Você está na página 1de 13

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb.
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya
sehingga pada kesempatan ini saya dapat menyelesaikan laporan perjalanan Study Tour ke
Jakarta-Bandung-Yogya dengan baik. Saya berupaya menyusun laporan perjalanan ini secara
sistematis. Untuk penyajiannya kami sesuaikan dengan kaidah-kaidah guru Bahasa Indonesia .
Dalam proses penyusunan laporan perjalanan ini, tentunya saya mendapat bantuan,
arahan dan saran. Untuk itu saya sampaikan terimakasih kepada :
 Bapak Sunyoto Edi Santoso, S.Pd selaku kepala SMAN 1 Genteng
 Ibu Supiyatin, S.Pd selaku guru mata pelajaran Bahasa Indonesia
 Teman-teman seperjuangan
Didalam karya tulis ini saya selaku penyusun menyadari bahwa laporan ini jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, pembaca diharapkan dapat mengungkapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun. Saya berharap semoga laporan study tour ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca, khususnya siswa SMAN 1 GENTENG
Wassalamualaikum Wr.Wb.

Genteng, 20 Maret 2016

Penyusun,

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………….1
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………………2
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………………...3
A. Latar Belakang...............................................................................................................3
B. Rumusan Masalah……………………………………………………………………..3
C. Tujuan…………………………………………………………………………………3
BAB 2 HASIL PENGAMATAN………………………………………………………………...4
A. Objek Yang Dikunjungi……………………………………………………………….4
B. Deskripsi…………………………………………………………………………...4-10
BAB 3 PENUTUP………………………………………………………………………………11
A. Kesimpulan……………………………………..……………………………………11
B. Saran…………………………………………………………………………………11
DAFTAR PUSTAKA……………………………………...……………………………………12
LAMPIRAN……………………………………………………………………………………..13

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Karya Wisata adalah kegiatan wisata yang dilakukan dengan tujuan untuk menambah
pengetahuan siswa serta menambah pengalaman. Setelah karya wisata, siswa diwajibkan
untuk membuat karya tulis. Karya tulis adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah
dilaksanakan.
Laporan karya tulis ini merupakan tugas bagi semua siswa kelas XI SMAN 1 Genteng.
Dalam penyusunan karya tulis ini, siswa diharapkan dapat melaporkan segala pengetahuan
dan pengalamannya yang diperoleh selama menjalankan Study Tour. Dalam laporan karya
tulis ini membahas tentang salah satu objek Study Tour yakni Universitas Indonesia (UI).

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah dari Universitas Indonesia (UI) ?
2. Apa sajakah atribut identitas Universitas Indonesia (UI) ?
3. Apa sajakah fasilitas yang terdapat di Universitas Indonesia (UI) ?
4. Apa sajakah program studi dan fakultas yang terdapat di Universitas Indonesia (UI) ?

C. Tujuan
1. Bagi Penulis
a) Untuk melengkapi tugas mata pelajaran Bahasa Indonesia.
b) Menyelesaikan tugas akhir Bahasa Indonesia
c) Untuk menambah pengetahuan dan pengalaman siswa.

2. Bagi Pembaca
Untuk memperluas pengetahuan tentang Universitas Indonesia (UI).

3
BAB 2
HASIL PENGAMATAN

A. Objek yang dikunjungi


Universitas Indonesia (UI)

B. Deskripsi
1. Sejarah Universitas Indonesia (UI)
Sejarah Universitas Indonesia dapat ditelusuri sejak tahun 1849. Ketika itu,
pemerintah kolonial Belanda mendirikan sebuah sekolah yang bertujuan untuk
menghasilkan asisten dokter tambahan. Pelajar di sekolah itu mendapatkan pelatihan
kedokteran selama dua tahun. Lulusannya diberikan sertifikat untuk melakukan
perawatan-perawatan tingkat dasar serta mendapatkan gelar Dokter Jawa (Javanese
Doctor), bergelar demikian karena dokter ini hanya diberi izin untuk membuka praktik di
wilayah Hindia Belanda, terutama di pulau Jawa. Pada tahun 1864, program pendidikan
tersebut ditambah waktunya menjadi tiga tahun, dan pada tahun 1875 menjadi 7 tahun.
Gelar yang diberikan pun berubah menjadi Dokter Medis (Medical Doctor).
Pada tahun 1898, pemerintah kolonial mendirikan sekolah baru untuk melatih
tenaga medis, yaitu STOVIA (School tot Opleiding van Indische Artsen). Pendidikan di
STOVIA berlangsung selama 9 tahun: 3 tahun setingkat SMP, tiga tahun setingkat SMA,
dan tiga tahun lainnya setingkat Diploma. Banyak lulusan STOVIA yang kemudian
memainkan peranan penting dalam pergerakan kemerdekaan Indonesia.
Pada tahun 1924 pemerintah kolonial mendirikan RHS (Rechtshoogeschool te
Batavia - Sekolah Tinggi Hukum di Jakarta) yang bertujuan untuk memenuhi tenaga
administrasi sipil rendahan. RHS inilah yang menjadi cikal-bakal Fakultas Hukum UI.
Pada tahun 1927 mengubah status dan nama STOVIA menjadi GHS (Geneeskundige
Hogeschool). Gedung pendidikan dan pelatihan kedokteran yang digunakan GHS
menjadi gedung Fakultas Kedokteran UI saat ini. Banyak alumni GHS yang kemudian
berperan besar dalam pendirian Universitas Indonesia.
Setelah kemerdekaan Indonesia dideklarasikan pada tanggal 17 Agustus 1945,
Badan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia (BPTRI) didirikan di Jakarta. BPTRI
memiliki tiga fakultas, yaitu Kedokteran dan Farmasi, Sastra, dan Hukum. Pada tahun
yang sama, institusi ini berhasil meluluskan 90 orang sebagai dokter. Ketika tentara
kolonial Belanda kembali menguasai Jakarta pada akhir tahun 1945, BPTRI dipindahkan
ke Klaten, Surakarta, Yogyakarta, Surabaya, dan Malang. Pada tanggal 21 Juni 1946
NICA mendirikan sebuah Nood Universiteit atau Universitas Sementara di Jakarta. Pada
tanggal 21 Maret 1947, nama Nood Universiteit diganti menjadi Universiteit van
Indonesie (UVI). Akhirnya, setelah Jakarta berhasil diambil alih kembali, pemerintah
mengembalikan BPTRI ke Jakarta dan menggabungkannya dengan Universiteit van
Indonesie, dan memberinya nama baru Universiteit Indonesia (UI).
UI secara resmi memulai kegiatannya pada 2 Februari 1950 dengan presiden (saat
ini disebut rektor) pertamanya Ir. R.M. Pandji Soerachman Tjokroadisoerio. Kantor
Presiden Universiteit Indonesia mula-mula berkedudukan di Jakarta, tepatnya di gedung
Fakultas Kedokteran di Jl Salemba Raya no. 6, kemudian dipindahkan ke salah satu
bangunan bekas pabrik madat di Jl. Samlemba Raya no. 4, Jakarta. Tanggal 2 Februari
1950 kemudian dijadikan hari kelahiran Universitas Indonesia.

4
Awalnya, UI memiliki 9 fakultas dan 3 lembaga yang tersebar di lima kota, yaitu
Fakulteit Kedokteran, Fakulteit Ilmu Hukum dan Ilmu Pengetahuan Masyarakat, serta
Fakulteit Sastra dan Filsafat di Jakarta; Fakulteit Ilmu Alam dan Ilmu Pasti, Fakulteit
Ilmu Pengetahuan Teknik, dan Lembaga Pendidikan Guru Menggambar di Bandung;
Fakulteit Pertanian dan Fakulteit Kedokteran Hewan di Bogor; Fakulteit Ekonomi di
Makassar; Fakulteit Kedokteran dan Lembaga Kedokteran Gigi di Surabaya.
Pada tahun 1955, Undang-Undang No. 10 tentang pengubahan kata universiteit,
universitet, dan universitit disyahkan, sehingga sejak itu, Universiteit Indonesia secara
resmi diubah namanya menjadi Universitas Indonesia.
Berangsur-angsur fakultas-fakultas yang berada di daerah memisahkan diri
membentuk lembaga pendidikan yang berdiri sendiri. Pada tanggal 2 Maret 1959
Fakultas Teknik dan Fakultas Ilmu Pengetahuan Alam di Bandung memisahkan diri
menjadi Institut Teknologi Bandung. Selanjutnya pada 1 September 1963 Fakultas
Pertanian dan Fakultas Kedokteran Hewan UI memisahkan diri pula menjadi Institut
Pertanian Bogor (IPB), fakultas di Surabaya menjadi Universitas Airlangga, dan di
Makassar menjadi Universitas Hasanuddin. Pada 1964 Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan menjadi Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Jakarta dan kini
berubah kembali menjadi Universitas Negeri Jakarta.
Ketika Orde Baru dimulai pada tahun 1966, pemerintah menunjuk beberapa guru
besar UI untuk menduduki jabatan menteri dengan tujuan untuk memulihkan kembali
situasi ekonomi nasional. Sejak saat itu, UI secara konstan telah memberikan kontribusi
nyata pada usaha-usaha pemerintah untuk meraih kemakmuran nasional.
Pada tanggal 26 Desember 2000 melalui Peraturan Pemerintah Nomor 152 tahun
2000, UI ditetapkan sebagai perguruan tinggi berstatus badan hukum milik negara
(BHMN). Dalam status tersebut, UI wajib lebih mengedepankan kinerja pengelolaan
sebuah universitas publik dengan prinsip-prinsip efisiensi, efektivitas, akuntabilitas, dan
transparansi. Status sebagai BHMN tersebut direncanakan akan berakhir paling lambat
pada tahun 2013, dan saat ini UI sedang dalam masa transisi pengembalian status menjadi
perguruan tinggi negeri.

2. Atribut Identitas
a) Lambang
Lambang UI diciptakan pada tahun 1952 oleh Sumartono (menggunakan nama
alias Sumaxtono), mahasiswa jurusan Seni Rupa di Fakulteit Teknik, Universitas
Indonesia Bandung. Desain Sumaxtono terinspirasi dari kala-makara (Kala dan
Makara masing-masing adalah tokoh dalam mitologi Hindu), salah satu dekorasi
dalam banyak candi Hindu di Indonesia. Dalam dekorasi candi, Kala berada di atas
dan Makara berada di bawah pada bagian pintu masuk yang mengindikasikan kala
sebagai kekuatan di atas (kekuatan matahari) dan makara sebagai kekuatan di bawah
(kekuatan bumi). Kedua kekuatan itu dipadukan dan distilir Sumaxtono menjadi
makara yang melambangkan Universitas Indonesia sebagai baik sumber ilmu
pengetahuan, maupun hasilnya, yang menyebar ke segala penjuru.
Secara keseluruhan, lambang UI menggambarkan Pohon Ilmu Pengetahuan yang
tumbuh subur karena air yang mengalir terus-menerus dari bawahnya. Pohon berikut
cabang dan kuncup melambangkan ilmu pengetahuan dengan cabang-cabang ilmu
pengetahuannya, sementara kuncup suatu saat akan mekar dan menjadi cabang ilmu

5
pengetahuan baru. Kuncup-kuncup itu akan senantiasa mekar selama pohon ilmu
pengetahuan itu hidup. Dengan demikian, Sumaxtono ingin menyatakan bahwa
cabang-cabang ilmu pengetahuan akan berkembang sesuai dengan kebutuhan dan
kemajuan zaman.

Bagian-bagian dalam lambang UI.

Makara yang mengalirkan air melambangkan hasil yang memancar ke segala


penjuru. Makna yang diberikan Sumaxtono adalah Universitas Indonesia sebagai
sumber ilmu pengetahuan, akan menghasilkan sarjana-sarjana yang cerdas, terampil,
penuh ketakwaan, berbudi luhur, dan berkepribadian, serta bersikap terbuka, tanggap
terhadap perubahan dan kemajuan ilmu dan teknologi serta masalah yang dihadapi
masyarakat, dan mampu menyelesaikannya sesuai dengan kaidah-kaidah akademik,
di mana pun mereka berada.
Rancangan desain berikut maknanya diperlihatkan oleh Sumaxtono kepada
Srihadi Soedarsono (mahasiswa Seni Rupa FT-UI, Bandung Angkatan 1952) pada
tahun 1952. Hanya saja, tidak diketahui kapan dan siapa yang mengesahkan lambang
UI tersebut. Buku pertama yang menggunakan lambang Universitas Indonesia di
sampulnya untuk pertama kali adalah buku Universiteit Indonesia, Fakulteit Teknik,
Bandung: Rentjana Untuk Tahun Peladjaran 1952-1953 (Percetakan AID, Bandung,
120 hlm.) menggunakan lambang Universitas Indonesia untuk pertama kali seperti
yang dibuat oleh Sumaxtono (tanpa bingkai segilima).
Secara umum, Makara Universitas Indonesia berwarna kuning, sedangkan setiap
fakultas di UI memiliki warna Makara/panji yang berbeda-beda, yaitu:
 Hijau untuk Fakultas Kedokteran
 Hijau - putih untuk Fakultas Kedokteran Gigi
 Biru - hitam untuk Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
 Biru untuk Fakultas Teknik
 Merah untuk Fakultas Hukum
 Abu-abu untuk Fakultas Ekonomi dan Bisnis
 Putih untuk Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya
 Biru Muda untuk Fakultas Psikologi
 Jingga untuk Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
 Merah - Ungu untuk Fakultas Ilmu Administrasi
 Ungu untuk Fakultas Kesehatan Masyarakat
 Biru - merah untuk Fakultas Ilmu Komputer
 Biru muda - biru - biru muda untuk Fakultas Ilmu Keperawatan
 Biru - hijau untuk Fakultas Farmasi

6
 Cokelat untuk Program Pascasarjana
 Hijau - jingga -biru untuk Program Vokasi (DIII)
b) Panji
UI memiliki panji berbentuk kapak yang lazim digunakan pada zaman
neolithikum, yang merupakan masa peralihan dari zaman batu ke zaman perunggu.
Hal ini melambangkan sifat dinamis bangsa Indonesia yang selalu mengikuti zaman.
Di tengah kapak tersebut terdapat lambang Universitas Indonesia yang berbentuk
bulat seperti matahari, melambangkan Universitas Indonesia sebagai penyuluh dan
pelopor rakyat Indonesia di bidang ilmu pengetahuan. Lambang UI bewarna kuning
keemasan pada panji dan bendera fakultas atau satuan organisasi di lingkungan UI
melambangkan kebesaran dan keagungan.
c) Jaket almamater & Jas UI
Jaket almamater UI dikenal sebagai Jakun, singkatan dari jaket kuning. Disebut
Jakun karena jaket ini memiliki warna dasar kuning terang dengan gambar lambang
Universitas Indonesia (Makara) yang terpasang di dada sebelah kiri yang warnanya
disesuai dengan warna panji fakultas masing-masing.
Jas UI bewarna dasar kuning almamater dengan bergambar lambang UI yang
dibuat dengan benang bordir bewarna kuning dan ditempel di dada sebelah kiri. Jas
UI digunakan pada acara protokoler universitas, dan dipakai oleh para Petinggi
universitas.
d) Kendi ilmu
"Kendi Ilmu" adalah kendi simbolik yang pada setiap acara wisuda
diserahterimakan dari sarjana baru yang diwisuda kepada mahasiswa baru Universitas
Indonesia. Arti simbolik dari penyerahan kendi ini adalah kesinambungan dari
generasi yang pergi kepada generasi yang datang, sebagaimana sebuah ungkapan
Ribuan Yang Datang, Ribuan Pula Yang Pergi. Kesinambungan itu tidak terjadi
dengan sendirinya melainkan sebagai hasil perjuangan dan daya upaya yang sungguh-
sungguh.
e) Lagu
Dua lagu yang dijadikan lagu wajib di Universitas Indonesia berjudul Himne
Almamater dan Genderang Universitas Indonesia. Lagu-lagu ini biasa dinyanyikan
pada acara-acara resmi universitas, penyambutan mahasiswa baru, dan wisuda. Lagu
Himne Almamater diciptakan oleh H.S. Mutahar dan syairnya menggambarkan tekad
warga Universitas Indonesia untuk bersatu mengamalkan tridharma perguruan tinggi
,melalui lirik yang berbunyi: mengabdi Tuhan, bangsa, dan negara.
Sementara itu, lagu Genderang Universitas Indonesia menggambarkan semangat
mahasiswa UI untuk menuntut ilmu dan berbakti. Setiap tahun, mahasiswa baru UI
menyanyikan lagu-lagu ini, bersama dengan beberapa lagu lain seperti Rayuan Pulau
Kelapa, Pahlawan Muda, dan Keroncong Kemayoran pada saat acara wisuda semester
genap sekaligus penyambutan resmi pihak universitas kepada para mahasiswa baru.

2. Fasilitas
a) Perpustakaan
UI memiliki perpustakaan dengan luas bangunan 30.000 m2 serta terdiri atas
delapan lantai. Pemancangan tiang perdana dilakukan Senin (1/6/2009) ditargetkan
pembangunnya selesai pada Desember 2009. Gedung perpustakaan tersebut

7
dirancang dengan konsep "sustainable building" yang mana kebutuhan energi
menggunakan sumber terbarukan yakni energi matahari (solar energy) selain itu di
dalam gedung tidak diperbolehkan menggunakan plastik. Area baru tersebut bebas
asap rokok, hijau serta hemat listrik, air, dan kertas. Perpustakaan pusat UI tersebut
akan mampu menampung sekitar 10.000 pengunjung dalam waktu bersamaan atau
sekitar 20.000 orang per hari selain itu juga akan menampung 3-5 juta judul buku.
Perpustakaan ini terbuka juga untuk umum.
b) Asrama
UI memiliki dua asrama, yaitu Asrama Mahasiwa UI Depok dan Asrama
Mahasiswa UI Wismarini. Asrama pertama terletak di kampus Depok, dengan
kapasitas 480 kamar putra dan 615 kamar putri, yang setiap kamarnya dapat diisi satu
hingga tiga orang. Sementara Asrama yang lain terletak di Jl. Otto Iskandardinata no.
38 Jakarta Timur dengan kapasitas 72 kamar putra dan 111 kamar putri. Asrama
Mahasiswa UI Wismarini ini khusus disediakan bagi mahasiswa yang kuliah di
Fakultas Kedokteran, Fakultas Kedokteran Gigi, dan program lain yang berada di
kampus UI Salemba.
c) Balai Mahasiswa
Balai mahasiswa UI Salemba merupakan salah satu fasilitas yang ada di bawah
koordinasi Direktorat Kemahasiswaan dan Hubungan Alumni. Gedung berkapasitas
300 orang ini sering digunakan untuk berbagai kegiatan seperti seminar, rapat, dan
lain-lain. Selain untuk para mahasiswa dan warga UI, gedung ini juga disewakan
untuk umum.
d) Fasilitas dan sarana olahraga
Fasilitas dan sarana olahraga yang dimiliki oleh UI antara lain:
1) Stadion
 Lapangan sepak bola & futsal
 Lompat jangkit
 Atletik
2) Indoor (gymnasium)
 Lapangan bulu tangkis
 Lapangan bola voli
 Lapangan bola basket
3) Outdoor
 Lapangan hoki
 Lapangan tenis (4 line)
 Lapangan basket (3 line)
 Lapangan voli (3 line)
 Lapangan bulutangkis (1 line)
e) Pusat kegiatan mahasiswa
Pusat Kegiatan Mahasiswa (Pusgiwa) UI merupakan tempat berbagai kegiatan
mahasiswa UI. Disini terdapat sekretariat berbagai organisasi kemahasiswaan yang
ada di UI. Selain itu, terdapat pula berbagai fasilitas yang dapat dipergunakan oleh
para mahasiswa UI. Fasilitas itu antara lain aula yang dapat menampung kurang lebih
300-400 orang.

8
f) Wisma Makara
Wisma Makara terletak di sebelah Asrama Mahasiswa UI Depok. Tempat ini
digunakan sebagai sarana akomodasi di daerah Jakarta Selatan dan kota Depok, dan
sering digunakan untuk kegiatan seperti seminar, pelatihan, lokakarya, dan lain-lain.
g) Pusat kesehatan mahasiswa
Tujuan sarana ini untuk melayani beberapa kebutuhan penting mahasiswa yaitu:
Kegiatan Mahasiswa dan sivitas Universitas Indonesia yang memerlukan obat-obatan
dan tenaga medis, Pemeriksaan Kesehatan Mahasiswa Baru, Poliklinik, Apotek,
Bimbingan Konseling Mahasiswa.
h) Bus kampus
Bus kampus disediakan untuk melayani kebutuhan transportasi mahasiswa di
dalam kampus UI Depok. Di kalangan warga UI, bus ini lebih dikenal dengan sebutan
Bis Kuning (Bikun), karena bus ini memiliki warna dominan kuning. Hingga tahun
2005, UI telah memiliki 20 unit Bus Kampus. Bus-bus tersebut secara rutin akan
melayani 2 rute yang ada di dalam kampus pada hari Senin-Jumat, mulai pukul 07:00-
22:00. Sementara pada hari Sabtu hanya sampai pukul 15:00 WIB dan libur pada hari
minggu.
i) Sepeda kampus
Sejak tahun 2007, UI menyediakan fasilitas peminjaman sepeda kepada
mahasiswanya. Sepeda dapat digunakan oleh mahasiswa dengan cara menunjukan
KTM ke petugas yang menjaga. Sepeda dapat digunakan sepuasnya, tetapi tidak
boleh keluar dari jalur sepeda yang telah disediakan. Sepeda juga boleh dikembalikan
di terminal mana saja. Jadi apabila mahasiswa meminjam sepeda dari terminal sepeda
Fisip, mahasiswa tersebut boleh mengembalikan sepeda yang dipinjam ke terminal
FIB atau terminal mana saja yang ada di UI. Untuk mengembalikan sepeda, caranya
sama dengan meminjam yakni dengan menunjukkan KTM ke petugas penjaga.
Sepeda kampus melayani mahasiswa hingga pukul 17:00.

3. Akademik
a) Fakultas dan Program
Fakultas adalah unit pendidikan di UI yang memiliki beberapa program studi atau
jurusan, baik di tingkat sarjana, magister, maupun doktor. Sementara itu, program
adalah penyelenggaraan pendidikan non-S1 oleh Universitas Indonesia, program ini
terdiri dari program Pascasarjana (Magister dan doktoral) dan program Vokasi/DIII.
Bila program Pascasarjana (Magister dan doktoral) bergabung ke dalam fakultas,
maka sejak 2008 program Vokasi dipisahkan dari fakultas dan membentuk semacam
fakultas tersendiri.
Sampai saat ini, program studi atau jurusan di UI dikelola dan dijalankan secara
administrasi dan akademik oleh 14 fakultas dan 2 program. Fakultas dan program
tersebut adalah:
Rumpun Ilmu Kesehatan (RIK)
 Fakultas Kedokteran
 Fakultas Kedokteran Gigi
 Fakultas Farmasi
 Fakultas Kesehatan Masyarakat
 Fakultas Ilmu Keperawatan

9
Rumpun Sains-Teknologi (Saintek)
 Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
 Fakultas Teknik
 Fakultas Ilmu Komputer
Rumpun Sosial-Humaniora (Soshum)
 Fakultas Hukum
 Fakultas Ekonomi dan Bisnis
 Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya
 Fakultas Psikologi
 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
 Fakultas Ilmu Administrasi
Program
 Program Pascarjana
 Program Vokasi/DIII

10
BAB 3
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa kegiatan Study Tour ini sangat bermanfaat
bagi siswa maupun guru pembimbing. Bagi siswa Study Tour ini dapat menambah wawasan
dan pengalaman. Siswa juga dapat belajar dan mencoba hal-hal yang baru melalui program
tahunan sekolah ini. Bagi guru pembimbing Study Tour ini dapat dijadikan sebagai
refreshing dan melupakan sejenak kesibukan di sekolah.

B. SARAN
1. Sebaiknya di tahun-tahun mendatang tujuan Study Tour tidak monoton.
2. Sebaiknya jika ada Study Tour adik-adik kelas dapat mengikuti kegiatan Study Tour
tersebut karena selain menyenangkan juga menambah pengalaman dan wawasan bersama
teman-teman dan guru-guru.

11
DAFTAR PUSTAKA

http://www.ui.ac.id/

https://id.wikipedia.org/wiki/Universitas_Indonesia

https://www.google.com/search?q=universitas+indonesia&tbm=isch&tbo=u&source=univ&sa=X&ved=0
ahUKEwj897zGodTLAhWMGY4KHW4PCiIQsAQIQw&biw=1024&bih=463

12
LAMPIRAN

Masjid Ukhuwah Islamiyah di tengah kampus.

Gedung Geneeskundige Hogeschool di Batavia pada tahun 1927.

Gedung rektorat yang sering dijadikan ikon UI

13

Você também pode gostar