryudela Afrida1, Sri Sumaryani2, Shinta Krisnamurti3

Karya Tulis Ilmiah, Program Studi Ilmu Keperawatan

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

INTISARI

. Berdasarkan perhitungan statistik diperkirakan tahun 2020 jumlah penduduk


Indonesia akan mencapai 262,2 juta jiwa dengan jumlah perempuan yang hidup
dalam usia menopause meningkat menjadi 30,0 juta penduduk yang beresiko
mengalami kecemasan. Penanganan yang tepat untuk mengatasi masalah tingginya
tingkat kecemasan pada wanita premenopause adalah dengan pemberian paket
edukasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian paket
edukasi terhadap penurunan tingkat kecemasan pada wanita premenopause.
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Quasy
eksperiment pretest posttest with control group. Jumlah sampel dalam penelitian ini
sebanyak 40 orang yang dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok intervensi dan
kontrol yang dipilih sesuai dengan kriteria inklusi dan ekslusi. Instrumen yang
digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner baku dari T-MAS yang dimodifikasi
oleh peneliti. Analisis data yang digunakan adalah non parametric man whitney
Dari hasil pengukuran menggunakan uji wilcoxon menunjukkan perbedaan
skor kecemasan yang bermakna hanya terjadi pada kelompok intervensi dengan nilai
p = 0,000 sedangkan pada kelompok kontrol tidak terjadi perbedaan yang signifikan
dengan nilai p = 0,739. Dari hasil man whitney menunjukkan adanya perbedaan yang
signifikan antar kelompok penelitian dengan nilai p = 0,016.
Berdasarkan nilai tersebut dapat disimpulkan bahwa tingkat kecemasan pada
wanita premenopause mengalami penurunan yang bermakna setelah pemberian paket
edukasi.

Kata Kunci: Kecemasan, Paket Edukasi, Wanita Premenopause

1
Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan FKIK UMY
2
Staf pengajar bagian maternitas PSIK FKIK UMY
3
Perawat Sardjito Yogyakarta
The Influence of Providing Education Package About Menopause on The Level of
Anxiety in Premenopausal Woman Facing Menopause in Hamlet Village Murangan
VIII District Triharjo Sleman

Maryudela Afrida1, Sri Sumaryani2, Shinta Krisnamurti3

Scientific Article Research, Nursing Departement

Muhammadiyah University of Yogyakarta

ABSTRACT

Based on statistical calculation is expected in 2020 Indonesia's population will


reach 262.2 million by the number of women living in the age of menopause
increased to 30.0 million people are at risk of experiencing anxiety. Appropriate
treatment to address the high level of anxiety in premenopausal women is the
providing of educational packages. The purpose of this study was to determine the
effect of the providing educational package on reducing anxiety levels in
premenopausal women.
Design of this study was a Quasy eksperiment pretest posttest with control
group.Number of samples used in this study were as many as 40 people are selected
according to inclusion and exclusion criteria. Instruments used in this study was a
modified T-MAS questionnaire by the researcher. Analysis of the data used was non
parametric, Mann Whitney.
From the measurement results using the Wilcoxon test showed a significant
difference in anxiety scores occurred only in the intervention group with p-value =
0.000 being in the control group no significant difference occurred with p value =
0.739. From the man whitney indicate a significant difference between the study
groups with p-value = 0.016.
Based on these values can be concluded that anxiety levels in premenopausal
women has decreased significantly after the educational package.

Key words: Anxiety, Education Package, Premenopausal Woman

1
Nursing Student, School of Nursing Muhammadiyah University of Yogyakarta
2
Lecture of Maternity Nursing, School of Nursing Muhammadiyah University of
Yogyakarta
3
Nurse in Sardjito of Yogyakarta
PENDAHULUAN memasuki menopause baru mencapai

Pemerintah Indonesia telah 15,5 juta orang atau 7,6% dari total

berusaha untuk meningkatkan penduduk, sedangkan pada tahun

pembangunan di segala bidang 2020 diperkirakan jumlah wanita

khususnya dalam masalah kesehatan yang memasuki menopause

reproduksi. Keberhasilan meningkat menjadi 30,0 juta atau

pembangunan termasuk 11,5% dari total penduduk1. (Depkes,

pembangunan kesehatan telah 2005).

meningkatkan status kesehatan dan Menopause merupakan

gizi masyarakat antara lain masalah Nasional di beberapa negara

meningkatnya umur harapan hidup maju dan berkembang karena

(UHH) di Indonesia dari tahun ke beberapa gejala dari menopause yang

tahun. Pada tahun 1971 UHH cukup berat dialami oleh wanita yang

penduduk indonesia adalah 46,5 berada di negara maju dan

tahun dan pada tahun 2005 berkembang. Masalah menopause

diperkirakan mencapai 68,2 tahun. dalam menghadapi abad 21 ini telah

Disamping itu, jumlah dan proporsi mulai dirasakan untuk diatasi,

penduduk perempuan yang berusia terutama di Indonesia. Pada sebagian

diatas 50 tahun dari tahun ke tahun wanita ada yang memasuki masa

juga mengalami peningkatan yang menopause dengan penuh

signifikan. Berdasarkan sensus kecemasan. Wanita-wanita seperti ini

penduduk tahun 2000 jumlah sangat sensitif terhadap pengaruh

perempuan diatas 50 tahun dan sudah emosional. Umumnya, mereka tidak


mendapat informasi yang benar, disebabkan oleh kurangnya informasi

sehingga yang dibayangkan adalah yang benar sehingga yang

efek negatif yang akan dialami dibayangkan adalah efek negatif

setelah memasuki usia menopause yang akan dialaminya setelah

(Kasdu, 2002). memasuki masa menopause. Mereka

Wanita yang mengalami menganggap bahwa dengan

menopause akan mengalami berakhirnya masa reproduksi berarti

perubahan fisik, psikologis maupun berhentinya nafsu seksual. Keadaan

seksual. Perubahan-perubahan yang ini dikhawatirkan akan

terjadi pada masa menopause dapat mempengaruhi psikis atau lebih

menimbulkan kecemasan pada spesifik pada rasa cemas (Kasdu,

seorang wanita dan sering 2002).

mengakibatkan munculnya konflik Pemberian informasi dapat

dalam rumah tangga. diberikan dalam bentuk paket

Kekhawatiran ini berawal dari edukasi kepada wanita yang sedang

pemikiran negatif dari wanita – mengalami atau menghadapi masa

wanita yang mengalami menopause menopause, karena dengan adanya

yang menganggap bahwa dirinya paket edukasi ini diharapkan mereka

sudah menjadi sangat tua, tidak dapat merubah pola pikir mereka dari

sehat, tidak bugar dan tidak cantik negatif menjadi lebih positif.

lagi. Ketika masa menopause itu Untuk itu peneliti sudah

datang, wanita-wanita yang melakukan survey pendahuluan yang

mengalami kecemasan umumnya dilakukan di Dusun Murangan VIII


Kelurahan Triharjo Kabupaten Sleman Yogyakarta, maka penulis

Sleman Yogyakarta. Dari hasil studi tertarik untuk melakukan penelitian

pendahuluan pada bulan Januari yang berjudul “Pengaruh pemberian

2012 menunjukkan terdapat 58 orang paket edukasi tentang menopause

usia 45-55 tahun dari 144 KK.di terhadap tingkat kecemasan wanita

daerah tersebut juga terdapat premenopause dalam menghadapi

beragam variasi latar belakang menopause di Dusun Murangan

pendidikan, status perkawinan, Kelurahan Triharjo Kabupaten

pekerjaan dan status ekonomi yang Sleman Yogyakarta”.

beragam. Penelitian ini bertujuan untuk

Selain itu belum pernah mengetahui pengaruh pemberian

dilakukan pemberian paket edukasi paket edukasi tentang menopause

sebelumnya baik dari dinas terhadap tingkat kecemasan wanita

kesehatan, puskesmas maupun premenopause dalam menghadapi

peneliti lainnya sehingga informasi menopause di Dusun Murangan

mengenai menopause pada dusun ini Kelurahan Triharjo Kabupaten

masih sangat terbatas. Sleman Yogyakarta

Dilihat dari latar belakang


METODE
diatas dan mengingat banyaknya
Jenis penelitian ini adalah
masalah yang ditimbulkan akibat
Quasy Eksperiment dengan
kurangnya pengetahuan masyarakat
pendekatan pre-post test with control
mengenai menopause di dusun
group (Nursalam, 2008). Sample
Murangan Kelurahan Triharjo
dalam penelitian ini berjumlah 40
orang wanita premenopause yang dirumah. Penelitian dilakukan dua

telah memenuhi kriteria inklusi : kali pertemuan, pertemuan pertama

wanita dalam masa premenopause, dilakukan pretest untuk kelompok

bisa baca tulis, tidak bisu dan tuli, kontrol dan perlakuan dan setelah itu

bersedia menjadi responden, diberikan leaflet untuk kelompok

mengembalikan kuesioner. kontrol dan modul mengenai

Sedangkan kriteria ekslusi dalam menopause untuk kelompok

penelitian ini adalah Wanita perlakuan. Pertemuan kedua

premenopause yang tidak bersedia memberikan penyuluhan untuk

melanjutkan diri sebagai responden. kelompok perlakuan dengan waktu

Variabel bebas dalam 45 menit sampai selesai yang

penelitian ini adalah Paket edukasi dilakukan selama 3 hari, setelah itu

Paket edukasi tentang menopause diberikan postest untuk kelompok

berisi pengertian, penyebab, tanda perlakuan dan kelompok kontrol

gejala maupun terapi atau perawatan untuk melihat perbedaan.

pada saat menopause. Bentuk paket Variabel terikat dalam

edukasi yang diberikan adalah penelitian ini adalah tingkat

metode ceramah dan diskusi dengan kecemasan yang diukur dengan

bantuan LCD agar bisa menggunakan kuesioner T-MAS

mempermudah penyampaian dengan (Taylor Manifest Anxiety Skill) yang

maksimal, demonstrasi serta dimodifikasi.

pemberian leaflet dan buku panduan Variabel pengganggu dalam

sebagai bahan bacaan responden penelitian ini adalah pengetahuan,


sikap, dukungan keluarga, usia, digunakan uji Man Whitney, jika

tingkat pendidikan, status pekerjaan, nilai p < 0,05 maka Ha diterima

dan kondisi ekonomi sedangkan jika nilai p > 0,05 maka

Analisa Data dalam penelitian Ha ditolak (Dahlan, 2011). Analisa

ini menggunakan analisis univariat data menggunakan SPSS for

dan bivariat. Analisis univariat windows release 17.0.

digunakan untuk menghitung Dalam penelitian ini peneliti

distribusi frekuensi sehingga meminta ijin secara sah dari Program

diketahui gambaran karakteristik Studi Ilmu Keperawatan Fakultas

responden.(Dahlan, 2011) dan Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

analisis bivariat pada penelitian ini Universitas Muhammadiyah

dilakukan untuk mengetahui Yogyakarta. Kemudian peneliti

perbedaan tingkat kecemasan pre dan mengajikan permohonan ijin kepada

post intervensi pada kelompok pihak yang berkaitan yaitu Kepala

eksperimen maupun kelompok Dusun Murangan Triharjo Sleman.

kontrol dengan menggunakan uji Saat melakukan penelitian dengan

wilcoxon. Hasil wilcoxon p < 0,05 menggunakan buku panduan,

menunjukkan perbedaan yang pelatihan dan menggunakan

signifikan secara statistik. kuesioner untuk pengolahan data,

Selanjutnya untuk mengetahui terlebih dahulu responden diberikan

perbedaan antar kelompok informed consent untuk kesediaan

eksperimen dan kontrol sebelum dan menjadi responden dengan adanya

sesudah pemberian intervensi pernyataan terlebih dahulu di depan


lembar kuesioner dan menjelaskan HASIL DAN PEMBAHASAN

cara mengisi kuesioner.


Penelitian ini dilakukan di
Kesulitan dalam penelitian ini
Padukuhan Murangan VIII yang
adalah sulitnya untuk menentukan
berada pada lingkup Desa Triharjo,
waktu penelitian untuk melakukan
Kecamatan Sleman, Kabupaten
intervensi karena jadwal arisan ibu-
Sleman, Yogyakarta dan
ibu hanya 1x setiap bulannya,
dilaksanakan pada bulan april 2012,
sementara untuk mengumpulkan ibu-
yang dilakukan pada 40 responden
ibu diluar jadwal arisan sangat sulit
yang memenuhi kriteria inklusi dan
dan waktu dilakukan pre-test dan
eksklusi yang telah ditetapkan oleh
post-test sehingga hal ini tidak
peneliti. Desa Triharjo terdiri atas 4
efektif dan akan menyulitkkan
Dusun yaitu Murangan VII,
peneliti. Faktor kuesioner, biasanya
Murangan VIII, dan Ngangkrik.
para ibu premenopause saat pre-test
Gambaran karakteristik
belum mengetahui bahasa atau istilah
responden dalam penelitian ini
yang ada dalam soal kuesioner
adalah wanita premenopause yang
sebelum diberikan paket edukasi
berada di Dusun Murangan VIII
berupa booklet, leaflet dan
Triharjo Kabupaten Sleman
penyuluhan sehingga membuat
Yogyakarta yang berjumlah 40
peneliti harus bersabar untuk sedikit
responden yang dibagi ke dalam dua
menjelaskan dan bersabar menunggu
kelompok yaitu kelompok intervensi
waktu pengisian kuesioner sampai
dan kontrol. Adapun karakteristik
dengan selesai.
responden dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Kelompok Intervensi dan


Kontrol di Dusun Murangan VIII (April 2012, n=40)

Eksperimen Kontrol
Karakteristik Responden
n % n %
1.Golongan Usia
40 – 45 tahun 9 45 11 55
46 – 50 tahun 9 45 3 15
51 – 55 tahun 2 10 6 30
Total 20 100% 20 100%
2. Pendidikan
SD 1 5 1 5
SMP 3 15 5 25
SMA 8 40 7 35
Perguruan Tinggi 8 40 7 35
Total 20 100% 20 100%
3. Pekerjaan
Ibu Rumah Tangga 9 45 7 35
Pegawai Swasta 7 35 7 35
PNS 4 20 6 30
Total 20 100% 20 100%
Sumber : data primer 2012

Tabel 4.1 menunjukan bahwa dominan adalah SMA dan perguruan

sebagian besar usia responden yang tinggi masing-masing sebanyak 8

tertinggi adalah pada usia 40-45 orang (40%) pada kelompok

tahun dimana pada kelompok eksperimen dan sebanyak 7 orang

eksperimen berjumlah 9 orang (35%) pada kelompok kontrol.

(45%) dan pada kelompok kontrol


Berdasarkan jenis pekerjaan
berjumlah 11 orang (55%).
terbanyak adalah ibu rumah tangga

Dilihat dari tingkat pendidikan (tidak bekerja) sebanyak 9 orang

responden pada penelitian ini paling (45%) pada kelompok eksperimen


dan 7 orang (35%) pada kelompok kelompok intervensi dan kontrol

kontrol. dapat dilihat pada tabel 4.2

Distribusi frekuensi tingkat

kecemasan pre test dan post test pada

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Tingkat Kecemasan Pre Test dan Post Test
Responden Kelompok Intervensi dan Kontrol (April 2012, n=40)

Tingkat Kecemasan
Ringan Sedang Berat
n % n % n %
Intervensi Pre test 11 55 8 40 1 5
Post test 18 90 2 10 0 0
Kontrol Pre test 14 70 6 30 0 0
Post test 12 60 8 40 0 0
Sumber : Data Primer 2012
Berdasarkan tabel 4.2 dapat saat pre test paling banyak adalah

dilihat bahwa frekuensi tingkat kecemasan ringan yaitu 14 responden

kecemasan pada kelompok intervensi (70%) dan saat post test paling

sebelum diberikan paket edukasi banyak responden mengalami

paling banyak adalah kecemasan kecemasan ringan yaitu 12 responden

ringan yaitu 11 responden (55%) dan (60%).

setelah diberi perlakuan berupa paket


Hasil uji wilcoxon pre test dan
edukasi paling banyak adalah
post test pada kelompok intervensi
kecemasan ringan yang berjumlah 18
dan kontrol dapat dilihat pada tabel
responden (90%). Pada kelompok
4.3
kontrol frekuensi tingkat kecemasan
Tabel 4.3 Distribusi Hasil Uji Wilcoxon Pre test Post Test pada
Kelompok Intervensi dan Kontrol (April 2012, n=40)
Kategori Tingkat Kecemasan
Mean ∆ mean Standar P value
deviasi
Intervensi Pre test 20,90 10,25 10,192 0,000
Post test 10,65 5,641
Kontrol Pre test 17,00 -0,85 8,688 0,739
Post test 17,85 9,399
Sumber : data primer 2012

Berdasarkan tabel 4.3 dapat Hal berbeda terjadi pada

dilihat bahwa pada kelompok kelompok kontrol yang hanya

intervensi rerata tingkat kecemasan mendapatkan leaflet dimana terlihat

saat pre test adalah sebesar 20,40 rerata skor kecemasan pre test 17,00

kemudian saat post test menurun kemudian saat post test meningkat

menjadi 10,65 dengan nilai menjadi 17,85 dengan nilai

signifikansi 0,000 (p<0,05). Dengan signifikansi 0,739 (p>0,05) yang

demikian dapat disimpulkan bahwa artinya Ha ditolak dimana tidak

Ha dalam penelitian ini diterima terdapat perbedaan yang bermakna

dimana paket edukasi yang telah antara skor kecemasan pre test dan

diberikan kepada responden post test pada kelompok kontrol.

berpengaruh tehadap penurunan Hasil Uji Mann Whitney

tingkat kecemasan pada kelompok Tingkat Kecemasan antara

intervensi. Kelompok Intervensi dan Kontrol.


Hasil uji Mann Whitney pre intervensi dan kontrol dapat dilihat

test post test antar kelompok pada tabel 4.4 sebagai berikut

Tabel 4.4 Hasil Uji Mann Whitney (April 2012, n=40)

Kategori Tingkat Kelompok Mean Rank Z P value


Kecemasan
Pre test Intervensi 20,90 0,000 1,000
Kontrol 17,00
Post test Intervensi 10,65 -2,419 0,016
Kontrol 17,85
Sumber : data primer 2012
Dari tabel 4.4 didapatkan hasil eksperimen yaitu 45%. Kelompok

bahwa pada saat pre test dengan kontrol usia responden yang paling

menggunakan uji Mann Whitney banyak rentang usia 40-45 tahun

antara kelompok intervensi dengan yaitu sebesar 11 orang (55%). Hasil

kelompok kontrol setelah diberikan data tersebut menunjukkan bahwa

perlakuan selama 3 hari. tidak terjadi usia juga mempengaruhi tingkat

perubahan yang signifikan dengan kecemasan seseorang. Salah satu hal

nilai p = 1,000 (>0,05) sedangkan yang menyebabkan skor kecemasan

pada saat post test terdapat responden berada dalam kategori

perubahan yang signifikan dengan tingkat kecemasan ringan adalah

nilai p = 0,016. faktor usia. Pernyataan ini didukung

oleh Noorkasiani dan Tamher (2009)


Dari hasil penelitian di atas
yang mengemukakan bahwa semakin
diperoleh data rentang usia
bertambah usia seseorang, semakin
responden yang paling dominan
siap pula dalam menerima cobaan
adalah 40-45 tahun 9 orang dan 46-
sehingga permasalahan yang
50 tahun 9 orang pada kelompok
menimpa mereka dianggap sebagai masalah yang sedang dihadapinya.

suatu hal yang biasa. Hal ini juga Hal ini dapat mempermudah dalam

didasarkan oleh teori aktivitas yang proses pemberian informasi sehingga

dikemukakan Cox (1984 dalam tingkat kecemasan yang dialami oleh

Noorkasiani & Tamher 2009) yang wanita premenopause ini akan

menyatakan bahwa kestabilan sistem mengalami penurunan. Sesuai

kepribadian sebagai individu dengan pernyataan Breiger cit

bergerak ke arah usia tua sehingga Pulungasih (2006) yaitu pengetahuan

pada tahap ini keadaan emosional umumnya datang dari pengalaman

seseorang cenderung stabil. Hal ini seseorang. Dalam hal ini pengalaman

juga didukung oleh penelitian dilihat dari umur karena semakin tua

Waspada (2006) bahwa dari sebagian umur seseorang semakin banyak

besar responden memiliki usia 56-60 pengalamanyang diperoleh dan

tahun dan dari hasil penelitian semakin tinggi pengetahuannya

menunjukkan adanya pengaruh sehingga dapat membantu dalam

pemberian pengetahuan pada saat menurunkan kecemasan yang sedang

penelitian. dialami.

Berdasarkan hasil penelitian


Menurut asumsi peneliti usia
mengenai tingkat pendidikan
sangat berpengaruh dalam pemberian
menunjukkan data bahwa sebagian
pengetahuan dimana, semakin
besar responden mempunyai tingkat
matang usia seseorang maka akan
pendidikan yang tinggi dimana pada
semakin baik pula tingkat
kelompok eksperimen tingkat
pemahaman dan ketertarikan akan
pendidikan yang paling banyak yaitu pendidikan yang tinggi yaitu SMA

SMA dan Perguruan Tinggi dengan tetapi dari hasil penelitian juga

jumlah masing-masing 7 orang menunjukkan adanya pengaruh

(40%). Diharapkan semakin tinggi dalam pemberian pendidikan

tingkat pendidikan seseorang maka kesehatan tantang menopause

semakin banyak pengetahuan yang terhadap tingkat pengetahuan wanita

dimiliki dan mempermudah proses menopause.

penerimaan informasi (Asyriana, Menurut peneliti tingkat

2007). Sehingga kecemasan pendidikan akan sangat

menjelang menopause dapat diatasi mempengaruhi keberhasilan dalam

dengan baik, namun demikian pemberian paket edukasi, karena

Notoatmodjo (2005) menyatakan semakin tinggi tingkat pendidikan

bahwa bukan berarti seseorang yang seseorang akan semakin tinggi

berpendidikan rendah juga memiliki tingkat pengetahuannya yang dapat

tingkat pengetahuan yang rendah membantu dalam mamahami

karena peningkatan pengetahuan informasi yang diterima sehingga

seseorang tidak mutlak diperoleh di dapat mempermudah peneliti dalam

pendidikan formal tetapi juga bisa merubah pemahaman negatif

diperoleh dari sumber informasi lain. responden menjadi positif yang dapat

Hal ini juga tidak didukung oleh mempengaruhi penurunan tingkat

penelitian Malawat (2010) bahwa kecemasan responden.

dari 50 responden didapatkan hanya Pekerjaan responden paling

5 responden yang memiliki tingkat banyak adalah sebagai Ibu Rumah


Tangga sebanyak 9 orang (45%) Berdasarkan hasil penelitian

pada kelompok eksperimen dan Ibu tingkat kecemasan wanita

Rumah Tangga dan Pegawai Swasta premenopause tentang menopause

masing-masing sebanyak 7 orang pada pre-test kelompok intervensi

(35%) pada kelompok kontrol. didapatkan bahwa jumlah responden

Menurut Hawari (2011) mengatakan dengan tingkat kecemasan ringan

bahwa individu yang tidak memiliki sebesar (55%), kecemasan sedang

pekerjaan cenderung rentan terhadap sebesar (40%) dan kecemasan berat

gangguan kesehatan baik fisik sebesar (5%) sedangkan pada

maupun psikologis. Hal ini juga posttest kelompok intervensi setelah

didukung oleh penelitian dari diberikan paket edukasi didapatkan

Asyriana (2007) yang menyatakan jumlah responden dengan tingkat

bahwa status pekerjaan akan kecemasan ringan sebesar (90%) dan

mempengaruhi tingkat kecemasan kecemasan sedang sebesar (10%).

seseorang dimana, individu yang Berdasarkan tingkat kecemasan

mempunyai pekerjaan lebih banyak diatas dapat dilihat terjadinya

mendapatkan informasi sehingga hal penurunan yang signifikan pada uji

tersebut dapat mengurangi tingkat wilcoxon setelah pemberian paket

kecemasan seseorang. Peneliti edukasi pada kelompok intervensi

berasumsi bahwa pekerjaan dapat dengan selisih mean pre test dan post

juga mempengaruhi tingkat test mengalami penurunan sebesar

kecemasan responden. 10,25 dan nilai p = 0,000 (tabel 4.3).

Hal ini menunjukkan adanya


pengaruh pemberian paket edukasi hubungan paket edukasi dengan

dalam menurunkan tingkat keluhan fisik dan psikolog pada

kecemasaan pada wanita yang akan pasien kanker serviks yang menjalani

menghadapi menopause. kemoterapi di RS Dr soetomo

Surabaya. Hasilnya menunjukkan


Upaya untuk mengatasi
adanya perbedaan yang bermakna
kecemasan pada wanita
pada tingkat keluhan mual muntah,
premenopause telah banyak
lemah lesu dan respon psikologi pada
dikembangkan salah satunya dengan
responden sebelum dan sesudah
pendekatan kognitif dengan cara
intervensi (p<0,05)
memberikan pendidikan kesehatan

(Ibrahim, 2012). Menurut Kasdu Menurut asumsi peneliti

(2002) dengan pemberian kesehatan penurunan tingkat kecemasan yang

melalui paket edukasi dapat dialami oleh wanita premenopause di

mempengaruhi kestabilan emosi dusun Murangan VIII ini

seseorang menjadi baik, dimana dikarenakan oleh adanya

dengan pemberian paket edukasi ketertarikan dari responden karena

wanita premenopause akan mengenai masalah kecemasan

mendapatkan informasi yang benar premenopause yang belum pernah

mengenai menopause sehingga bisa diadakan di wilayah ini. Hal lain

mengurangi kecemasan pada wanita yang juga mempengaruhi penurunan

premenopause tersebut. Hal ini tingkat kecemasan adalah adanya

sesuai dengan penelitian Triharini interaksi yang baik antara peneliti

(2009) yang meneliti tentang dan responden dalam membantu


menyelesaikan masalah kecemasan nilai signifikansi 0,739 (p>0,05)

yang sedang dihadapi responden, yang artinya tidak adanya pengaruh

karena dengan dilakukan pemberian pemberian paket edukasi terhadap

paket edukasi ini responden dapat penurunan tingkat kecemasan pada

dengan bebas bertanya dan menyerap wanita premenopause. Namun,

paket edukasi yang telah diberikan sebaliknya hasil diatas menunjukkan

Kesimpulan yang dapat ditarik bahwa terjadinya peningkatan tingkat

dari penelitian ini adalah hipotesis kecemasan pada kelompok kontrol.

yang telah ditetapkan sebelumnya Menurut Ibrahim (2012) didapatkan

yaitu Ha bahwa pemberian paket bahwa paket edukasi lebih efektif

edukasi mempunyai pengaruh dari pemberian leaflet karena pada

terhadap penurunan tingkat saat pemberian paket edukasi

kecemasan pada wanita didapatkan adanya interaksi dua arah

premenopause di Dusun Murangan yang dapat membantu seseorang

VIII Triharjo, Kabupaten Sleman, mengemukakan perasaannya

Yogyakarta dapat diterima. mengenai permasalahan yang sedang

Pada kelompok kontrol dihadapi. Hal ini juga didukung oleh

berbanding terbalik dengan pernyataan Nugroho (2008) yang

kelompok intervensi yang dilakukan menyatakan bahwa seseorang dengan

dengan uji wilcoxon dimana pada kecemasan memerlukan pendekatan

saat pre test rerata tingkat sosial dimana diperlukan komunikasi

kecemasan adalah 17,00 dan post test sehingga seseorang diharapkan dapat

meningkat menjadi 17,85 dengan


bertukar pikiran dan dapat membantu dan leaflet dapat menambah

dalam penyelesaian masalah. informasi wanita tentang menopause

Menurut Malawat (2010) dan mengurangi kecemasan yang

menyatakan bahwa pendidikan dirasakan.

kesehatan dapat mempengaruhi


Pada tabel 4.4 dengan analisa
pengetahuan seseorang dalam
Mann whitney pada saat pre test
menghadapi menopause sehingga
kedua kelompok intervensi dan
diharapkan wanita premenopause
kontrol menunjukkan tidak terdapat
akan siap dalam menghadapi
perbedaan tingkat kecemasan wanita
menopause sehingga akan
premenopause dengan nilai p=1,000
memunculkan pikiran positif dan
dan pada saat post test menunjukkan
menurunkan tingkat kecemasan.
bahwa memang terdapat perbedaan
Penurunanan skor kecemasan pada
yang signifikan antara pemberian
kelompok intervensi setelah
paket edukasi dan leaflet, dimana
diberikan paket edukasi disebabkan
pemberian paket edukasi lebih
karena pemberian penyuluhan dan
bermakna secara statistik
demonstrasi dapat membuat
dibandingkan dengan pemberian
responden lebih aktif dan
leaflet dengan nilai p=0,016. Hasil
komunikatif sehingga wanita
ini juga didukung oleh penelitian
premenopause lebih bisa menerima
Triharini (2009) yang meneliti
dan memahami materi yang
tentang hubungan paket edukasi
diberikan dan setelah diberikan paket
dengan keluhan fisik dan psikolog
edukasi berupa penyuluhan, buku
pada pasien kanker serviks yang
menjalani kemoterapi di RS Dr tingkat kecemasan responden karena

soetomo Surabaya. Hasilnya pada pemberian paket edukasi

menunjukkan adanya perbedaan disertai dengan pemaparan yang jelas

yang bermakna pada tingkat keluhan dan memberikan kesempatan kepada

mual muntah, lemah lesu dan respon responden untuk menyampaikan

psikologi pada responden sebelum ketakutannya sedangkan pada

dan sesudah intervensi (p<0,05). pemberian leaflet wanita

premenopause hanya diberikan


Menurut peneliti pemberian
informasi secara dangkal sehingga
paket edukasi akan lebih
tidak membantu dalam menurunkan
berpengaruh dalam mengurangi
tingkat kecemasan.

SIMPULAN hasil tersebut dapat dilihat

terjadinya penurunan yang


Berdasarkan hasil penelitian
signifikan setelah pemberian
yang telah dilakukan peneliti, dapat
paket edukasi pada kelompok
disimpulkan bahwa:
intervensi dengan nilai p = 0,000
1. Tingkat kecemasan wanita
(p < 0,005)
premenopause tentang menopause
2. Tingkat kecemasan wanita
pada pre-test kelompok intervensi
premenopause tentang menopause
didapatkan kriteria kecemasan
pada pre-test kelompok kontrol
ringan 55%, sedang 40% dan
didapatkan kriteria kecemasan
berat 5% sedangkan pada posttest
ringan 70% dan sedang 30%
didapatkan kriteria kecemasan
sedangkan pada posttest
ringan 90% dan sedang 10%. Dari
didapatkan kriteria kecemasan dan post-test antar kelompok

ringan 60% dan sedang 40%. Dari (intervensi dan kontrol) dimana

hasil tersebut dapat dilihat bahwa perbandingan pretest pada kedua

tidak terdapat penurunan tingkat kelompok pada pretest dengan

kecemasan setelah pemberian nilai p = 1,000 sedangkan pada

paket edukasi pada kelompok kelompok posttest dengan nilai p

kontrol dengan nilai p = 0,739 (p = 0,016.

> 0,005) 4. Ada pengaruh pemberian paket

3. Terdapat perbedaan pada tingkat edukasi tentang premenopause

kecemasan wanita premenopause terhadap tingkat kecemasan pada

dalam menghadapi menopause di wanita premenopause di Dusun

Dusun Murangan VIII, Triharjo, Murangan VIII, Triharjo, Sleman,

Sleman, Yogyakarta pada pre-test Yogyakarta.

SARAN Perawat sebagai salah satu tenaga

kesehatan diharapkan mampu


1. Bagi responden
memberikan informasi yang tepat
Diharapkan ibu-ibu
dan benar tentang menopause
premenopause dapat lebih
sehingga kedepannya wanita-
menerima menopause sebagai
wanita premenopause menjadi
suatu proses alamiah dalam
siap untuk menghadapi
kehidupan seorang wanita serta
menopause.
tidak menganggap menopause
3. Bagi Desa Murangan VIII
sebagai suatu hal yang negatif.

2. Bagi Ilmu Keperawatan


Diharapkan dapat lebih yang lebih besar dan

meningkatkan kerjasama dengan memperpanjang waktu penelitian

puskesmas atau Rumah Sakit sehingga didapatkan hasil yang

setempat dalam hal pemberian lebih baik serta dapat melakukan

pendidikan kesehatan dalam hal penelitian tentang terapi aktivitas

pemberian edukasi tentang yang tepat bagi ibu-ibu

maternitas dan menopause premenopause agar dalam

khususnya. menjalani menopause kelak bisa

4. Bagi peneliti lain lebih nyaman dan terhindar dari

Peneliti selanjutnya diharapkan efek yang akan timbul.

juga dapat menggunakan sampel

DAFTAR PUSTAKA 7. Fitriani, Erna. (2008). Hubungan


Tingkat Pengetahuan Menopause
dengan Mekanisme Koping pada
1. Anwar, M., Sofoewan, S. (2011). Wanita Menopause di Dusun
Naskah Ilmiah Ilmu Obsetri dan Taskombang Wilayah Kerja
Ginekologi. Yogyakarta : FKIK Puskesmas Bantul I. Karya Tulis
UMY Ilmiah. Ilmu Keperawatan
2. Arikunto. (2006). Prosedur Fakultas Kedokteran Universitas
Penelitian : Suatu Pendekatan Gadjah Mada, Yogyakarta
Praktek. Edisi VI. Jakarta : PT. 8. Guyton and Hall. (2008). Buku
Rineka Cipta Ajar Fisiologi Kedokteran.
3. BPS Kabupaten Sleman. (2004). Jakarta : Penerbit Buku
Sleman dalam Angka. BPS Kedokteran, EGC
Kabupaten Sleman, Sleman 9. Hawari, D. (2011). Manajemen
4. BPS Provinsi DIY. (2005). DIY Stres, Cemas dan Depresi. FKUI:
dalam Angka. BPS Provinsi DIY, Jakarta
Yogyakarta 10. Hidayat, A. Aziz Alimud.
5. Dahlan, S. (2011). Statistik Untuk (2009). Metode Penelitian
Kedokteran dan Kesehatan. Kebidanan dan Teknik Analisa
Jakarta : Salemba Medika Data. Jakarta : Salemba Medika
6. Depkes RI. (2005). Kebijakan dan 11. Huriah, Titih. (2008).
Strategi Nasional Kesehatan Pendidikan Kesehatan. Fakultas
Reproduksi di Indonesia. Jakarta Kedokteran dan Ilmu Kesehatan,
Universitas Muhammadiyah Proses Belajar Mengajar dalam
Yogyakarta Pendidikan. Yogyakarta : Graha
12. Junaidi. (2008). Pengaruh Ilmu
Terapi Musik Langgem Jawa 20. Notoadmodjo, S. (2007).
terhadap tingkat kecemasan Promosi Kesehatan dan Ilmu
pada lansia di Panti Sosial Perilaku. Jakarta: PT. Rineka
Werdha Budi Luhur Yogyakarta. Cipta
Karya Tulis Ilmiah. Belum 21. Notoadmodjo, Soekidjo. (2010).
dipublikasi. UMY. Yogyakarta. Metodologi Penelitian
13. Kaplan, H.I., Sadock, B.J., Kesehatan. Jakarta : Rineka
Grebb, J.A. (1997). Sinopsis Cipta
Psikiatrik Perilaku Psikiatrik 22. Nursalam. (2011). Konsep dan
Klinis. Edisi 7. Jilid II. Bina Penerapan Metodologi
Rupa Aksara: Jakarta Penelitian Ilmu Keperawatan.
14. Kaplan, H.I., Sadock, B.J., Jakarta : Salemba Medika
Grebb, J.A. (2010). Sinopsis 23. Palungasih, Fitriana. (2006).
Psikiatrik Perilaku Psikiatrik Tingkat Pengetahuan tentang
Klinis. Jilid I. Bina Rupa Menopause dan Dukungan
Aksara: Jakarta. Suami Saat Istri Menghadapi
15. Kasdu, D. (2002). Kiat Sehat Menopause di Dusun Gading
dan Bahagia di Usia Lumbung Bantul. Karya Tulis
Menopause. Cetakan I. Jakarta : Ilmiah. Ilmu Keperawatan
Puspa Suara Fakultas Kedokteran Universitas
16. Malawat, Ratna. (2006). Gadjah Mada, Yogyakarta
Pengaruh Pendidikan Kesehatan 24. Proverawati, Atikah. (2010).
Tentang Menopause Terhadap Menopause dan Sindrome
Tingkat Pengetahuan Wanita Menopause. Yogyakarta
Menopause di Pedukuhan 25. Purwoastuti, Endang. (2008).
Geblangan, Tamantirto, Menopause, Siapa Takut?.
Kasihan, Bantul. Karya Tulis Yogyakarta : Kanisius
Ilmiah. Ilmu Keperawatan 26. Rosen, Clifford J. (2011).
Fakultas Kedokteran dan Ilmu Vitamin D Insufficiency. The
Kesehatan Universitas New England Journal of
Muhammadiyah Yogyakarta Medicine., 364, 248-254.
17. Maramis, W. F. (2004). Catatan 27. Spencer, Brown .(2006). Simple
Ilmu Kedokteran Jiwa. Guides “Menopause”. Jakarta :
Airlangga Universitas Press: Erlangga
Surabaya. 28. Sugiyono. (2010). Statistika
18. Mubarak Iqbal & Chayatin. Untuk Penelitian. Bandung :
(2009). Ilmu Kesehatan Alfabeta
Masyarakat Teori dan Aplikasi. 29. Sulastri, S. (2002). Tingkat
Jakarta : Salemba Medika Pengetahuan Wanita Tentang
19. Mubarak, Wahit Iqbal., Chayati, Klimakterium di Puskesmas
Nurul., Rozikin, Khoirul., Mergangsan Yogyakarta. Karya
Supradi. (2007). Promosi Tulis Ilmiah. D IV Bidan
Kesehatan: Sebuah Pengantar Pendidik Fakultas Kedokteran
Universitas Gadjah Mada ,
Yogyakarta
30. Supari, Siti Fadillah. (2005).
Terjadinya Pergeseran Umur
Menopause.
http://www.depkes.go.id/indexp
hp/option=newstask=viewarticle
s&sid.936. Diakses pada 24
November 2011
31. Suryoprajogo, Nadine. (2009).
Cara Indah Menghadapi
Menopause. Yogyakarta
32. Tagliaferry, Mary., Cohen,
Isaac,. Tripathy, Debu. (2007).
The New Menopause Book.
Jakarta : PT Indeks
33. Triharini, Mira. (2009).
Hubungan Pelaksanaan Paket
Edukasi Dengan Keluhan Fisik
dan Psikologis pada Pasien
Kanker di RSU Dr. Soepomo
Surabaya. Tesis. Universitas
Indonesia, Fakultas Ilmu
Keperawatan, Program Studi
Magister Ilmu Keperawatan,
Kekhususan Keperawatan
Maternitas : Depok
34. Waluyo, Srikandi., Putra, Budhi
Mahendra. (2010). 100 Question
& Answers, Menopause atau
Mati Haid. Jakarta : PT Elek
Media Komputerindo

Você também pode gostar